Teori Dan Estimasi Biaya

Abstrak
Pendugaan merupakan suatu statistic dengan melakukan aktivitas perkiraan terhadap suatu objek terukur namun secara bersama. Estimasi juga adalah perkiraan atau pendugaan pada suatu parameter pada populasi. Proses yang terjadi pada estimasi atau perkiraan ini peristiwa yang sering kita hadapi dalam sehari hari. Estimasi hanya didasarkan pada pengalaman atau tebakan saja. Teori estimasi sendiri memegang peran yang sagat penting dalam statistika bersama-sama dengan pengujian hipotesis. Perkiraan atau estimasi dibagi menjadi estimasi titik, interval, rata-rata dan proporsi. Biasanya juga teori untuk menaksir parameter populasi serta rata-rata atau proporsi variabel tertentu yang terdapat dalam populasi melalui perhitungan statistik suatu sampel karena perhitungan langsung pada seluruh populasi yang tidak mungkin langsug dilakukan oleh penelitinya.(Nursiyono & Wahyuningtyas, 2017, p. 85) A. Pengertian Estimasi Estimasi merupakan pendugaan atau perkiraan yang membahas tentang populasi dan sampel dengan cara menduga yang baik. Estimasi sendiri dibagi menjadi 4 yaitu pendugaan titik, pendugaan interval, pendugaan rata-rata dan proporsi.(Handayani & Yuantari, 2017, p. 74). Estimasi juga dapat diartikan sebagai harga suatu parameter populasi. (Santoso, 2010, p. 79)

ABSTRAK
Salah satu tujuan dari UHC yaitu menghindari terjadinya kendala biaya (financial
protection) dalam sistem pelayanan kesehatan, dimana pembayaran kepada fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan dilakukan dengan menggunakan tarif INA-CBG’s. Realitanya,
semenjak diterapkannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ditemukan perbedaan
selisih biaya antara biaya riil Rumah Sakit dengan tarif INA-CBG’s.
Penelitian ini pendekatan deskriptif kuantitatif. Diambil secara purposive dengan unit
analisis sebanyak 71 berkas klaim. Data dikumpulkan dengan cara studi dokumen, yang
didapatkan dari data klaim pasien JKN dan SIMRS RSU Kota Tangerang Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan selisih antara tarif Rumah Sakit dengan tarif INA-CBG’s,
dengan rata-rata selisih sebesar Rp. 1.090.000/berkas klaim. Dari masing-masing
penyulit didapatkan selisih, yaitu tarif INA-CBG’s di bawah tarif yang diberikan oleh
Rumah Sakit. Dan dari 5 penyulit yang ada terdapat 2 penyulit persalinan yang
mengalami selisih terbesar yaitu penyulit Pre-eklamsia dan penyulit Prematur. Dengan
besaran rata-rata selisih masing-masing sebesar Rp. 4.000.000.
Kesimpulan yang didapatkan yaitu kecendrungan realisasi tarif Rumah Sakit lebih tinggi
dibandingkan dengan realisasi tarif INA-CBG’s, sehingga mengakibatkan selisih antara
kedua tarif tersebut besar yang akan berisiko kepada kerugian Rumah Sakit Umum Kota
Tangerang Selatan.
Kata Kunci :Tarif INA-CBG’s, Realisasi Selisih, JKN, Rumah Sakit.
Daftar Bacaan : 55 (1998-2016)

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul Teori dan Estimasi Biaya telah di selesaikan. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala bantuan yang telah diberikan.

Nim : 1805015043 ESTIMASI Proses estimasi merupakan peristiwa yang dialami orang setiap hari. Estimasi merupakan ketrampilan untuk hidup (skill for life. Jika Anda berangkat ke kampus untuk mengikuti kelas, Anda mengestimasi berapa lama perjalanan dari tempat tinggal ke UHAMKA dengan menggunakan jenis kendaraan tertentu. Dengan estimasi tersebut, Anda akan terhindar dari keterlambatan sampai di kelas Teori estimasi memegang peranan penting dalam biostatistika inferensial karena teori estimasi dan uji hipotesis merupakan dasar dari biostatistik inferens (yang dilandasi teori probabilitas). Jika waktu dan informasi cukup memadai, maka estimasi yang akurat, menghasilkan ukuran yang dapat dipertanggung jawabkan Penggunaan Teori Estimasi • Dalam bidang kesehatan digunakan untuk mengestimasi prevalensi penderita penyakit; mengestimasi angka kematian, seperti AKI dan AKB • Di Rumah Sakit, teori estimasi dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah pengunjung atau memperkirakan prognosa (kemungkinan sembuhnya) suatu penyakit CIRI ESTIMATOR YANG BAIK Estimator: nilai statistik atau statistik sampel yang dipakai untuk menduga nilai populasi (parameter) Hasil pendugaan = estimasi secara statistik (statistical estimate) Sifat Estimator : Tidak bias ; Efisien; Konsisten: • Tidak bias : sesuai nilai parameter populasi; hasilnya mengandung nilai parameter yang diestimasi = unbiased estimator • Efisien: Simpangan baku kecil sehingga peluang untuk mendekati nilai parameter menjadi lebih besar; pada rentang kecil saja sudah mengandung nilai parameter

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat bagi pekerja atau buruh maupun
pengusaha sebagai sebuah bentuk pencegahan atas timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja yang mungkin terjadi pada pekerja di dalam lingkungan kerja. Selanjutnya bilamana kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja terjadi pada pekerja, pekerja berhak atas jaminan sosial, untuk itu Pemerintah membuat Program Jamsostek yang diatur di dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagai pengakuan atas hak-hak tenaga kerja dalam memperoleh jaminan sosial. Seiring berjalannya waktu kemudian Pemerintah mengesahkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang pada hakikatnya telah merevisi Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Hal ini sebagaimana diatur oleh Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang menugaskan PT Jamsostek untuk menyesuaikan diri dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, dengan kata lain PT Jamsostek harus menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan menyelenggarakan program jaminan sebagaimana yang telah diatur di dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hokum yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial untuk menyelenggarakan program jaminan sosial..