Analisis Potensi Penerimaan Kualitas Alumni Program Studi Ekonomi Syari'Ah Stain Kudus Ditinjau Dari Perspektif Stakeholder
Analisis Potensi Penerimaan Kualitas Alumni Program Studi Ekonomi Syari'Ah Stain Kudus Ditinjau Dari Perspektif Stakeholder
Analisis Potensi Penerimaan Kualitas Alumni Program Studi Ekonomi Syari'Ah Stain Kudus Ditinjau Dari Perspektif Stakeholder
1, Februari 2015
Abstract
133
Ekawati Rahayu Ningsih
Abstrak
A. Pendahuluan
Pada saat inisituasi persaingan pendidikan di perguruan
tinggi semakin kompleks. Banyak tuntutan perubahan yang
harus dilakukan, khususnya menyangkut manajemen kurikulum
dan strategi pembelajarannya sehingga berefek pada kualitas
lulusan dan kompetensinya. Oleh karena itu, maka perguruan
tinggi harus berani melakukan terobosan baru agar produk
lulusannya bisa diterima dengan baik oleh para stakeholder.
Upaya ini bisa dimulai dengan survey dan identifikasi terhadap
berbagai masalah,mulai dari kurikulum, proses pembelajaran,
motivasi belajar mahasiswa, sampai pada motivasi dan kebutuhan
stakeholder dalam menerima lulusan.
Program Studi Ekonomi Syariah STAIN Kudus yang
telah berdiri sejak tahun 2002 berupaya sebaik mungkin
menyelenggarakan pembelajaran Ekonomi Syariah dengan
tujuan menghasilkan sarjana ekonomi syariah yang berkompeten
dan profesional. Meskipun demikian, masih banyak kendala
yang dihadapi dalam pelaksanaannya, diantaranya adalah strategi
pembelajaran yang kurang mendukung terciptanya lulusan yang
berkompeten di bidangnya sesuai dengan tuntutan pasar kerja,
kurangnya kesiapan mahasiswa dalam belajar, tidak adanya
kemandirian, dan semakin ketatnya persaingan sehingga peluang
di pasar kerjapun menjadi semakin sempit.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengatasi
kesenjangan diatas dengan cara menyajikan beberapa data terkait
denganpotensi penerimaan kualitas alumni Program Studi
Ekonomi Syariah STAIN Kudus di dunia kerja. Data tentang
motivasi dan kebutuhan stakeholder terhadap penerimaan kualitas
alumni Program Studi Ekonomi Syariah Jurusan Syariah
STAIN Kudus dan data tentang faktor-faktor pendukung
dan penghambat penyerapan alumni Program Studi Ekonomi
Syariah Jurusan Syariah STAIN Kudus di dunia kerja. Data-data
ini kemudian dianalisis dan dibahas dari perspektif teori motivasi
dan kebutuhan Abraham Maslow, sehingga bisa diketahui di level
B. Pembahasan
1. Pengertian Motivasi dan Kebutuhan
Definisi motivasi menurut Schiffman dan Kanuk, adalah
Motivation can be described as driving force within individuals that impels
them to action. This driving force is produced by state of tension, which
exists as the result of unfulfilled need.1
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan
oleh konsumen, sedangkankebutuhan muncul karena perasaan
tidak nyaman (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan
dan yang sesungguhnya dirasakan. Kebutuhan yang dirasakan
tersebut mendorong seseorang melakukan tindakan untuk
memenuhinya, dan dorongan untuk memenuhi kebutuhan inilah
yang disebut dengan motivasi. Dorongan ini bisa berasal dari
dalam diri seseorang sendiriatau fisiologis (misalnya rasa lapar,
haus, seksual, buang hajat,dan lain-lain), dan bisa berasal dari luar
seseorang (misalnya aroma makanan yang datang dari restoran
sehingga konsumen ingin makan).
Abraham Maslow adalah seorang psikolog klinis yang
memperkenalkan teori kebutuhan berjenjang yang dikenal sebagai
teori Maslow (Maslows hierarchy of needs). Maslow mengemukakan,
ada lima kebutuhan manusia berdasarkan tingkat kepentinganya,
mulai dari yang paling rendah sampai paling tinggi, yaitu
kebutuhan biologis (physiological or biogenic needs), kebutuhan rasa
aman (safety needs), kebutuhan sosial (social needs atau belonginess
1
L.G. Schiffman dan L.L. Kanuk,Consumer Behavior (New Jersey: Prentice
Hall, 2000), hlm. 63.
4
Surya Dharma, Manajemen Kinerja: Falsafah, Teori, dan Penerapannya (Yo -
yakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 79-83.
5
Eka Jaka,Strategi Jitu Meraih Peluang Kerja(Jakarta:Elek Media Komputi -
do, 2006), hlm. 17.
C. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka berikut
inibeberapa kesimpulan terkait dengan penerimaan stakeholder
terhadap alumni Ekonomi Islam, khususnya sebagai tenaga
profesional, yaitu:
1. Daya serap dunia kerja masih sangat rendah, dimana hanya
terdapat 46 alumni atau 16,72% yang terserap menjadi
tenaga pengajar, sedangkan 83,28% dari keseluruhan
jumlah 275 alumni, rentang waktu lulusan tahun 2000-
2007 yang tersebar di berbagai daerah, baik pada tingkat
SMK, SLTP/MTs, maupun tingkat universitas.
2. Waktu menunggu yang dibutuhkan alumni hingga
terangkat sebagai tenaga pengajar dengan status PNS
adalah 39 alumni dengan rentang waktu 0-1 tahun sejumlah
13 alumni, 2-4 tahun 20 alumni dan 4 alumni lebih dari 4
tahun, dan masih terdapat 7 alumni belum terangkat PNS
namun sudah terdaftar dalam data base badan kepegawaian
daerah tempat mengajar alumni masing-masing.
3. Mahasiswa STAIN Kudus dimasyarakat masih dibutuhkan
karena selama ini masih jarang universitas yang mempunyai
Program Studi Ekonomi Islam. Hal ini bisa dibuktikan
dari mulai perbankan, pegadaian, asuransi, sampai lembaga
pembiayaan seperti FIF yang semula bersifat konvensional,
sekarang lembaga tersebut mengembangkan usaha yang
bersifat syariah.
4. Selain banyaknya kebutuhan stakeholder terhadap alumni,
stakeholder juga mempunyai beberapa harapan yang tentu
saja tidak dimiliki oleh lulusan perguruan tinggi yang
lain. Motivasi stakeholder menerima kelulusan ekonomi
Islam masih berkisar pada kebutuhan tenaga kerja yang
mengenal ekonomi syariah. Untuk masalah kualitas,
kalau dibandingkan dengan lulusan yang lain, belum bisa
dibandingkan karena belum banyak universitas yang
DAFTAR PUSTAKA
Aksu, A.A. danE. Tarcan, The Internet and Five Star Hotels:
a Case Study from the Antalya Region in Turkey,
International Journal of Contemporary Hospitality Management,
14 (2), 2002.
Aspa, Syarifuddin, dkk.,Kewirausahaan, Makassar:Fakultas
Ekonomi dan Sosial UNM, 2003.
Cai, L., J.A. Card, danS.T. Cole, Content Delivery Performance
of World Web Sites of US Tour Operators Focusing on
Destinations in China,Tourism Management, 25, 2004.
Chu, R., What Online Hong Kong Travelers Look for on
Airline/Travel Web Sites?,International Journal of Hospitality
Management, 20, 2001.
Cronin, J.J. dan A.S. Taylor, Measuring Service Quality: a
Reeximination and Extension, Journal of Marketing, 1992.
Crosby, P.B., Quality is Free the Art of Marketing Quality Certain,
t.tp.: McGraw Hill Book Company, 1979.
Daradjat, Zakiah, Berawal dari Keluarga, Jakarta: Hikmah, 2003.
Dean, J.W. dan D.E. Bowen, Management Theory and Total
Quality: Improving Research and Practice Throught
Theory Development, Academy of Management Review,
1994.
Dharma, Surya, Manajemen Kinerja: Falsafah, Teori, dan Penerapannya,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
Fandy, T., Strategi Pemasaran, Yogyakarta: 1997.
Gilbert, D., PowellPerry, dan S. Widijoso, Approaches by Hotels
to the Use of the Internet as a Relationship Marketing
Tool, Journal of Marketing Practice: Applied Marketing Science,
5 (1), 1999.
Haling, Belajar dan Pembelajaran, Makassar: UNM Press, 2006.