Artikel Wildan Interaksi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Interaksi antara Pembenah Tanah

Wildan S M, Munifatul I, Endang S, 51 60

Interaksi antara Pembenah Tanah dari Hydrilla verticillata Royle. dan


Salvinia molesta Mitchell. terhadap Kapasitas Lapang Tanah Pasir dan
Tanah Liat serta Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L.)
Wildan Suyuti Mustofa*, Munifatul Izzati*, dan Endang Saptiningsih*
*Laboratorium Biologi dan Struktur Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi F. MIPA UNDIP

Abstract
Soil conditioner is materials that added to the soil. Soil conditioner capable to improve soil structure,
water holding capacity and infiltration. Therefore the growth of plants will be enhanced. The addition of
soil conditioner will increase the field capacity and growth of plant. The aim of this research was to study
the effect soil conditioner on the field capacity and growth of green peas that were planted in sandy and
clay soil. The soil conditioner was used in this research consisted of two different species of aquatic
plants, Hydrilla verticillata and Salvinia molesta. The research was conducted in the laboratory plant
physiology department of Biology faculty of Mathematics and Natural sciences Diponegoro University. A
factorial experiment was arranged in randomized complete design with three replication. The first factor
was soil texture (sandy and clay soil). Second factor was soil conditioner (control, Hydrilla and Salvinia).
Research result showed that addition of Hydrilla and Salvinia increased field capacity, in sandy and clay
soil. Addition of Hydrilla and Salvinia increased shoot length, number of leaf, fresh and dry weight of
green peas both in sandy and clay soil.
Keywords: soil conditioner, Hydrilla verticillata Royle., Salvinia molesta Mitchell., field capacity,
growth.

Abstrak
Bahan pembenah tanah (soil conditioner) adalah material-material yang ditambahkan ke dalam
tanah. Pembenah tanah mampu memperbaiki struktur tanah, mengubah kapasitas tanah menahan dan
melalukan air, sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Penambahan pembenah tanah dapat
meningkatkan kapasitas lapang dan pertumbuhan tanaman kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penambahan pembenah tanah terhadap kapasitas lapang dan pertumbuhan kacang
hijau pada tanah pasir dan liat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi
Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Undip dan Kebun Percobaan Jurusan Biologi FMIPA Undip.
Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dengan 3 pengulangan. Faktor
pertama yaitu tekstur tanah (pasir dan liat). Faktor kedua adalah pembenah tanah (kontrol, Hydrilla dan
Salvinia). Hasilnya menunjukkan bahwa penambahan pembenah tanah dari H.verticillata dan S. molesta
meningkatkan kapasitas lapang pada tanah pasir dan liat. Penambahan pembenah tanah dari H. verticillata
dan S. molesta juga meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman
kacang hijau pada tanah pasir dan liat. Berdasarkan hasil uji DMRT taraf signifikasi 95% penambahan
pembenah tanah berpengaruh terhadap kapasitas lapang tanah pasir dan liat, tinggi tanaman, jumlah daun,
berat basah dan berat kering tanaman kacang hijau.
Kata kunci: pembenah tanah, Hydrilla verticillata Royle., Salvinia molesta Mitchell., kapasitas lapang,
pertumbuhan.

51

Buletin Anatomi dan Fisiologi


Volume XX, Nomor 2, Oktober2012
(Sutono

PENDAHULUAN

dan

Abdurachman,

1997).

Indonesia sebagai negara yang

Pembenah tanah alami dapat berasal dari

berkembang memiliki jumlah penduduk

tanaman, banyak tanaman yang dapat

yang sangat besar. Bertambahnya jumlah

digunakan

penduduk dari tahun ke tahun menyebabkan

khususnya tanaman air. Menurut Pratama

peningkatan

(2011), tumbuhan akuatik memiliki daya

Indonesia.
terjadinya

kepadatan
Hal

itu

keterbatasan

penduduk

di

sebagai

retensi

lahan

berpengaruh terhadap penahanan air di

tinggi

dalam

perumahan dan berbagai macam industri.

memperbaiki struktur tanah, sehingga air

Pengalihfungsian lahan ini menyebabkan

akan dapat tertahan lebih lama di dalam

lahan

tanah. Pembenah tanah akan menghalangi

produktif

semakin

berkurang.

Pembenah

sehingga

banyak lahan yang dialihfungsikan menjadi

pertanian

tanah.

yang

tanah

mengakibatkan
karena

air

pembenah

tanah

dapat

evaporasi pada tanah, sehingga tanaman

Peningkatan

produktifitas

lahan

tidak akan banyak kehilangan air, serta

pertanian sangat diperlukan untuk dapat

mempengaruhi

mengatasi masalah ketahanan pangan di

pertumbuhan

masa depan. Peningkatan produktifitas pada

Whitney, 1990). Kapasitas lapang (field

lahan yang kritis juga diperlukan sebagai

capacity) adalah keadaan tanah yang cukup

penyokong produktifitas pertanian. Lahan

lembab yang menunjukkan jumlah air

kritis

telah

terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah

mengalami kerusakan baik karena curah

terhadap gaya tarik gravitasi (Yanwar,

hujan yang sangat rendah atau tekstur tanah

2003).

merupakan

lahan

yang

kapasitas
tanaman

lapang

dan

(Hickman

dan

yang buruk sehingga berkurang fungsinya.

Berdasarkan uraian diatas, dengan

Fungsi tersebut adalah tata air yang

penambahan soil conditioner dari tumbuhan

berkaitan dengan fungsi tanah sebagai

akuatik khususnya Hydrilla verticillata

tempat berjangkarnya akar dan menyimpan

Royle. dan Salvinia molesta Mitchell.

air tanah (Atmojo, 2003).

diharapkan dapat meningkatkan kapasitas

Salah satu cara dalam memperbaiki


kondisi

tanah

tersebut

dengan

lapang dan pertumbuhan tanaman, untuk itu


diperlukan penelitian lebih lanjut.

menambahkan pembenah tanah. Bahan


pembenah tanah (soil conditioner) adalah
bahan-bahan

alami

yang

dapat

METODOLOGI
Penelitian

ini

dilakukan

di

memperbaiki sifat-sifat tanah, sehingga

Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi

dapat mendukung pertumbuhan tanaman

Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Undip

52

52

Interaksi antara Pembenah Tanah


Wildan S M, Munifatul I, Endang S, 51 60
dan Kebun Percobaan Jurusan Biologi

label. Kemudian dikeringkan dalam oven

FMIPA Undip pada bulan Mei 2011 sampai

pada suhu 60C, hingga mencapai berat

Juli 2011. Alat yang digunakan dalam

konstan.

penelitian ini adalah pot tanaman, cawan

ditimbang berat kering dari setiap sampel

petri, oven, neraca ohauss, timbangan

tanah. Sampel tanah yang telah kering

analitik, label, cup. Sedangkan bahan-bahan

dituangkan kedalam wadah plastik. Wadah

yang digunakan adalah tepung Hydrilla

plastik tersebut dijenuhi dengan air, dengan

verticillata Royle. dan Salvinia molesta

cara menambahkan air hingga melebihi /

Mitchell., biji kacang hijau varietas parkit,

diatas permukaan sampel tanah. Setelah

tanah liat dan tanah pasir.

satu jam, air dikeluarkan dengan jalan

Penelitian

disusun

beratnya

konstan,

dengan

membuat lubang di dasar wadah plastik.

rancangan acak lengkap pola faktorial.

Penetesan air dilakukan selama 24 jam.

Faktor pertama yaitu tekstur tanah (pasir

Setelah 24 jam, ditimbang berat masing

dan liat), faktor kedua yaitu pembenah

masing sampel tanah (Bashour dan Sayegh,

tanah (kontrol, Hydrilla verticillata dan

2007).

Salvinia molesta).

Penambahan berat dicatat dan dihitung

Tanaman

ini

Setelah

akuatik

Hydrilla

verticillata dan Salvinia molesta yang telah


diambil

dari

perairan

Rawa

Pening

dikeringkan selama kurang lebih 2 minggu


dengan

proses

penjemuran

menggunakan

mesin

untuk

dijadikan tepung. Komposisi media tanam


berupa tanah liat dan tanah pasir saja
sebagai kontrol, tanah liat dan pasir dengan
soil conditioner dari Salvinia serta tanah
liat dan pasir dengan soil conditioner dari
Hydrilla

Kapasitas lapang (%) =


berat tanah basah berat tanah kering x 100%
Berat tanah kering

Pot kecil berdiameter 16 cm diisi

langsung

dibawah sinar matahari. kemudian digiling


dengan

kapasitas lapang, sebagai berikut:

dengan perbandingan 3:1 (75%

dengan

tanah

dan

soil

conditioner

berdasarkan perlakuan uji. Masing masing


sampel tanah dalam pot ditanami biji
kacang hijau varietas parkit sebanyak 3 biji.
Pertumbuhan tanaman kacang hijau diukur
pada usia 21 hari yang meliputi

tinggi

tanaman, jumlah daun, berat basah dan


berat kering tanaman.

tanah, 25 % pembenah tanah).


Perhitungan kapasitas lapang tanah
(media perlakuan) dengan diambil masing
masing sebanyak 50 ml. Sampel tanah
dituangkan kedalam cawan petri dan diberi

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil analisis statistik menunjukkan ada
interaksi antara jenis pembenah tanah
dengan jenis tanah terhadap peningkatan
53

Buletin Anatomi dan Fisiologi


Volume XX, Nomor 2, Oktober2012
kapasitas lapang tanah dan berat kering

interaksi antara jenis pembenah tanah

tanaman (Tabel 1. dan Tabel 2.). Sementara

dengan jenis tanah (Gambar 1., Gambar 2.

itu pertambahan tinggi tanaman, jumlah

dan Tabel 3.).

daun, dan berat basah tanaman tidak ada


Tabel 1. Rerata kapasitas lapang (%) pada tanah pasir dan tanah liat dengan penambahan
pembenah tanah .
Pembenah tanah
Tekstur tanah
kontrol
P1(Salvinia)
P2( Hydrilla)
T1 (Pasir)
11.9a
18b
22,76c
T2 (Liat)
12.5a
12.26a
14,23a
*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaan yang nyata
berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95 %.
Tabel 2. Rerata Berat Kering Tanaman Kacang Hijau (g) pada Tanah Pasir dan Liat dengan
Penambahan Pembenah Tanah.
Tekstur tanah
T1 ( pasir )
T2 ( liat )

Kontrol
0.47a
0.34a

Pembenah tanah
S1 (Salvinia)
0.52a
0.49a

S2 (Hydrilla)
0.91b
0.53a

*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaaan yang nyata
berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%.

Gambar 1. Histogram Tinggi Tanaman Kacang Hijau Usia Budidaya 3 Minggu pada Tanah
Kontrol dan dengan Pembenah Tanah.

54

54

Interaksi antara Pembenah Tanah


Wildan S M, Munifatul I, Endang S, 51 60

Gambar 2. Histogram Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau Usia Budidaya 3 Minggu pada
Tanah Kontrol dan dengan Pembenah Tanah.
Tabel 3. Rerata Jumlah Daun Tanaman Kacang Hijau pada Usia Budidaya 3 Minggu.
Jenis tanah

Pembenah tanah
S1 (Salvinia)
11
11

Kontrol
8
8

T1 ( pasir )
T2 ( liat )

S2 (Hydrilla)
11
11

*Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak menunjukkan perbedaaan yang nyata
berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%.
Interaksi

antara

tanah

dengan

pembenah adalah dengan membentuk suatu

penting dalam mengikat air lebih banyak


pada tanah.

ikatan hidrofilik baik pada tanah maupun

Pembenah tanah Hydrilla dapat

pada pembenah, sehingga hasil interaksi ini

meningkatkan kapasitas lapang paling besar

akan

pada tanah pasir dibandingkan dengan

dapat

meningkatkan

kemampuan

untuk mengikat air. Penelitian Mareck

pembenah

(2005) bahwa pembenah tanah organik

pemberian pembenah tanah pada tanah liat

akan membentuk suatu ikatan yang bersifat

tidak sebaik ketika diberikan pada tanah

hidrofilik, khususnya serat yang dimiliki

pasir dalam meningkatkan kapasitas lapang.

oleh pembenah organik akan membentuk

Hasil penelitian ini menunjukkan

suatu interaksi dengan tanah sehingga

bahwa adanya perbedaan kapasitas lapang

kapasitas

akan

antara tanah pasir dan liat. Menurut

meningkat, dan massa organik berperan

Hardjowigeno (1992) tekstur tanah yang

lapang

suatu

tanah

tanah

Salvinia.

Sedangkan

55

Buletin Anatomi dan Fisiologi


Volume XX, Nomor 2, Oktober2012
berbeda mempunyai kemampuan menahan

semakin banyak pembenah tanah yang

air yang berbeda pula. Tanah bertekstur

diberikan pada tanah pasir, maka semakin

halus memiliki ruang pori halus yang lebih

banyak air yang dapat ditahan oleh tanah

banyak, sehingga berkemampuan menahan

pasir.

air lebih banyak. Tanah liat termasuk dalam


kategori

tanah

tanah

dari

Hydrilla

halus

mempunyai pengaruh yang lebih baik

(Kartasapoetra, 2005). Sedangkan tanah

terhadap tanah pasir dibandingkan dengan

bertekstur kasar memiliki ruang pori halus

penambahan pembenah dari Salvinia karena

lebih

kemampuan

kandungan serat dari Hydrilla lebih tinggi

menahan air lebih sedikit pula. Tanah pasir

yaitu 25 % dibandingkan dengan Salvinia

termasuk dalam kelompok tanah bertekstur

dengan kandungan serat 15,1 % (Shah dkk,

kasar (Yulipriyanto, 2010).

2010). Serat tersebut merupakan serat

sedikit,

bertekstur

Pembenah

sehingga

Pada tanah pasir dengan pembenah

struktural yang merupakan penyusun dari

tanah baik menggunakan Hydrilla maupun

dinding sel tumbuhan. Serat ini merupakan

Salvinia

lapang

polisakarida kompleks dengan struktur

yanag lebih baik dibandingkan dengan

kimia yang hidrofilik. Serat inilah yang

tanah pasir tanpa pembenah. Kapasitas

akan berikatan dengan molekul air sehingga

lapang pada tanah pasir meningkat setelah

air dapat tertahan lama di dalam tanah.

mempunyai

penambahan

kapasitas

karena

Sedangkan berat kering tanaman

memperbaiki

terdapat interaksi antara jenis tanah dengan

kemampuan tanah dalam menahan air.

pembenah. Pada tanah liat porositasnya

Tanah pasir berstruktur lepas dan porus

kurang,

sehingga kemampuannya dalam menahan

perkembangan

air rendah (Bruand dkk., 2005). Penelitian

berpengaruh mengganggu respirasi yang

Arsyad

dilakukan

pembenah

pembenah
tanah

(2000)

tanah

mampu

menyatakan

bahwa

sehingga

kurang

akar

oleh

mendukung

tanaman

akar.

sehingga

Terganggunya

pembenah tanah organik memiliki daya

respirasi oleh akar akan mengurangi laju

serap air yang tinggi. Pembenah tanah baik

pembentukan

dari Hydrilla maupun Salvinia memiliki

sehingga berat kering rendah, karena berat

hidrogel, dimana hidrogel tersebut mampu

kering

mengikat air dan menahan air lebih lama

metabolisme tanaman, baik hasil dari

sehingga kemampuan menahan air pada

metabolisme primer maupun sekunder.

tanah pasir ini meningkat dengan adanya

Sedangkan pada tanah pasir, porositasnya

pembenah

tanah.

lebih tinggi daripada tanah liat, sehingga

Sinulingga

(2008)

56

Dalam

penelitian

menyatakan

bahwa

fotosintat

tanaman

oleh

berasal

tanaman,

dari

hasil

mendukung perkembangan akar tanaman

56

Interaksi antara Pembenah Tanah


Wildan S M, Munifatul I, Endang S, 51 60
dan mendukung respirasi yang dilakukan

serap air oleh akar yang akan berakibat

oleh akar. Dengan kondisi tersebut maka

sedikitnya air yang diperoleh tanaman

pembentukan metabolit primer maupun

untuk

sekunder akan meningkat, sehingga berat

berpengaruh terhadap massa tanaman, baik

kering tanaman juga akan meningkat.

berat basah maupun berat kering. Hal ini

Menurut

sesuai dengan Kozlowsky (1991), bahwa

Salisburry

dan

Ross

(1995)

mensintesis

peningkatan biomasa tanaman dipengaruhi

secara

oleh

dipengaruhi

banyaknya

absorpsi

air

dan

penimbunan hasil fotosintesis.

umum

fotosintat,

sehingga

perbedaan

oleh

biomasa

besarnya

produk

dihasilkan.

Dengan

fotosintesis

yang

tanah

ketersediaan

air

dapat

menghasilkan pertumbuhan lebih besar dan

meningkatkan berat kering tanaman paling

berat kering lebih besar. Energi untuk

tinggi

pertumbuhan

Pemberian
Hydrilla

pada

pembenah
tanah

dibandingkan

pasir

pembenah

tanah

yang

pada

lebih

besar

masing-masing

Salvinia maupun pembenah tanah yang

komponen sangat tergantung dari besarnya

diberikan pada tanah liat.

produk

fotosintesis

yang

dihasilkan.

Berat kering tanaman merupakan

Dengan menurunnya produk fotosintesis

berat dari tanaman setelah dikeringkan

akan mengurangi aktifitas pertumbuhan.

sampai kandungan airnya hilang sehingga

Rajiman dkk. (2008), dalam penelitiannya

yang tersisa hanya hasil proses fotosintesis

menyatakan bahwa penggunaan pembenah

yang

Hasil

tanah meningkatkan berat kering oven dan

penelitian menunjukkan bahwa berat kering

diameter umbi bawang merah dibandingkan

tanaman yang ditanam pada tanah pasir

kontrol. Hal ini didukung juga oleh

dengan penambahan pembenah Hydrilla

penelitian Indriani dkk. (1997), yang

mempunyai berat kering yang paling tinggi.

menyatakan

Pada tanah pasir memiliki aerasi yang baik

meningkatkan berat kering total tanaman

dan pori makro yang cukup banyak,

maupun hasil tanaman kedelai sebesar 2%.

tersimpan

sehingga

akan

pada

tanaman.

mendukung

bahwa

pembenah

tanah

untuk

Tinggi tanaman, jumlah daun, dan

pertumbuhan akar. Akar akan menyerap air

berat basah tanaman tidak ada interaksi

untuk pembuatan fotosintat melalui proses

antara jenis pembenah tanah dengan jenis

fotosintesis, sehingga massa tanaman akan

tanah. Tidak adanya interaksi disebabkan

bertambah, dibandingkan massa tanaman

karena pembenah hanya menyerap air dari

yang ditanam pada tanah liat yang memiliki

ikatan hidrofilik yang dimiliki pembenah

banyak pori mikro yang menyulitkan akar

yang kemudian akan menyerap air sehingga

untuk tumbuh, sehingga mengurangi daya

meningkatkan kapasitas lapang tanah, baik


57

Buletin Anatomi dan Fisiologi


Volume XX, Nomor 2, Oktober2012
tanah pasir maupun tanah liat. Air yang

setiap saat bila dibandingkan dengan yang

tersedia akan digunakan untuk proses-

mengalami kekurangan air pembentukan

proses pertumbuhan yang terjadi di dalam

daunnya lambat. Soetrisno (1996), dalam

tanaman,

sel,

penelitiannya

pada

pembelahan sel sehingga pertumbuhan

Dryobalanos

sp

tanaman akan meningkat akibat dari hasil

transpirasi dan fotosintesis yang rendah

aktivitas sel di dalam tanaman. Selain itu

pada kandungan air tanah yang lebih

air diserap tanaman untuk peningkatan

sedikit.

jumlah daun dan berat basah tanaman.

fisiologis

Wiroatmodjo dan Zulkifli (1988), dalam

berakibat bagi perkembangan tanaman yang

penelitiannya menyatakan bahwa pembenah

lain seperti pertambahan tinggi dan berat

tanah mampu memperbaiki sifat fisik tanah

basah tanaman.

seperti

sehingga

memacu

sekaligus

dapat

pemanjangan

pertumbuhan
meningkatkan

tinggi

berat kering sebesar 8,38 %. Menurut


Jumin (1989), dengan persediaan air yang
melimpah tidak mengalami kesulitan dalam
mendapatkan air, bahkan dalam keadaan air
yang berlebihan dalam tubuh tanaman , air
akan

lebih

banyak

ditransportasikan untuk menjaga turgor


yang berlebihan, yaitu dengan membentuk
daun dalam jumlah banyak. Ilham (2009)
menyatakan bahwa pengaruh kekurangan
air pada tanaman berpengaruh terhadap
pembentukan

daun,

luas

juga

Rendahnya
tanaman

dan

menemukan

kedua
ini

sp

aktivitas

tentunya

akan

akar
KESIMPULAN
Pemberian pembenah pembenah

tanaman, indeks luas daun, berat basah dan

tersebut

Fraxinus

daun

dan

jumlahnya maupun terhadap perkembangan


luas sel-sel palisade pada daun-daun yang
sedang mulai berkembang tersusun atas 5
(lima) lembar per tanaman sampai dengan
periode pertumbuhan. Selanjutnya, bahwa
laju pembentukan daun pada tanaman yang

tanah

berpengaruh

secara

signifikan

terhadap kapasitas lapang dan pertumbuhan


tanaman kacang hijau yang meliputi tinggi
tanaman, jumlah daun, berat basah dan
berat kering tanaman. Pembenah tanah
Hydrilla lebih baik digunakan sebagai
pembenah

tanah

pasir,

karena

dapat

meningkatkan kapasitas lapang sebesar


91,26 % dan memberikan peningkatan
pertumbuhan

sebesar

61,56

dibandingkan dengan pembenah Salvinia


yang hanya dapat meningkatkan kapasitas
lapang sebesar 51,26 % dan pertumbuhan
tanaman sebesar 31,85 %. Sedangkan
pemberian pembenah tanah kurang efektif
diberikan pada tanah liat karena tidak
memberikan perbedaan yang nyata terhadap
peningkatan kapasitas lapang, namun dapat

kebutuhan airnya terpenuhi adalah konstan


58

58

Interaksi antara Pembenah Tanah


Wildan S M, Munifatul I, Endang S, 51 60
meningkatkan

pertumbuhan

tanaman

sebesar 39,55 %.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad.2000.
Penggunaan
Pembenah
Tanah Guna Peningkatan Produksi
Tanaman Pangan. Fakultas Pertanian
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Atmojo, Suntoro Wongso. 2003. Peranan
Bahan Organik Terhadap Kesuburan
Tanah dan Upaya Pengelolaannya.
Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu
Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian
Universitas
Sebelas
Maret,
Diucapkan di muka Sidang Senat
Terbuka Universitas Sebelas Maret
Surakarta pada tanggal 4 Januari
2003.
Bruand, A. C. Hartmann and G. Lesturgez.
2005. Physical properties of tropical
sandy soils: A large range of
behaviours.
Proceedings
Management of Tropical Sandy Soils
for Sustainable Agriculture, A
holistic approach for sustainable
develop-ment of problem soils in the
tropics. 27th November 2nd
December 2005 Khon Kaen,
Thailand. P 147- 158.
Dwidjoseputro, D. 1986. Pengantar
Fisiologi Tumbuhan. Gramedia.
Jakarta.
Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah Edisi
ketiga.P.T. Mediyatama
Sarana
Perkasa. Jakarta.
Indriani,Lisa.,Sukardi Wisnubroto dan, M.
Drajad.1997. Pengaruh Pembenah
tanah
Terhadap
Efisiensi
Penggunaan Air tanaman Kedelai
(Glycine max L.) Pada Regosol.
Fakultas
Pertanian
Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta.
Jumin,H.B.,1989. Ekologi Tanaman, Suatu
Pendekatan Fisiologis. Rajawali
Press. Jakarta.
Kartasapoetra,A.G. 2005.Teknologi
Konservasi Tanah dan Air.Rineka
Cipta. Jakarta.

Kozlowsky,T.T. 1991.Water Deficit And


Plant Growth. vol. VI. Woody Plant
Communities. Academic Press. New
York.
Rajiman,
Prapto
Yudono,
Endang
Sulistyaningsih dan Eko Hamdin.
2008. Pengaruh Pembenah Tanah
Terhadap Sifat Fisika Tanah Dan
Hasil Bawang Merah Pada Lahan
Pasir Pantai Bugel Kabupaten Kulon
Progo.
Fakultas
Pertanian
Universitas
Gadjah
Mada.
Yogyakarta.
Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995.
Fisiologi TumbuhanJilid 1. Edisi
Keempat. Penerbit ITB. Bandung.
Shah, K.A., Syed Sumbul, dan Syed Anjum
Andrabi. 2010. A Study on
Nutritional Potential of Aquatic
Plants. Department of Animal
Husbandry (Kashmir). Srinagar.
Sinulingga,Maranatha
dan
Sri
Darmanti.2008.
Kemampuan
Mengikat Air Oleh Tanah Pasir Yang
Diperlakukan
Dengan
Tepung
Rumput Laut Gracilaria Verrucosa.
Fakultas MIPA Jurusan Biologi
UNDIP. Semarang.
Soetrisno,K.1996. Pengaruh Kandungan
Air Tanah Terhadap Pertumbuhan
Anakan
Jabon
(Anthocephalus
cadamba
Miq.).
Universitas
Mulawarman. Palembang.
Sutono dan A. Abdurrachman. 1997.
Pemanfaatan Soil Conditioner dalam
Upaya
Merehabilitasi
lahan
terdegradasi. hlm. 107-122 dalam
Prosiding Pertemuan Pembahasan
dan Komunikasi Hasil Penelitian
Tanah dan Agroklimat : Makalah
Review. Cisarua, Bogor, 4-6 Maret
1997. Pusat Penelitian Tanah dan
Agroklimat. Badan Penelitian dan
Pengembangan
Pertanian.
Departemen Pertanian.
Wiroatmodjo, Joedojono dan Zulkifli.1988.
Penggunaan
Herbisida
Dan
Pembenah Tanah (Soil conditioner)
pada Budidaya
Olah Tanam
Minimum Untuk Tanaman Nilam
59

Buletin Anatomi dan Fisiologi


Volume XX, Nomor 2, Oktober2012
(Pogestemon
cablin
Benth.).
Fakultas Pertanian Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Yanwar, M. J. P. 2003. Teknik Irigasi
Permukaan. Diktat Kuliah. Program

60

Stuudi Teknik Pendayagunaan Lahan


dan Air. Fateta. IPB.
Yuliprianto, Hieronymus. 2010. Biologi
Tanah
dan
Strategi
Pengelolaannya.Graha
Ilmu.
Yogyakarta.

60

You might also like