Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol. VIII. No. 1 - Tahun 2009 Hal 10 - 17
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol. VIII. No. 1 - Tahun 2009 Hal 10 - 17
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia Vol. VIII. No. 1 - Tahun 2009 Hal 10 - 17
Oleh
Siswanto1
Abstract
Pendahuluan
Keberhasilan LPTK dalam hal ini adalah perguruan tinggi sangat menentukan
mutu dari SMK untuk menghasilkan lulusan yang siap pakai. Banyaknya lululan LPTK
tidak menjamin baiknya kualitas yang dihasilkan, oleh karena itu sangat perlu dilakukan
1
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi – Universitas Negeri Yogyakarta
10
kajian yang mendalam untuk dapat meningkatkan kuantitas serta kualitas LPTK untuk
melayani kebutuhan tenaga pendidik ditingkat SMK.
Kompetensi seorang sarjana LPTK dapat tercermin dari jabaran Kurikulum yang
telah disusun oleh LPTK untuk kegiatan pembelajaran, proses pelaksanaan
pembelajaran serta sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran.
Keselaraasan antara kurikulum yng telah disusun dengan kebutuhan kompetensi
pendidik di tingkat SMK memegang peranan penting, oleh karena itu perlu adanya link
and Match antara LPTK dengan para Stake holdernya dalam hal ini adalah SMK.
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Yogyakarta merupakan salah satu LPTK penyedia tenaga keguruan yang
mengkhususkan pada bidang Akuntansi yang akan di manfaatkan untuk menyediakan
tenaga pendidik ditingkat SMK. Secara tidak langsung Program Studi Pendidikan
Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta memiliki
andil yang besar dalam rangkan menyediakan tenaga kerja tingkat menengah yang
handal dengan penyediaan tenaga pendidik yang profesional. Kesesuaian permintaan
kompetensi Dunia Kerja Dunia Industri (DUDI) dengan kompetensi yang diberikan
dalam pembelajaran di SMK sangat mempengaruhi keberhasilan penyediaan tenaga
kerja ini.
Keberhasilan penyediaan Tenaga pendidik di SMK oleh Program Studi
Pendidikan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta juga tidak lepas dari adanya tindak lanjut keselarasan yang telah dirintis di
tingkat SMK dan DUDI, dengan telah adanya keselarasan tersebut maka Program Studi
Pendidikan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta telah memiliki bahan referensi dalam melakukan pembelajaran pada peserta
didiknya untuk dapat memenuhi kompetensi yang dinginkan oleh SMK yang berawal
dari keinginan DUDI. Dengan melihat kondisi tersebut maka sangatlah perlu adanya
evaluasi terhadap pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta sehingga diperoleh lulusan
LPTK yang mempuyai keahlian yang siap untuk mendidik siswa di tingkat SMK sesuai
dengan keingian DUDI.
Dalam kegiatan pembelajaran, evaluasi sangat diperlukan untuk kepentingan perbaikan
proses pembelajaran yang dilakukan dan bertujuan untuk mengetahui kemajuan peserta
didik dalam belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pendekatan evaluasi dalam upaya untuk mengetahui efektivitas pembelajaran Akuntansi
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta akan menggunakan pendekatan evaluasi yang dapat mencakup
keseluruhan proses pendidikan, yang menggunakan pendekatan sistem. Dari uraian di
atas maka dirumuskan permasalah terkait evaluasi pembelajaran Dasar – dasar sebagai
berikut :
Bagaimanakah Karakteristik dan Motivasi Mahasiswa, Ketersediaan sarana dan
prasarana dalam program pembelajaran yang mendukung pelaksanaan pembelajaran
Dasar – dasar Akuntansi?. Bagaimanakah pelaksanaan proses pembelajaran Dasar –
dasar Akuntansi?. Bagaimana output kegiatan pembelajaran Dasar – dasar Akuntansi
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta ?
Cara Penelitian
a. Desain dan Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Evaluasi ini dilakukan terhadap pembelajaran
Mata Kuliah Dasar-dasar Akuntansi pada Program Studi pendidikan Akuntansi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dengan menggunakan
11
pendekatan Stake (countenance) yang menfokuskan pada evaluasi yang terkait dengan
Antecendent, transaction dan Outcomes
Subjek dalam pelaksanaan evaluasi ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta yang menempuh mata kuliah Dasar-dasar Akuntansi pada Semester Gasal
tahun ajaran 2005/2006
b. Metode Pengumpulan Data dan Analisis data
Berbagai metode yang digukanan oleh peneliti dalam pelaksanaan evaluasi ini
adalah : Metode Questioner, Wawancara, Dokumentasi , Observasi. Teknik analisis data
yang dipergunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif, yaitu
mendiskripsikan untuk setiap variabel yang terlibat dalam penelitian ini dengan
didukung dengan data kuantitatif. Statistik yang dipergunakan adalah Mean (M),
Median (Me), Modus (Mo) dan standart deviasi. Analiasi diskriptif kuantitatif
melakukan penilaian berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan berdasarkan hasil
penskoran yang telah ditetapkan untuk masing-masing komponen atau sub komponen.
Hasil penskoran tersebut selajutnya dibandingkan dengan kriteria penilaiannya. Untuk
komponen kriteria penilaian ditetapkan berdasarkan kategori tingkat kebaikannya yaitu
kategori baik,cukup,kurang. Penskoran tersebut dengan ,mempertimbangkan Mean (M)
dan Simpangan Baku/Stadart Deviasi (SD). Untuk Kategari Masing-masing Kriteria :
12
yang kurang bervariasi, ini terlihat dari berbagai saranan yang disediakan hanya satu
yang dominan digunakan oleh dosen yaitu papan tulis. Sebenarnya telah tersedia OHP
dan LCD yang dapat digunakan. Dengan kurang bervariasinya media yang digunakan
maka mahasiswapun akan cepat merasa jenuh dan bosan. Selain itu dapat terlihat
kondisi ruang yang terlalu panjang bentuknya sehingga mahasiswa yang berada di
deretan meja tengah kebelakang kurang jelas untuk melihat papan tulis juga
mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Dari hasil obsevasi dapat
disimpulkan bahwa penggunaan sarana dan prasarana oleh dosen pada saat
pembelajaran Dasar – Dasar akuntansi dalam kategori Cukup atau belum optimal.
b. Motivasi Belajar Dasar – Dasar Akuntansi Mahasiswa
Dari hasil penelitian diperoleh skor tertinggi 40 dan skor terendah sebesar 30.
Dari perhitungan Statistik diperoleh skor rata – rata (Mean) sebesar 34,97, standart
deviasi (SD) sebesar 2,50, median sebesar 35,00 dan modus sebesar 35,00 ( hasil
perhitungan dapat dilihat pada lampiran)
Berdasarkan skor rata – rata ideal (Mean) harapan dan standart Deviasi (SD)harapan
yang didapat dari perhitungan rumusan kecenderungan , maka dapat ditentukan
distribusdi kecenderungan sebagai berikut :
Tabel. 2
Distribusi Kecenderungan Motivasi Belajar Mahasiswa
Interval Kelas Frekuensi % Kategori
37,50 – 40,00 8 17,77 Sangat Tinggi
35,00 – 37,50 13 28,88 Tinggi
32,50 – 35,00 15 33,33 Sedang
< 32,50 9 20,00 Rendah
13
d. Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa
Latar belakang pendidikan akan membawa peranan yang sangat penting untuk
dapat terlaksanakannya Proses pembelajaran Dasar – Dasar Akuntansi, hal ini karena
mahasiswa telah memiliki bekal yang cukup untuk menerima materi yang diberikan
dalam pembelajaran. Untuk dapat mengikuti Pembelajaran dengan baik adalah
Mahasiswa yang memiliki latar belakang pendidikan SMK jurusan Akuntansi, atau
SMU jurusan IPS. Mahasiswa yang memiliki latar belakang SMK jurusan Akuntansi
akan memiliki bekal yang Paling baik untuk dapat mengikuti Pembelajaran Dasar –
Dasar Akuntansi, hal ini dikarenakan proporsi mata pelajaran akuntansi memiliki jam
yang paling banyak dari pada mata pelajaran yang lain. Mahasiswa yang memiliki latar
belakang Pendidikan SMU jurusan IPS memiliki bekal yang cukup setelah Mahasiswa
dari SMK akuntansi untuk mengikuti pembelajaran Dasar – Dasar Akuntansi karena
jam pelajaran akuntansi lebih banyak dari pada mata pelajaran yang lain di SMU
jurusan IPS. Sedangkan Mahasiswa yang memiliki latar belakang yang lain tentu akan
memiliki bekal yang kurang untuk mengikuti pembelajaran Dasar – Dasar akuntansi.
Dari hasil penelitian diperoleh data latar belakang pendidikan mahasiswa
Sebagai Berikut :
Tabel. 3
Latar Belakang Pendidikan Mahasiswa
Dari tabel latar belakang pendidikan mahasiswa dapat terlihat dari 45 Mahasiswa yang
mengikuti pembelajaran akuntansi terdapat 2 mahasiswa atau 4,44 % yang berlatar
belakang pendidikan SMK jurusan Akuntansi, 39 mahasiswa atau 80,00 % berlatar
belakang pendidikan SMU jurusan IPS dan 7 mahasiswa atau 15,55 % berlatar belakang
IPA. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa latar belakang mahasiswa yang
mengikuti pemnbelajaran rata – rata telah memiliki bekal yang cukup untuk mengikuti
pembelajaran Dasar – Dasar Akuntansi. Selain latar belakang pendidikan dapat pula
disampaikan mengenai latar belakang prestasi di Tingkat SLTA mahasiswa, dari angket
yang diisi mahasiswa yang memimta data rata – rata nilai akuntansi diperoleh rata – rata
nilai mahasiswa di SLTA yang menjadi mahasiswa di Pendidikan Akuntansi adalah
7,75. dari nilai tersebut berarti bekal yang dibawa mahasiswa untuk mengikutui
pembelajar adalah cukup memadai, atau dengan kata lain input dalam proses
pembelajaran Dasar –Dasar Akuntansi dilihat dari Prestasi Di SLTA adalah Cukup
Baik.
14
Tabel. 4
Distribusi Kecenderungan Proses Pembelajaran Dasar – Dasar Akuntansi
Interval Kelas Frekuensi % Kategori
109,25 – 119,00 7 15,55 Sangat Tinggi/Sangat Baik
100,50 – 109,50 17 37,77 Tinggi/Baik
91,25 – 100,50 14 31,11 Sedang/Cukup Baik
< 91,25 7 15,55 Rendah/Kurang Baik
Dari distribusi kecenderungan proses pembelajaran Dasar – Dasar Akuntansi
ternyata dari 45 reponden terdapat 7 responden atau 15,55 % mendapat Skor Sangat
tinggi/Sangat Baik dan Rendah/Kurang Baik , 17 responden atau 37,77 % mendapat
skor tinggi/Baik, 14 responden atau 31,11 % mendapat skor Sedang/Cukup Baik.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa Proses Pembelajaran
Dasar – dasar akuntansi pada Program Studi pendidikan Akuntansi adalah Baik
Selain dari data kuesioner, proses pembelajaran dapat terlihat dari data hasil
observasi yang dilaklukan oleh peneliti. Dari hasil observasi dapat disampaikan bahwa
saat pembelajaran terlihat kualitas suara dosen yang kurang begitu terdengar dari bagian
belakang ruang kelas sehingga menggangu penangkapan mahasiswa yang berada di
deretan meja belakang. Terkait dengan materi yang diberikan dapat disampaikan dosen
menyapaikan materi dengan cukup jelas dan penguasaan bahan ajar yang bagus hal ini
dapat terlihat saat dosen menyapaikan materi baru atau topik baru akan didahului oleh
penjelasan yang terkait dengan materi yang diberikan. Materi yang diberikan juga sesuai
dengan kurikulum yang diberlakukan, ini dapat terlihat dari silabi yang disusun oleh
dosen pengampu mata kuliah.
Metode pembelajaran yang digunakan dosen adalah dengan ceramah dan diskusi
iinteraktif yang akan menimbulkan kreatifitas anak untuk melontarkan ide-ide baru, hal
ini sejalan dengan penerapan kurikulum berbasis kompetensi yang menuntut keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh dosen
terlihat masih kurang karena mungkin ruangan yang memanjang sehingga sering
mahasiswa yang dibelakang berbincang sendiri saat dosen memberi penjelasan pada
salah satu dari teman mereka yang bertanya.
Latihan yang diberikan oleh dosen saat pembelajar Dasar dasar Akuntansi
tergolong cukup memadai, hal ini terlihat dengan diakhirinya pembahasan untuk setiap
topik dengan pemberian kasus yang relevan dengan topik bahasan yang disampaikan
yang didahului dengan contoh – contoh.
Dari observasi pelaksanaan Proses pembelajaran Dasar - Dasar Akuntansi maka
dapat disimpulkan proses pembelajaran telah terlaksanan dengan baik
3. Hasil Evaluiasi Outcomes
a. Pemahaman Mahasiswa
Dari perhitungan Statistik diperoleh skor rata – rata (Mean) sebesar 15,31,
standart deviasi (SD) sebesar1,48, median sebesar 15,00 dan modus sebesar 15,00.
Berdasarkan skor rata – rata ideal (Mean) harapan dan standart Deviasi (SD) harapan
yang didapat dari perhitungan rumusan kecenderungan , maka dapat ditentukan
distribusdi kecenderungan sebagai berikut :
Tabel.5
Distribusi Kecenderungan Pemahaman Mahasiswa
Interval Kelas Frekuensi % Kategori
17,75 – 20,00 1 2,22 Sangat Tinggi/Sangat Baik
15,50 – 17,75 18 40,00 Tinggi/Baik
13,25 – 15,50 23 51,11 Sedang/Cukup Baik
< 13,25 3 6,66 Rendah/Kurang
15
Dari distribusi kecenderungan dari 45 reponden atau 2,22 % mendapat Skor
Sangat tinggi, 18 responden atau 40,00 % mendapat skor tinggi, 23 responden atau
51,11 % mendapat skor Sedang, 3 responden atau 6,66 mendapat skor rendah.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman
mahasiswa setelah Proses Pembelajaran Dasar – dasar akuntansi pada Program Studi
pendidikan Akuntansi adalah Sedang.
b. Nilai Akhir Mahasiswa
Dari perhitungan Statistik dapat terllihat skor rata – rata (Mean) sebesar 82,08,
standart deviasi (SD) sebesar 11,40, median sebesar 85,00 dan modus sebesar 95,00 .
Berdasarkan skor rata – rata ideal (Mean) harapan dan standart Deviasi (SD)
harapan yang didapat dari perhitungan rumusan kecenderungan , maka dapat ditentukan
distribusdi kecenderungan sebagai berikut :
Tabel.6
Distribusi Kecenderungan Nilai Mahasiswa
Interval Kelas Frekuensi % Kategori
86,24 – 95,00 20 44,44 Sangat Tinggi
77,50 – 86,24 9 20,00 Tinggi
68,75 – 77,50 10 22,22 Sedang
< 68,78 6 13,33 Rendah
16
7. Hasil nilai mahasiswa setelah menikuti pembelajaran Dasar – Dasar Akuntansi
yang terdiri dari Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semester serta tugas – tugas
yang diberikan termasuk kategori sangat baik yakni 44,44 %
Daftar Pustaka
Kaufman, R. & Thomas S (1980). Evalution without Fear. New York Viewpoints.
Larson, Kemit D. & Pyle William (1998) Fundamental Accounting Priciples. Eleventh
Edition. Irwin Homewood Illionis
Rudarti(2002). Metode pengajaran alternatif agar menarik, diambil 14 Juli 2005, dari:
http://www.smu-net.com/main.php?mode=17act=pb&xkd=20)
17
18