Limbah Industri Cat

Download as rtf, pdf, or txt
Download as rtf, pdf, or txt
You are on page 1of 6

PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI CAT

DITINJAU DARI SISI CLEAN TECHNOLOGY


DALAM MANAJEMEN INDUSTRI
Hernadewita (1), Mohd. Nizam Ab. Rahman (1), Baba Md. Deros (1)
(1)

Kejuruteraan Mekanik dan Bahan, Fakulti Kejuruteraan,


Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM)
ABSTRACT

Industrial concerned to the environment is inseparable to the company policy. Increase on


global international market (Global Market Era), hence industry should be able to
anticipate globalization of the international market. One of international market pressure is
product distribute into the market must be produced by friendly production process (green
product). This means starting from feedstock, process technology, finished goods up to
waste disposal should be friendly to the environment and produce zero waste. In various
industrial waste disposal on hazardeus, dangerous and poisoning types which is not fulfills
environmental standard and disposed to the environment is produce pollution and destruct
the environment. In avoiding the damage is need to implement sustainable development.
Industrial effort to manage waste disposal before thrown to the environment is the ways to
avoid environmental destruction and increases international confident on production yield.
Paint industry is one of fast growing industries with the increasing on paint requirement as
shown increasing in property, electronic, automotive, construction and others. Paint
industrial grows will produce products which has benefit to public also will give negative
impact to the environment by producing waste disposal. Various waste disposal types that
is not fulfills environment standard tend to source pollution and environmental destruction.
Environment which is polluted and destructed will generate and increases external
expenses which accounted by public. This condition is tend to create social conflict and at
the end will threat the sustainability of industry itself. To minimize the impact of waste
disposal from paint industrial is required a proper method and technology on paint
industrial waste treatment. A method applied and dissociated in paint industry is separated
solid and liquid waste. Paint industry types are Latex (water based paint) and solven.
Proper method applied in paint industrial waste management should able to decrease
environmental pollution.

Keywords: Lingkungan, industri cat, cat latek, cat solven.


1

PENDAHULUAN

Kebijakan lingkungan sudah tidak dapat disangkal


dan merupakan keharusan yang perlu ditingkatkan
oleh industri. Kepedulian industri terhadap
lingkungan haruslah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keseluruhan kebijakan perusahaan.
Dengan semakin mengglobalnya pasar internasional
(Era Pasar Global), maka industri harus dapat
mengantisipasi globalisasi pasar internasional
tersebut. Salah satu desakan pasar internasional
adalah produk yang masuk ke pasar mereka harus
diproduksi dengan proses produksi yang ramah
lingkungan (green product). Hal ini berarti mulai dari
bahan baku, teknologi proses, produk yang
dihasilkan sampai dengan limbah yang dibuang
haruslah ramah terhadap lingkungan, dengan
menghasilkan zero waste.

Berbagai jenis limbah industri B3 yang tidak


memenuhi baku mutu yang dibuang langsung ke
lingkungan merupakan sumber pencemaran dan

perusakan lingkungan. Untuk menghindari kerusakan


tersebutperludilaksanakanpembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.
Salah satu komponen penting agar program tersebut
dapat berjalan adalah dengan diberlakukannya
peraturan perundang-undangan lingkungan hidup
sebagai dasar dalam menjaga kualitas lingkungan.
Dengan diberlakukannya peraturan tersebut maka
hak, kewajiban dan kewenangan dalam pengelolaann
limbah oleh setiap orang, badan usaha maupun
organisasi kemasyarakatan dijaga dan dilindungi oleh
hukum.
Arah pembangunan jangka panjang Indonesia adalah
pembangunan ekonomi dengan bertumpukan pada
pembangunan industri. Berkembangnya industri
khususnya industri cat disamping akan mengahsilkan
produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat
juga akan membawa dampak negatif terhadap
lingkungan hidup disekitarnya. Salah satu dampak
tersebut adalah dihasilkannya limbah buangan.
Berbagai jenis limbah buangan yang tidak memenuhi

Penanganan Limbah Industri Cat Ditinjau dari Sisi Clean Technology dalam Manajemen Industri (Hernadewita)

standar baku mutu limbah merupakan sumber


pencemaran dan perusakan lingkungan yang utama.

ditujukan kepada industri-industri yang


ada (existing).

Lingkungan yang telah tercemar dan rusak akan


menimbulkan dan meningkatkan biaya eksternalitas
yang harus ditanggung oleh masyarakat. Kondisi
demikian rawan sekali terhadap resiko timbulnya
konflik sosial yang pada akhirnya akan mengancam
kelestarian dari industri itu sendiri.

CTP: Meminimalkan limbah dalam arti mulai


dari Pemilihan dan Penanganan Bahan
Baku, Disain Pabrik dengan prinsipprinsip 4R, pemilihan teknologi proses
yang bersih dan hemat energi serta
pengolahan limbah sejak awal sudah
harus dipikirkan.

Industri pembuatan cat di Indonesia terutama untuk


memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Beberapa
pabrik mengekspor produknya namun dalam jumlah
yang tidak terlalu besar, karena kebutuhan pasar
dalam negeri menghasilkan cat dekoratif dan 20%
untuk kebutuhan industri dan penggunaan khusus.
Kebutuhan terbesar dari pasar dalam negeri sekitar
70% adalah cat latek (water-based cat) dan sekitar
30% merupakan cat solvent-based.

Pada beberapan dekade terakhir lebih banyak


perusahaan yang memanfaatkan Clean Technologies,
guna memperoleh keuntungan dan keunggulan dalam
bidang industri yang mereka masuki. Penekanan
yang digunakan oleh industri dalam penerapan clean
technologies ini berupa penekanan outside dan inside
perusahaan, seperti dalam gambaran berikut:
EXTERNAL

Di Indonesia terdapat sekitar 65 pabrik cat berskala


besar dan menengah serta sekitar 100 pabrik berskala
kecil. Tiga pabrik terbesar mendominasi sekitar 50%
pasar dalam negeri dan pabrik yang terbesar
mendominasi sekitar 25%-nya . Beberapa pabrik
hanya memproduksi cat latek sedangkan pabrikpabrik yang berskala besar memproduksi kedua tipe
cat, yaitu cat latek (water-based cat) dan cat solventbased.
2

PENGURANGAN

LIMBAH

INDUSTRI

CONSTRAINTS
RELATED TO
NATURAL
RESOURCES

PUBLIC:
Neighborhood
Associations
media

LEGISLATORS

CONSUMERS

CLEAN MANUFACTURING

PERSONNEL
Absenteeism
Health
safety

COSTS
Materials
Energy
insurances

PROFITS
SALES
FAME

DENGAN PENERAPAN CLEAN TECHNOLOGY

Selama ini praktek pengelolaan lingkungan di


industri fokus pada pengelolaan (treatment) yang
dikenal dengan end of pipe (EOP) dari sisi bisnis
pendekatan ini tidak mendatangkan keuntungan
ekonomis karena investasi, operasi, pemeliharaan dan
pembuangan (disposal) yang dikeluarkan bersifat
pusat biaya (cost centre). Disamping itu juga menjadi
beban karena sulitnya memenuhi atau memelihara
konsistensi pemenuhan regulasi (comply with
regulation) yang menjadi tujuan utama pendekatan
ini.
Beberapa pendekatan yang
pengurangan limbah industri:
1.

dilakukan

Pemilihan jenis teknologi yang digunakan dalam


dunia usaha (4R: Reduce, Reuse, Recycling,
Recovery).
Impelementasinya mulai dari pemilihan bahan
baku, penyimpanan bahan baku, disain pabrik,
teknologi proses dan teknologi pengolahan
limbah.

2.

dalam

Mengatasi masalah lingkungan dengan EOP


(End of Pipe) dan CTP (Clean Technology
Process).
EOP: Menangani limbah yang terjadi sebagai
akibat kegiatan industri, terutama

INTERNAL
Gambar 1 Penekanan External-Internal dalam Clean
Technology

Dari beberapa survey yang telah dilakukan (Misra,


1996), ditemukan bahwa penekanan umum biasanya
kurang efektif dalam pengambilan keputusan untuk
investasi dalam unit proses produksi yang
menghasilkan pengurangan limbah atau polusi. Tabel
1 menunjukkan beberapa petunjuk secara external
dan internal yang digunakan dalam promosi dalam
pengurangan limbah industri.
Tabel 1 External dan Internal Katalis dalam Pengurangan
Limbah Industri
External
Adanyaperaturan
perundangundangan yang jelas
dan mengikat
biaya pajak dan
denda
intesitastekanan
lingkungan
kejadianatau
kecelakaanyang
ditimbulkanoleh
pabrik

Internal
tingkatkualitasdari
barang jadi
biaya yang dikeluarkan
dalammenghasilkan
barang jadi
biaya penurunan limbah
kesulitandalam
pembuangan limbah
biaya bahan baku
kesulitandalam
memperoleh bahan baku.
Kejadian dan kecelakaan
yang terjadi secara internal

Sumber: Clean Technology (Misra, 1996)

109

Jurnal Teknik Mesin

Vol. 4, No. 2, Desember 2007

3.1.1 Proses Pembuatan Cat Solvent-Based


Kegiatan-kegiatan ini baik secara parsial maupun
Bahan baku resin, pigmen kering dan ekstender
terintegratif telah banyak dilakukan oleh industri.
digiling dan diaduk dengan kecepatan tinggi pada
Keberhasilan upaya ini akan menghasilkan
tangki pengaduk atau pencampur. Selama proses ini
penghematan (saving) yang luar biasa karena
berlangsung, bahan pelarut dan plasticizer
penurunan biaya produksi yang signifikan sehingga
dimasukkan ke dalam tangki pencampur. Proses ini
pendekatan ini menjadi sumber pendapatan (revenue
disebut tahap pra-pencampuran.
generator).

Kemudian hasil dari proses pra-pencampuran


Penerapan
Technology
dimungkinkan
untuk
dimasukkanClean
ke tangki
penggiling
dan pengadukan
jenis
manapun
(Industri
Kecil dan
Menengah
lanjutindustri
untuk tahap
proses
pendispersian
bahan
yang
ataupun
industri dalam skala besar).
telah dicampur.
Selanjutnya
dilakukan
3
INDUSTRI
CAT tahap stabilisasi dalam tangki
pengaduk dengan penambahan zat pewarna dan
3.1 Proses
Pembuatan
Cat menguap).
tinner
(cairan
yang mudah
Bahan
utama adalah
yang digunakan
dalam proses
Proses baku
selanjutnya
tahap stabilisasi
dengan
produksi
cat
adalah
resin,
pelarut,
pigmen
dan
penambahan bahan resin untuk menghasilkan
ekstender.
kualitas cat yang di inginkan, kemudian hasilnya

ISSN 1829-8958

b. Lumpur/Sludge: dihasilkan dari proses


pengolahan
air limbah
di IPAL
pabrik.
d. Ekstender
: Kalsium
Karbonat,
Kapur,
Tanah
Limbah
ini bersifat B3 (bahan beracun dan
Liat dan
lain-lain;
berbahaya)
Bahan
Pembantu: Minyak Goreng, Plasticizer
e.
dan lain-lain.
c. Sampah Domestik : limbah dan sampah
lainnya dihasilkan dari kegiatan kantor dan
Bahan baku pigmen yang digunakan biasanya
pabrik.
mengandung 60% FeO, ZnO, bubuk Zn dan pasta
Aluminium;
2.
Limbah27%
Cairmengandung senyawa Pb dan Cr;
dan 13% senyawa lainnya.
Sumber utama limbah cair berasal dari pencucian,
Ada dua jenis
yang dihasilkan
berdasarkan
pembilasan
dancatpembersihan
tangki
serta peralatan
pemanfaatannya,
yaitu:
Cat: Solvent-Based dan Cat
proses produksi cat,
yaitu
Water-Based. Pada prinsipnya proses produksi
a.
Air Pencucian;
pembuatan
cat untuk Cat Solvent-Based dan waterb.
dari proses
basedCeceran
sama, namun
prosesProduksi;
pembuatannya masingc.
Laboratorium
bak-bak
pencucian;
masing
terpisah dandan
tidak
menggunakan
alat yang
d.
pendingin dan
Boiler
(blow
down)
sama.Air
Perbedaannya
hanya
pada
bahan
aditif pada
e.
alat-alat pada
transportasi
bahan-bahan dan
tahapPencucian
pra-pencampuran
proses penggilingan
baku
dan penolong
pembuatan
proses
pencampuran
awal.
(Gambar cat;
2)
Peralatan pengendalian pencemaran udara yang
menggunakan air seperti wet-scrubber dan alat
Untuk cat Cat Solvent-Based bahan yang dimasukkan
f. lainnya.
adalah resin, pigmen, ekstender, pelarut dan
plasticizer; sedangkan pada cat water-based bahan
yang dimasukkan adalah air, ammonia, dispersan,
pigmen
ekstender.
Sumber dan
limbah
lainnya adalah pencemaran udara dan

dimasukkan dalam proses penyaringan.


a. Resin : Alkid, Aklirik, Vinil dan lain-lain;
b. Pelarut : Aromatik, Alifatik, Ketone, Alkohol,
Produk dari hasil proses penyaringan kemudian
dan lain-lain;
memasuki proses pengalengan cat, penyegelan dan
Pigmen : TiO2
pengemasan
produk akhir.
c.
Anorganik
danCat Water -Based
3.1.2-Proses
Pembuatan
pembuatan resin yang menggunakan air dalam proses
Organik
Bahan baku air, ammonia, dispersan, pigmen dan
pembuatannya pada beberapa pabrik berskala besar.
ekjstender digiling dan diaduk dalam tangki TAHAP PRA PENCAMPURAN
-PENGGILINGAN
SOLVENT
Limbah cair yang
berpotensi
pengaduk/pencampur.Selamaprosesini
WATER
BASEDmencemari lingkungan
-PENCAMPURAN
BASED
dari pencucian- peralatan
pemroses
berlangsung, bahan pigmenkering dan ekstender AWAL
Bahan Pengikat
(Resin) serta pencucian
Bahan Pengikat (Resin)
Pigmen Pada beberapa pabrik cat,
dan pembersihan
lantai.
pigmen dimasukkan ke
tangki pencampur.
- dalam
Pigmen
Amonia (Solvent)
1, 2, 5, 6
Amonia (Solvent)
Dispersan
pencucian tangki
dan
peralatan menggunakan larutan
Proses ini disebut tahap
pra-pencampuran.
Dispersan
Aditif
Aditif
kostik panas.
Ekstender
TAHAP
Ekstender
Plasticizer
PENDISPERSIAN
Plasticizer
Kemudian hasil dari prosespra-pencampuran
- PENGGILINGAN LANJUT
Limbah cair dari pencucian ini kemudian ditampung
dimasukkan ke tangki penggiling dan pengadukan
dalam tangki atau drum penampung untuk
lanjut untuk tahap proses dispersi bahan yang btealah
pembuatan cat solvent based, sedangkan untuk
dicampur dengan penambahan bahan penolong
2, 5, 6
pembuatan cat water-based, limbah cair dari
seperti resin, plasticizer, bahan pengawet,
TAHAP
pencucian tangki menuju ke unit pengolahan limbah
antifoaming (gelembung), bahan pengemulsi
STABILISASI
cair.
polivinil asetat (PVA) dan air sebagai tinner.
2, 5, 6Limbah cair dari pencucian peralatan pemroses cat
Proses selanjutnya adalah tahap stabilisasi dalam
solvent-based dapat dimanfaatkan lagi dengan
tangki pencampur untuk menghasilkan
kualitas TAHAP
cat PRA PENANBAHAN
- Warna
menggunakan unit perolehan kembali pelarut supaya
- Thinner dimasukkan- PENCAMPURAN
yang diinginkan, kemudian hasilnya
pelarut yang digunakan
dapat diperoleh kembali.
dalam proses penyaringan.
Bahan Pengikat
(Resin)
Bahan pengawet

1, 5, 6Faktor penjagaan
kebersihan
di pabrik atau proses
Anti foam
Hasil proses penyaringan kemudian memasuki proses
Emulsi PVA
- mencerminkan
produksi
dapat
pengelolaan limbah
pengalengan cat, penyegelan dan pengemasan.
Air
PENYARINGAN
cair yang dilaksanakan, karena faktor ini dapat
meminimumkan jumlah dan karakter limbah cair
3.2 Limbah yang Dihasilkan dalam Proses
4, 5, 6
yang dihasilkan oleh kegiatan produksi.
Produksi Cat

Limbah yang dihasilkan akibat proses produksi catPENGALENGAN


-PENGEMASAN 3.3 KarakteristikLimbah
adalah:
Pembuatan Cat
1.

Limbah padat. Limbah padat yang dihasilkan


meliputi :
a.

dalam

Proses

3, 5, 6

Karakteristik limbah cair yang berasal dari proses


pH, TOC,
sebagai N,
Kemasan bekas: limbah ini dihasilkan dari
fosfor, minyak dan lemak, logam berat seperti
bekas kemasan bahan baku/penolong berupa
3, 5, 6
merkuri (Hg), timbale (Pb), cadmium (Cd), kromium
kantong/sak atau karung dari kertas dan
(Cr+6), seng (Zn), besi (Fe) dan titanium (Ti) serta
plastik. Sifatnya tidak beracun tetapi mudah
parameter
Gambar 2. Proses Produksi
Cat lainnya, bergantung pada jenis bahan baku
terbakar.
penolong yanmg digunakan.
PENYIMPANAN
pembuatan cat adalah BOD, COD, TSS,
DAN
PENGIRIMAN NH3-N, klorida, sulfat, sulfida, nitrogen

110

Jurnal TeknikLimbah
Mesin Industri Cat Ditinjau dari Sisi Clean Technology
Vol. 4,dalam
No. 2,Manajemen
Desember 2007
Penanganan
Industri (Hernadewita)

Limbah
industri
dapatdari
dikategorikan
menjadi:
Air
limbah
yang cat
berasal
industri sangat
bervariasi tergantung dari jenis dan besar kecilnya
a.
Sisatersebut.
kantong bahan baku (container)
industri
b. Debu pigmen
c.
Off-specification
paint
4.4 Pengelolaan
Limbah
Cair
Industri
Cat
d. Solvent-Based
Filter cartridges
e. Limbah cair dari pencucian peralatan
f.
Emisi udara
(voc)
Penanganan
limbah
cair untuk industri pembuatan cat
terutama dilakukan pada saat pencucian peralatan
pada pembuatan cat solvent-based yang tidak boleh
tercecer dan masuk ke saluran drainase melalui
4.
PENANGANAN
LIMBAH
INDUSTRI
CAT
pemeliharaan
lingkungan
pabrik yang
baik dan
benar,
DALAM
MANAJEMEN
INDUSTRI
sehingga pembuatan cat solvent-based dalam
pembuangan
limbahpenanganan
diharapkan limbah
mencapai
zero dari
Seyogyanya dalam
industri
waste.
sisi manajemen industri adalah dengan melibatkan
fungsi engineering, produksi, PPIC, mutu,
maintenance,limbah
lingkungan
dan bagian
lain yang
Pengolahan
cair industri
cat dapat
relevan sehingga
pendekatan
teknik yang
parsial
bisa
menggunakan
teknologi
pengolahan
limbah
secara
dirubah
menjadi
komprehensif.
Di sampingkadar
fungsi
fisik,
kimia
dan biologi
untuk mengurangi
juga perlu utama
diperhatikan
kapasitas
parameter
limbahkomitmen
cair yang terhadap
dihasilkan.
dengan perspektif baru.
Untuk proses pembuatan cat solvent-based
diupayakan
tidak
menghasilkan
cair dandengan
Kunci masalah
lingkungan
yanglimbah
berhubungan
untuk
itucat
diperlukan
kebiasaan memelihara
industri
adalah penanganan
terhadap limbah yang
lingkungan
yang baik
danproduksi
menghemat
pemakaian air
dihasilkan akibat
proses
cat. Penanganan
melalui
pemanfaatan
kembali
air
cucian
tangki
pada
limbah tersebut mengacu pada Baku Mutu
Limbah
proses
pembuatan catdalam
untukindustri
pencucian
berikutnya.
yang diperbolehkan
tersebut.
Baku
mutu limbah untuk industri cat (yang sudah
4.5
Unit Pengelolaan
Limbah
Cair :Untuk Cat
beroperasi)
adalah sebagai
berikut
Solvent-Based
Tabel 2 Baku Mutu Limbah Cair Untuk Industri Cat Yang

PengolahanSudah
limbah
cair yang dihasilkan dalam proses
Beroperasi
pembuatan cat meliputi:
1.

Kadar

Beban

Pencemaran
Ekualisasi
dengan tangki
Maksimum
Parameter debit limbah,
Maksimum (g/m)
(mg/l)
pengumpul;
100
Pengaturan pH
80
2.COD
60
Pengendapan
dengan
penambahan
bahan kimia
TSS
48
3.
0,015
Merkuri
(Hg)
0,012
alum,
kapur atau poliflok
dan garam besi di
1,5
Sengdalam
(Zn) tangki flokulasi;
1,2
0,40
Timbal
(Pb)
0,32
Pengentalan
atau pengeringan
Lumpur;
1,0
Tembaga (Cu)
0,80
Penyaringan dengan menggunakan penyaring
4.Krom Heksavalen
pasir
atau
media
lainnya
Fenolbact
dan
5.(Cr+6)
0,25
0,20
Hidrobact
klorinasi;
Titanium
(Ti) di dalam tangki
Penyaringan
karbon filter
Kadmium
(Cd) dengan menggunakan
0,50
0,40
pada tangki filter; dan 0,10
Fenol
0,08
Minyak
dan penyimpanan
Lemak
Tangki
akhir.
0,25
0,20
6.

15

10

pH 6,0 9,0
7.Debit limbah cair maksimum
Cat Water-Based sebesar 0,5 l/l produk cat
Pengolahan
limbahsebesar
cair umumnya
meliputi
Cat Solvent-Based
nol; semua limbah
cair yang
dihasillkan harus ditampung
diolah
kembali dan bahan
tidak
peraturan/penyesuaian
pHatau
dan
penggunaan
boleh dibuang
ke perairan
umum.
presipitasi
kimia
yang dilanjutkan
dengan

pengendapan. Penggunaan penyaring pasir dan


Berdasarkan
tersebut dikadar
atas, logam
penanganan
limbah
karbon
dapat hal
menurunkan
berat sampai
industri
cat yang
dapat disesuaikan dengan situasi
tingkat yang
rendah.
dan kondisi industri. Penanganan limbah industri
adalah
sebagai
berikut:
Pengentalan
Lumpur
dan pengeringan merupakan hal
yang umum untuk sistem pengolahan yang lengkap,
4.2
Penanganan
Limbah Padat
sistem
ini menggunakan
pengental dan penjernih
yang
1. dilanjutkan
Kemasan dengan
bekas belt press atau gulungan
pengeringan sedangkan air yang dihasilkan oleh
Limbah ini dihasilkan dari bekas kemasan
bahan baku/penolong berupa kantong/sak atau

ISSN 1829-8958

karung
dari kertas dan
Sifatnya
tidak
perlakuan
ini dikembalikan
ke plastik.
unit awal
pengolahan
limbah.beracun tetapi mudah terbakar sehingga
pengumpulan dilakukan setiap hari kerja dan
4.6 Pengendalian
di dalam
Pabrik
untuk
ditempatkan
di TPS pabrik lalu diangkut/dibeli
Mengurangi
Pencemaran
oleh perusahaan
daur ulang kemasan setiap
minggu.
Kebiasaan pemeliharaan lingkungan pabrik yang baik
dan juga dengan menggunakan kembali air pencucian
2.
Lumpur/Sludge
pada proses pembuatan cat atau proses pencucian
berikutnya
akan menghemat
pemakaian
air.
Dihasilkan
dari prosesjumlah
pengolahan
air limbah
di IPAL pabrik. Limbah ini bersifat B3 (bahan
Jumlah beracundanberbahaya)sehingga
pemakaian air terbanyak adalah untuk
pendinginan,
air ini harus diupayakan
untukmulai
tidak dari
penanggulangannya
sangat hati-hati
terkontak
atau terkontaminasi
dangan
bahanpada
baku,
pengumpulan,
pengeringan
sampai
bahan penolong
ataupun
air proses.
pembuatannya
menjadi
Flinkote Padat
sebagai produk sampingan. Untuk 100 kg
Pemisahan
antara
limbah
cair yang
tidakdapat
Lumpur
kering
(kadar
air 30%)
terkontaminasi
dan286
yang
dihasilkan
kgterkontaminasi
flinkote padat. serta
pengurangan jumlah pemakaian air untuk pencucian
peralatandenganmenggunakanperalatan
3.
Sampahbertekanan
Domestik tinngi harus dilaksanakan.
penyemprotan
Limbah ini berupa kertas, dedaunan dan
PENUTUP
lainnya dihasilkan dari kegiatan kantor dan
pabrik.
Pengumpulan
dilakukan
setiap
hari
Pembahasan
mengenai
Penanganan
Limbah
Industri
kerja
di
TPS
pabrik
dan
diangkut
oleh
Dinas
Cat dalam Manajemen Industri dengan mengikuti
Kebersihan
DKI Jakarta
ke TPA seminggu
Perkembangan
Teknologi
dan penggunaan
dan
sekali.
melaksanakan konsep-konsep clean technology,
5.

sedikit tidaknya memberikan masukan akan perlunya


4.3 Penanganan
Cairproduksi yang ramah
me-manage
hasilLimbah
dan proses
lingkungan terutama dalam menghasilkan produk
Pengolahan limbah cair industri cat dapat
yang sesuai dengan permintaan konsumen, ramah
menggunakan teknologi pengolahan limbah secara
lingkungan yang dihasilkan oleh dunia industri.
fisik, kimia dan biologi untuk mengurangi kadar
parameter utama limbah cair yang dihasilkan.
PUSTAKA
Pengolahan limbah cair yang dihasilkan dalam proses
1.
Baroto,cat
T, dengan
Perencanaan
dan Pengendalian
pembuatan
pemanfaatan
IPAL yang
Produksi,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002.
meliputi
:
2.
a.
a.
3.
b.
4.
c.
d.
5.

e.

Ekins P, M.debit
Hillman
dan dengan
R. Hutchison,
Ekualisasi
limbah,
tangki Green
Economics,
the
Gaia
Atlas,
Anchor
Books, New
pengumpul;
York, USA,pH
1992.
Pengaturan
Pengendapan dengan penambahan bahan kimia
Freeman, H., Hazardous Waste Minimization,
alum, kapur atau poliflok dan garam besi di
McGraw Hill International, Singapore, 1990.
dalam tangki flokulasi;
Pengentalan
pengeringan
Misra, K.B., atau
Clean
Production,Lumpur;
Springer-Verlag
Penyaringan
denganGermany.
menggunakan penyaring
Berlin Heidelberg,
pasir atau media lainnya Fenolbact dan
Hidrobact
di dalam
tangki
Romm, Joseph
J., Lean
andklorinasi;
Clean
Penyaringan
menggunakan
karbon
Management,dengan
Kodansha
International,
Newfilter
pada
York,tangki
1994. filter; dan Tangki penyimpanan
akhir.

Sumber Air Limbah


Untuk mengolah air limbah selain data kepekatan air
limbah, diperlukan juga data mengenai seberapa
besar rata-rata jumlah air limbah yang harus diolah.
Supaya jumlah air limbah yang akan diolah itu dapat
diperkirakan, maka diperlukan data mengenai sumber
air limbah.
112
113

You might also like