Biografi Ibnu Haytham
Biografi Ibnu Haytham
Biografi Ibnu Haytham
atau Ibnu Al Haytham (Basra, 965 - Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik
pandai di Barat dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli
ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan
Walaupun tokoh ini lebih dikenali dalam bidang sains dan pengobatan tetapi
dia juga memiliki kemahiran yang tinggi dalam bidang agama, falsafah, dan
sebagainya. Salah seorang daripada tokoh tersebut ialah Ibnu Al Haytham atau
Beliau lebih dikenali dengan nama samaran Ibnu Al Haytham. Di dunia Barat
beliau telah dikenali dengan beberapa nama seperti Alhazen, Avennathan, dan
pada 354 H bersamaan dengan 965 M, di negeri Basrah, Iraq. Beliau dibesarkan
29
Aswad Firmansyah, Ibnu Haitam dan Karyanya Kitab Al-Manadzir (Kitab Optik) (Skripsi, IAIN
Sultan Maulana Hasanuddin, Banten, 2012), 3.
32
bidang ilmu. Beliau tidak pernah bosan menimba ilmu pengetahuan, baik
filsafat, mantik dan lain-lain lagi. Beliau adalah salah seorang tokoh
undangan Dinasti Fatimiyah itu adalah memanfaatkan ilmu yang dimiliki oleh
Ibnu Al Haytham. Beliau diharapkan mampu mengatasi banjir Sungai Nil yang
kerap kali melanda negeri itu setiap tahun. Sayangnya, beliau tidak dapat
yang ada pada masa itu. Untuk melindungi dirinya dari kemurkaan pemerintah,
33
dan dari sejarah itulah Ibnu Al Haytham kembali normal dan aktif dalam
kegiatan ilmu.
pengetahuan Eropa pada masa itu. Di sana beliau mempelajari optik sampai
tahun.30
Sejarah mencatat salah satu peletak dasar ilmu fisika optik adalah
sarjana Islam Ibnu Al Haytham atau yang dikenal di Barat dengan sebutan
Alhazen, Avennathan atau Avenetan. Ilmuwan besar yang punya nama lengkap
Abu Ali al-Hasan ibnu Al Haytham al-Basri al-Misri tersebut lahir di Basrah,
Irak pada tahun 965 M. Beliau mengecao pendidikan di Basrah dan Baghdad,
30
Andi Rizky Ramdhani, Biografi Ibnu Haytham/Alhazen, dari http://cyberblueinformation.
blogspot.com/2013/10/biografi-ibnu-Haythamal-hazen.html, diakses pada 07:53, 5 Juni 2014.
34
Haytham atau Alhazen tidak hanya menguasai fisika, ilmu optik, namun juga
filsafat, matematika dan obat – obatan atau farmakologi. Tidak kurang 200
sepanjang hidupnya.
dunia birokrasi. Ibnu Al Haytham yang lebih tertarik untuk menimba ilmu
memilih merantau ke Ahwaz dan pusat intelektual dunia saat itu, yakni kota
Haytham hijrah ke Kairo atas undangan Khalifah Fatimiyah ke-6 Abu Ali
Mansur Tariqul Hakim atau yang lebih dikenal dengan Al-hakiim bi Amirullah.
35
dan hukuman mati dari kalifah, Ibnu Al Haytham menderita tekanan mental
yang sangat berat, dan memutuskan menarik diri dari dunia engineering.
dan Abu Sahl Kuhestani Tabristani. Pernah dikenal sebagai sufi dan memiliki
pernah menyumbang ilmunya sejak abad 11 sampai 20. Ahli sejarah di Harvard
Haytham sebagai The Greatest Muslim Physicist and One of The Greatest
Student of Optics of All Times (Fisikawan Muslim terbesar dan salah seorang
31
Muhammad Abduh, Peradaban Sains dalam islam (Palembang: IAIN Raden Fatah, 2003), 23.
36