Analisis Stabilitas Lereng Ruas Jalan Tawaeli Toboli
Analisis Stabilitas Lereng Ruas Jalan Tawaeli Toboli
Analisis Stabilitas Lereng Ruas Jalan Tawaeli Toboli
Laela
Alumni Jurusan Teknik Sipil Universitas Tadulako-Jalan Soekarno Hatta Km. 8 Palu 94118
Email : Lelaadjafar@yah oo.com
ABSTRACT
Tawaeli - Toboli is one of road that oftentimes undergo landslide. Most of these roads are in a mountainous
area with steep slope angles . The road conditions worsened, especially the citizen do not know anywhere that is prone
to landslides. The purpose of this study was to analyze slope stability using bioengineering methods. This method is
used to increase the strength of the soil, and stabilize slopes and reduce erosion on slopes .The primary data for this
study were obtained by conducting laboratory tests, including testing of bulk density, moisture content, density and
shear testing directly without the influence of vegetation roots and the influence of vegetation roots to get the
cohesion
(c) and friction angle ( ). Data field conditions include high slope and vegetation types. Analysis of slope stability
calculated using the Slope / W. Calculation of earth pressure is calculated using the Rankine and Coulomb theories
and
calculations of stability against the collapse of the soil bearing capacity is calculated based on the equation
Hansen and Vesic .From the results of the analysis showed that the presence of plant roots can increase the
value of the cohesion and friction angle of the soil that can contribute to an increased safety factor of slope stability.
Slope stability analysis using program Slope/W at the root of the condition without having the stability of the
landslide is smaller compared with the conditions of using the roots , the results of the calculation of the shear
strength of the soil without roots is smaller than the roots and results of calculations using the stability of the retaining
wall retaining wall with the same dimensions at which point I Km 17 300, the cantilever type retaining walls
with roots influences security ineligible dimensional slope stability due to the retaining wall is not in
accordance with the conditions of soil containing the roots of plants. Increasing the value of cohesion and angle of
friction on the ground with roots influences can maintain the stability of the slope.
ABSTRAK
Ruas Jalan Tawaeli-Toboli adalah salah satu ruas jalan yang sering mengalami longsor. Kebanyakan
dari bagian jalan ini berlokasi di daerah bergunung dengan sudut kemiringan lereng yang curam. Kondisi ruas
jalan ini cukup buruk dan pemakai jalan tidak mengetahui pada bagian mana dari lereng tersebut yang rentan
mengalami kelongsoran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kestabilan lereng yang distabilisasi
dengan metode bioteknik. Metode ini digunakan untuk meningkatkan kekuatan tanah, menstabilkan lereng dan
mengurangi erosi pada lereng. Data utama dari studi ini diperoleh dari pengujian laboratorium termasuk uji berat jenis,
kadar air, kerapatan dan uji geser langsung dengan dan tanpa pengaruh akar vegetasi sebagai perkuatan untuk
menentukan kohesi (c) dan sudut gesernya (). Data kondisi lapangan yang dipakai adalah ketinggian lereng dan jenis
vegetasi. Analisis kestabilan lereng dikerjakan menggunakan program komputer Slope/W. Tekanan tanah dihitung
dengan metode Rankine dan Coulomb dan perhitungan stabilitas terhadap keruntuhan daya dukung tanah dihitung
menggunakan persamaan Hansen dan Vesic. Hasil analisis menunjukkan bahwa adanya akar tanaman dapat
meningkatkan nilai kohesi dan sudut geser tanah yang dapat berkontribusi untuk meningkatkan faktor aman pada
stabilitas lerengnya. Analisis kestabilan lereng dengan menggunakan program Slope/W untuk menghitung
kestabilannya terhadap longsor pada kondisi tanpa akar tanaman nilai angka amannya lebih rendah dibandingkan
dengan lereng dengan adanya akar tanaman. Hasil perhitungan kekuatan geser tanah tanpa akar menunjukkan hasil
yang lebih kecil dibandingkan dengan yang menggunakan akar tanaman. Hasil perhitungan kestabilan dinding
penahan tipe kantilever dengan dimensi dinding penahan yang sama pada titik I km 17 300, dinding penahan
dengan pengaruh akar tidak memenuhi syarat keamanan stabilitas lereng dikarenakan dimensi dinding penahan tidak
sesuai dengan kondisi tanah yang mengandung akar tanaman. Peningkatan nilai kohesi dan sudut gesek pada tanah
dengan pengaruh akar dapat menjaga kestabilan lereng.
B id an g L o ng so r
dengan :
2
Ka =
= tg (45 - )
Teori Coulomb
Pada hitungan tekanan tanah lateral
teori
Coulomb (1776), pengaruh gesekan antara
dinding dan tanah urug di belakangnya
diperhitungkan. Sudut gesek antara dinding
dan tanah ( ) bergantung pada kekasaran
dinding dan regangan lateral pada waktu
dinding bergerak.
Dalam menghitung tekanan tanah lateral teori Gambar 6. (a) Kondisi saat longsor (b) segi
Coulomb, terdapat beberapa anggapan- tiga gaya (Sumber : Hardiyatmo, 2006)
anggapan sebagai berikut :
2
a) Tanah adalah bahan yang isotropis dan Pa = Ka H (6)
homogen yang mempunyai sudut gesek Dengan :
dan kohesi. ( )
b) Bidang longsor dan permukaan tanah Ka = . () ( )( ) (
) ( )
(7)
urugan adalah rata.
c) Gaya gesek didistribusikan secara sama di Dalam perencanaan tembok penahan, nilai
sepanjang bidang longsor dan koefisien sudut geser dinding adalah diperkirakan
gesek f = tg . antara /2 sampai 2/3.
d) Tanah yang longsor berbentuk baji, dan
merupakan satu kesatuan. Tekanan tanah Pasif (Pp)
e) Terdapat gesekan antara dinding penahan Dengan cara yang sama tekanan tanah pasif
dan tanah urug. Tanah yang longsor dapat pula ditentukan dengan melihat Gambar
bergerak turun disepanjang dinding 7.
belakang mengembangkan gesekan.
= Sudut gesek antara dinding dan tanah
(derajat)
= Sudut kemiringan permukaan tanah
urugan (derajat)
= Sudut gesek dalam tanah (derajat)
Stabilitas Dinding Penahan
Stabilitas terhadap Penggeseran
Gaya-gaya yang menggeser dinding penahan
tanah
Gambar 7. (a) Gaya-gaya yang bekerja
akan ditahan oleh :
pada kondisi tekanan Pasif (b) Poligon gaya
a) Gesekan antara tanah dengan dasar fondasi.
untuk hitungan tekanan pasif (Sumber :
b) Tekanan tanah pasif bila di depan dinding
Hardiyatmo, 2006)
penahan terdapat tanah timbunan.
1 17 300
2 17 500
3 17 900
(Km)
17 300
17 500
17 900
Lokasi
(Km)
17 300
17 500
17 900
Tabel 3. Hasil Pengujian Kadar Air dan Berat Jenis d. Tahapan Penelitian
Lokasi 1) Pengumpulan Data
(Km) Data Lapangan
17 300 Pengambilan sampel dilakukan pada tiga
17 500 titik
17 900
di lokasi lereng pada Km 17 300, Km 17
500 dan Km 17 900, tiap titik diambil
Tabel 4. Hasil Pengujian Analisa Saringan masing-masing 2 sampel. Kedalaman
pengambilan sampel mencapi 50 cm. Posisi
Lokasi
pengambilan sampel dapat dilihat pada
gambar 4.2 berikut:
17 300
17 500 P o sis i P e n g a mb il
an
17 900 Sampel
8 m
Keriki
B a d a n J al a l
c. Bagan Alir Penelitian n B erl e mp u n g
a = 70
V = q= , 1(,)
Mw = 89,951
2
35,960 q = 12,460 ton/m
4) Perhitungan momen akibat beban lateral
Tekanan yang diperhitungkan pada
perhitungan momen akibat gaya
horizontal adalah tekanan tanah aktif Gambar 16. Tegangan yang terjadi di bawah
horosontal (Pah) = pondasi
6,630 ton.
Sehingga didapat jumlah momen :
Mgl = Ph.Z1
11 11
11
6) Perhitungan terhadap kestabilan tembok = 3,897 m
penahan A = B x L
Dalam perhitungan stabilitas tembok penahan A = 3,897 x 1
2
digunakan Pa dan Pp teori Coulomb). A = 3,897 m
Kestabilan terhadap guling (overturming).
Gaya Horizontal
vertical : Pahton
: V = 35,960 = 6,630
untuk ton
=dan gaya
27,655
0
,
Diketahui :
Jumlah momen tahanan ( Mw)=89,951 dari table faktor-faktor Daya Dukung Hansen
ton.m (1961) diperoleh : Nq = 14,1956; Nc =
Jumlah momen guling (M gl) =19,891 25,1583; N = 10,3811.
ton.m
Maka faktor keamanan terhadap bahaya Kapasitas dukung ultimit dihitung dengan
guling (Fs overturning) dapat dihitung menggunakan persamaan Hansen dan Vesic
dengan persaman : (1975) untuk beban miring dan eksentris :
qu = dc ic cNc + dq iq Df Nq + d i 0,5 B N
Fgl =
,
F =gl , Faktor kedalaman fondasi (Hansen, 1970)
dc = 1 + 0,4 (D/B)
Fgl = 4,523 > 1,5 (aman terhadap bahaya
ddc =
= 11 +
+ 0,4 (2,5/3,600),
2(D/B) tg (1 dsin
c = )
1,278
2
guling) q
dq = 1 + 2(2,5/3,600) tg 27,655 (1 sin
Kestabilan terhadap gaya geser (sliding) 2, ,
Maka faktor keamanan terhadap geser 27,655) dq = 1,194 d = 1
(Fs
sliding) dapat dihitung dengan persaman : Faktor kemiringan beban (Hansen, 1970)
Fgs = ic = iq
iq = 1 ,
Tahanan geser dinding sepanjang B = ,
3,600 m dihitung dengan menganggap ,
dasar dinding sangat kasar sehingga sudut iq = 1 ,
, , ,
geser b = dan adhesi Cd = c. iq = 0,968 ,
,
i = 1
Dengan :
,
Rh = c.B + W tg b i = 1 , , , ,
Ph = jumlah gaya-gaya horizontal
i = 0,956 ,
Fgs = , Fgs =
.
, ic = 0,968 , ic =
ic = iq
, , ,, ,
Fgs =
, 0,966
Fgs = 2,861 > 1,5 Oke Maka :
qu = dc ic cNc + dq iq Df Nq + d i 0,5 B N
Stabilitas terhadap keruntuhan qu=(1,278x (0,966) x 1,940 x 25,1583) +
kapasitas dukung tanah (1,194 x 0,968 x 2,5 x 2.041 x 14,1956) +
Dalam hal ini akan digunakan persamaan (1 x 0,956x 0,5 x 3,600 x 2,041 x 10,3811)
2
Hansen : qu = 180,438 ton/m
d =
,, Bila distribusi tekanan kontak antara tanah
= , dasar fondasi dianggap linier, maka :
= 1,948 q= 1
m
Nilai eksentrisitas
, (,)
q= 1
e= d
, q = 12,460 ton/m2 ,bila e B/6
=
(1,948) Faktor aman terhadap keruntuhan
= -0,148 m B/6 = 0.600 m kapasitas dukung :
Lebar efektif : F= 3
B = B 2e
,
= 3,600 (2 x (-0,148)) F=
,
F = 14,482 3 Oke dan menggunakan akar tanaman (1 = 2,66
2 2 2
kg/cm , 2 = 2,73 kg/cm , 3 = 2,80 kg/cm ) .
Dari hasil perhitungan stabilitas tembok penahan
dengan dimensi dinding penahan yang sama pada
titik I yaitu Km 17 300, diperoleh stabilitas
dinding penahan tipe kantilever tanpa pengaruh
akar memiliki (Fgl) = 4,523, (Fgs) = 2,861, (F) =
14,482, sedangkan dinding penahan tipe
kantilever dengan pengaruh akar memiliki (Fgl)
= -5,625, (Fgs) = -4,958, (F) = 8,011. Pada
dinding penahan tipe kantilever dengan pengaruh
akar tidak memenuhi syarat keamanan stabilitas
lereng dikarenakan dimensi dinding penahan
tidak sesuai dengan kondisi tanah yang
mengandung akar tanaman. Peningkatan nilai
kohesi dan sudut gesek pada tanah dengan
Gambar 17. Perencanaan akhir metode
pengaruh akar dapat menjaga kestabilan lereng.
Bioteknik (kombinasi dinding penahan tipe
kantilever dan vegetasi)
Dari hasil perhitungan stabilisasi dinding b. Saran
penahan diperoleh dinding penahan tipe Penelitian penggunaan jenis-jenis tanaman untuk
Kantilever dengan parameter tanah c, dan menjaga stabilitas lereng sebaiknya
tanpa pengaruh akar memiliki (Fgl), (Fgs), (F) dikembangkan lebih lanjut agar diperoleh
lebih besar dibandingkan dengan pengaruh akar. pemilihan tanaman yang tepat dalam menjaga
Dalam hal ini dimensi dinding penahan yang stabilatas lereng.
direncanakan tidak sesuai dengan kondisi tanah Untuk pengembangan penelitian selanjutnya
yang menggunakan akar tanaman. Faktor-faktor sebaiknya dilakukan penelitian perbandingan
yang mempengaruhi kestabilan lereng disamping tembok penahan tipe Kantilever dengan jenis
vegetasi dipengaruhi juga oleh air dan kondisi tembok penahan lainnya pada lereng yang
drainase, dimana air sangat berpengaruh memiliki ketinggian lebih dari 10 m.
terhadap vegetasi yang ada di belakang dinding Perencanaan dimensi dinding penahan sebaiknya
penahan. disesuaikan dengan kondisi tanah yang berada
pada lokasi perencanaan.
KESIMPULAN
a. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Dari hasil analisis menunjukan bahwa Anwar, M.R, Pudyono, dan M, Saharuddin, 2009,
keberadaan akar tanaman dapat meningkatkan Penanggulangan Erosi Secara Struktural
nilai Pada Daerah Aliran Sungai Bango, Jurnal
kohesi dan sudut gesek tanah yang dapat Rekayasa Sipil, Fakultas Teknik Universitas
memberikan kontribusi peningkatan faktor stabilitas Brawijaya, Malang
keamanan lereng. Beberapa hasil analisis Das, B.M., 1993, Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip
kestabilan Rekayasa Geoteknik), Jilid 1, Erlangga.
lereng menunjukan bahwa Jakarta.
:
Analisis stabilitas lereng dengan menggunakan Das, B.M, 1998, Mekanika Tanah (Prinsip
program Slope/W pada kondisi tanpa akar prinsip Rekayasa Geoteknis), Jilid 2,
memiliki stabilitas terhadap longsor lebih kecil Terjemahan Dalam Bahasa Indonesia,
dibandingan dengan kondisi menggunakan akar. Erlangga, Jakarta.
Sebagai contoh pada daerah kritis di Km 17 Dewinta, R, 2004, Studi Sifat Pemampatan Tanah
300 dengan kemiringan 75 diperoleh nilai Fs Longsor Pada Ruas Jalan Tawaeli Toboli,
untuk kondisi tanpa akar sebesar 1,043 dan Skripsi Universitas Tadulako. Palu.
kondisi dengan akar sebesar 1,454. Gray, D.H.and Robbin B.S, 1995, Biotecnhical and
Hasil perhitungan kekuatan geser tanah tanpa Soil Bioengineering Slope Stabilitation, John
akar lebih kecil dibandingkan dengan Wiley and Sons, Inc., New York
menggunakan akar. Sebagai contoh pada daerah
kritis di Km 17 300 tanpa akar tanaman (1 =
2 2 2
1,99 kg/cm , 2 = 2,05 kg/cm , 3 = 2,10 kg/cm )
Hardiyatmo,H.C, 1992, Mekanika Tanah I, PT. Karnawati, D, 2004, Diktat Geologi Teknik Gerakan
Gramedia, Jakarta. Massa Tanah/Batuan, Gajah Mada University
Hardiyatmo,H.C, 1994, Mekanika Tanah II, PT. Press, Yogyakarta.
Gramedia, Jakarta. Kusumarini, N, 2012, Tanah Longsor, Penyebab
Hardiyatmo,H.C, 2006, Teknik Fondasi I, Edisi Dan Rekomendasi Solusi, Fakultas Pertanian
Ketiga, Beta Offset, Yogyakarta . Universitas Brawijaya, Malang
Hardiyatmo, H.C, 2007, Mekanika Tanah IV, PT. Putri, D. A, 2009, Studi Potensi Gerakan Tanah
Gramedia, Jakarta. Pada Ruas Jalan Tawaeli Toboli, Tugas
Akhir, Fakultas Teknik Universitas Tadulako.
Hidayah, S dan Gratia, Y.R, 2007, Program Palu.
Analisis Stabilitas Lereng., Tugas Akhir,
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Santiawan, I.N.G, Wardana, I.G.N dan Redana, I.W.
Semarang 2007, Penggunaan Vegetasi (Rumput Gajah)
Dalam Menjaga Kestabilan Tanah Terhadap
Indina, L.A, 2011, Penanaman Legume Cover Crop Kelongsoran, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol
Pada Lahan Berlereng Dengan Metoda 11, No. 1, Januari.
Templok di Hutan Pendidikan Gunung Walat,
Kabupaten Sukabumi, Fakultas Kehutanan Suryolelono, K.B. 2004, Perancangan Fondasi.
Institut Pertanian Bogor. Nafiri. Yogyakarta.
Irmawansyah, S, 2004, Analisis Penanggulangan Troung, P. Dkk, 2011, Penerapan Sistem Vetiver.
Longsor Dengan Menggunakan Perkuatan The Indonesian Vetiver Network, East Bali.
Geotekstil Pada Ruas Jalan Tawaeli Toboli.
Tugas Akhir, Fakultas Teknik Universitas
Tadulako, Palu