Partus Tak Maju

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

a

F'AKTOR.FAKTORYANG BERIIUBUNGANDENGAN
PARTUSTAK MAJU
Maria Ety Wahyuni.r)
Sri Lestariningsih"
M.Ridwanr)
Poltek&es Kemenkes Tanjungkarang
Mefio
Jurusan Kebidanan
e-mail : [email protected]
Abstract: The Factors Associatedwith Long Confrnement.Long confinementin 2007 on
averagein the world causeof maternalmortalityby 8% andin Indonesiaby 9olo,whereasnewborn
deathin the world by 26Yoand30Yofor Indonesia.[n DemangSepulauRayaHospitalincidentlong
confinementin 2008as manyas38 people(6.73%)of 565 maternal,increasedin 2009as manyas
47 people(7.860/o)
of 599 mothersin labor. Casesof long confinementis the order of the three
largestin 2009. Incidenceof long confinementcausedby various factors of fetal factors and
maternalfactors. Researchobjectivesdeterminethe factors associatedwith long confinement
which include premature rupture of membranes factors, parity and maternal age.
The researchmethodusedis analyticalwith crossdesignsecsional.The studypopulationwas all
mothersin the public hospitalmatemityin DemangSepulauRayaamountedto 599with a sample
size of 240 used systematicrandom samplingtechnique.Howto measurethat is used with a
measuringinstrumentin the form of documentationand checklistsheetsthat were analyzedin
while the bivariateanalysisusing chi square
univariateform ofthe distributionand percentages,
parhrritionlong by 47 people(19.58%),
proportion
matemal
of
test.The resultsobtainedwith the
maternalparity
as
many
as 22 people(9.17o/o),
premature
membranes
of
rupture
the incidenceof
groupmostat riskof 109people(45.42yo),
andagegroupsmostat riskof 57 people(23.75%).The
resultsof statisticalteststhe relationshipbetweenthe KPD with long confinementobtainedp value
= 0.000(p <0.05)andthe valueof OR :7.817, Parityrelationshipwith long confinementobtained
p value= 0.000(p <0.05)andthe valueof OR : 7.255.Thereis no relationshipbetweenagewith
long parturition(p value-- 0.372>0.05).
Key Words: factor, long confinement
Abstrak : Faliitor - Felirtor yang Berhubungan denganPanus Tak Maju. Parfls lama tahun
P/o, sedangkan
S/o dandi Indonesiasebesar
kemdianibu sebesar
2W7 rata-ratadiduniamenyebabkan
Raya
Di RSUDDanangSe'pulau
26%dan3CIlountukIndonesia.
kematianbayibarulahir di drnia sbesar
38 orang(6,73yo)dari 565ibu bersaliqmeningkatpadatahun
kejadianpartuslamatatrun2008sebanyak
2009 sebanyak47 oratg (7,E6%)dari 599 ibu benalin. Kasuspanrs lama merupakanurutanke3
olehberbagaifaktor yaitu faktorjanin dan
terbanyakpadatahun2009.Kejadianpartuslamadisebabkan
yang
berhubungandanganpartuslama yang
penelitian
falcor-frlCor
mengetahui
frktor ibu.Tujuan
meliputi falcor k*uban pecahdini, paritasdan usia ibu di RSUD DemangSepularlRayatatun 2009.
Populasipenelitianadalah
Metodepenelitianyangdigunakanyaituanalitikdengandesrrincrox secsional.
240.
seluruhibu bersalindi RSUDemangSepulauRayabojumlah 599denganjumlah sampelsebanyak
Tehnik pengambilansampelsystenfricrqdom wmpling. Caraukur yang digunakandengandmgan
danalatulc.r berupalembarcheHistyangdianalisasecaraunivariatberbentukdisribusidan
dokumentasi
prsentas
uji chi qrnre. Hasil penelitiandidapatkan proponi ibu
dan anatisabivaria mengunakan
kejadiankeurbanpecahdini 22 orug(9,17/o),
47 orug(19,58%o),
berselindenganpartuslamasebanyak
paritasibu terbanyakkelompokberesiko109orang(45,aT/o),dankelompokusiatubanyakberesiko57
uang(23,75yi. tlasil uji gatistik hubunganarraraKPD denganparhrslamadiperolehp value{,000 (p
<0,05)dannilai OR=7,817,Hubunganparitasdenganparurslamadiperolehp value={,000(p <Q05)dan
antarausiadenganparnrslama(p value{,372 > 0,05).
nitaiOR:7,255dantidakterdaparhubungan
Kata Kunci : faktor, Paftus tak maju
ketahui, bahwa 80% dari persalinan masih
ditolong oleh dukun. Karenanya kasus'kasus
ptrtus larna masih banyak dijumpai, dar
keadaan ini memaksa kita untuk berusaha
rnenurunkan angka kernatian ibu maupun anak.
Persalinan primi biasanya lebih lama 5-6 jam

sebagai
lama
didefinisikan
Persalinan
yang
sulit
persalinan
atau
abnormal
(Prawirohardjo, 2010). Istilah partus lama
disebut juga dengan pafius kasep dan partus
terlantar. Partus lama masih rnerupakan suatu
masalah di
Indonesia karena seperti kita

217

218 Jurnal KesehatanVolumeII, Nomor l, April 201I. hlm. 217-224

dari multi. Bila persalinanberlangsunglam4


dapat menimbulkan komplikasi baik terhadap
ibu maupun anak, dan dapat meningkatkan
angkakernatianibu dananak(Mochtar,1998).
Perhitungan oleh Biro Pusat Statistik
diperolehAKI tahun2007 sebesar2481100.000
KH. Jika dibandingkandenganAKI tahun 2002
sebesar307/100.000KH, AKI tersebutsudatr
jauh menurun, nrunun masih jauh dari target
Klf) (Supari,2008).
MDGS 2015(102/100.000
yang
menyebabkan
satu
fbktor
sering
Salah
morbiditasdan mortalitaspadaibu bersalindan
bayi barulahir adalahpartuslama.
Menurut statistik partus lama pada tahun
2007 rata-ratadi dunia menyebabkankematian
pada ibu sebesar8% dan di Indonesiasendiri
sebesar9% sedangkanpada bayi baru lahir
adalatrsebesar260/oarfilfr.dunia dan 30% untuk
Indonesia. Hasil survey demograli dan
kesehatanIndonesia(SDKI) tahun 2002-2003
dilaporkandari seluruhpersalinandi Indonesi4
640/o tidak mengalami komplikasi selama
persalinan, 3l% dengm persalinan lam4 7o/o
akibat perdarahanberlebihan, dan 5o/okarena
infeksi (Depkes,2003). Angka kernatianibu di
Lampung sendiri pada tahun 2005 disebabkan
oleh 19 kasus dan partus lama beradapada
peringkat ke empat yang menyebabkan
kematian pada ibu bersalin yaitu 4,60/o
(Hermiati, 2009 http:[email protected].
go.id)
E
Partus lama adalah persalinan dengan
kemajuan yang sangat lambat denganjutnlah
waktu persalinan lebih dari 20 jam pada
primipara dan 14 jam pada multipara. Partus
lama akan menyebabkaninfeksi, kehabisan
tenag1 dehidrasipadaibu, kadangdapatterjadi
penduahan
postpartum
yang
dapat
menyebabkankernatian pada ibu. Pada janin
akan terjadi infeksi, cederadan asfiksia yang
dapat meningkatkankematian bayi. Semakin
l4manya persalinan akan semakin tinggi
rnorbiditas dan mortalitas janin dan akan
semakin berpotensi menimbulkan terjadinya
asfiksia,traumacerebri,traumaakibat ekstraksi
dan pecahnyaketubanlama sebelumkelahiran,
dan padaakhirnyaakanmenyebabkankernatian
ibu danjanin (Oxorn, 1996). Faktorpenyebab
kematian ibu pada saat persalinan selain
pendarahandan hipertensi antara lain fhktor
infeksi (l2o/o\,partuslama (5%), dan lain-lain.
Kasus ini terjadi pada setiap 100 ibu yang
melahirkaru sehingga terdapat l0 pasien
meninggal dunia dengan fbktor penyebab
tersebut (Budiharjo, 2009 http://www.
sripoku.com/).

Kejadian partus lama dapat disebabka


oleh berbagai faktor yaitu falrtor janin dan
faktor ibtr' faktor janin antaralain letak, besar
kelainankongenital faktor ibu antaralain KPD,
paritas, usi4
kelainan his, panggul
grandernulti, primitu4 dan pimpinan parhrs
yang salah(Mochtar,1998).Parhr larnajugadi
sebabkanoleh respons stoes,presentasijanin,
disproporsi sefalopelv'rlgpernbatasanmobilihs
dan postur setengahbaring puasa ketat do"
analgesia(Chapman,2006).
Hasil penelitim yang dilakukan oleh
Widarsadi Yogyakartatahrm2002 menyatakm
bahwa usia dan paitas menymbang angka
yang cukup bennakna Penelitian di Jakart
oleh Mulidah (2002) mengatakanbahwa ibu
denganparitas I dm lebih dari 3 mempunya
hubungan yang bennalina dengan kejadia
parhrs lana dan beresiko mengalami partus
lama sebesr 3,45 kati, selain itu juga KPD
memiliki hubungan dengrn kejadian partus
lama, dimanaketubanpcahdini menyebabkm
kantong ketubm keras dan menutup, maka
prosespenalinan sering trr.dapatperiode laa
yang lama (Mulidah, 2010 http:/himapia
kemaim m*ernal.htnl).
blongspot.com/
Dari hasil studi dokumentasi yang
dilakukan penulis di RSUD Dernang Sepula
Ray4 pasienyang mengalamipartuslama padr
tatrun2008sebanyak
38 orang(6,73yo)dari 565
ibu bersalfu, mengalmi peningkatan padr
47 orng(7,860/o)dari 599
ahun 2009sebanyak
ibu bersalin.Kasuspfitus larra ini merupaka
urutan ke-3 terbanyak pada Ahun 200f
(Medical RecordRSIID De.mangSepulauRaya
2009),dan lebih trnggrdtri RS HarapanBunda
Angka kejadian parhrs lana d, RSHB pad
tahun2009 terdapat18 kasus(4,480/Qdari 401
ibu bersalin denganpmtus lana dan kejadin
partus lama ini menduduki urutan keempe
terbanyak(Medicol RecordRS HarapanBunda

2o0e).

Berdasarkan fenomena di atas makr


penulis tertarik untuk melakukan penelitir
mengenai faltor-faktor ymg berhubungr
denganpartuslarnadi RSUD DemangSepuh
RayaKabupatenLanpung Tengahtahun2009.
Penelitianini brtujum unnrk mengetahr
faktor-faktor yang berhubungandenganparfi!
lam4 meliputi; ketubm pah dini, paritas ih
danusiaibu bersalindi RSUD DemangSepuh
Rayapadatahun2009.
METODE

Rancangan penelitian yang digunakr


adalah analisis observasional dengu

Wahyuni,dkk, Faktor-Falaoryang BerhubungandengqnPartus TakMaiu 219

rancangan cross sectional. Subyek dalam


penelitianini adalahkeseluruhanibu bersalindi
RSUD DeinangSepulauRayatahun2009 yaitu
599 ibu bersalin. Besar sampel penelitian
adalah240 respondsnymg dihitung dari rumus
Solvin (Notoannodjo,2005). Teknik sampel
yang digunakan adalah Systematic random
sampling. Pengumpulandata akan dilakukan
dengan menggunakan data sekunder yang
dipqroleh dari rekam medik denganalat ukur
checklist. Pelaksanaanpenelitian dilaksanakan
pada bulan 14 Yd 3l Desember 2010.
Pengolahan data dan analisis data dengan
menggunakan analisa univariat berbentuk
distribusifrekuensidan analisisbivariatdengan
menggunakanuji chi square.

Tabel 3 djketatrui bahwa responden


terb'anyakadalah ibu bersalin dengan paritas
beresikoyaitu sebanyak131orarg (54,48%).
Proporsi Usia Ibu Bersalin
Tabel4. Distribusi Usia lbu Bersalin

Beresiko
(<20 dau > 35 tahun)
Tidakberesiko
(20 - 35 tahun)
Jumlah

57

23,7s

183

76,25
100

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 diketahui bahwa terbanyak ibu


bersalin dengan usia beresiko sebanyak 183
orang(76,250/o).

IIssil

Analisis Bivariat

Analisis Univariat

Hubungan KPD denganParhrs Lama

Proporsi Partus Lama

Tabel5. HubunganKPD denganPartus


Lama

Tabel 1. Distribusi Kejadian Partus Lama


DistribusiResponden
ParhrsLama
ParhrsNormal

Partus Lama
Ya

n
1,93

19.58
80-42
100

Tabel I diketahui bahwa yang mengalami


kejadianpartuslamayaittu 47 orang(19,58o/o).

13

59,1 9

If;fi- 34 15,6r84
pV

Total

%
40,9

100

84,4 2r8

100

0,001
7,817

Proporsi Ketuban PecahDini


Tabel2. Distribusi Ketuban PecahDini

TidakKPD

218

9-t7
90.83
100

Tabel 2 diketatruibahwa yang mengalami


ketubanpecahdini sebanyak22 omng(9,17o/o).
Proporsi Paritas lbu Bersalin
Tabel3. Distribusi Paritas lbu Bersalin
Paritas
Beresiko(1 atau>3)
T idak beresiko(2- 3)
Jumlalr

109
131
240

4s.42
54,48
100

Hasil Analisis diketahui bahwa du1 22


yarrg mengalamiketubanpecatrdini
responde,n
(KPD), terdapat13 (59,1 %) mengalamipartus
lana sedangkandari 218 respondenyatg tidak
mengalamiketubanpecahdini (KPD), hanya34
(15,6 o/o)yangmengalamipartusluna. Hasi uji
statistikdiperolehnilai p =0,001 (p<0,05),Ada
hubunganyang bermaknaantarakehrbanpecalt
dini (KPD) dengankejadianpartuslama dengan
nilai OR=7,817, artinya responden yang
mengalamiketutan pecahdini (KPD) memiliki
peluangsebesar7 kali akan terjadi partus lama
dibandingkandengan ibu bersalin yang tidak
mengalamiketubanpecahdini (KPD).

220 Jurnal KesehatanVolumeII. Nomor I , April 2Al I, hln. 217-224

Hubungan Paritas denganPartus Lama


Tabel 6. Hubungan Paritas dengan Partus
Lama
Partus Lama
Paritas

Tidak
%

Ya
nYo

Beresiko

38 34,9 7t

Tidak beresiko

Total
%

65,1 109 100

6,9 122 93,1 131 100

PV

0,0001

OR

7,22s

Hasil Analisis diketahui bahwa ibu


bersalin yang dengan paritas beresiko
mengalarnipartus lama sebanyak38 orang
sedangkanibu bersalin dengan paritas tidak
beresiko mengalami partus lama sebanyak9
orang. Diperolehpula nilai p =0,000(p<0,05),
artinya ada hubungan yang bermakna antara
paritas dengan kejadian partus lama. Hasil
analisisdiperolehnilai OR:7,225, artnya lbu
bersalin detrgan padtas beresiko merniliki
peluang sebesar7 kati terjadi paffus lama
dibandingkan dengan ibu bersalin dengan
paritastidak beresiko.
Hubungan Paritas denganPartus Lama
Tabel 7. Hubungan Usia dengan Partus
Lama
Partus Lama
Usia

Ya

Tidak
%

Total

o/o

Beresiko 14 24,6 43 75,4 57


Tidak
33 18,0 150 82,0 183
beresiko
p Value
0,372
OR

Yo

100
100

3.212

Hasil Analisis diketahui bahwa ibu


bessalindengan usia beresiko mengalami partus
larna sebanyak33 orang sedangkanibu bersalin
dengan usia tidak beres,iko mengalami partus
lama sebanyak 14 orang. Diperoleh pula nilai
p =0,372 (p>0,05), artinya tidak ada hubungan
yang bermakna antara paritas dengan kejadian
partus lama.
Pembahasan
Hasil analisis diketahui bahwa yang
mengalami kejadian partus lama di RSUD
Dernang Sepulau Raya tahun 2009 sebanyak 47

orang (19,58o/o). Hasil penelitian msmiliki


kesamaan dengan hasil penelitian yang
dilakukan Sofiana (2008) di RS Urip
Sumoharjo Bandar Larnpung, dimana diperoleh
hasil bahwa persalinan dengan partus lama di
rumah sakit tersbut unnrk tahun 2008
menduduki peringkat keernpat terbanyak dari
keseluruhan komplkasi i'ang terjadi pada ibu
bersalin denganparitas pnmr dan multi (1 dan >
3) sebanyak 50%. serta usia 20-35 tahun
(82,4o/o). Kejadran paltus larna adalalt
persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jatrr
pada prini dan lebih dari 18 jam pada multi
(Mochtar, 19981. Pada prinsipnya persalinan
lama disebabkan oleh hrs 1'ang tidak efisien
(malpresentasi,
(adekuat), fal,tor
Janm
malposisi, jann besarr. faktor jalan lahir
(panggul sempil kelarnan serviks, vagina
turnor). Keadaan parrus ,t RSUD Demang
Sepulau Ra1.atahun 1t-t09 dipadat disebabkan
oleh beberapa fal'ror l ang terdapat di teori
seperti his yang ndali efisren ladekuat), ketuban
pecah dim (g.lroir). pantas ibu yang beresiko
(45,42o/o).Berdasarkan hasil tersebut maka
perlu dilakukan pemngkum pelayanan dalam
pertolongan persaftnanpada ibu dengan faktor
resiko teqadinl'apamrs1ama.
Hasil analisis drletahui bahwa ibu bersalin
yang mengalamr KPD dr RSUD Demang
Sepulau Ra-vatahua 2tit09 sebanyak 22 orang
(9,17o/o).Hasil penelirian ini sezuaidenganhasil
penelitian Dipta t20l)9| di RS Santa Elisabeth
Medan Tahun 2005-lLtC9.1'angdiperoleh hasil
bahwa ibu ]'ang mengalami partus larna
berdasarkankeruban pecah drni terdapat 67,3o/o
dari 104 ibu 1'ang bersahn dengan komplikasi
rl-:F repository.usu.ac.id4.
partus iama
Ketuban pecah drru atauPremature Ruplure Of
The fuIembrane rPRO\lt adalah pecahnya
ketuban sebelum rnpartu raitu bila pembukaan
pada primi < 3 cm dan pada multipara < 5 cm,
bila periode laten terlalu panJangdan ketuban
sudah pecah maka dapat te{adi infeksi yang
dapat merunegrkan angka kematian ibu dan
anak (\,{cchtar. i998i Ketuban pecah dini
scaratehnis dapat didefimsrkan sebagaiawitan
persalinan. tanpa memperhatikan usia gestasi.
Namun dalam pral'rek dan penelitian pecah
ketuban dini drdefinisikan sesuaidenganjurnlah
jam dan waltu pecah ketuban sampai awitan
persalinan.Inten'al iru drsebutperiode laten da
dapat teqadi kapan sala dan I sanpai 12 jarr
atau lebih. Keadaandi RSUD Demang Sepulau
Raya tahun 2009 tersebut dapat dimungkinkan
karena ibu bersalin mengalamt beberapa hal
seperti kehamilan ganda atau hidramnion

Wahyuni,dkk, Fahor-Falaor yang BerhubungandenganPartus TakMaiu 221

kelainan letak janin seperti sungsang atau


melintang, atau kelainan bawaan dari selaput
ketuban. Bisa pula karena infeksi yang
kemudian menimbulkan proses biomekanik
pada selaput ketuban sehingga memudahkan
ketubanpecah.Berdasarkanhasil tersebutmaka
penanganan Yang
upaya
diperlukan
komprehensifpada ibtr yang mengalamiKPD
agar tidak berlanjut kepada kejadian partus
Iama;.
Hasil analisis diketahui bahwa di RSUD
DemangSepulauRaya tahun 2009 terbanyak
ibu bersalin denganParitas beresiko sebanyak
Hasil penelitianini lebih
l3l orang (54,48o/o).
penelitian Amiruddin,
pada
hasil
rendatr dari
(2006)
di RSIA Siti Fdtima Makasar
dkk
diperoleh hasil bahwa ibu bersalin dengan
paritas beresiko mengalani partus lama
Perbedaanini dikarenakan
sebanyak65,310/o.
perbedaanlokasi penelitian dimana di lokasi
tsrsebut adalah rumah sakit besar yang
merupakan rumah sakit rujukan. Menurut
Wiknjosastrosalahsatupenyebabkelainanhis
yang dapatmenyebabkanprtus lama terutama
ditemukan pada primigravida khususnya
primigravida tua sedangkanpadamultipara ibu
banyak ditemukan kelainan yang bersifat
inersia uteri. Kelainan his dipengaruhtnyaoleh
herediter, emosi, dan ketakutan menghadapi
persalinan yang sering dijumpai pada
primagravida. Dikatakan bahwa terdapat
kecenderungankesehatanibu yang berparitas
rendah lebih baik dari yang berparitastinggi
(Moechtar,1998).
Keadaandi RSUD DernangSepulauRaya
tahun2009 tersebutde't disebabkalkrena ibu
yang bersalindi RSUD Dernatg SepulzuRaya
temetr* kebanyakanadalah ibu yang niemiliki
faktcr resiko mengahni komplikmi dahn
persalinar sperti pdtas yang beresiko yang
ibu adalahpasrenrujukmdil<renakalkebanyakan
Bsdasarkanhmil tersebut,maka perlu dilakukan
rpaya antisipasiseperti prneriksaankehamilan
perfternbargan
ibu dan
ydrg nrtin rurtukmernantau
jania pemenutrmasrpanmtisi yangcukup,guna
rnenrpersirykanshrnina dalan rangkamenjalad
proses persatinat dal mernberikankorseling
cuhp sertasenanhanil.
mengenai
istiratratyang
Hasil analisadiketahui bahwa di RSUD
Dernang Sepulau Raya tahun 2009 terbanyak
ibu bersalindenganusiaberesikosebanyak183
orang (76,250/o\.Hasil penelitian ini sesuai
denganhasil penelitian Amiruddin, dkk (2006)
di RSIA Siti F6tima Makasardiperolehhasil
bahwaibu bersalindenganumur yang beresiko

mengalami partus lama sebanyak 16,70/oKesamaan hasit ini dimungkinkan karena


karakteristik respondenyang datangke rumah
sakit kebanyakanberasaldari ibu denganusia
yang baik untuk reproduksi karena sosial
budayayang kebanyakanmasyarakatkota yang
sudahmemperhatianusiaperkawinan.
Jika dilihat dari sisi biologis manusia20 35 merupakantahunterbaik wanita untuk hamil
karena selain di usia ini kematanganorgan
reproduksi dan hormon telah bekerja dengan
baik juga belum ada penyakit-penyakit
degenerativeseperti hipertensi, diabetes,serta
daya tahantubuh masih kuat. Tidak semuaibu
denganusiakurang dan20 tahunataulebih dari
35 tahun dipastikan mengalami partus lam4
akan tetapi pada sebagianwanita denganusia
yang masih muda organ reproduksinyamasih
belum begitu sempuma dan fungsi hormonhonnon yang berhubungandengan persalinan
juga belum semprrna pula. Ditambah dengan
keadaanpsikologis,emosionaldan pengalaman
yang belum pernah dialami sebelumnyaakan
mernpengaruhikontraksi uterus menjadi tidak
aktif, yang nantinya akan mempengaruhi
lamanya persalinan. Sedangkan pada ibu
denganusia lobih dari 35 tahundiketatruikerja
organ-organreproduksinyasudahmulai lemalu
dan tenagaibu pun sudahmulai berkurang hal
ini akanmembuatibu kesulitanuntuk mengejan
yang pada akhirnya apabila ibu terus menenrs
kehilangantenagakarenamengejanakanterjadi
partuslama(Amuriddfut,2009).
Berdasarkan hasil tersebut, maka
diperlukan upaya antisipasi pada ibu dengan
usia yang beresiko seperti perneriksaan
kehamilan yang rutin untuk memantau
perkembangan ibu dan janfuu peme'nuhm
guna
yang
cukuP,
asupan nutrisi
mernpersiapkan stamina dalam rangka
menjalani proses persalinan dan menberikan
konseling nrengenaiistirahat yang cukup serta
senarnharnil.
Hasil Analisis diketahui bahwa ibu
bsrsalin denganKPD yang mengalami partus
ibu bersalin
lama sebanyak34 orangsedangkan
13
partus
lama
sebanyak
mengalami
KFD
tidak
:0,000
(p<0,05),
p
pula
nilai
orang, Diperoleh
ardny4 ada hubungan yang bermakna antara
KPD dengan kejadian partus lama. Hasil
analisisdiperolehnilai OR:7,817, artinya ibu
bersalindenganKPD memiliki peluangsebesar
7 kali terjadi parhrslama dibandingkandengan
ibu bersalinyang tidak mengalamiKPD. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitiml

222 Jarnal KesehotanYolumeII, Nomor l, April 201I' hlm. 217'224

Oktavia (2010) di RSB Asih Kota Metro


denganhasil terdapathubunganyarig bermakna
antara ketuban pecah dini dengan kejadian
partuslama(nilai p : 0,000)dengannilai OR:
6,060 yang berarti bahwa ibu yang bersalin
dengan KPD merniliki peluang 6 kali lebih
besardari padayang tidak mengalamiKPD.
Keadaan ini sesuai dengan teori bahwa
apabilapecahnyaketubandenganserviks yang
sudah matang dan kontraksi yang kuat tidak
akan memperpanjangpersalinan, akan tetapi,
jika ketuban pecatr pada saat serviks masih
belum matang,kerasdan menutup,maka,pada
prosespersalinansering terdapatperiode laten
yang lama. Hal ini dipengaruhikarena te{adi
kesempitan pintu atas panggul (PAP) yang
akhirnya berpenganrhterhadappersalinanyaitu
pernbukaanservikslambandan seringkalitidak
lengkap.Kerja uterusyang tidak efisien serta
ketidak rnampuan serviks untuk membuka
secaralancar dan cepatselainkontraksiratrim
yang tidak efisialr pada akhirnya akat
rnemperbesarresiko terjadinya partus lama
{Amirudin,2009).
Berdasarkanpernbahasantersebut maka
kejadianketubanpecahdini di RSD Demang
Sepulau Raya memiliki hubungan dengan
kejadianpartuslama dimanaketubanpecahdini
biasanyaterjadi padasaat'seryiksmasihbelum
matang, keras dan menutup sehingga
pernbukaan serviks menjadi lamban dan
kontraksi rahim yang tidak efisien pada
akhirnya menambahresiko terjadinya partus
lama.
tersebut maka
Berdasarkan hasil
kesehatanyang
tenaga
diperlukan upaya dari
persalinan untuk memberikan
menolong
asuhan kebidanan yang lebih komprehensif
pada ibu yang mengalamiKPD agar terhindar
dari kejadian partus lama, sertaupaya dari ibu
sendiri gunamenghindarikejadianKPD dengan
melakukanpemeriksaankehamilansecararutin
guna rnengetahui secara awal kemungkinan
te$adinya komplikasi dalam kehamilan dan
persalinankhususnyaketubanpecah dini serta
anjuran untuk mengurangi aktivitas dan
istirahat cukup pada akhir triwulan kedua atau
a''ryaltriwulan ketiga.
Hasil Analisis diketahui bahwa ibu
bersalin yang dengan paritas beresiko
mengalami partus lama sebanyak 38 orang
sedangkanibu bersalin dengan paritas tidak
beresiko mengalami partus lama sebanyak9
orang. Diperolehpula nilai p =0,000(p<0,05),
artinya ada hubungan yang bermakna antara
paritas dengan kejadian partus lama. Hasil

analisisdiperolehnilai OR:7,225, arinya 7bu


bersalin dengan paritas beresiko memiliki
peluang sebesar7 kali terjadi partus lama
dibandingkan dengan ibu bersalin dengan
paritastidak beresiko.
Hasil penetitian ini sesuai dengan hasil
penelitian Amiruddiru dkk (2006) diperoleh
hasil bahwa terdapat hubunganantara paritas
dan kejadian partus lama dimana ibu dengan
paritas I memiliki risiko mengalami partus
lama lebih besardaripadaibu denganparitas >
1 dengan nilai OR: 3,441 (95o/o CI:
Hasil penelitian Andriyani
1,992<OR<6,159).
(2010) di RSB Asih Kota Metro denganhasil
bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antaraparitasdan kejadianpartuslama (p value
= 0,000) dengan nilai OR : 9,844 Yan;g
menunjultcanbahwa ibu dengan paritas yang
beresiko(paritassatu)memiliki peluang9 kali
lebih besar dibandinglcandengan ibu dengan
paritaslebih dari satu.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
yang dikemukakanoleh Wiknjosastro (2002),
bahwa salah satu penyebabkelainan his yang
dapat menyebabkan partus lama terutama
ditemukan pada primigravida lhususnya
primigravida tu4 sedangkanpadamultipara ibu
banyak ditemukan kelainan yang bersifat
inersia uteri. Salah satu penyebab terjadinya
partus lama menurut Moechtar (1998) adalah
kelainan his. His yang tidak normal baik
kekuatan maupun sifatnya akan mengharnbaf
persalinan. Kelainan his dipengaruhinyaoleh
herediter, emosi, dan ketakutan menghadapi
persalinan yang sering dijumpai pada
primagravida. Dikatakan bahwa terdapat
kecenderungankesehatanibu yang berparitas
rendahlebih baik dari ymg berparitastinggi.
Berdasarkanpembahasantersebut maka
paritasibu yang baru pertarnakali bersalin dan
bersalin lebih dari 3 kali memiliki hubungm
dengankejadian parfus lama dimana ibu yang
baru pertamakali bersalinmemiliki emosi dan
ketakutan menghadapi persalinan yang
merupakansesuatuhal yang baru bagi mereka
dan mereka belum memiliki pengalaman
mengenai hal apa saja yang sebaiknya
dilakukan pada saathamil maupunmelahirkan'
Sedangkanpada ibu dengan paritas > dari 3
biasanyaberkaitan dengan kelainan his yang
kekuatannyatidak adekuat untuk melakukan
pernbukaan serviks dikarenakan seringnya
melakukanpersalinansehinggakekuatanorgan
vitalnya sudah mulai lemah serta kekuatan
fisiknyayangjuga sudahmulai berkurang.

Wahytni. dkk, Faktor-Faktoryang BerhubungandenganParns TakMaju 223

tersebut maka
Berdasarkan hasil
dengan pihak
kerjasama
diperlukan upaya
guna
posyandu
terkait seperti bidan dan kader
rnerencanakanjurnlah anak dengm mengikuti
programkeluargaberencfliagunakesejahteraan
ibu dan keluarg4 guna memperkecilresiko
terjadinya komplikasi dalam persalinan
khususnyapmtuslama.
Hasil Analisis diketahui bahwa ibu
berialin denganusia beresikomengalamipartus
lama sebanyak33 orangsedangkanibu bersalin
denganusia tidak beresikomengalamipartus
lama sebanyak14 orang. Diperolehpula nilai
p :Aj72 (p>0,05),artinyatidak ada hubungan
yarrg bermaknaantaraparitas dengankejadian
partus larna. Hasil penelitian ini sesuaidengan
hasil penelitian Siti Mulidah (2006) di
KabupatenPurworejotahun2002 menunjukkan
umur ibu <20 ata'u>35 tahun tidak bermakna
secarastatistik dan memiliki risiko 0,58 kali
lebih besar mengalami partus lama dibanding
runur20-35tahun,namunberbedadenganhasil
penelitian Aminrddin, dkk (2006) diperoleh
hasil bahwa terdapathubunganantarausia dan
kejadian partus lama dimana ibu denganumur
<20 tahun atau >35 tahur merniliki risiko
mengalamipartus lama 1,766kali lebih besar
dibandingkandenganibu denganumur 20-35
tahnn dengan nilai OR: 1,766 (95o/oCI:
0,853<OR<,652).
Menurut teori disebutkan bahwa tidak
semuaibu denganusia kurang dari 20 tahun
atau lebih dari 35 tahun dipastikanmengalami
partuslam4 akan tetapi pada sebagianwanita
dengan usia yang masih muda organ
reproduksinya masih belum begitu sempurna
dan firngsi hormon-hormonyang berhubungan
denganpersalinanjuga belum sernpurnapula.
Ditambah dengan keadaan psikologis,
emosionaldan pengalamanyang belum pernah
dialami sebelumnya dan mernpengaruhi
konfiaksi uterus menjadi tidak akli{ yang
nantinya akan mempengaruhi lamanya
persalinan.Sedangkanpada ibu denganusia
lebih dari 35 tahun diketahui kerja organ-organ
reproduksinyasudahmulai lemah, dan tenaga
ibu pun sudah mulai berkuang, hal ini akan
rnernbuatibu kesulitan untuk mengejanyang
pada akhirnya apabila ibu terus menerus
kehilangantenagakarenamengejanakante{adi
partuslama(Amuriddin,2009).
Jika dilihat dari sisi biologismanusia,pada
umur 20 - 35 merupakantahun terbaik wanita
untuk hamil karena selain di usia ini
kematanganorganreproduksidan hormontelah

bekerja denganbaik juga bolum ada penyakitpenyakit degenerotive seperti hipertensi,


diabetes,sertadayatahantubuhmasihkuat.
Keadaanyang terjadi di RSUD Demang
Sepulau raya tersebut berkaitan dengan ibu
yang mengalamipartus lama denganusia yang
beresiko persentasenyalebih sedikit dari pada
ibu dengan usia yang beresiko namun tidak
terjadi parhrs lam4 dimana hal tersebut dapat
dimungkinkankarenaibu lebih mernperhatikan
melakukan
rajin
serta
kehmrilannya
pemeriksaan
kehamilan.
Berdasatkan pembahasantersebut maka
usiaibu bersalinyangkurang darl20 tahundan
lebih dari 35 tahun memiliki hubungandengan
kejadian partus lama dimana pada usia < 20
tahun tersebut selain organ reproduksinya
masih belum begitu sempurna dan firngsi
homron-hormon yang berhubungan dengan
persalinan juga belum sempurna juga
dikarenakankesiapanmental ibu yang belum
begitu baik guna menghadapipersalinanyang
berkaitrrn dengan kecemasan ibu dalam
murjalani persalinan.Pada ibu denganusia >
35 tahun kerja org:n-organ reproduksinya
sudatrmulai lematL dan tenagaibu pun sudah
mulai berkurang sehingga kecenderunganya
terjadinya kelelahan selama menjalani proses
persalinanyang berakhir pada kejadian partus
lama.
Berdasarkanhasil tersebut maka petugas
kesehatanmembprikan pendidikan kesehatan
mengenaiusia yang rnan untuk kehamilandan
persalinan adalah 20-35 tahun guna
menghindari terjadinya komplikasi akibat
kehamilan yang terlalu muda ataupun terlalu
tu4 anjuranpemeriksaankehamilansecararutin
guna memantaukesehatanibu dan janin yang
dikandungny4 serta upaya kerjasama lintas
progrirm dan lintas sektoral dengan instansi
terkait berkaitan dengan pencegahan usia
reproduksiyang beresikoyaitu < 20 tahun dan
> 35 tahun seperti dengandepartemanagama
yang rnenangani pernikahan dan badan
koordinasi kependudukan (BKKBN) serta
tokoh agarn4 tokoh adat dan tokoh masyarakat
mengenaiusia perkawinandan usia reproduksi
yangsehat.
SIMPUL.AN
penelitian dan
Berdasarkan hasil
pernbahasan
dapatdisimpulkan sebagaiberikut
: l) Proporsikejadianpartus lama di RSUD
DemangSepulauRaya padatahun 2009 adalah

224 Jurnal KesehotanVolumeII, Nomor l, April20Il' hln' 217-224

sebanyak47 responden(19,58%),2) Proporsi


ketubanpecahdini di RSUD DemangSepulau
Raya pada tahun 2009 adalah sebanyak22
t"jpond* (9,I7o/o),3) Proporsi ibu bersalin
dengan paritas beresiko di RSUD Demang
SepulauRayapadatahun2009 adalahsebanyak
10-9 respondor (45,42W, 4) Proporsi ibu
bersalin dengan usia beresiko di RSUD
DernangSepulauRaya padatatrun 2009 adalah
sebanyak57 responden(23,72W,5) Terdapat
hubunganyang signifikan antaraketubanpecatt

dini dengan kejadian partus lama di RSUD


DemangSepulauRayatahun2009 dengannilai
p = 0,0b0< o : 0,005,6) Terdapathubungan
yang signifikan antda paritas daean-kejfiat
Raya
ir**t lama di RSUD Demang Sepulau
<
0,005,
iutr* ZOOSdengm nilai p: 0,000 o:
7) Tidak terdapathubunganantarausia^dengan
rc3adianparhrslama di RSUD DemangSepulau
=
Raya tatrun 2009 dengannilai p: 0,372 > a
0.005

DAFTAR RUJUKAN
Anninddin, 2007,FaHor ResilwKeiadian
Partus Lama di RSIAfu[akasar,diakses
dari:http://ridwanamiruddin'wordpress'co
2010'
m/, padatanggal20 SePtember

OxorrU 1996,Ilmu Kebidanan Patologis dan


Fisiolo gis Persalinan, YEM, Jakarta'

Arikunto, S. 2006, ProsedurPenelitianSuatu


pendekntanPruHek' RinekaCtpta Jakarta'
Budiharjo,2009,Angka KematianIbu Masih
Tinggi, diaksesdari httP://www'
2010'
sripoku.comtanggal20 September

Prawirohardjo, Sarwono-20O2' Buht Pan&tan


Prakti s P elayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka'
Jakarta

Chapman,200;6,AsuhanKebidanan
dan Ketahiran,EGC,Jakarta
Pers.alinan
Hermiati,2009,
go.id
http:[email protected]'
Leveno, 2009,Obstelri WilliamsPanduan
RingkasEdisi 21, EGC,Jakarta'
Mochtar,Rustam'1998.SinopsisObstelri'
EGC. Jakarta
Mulidah, 2010,KamatianMaternal,diakses
dari: http:/himapia'blongspot'co4pada
2010
tanggal20 SePtember
Notoadmodjo,S . 2005.MetodelogiPenelltian
Kesehatan.RienkaCiPta.Jakarta

Prawirohardjo, Sarwono.2A02. Ilmu Kebidanan'


Yayasan Bina Pustaka Jakarta

Pratikny4 2007, Da sar-Dasar Metodo Iogi


Pinelitian Kedolderan dan Kesehatan, PT
Raja Gravindo Persada Jakarta'
RSU Demang Sepulau Rtya- 2009, Medical
Record, Bandar JaYa
Supari, 2008,AKI dnn AKB 2007' diakses dri
www.bascommetro-corn tanggal 20
2010SePternber
Sugiono, 2002, Melode Penelilian Administrasi'
Alfabeta. Bandung.
Wilrnjosastr o, 2002, Itmu Keb idanare,YBP-SP'
Jakarta.

You might also like