Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tuberculosis Multidrug Resistance (TB MDR)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

eISSN 2337-330X eBiomedik.

2021;9(1):117-125
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ebm.9.1.2021.31949
KemenRistekdikti RI No. 30/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tuberculosis Multidrug Resistance


(TB MDR)

Trivianto G. Bawonte,1 Christi D. Mambo,2 Angelina S. R. Masengi2

1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado, Indonesia
2
Bagian Farmakologi Klinik dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado, Indonesia
Email: [email protected]

Abstract: Multidrug Resistance Tuberculosis (MDR TB) is Mycobacterium tuberculosis


resistance to the first line of antituberculosis drugs are rifampicin and isoniazid. Globally, in
2017 there were around 558.000 new cases (range, 483.000-639.000) resistant TB rifampicin
(TB RR), nearly half of which were in three counties, India (24%), China (13%), and Rusia
(10%). WHO estimates that there are 23.000 cases of MDR/RR in Indonesia. In 2017, there
were 442.000 TB cases recorded in the program, of which an estimated 8.600-15.000
MDR/RR TB cases. The research to determine the factors that influence Multidrug Resistance
Tuberculosis (MDR TB).this type of research is in the form of literature review with design of
case control study and cross sectional study. The results showed that the risk factors were
proven to influence the occurrence (MDR TB). The conclusion from 15 articles reviewed, it
shows that age, gender, treatment irregularity and medication adherence are the most
influencing factors for TB MDR.
Keywords: Factors, TB MDR, multidrug resistance tuberculosis

Abstrak: Tuberculosis Multidrug Resistance (TB MDR) merupakan resistensi Mycobacterium


tuberculosis terhadap jenis Obat Anti Tuberkulosis (OAT) lini pertama yaitu rifampisin dan
isoniazid. Di tingkat global, di tahun 2017 terdapat sekitar 558.000 kasus baru (rentang,
483.000 - 639.000) TB rifampisin (TB RR) resistan di mana hampir separuhnya ada di tiga
negara yaitu India (24%), China (13%), dan Rusia (10%). WHO memperkirakan ada 23.000
kasus MDR/RR di Indonesia. Pada tahun 2017 kasus TB yang tercatat di program ada
sejumlah 442.000 kasus yang mana dari kasus tersebut diperkirakan ada 8.600-15.000
MDR/RR TB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
Tuberculosis Multidrug Resistance (TB MDR). Jenis penelitian ini berbentuk literature
Review dengan rancangan case control study dan cross sectional study. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa faktor risiko terbukti mempengaruhi terjadinya (TB MDR). simpulan
dari 15 artikel yang di review, menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, ketidakteraturan
berobat, dan kepatuhan minum obat merupakan faktor yang paling mempengaruhi
terjadinyaTB MDR.
Kata Kunci : Faktor – faktor, TB MDR, factors, multidrug tuberculosis

PENDAHULUAN dunia tahun 2012, diperkirakan sekitar


Tuberculosis Multidrug Resistance 4.000 kasus setiap tahun. Indonesia terma-
(TB MDR) merupakan resistensi Myco- suk salah satu negara dengan kejadian TB
bacterium tuberculosis terhadap jenis Obat MDR yang tertinggi di dunia. Di Indonesia
Anti Tuberkulosis (OAT) lini pertama yaitu dilaporkan ada 6.900 kasus di tahun 2012,
rifampisin dan isoniazid. WHO 2013 5.900 merupakan kasus TB MDR baru dan
melaporkan ada 450.000 kasus TB MDR di 1.000 telah mendapatkan pengobatan.1

117
118 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 117-125

Di tingkat global, di tahun 2017 resistensi terhadap rifampisin dan isoniazid


terdapat sekitar 558.000 kasus baru dengan jumlah 51,4%, pengobatan TB
(rentang, 483.000 - 639.000) TB rifampisin MDR menyatakan sebanyak 26,9% pasien
(TB RR) resistan di mana hampir menggunakan 3 jenis obat oral dan 1
separuhnya ada di tiga negara yaitu India injeksi. Beberapa penyebab resistensi
(24%), China (13%), dan Rusia (10%),2 terhadap OAT yaitu penggunaan obat yang
dan pada tahun 2018 terjadi peningkatan tidak adekuat, pemakaian obat yang tidak
kasus TB di India (27%) dan China (14%) teratur dan kurang pengetahuan tentang
sedangkan di Rusia terjadi penurunan (9%). penyakit TB.1 Oleh dari itu, Tuberculosis
Di antara kasus TB RR, diperkirakan 82% Multidrug Resistance (TB MDR) menjadi
kasus tersebut adalah TB MDR. Secara masalah serius yang dihadapi sekarang di
global, 3,6% kasus TB baru dan 17% kasus dunia maupun di Indonesia. Maka,
TB pengobatan ulang merupakan kasus TB berdasarkan latar belakang tersebut,
MDR/RR, dengan proporsi tertinggi (>50% peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
pada kasus yang diobati sebelumnya).3 literature review untuk membahas dan
World Health Organization (WHO) menelaah berbagai informasi mengenai
memperkirakan ada 23.000 kasus MDR/RR faktor-faktor yang mempengaruhi
di Indonesia. Pada tahun 2017 kasus TB Tuberculosis Multidrug Resistance (TB
yang tercatat di program ada sejumlah MDR).
442.000 kasus yang mana dari kasus
tersebut diperkirakan ada 8.600-15.000 METODE PENELITIAN
MDR/RR TB, (perkiraan 2,4% dari kasus Penelitian ini berbentuk literature
baru dan 13% dari pasien TB yang diobati review.. Data penelitian yang digunakan
sebelumnya), tetapi cakupan yang diobati adalah literatur-literatur yang diambil dari
baru sekitar 27,36%.2 Pada tahun 2005 di tiga database yaitu Google Scholar,
poli paru Rumah Sakit Persahabatan, PubMed, dan Clinical Key. Kata kunci
penderita tuberkulosis paru sebanyak 264 yang digunakan dalam pencarian literatur
orang dengan TB MDR sebanyak 12 orang yaitu “Faktor-faktor” DAN “TB MDR”
(4,5%), pengamatan yang sama juga untuk pencarian di Google Scholar, dan
dilakukan oleh Munir dkk di Rumah Sakit “factors” AND “TB MDR” untuk
Persahabatan selama 3 tahun (2005-2007) pencarian di PubMed dan ClinicalKey.
terdapat 554 pasien TB MDR dari 3727 Kriteria Inklusi dalam peneltiian ini adalah
pasien TB dalam kurun waktu tersebut dan populasi komunitas yang menderita
kasus TB MDR di RSUD Arifin Achmad Tuberculosis Multidrug Resistance (TB
provinsi Riau berjumlah 24 pasien positif MDR), jenis penelitian cross-sectional
TB MDR dari 104 pasien suspek TB MDR studies dan case control studies. Tahun
bulan April 2013 sampai Juni 2014.1 publikasi 2010-2020 serta berbahasa
Kejadian TB MDR tinggi di usia Indonesia dan Inggris.
produktif berkisar 25-34 tahun. TB MDR Berdasarkan hasil pencarian literatur,
sering dijumpai pada laki-laki dibanding- didapatkan berdasarkan kata kunci dari tiga
kan dengan perempuan, hal ini juga database berjumlah 519 dari Google
ditunjang dengan penelitian Munir dkk Scholar, 153 dari PubMed, dan 679 dari
yaitu jumlah kasus TB MDR sebanyak 53 ClinicalKey (n=1351) kemudian disaring
orang (52,5%), berdasarkan tingkat kembali berdasarkan judul yang sesuai
Pendidikan menengah terdapat kasus dengan topik literature review didapatkan
sebanyak 24 orang (48%) dan berdasarkan 132 dari PubMed (n=132), kemudian
pekerjaan wiraswasta berjumlah 16 orang disaring kembali berdasarkan abstrak
(32%).1 sesuai dengan kriteria inklusi didapatkan
Jenis resistensi TB MDR lebih banyak (n=15)
Bawonte, Mambo, Masengi: Faktor-faktor yang mempengaruhi tuberculosis…119

Tabel 1. Analisis Literatur


No Penulis Informasi Utama
1 Sarwani Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko yang terbukti
et al., 20124 berpengaruh terhadap kejadian Multi Drug Resistant (TB MDR) yaitu
motivasi penderita yang rendah OR =4,2 (CI=1,478-11,94) dan
ketidakteraturan berobat OR=2,3 (CI=1,3810,28).
2 Maria, 20155 Hasil penelitian menunjukkan variabel kepatuhan minum obat yang
tidak patuh terhadap minum obat sebanyak 28 (51,9%) dengan nilai
signifikansi 0,000 ≤ 0,05 dan berisiko terjadinya TB MDR sebesar
31.909. Sedangkan variabel jenis kelamin terbesar pada penderita TB
Paru adalah laki-laki sebanyak 38 (70,4%) dengan nilai signifikansi
0,000 ≤ 0,05 dan berisiko terjadinya TB MDR sebesar 14.469. Dan
variabel riwayat merokok menunjukkan yang memiliki riwayat merokok
sebanyak 30 (55,6%) dengan nilai signifikansi 0,000 ≤ 0,05 dan berisiko
terjadinya TB MDR sebesar 10.134. Faktor yang dominan beresiko
terjadinya TB MDR adalah kepatuhan minum obat dengan score sebesar
31,909, artinya bahwa orang yang memiliki ketidakpatuhan minum obat
terhadap resiko terjadinya TB MDR 31,909 kali terjadi resiko TB MDR
di wilayah kerja Kota Madiun
3 Widiastuti Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara
et al., 20176 usia, jenis kelamin, pengobatan TB sebelumnya, merokok, kontak
dengan pasien TB MDR, dan status HIV AIDS dengan kejadian TB
MDR di RSUD Dr. Sardjito Yogyakarta (p value> 0,05).
4 Nunkaidah et Analisis bivariat menunjukan bahwa variabel usia, jenis kelamin dan
al., 20177 indeks massa tubuh berhubungan dengan risiko terjadinya TB MDR
5 Maharjan et Faktor yang berhubungan dengan TB MDR adalah jenis kelamin
al., 20178 perempuan. Sedangkan usia, riwayat TB yang diobati sebelumnya, ras,
tempat tinggal di daerah perkotaan tidak terkait dengan TB MDR
6 Workicho et Usia responden (odds ratio yang disesuaikan [AOR] = 7; interval
al., 20179 kepercayaan 95% [CI]: 2,6-24,5), tinggal di rumah tangga dengan hanya
satu ruangan (AOR = 5; 95% CI: 1,68-15,38), riwayat pengobatan
sebelumnya (AOR = 21; 95% CI: 17,8–28) dan terinfeksi HIV (AOR =
3,1; 95% CI: 1,02–9,4) ditemukan sebagai prediktor independen TB
MDR.
7 Budi Karakteristik rumah merupakan variabel yang berperan dalam
et al., 201810 penyebaran penyakit Tuberculosis dan kepadatan hunian merupakan
faktor dominan kejadian penyakit tersebut
8 Stosic et al., Teridentifikasi enam faktor risiko independen yang signifikan untuk
201811 terjadinya TB MDR sebagai berikut: pendapatan bulanan keluarga (rasio
Odds (OR) = 3,71; Interval Keyakinan 95% (CI) = 1,22-11,28), tidak
berobat (OR = 3.33; 95% CI = 1.14-9.09), stigma terkait dengan TB
(OR = 2.97; 95% CI = 1.18-7.45), perasaan sedih subjektif (OR = 4.05;
95% CI = 1.69-9.70), penggunaan obat penenang (OR = 2.79; 95% CI =
1.02-7.65) dan penyakit paru obstruktif kronik (OR = 4.51; 95% CI =
1.07-18.96).
9 Demile Dengan menggunakan analisis bivariat, riwayat kontak TB merupakan
et al., 201812 prediktor kuat TB MDR. Selain itu, infeksi human immunodeficiency
virus (HIV) juga merupakan faktor yang signifikan (OR = 14,6; 95% CI
= 2,3–92,1; p = 0,004). Namun, jenis kelamin, usia dan indeks massa
tubuh bukan merupakan faktor terkait untuk TB MDR.
120 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 117-125

10 Janan, 201913 Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko yang


berpengaruh terhadap peningkatan prevalensi kejadian TB MDR di
Kabupaten Brebes Tahun 2011-2017 adalah kepatuhan minum obat (OR
6,7; 95%CI 2,2- 19,7), Riwayat pengobatan TB sebelumnya (OR 5,3;
95%CI 1,2-14,1), dan kesesuaian dosis/obat (OR 5,2; 95%CI 1,2-22,8).
11 Ginanjar et Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan
14
al., 2019 kejadian TB MDR adalah faktor psikososial OR 0,049 (95% CI: 0,007-
0,351) dan pendidikan OR 0,072 (95% CI: 0,013-0,407).
12 Wahyuni, Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi penderita (OR=5,342;
201915 95%CI=1,526-18,697), riwayat pengobatan sebelumnya (OR=31,360;
95%CI=8,165-120,453), kepatuhan minum obat (OR=6,5; 95%CI=1,64-
25,759), lama pengobatan TB (OR=4,457; 95%CI=2,756-239,939), dan
status efek samping obat (OR=5,333; 95%CI=1,514-13,123)
berhubungan dengan kejadian TB MDR di puskesmas Kota Semarang.
Usia responden, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan,
tingkat pendapatan, status merokok, peran pengawas menelan obat
(PMO), riwayat status gizi, dan jarak rumah ke fasilitas pelayanan
kesehatan tidak berhubungan dengan kejadian TB MDR di puskesmas
Kota Semarang. Faktor yang paling dominan dengan kejadian TB MDR
adalah riwayat pengobatan sebelumnya.
13 Baya Kami menemukan bahwa usia ≤40 tahun (OR = 2.56. 95% CI: 1.44-
16
et al., 2019 4.55), pengobatan TB sebelumnya (OR = 3.25, 95% CI: 1.44-7.30),
kegagalan pengobatan TB (OR = 3.82, 95 % CI 1.82-7.79), dan riwayat
kontak dengan pasien TB (OR = 2.48, 95% CI: 1.11-5.50) secara
signifikan terkait dengan konfirmasi penyakit TB MDR. HIV bukan
merupakan faktor risiko TB MDR (OR = 0,88, CI 95%: 0,34–1,94).
14 Mashidayanti Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa faktor risiko yang terbukti
et al., 202017 berpengaruh pada kejadian TB MDR adalah keteraturan minum obat (p-
value< 0,05).
15 Nurdin, Faktor yang menyebabkan kejadian TB MDR adalah pendidikan rendah,
18
2020 riwayat penyakit TB, hasil pengobatan TB yang gagal, riwayat putus
pengobatan, penderita TB dengan diabetes melitus, dan penderita TB
yang sulit mengakses fasilitas kesehatan.

HASIL PENELITIAN masalah penelitian ini. Sebanyak 10


Setelah melalui tahap seleksi studi, laporan penelitian berasal dari Indonesia,
didapatkan 15 literatur yang memenuhi sementara 5 penelitian berasal dari berbagai
kriteria inklusi dan eksklusi dari 9 negara berkembang lain. Pembeda ini perlu
penelitian cross sectional study dan 6 dilakukan karena faktor lingkungan
penelitian case control study. Tahap seleksi memiliki peranan penting dalam
studi tersebut menggunakan kata kunci patogenesis tuberkulosis. Berbagai kondisi
tertentu yang sesuai dengan topik dan telah diidentifikasi sebagai faktor risiko
pembahasan yang diinginkan oleh peneliti, terjadinya TB MDR, mulai dari faktor
sehingga dapat menjawab pertanyaan yang individu sampai dengan faktor tempat
ada pada rumusan masalah penelitian ini. tinggal.
Faktor individu yang banyak diteliti
BAHASAN adalah karakteristik subjek penelitian.
Hasil screening artikel menunjukkan Didapatkan 6 artikel penelitian yang
terdapat 15 laporan penelitian yang dapat meneliti pengaruh karakteristik individu
digunakan untuk menjawab rumusan terhadap kejadian TB MDR. Penelitian
Bawonte, Mambo, Masengi: Faktor-faktor yang mempengaruhi tuberculosis…121

yang dilakukan oleh Nunkaidah (2017) persentase antara kelompok kontrol dan
mendapati bahwa usia, jenis kelamin, dan kelompok kasus pada semua faktor risiko
Indeks Massa Tubuh (IMT) berhubungan mempunyai selisih yang sangat kecil. 6
dengan kejadian TB MDR Penderita Sementara penelitian Wahyuni (2019)
dengan usia produktif umumnya memiliki mendapati bahwa usia, jenis kelamin,
aktivitas yang cukup tinggi sehari-hari tingkat pendidikan, status pekerjaan,
sehingga kadang-kadang terlupakan untuk tingkat pendapatan, status gizi, dan jarak
minum -obat secara teratur. Jenis kelamin rumah ke fasilitas pelayanan kesehatan
laki-laki kemungkinan karena prevalensi tidak berhubungan dengan kejadian TB
penyakit TB MDR lebih banyak pada laki- MDR. Perbedaan ini diduga disebabkan
laki dan laki-laki lebih berat beban perbedaan lokasi penelitian, sehingga
kerjanya, kurang istirahat, gaya hidup yang perilaku masyarakat di lokasi penelitian
tidak sehat seperti merokok dan minum juga mempengaruhi hasil dari empat
alkohol serta adanya perbedaan aktivitas penelitian tersebut.15
keluar rumah terutama untuk bekerja, dan Penelitian yang dilakukan oleh Budi
paparan polusi udara, sedangkan (IMT) (2018) mendapati bahwa terdapat
yang kurang atau buruk berkaitan dengan hubungan antara riwayat TB MDR anggota
status gizi yang kurang, maka reaksi keluarga dan kemudahan akses informasi
kekebalan tubuh juga akan menurun dengan kejadian TB MDR. Penelitian
sehingga kemampuan tubuh dalam tersebut juga menyebutkan bahwa individu
mempertahankan diri terhadap infeksi juga yang memiliki anggota keluarga
menurun, ini juga berhubungan dengan jika mengalami TB MDR atau tidak dapat
seseorang memiliki infeksi kronis maka mengakses informasi dengan baik akan
status gizi akan menurun karena itu daya memiliki risiko 2,49 kali lipat lebih besar
tahan tubuh juga akan ikut menurun.7 Hasil untuk mengalami TB MDR, kemungkinan
ini juga didukung oleh penelitian Maria karena penderita mempunyai anggota
(2015) yang juga mendapati bahwa jenis keluarga yang serumah sehingga
kelamin laki-laki merupakan salah satu penyebaran dapat terjadi dari satu ke yang
faktor risiko terjadinya TB MDR.5 lainnya. Sedangkan akses informasi yang
Penelitian yang dilakukan oleh Nurdin kurang dapat terjadi 2,4 kali terkena TB
(2020) bahwa dengan tingkat pendidikan MDR, ini disebabkan karena kurangnya
dasar mempunyai risiko terjadinya TB infromasi mengenai TB yang berhubungan
MDR 13 kali lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan dan kemudahan dalam
dengan yang mempunyai tingkat mengakses informasi yang tepat mengenai
pendidikan tinggi, ini kemungkinan karena TB.10 Terkait penyakit yang pernah diderita
pengetahuan yang rendah sulit untuk sebelumnya, penelitian Nurdin (2020)
mendapatkan informasi untuk memahami mendapati bahwa riwayat menderita TB
tentang pelayanan dan pengobatan TB sebelumnya dan riwayat menderita diabetes
MDR.18 dan Ginanjar (2019) juga melitus merupakan faktor risiko dari
mendapati bahwa tingkat pendidikan yang terjadinya TB MDR. Berhungan dengan
rendah merupakan salah satu faktor risiko DM, bahwa pasien TB dengan komorbid
terjadinya TB MDR. 14 DM harus lebih banyak diberikan informasi
Hasil tersebut di atas berlawanan dan komunikasi yang persuasif tentang
dengan dua penelitian, yaitu penelitian pentingnya minum OAT secara teratur dan
Widiastuti (2017) dan penelitian Wahyuni melakukan pemeriksaan kontrol gula darah
(2019). Penelitian Widiastuti (2017) agar tetap terkontrol, karena kontrol gula
mendapati bahwa tidak terdapat hubungan darah yang buruk dapat menyebabkan
yang bermakna antara usia dan jenis gangguan fungsi fagositosis, kemotaksis,
kelamin dengan kejadian TB MDR, hal ini reactive oxygen species (ROS) dan fungsi
kemungkinan karena jumlah sampel yang sel Thelper. Hal ini tentu dapat
sedikit serta menggunakan rumus, menurunkan imunitas pasien TB dan dapat
122 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 117-125

meningkatkan kasus TB MDR. Penelitian Widiastuti (2017) bahwa merokok tidak


tersebut juga mendapati bahwa penderita ada berhubungan dengan kejadian TB
TB yang sulit mengakses fasilitas MDR, dimungkinkan karena penderita
kesehatan akan lebih berisiko mengalami menyembunyikan keadaan yang
TB MD, ini karena akses fasilitas kesehatan sebenarnya jika pernah mempunyai
yang jauh, sehingga penderita sulit untuk kebiasaan merokok.6 dan begitu juga
melakukan pengobatan.18. Sementara itu, penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni
penelitian Ginanjar (2019) mendapati (2019) mendapati bahwa merokok tidak
bahwa kesehatan psikis juga merupakan berhubungan dengan kejadian TB MDR.15
salah satu faktor terjadinya TB MDR, Terkait faktor pengobatan, terdapat 7
karena ini berhubungan dengan sosial penelitian yang menginvestigasi berbagai
ekonomi dan dukungan sosial. Didapatkan kondisi yang berhubungan dengan kejadian
bahwa kekhawatiran yang umum yaitu TB MDR. Penelitian yang dilakukan oleh
orang akan mengetahui bahwa penderita Sarwani (2012) mendapati bahwa motivasi
memiliki jenis TB yang buruk, tidak puas berobat yang rendah merupakan faktor
dengan dipisahkan dari lingkungan sosial risiko terjadinya TB MDR. Individu yang
dan merindukan kebersamaan kembali memiliki motivasi berobat rendah akan
dengan pasangan mereka. Kekhawatiran memiliki risiko 4,2 kali lipat lebih besar
juga bahwa mereka mungkin telah untuk mengalami TB MDR daripada
menggunakan terlalu banyak obat, tidak individu yang memiliki motivasi berobat
senang karena tidak dapat , melakukan yang tinggi. Ini kemungkinan dipengaruhi
kegiatan sosial dan ekonomi. oleh anggota keluarga dan teman-teman
Kekhawatiran juga terjadi akibat penderita ketika penderita kembali kerumah setelah
merasa didiskriminasi oleh anggota motivasi/pengobatan awal dan pengobatan
masyarakat dan sering menjadi terisolasi wajib bulan pertama. Namun jika
setelah teman dan kerabat menghentikan kemungkinan motivasi pasien berasal dari
semua komunikasi ketika penderita lingkungan rumah dan kehadiran anggota
didiagnosis dengan TB, walaupun sudah keluarga lain, kemungkinan dapat
dinyatakan “tidak menular” oleh petugas menolong keberlanjutan pengobatan TB.
kesehatan, teman-teman dan keluarga tetapi Motivasi dari anggota lain mungkin
masih sering dipandang sebagai “tidak berpengaruh ke pasien untuk dukung
aman” dan menghindari interaksi dengan program pengobatan TB secara tuntas.4
penderita. 14 Status HIV AIDS tidak Hasil ini didukung oleh penelitian Wahyuni
terbukti sebagai faktor terjadinya TB MDR (2019) yang juga mendapati bahwa
sebagaimana yang disebutkan dalam motivasi penderita berhubungan dengan
penelitian Widiastuti (2017), ini kejadian TB MDR. Penelitian tersebut
dikarenakan selisih persentase antara kasus mendapati bahwa pasien TB dengan
dan kontrol sengat sedikit dan lebih banyak motivasi rendah akan memiliki risiko 5,3
suspek TB MDR yang tidak dilakukan kali lipat lebih tinggi untuk mengalami TB
pemeriksaan HIV-AIDS6 MDR.15
Perilaku merokok sebagai faktor risiko Penelitian yang dilakukan oleh
terjadinya TB MDR telah diteliti dalam 3 Sarwani (2012) juga mendapati bahwa
penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh ketidakteraturan berobat merupakan faktor
Maria (2015) mendapati bahwa riwayat risiko terjadinya TB MDR. Pasien TB yang
merokok merupakan salah satu faktor tidak teratur berobat akan memiliki risiko
penting terjadinya TB MDR. Individu yang 2,3 kali lipat lebih besar untuk mengalami
memiliki riwayat merokok akan memiliki TB MDR daripada mereka yang teratur
risiko 10 kali lipat lebih besar untuk berobat, ini disebabkan karena pasien
mengalami TB MDR daripada yang tidak merasa bosan harus minum obat terlalu
memiliki riwayat merokok.5 Namun hasil banyak selama beberapa bulan, dan dapat
berbeda ditunjukkan pada penelitian saja dijadikan beban oleh penderita
Bawonte, Mambo, Masengi: Faktor-faktor yang mempengaruhi tuberculosis…123

sehingga penderita malas untuk minum OAT secara teratur.18


4
melanjutkan proses pengobatan. Hasil ini Penelitian Budi (2018) menjadi satu-
didukung oleh penelitian Mashidayanti satunya penelitian yang menginvestigasi
(2020) yang juga mendapati bahwa komponen lingkungan tempat tinggal
ketidakteraturan berobat berhubungan sebagai faktor terjadinya TB MDR.
dengan kejadian TB MDR, dapat terjadi Penelitian tersebut mendapati bahwa faktor
karena timbulnya rasa malas pada hunian merupakan faktor yang paling
penderita, lupa minum obat, serta rasa dominan terhadap terjadinya TB MDR.
jenuh, malas dan adanya rasa bosan karena Faktor hunian pada penelitian ini termasuk
harus minum banyak obat yang dilakukan pencahayaan, kelembaban, kondisi atap,
setiap hari17 Penelitian Janan (2019) kondisi dinding, dan kondisi lantai rumah.
mendapati bahwa kepatuhan minum obat Apabila komponen-komponen tersebut
merupakan salah satu faktor yang termasuk dalam kategori tidak sehat, maka
mempengaruhi terjadinya TB MDR. Pasien risiko terjadinya TB MDR akan meningkat
TB yang tidak patuh minum obat akan 1,57 sampai dengan 4,96 kali lipat.
memiliki risiko 6,7 kali lipat lebih besar Berhubungan dengan pencahayaan, sinar
untuk mengalami TB MDR daripada pasien matahari berperan secara langsung dalam
yang patuh minum obat.13 Hasil tersebut mematikan mikroorganisme yang terdapat
sejalan dengan penelitian Wahyuni (2019) dilingkungan rumah, dengan demikian
yang juga mendapati bahwa pasien yang sinar matahari sangat diperlukan di dalam
tidak patuh minum obat akan memiliki suatu ruangan rumah terutama ruangan
risiko 6,5 kali lipat lebih besar untuk tidur, khususnya sinar matahari pagi yang
mengalami TB MDR daripada mereka yang dapat menghambat perkembangan bakteri
patuh minum obat.15 Hasil lebih ekstrim TB dan bakteri penyakit lainnya.
didapatkan pada penelitian Maria (2015) Berhubungan dengan kelembaban, bakteri
yang menyimpulkan bahwa pasien yang TB akan tumbuh dengan subur pada
tidak patuh minum obat akan memiliki lingkungan dengan kelembaban yang
risiko 32 kali lipat lebih besar untuk tinggi. Air membentuk lebih dari 80% sel
mengalami TB MDR daripada mereka yang bakteri dan merupakah hal esensial untuk
patuh minum obat.5 pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel
Riwayat pengobatan TB sebelumnya bakteri, kelembaban udara yang meningkat
juga menjadi salah satu faktor terjadinya merupakan media yang baik untuk bakteri
TB MDR. Penelitian Janan (2019) TB berkembang. Berhubungan dengan
mendapati bahwa individu yang memiliki kondisi atap rumah, dinding, dan lantai
riwayat pengobatan TB sebelumnya akan kemungkinan disebabkan karena tempat
memiliki risiko 5 kali lipat lebih besar tinggal yang buruk (kurang baik) dapat
untuk mengalami TB MDR daripada mendukung terjadinya penularan TB.
mereka yang tidak memiliki riwayat dinding dan lantai yang sulit dibersihkan
pengobatan TB.13 Penelitian Wahyuni atau kadang menyebabkan penumpukan
(2019) juga mendapati bahwa riwayat debu, sehingga akan dijadikan media yang
pengobatan TB sebelumnya merupakan baik untuk berkembangbiaknya bakteri
faktor terpenting terjadinya TB MDR TB.10
karena individu yang memiliki riwayat TB Terdapat 5 laporan penelitian asing
sebelumnya akan memiliki risiko 31 kali yang dianalisis oleh penelitian ini. Kelima
lipat lebih besar untuk mengalami TB penelitian tersebut dilakukan di negara-
MDR daripada mereka yang tidak memiliki negara berkembang lain, yaitu Serbia,
riwayat.15 Sebagai tambahan, penelitian Ethiopia, Nepal, dan Mali. Penelitian yang
Nurdin (2020) mendapati bahwa risiko dilakukan oleh Stosic (2018) di Serbia
tersebut hanya ditemukan pada pasien TB mendapati bahwa pendapatan keluarga,
yang putus obat, disebabkan karena tidak berobat, stigma, perasaan sedih,
penderita belum memahami pentingnya penggunaan obat penenang, dan riwayat
124 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 117-125

penyakit paru obstruktif kronis merupakan riwayat TB sebelumnya, ras, dan lokasi
faktor yang mempengaruhi terjadinya TB tempat tinggal tidak mempengaruhi
MDR. Individu dengan kondisi tersebut terjadinya TB MDR.8 Sementara itu,
akan memiliki risiko 2,79 sampai dengan penelitian Baya (2019) di Mali
4,51 kali lipat lebih besar untuk mengalami menunjukkan hasil yang sedikit berbeda.
TB MDR.11 Penelitian Demile (2018) dan Penelitian tersebut mendapati bahwa faktor
Workicho (2017) dilakukan di Etiopia. yang mempengaruhi terjadinya TB MDR
Beberapa hasil dari penelitian keduanya adalah usia < 40 tahun, riwayat pengobatan
mendukung satu dengan lainnya, keduanya TB sebelumnya, kegagalan pengobatan TB,
mendapati bahwa status infeksi HIV dan riwayat kontak dengan pasien TB.
merupakan faktor yang mempengaruhi Sedangkan status HIV bukan merupakan
terjadinya TB MDR, ini sebabkan karena faktor terjadinya TB MDR.16
penderita dengan infeksi HIV memiliki Berdasarkan uraian di atas, terlihat
imunitas yang kurang baik atau menurun bahwa faktor yang mempengaruhi
sehingga rentan terkena penyakit lainnya terjadinya TB MDR bisa sangat bervariasi.
termasuk TB12,9 namun beberapa hasil Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
menunjukkan hasil yang bertentangan, suatu kondisi merupakan faktor risiko
yaitu penelitian yang dilakukan oleh penting, sementara penelitian di lokasi lain
Demile (2018) mendapati bahwa riwayat menunjukkan hasil sebaliknya. Perbedaan
kontak dengan penderita TB MDR faktor yang mempengaruhi terjadinya TB
merupakan faktor predisposisi yang kuat MDR di setiap lokasi penelitian ini
untuk terjadinya TB MDR, sedangkan usia, menunjukkan pentingnya dilakukan
jenis kelamin, dan indeks massa tubuh identifikasi untuk setiap daerah karena
bukan merupakan faktor terkait TB MDR12. diduga faktor lingkungan, kebiasaan
Hasil berbeda ditunjukkan penelitian masyarakat, sosioekonomi, dan lain-lain
Workicho (2017) yang mendapati bahwa memiliki pengaruh besar dalam patogenesis
usia merupakan salah satu faktor risiko TB MDR.
terjadinya TB MDR. Penelitian tersebut
juga mendapati bahwa tinggal di rumah SIMPULAN
tangga dengan hanya satu ruangan dan Faktor yang mempengaruhi terjadinya
riwayat pengobatan sebelumnya merupakan TB MDR adalah usia, jenis kelamin, indeks
faktor yang mempengaruhi terjadinya TB massa tubuh, tingkat pendidikan, riwayat
MDR.19 TB MDR pada keluarga, kemudahan akses
Penelitian lain yang dilakukan informasi kesehatan, riwayat menderita TB,
Maharjan (2017) di Nepal mendapati riwayat diabetes, kesehatan psikis,
bahwa faktor yang mempengaruhi merokok, motivasi, ketidakteraturan
terjadinya TB MDR adalah jenis kelamin berobat, kepatuhan minum obat, riwayat
perempuan saja, alasannya kemungkinan menjalani pengobatan TB, faktor hunian,
karena perempuan menghabiskan banyak pendapatan keluarga, stigma masyarakat,
waktu untuk merawat anggota keluarga penggunaan obat penenang, riwayat
mereka dengan TB MDR baik di rumah penyakit paru obstruktif kronis, dan tinggal
tangga dan rangkaian layanan kesehatan. di rumah tangga dengan hanya satu
Alasan lain juga, akibat rendahnya prioritas ruangan.
kesehatan perempuan dalam keluarga
dibandingkan dengan laki-laki yang
menjadi penghalang dalam mengakses Konflik Kepentingan
layanan kesehatan yang menyebabkan Penulis menyatakan tidak terdapat
keterlambatan diagnosis TB. Ini juga bisa konflik kepentingan dalam studi ini.
jadi karena perempuan lebih prioritaskan
anggota keluarga lain untuk mendapatkan
gizi yang memadai. Sementara faktor usia,
Bawonte, Mambo, Masengi: Faktor-faktor yang mempengaruhi tuberculosis…125

DAFTAR PUSTAKA Lingkungan Indonesia. 2018;17(2):


1. Puri VA, Yovi I FD. Profil Pasien Tuber- 87-94.
culosis Multidrug Resistance (TB- 11. Stosic M, Vukovic D, Babic D, et al. Risk
MDR) di Poliklinik TB-MDR RSUD factors for multidrug-resistant
Arifin Achmad. 2015;1(2):1-17. tuberculosis among tuberculosis
2. Indonesia KKR. Pengendalian Penyakit dan patients in Serbia: A case-control
Penyehatan Lingkungan Direktorat study. BMC Public Health.
Pengendalian Penyakit Menular 2018;18(1):1-8.
Langsung sub Direktorat Tuber- 12. Demile B, Zenebu A, Shewaye H, Xia S,
kulosis. tbcindonesia.or.id. doi: Guadie A. Risk factors associated
10.1017/CBO9781107415324.004 with multidrug-resistant tuberculosis
3. World Health Organization. Global (MDR-TB) in a tertiary armed force
Tuberculosis Report.; 2019. referral and teaching hospital,
4. Sarwani D, Nurlaela S, Zahrotul IA. Faktor Ethiopia. BMC Infect Dis.
Risiko Multidrug Resistent 2018;18(1):1-10.
Tuberculosis (MDR-TB). KESMAS - 13. Janan M. Faktor-faktor Risiko yang
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Berhubungan dengan Peingkatan
2012;8(1):60-66. Prevalensi Kejadian TB MDR di
5. Maria L. Identifikasi Faktor Risiko Kabupaten Brebes Tahun 2011-2017.
Terjadinya TB MDR pada Penderita Jurnal Kebijakan Kesehatan
TB Paru di Wilayah Kerka Kota Indonesia 2019;8(2):64-70.
Madiun. Warta Bhakti Husada Mulia: 14. Ginanjar Y, Astika T, Supriyatna N.
Jurnal Kesehatan. 2015;2(1):1-5. Analisis Pengaruh Psikososial dan
6. Widiastuti EN, Subronto YW, Pramono D. Faktor Risiko lainnya terhadap
Determinan kejadian multi-drug Kejadian TB MDR. Bina Generasi
resistant tuberculosis di rumah sakit Jurnal Kesehatan. 2019;11(1):46-54.
Dr. Sardjito Yogyakarta. Berita 15. Wahyuni T. Faktor-faktor yang Berhu-
Kedokteran Masyarakat. 2017;33(7): bungan dengan Kejadian Multi Drug
325-30. Resistant Tuberculosis (MDR-TB)
7. Nunkaidah M, Lestari H, Afa JR. Prevalensi (Studi Case Control di Puskesmas
Risiko Kejadian Tuberkulosis Multi Kota Semarang). UNNES Repository.
Drug Resistance (TB-MDR) di Universitas Negeri Semarang.
Kabupaten Muna Tahun 2013-2015. Published online December 2019.
JIM Kesmas: Jurnal Ilmiah 16. Baya B, Achenbach CJ, Kone B, et al.
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Clinical risk factors associated with
2017;2(6):1-10. multidrug-resistant tuberculosis
8. Maharjan S, Singh A, Khadka DK, Aryal M. (MDR-TB) in Mali. Int J Infect Dis.
Drug Resistance Pattern in 2019;81:149-55.
Pulmonary Tuberculosis Patients and 17. Mashidayanti A, Nurlely N, Kartinah N.
Risk Factors Associated with Multi- Faktor Risiko Yang Berpengaruh
Drug Resistant Tuberculosis. J Pada Kejadian Tuberkulosis dengan
Tuberc Res. 2017;05(02):106-17. Multidrug-Resistant Tuberculosis
9. Workicho A, Kassahun W, Alemseged F. (MDR-TB) di RSUD Ulin
Risk factors for multidrug-resistant Banjarmasin. J Pharmascience.
tuberculosis among tuberculosis 2020;7(2):139.
patients: A case-control study. Infect 18. Nurdin N. Analisis faktor-faktor deter-
Drug Resist. 2017;10:91-6. minan Individu terhadap Tuberculosis
10. Budi I, Ardillah Y, Purnama Sari I, Multidrug Resistant (TB MDR) di
Septiawati D. Analisis Faktor Risiko Provinsi Sumatera Selatan. J Kesehat
Kejadian penyakit Tuberculosis Bagi Komunitas. 2020;6(1):63-67.
Masyarakat Daerah Kumuh Kota 19. WHO. Consolidated Guidelines on
Palembang. Jurnal Kesehatan Tuberculosis Treatment, 2016.

You might also like