Hubungan Antara Jarak Tempuh Tes Jalan 6 Menit Dan Fraksi Ejeksi Pada Pasien Gagal Jantung Kronik Terhadap Kejadian Kardiovaskular
Hubungan Antara Jarak Tempuh Tes Jalan 6 Menit Dan Fraksi Ejeksi Pada Pasien Gagal Jantung Kronik Terhadap Kejadian Kardiovaskular
Hubungan Antara Jarak Tempuh Tes Jalan 6 Menit Dan Fraksi Ejeksi Pada Pasien Gagal Jantung Kronik Terhadap Kejadian Kardiovaskular
Hubungan antara jarak tempuh tes jalan 6 menit dan fraksi ejeksi
pada pasien gagal jantung kronik terhadap kejadian kardiovaskular
1
Agung D. Harikatang
2
Starry H. Rampengan
2
Edmond L. Jim
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: [email protected]
Abstract: Chronic heart failure (CHF) is a serious health problem with increasing incidence in
developed and developing countries. CHF patients have decreased ejection fraction and distance
in 6-minute walk test (6-MWT). It is a simple test that can be used in patients with CHF to
assess the patient’s functional capacity and prognosis in daily activities. This study aimed to
determine the correlation between distance in 6 minutes walking test and ejection fraction in
patients with CHF to cardiovascular events (re-hospitalization, stroke, cardiac death, and
unstable angina). This was a prospective cohort study with an observational-analytical
approach. Samples were 38 CHF patients obtained by using purposive sampling method Data
were analyzed by using Chi-Square test. The results showed that of the total 31 CHF patients,
there were 17 patients with <300 m 6-MWT distance; 23.5% of them experienced
cardiovascular events (re-hospitalization and unstable angina). Of the total CHF aptients, there
were 14 respondents with 6-MWT distance >300 m; 42.8% of them experienced cardiovascular
events. The Chi-Square test showed that there was no significant correlation between the
distance of 6-MWT and cardiovascular events (p=0.252). Of 7 patients with ejection fraction
<30%, 71.5% experienced cardiovascular events (re-hospitalization and unstable angina).
However, of 24 samples with ejection fraction >30-40%, 20.8% experienced cardiovascular
events. The Chi-Square test showed that there was a significant correlation between ejection
fraction and cardiovascular events (p=0,012). Conclusion: There was no significant correlation
between distance in 6-minute walking test to cardiovascular events. Albeit, there was a
significant correlation between ejection fraction and cardiovascular events.
Keywords: chronic heart failure, 6-minute walking test, ejection fraction
Abstrak: Gagal jantung kronik (GJK) merupakan masalah kesehatan yang serius dengan angka
kejadian yang terus meningkat. Pada GJK terdapat penurunan fraksi ejeksi dan gejala berupa
sesak, kelelahan baik dalam keadaan istirahat maupun beraktivitas serta terjadi penurunan jarak
tempuh tes jalan 6 menit. Tes jalan 6 menit merupakan uji yang sederhana dan murah yang
digunakan pada penderita GJK untuk menilai kapasitas fungsional dan prognosis dalam
beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jarak tempuh tes jalan 6
menit dan fraksi ejeksi pada pasien GJK terhadap kejadian kardiovaskular (rehospitalisasi,
stroke, kematian, dan unstable angina). Penelitian ini menggunakan studi kohort prospektif
dengan pendekatan observasional-analitik. Sampel penelitian ini ialah pasien GJK yang diambil
berdasarkan teknik purposive sampling dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil:
249
Harikatang, Rampengan, Jim: Hubungan antara jarak tempuh tes jalan 6 menit ...
penelitian memperlihatkan dari total pasien GJK (n=31) didapatkan 17 sampel berjarak tempuh
<300 m; 23,5% di antaranya mengalami kejadian kardiovaskular (rehospitalisasi dan unstable
angina). Responden dengan jarak tempuh >300 m berjumlah 14 orang; 42,8 % mengalami
kejadian kardiovaskular. Hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna
antara jarak tempuh tes jalan 6 menit dan kejadian kardiovaskular (p=0,252). Berdasarkan fraksi
ejeksi, dari 7 pasien dengan fraksi ejeksi <30% didapatkan 71,5 % mengalami kejadian
kardiovaskular (rehospitalisasi dan unstable angina) sedangkan dari 24 pasien dengan fraksi
ejeksi >30-40% didapatkan 20,8% mengalami kejadian kardiovaskular. Hasil uji Chi-Square
menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara fraksi ejeksi dan kejadian kardiovaskular
(p=0,012). Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara jarak tempuh tes jalan 6 menit
dan kejadian kardiovaskular tetapi terdapat hubungan bermakna antara fraksi ejeksi dan
kejadian kardiovaskular.
Kata kunci: Gagal jantung kronik, tes jalan 6 menit, fraksi ejeksi
250
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
jalan 6 menit dan pasien dengan ejeksi fraksi periode Oktober-Desember 2015, tetapi hanya
ventrikel kiri (LVEF) <30%.10 35 responden yang memenuhi kriteria inklusi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan jumlah 31 responden yang berhasil
apakah terdapat hubungan antara jarak menyelesaikan 6MWT dan dipantau selama 2
tempuh tes jalan 6 menit (6 MWT) dan fraksi bulan.
ejeksi pada pasien GJK terhadap kejadian Berdasarkan Tabel 1 tentang karakteristik
kardiovaskular. responden didapatkan 24 responden laki-laki
(77,4%) dan 7 responden perempuan (22,5%),
METODE PENELITIAN dimana dari total 10 responden yang
Penelitian ini merupakan studi kohort mengalami kejadian kardiovaskular 90%
prospektif dengan menggunakan metode diantaranya berjenis kelamin laki-laki dan
analitik observasional untuk mengetahui perempuan hanya 10%. Dari total 21
hubungan antara jarak tempuh tes jalan 6 responden yang tidak mengalami kejadian
menit dan fraksi ejeksi pada pasien gagal kardiovaskular didapatkan 71,4% diantaranya
jantung kronik periode Oktober-Desember laki-laki dan 28,6% perempuan. Hasil uji
2015 terhadap kejadian kardiovaskular. statistik didapatkan p=0,284 yang menunjuk-
Populasi penelitian ialah pasien GJK kan tidak terdapat hubungan bermakna antara
yang berobat di Poliklinik Jantung RSUP jenis kelamin responden dengan kejadian
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Sampel kardiovaskular.
penelitian ialah pasien GJK yang diambil Rerata usia responden penelitian ialah
dengan menggunakan teknik consecutive 60,5 ± 7,40 tahun. Kelompok usia terbanyak
sampling, yaitu pasien yang menderita gagal ialah kelompok 60-70 tahun dimana dari total
jantung >6 bulan dengan etiologi infark 10 responden mengalami kejadian kardio-
miokard akut (IMA), penyakit jantung vaskular terdapat 50% responden dari
koroner (PJK) dan atau penyakit jantung kelompok usia ini, sedangkan yang terendah
hipertensi (PJH), memiliki fraksi ejeksi ≤40% pada kelompok usia 40-49 tahun sebesar 10%.
dan bersedia mengikuti penelitian dengan Hasil uji tabulasi silang p=0,288 menunjuk-
menandatangani informed consent. kan tidak terdapat hubungan bermakna antara
Jenis data yang digunakan ialah data usia pasien GJK dengan kejadian kardio-
primer. Pengumpulan data dilakukan dengan vaskular.
melakukan tes jalan 6 menit (6MWT). Fraksi Berdasarkan penyebab penyakit terdahulu
Ejeksi responden diukur menggunakan didapatkan 16 responden (51,6%) dengan
parameter ekokardiografi. Pengolahan dan PJK, 13 responden (41,9%) PJK dan PJH, dan
analisis data menggunakan program komputer 2 responden (6,5%) dengan PJH. Dari total 10
SPSS versi 20. Jenis analisis data yang responden berkejadian kardiovaskular
digunakan yaitu analisis deskriptif untuk didapatkan 5 responden (50%) dengan
melihat distribusi responden dan analisis uji penyakit terdahulu PJK dan 5 responden
tabulasi silang untuk melihat hubungan antara (50%) dengan penyakit terdahulu PJK dan
jarak tempuh 6MWT dan fraksi ejeksi PJH. Dari total 21 responden yang tidak
terhadap kejadian kardiovaskular. Data mengalami kejadian kardiovaskular, respon-
disajikan dalam bentuk tabel distribusi den dengan penyakit terdahulu PJK yang
frekuensi dan tabel uji tabulasi silang jarak terbanyak dengan 11 responden (52,4%).
tempuh dan fraksi ejeksi terhadap kejadian Hasil uji statistik p=0,552 menunjukkan tidak
kardiovaskular. terdapat hubungan bermakna antara penyebab
penyakit terdahulu responden dengan kejadian
HASIL PENELITIAN kardiovaskular.
Didapatkan total 46 pasien CHF selama Berdasarkan hasil penelitian, rerata nilai
251
Harikatang, Rampengan, Jim: Hubungan antara jarak tempuh tes jalan 6 menit ...
fraksi ejeksi responden 32,82 ± 7,30% dengan si ACE inhibitor dan 48,5% responden
pasien yang memiliki fraksi ejeksi <30% menggunakan nitrat maupun 38,7% responden
sebanyak 7 responden dan responden dengan memakai diuretik, sedangkan 25,8%
fraksi ejeksi >30-40% sebanyak 24 responden mengonsumsi angiotensin receptor
responden. Didapatkan 50% respoden yang blocker (ARB). Didapatkan angka kejadian
mengalami kejadian kardiovaskular yaitu kardiovaskular tertinggi pada responden yang
responden dengan fraksi ejeksi <30% dan menggunakan beta blocker yakni 90% dari
50% lainnya ialah responden dengan fraksi total 10 responden yang mengalami kejadian
ejeksi >30-40%. Hasil statistik uji tabulasi kardiovaskular dan angka kejadian kardio-
silang menghasilkan p=0,012 yang vaskular terendah pada responden yang
menunjukkan terdapat hubungan bermakna menggunakan ARB yaitu 20% dari total 10
antara fraksi ejeksi dengan kejadian responden dengan kejadian kardiovaskular.
kardiovaskular. Hasil uji tabulasi silang p=0,394
Dari riwayat obat-obatan yang menunjukkan tidak terdapat hubungan yang
dikonsumsi responden didapatkan sebagian bermakna antara riwayat konsumsi obat
besar (87%) responden menggunakan beta responden dengan kejadian kardiovaskular.
blocker diikuti 74,1% responden mengonsum-
Tabel 1. Data Karakteristik Pasien Gagal Jantung Kronik berdasarkan Kejadian Kardiovaskular
sedangkan dari total 21 responden yang tidak Dari hasil penelitian menunjukan bahwa
mengalami kejadian kardio-vaskular, 61,9% jumlah responden terbanyak adalah dengan
berjarak tempuh <300 m dan 38,1% berjarak penyakit terdahulu PJK yakni sebanyak 16
tempuh >300 m. Hasil uji tabulasi silang orang (51,6%), kemudian penyakit terdahulu
dengan nilai p=0,252 maka disimpulkan tidak PJK & PJH 13 orang (41,9%) dan penyakit
terdapat hubungan yang bermakna antara terdahulu PJH sebanyak 2 orang (6,5%).
jarak tempuh tes jalan 6 menit dengan
kejadian kardiovaskular. Tabel 5. Distribusi sampel berdasarkan jarak
tempuh tes jalan 6 menit
Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis
Kelamin Jarak tempuh
n %
6MWT
Jenis Kelamin n % <300m 17 54,8
Laki-Laki 24 77,4 >300m 14 45,2
Perempuan 7 22,6 Total 31 100,0
Total 31 100,0
Dari hasil penelitian didapatkan
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang berjalan <300 m yakni
jumlah responden laki-laki adalah sebanyak sebanyak 17 orang (54.8%) dan >300 m
24 orang (77,4%) dan 7 responden perempuan sebanyak 14 orang (45.2%).
(22,6 %).
Tabel 6. Distribusi sampel berdasarkan nilai
Tabel 3. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia fraksi ejeksi
253
Harikatang, Rampengan, Jim: Hubungan antara jarak tempuh tes jalan 6 menit ...
Tabel 8. Hubungan antara jarak tempuh tes jalan 6 menit dengan kejadian kardiovaskular
Kejadian Kardiovaskular
Unstable Tidak Nilai p
Rehospitalisasi Stroke Kematian Total
Angina ada
3 - - 1 13 17
Jarak <300m
17,6% - - 5,9% 76,5% 100%
tempuh 0,252
6MWT 3 - - 3 8 14
>300m
21,4% - - 21,4% 57,1% 100%
6 - - 4 21 31
Total
19,4% - - 12,9% 67,7% 100%
Dianalisis menggunakan uji tabulasi silang (X2)
Kejadian Kardiovaskular
Nilai P
Rehospitalisasi Stroke Kematian Unstable Angina Tidak ada Total
3 - - 2 2 7
<30%
42,9% - - 28,6% 28,6% 100%
Fraksi Ejeksi 0,012
3 - - 2 19 24
>30-40%
12,5% - - 8,3% 79,2% 100%
6 - - 4 21 31
Total
19,4% - - 12,9% 67,7% 100%
Dianalisis menggunakan uji tabulasi silang (X2)
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa angina (8,3%), dan 19 responden (79,2%)
terdapat 3 responden dengan Fraksi Ejeksi tidak ada kejadian kardiovaskular. Dari 31
<30% mengalami reshospitalisasi (42,9%), 2 responden penelitian, didapatkan 5 dari total 7
responden mengalami unstable angina responden dengan fraksi ejeksi <30%
(28,6%) dan 2 responden (28,6%) lainnya mengalami kejadian kardiovaskular dan 5 dari
didapatkan tidak ada kejadian kardiovaskular. total 24 responden dengan fraksi ejeksi >30-
Pada responden dengan Fraksi Ejeksi >30- 40% yang mengalami kejadian kardio-
40% didapatkan 3 responden mengalami vaskular. Nilai p=0,012 menunjukkan bahwa
rehospitalisasi (12,5%), 2 responden unstable terdapat hubungan yang bermakna antara
254
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016
fraksi ejeksi dengan kejadian kardiovaskular. ini dapat mengakibatkan peningkatan volume
preload, afterload, sehingga pada akhirnya
BAHASAN dapat menurunkan kontraktilitas dan curah
Hasil analisis statistik menunjukkan tidak jantung. Hal ini meningkatkan resiko
terdapat hubungan signifikan antara jarak terjadinya kejadian kardiovaskular pada
tempuh tes jalan 6 menit dengan kejadian pasien GJK seperti sudden cardiac death.14,15
kardiovaskular pada pasien GJK di RSUP.
Prof. R. D. Kandou Manado (p=0,252). Hasil Limitasi penelitian
ini tidak sesuai dengan penelitian yang Dalam penelitian ini jumlah sampel yang
dilakukan Wegrznowska et al. yang digunakan kecil, rentang waktu follow up
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang singkat, serta periode penelitian yang pendek
signifikan antara jarak tempuh tes jalan 6 sehingga tidak didapatkan hasil penelitian
menit dengan kejadian kardiovaskular yang optimal.
(kematian dan rehospitalisasi) pada pasien
GJK.11 Hasil ini juga bertolak belakang SIMPULAN
dengan penelitian Aladeb et al. yang Dari hasil penelitian yang dilakukan di
menyatakan jarak tempuh tes jalan 6 menit Poliklinik Jantung RSUP Prof. Dr. R. D.
adalah prediktor kuat terhadap angka Kandou Manado dapat disimpulkan bahwa
rehospitalisasi jangka panjang pada penderita tidak terdapat hubungan bermakna antara
gagal jantung.12 Tidak adanya hubungan jarak tempuh tes jalan 6 menit dengan
bermakna dalam penelitian ini kemungkinan kejadian kardiovaskular. Terdapat hubungan
di karenakan jumlah sampel yang sedikit, bermakna antara fraksi ejeksi dengan kejadian
kurun waktu follow up yang singkat, dan kardiovaskular yaitu semakin rendah fraksi
rentang waktu periode penelitian yang singkat ejeksi maka semakin tinggi kemungkinan
dibandingkan penelitian lain. mengalami kejadian kardiovaskular.
Hasil analisis statistik menunjukan
terdapat hubungan yang bermakna antara DAFTAR PUSTAKA
fraksi ejeksi dengan kejadian kardiovaskular 1. Squire I. Aetiology and epidemiology of
pada pasien Gagal Jantung Kronik di RSUP. chronic heart failure. In: Kearney M,
Prof. R. D. Kandou Manado (p=0,012). Hal editor. Chronic heart failure (1st ed).
ini didukung oleh penelitian Cardiology Leeds: Oxford Cardiology Library, 2008;
Department Ataturk Turkey yang menyatakan p. 1-9.
bahwa terdapat hubungan yang bermakna 2. Bambang BS, Nani H, Erwinanto, Rossana
B, Rarsari SP, Siti EN, et al. Pedoman
antara ejeksi fraksi dan kejadian
tatalaksana gagal jantung. Jakarta:
kardiovaskular (rehospitalisasi dan Perhimpunan Dokter Spesialis
13
kematian). Terdapatnya hubungan antara Kardiovaskular Indonesia, 2015;p. 1-35.
fraksi ejeksi dengan kejadian kardiovaskular 3. Nasif M. Epidemiology. In: Alahmad A, editor.
dapat terjadi karena keseluruhan responden Congestive Heart Failure and Public
penelitian memiliki fraksi ejeksi <40% yang Health, 2006; p. 1-2.
berarti kemampuan pompa jantung sudah 4. Yasmin T, Ismoyo S, Basuni R. Disfungsi
menurun dari nilai normal 65%, dan darah autonom pada pasien penyakit jantung
kaya oksigen yang dipompa jantung ke hipertensi asimptomatik. J Kardiol
seluruh organ tubuh sudah tidak dalam jumlah Indones. 2008;29:97-104.
yang maksimal. Ini menyebabkan jantung 5. Berisha V, Bajraktari G, Dobra D, Haliti E,
melakukan mekanisme homeostasis dengan Bajrami R, Elezi S. Echocardiography
mengaktifkan sistem saraf simpatis dan Renin and 6-minute walk test in left ventricular
systolic dysfunction. Arq Bras Cardiol
angiotensin aldosterone (RAA). Mekanisme
255
Harikatang, Rampengan, Jim: Hubungan antara jarak tempuh tes jalan 6 menit ...
256