Artikel Wildan Interaksi
Artikel Wildan Interaksi
Artikel Wildan Interaksi
Abstract
Soil conditioner is materials that added to the soil. Soil conditioner capable to improve soil structure,
water holding capacity and infiltration. Therefore the growth of plants will be enhanced. The addition of
soil conditioner will increase the field capacity and growth of plant. The aim of this research was to study
the effect soil conditioner on the field capacity and growth of green peas that were planted in sandy and
clay soil. The soil conditioner was used in this research consisted of two different species of aquatic
plants, Hydrilla verticillata and Salvinia molesta. The research was conducted in the laboratory plant
physiology department of Biology faculty of Mathematics and Natural sciences Diponegoro University. A
factorial experiment was arranged in randomized complete design with three replication. The first factor
was soil texture (sandy and clay soil). Second factor was soil conditioner (control, Hydrilla and Salvinia).
Research result showed that addition of Hydrilla and Salvinia increased field capacity, in sandy and clay
soil. Addition of Hydrilla and Salvinia increased shoot length, number of leaf, fresh and dry weight of
green peas both in sandy and clay soil.
Keywords: soil conditioner, Hydrilla verticillata Royle., Salvinia molesta Mitchell., field capacity,
growth.
Abstrak
Bahan pembenah tanah (soil conditioner) adalah material-material yang ditambahkan ke dalam
tanah. Pembenah tanah mampu memperbaiki struktur tanah, mengubah kapasitas tanah menahan dan
melalukan air, sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Penambahan pembenah tanah dapat
meningkatkan kapasitas lapang dan pertumbuhan tanaman kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penambahan pembenah tanah terhadap kapasitas lapang dan pertumbuhan kacang
hijau pada tanah pasir dan liat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi
Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Undip dan Kebun Percobaan Jurusan Biologi FMIPA Undip.
Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dengan 3 pengulangan. Faktor
pertama yaitu tekstur tanah (pasir dan liat). Faktor kedua adalah pembenah tanah (kontrol, Hydrilla dan
Salvinia). Hasilnya menunjukkan bahwa penambahan pembenah tanah dari H.verticillata dan S. molesta
meningkatkan kapasitas lapang pada tanah pasir dan liat. Penambahan pembenah tanah dari H. verticillata
dan S. molesta juga meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman
kacang hijau pada tanah pasir dan liat. Berdasarkan hasil uji DMRT taraf signifikasi 95% penambahan
pembenah tanah berpengaruh terhadap kapasitas lapang tanah pasir dan liat, tinggi tanaman, jumlah daun,
berat basah dan berat kering tanaman kacang hijau.
Kata kunci: pembenah tanah, Hydrilla verticillata Royle., Salvinia molesta Mitchell., kapasitas lapang,
pertumbuhan.
51
PENDAHULUAN
dan
Abdurachman,
1997).
digunakan
peningkatan
Indonesia.
terjadinya
kepadatan
Hal
itu
keterbatasan
penduduk
di
sebagai
retensi
lahan
tinggi
dalam
lahan
produktif
semakin
berkurang.
Pembenah
sehingga
pertanian
tanah.
yang
tanah
mengakibatkan
karena
air
pembenah
tanah
dapat
Peningkatan
produktifitas
lahan
mempengaruhi
pertumbuhan
kritis
telah
2003).
merupakan
lahan
yang
kapasitas
tanaman
lapang
dan
(Hickman
dan
tanah
tersebut
dengan
alami
yang
dapat
METODOLOGI
Penelitian
ini
dilakukan
di
52
52
konstan.
Penelitian
disusun
beratnya
konstan,
dengan
2007).
Salvinia molesta).
Tanaman
ini
Setelah
akuatik
Hydrilla
dari
perairan
Rawa
Pening
proses
penjemuran
menggunakan
mesin
untuk
langsung
dengan
tanah
dan
soil
conditioner
tinggi
Kontrol
0.47a
0.34a
Pembenah tanah
S1 (Salvinia)
0.52a
0.49a
S2 (Hydrilla)
0.91b
0.53a
*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaaan yang nyata
berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%.
Gambar 1. Histogram Tinggi Tanaman Kacang Hijau Usia Budidaya 3 Minggu pada Tanah
Kontrol dan dengan Pembenah Tanah.
54
54
Gambar 2. Histogram Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau Usia Budidaya 3 Minggu pada
Tanah Kontrol dan dengan Pembenah Tanah.
Tabel 3. Rerata Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau pada Usia Budidaya 3 Minggu.
Jenis tanah
Pembenah tanah
S1 (Salvinia)
11
11
Kontrol
8
8
T1 ( pasir )
T2 ( liat )
S2 (Hydrilla)
11
11
*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaaan yang nyata
berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%.
Interaksi
antara
tanah
dengan
akan
dapat
meningkatkan
kemampuan
pembenah
kapasitas
akan
lapang
suatu
tanah
tanah
Salvinia.
Sedangkan
55
pasir.
tanah
tanah
dari
Hydrilla
halus
lebih
kemampuan
sedikit,
bertekstur
Pembenah
sehingga
Salvinia
lapang
mempunyai
penambahan
kapasitas
karena
memperbaiki
kurang,
perkembangan
Arsyad
dilakukan
pembenah
pembenah
tanah
(2000)
tanah
mampu
menyatakan
bahwa
sehingga
kurang
akar
oleh
mendukung
tanaman
akar.
sehingga
Terganggunya
pembentukan
kering
pembenah
tanah.
Sinulingga
(2008)
56
Dalam
penelitian
menyatakan
bahwa
fotosintat
tanaman
oleh
berasal
tanaman,
dari
hasil
56
untuk
Menurut
Salisburry
dan
Ross
(1995)
mensintesis
secara
oleh
dipengaruhi
banyaknya
absorpsi
air
dan
umum
fotosintat,
sehingga
perbedaan
oleh
biomasa
besarnya
produk
dihasilkan.
Dengan
fotosintesis
yang
tanah
ketersediaan
air
dapat
tinggi
pertumbuhan
Pemberian
Hydrilla
pada
pembenah
tanah
dibandingkan
pasir
pembenah
tanah
yang
pada
lebih
besar
masing-masing
produk
fotosintesis
yang
dihasilkan.
yang
Hasil
menyatakan
tersimpan
sehingga
akan
pada
tanaman.
mendukung
bahwa
pembenah
tanah
untuk
tanaman,
sel,
penelitiannya
pada
Dryobalanos
sp
sedikit.
fisiologis
basah tanaman.
seperti
sehingga
memacu
sekaligus
dapat
pemanjangan
pertumbuhan
meningkatkan
tinggi
lebih
banyak
daun,
luas
juga
Rendahnya
tanaman
dan
menemukan
kedua
ini
sp
aktivitas
tentunya
akan
akar
KESIMPULAN
Pemberian pembenah pembenah
tersebut
Fraxinus
daun
dan
tanah
berpengaruh
secara
signifikan
tanah
pasir,
karena
dapat
sebesar
61,56
58
pertumbuhan
tanaman
sebesar 39,55 %.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad.2000.
Penggunaan
Pembenah
Tanah Guna Peningkatan Produksi
Tanaman Pangan. Fakultas Pertanian
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Atmojo, Suntoro Wongso. 2003. Peranan
Bahan Organik Terhadap Kesuburan
Tanah dan Upaya Pengelolaannya.
Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu
Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian
Universitas
Sebelas
Maret,
Diucapkan di muka Sidang Senat
Terbuka Universitas Sebelas Maret
Surakarta pada tanggal 4 Januari
2003.
Bruand, A. C. Hartmann and G. Lesturgez.
2005. Physical properties of tropical
sandy soils: A large range of
behaviours.
Proceedings
Management of Tropical Sandy Soils
for Sustainable Agriculture, A
holistic approach for sustainable
develop-ment of problem soils in the
tropics. 27th November 2nd
December 2005 Khon Kaen,
Thailand. P 147- 158.
Dwidjoseputro, D. 1986. Pengantar
Fisiologi Tumbuhan. Gramedia.
Jakarta.
Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah Edisi
ketiga.P.T. Mediyatama
Sarana
Perkasa. Jakarta.
Indriani,Lisa.,Sukardi Wisnubroto dan, M.
Drajad.1997. Pengaruh Pembenah
tanah
Terhadap
Efisiensi
Penggunaan Air tanaman Kedelai
(Glycine max L.) Pada Regosol.
Fakultas
Pertanian
Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Jumin,H.B.,1989. Ekologi Tanaman, Suatu
Pendekatan Fisiologis. Rajawali
Press. Jakarta.
Kartasapoetra,A.G. 2005.Teknologi
Konservasi Tanah dan Air.Rineka
Cipta. Jakarta.
60
60