Academia.eduAcademia.edu

Materi 4 Makalah Ima Rahmadani C1C

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas limpahan berkat, rahmat, taufik, dan inayah-Nya, serta nikmat sehat sehingga penulisan makalah dengan judul Teori dan Pengembangan Hipotesis dapat diselesaikan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi tahun 2022. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya. Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah metode penelitian yaitu Bapak Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR. yang telah memberi kesempatan sehingga penulis dapat menyampaikan pengetahuan melalui makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, baik dalam segi penulisan, kosa kata ataupun isinya. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan kedepannya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sumbangsih pemikiran bagi pribadi dan pembaca.

MAKALAH TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Mata Kuliah Metode Penelitian Dosen Pengampu: Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR. Disusun Oleh: Ima Rahmadani C1C021178 Kelas R-006 PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2022/2023 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas limpahan berkat, rahmat, taufik, dan inayah-Nya, serta nikmat sehat sehingga penulisan makalah dengan judul Teori dan Pengembangan Hipotesis dapat diselesaikan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi tahun 2022. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya. Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah metode penelitian yaitu Bapak Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR. yang telah memberi kesempatan sehingga penulis dapat menyampaikan pengetahuan melalui makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, baik dalam segi penulisan, kosa kata ataupun isinya. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kebaikan kedepannya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sumbangsih pemikiran bagi pribadi dan pembaca. Jambi, 04 Maret 2023 Penulis ii DAFTAR ISI JUDUL ....................................................................................................................................... i KATA PENGANTAR .............................................................................................................ii DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii BAB I ........................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1 1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 1 BAB II ....................................................................................................................................... 2 PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2 2.1 Landasan Teori ................................................................................................................. 2 2.2 Studi Kepustakaan ........................................................................................................... 2 2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................................................ 4 2.4 Kerangka Konsep ............................................................................................................. 5 2.5 Merumuskan Hipotesis .................................................................................................... 5 BAB III ..................................................................................................................................... 8 PENUTUP ................................................................................................................................ 8 3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 9 iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Landasan teori adalah dasar penyusunan hipotesis penelitian yang berupaya membuktikan kebenaran teori, mengembangkan teori, atau menghasilkan teori atau pengetahuan baru. Landasan teori ini sering ditemukan pada laporan karya ilmiah, proposal, maupun laporan penelitian lainnya. Landasan teori juga bisa diartikan sebagai teori-teori yang relevan dengan masih yang diteliti dan bisa digunakan untuk menjelaskan variabel, serta memberi jawaban sementara terhadap hipotesis dan penyusunan instrumen penelitian. Landasan teori terdiri dari dasa-dasar teoritis, konsep, prinsip, hukum dan proposisi. Teori ini dimanfaatkan untuk membantu proses penyusunan kerangka konseptual dan pelaksanaan penelitian. Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai materi ini. 1.2 Rumusan Masalah Permasaahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: 1. Apa yang dimaksud dengan landasan teori? 2. Bagaimana sistematika penelitian landasan teori? 3. Bagaimana cara menetapkan sistematika hipotesis? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui landasan teori 2. Untuk mengetahui sistematika penelitian landasan teori 3. Untuk mengetahup pengimplementasian sistematika hipotesis 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Landasan Teori Secara umum, landasan teori adalah sebagai pernyataan yang disusun secara sistematis dan memiliki variabel yang kuat. Landasan teori secara isi memuat teoriteori dan hasil penelitian, di mana teori dan hasil penelitian tersebut digunakan untuk menyelesaikan penelitian. Dalam penulisannya, teori dan konsep tidak boleh bertentangan, sebab ini bisa mempersulit penyusunan kerangka konsep. Landasan teori bisa disusun melalui kajian buku teks, jurnal penelitian, hingga uraian hasil penelitian terdahulu. Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering juga disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka. Landasan teori membahas teori-teori tentang ilmuilmu yang diteliti, Penyajian teori bersumber dari literaturliteratur yang relevan dan teori yang dikemukakan harus benar-benar menjadi dasar bidang yang diteliti. membahas temuan-temuan penelitian sebelumnya yang terkait langsung dengan focus penelitian. Secara sistematika suatu penelitian, landasan teori terdiri dari: (1) studi kepustakaan, (2) kerangka pikir, (3) penelitian yang relevan, dan (4) hipotesis penelitian. 2.2 Studi Kepustakaan Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasilhasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran dll.) Manfaat yang diperoleh dari kajian literatur adalah: 1) Mengenali teori-teori dasar dan konsep yang telah dikemukakan oleh para ahli terdahulu tentang relevan dengan variabel-variabel yang diteliti. 2) Mengikuti perkembangan dalam penelitian dalam bidang yang akan diteliti. 3) Memanfaatkan data sekunder 4) Menghindarkan duplikasi. 5) Penelusuran dan penelaahan literatur yang relevan dengan masalah penelitian untuk mengungkapkan buah pikiran secara sistematis, kritis dan analitis. 2 Adapun fungsi kajian literatur menurut Iskandar adalah sebagai berikut: 1) Literatur meningkatkan pemahaman peneliti tentang teori-teori yang relevan terhadap masalah yang diteliti. 2) Kajian literatur tentang teori berfungsi untuk menjelaskan, membedakan, meramal dan mengendalikan suatu fenomena-fenomena atau suatu gejalagejala yang berhubungan dengan masalah penelitian. 3) Kajian literatur dapat menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. 4) Kajian literatur menguraikan teori-teori, temuan-temuan peneliti terdahulu dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan. 5) Kajian literatur membantu peneliti untuk menjelaskan latar belakang masalah yang diteliti. 6) Kajian literatur meningkatkan keyakinan dan motivasi bagi peneliti. Penguasaan teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dapat mendukung keyakinan akan pengetahuan peneliti untuk termotivasi melakukan penelitian sampai menemukan hasil penelitian. 7) Kajian literatur dapat meningkatkan kemampuan pemahaman peneliti secara mendalam dalam disiplin ilmu yang diteliti. 8) Kajian literatur dapat peneliti gunakan untuk menyusun kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian. 9) Kajian literatur mengacu kepada daftar pustaka. Cara mengutip karya atau sumber tertulis itu sebagai berikut: 1. Kutipan Langsung a) Kutipan langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 3 baris atau tidak lebih dari 40 kata ditempatkan didalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi diapit oleh tanda petik dua (“…”) yang dimulai atau ditutup dengan identitas rujukan. Contoh: “Metode CBSA dalam pengajaran bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif seharusnya berbeda denga metode CBSA dalam bidang studi yang lain.” (Tolla, 1996:89). 3 b) Kutipan langsung yang terdiri atas lebih dari 3 baris atau lebih dari 40 kata diketik dalam paragraf tersendiri dengan spasi tunggal yang didahului dan ditutup dengan tanda petik dua (“…”) dan dimulai pada ketukan ketujuh. 2. Kutipan Tidak Langsung Kutipan tidak langsung umumnya tampil bervariasi; bergantung kepada gaya bahasa peneliti. Setiap peneliti mempunyai cara sendiri-sendiri mengungkapkan kembali ide atau konsep orang lain didalam tulisannya. Ada peneliti yang memberi komentar lebih panjang, tetapi ada yang menyatakannya dengan singkat. Kutipan tidak langsung tidak perlu disertai dengan halaman buku sumber, cukup dengan mencantumkan nama peneliti yang diikuti dengan tahun terbitan buku sumber. Contoh : Penerapan metode CBSA dalam pengajaran bahasa harus dibedakan dengan penerapannya dalam bidang studi yang lain dengan alasan bahwa karakteristik pengajaran bahasa adalah penggunaan bahasa secara dinamis dan kreatif (Tolla, 1996). 2.3 Kerangka Berpikir Kerangka pikir merupakan intisari dari teori yang telah dikembangkan dan mendasari perumusan hipotesis. Teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan teoritis. Perlu dijelaskan bahwa tidak semua penelitian memiliki kerangka pikir. Kerangka pikir pada umumnya hanya diperuntukkan pada jenis penelitian kuantatif. Untuk penelitian kualitatif kerangka berpikirnya terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau diamati secara langsung oleh peneliti. Sedangkan untuk penelitian tindakan kerangka berpikirnya terletak pada refleksi, baik pada peneliti maupun pada partisipan. Hanya dengan kerangka berpikir yang tajam akan dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. Kemampuan peneliti untuk menyusun kerangka teoritis akan sangat terkait dengan upaya penelusuran studi kepustakaan, sebagai upaya memperoleh sejumlah referensi yang mendukung dan tepat untuk membahas lingkup kajian penelitian yang dilakukan. Selanjutnya kerangka teoritis yang disusun akan bermanfaat pada saat peneliti menentukan hipotesis penelitian. 4 2.4 Kerangka Konsep Penentuan kerangka konseptual oleh peneliti akan sangat membantu dalam menentukan arah pelaksanaan penelitian. Kerangka konseptual merupakan kerangka pikir mengenai hubungan antar variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian atau hubungan antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada studi kepustakaan. Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh karena itu, konsep tidak dapat diamati dan diukur secara langsung. supaya konsep tersebut dapat diamati dan diukur, maka konsep tersebut harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi variabelvariabel. Kerangka konseptual yang baik menurut Uma Sekaran sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono dalam Iskandar (2008: 54) sebagai berikut: 1. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti harus jelas. 2. Kerangka konseptual haruslah menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang akan diteliti, dan ada teori yang melandasi. 3. Kerangka konseptual tersebut lebih selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram, sehingga masalah penelitian yang akan dicari jawabannya mudah dipahami. Dengan adanya kerangka konseptual akan bermanfaat bagi: 1) Minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan memudahkan penyusunan hipotesis. 2) Memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel bebas, variabel tergantung, variabel kontrol/kendali, variable moderator atau variabel lainnya. 2.5 Merumuskan Hipotesis Hipotesis diturunkan melalui teori. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris. Hipotesis merupakan gabungan dari kata ”hipo” yang artinya dibawah, dan ”tesis” yang artinya kebenaran. Secara keseluruhan hipotesis berarti dibawah kebenaran (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti. (Suharsimi Arikunto, 2000 : 57). Dengan demikian, menurut Suharsimi, Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban 5 tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Dengan kedudukannya itu, menurut Suharsimi hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, akan tetapi juga dapat tumbang sebagai kebenaran. Tujuan peneliti mengajukan hipotesis adalah agar dalam kegiatan penelitiannya, perhatian peneliti tersebut terfokus hanya pada informasi atau data yang diperlukan bagi pengujian hipotesis. Agar pemilihan alternatif dapat tepat, peneliti dituntut untuk hati-hati dan cermat. Ada empat persyaratan bagi hipotesis yang baik, yaitu: 1) Hipotesis hendaknya merupakan rumusan tentang hubungan dua atau lebih variabel. 2) Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan alasan atau dasar-dasar teoritik dan hasil penemuan terdahulu. 3) Hipotesis harus dapat diuji 4) Rumusan hipotesis hendaknya yang singkat dan padat. Hipotesis penelitian hendaklah memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a) Hipotesis dibuat dalam bentuk kalimat deklaratif (pernyataan) b) Hipotesis harus dapat teruji. c) Hipotesis harus rasional, artinya mengemukakan penjelasan yang masuk akal. Hubungan antara variabel-variabel harus jelas sehingga variabel dapat diukur. Ditinjau dari operasi rumusannya, ada dua jenis hipotesis, yaitu: 1) Hipotesis nol, yakni hipotesis yang menyatakan ketidakadanya hubungan antara variabel. Dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan ”Ho” 2) Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja, yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel. Dalam notasi, hipotesis iuni ditulis dengan ”Ha”. Hipotesis alternatif ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu hipotesis terarah dan hipotesis tidak terarah. Bedanya adalah: dalam hipotesis terarah peneliti sudah berani dengan tegas menyatakan bahwa variabel bebas memang berpengaruh terhadap variabel tergantung. Sedangkan dalam hipotesis tidak terarah, peneliti merasakan adanya pengaruh, tetapi belum berani secara tegas menyatakan pengaruh tersebut. Ia baru berani menyatakan bahwa ada pengaruh. Ditinjau dari lingkupnya, hipotesis dapat dibedakan menjadi: 6 a) Hipotesis mayor adalah hipotesis mengenai kaitan seluruh variabel dan seluruh subjek penelitian. b) Hipotesis minor adalah hipotesis mengenai kaitan sebagian dari variabel, dengan kata lain pecahan dari hipotesis mayor. Ciri hipotesis yang baik, perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciriciri sebagai berikut: 1) Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan kalimat pertanyaan. 2) Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian. 3) Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta. 4) Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat diuji secara spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar variabel termaksud. 5) Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian. 7 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Landasan teori adalah sebagai pernyataan yang disusun secara sistematis dan memiliki variabel yang kuat. Landasan teori secara isi memuat teori-teori dan hasil penelitian, di mana teori dan hasil penelitian tersebut digunakan untuk menyelesaikan penelitian. Secara sistematika suatu penelitian, landasan teori terdiri dari: (1) studi kepustakaan, (2) kerangka pikir, (3) penelitian yang relevan, dan (4) hipotesis penelitian. 8 DAFTAR PUSTAKA KitaMahasiswaAkuntansi. (2022). Teori dan Pengembangan Hipotesis. Retrieved from kelompokakuntansi.blogspot.com https://kelompokakuntansi.blogspot.com/2016/12/teori-danpengembanganhipotesis.html. Sitoresmi, A. (2021). Landasan Teori Adalah Dasar Penyusunan Hipotesis. Retrieved from hot.liputan6.com https://hot.liputan6.com/read/4732258/ladasan-teori-adalah-dasarpenyusunan-hipotesispenelitian-ini-cara-membuatnya. 9