Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1 (1) :14-22 (2013) ISSN: 2303-2960
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1 (1) :14-22 (2013) ISSN: 2303-2960
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1 (1) :14-22 (2013) ISSN: 2303-2960
ISSN : 2303-2960
gapi
(Poecilia
reticulata)
dapat
banyak
karena
(Zairin, 2002).
diminati
masyarakat
diperoleh
dengan
teknologi
adalah
melalui
pengarahan
kelamin.
mempunyai
bagi
efisien,
dampak
hemat,
dampak
negatif
jam.
lebih
rendah
terhadap
dan
negatif
lingkungan
Setelah
berbeda
ini
diuji,
waktu
diduga
disebabkan
oleh
perbedaan
beberapa
penelitian
-1
dosis 60 ml.L
seperti
memperoleh persentase
madu
ml.L-1
karakteristik
lethal
yang
5 ml/L terhadap
mg.L-1 memperoleh
Pelaksanaan Penelitian
Bahan-bahan
yang
digunakan
sebesar 46,99%.
penelitian
berkisar
telah
dilakukan,
Berdasarkan
pendahuluan
yang
15
alat
cm
pengukur
12
buah,
liter,
25x25x25
kualitas
air
Perendaman Induk
Perendaman induk bunting dalam
ini
menggunakan
12 jam
P2 = perendaman induk bunting selama
14 jam
P3 = perendaman induk bunting selama
16 jam
anakan
(larva).
Selama
Daphnia
sp,
dan
pelet
yang
telah
Persiapan Induk
Induk jantan dan betina sebelum
15.00.
Setelah
dipisahkan
dari
melahirkan,
larva.
Larva
induk
yang
25x25x25 cm
16
telah
dihaluskan.
Pemeliharaan
Kualitas Air
pemeliharaan
dilakukan
Analisa Data
Data persentase jantan disajikan
dalam bentuk tabel, selanjutnya di analisa
menggunakan
yang
diamati
dalam
sidik
ragam,
analisis
ikan guppy.
(2002) adalah :
HASIL DAN PEMBAHASAN
100%
Persentase Ikan Jantan
kelangsungan
hidup
rumus :
bunting
dalam
larutan
madu
selama
100%
17
Rata-rata
(%)
3
60
100
50
40
69,26 b
76,66 b
52,23 ab
40 a
Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf
uji 5% (BNT)
Hasil
analisis
keragaman
didapat
dari
perlakuan
Kualitas Air
berpengaruh
Kualitas air pemeliharaan anakan
ikan gapi selama penelitian ini masih
dalam batas toleransi kehidupan ikan.
Sumber:
Unit
1)
tidak
waktu
perendaman
nyata
terhadap
lama
6-7
Toleransi
25,6-33,41)
3-112)
18
Rata-rata
(%)
3
100
90
60
100
96,67
96,67
73,33
100
PEMBAHASAN
inhibitor
dan
pada
akhirnya
proses
steroidogenesis
pembentukan
menjadi
jantan
betina,
sedangkan
individu
dan
berakhir
testosteron
pada
yang
menimbulkan
akan
sifat-sifat
Hasil
analisis
keragaman
banyak
hormon
androgen
yang
ml.L-1
ikan
persentase
anakan
dihasilkan
(Lampiran
maka
pembentukan
akan
sel
mengarahkan
kelamin
jantan
(Utomo, 2008).
dapat
maskulinisasi
nyata
ikan
terhadap
gapi
2).
yang
Rata-rata
berpengaruh
berpengaruh
adalah
terhadap
chrysin
yang
40%.
Aromatase
perlakuan
merupakan
enzim
yang
Hal
ini
lama
menunjukkan
bahwa
perendaman
induk
testosteron
mengkatalis
konversi
19
sehingga
sedikitnya
yang
kandungan
chrysin
perendaman
adalah
hormon
pada
beberapa
ulangan
laju
pertumbuhan
meningkat
dengan
maka
Secara
kenaikan suhu,
akan
dan apabila
menyebabkan
tidak
sejalan
kematian.
langsung,
suhu
gapi.
(2009)
tingkat
menyatakan
bahwa
Menurut
Nair
(1983)
dalam
20
Pada
Air
Murni
(H2O)
Rata-rata
memiliki
berpengaruh
tidak
nyata
terhadap
kisaran
tersebut
ikan
dapat
kisaran
pH
6-7.
Hasil
ini
DAFTAR PUSTAKA
Adhy,
S.W.M.
2008.
Pengaruh
reticulata)
Larutan
Hormon
methyltestosterone
Nisbah
Kelamin
Dalam
17Terhadap
Anak
yang
Budidaya
Perairan,
Fakultas
ml.L-1
berpengaruh
terhadap
Namun
tanpa
nyata
perlakuan perendaman
-1
Mariam,
S.
2000.
Pengaruh
Suhu
reticulata).
Program
Studi
21
Perairan,
Fakultas
dan
Manajemen
Fakultas
Perikanan
Akuakultur
dan
Ilmu
Sebagai
Bogor.
Pengganti
Sintetik
Untuk
Sex
Dalam
Akuakultur.
Hormon
Reversal
PKMGT.
Yuwanny.
2000.
Perendaman
Pengaruh
induk
Ikan
Lama
Gapi
Terhadap
Nisbah
Budidaya
Perairan,
Fakultas
Jakarta.
22