KASUS 1 SOAP Sirosis Hati
KASUS 1 SOAP Sirosis Hati
KASUS 1 SOAP Sirosis Hati
SIROSIS HATI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
: Ny. Sn
Umur
: 67 tahun
Tanggal MRS
: 13 Mei 2016
Diagnosa
membesar dan keras, sesak nafas, batuk berdahak, perut terasa nyeri, badan terasa
lemas.
II.2
Keluhan Tambahan
II.3
Riwayat Penyakit Dahulu
(osteoporosis)
II.4
Riwayat Pengobatan : Ranitidin, Na diklofenak
II.5
Riwayat Keluarga
:II.6
Alergi Obat
:-
III.
OBYEKTIF
III.1
Tanda Vital
Parameter
TD
(mmHg)
Suhu (oC)
Denyut
Nadi
(/menit)
RR
(/menit)
Asites
Nilai
Tanggal
16/5
17/5
18/5
Normal
13/5
14/5
15/5
19/5
20/5
21/5
120/80
130/70
130/7
120/90
120/90
120/90
110/90
110/90
110/90
110/90
36.5-37.5
36.5
37.5
37
37.5
37
36.5
36.5
36
36.5
60-100
100
102
104
80
80
80
88
80
80
12-20
28
26
26
20
20
20
20
20
20
-+
-+
-+
-+
Mual
Muntah
darah
BAB
(melena)
III.2
-+
-+
++
-+
+(+)
+(+)
+(+)
+(-)
+(-)
+(-)
+(-)
Parameter
SGOT
SGPT
Alkalin
Phospatase
Bilirubin
total
Globulin
Albumin
Creatinin
BUN
Hb
HCT
PLT
Na
K
Cl
Hbs Ag
Anti HCV
IgM Anti
HAV
IV.
Normal
5-35
5-35
13/5
14/5
847
325
30-130
203
< 1.4
2.99
17/5
21/5
205
91
1.8
3.5
3.5-5.0
0.6-1.3
9-20
12-16
35-45
135-144
3.6-4.8
8.8-10.4
-
2.4
0.44
22
10.6
34.2
98x103
128.1
4.05
92.9
Negatif
Negatif
Negatif
2.05
0.54
18.6
ASSESSMENT
IV.1
Terapi Pasien
Nama Obat
Infus RL (iv)
Ceftriaxon (iv)
Vitamin K (iv)
As. Tranexamat
(iv)
Lactulac Syr.
Ondansetron (iv)
Regimen
Indikasi
1x1
2x1 amp
4x1
4x1
Dehidrasi
Antibiotik
Koagulan
Anti
3x1 C
1x1
Fibrinolitik
Pencahar
Anti Mual-
13
14
15
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Tanggal
1 1
v
v
9
v
v
0
v
v
18
21
v
v
v
6
v
v
7
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Fluimucil syr
Omeprazole 40
3x1 C
3x1
Muntah
Mukolitik
PPI
mg (iv)
Sucralfat syr
2x2
Pelindung
Mukosa
3x1
Lambung
Penetral As.
Kanamicin 250
3x2
Lambung
Antibiotik
mg (po)
SNMC dalam D5
1x1
Hepatoprotek
2x1
tor
Hepatoprotek
Antasida syr
100 cc
Hepabalance (po)
tor
Transfusi FFP
Lasix (iv)
Comafusin iv
Fucoidan (po)
3x1 amp
Diuretik
1x500 ml
Loop
Suplemen As.
2x1
Amino
Pelindung
Mukosa
Methioson
Bioquinon
Binapro
Concor
Spironolakton
3x1
Lambung
Suplemen As.
1x1
Amino
Suplemen
2x1
ATP
Suplemen As.
2x1
Amino
Anti
1x1
Hipertensi
Diuretik
Hemat K+
IV.2
IV.3
Pro
blem
Medik
IV.9
He
matemesis
Melena
(Variceal
Esofagus)
IV.4
Subye
kti
f/
O
by
ek
tif
IV.10
Diagn
os
a
D
ok
ter
IV.5
Terapi
IV.11
Vitami n K (iv) 4x1
IV.12
Asam
Tranexamat
(iv) 4x1
IV.13
Omepr
azole (iv) 40
mg 3x1
IV.14
Sucralf
at syr 2x2
IV.15
Antasid a syr 3x1
IV.16
Fucoid
an (po) 2x1
IV.6
Analisa
IV.7
DRP
Penggunaan obat
pelindung mukosa
terlalu banyak.
Pasien tidak
mengalami
kenaikan asam
lambung.
Kurang efektif
pemberian vitamin
K dan Asam
Tranexamat untuk mengobati variceal
esofagus.
Rute pemberian
Omeprazole tidak
tersedia
IV.8
Plan dan
Monitoring
IV.19
Monitori
ng:
IV.20
Dilakuka
n pemeriksaan
endoskopi
terkait
pendarahan di
GIT
IV.21
IV.22
Plan:
Jika pendarahan
terjadi pada variceal
esofagus maka
diperlukan agen
yang digunakan
untuk splanchnic
vasoconstrictor yang
menurunkan tekanan
dengan peningkatan
fibrinolisis sistemik, tetapi
lebih karena penghambatan
lokal fibrinolisis di mukosa
lambung.
Omeprazol merupakan
golongan proton pump
inhibitor yang digunakan
untuk mengobati heartburn
dan gejala lain yang
berhubungan dengan GERD,
mengobati erosif esofagus
dan membantu penyembuhan
erosif esofagus.
Sucralfat digunakan sebagai
postsclerotherapy untuk
pendarahan varises esofagus.
Antasida merupakan penetral
asam lambung. Digunakan
untuk mengobati penyakit
pada saluran pencernaan yang
diakibatkan oleh asam
lambung seperti tukak pada
esofagus, lambung dan usus.
Fucoidan berfungsi untuk
memelihara kesehatan
lambung dengan cara
meningkatkan ketebalan
lapisan lambung.
IV.26
Mu
al dan
Muntah
IV.27
IV.28
Ondans
etron
IV.33
Siro
sis Hati
(Hepatitis)
IV.34
Diagn
os
a
D
ok
ter
IV.35
SNMC dalam D5
100cc
IV.36
Hepaba
lance (po) 2x1
-
IV.29
Ondansetron
merupakan obat yang
digunakan untuk
mencegah dan
mengobati mual dan
muntah yang disebabkan
oleh efek samping
kemoterapi, radioterapi
atau operasi.
IV.30
Pasien
mengalami
mual muntah
akibat
pendarahan
varises
esofagus
SNMC merupakan
hepatoprotektor untuk
memperbaiki fungsi hati
yang abnormal pada penyakit
hati kronis.
Hepabalance merupakan
suplemen untuk membantu
memelihara kesehatan fungsi
hati.
IV.37
Penggu
naan SNMC
dengan Lasix
(Furosemid)
dapat
mengurangi
ekskresi Na
dan air
Omeprazole diubah
menjadi
tablet/kapsul.
IV.23
IV.24
IV.25
IV.31
Plan:
IV.32
Menghen
tikan
ondansetron
karena pasien
tidak
mengalami
mual muntah
akibat
kemoterapi,
radioterapi atau
operasi.
IV.38
Monitori
ng:
IV.39
Pasien
harus dijaga dan
diobservasi
secara hati-hati,
termasuk
pemeriksaan
konsentrasi
kalium dalam
IV.41
es
Asit
IV.42
Diagn
os
a
D
ok
ter
IV.43
Ceftria xon (iv) 2x1
amp
IV.44
Kanam
icin 250 mg
(po)
IV.45
Lasix
(iv) 3x1 amp
IV.46
Spiron
olakton 1x1
-
serum.
IV.40
Penggun
aan SNMC
mengakibatkan
peningkatan
kehilangan
Potassium.
IV.48
Plan :
IV.49
Melakuk
an tes PMN
count dan kultur
bakteri untuk
mengetahui
pasien sirosis
hepatik dengan
SBP.
IV.50
IV.51
Rekomen
dasi:
Menghentikan
penggunaan
Kanamicin
Dosis spironolakton
yaitu 100 mg jika
dikombinasi dengan
furosemid untuk
asites. Sehingga
untuk pemberian 1x1
IV.52
Nye
ri Sendi
(Osteoporo
sis)
IV.53
Riway
at
Pe
ny
ak
it
IV.54
Na
diklofenak
IV.59
Bat
uk
berdahak
IV.60
Keluh
an
pa
sie
n
IV.61
Fluimu
cil syr 3x1C
IV.55
Na diklofenak
adalah obat NSAID
yang digunakan untuk
mengobati peradangan
dan rasa sakit atau nyeri
yang berhubungan
dengan nyeri sendi atau
arthritis. Pada pasien ini
digunakan untuk
mengobati nyeri sendi
akibat osteoporosis.
IV.62
Fluimucil
digunakan sebagai
mukolitik untuk
mengencerkan dahak
dari pasien karena
mengalami batuk
IV.56
Pemak
aian Na
diklofenak
secara per oral
dapat
menyebabkan
gastritis atau
pengikisan
mukosa
lambung.
IV.63
diperlukan sediaan
tablet yang
mengandung
spironolakton 100
mg.
Sedangkan dosis
furosemid yang
dianjurkan yaitu 40
mg, sehingga dosis
perlu diturunkan
menjadi 2x1 amp.
IV.57
Plan :
IV.58
Pemberia
n Na diklofenak
gel agar tidak
memperburuk
kondisi
lambung.
IV.64
Rekomen
dasi :
IV.65
Hentikan
saat batuk
sudah membaik
IV.66
Pen
cahar
IV.67
IV.68
Lactula
c syr 3x1 C
IV.73
Sup
lemen
Asam
Amino
IV.74
Kadar
al
bu
mi
n
IV.75
Comaf
usin (iv)
1x500 ml
IV.76
Methio
son 3x1
IV.77
Binapr
berdahak.
IV.69
Pemberian
pencahar dilakukan
untuk mencegah
terjadinya konstipasi
pada pasien ini dan
untuk mencegah
kesempatan lewatnya
zat -zat beracun dari
usus menuju ke hati
yang pada akhirnya
dapat menyebabkan
ensefalopati hepatikum.
IV.78
Pemberian
sumplemen asam amino
digunakan untuk
meningkatkan kadar
albumin pasien sehingga
dimungkinkan untuk sel
IV.70
Penyes
uaian dosis
sesuai fungsi
untuk
mencegah
atau
mengobati
ensefalopati
hepatikum
IV.79
Terlalu
banyak
suplemen
asam amino
yang
digunakan
IV.71
Rekomen
dasi:
IV.72
20-30 g
(30-45 ml)
setiap 1-2 jam
untuk
menginduksi
laktasi cepat;
tambahan dosis
harian untuk
menghasilkan
2-3 soft stool;
dosis 30-45 ml
diberikan
perjam untuk
laktasi cepat,
lalu dikurangi
menjadi dosis
harian biasa 60100 g (90-150
ml) per hari.
IV.80
Plan:
IV.81
Menggun
akan salah satu
suplemen asam
aminodari
ketiga suplemen
re
nd
ah
IV.82
Hip
ertensi
IV.89
IV.83
o 2x1
IV.84
Concor
IV.85
Merupakan obat
-bloker yang
digunakan untuk
hipertensi ringan sampai
moderate dengan
penyakit jantung
koroner atau dengan
aritmia.
IV.86
Sasaran terapinya
selektif pada
adrenoreseptor 1
(kardioselektif) tanpa
aktivitas stabilisasi
membran yang
signifikan atau aktivitas
simpatomimetik
intrinsik pada dosis
terapi.
karena
kandungannya
sama, hal ini
dipertimbangk
an untuk
farmakoekono
minya
IV.87
Pasien
tidak
mengalami
hipertensi
yang
diresepkan.
IV.88
Plan:
Pemberian Concor
dihentikan karena
pasien tidak
mengalami
hipertensi.
Namun untuk
hipertensi portal
terkait sirosis hati,
pasien membutuhkan
obat adrenergik bloker nonselektif
seperti propanolol
dan nadolol.
Dosis Propanolol
yang
direkomendasikan
adalah 20 mg 3x1
hari.