Industri besi-baja merupakan industri strategis yang sangat penting untuk kemajuan negara. Infrastruktur penting dalam pembangunan negara seperti jembatan, gedung kantor, rumah sakit dan lain sebagainya tentunya menggunakan baja sebagai...
moreIndustri besi-baja merupakan industri strategis yang sangat penting untuk kemajuan
negara. Infrastruktur penting dalam pembangunan negara seperti jembatan, gedung kantor, rumah
sakit dan lain sebagainya tentunya menggunakan baja sebagai material pokok. Suatu negara yang
memiliki baja melimpah berarti memiliki material yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur
yang akan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Dalam menghasilkan baja, dibutuhkan sumber
daya mineral besi yang pada umumnya diperoleh dari bijih besi, akan tetapi Indonesia tidak
memiliki banyak potensi bijih besi. Potensi besi yang dimiliki oleh Indonesia adalah bijih sekunder,
salah satunya adalah pasir besi. Pasir besi merupakan mineral yang kaya akan besi dan titanium.
Untuk mengekstrak besi dari pasir besi, diperlukan beberapa tahapan. Tahap pertama adalah
pelindian pasir besi. Larutan hasil pelindian tersebut kaya besi dan titanium. Larutan kaya tersebut
kemudian akan dilakukan solvent extraction untuk memisahkan besi dan titanium. Titanium
nantinya dapat direkoveri dalam bentuk titania maupun titanium murni. Larutan kaya besi hasil
solvent extraction kemudian akan diproses lebih lanjut menggunakan proses pyrohydrolysis. Proses
pyrohydrolysis pada dasarnya merupakan teknologi untuk meregenerasi HCl. Namun, pada
regenerasi HCl terjadi juga proses rekristalisasi dari logam yang awalnya terlarut. Pada kasus ini
logam yang terlarut merupakan besi. Besi terlarut ini kemudian akan terekristalisasi dalam bentuk
oksidanya yaitu hematit. Melalui proses pyrohydrolysis akan didapatkan 2 produk yaitu HCl yang
kemudian dapat dipakai untuk pelindian dan hematit sebagai material mentah untuk industri besibaja.