MAKALAH
TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Mata Kuliah Metode Penelitian
Dosen Pengampu: Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR.
Disusun Oleh:
Ima Rahmadani C1C021178
Kelas R-006
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas limpahan berkat, rahmat,
taufik, dan inayah-Nya, serta nikmat sehat sehingga penulisan makalah dengan judul Teori
dan Pengembangan Hipotesis dapat diselesaikan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Metode Penelitian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi tahun 2022. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu
berpegang teguh pada sunnahnya.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah metode penelitian yaitu Bapak Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si.,
CIQnR. yang telah memberi kesempatan sehingga penulis dapat menyampaikan pengetahuan
melalui makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, baik dalam segi
penulisan, kosa kata ataupun isinya. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
kebaikan kedepannya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sumbangsih pemikiran bagi
pribadi dan pembaca.
Jambi, 04 Maret 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ....................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2
2.1 Landasan Teori ................................................................................................................. 2
2.2 Studi Kepustakaan ........................................................................................................... 2
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................................................ 4
2.4 Kerangka Konsep ............................................................................................................. 5
2.5 Merumuskan Hipotesis .................................................................................................... 5
BAB III ..................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Landasan teori adalah dasar penyusunan hipotesis penelitian yang berupaya membuktikan
kebenaran teori, mengembangkan teori, atau menghasilkan teori atau pengetahuan baru.
Landasan teori ini sering ditemukan pada laporan karya ilmiah, proposal, maupun laporan
penelitian lainnya.
Landasan teori juga bisa diartikan sebagai teori-teori yang relevan dengan masih yang
diteliti dan bisa digunakan untuk menjelaskan variabel, serta memberi jawaban sementara
terhadap hipotesis dan penyusunan instrumen penelitian.
Landasan teori terdiri dari dasa-dasar teoritis, konsep, prinsip, hukum dan proposisi. Teori
ini dimanfaatkan untuk membantu proses penyusunan kerangka konseptual dan pelaksanaan
penelitian. Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai materi ini.
1.2 Rumusan Masalah
Permasaahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan landasan teori?
2. Bagaimana sistematika penelitian landasan teori?
3. Bagaimana cara menetapkan sistematika hipotesis?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui landasan teori
2. Untuk mengetahui sistematika penelitian landasan teori
3. Untuk mengetahup pengimplementasian sistematika hipotesis
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Secara umum, landasan teori adalah sebagai pernyataan yang disusun secara sistematis dan
memiliki variabel yang kuat. Landasan teori secara isi memuat teoriteori dan hasil penelitian,
di mana teori dan hasil penelitian tersebut digunakan untuk menyelesaikan penelitian. Dalam
penulisannya, teori dan konsep tidak boleh bertentangan, sebab ini bisa mempersulit
penyusunan kerangka konsep. Landasan teori bisa disusun melalui kajian buku teks, jurnal
penelitian, hingga uraian hasil penelitian terdahulu.
Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering juga disebut
sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka. Landasan teori membahas teori-teori tentang ilmuilmu yang diteliti, Penyajian teori bersumber dari literaturliteratur yang relevan dan teori yang
dikemukakan harus benar-benar menjadi dasar bidang yang diteliti. membahas temuan-temuan
penelitian sebelumnya yang terkait langsung dengan focus penelitian.
Secara sistematika suatu penelitian, landasan teori terdiri dari: (1) studi kepustakaan, (2)
kerangka pikir, (3) penelitian yang relevan, dan (4) hipotesis penelitian.
2.2 Studi Kepustakaan
Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasilhasil
penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran dll.)
Manfaat yang diperoleh dari kajian literatur adalah:
1) Mengenali teori-teori dasar dan konsep yang telah dikemukakan oleh para ahli terdahulu
tentang relevan dengan variabel-variabel yang diteliti.
2) Mengikuti perkembangan dalam penelitian dalam bidang yang akan diteliti.
3) Memanfaatkan data sekunder
4) Menghindarkan duplikasi.
5) Penelusuran dan penelaahan literatur yang relevan dengan masalah penelitian untuk
mengungkapkan buah pikiran secara sistematis, kritis dan analitis.
2
Adapun fungsi kajian literatur menurut Iskandar adalah sebagai berikut:
1)
Literatur meningkatkan pemahaman peneliti tentang teori-teori yang relevan terhadap
masalah yang diteliti.
2)
Kajian literatur tentang teori berfungsi untuk menjelaskan, membedakan, meramal dan
mengendalikan suatu fenomena-fenomena atau suatu gejalagejala yang berhubungan
dengan masalah penelitian.
3)
Kajian literatur dapat menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti.
4)
Kajian literatur menguraikan teori-teori, temuan-temuan peneliti terdahulu dan bahan
penelitian lainnya yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan
penelitian yang diusulkan.
5)
Kajian literatur membantu peneliti untuk menjelaskan latar belakang masalah yang
diteliti.
6)
Kajian literatur meningkatkan keyakinan dan motivasi bagi peneliti. Penguasaan teori
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dapat mendukung keyakinan akan
pengetahuan peneliti untuk termotivasi melakukan penelitian sampai menemukan hasil
penelitian.
7)
Kajian literatur dapat meningkatkan kemampuan pemahaman peneliti secara mendalam
dalam disiplin ilmu yang diteliti.
8)
Kajian literatur dapat peneliti gunakan untuk menyusun kerangka konseptual yang
digunakan dalam penelitian.
9)
Kajian literatur mengacu kepada daftar pustaka.
Cara mengutip karya atau sumber tertulis itu sebagai berikut:
1. Kutipan Langsung
a) Kutipan langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 3 baris atau tidak lebih dari 40 kata
ditempatkan didalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi diapit oleh tanda petik
dua (“…”) yang dimulai atau ditutup dengan identitas rujukan.
Contoh: “Metode CBSA dalam pengajaran bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif
seharusnya berbeda denga metode CBSA dalam bidang studi yang lain.” (Tolla, 1996:89).
3
b) Kutipan langsung yang terdiri atas lebih dari 3 baris atau lebih dari 40 kata diketik dalam
paragraf tersendiri dengan spasi tunggal yang didahului dan ditutup dengan tanda petik
dua (“…”) dan dimulai pada ketukan ketujuh.
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung umumnya tampil bervariasi; bergantung kepada gaya bahasa
peneliti. Setiap peneliti mempunyai cara sendiri-sendiri mengungkapkan kembali ide atau
konsep orang lain didalam tulisannya. Ada peneliti yang memberi komentar lebih panjang,
tetapi ada yang menyatakannya dengan singkat. Kutipan tidak langsung tidak perlu disertai
dengan halaman buku sumber, cukup dengan mencantumkan nama peneliti yang diikuti
dengan tahun terbitan buku sumber.
Contoh :
Penerapan metode CBSA dalam pengajaran bahasa harus dibedakan dengan penerapannya
dalam bidang studi yang lain dengan alasan bahwa karakteristik pengajaran bahasa adalah
penggunaan bahasa secara dinamis dan kreatif (Tolla, 1996).
2.3 Kerangka Berpikir
Kerangka pikir merupakan intisari dari teori yang telah dikembangkan dan mendasari
perumusan hipotesis. Teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap
pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan
pembahasan teoritis.
Perlu dijelaskan bahwa tidak semua penelitian memiliki kerangka pikir. Kerangka pikir
pada umumnya hanya diperuntukkan pada jenis penelitian kuantatif. Untuk penelitian kualitatif
kerangka berpikirnya terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau diamati secara langsung
oleh peneliti. Sedangkan untuk penelitian tindakan kerangka berpikirnya terletak pada refleksi,
baik pada peneliti maupun pada partisipan. Hanya dengan kerangka berpikir yang tajam akan
dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Kemampuan peneliti untuk menyusun kerangka teoritis akan sangat terkait dengan upaya
penelusuran studi kepustakaan, sebagai upaya memperoleh sejumlah referensi yang
mendukung dan tepat untuk membahas lingkup kajian penelitian yang dilakukan. Selanjutnya
kerangka teoritis yang disusun akan bermanfaat pada saat peneliti menentukan hipotesis
penelitian.
4
2.4 Kerangka Konsep
Penentuan kerangka konseptual oleh peneliti akan sangat membantu dalam menentukan
arah pelaksanaan penelitian. Kerangka konseptual merupakan kerangka pikir mengenai
hubungan antar variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian atau hubungan antar konsep
dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada
studi kepustakaan.
Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan
menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh karena itu, konsep tidak dapat diamati dan diukur
secara langsung. supaya konsep tersebut dapat diamati dan diukur, maka konsep tersebut harus
dijabarkan terlebih dahulu menjadi variabelvariabel.
Kerangka konseptual yang baik menurut Uma Sekaran sebagaimana yang dikutip oleh
Sugiyono dalam Iskandar (2008: 54) sebagai berikut:
1. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti harus jelas.
2. Kerangka konseptual haruslah menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang akan
diteliti, dan ada teori yang melandasi.
3. Kerangka konseptual tersebut lebih selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram,
sehingga masalah penelitian yang akan dicari jawabannya mudah dipahami.
Dengan adanya kerangka konseptual akan bermanfaat bagi:
1) Minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan
memudahkan penyusunan hipotesis.
2) Memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel bebas, variabel
tergantung, variabel kontrol/kendali, variable moderator atau variabel lainnya.
2.5 Merumuskan Hipotesis
Hipotesis diturunkan melalui teori. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
masalah penelitian. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya
secara empiris. Hipotesis merupakan gabungan dari kata ”hipo” yang artinya dibawah, dan
”tesis” yang artinya kebenaran. Secara keseluruhan hipotesis berarti dibawah kebenaran (belum
tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai
dengan bukti-bukti. (Suharsimi Arikunto, 2000 : 57).
Dengan demikian, menurut Suharsimi, Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang
dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban
5
tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan
data yang dikumpulkan melalui penelitian. Dengan kedudukannya itu, menurut Suharsimi
hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, akan tetapi juga dapat tumbang sebagai kebenaran.
Tujuan peneliti mengajukan hipotesis adalah agar dalam kegiatan penelitiannya, perhatian
peneliti tersebut terfokus hanya pada informasi atau data yang diperlukan bagi pengujian
hipotesis. Agar pemilihan alternatif dapat tepat, peneliti dituntut untuk hati-hati dan cermat.
Ada empat persyaratan bagi hipotesis yang baik, yaitu:
1) Hipotesis hendaknya merupakan rumusan tentang hubungan dua atau lebih variabel.
2) Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan alasan atau dasar-dasar teoritik dan
hasil penemuan terdahulu.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Rumusan hipotesis hendaknya yang singkat dan padat.
Hipotesis penelitian hendaklah memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a) Hipotesis dibuat dalam bentuk kalimat deklaratif (pernyataan)
b) Hipotesis harus dapat teruji.
c) Hipotesis harus rasional, artinya mengemukakan penjelasan yang masuk akal. Hubungan
antara variabel-variabel harus jelas sehingga variabel dapat diukur.
Ditinjau dari operasi rumusannya, ada dua jenis hipotesis, yaitu:
1) Hipotesis nol, yakni hipotesis yang menyatakan ketidakadanya hubungan antara
variabel. Dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan ”Ho”
2) Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja, yakni hipotesis yang menyatakan adanya
hubungan antar variabel. Dalam notasi, hipotesis iuni ditulis dengan ”Ha”. Hipotesis
alternatif ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu hipotesis terarah dan hipotesis tidak
terarah. Bedanya adalah: dalam hipotesis terarah peneliti sudah berani dengan tegas
menyatakan bahwa variabel bebas memang berpengaruh terhadap variabel tergantung.
Sedangkan dalam hipotesis tidak terarah, peneliti merasakan adanya pengaruh, tetapi belum
berani secara tegas menyatakan pengaruh tersebut. Ia baru berani menyatakan bahwa ada
pengaruh. Ditinjau dari lingkupnya, hipotesis dapat dibedakan menjadi:
6
a) Hipotesis mayor adalah hipotesis mengenai kaitan seluruh variabel dan seluruh subjek
penelitian.
b) Hipotesis minor adalah hipotesis mengenai kaitan sebagian dari variabel, dengan kata
lain pecahan dari hipotesis mayor.
Ciri hipotesis yang baik, perumusan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi ciriciri sebagai berikut:
1) Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan kalimat
pertanyaan.
2) Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian.
3) Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
4) Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat diuji secara spesifik menunjukkan
bagaimana variabel-variabel penelitian itu diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau
pengaruh antar variabel termaksud.
5) Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman
pengertian.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Landasan teori adalah sebagai pernyataan yang disusun secara sistematis dan memiliki
variabel yang kuat. Landasan teori secara isi memuat teori-teori dan hasil penelitian, di mana
teori dan hasil penelitian tersebut digunakan untuk menyelesaikan penelitian. Secara
sistematika suatu penelitian, landasan teori terdiri dari: (1) studi kepustakaan, (2) kerangka
pikir, (3) penelitian yang relevan, dan (4) hipotesis penelitian.
8
DAFTAR PUSTAKA
KitaMahasiswaAkuntansi. (2022). Teori dan Pengembangan Hipotesis. Retrieved from
kelompokakuntansi.blogspot.com
https://kelompokakuntansi.blogspot.com/2016/12/teori-danpengembanganhipotesis.html.
Sitoresmi, A. (2021). Landasan Teori Adalah Dasar Penyusunan Hipotesis. Retrieved from
hot.liputan6.com
https://hot.liputan6.com/read/4732258/ladasan-teori-adalah-dasarpenyusunan-hipotesispenelitian-ini-cara-membuatnya.
9