Cervical Gia
Cervical Gia
Cervical Gia
“CERVICALGIA”
Disusun oleh:
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
1. Mengetahui asuhan keperawatan teori pada kasus Cervicalgia (Neck Pain)
2. Mengetahui web of caution dari Cervicalgia (Neck Pain)
C. Rumusan masalah
1. Bagaimana asuhan keperawatan teori pada kasus Cervicalgia (Neck Pain)?
2. Bagaimana web of caution dari Cervicalgia (Neck Pain)?
Cervicalgia adalah nyeri pada area leher yang dirasakan seperti yang
timbul di suatu daerah yang dibatasi superior oleh garis nuchal superior,
lateral oleh margin lateral leher, dan inferior oleh garis melintang imajiner
melalui proses spinosus T1. Cervicalgia paling sering disebabkan oleh
gangguan pada saraf/radikulopati.
Nyeri pada area leher menjadi salah satu penyebab penting dari
kecacatan. Hal ini dikarenakan leher mengontrol gerakan kepala relatif
terhadap seluruh tubuh. Karena mata dan organ-organ vestibular yang terletak
di kepala, informasi yang datang dari mechanoreceptors struktur leher sangat
penting untuk menafsirkan informasi vestibular dan untuk mengendalikan
fungsi-fungsi motor yang mengandalkan informasi visual. Oleh karena itu,
nyeri pada area leher memiliki konsekuensi yang mendalam.
Hampir semua cedera atau proses penyakit dalam leher atau struktur
yang berdekatan akan menghasilkan kejang otot refleksif pelindung dan
hilangnya gerak. Keruntuhan bertahap dari diskus intervertebralis dan
degenerasi dari sendi facet adalah bagian universal dari proses penuaan dan,
pada beberapa orang, dapat menyebabkan saraf atau pelampiasan sumsum
tulang belakang.
2. Etiologi
Penyebab spesifik dari Cervicalgia biasanya multifaktorial dan termasuk
sikap tubuh yang buruk, ketegangan leher, olahraga dan kegiatan kerja,
kecemasan dan depresi. Masalah muskuloskeletal umum misalnya :
a. Radang sendi
b. Osteoarthritis
c. Osteoporosis
d. Fibromyalgia
e. Spondylosis serviks
f. Serviks lesi diskus intervertebralis dan prolaps
g. Stenosis tulang belakang (penyempitan kanal tulang belakang)
h. Infeksi tulang belakang misalnya
1) Osteomyelitis
2) Kanker tulang yang melibatkan tulang belakang
3) Trauma misalnya, pukulan cemeti
4) kejang akut: tortikolis (kegagalan otot leher).
1) Lesi akut dan subakut dari sumsum tulang belakang servikal, yang
disertai dengan kelainan sensitivitas, patologi panggul, paresis
sentral
2) Pertumbuhan paresis di daerah persarafan akar spinal di hadapan
bahaya nekrosisnya
Rencana Keperawatan
Diagnosa
No. Tujuan dan Kriteria Hasil
Keperawatan Intervensi
kanker ( kompresi
Pain Level, Lakukan pengkajian nyeri secara
jaringan oleh sel – pain control, komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
sel tumor) comfort level durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
Setelah dilakukan tinfakan presipitasi
keperawatan selama …. Pasien tidak Observasi reaksi nonverbal dari
mengalami nyeri, dengan kriteria ketidaknyamanan
hasil: Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
Mampu mengontrol nyeri (tahu dan menemukan dukungan
penyebab nyeri, mampu Kontrol lingkungan yang dapat
menggunakan tehnik mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
nonfarmakologi untuk mengurangi pencahayaan dan kebisingan
nyeri, mencari bantuan) Kurangi faktor presipitasi nyeri
Melaporkan bahwa nyeri berkurang Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
dengan menggunakan manajemen menentukan intervensi
nyeri Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
Mampu mengenali nyeri (skala, napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) hangat/ dingin
Activity thearpy
1) Kolaborasikan dengan tenaga
rehabilitasi medik dalam
merencakanalan program terapi yang
tepat
2) Bantu klien untuk mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan
3) Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi dan sosial
4) Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan
untuk akttivitas yang diinginkan
5) Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
aktivitas
6) Bantu mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
7) Bantu klien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
8) Monitor respon fisik, emosi, sosial dan
spiritual
3. Ansietas b/d NOC: NIC:
1) Pantau tanda dan gejala ansietas ( mis.
perubahan status Mendemonstrasikan pengendalian diri
Vital sign, nafsu makan, pola tidur,
kesehatan dan terhadap ansietas
tingkat konsentrasi)
ancaman kematian 2) Kaji dukungan yang diberikan oleh
orang terdekat pasien
3) Pantau ekspresi perasaan
ketidakberdayaan atau putus asa
4) Berikan informasi mengenai penyakit
dan prognosis pasien
5) Dukung kebutuhan spiritual tanpa
memaksakan kepercayaan perawat
kepada pasien ( mendorong pasien untuk
berdoa)
6) Dorong pasien untuk mengekpresikan
perasaan kepada orang terdekat.
Pada kasus yang kami dapatkan, keluarga pasien mengatakan klien BAB darah dan
darah yang keluar sangat cair. Keluarga klien mengatakan keluar cairan seperti darah dikantong
kolostomi klien. Keluarga klien juga mengatakan klien tidak bisa tidur kalau malam. Klien hanya
bisa tertidur pada saat siang namun tidak lama hanya sekitar 2 jam. Keluarga klien juga
mengatakan bahwa klien hanya makan sedikit. Menurut teori penyebab pasti tumor anorektal
belum diketahui secara pasti. Faktor resiko yang mungkin adalah riwayat kanker kolon
dalam keluarga, riwayat penyakit usus inflamasi kronis dan diit tinggi lemak, protein dan
daging serta rendah serat. Dari kasus kami klien tidak memiliki riwayat keluarga dengan
penyakit ini. Adapun dari segi manifestasi klinis didapatkan dari hasil pengkajian antara
lain adanya cairan yang kelaur seperti darah dikantong kolostomi, klien susa tidur, nafsu
makan berkurang, dan klien tampak lemah sedangkan menurut teori manifestasi yang
dapat muncul diantaranya adalah adanya darah pada feses, anemia, adanya perubahan
dalam defekasi, penurunan berat badan, keletihan.
Berdasarkan manifestasi menurut teori dan temuan dilapangan ada yang sama.
Sebagian besar manifestasi tersebut muncul pada pasien. Pemberian asuhan keperawatan
pada Ny. M dilakukan selama 3 hari. Dari 4 intervensi yang diberikan dengan diagnosis
keperawatan antara lain nyeri kronik berhubungan dengan kanker, nutrisi kurang dari
kebutuhan, kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas semuanya masih belum
teratasi. Hal ini disebabkan kerana pemberian asuhan keperawatan dalam waktu yang
hanya 3 hari saja.
Sama halnya dengan manifestasi klinis semua yang terdapat di teori itu memang terjadi
pada Ny. M. Tetapi tidak selamanya semua diagnosis keperawatan ada pada I pasien. Oleh
karena itu, tidak semua diagnosis yang terdapat di teori kami angkat karena kami
mengangkat diagnosis keperawatan berdasarkan keluhan yang diungkapkan oleh pasien
dan keluarga pasien kelolaan kami saja.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kasus kelolaan yang dipilih adalah kasus Ca recti pada Ny. M. Saat itu pasien tampak
lemah, nafsu makan berkurang dan nampak kesakitan sehingga masalah keperawatan yang
diangkat antara lain nyeri kronik berhubungan dengan kanker, nutrisi kurang dari
kebutuhan, kelebihan volume cairan dan intoleransi aktivitas semuanya masih belum
teratasi. Pemberian asuhan keperawatan dilakukan selama 3 hari namun belum teratasi
sepenuhnya dalam waktu 3 hari tersebut.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan sebagai pertimbangan khusus untuk kasus ini adalah
manajemen nyeri dan kolaborasi gizi. Berikan bantuan untuk ADL pada klien. Selain itu
perawatan pada kolostomi bag juga perlu diajarkan pada keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G. M., & et al. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC). Philadelphia:
Elsevier.
Matalon, S. A., & et al. (2015, November-Desember). Anorectal cancer: Critical anatomic and
staging Distinctions that affect Use of Radiation Therapy. Radiographics, 35, 2090-
2107. doi:10.1148/rg.2015150037
Moorhead, S., & et al. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC). Philadelphia: Elsevier.
NANDA. (2015). Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi (10 ed.). Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Price, S. A., & Wilson, L. M. (2015). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit (6
ed., Vol. 1). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pusat Info & Studi kanker. (2016, July 11). Retrieved from faktakanker.com:
http://faktakanker.com/kanker-anal/gejala-kanker-anal