JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 2, NO. 2 , NOVEMBER 2017 ISSN : 2527-9866
Pengembangan Aplikasi Web E-Learning Untuk
Pendidikan Anti Korupsi Menggunakan Moodle
Jozua Ferjanus Palandi1, Siti Aminah2, Zusana Eko Pudyastuti1,2
1
Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia
2
Universitas Negeri Malang
Email:
[email protected]
Abstrack - Anti-corruption education is important for combating corruption or corruptive act. The
rapid development of technology can be employed effectively as a media to educate people,
particularly students, about anti-corruption education. The content of applications or websites which
are intended for that purpose are mostly articles about anti-corruption education. As a matter of fact,
the website of Indonesian Corruption Watch per se contains articles merely about news on corruption.
Those sites were created with an intention to combat or to prevent corruption, however, none of them
provides materials on anti-corruption education. Materials on anti-corruption education for higher
education can be found mostly in personal blog that cannot be considered as an appropriate academic
refferences for teaching anti-corruption education. Therefore, a website which particularly contains
anti-corruption education materials following the academic principles is critically needed to educate
people and students. The objective of this study was to develop e-learning website application using
LMS Moodle for accommodating the teaching of anti-corruption education. Moodle was employed in
this study to build the system. Several stages were required to achieve the aim, i.e. analysis stage,
design stage, developing stage and application stage. Briefly, the specification of system requirement
was identified in the analysis stage; the assessment on the design of the website was taken in the
design stage; the design to be converted into a program was conducted in the development stage; and
the process of system installation and launching were conducted in the application stage. The endproduct of this study was an e-learning website that contained courses on anti-corruption education
using LMS Moodle.
Keywords: Education, Anti-corruption, LMS, Moodle, e-learning
Intisari - Pendidikan Anti Korupsi amat dibutuhkan sebagai usaha untuk mengatasi masalah korupsi
dan perilaku koruptif. Di lain pihak teknologi yang saat ini berkembang pesat dapat difungsikan
sebagai media untuk mengedukasi masyarakat, terutama pelajar. Sejauh ini aplikasi atau situs yang
terkait dengan pembahasan anti korupsi kebanyakan berisi makalah-makalah tentang pendidikan anti
korupsi, bahkan situs Indonesian Corruption Watch juga berisi artikel-artikel yang memuat berita
tentang korupsi. Situs-situs tersebut memang berupaya untuk memberantas korupsi atau mencegah
tindakan korupsi, namun materi untuk Pendidikan Anti Korupsi belum banyak disentuh. Pendidikan
Anti Korupsi untuk perguruan tinggi dibuat secara personal dalam sebuah blog saja sehingga tidak
dapat dijadikan referensi dalam dunia akademik. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya sebuah situs web
yang secara khusus menangani materi Pendidikan Anti Korupsi bagi masyarakat pada umumnya dan
pelajar pada khususnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan produk aplikasi web elearning menggunakan LMS Moodle. Aplikasi yang dipakai untuk membangun sistem ini adalah
Moodle. Metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan penelitian ini mengikuti empat tahapan,
yaitu: tahap analisis, tahap desain, tahap pembuatan, dan tahap penerapan. Secara singkat tahapan
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: tahap analisis akan menghasilkan spesifikasi kebutuhan
sistem, tahap desain akan melakukan pengujian terhadap desain yang telah dibuat, tahap pembuatan
akan melakukan konversi desain menjadi sebuah program, dan yang terakhir tahap penerapan adalah
tahap dimana proses instalasi sistem dilakukan dan dieksekusi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah
situs e-learning dengan course Pendidikan Anti Korupsi yang dikembangkan dengan menggunakan
LMS Moodle.
Kata kunci : Pendidikan, Anti Korupsi, LMS, Moodle, e-learning
173
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 2, NO. 2 , NOVEMBER 2017 ISSN : 2527-9866
I.
Selain itu, tenaga pengajar dituntut
untuk selalu melakukan hal-hal kreatif
dalam merancang dan mengembangkan
media pembelajaran yang tentu saja masih
harus sesuai dengan koridor kebutuhan di
perguruan tinggi masing-masing. Dalam
mengembangkan media pembelajaran,
seorang tenaga pengajar diharapkan dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan
dari pembelajaran yang akan dicapai.
Diharapkan dengan tersedianya media
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
kebutuhan dan tujuan pembelajaran maka
media tersebut tentunya dapat membuat
proses pembelajaran menjadi lebih mudah
diikuti oleh peserta didik [4]. Materi yang
menjadi titik pokok atau yang menjadi
konten dari media pembelajaran ini adalah
Pendidikan Anti Korupsi. Mata kuliah
Pendidikan Anti Korupsi yang ditawarkan
kepada perguruan tinggi sementara ini
masih berupa penyampaian materi dengan
cara ceramah yang berorientasi untuk
mengembangkan kemampuan berpikir
kritis, kreatif, serta mengembangkan sikap
peduli dan bertanggungjawab terhadap
tindakan dan kondisi yang terkait dengan
masalah pencegahan perilaku koruptif.
Tujuan Pendidikan Anti Korupsi adalah
menanamkan mental anti korupsi yang
sudah menjadi ranah lembaga pendidikan
formal mengingat bahwa sebuah lembaga
pendidikan formal memiliki posisi yang
sangat strategis dalam hal memberikan
perlindungan kepada calon generasi penerus
bangsa agar memiliki pandangan yang
benar terhadap meningkatnya tindak
korupsi [5].
Berdasarkan tren teknologi akhir-akhir
ini banyak sekali bidang-bidang yang
memanfaatkan fasilitas jaringan Internet,
baik dalam bidang pendidikan maupun
dalam bidang-bidang lain. E-learning
didefinisikan sebagai model pembelajaran
dimana media elektronik atau khususnya
Internet menjadi satu-satunya media
pembelajaran [11]. Oleh karena itu, elearning menjadikan peserta didik wajib
berpartisipasi secara aktif dalam proses
pembelajaran dan aktivitasnya dapat
PENDAHULUAN
Pendidikan Anti Korupsi merupakan
salah satu usaha preventif dalam
memberantas korupsi. Usaha ini diharapkan
dapat memberantas korupsi sehingga
bangsa Indonesia dapat maju melalui
pendidikan. Pendidikan merupakan salah
satu cara atau proses membangun generasi
penerus bangsa yang cerdas komprehensif
[1], dan dengan pendidikan itu juga
berbagai
aspek
kehidupan
dapat
dikembangkan melalui proses belajar dan
pembelajaran. Banyak masalah ditemukan
terkait proses belajar dan pembelajaran
yang perlu diharmonisasikan agar kondisi
belajar dapat tercipta sesuai dengan tujuan
sehingga pada akhirnya dapat diperoleh
hasil yang optimal. Tujuan pembangunan
nasional Indonesia adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa, artinya adalah bahwa
pendidikan merupakan suatu faktor penting
yang dilakukan dengan sadar dalam suatu
rangkaian proses mewujudkan cita-cita
bangsa Indonesia yaitu mengubah perilaku
manusia Indonesia ke arah yang lebih baik
[2]. Pendidikan yang benar akan
merangsang kreativitas seorang peserta
didik untuk memiliki watak kerja keras,
beretos kerja tinggi, bertanggung jawab
dalam menuntaskan pekerjaannya sehingga
peserta didik tersebut mampu menghadapi
tantangan dalam hal kehidupan dan
perkembangan teknologi yang semakin
cepat akhir-akhir ini [3]. Penyampaian
materi, dalam penelitian ini adalah materi
Pendidikan Anti Korupsi, yang cenderung
monoton dalam kelas membuat minat
peserta didik untuk mengikuti pelajaran
menjadi menurun. Kondisi seperti ini juga
mengakibatkan kemauan belajar peserta
didik akan menurun. Model pembelajaran
alternatif yang mendukung proses belajar
dan pembelajaran yang dimaksud mutlak
diperlukan. Model pembelajaran alternatif
tersebut diharapkan dapat memicu minat
belajar peserta didik. Salah satu alternatif
dalam proses belajar dan pembelajaran
tersebut adalah dengan memanfaatkan
media pembelajaran yang familiar dengan
peserta didik.
174
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 2, NO. 2 , NOVEMBER 2017 ISSN : 2527-9866
dilakukan kapan saja dan dimana saja
(pembelajaran jarak jauh). Sistem elearning memiliki serangkaian fitur yang
dapat digunakan untuk meregistrasi,
memonitor dan mengevaluasi aktivitas
pembelajaran.
Platform
seperti
ini
merupakan
sebuah
sistem
yang
mengintegrasikan
banyak
kegiatan
pembelajaran
sekaligus,
seperti
menciptakan,
mengorganisasikan,
mengirimkan,
berkomunikasi,
berkolaborasi, dan juga memberikan nilai.
Selain itu, sistem pembelajaran ini
memungkinkan tenaga pengajar untuk
menggunakan ulang, mengubah, atau
merevisi konten materi pembelajaran [7-8,
11]. E-learning adalah model pembelajaran
yang menggunakan koneksi Internet dengan
jangkauannya yang luas serta memiliki
kemampuan
untuk
menyimpan,
memodifikasi,
mendistribusi,
dan
membagikan suatu materi ajar melalui
komputer dan teknologi Internet yang
standar.
Dengan
demikian,
model
pembelajaran ini secara praktis dapat
menyampaikan suatu bahan ajar kepada
peserta didik hanya dengan memanfaatkan
jaringan Internet dan computer. Artinya
bahwa proses pembelajaran tidak harus
dilakukan dengan tatap muka langsung.
Studi empiris menyatakan bahwa motivasi
dan kemandirian peserta didik mengalami
peningkatan
dengan
digunakannya
pembelajaran e-learning tersebut, meskipun
mungkin
prestasi
belajarnya
tidak
mengalami
peningkatan
ketika
dibandingkan
dengan
pembelajaran
konvensional [11].
Berdasarkan pendapat di atas maka
salah satu alternatif media pembelajaran
yang dapat ditawarkan bagi peserta didik
adalah pembelajaran berbasis Internet.
Media pembelajaran ini dinilai dapat
mendukung
proses
pembelajaran
Pendidikan Anti Korupsi. Kelebihan media
pembelajaran ini adalah bahwa media
tersebut dapat digunakan oleh peserta didik
untuk belajar di luar jam regular dan dapat
diakses dengan mudah. Pemberian ceramah
di kelas membuat penyampaian materi di
kelas menjadi kurang optimal sehingga
berakibat pemahaman materi oleh peserta
didik juga tidak optimal. Dengan adanya
fasilitas jaringan Internet, dapat dibuat
sebuah media pembelajaran berbasis
Internet yang nantinya dapat membantu
tenaga pengajar dalam menyampaikan
materinya di luar jam mengajar reguler.
Media pembelajaran ini, atau yang biasa
disebut dengan e-learning, dibutuhkan oleh
tenaga pengajar karena media ini dapat
diakses tanpa terbatas waktu dan tempat
selama tersedia jaringan Internet dan
perangkat komputer atau gawai. Materi
yang diberikan oleh tenaga pengajar dapat
diakses berulang kali oleh peserta didik
kapanpun dan dimanapun tergantung
keinginan peserta didik. Teknologi Internet
di era digital ini telah menjadi kebutuhan
penting dalam proses belajar dan
pembelajaran.
Pendidikan
dengan
memanfaatkan
teknologi
Internet
merupakan sarana komunikasi yang dapat
dimanfaatkan oleh tenaga pengajar dalam
memotivasi peserta didik untuk belajar
secara mandiri.
Dalam dunia pendidikan, Learning
Management System (LMS) banyak
digunakan sebagai media pembelajaran
online baik yang dilakukan secara terpisah
atau terintegrasi dengan pembelajaran
konvensional secara tatap muka (blended
learning). Sistem pembelajaran ini diakui
dapat memberikan banyak keuntungan bagi
tenaga pengajar dan peserta didik dalam
proses pembelajaran karena banyaknya
kemudahan yang disediakan. LMS mampu
mengakomodasikan konten dalam berbagai
macam format seperti suara, teks, dan
gambar. Sistem ini juga telah banyak
dikembangkan
dan
dirancang
menyesuaikan
dengan
kebutuhan
pembelajaran. LMS memberikan fasilitas
kepada tenaga pengajar dan peserta didik
untuk beraktivitas secara online layaknya
kegiatan pembelajaran yang dilakukan
secara konvensional, seperti membuka
kelas, mengunggah dan mengunduh materi
pembelajaran, mengumpulkan tugas dan
berkomunikasi.
LMS
ini
dapat
175
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 2, NO. 2 , NOVEMBER 2017 ISSN : 2527-9866
sebuah model yang memungkinkan
dilakukannya ubiquitous computing secara
on-demand dengan mengakses jaringan ke
sumber daya komputasi, misalnya storage
[6]. Peserta didik dapat login ke sistem
Moodle, kemudian memilih course yang
disediakan atau melakukan enrollment.
Dengan aplikasi ini pula aktivitas peserta
didik dalam Moodle dapat dimonitor.
Menyesuaikan dengan kebutuhan tenaga
pengajar dalam memberikan alternatif
pembelajaran pada matakuliah Pendidikan
Anti Korupsi, perlu diadakan inovasi dalam
pengembangan
alternatif
sistem
pembelajaran yang menarik dan interaktif
dalam pemanfaatannya.
Sehubungan dengan perlunya inovasi
tersebut, maka perlu dikembangkan sebuah
alternatif pembelajaran yaitu e-learning
untuk
Pendidikan
Anti
Korupsi
menggunakan aplikasi Moodle. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah
³%DJDLPDQD UDQFDQJ EDQJXQ e-learning
menggunakan Moodle untuk Pendidikan
$QWL .RUXSVL"´ 6HGDQJNDQ WXMXDQ \DQJ
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
mendeskripsikan rancang bangun elearning menggunakan Moodle untuk
Pendidikan Anti Korupsi.
mengakomodasi berbagai media online
yang sering digunakan baik oleh tenaga
pengajar maupun peserta didik sehingga
mereka dapat berkomunikasi secara
interaktif dengan menggunakan message
boards, chats, video-conference, dan
forums [7-8]. Sehingga seharusnya tenaga
pengajar bisa berpikir lebih kreatif untuk
mengembangkan materinya menggunakan
teknologi Internet dan menempatkannya
pada
model
e-learning
dengan
memanfaatkan aplikasi manajemen konten
berbasis web.
Salah satu aplikasi web yang banyak
digunakan
adalah
Moodle.
Dengan
menggunakan koneksi Internet, manfaat elearning dengan Moodle sebagai media
pembelajaran dapat dijadikan sebagai
pemicu untuk menarik minat peserta didik
dalam proses pembelajaran. Aplikasi
Moodle secara fungsi lebih dikenal sebagai
Course Management System atau Learning
Management System (LMS). Moodle adalah
kependekan dari Modular Object Oriented
Dynamic Learning Environment [7].
Moodle adalah salah satu jenis LMS yang
paling sering digunakan dalam proses
pembelajaran karena dianggap mampu
mendukung
tercapainya
keberhasilan
pembelajaran. Keuntungan yang dapat
diperoleh dengan menggunakan Moodle
antara lain efisiensi waktu dan biaya,
kemudahan akses dan fitur, fleksibilitas
jadwal belajar, meningkatkan kemandirian
peserta didik dalam belajar, meningkatkan
motivasi peserta didik, kemudahan dalam
memberikan penilaian, mengakomodasi
banyak media. Kemudahan dan keuntungan
ini sejalan dengan keuntungan penggunaan
LMS dalam pembelajaran [8-10].
LMS Moodle ini merupakan sebuah
perangkat lunak yang berfungsi untuk
menyediakan fasilitas dan lingkungan
pembelajaran berbasis Internet. Dengan
tampilan web, Moodle memiliki fitur-fitur
yang cukup lengkap untuk menyajikan
course dimana tenaga pengajar bisa
mengunggah materi [8]. Dalam hal ini
aplikasi yang dibuat memanfaatkan model
cloud computing. Cloud computing adalah
II. SIGNIFAKNSI STUDI
Dalam mengembangkan e-learning
menggunakan aplikasi Moodle untuk
Pendidikan Anti Korupsi, akan digunakan
empat tahap seperti yang dilakukan untuk
merancang sebuah sistem informasi.
Tahap-tahap tersebut adalah:
1). Tahap Analisis
2). Tahap Desain
3). Tahap Pembuatan
4). Tahap Penerapan
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian dan
Pengembangan dengan lokasi penelitian di
Laboratorium STIKI Malang. Road map
aktivitas penelitian di setiap tahapan dapat
dilihat pada Gambar 1.
A. Tahap Analisis:
Tahap ini dapat dilihat dari Gambar 1.
Diawali
dengan
aktivitas
observasi
176
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 2, NO. 2 , NOVEMBER 2017 ISSN : 2527-9866
langsung dan dengan mencatat kebutuhan
sistem, penelitian dilanjutkan dengan
menganalisis masalah berdasarkan datadata dari penelitian sebelumnya, artikel
yang terkait dengan pencegahan tindakan
korupsi, dan berdasarkan jurnal-jurnal yang
menyediakan materi serta bahan-bahan ajar
Pendidikan Anti Korupsi dari beberapa
sumber lain. Penjelasan untuk hasil dari
analisis masalah di atas akan dibahas di
bagian berikutnya.
C. Tahap Pembuatan:
Alur tahap pembuatan dapat dilihat
pada Gambar 2. Tahap ini melakukan
konversi logika yang tadinya berupa desain
menjadi program komputer yang dalam hal
ini menggunakan aplikasi Moodle. Program
komputer
yang
dimaksud
adalah
menghasilkan aplikasi perangkat lunak
berbasis web yang bersifat dinamis. Hasil
uji program di atas mengikuti standar
Learning Management System yang telah
disiapkan oleh pengembang. Apabila sudah
tidak
ditemukan
kesalahan
maka
dilanjutkan ke tahap berikutnya.
D. Tahap Penerapan:
Tahap penerapan diawali dengan
instalasi perangkat lunak di server yang
telah ditentukan oleh penyedia jasa hosting.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
bagian bawah Gambar 2.
Gambar 1. Tahap Analisis dan Tahap Desain
Gambar 3. Aplikasi web e-learning PAK
B. Tahap Desain:
Mengacu pada Gambar 1 juga dapat
dilihat bahwa aktivitas mendesain yang
dimaksud adalah mencari ketepatan pilihan
layout, proses, dan menu yang mendukung
konten Pendidikan Anti Korupsi nantinya.
Gambar 4. Setting Moodle
Gambar 2. Tahap Pembuatan dan Tahap Penerapan
177
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 2, NO. 2 , NOVEMBER 2017 ISSN : 2527-9866
komputer dengan Processor AMD-A8
Quad-Core 2.20 Ghz, Memory 4GB DDR3,
Harddisk 500 GB, DVD RW, dan (b)
spesifikasi software Operating System
Windows 10, LMS Moodle, Web Browser
Mozilla FireFox, Microsoft Edge, dan
Chrome. Berdasarkan spesifikasi hardware
dan software tersebut diatas, maka sebagai
pengguna sudah dapat mengakses Moodle
dari web browser di komputer klien.
Sedangkan versi sistem operasi tidak terlalu
penting, namun tetap dibutuhkan versi yang
masih didukung oleh pengembang sistem
operasi agar fitur-fitur yang tersedia dapat
difungsikan dengan baik.
Untuk melihat jalannya aplikasi, maka yang
diperlukan
adalah
memanggil
atau
mengakses aplikasi web yang telah dibuat
oleh user. Dalam hal ini user yang
dimaksud adalah tenaga pengajar, peserta
didik, dan admin. Tampilan aplikasi dapat
dilihat pada Gambar 3.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa proses rancang bangun aplikasi web
e-learning untuk Pendidikan Anti Korupsi
dengan menggunakan Moodle telah
dilakukan. Apabila dikaitkan dengan model
pengembangan sistem informasi, proses
rancang bangun e-learning menggunakan
Moodle ini akan melalui empat tahap.
Tahap pertama adalah proses analisis yang
menghasilkan daftar kebutuhan, dalam hal
ini
adalah
kebutuhan
lingkungan
operasional, kebutuhan fungsional sistem,
kebutuhan informasi, kebutuhan antarmuka
sistem, dan kebutuhan lainnya.
Proses yang kedua adalah perancangan
layout, desain konten, dan perancangan
menu.
Bagian
ini
dibuat
untuk
mempermudah pemrogram menyesuaikan
tampilan, tata letak konten, komponen, dan
penyajian konten pada aplikasi web elearning yang dibuat. Hasil yang
didapatkan dalam proses ini adalah skema
perancangan interface aplikasi yang terdiri
dari dua elemen yaitu Login dan Course
Catagory. Elemen Course Category
memiliki tiga pilihan yaitu Select Course,
Search Course, dan All Courses. Sedangkan
pada elemen Login, memiliki tiga bagian
yaitu Username, Password, dan Forgot
Password.
Untuk
e-learning
yang
menggunakan Moodle ini sudah memiliki
desain bawaan, dimana tampilannya dapat
berbeda-beda sesuai dengan tema yang
dipilih, namun demikian untuk header,
letak menu navigasi, dan konten yang akan
dimasukkan bisa diatur sesuai kebutuhan
pengguna.
Proses yang ketiga adalah proses
pengembangan aplikasi. Spesifikasi alat
yang digunakan pada proses pengembangan
dalam penelitian ini adalah (a) spesifikasi
Gambar 5. Course yang ditawarkan
Proses yang terakhir terdiri dari
beberapa aktifitas. Aktifitas yang dilakukan
dalam proses pengembangan aplikasi web
e-learning menggunakan Moodle ini adalah
menyewa server untuk hosting dan
memesan
domain
dengan
nama
www.pakbagindo.com.
Aktifitas
selanjutnya adalah melakukan instalasi
aplikasi Moodle melalui control panel yang
sudah disiapkan oleh server hosting. Proses
instalasi dapat dilihat aktifitasnya pada
Gambar 6. Aktifitas berikutnya, setelah
Moodle berhasil di-install adalah mengatur
tata letak menu dan nagivasi pada tampilan
178
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 2, NO. 2 , NOVEMBER 2017 ISSN : 2527-9866
terlebih dahulu. Pengguna yang sudah
terdaftar harus memasukan kata sandi
(password) pada course Pendidikan Anti
Korupsi agar dapat melihat konten yang
sudah disediakan. Setelah mendaftar dan
masuk ke dalam course Pendidikan Anti
Korupsi, maka peserta didik dapat
dikatakan siap untuk mengikuti proses
belajar melalui e-learning yang telah
dikembangkan oleh pemrogram. Revisi
aplikasi web e-learning ini dilakukan
berdasarkan uji coba seperti yang
ditunjukkan pada Tabel I.
Moodle yang sudah tersedia agar
memudahkan pengguna nantinya dalam
menggunakan aplikasi e-learning ini. Untuk
setting, tampilannya dapat dilihat pada
Gambar 4. Aktifitas terakhir adalah
memasukkan konten materi Pendidikan
Anti Korupsi yang telah disusun
sedemikian rupa untuk memudahkan
pengguna ketika mengaksesnya nanti.
Memasukkan konten harus melihat katagori
courses seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 5.
No
1
2
2
Gambar 6. Penggunaan Moodle
Integrasi pada aplikasi ini, seperti
misalnya:
membuat
materi
dengan
format .pdf atau .doc, menyiapkan videovideo terkait dengan materi, menyiapkan
gambar atau animasi terkait dengan materi,
soal-soal latihan dan evaluasi, serta
memberikan link website lain untuk sumber
belajar yang relevan sudah harus disiapkan
terlebih dahulu. Semua bahan tersebut akan
terangkum dalam sebuah course Pendidikan
Anti Korupsi dengan beberapa topik yang
telah terformat. Pengguna dapat mengakses
e-learning melalui perangkat komputer
maupun gawai yang terhubung ke Internet
melalui browser dengan mengetikkan
alamat www.pakbagindo.com. Untuk dapat
menggu-nakan aplikasi e-learning yang
dikembangkan
dengan
menggunakan
Moodle ini, peserta didik harus mendaftar
3
4
5
6
179
TABEL I.
PENGUJIAN SISTEM
Hasil
Diujikan
Pengujian
Pengujian
Akses
Ketik URL: Situs
Web
www.pakb
pakbagin
agindo.com do
Login
Input
Jika input
username
benar,
dan
user
password
dapat
masuk ke
dalam
sistem
Memilih
Click salah User
Course
satu pilihan dapat
course
masuk ke
dalam
course
yang
dipilihnya
Memilih
Click topik User
Topik
yang
dapat
diharapkan masuk ke
dalam
topik
yang
dipilih
Memilih
Click
User
materi
materi yang dapat
diharapkan menampil
-kan
materi
Mengedit User
User
pengatu- memilih
dapat
ran
proses edit
melakuka
settings
n proses
setting
MelakuUser
User
kan
memilih
dapat
backup
proses
melakuka
backup
n proses
backup
Kesimpulan
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 2, NO. 2 , NOVEMBER 2017 ISSN : 2527-9866
No
Diujikan
Pengujian
7
Melakukan
restore
User
memilih
proses
restore
8
Masuk
dashboard
User
memilih
menu
dashboard
9
Memilih
menu
profile
User
memilih
menu
profile
10
Memilih
menu
messages
User
memilih
menu
messages
Hasil
Pengujian
User
dapat
melakuka
n proses
restore
User
dapat
melakuka
n
kustomisa
si
dashboar
d
User
dapat
melakuka
n
kustomisa
si profile
User
dapat
melakuka
n
pengirima
n pesan
tahu peserta didik untuk mengoptimalkan
penggunaan Internet sebagai media
pembelajaran online melalui aplikasi web elearning
sebagai
media
alternatif
pembelajaran
guna
mengoptimalkan
penerimaan materi oleh peserta didik.
Tenaga pengajar seyogyanya juga secara
konsisten dan berkelanjutan menggunakan
e-learning
sebagai
media alternatif
pembelajaran, mengingat tren teknologi
sekarang ini sangat mendukung dalam hal
mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Disamping itu semua, tenaga pengajar
dituntut harus lebih kreatif dalam
mengemas proses pembelajaran sehingga
transformasi cara belajar seperti ini akan
mudah diikuti oleh peserta didik secara
mandiri.
Kesimpulan
Sukses
Sukses
Sukses
Sukses
V. UCAPAN TERIMAKASIH
Pada
akhirnya
peneliti
dapat
mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Direktorat Jendral Sumber
Daya IPTEK dan DIKTI, Kemenristekdikti,
yang sudah memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk melakukan penelitian
tentang Pendidikan Anti Korupsi melalui
Hibah Penelitian Dosen Pemula tahun
anggaran 2017. Ucapan terima kasih ini
juga
disampaikan
untuk
Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
STIKI Malang yang telah memfasilitasi
terlaksananya kegiatan penelitian ini.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan
penelitian
dan
pembahasan yang telah dijelaskan di atas,
maka kesimpulan yang dapat diambil dalam
penelitian ini adalah bahwa proses rancang
bangun
aplikasi
e-learning
dengan
menggunakan Moodle ini, ketika dikaitkan
dengan model pengembangan sistem
informasi akan melalui sebuah siklus yaitu
analisis, perancangan, pembuatan, dan
penerapan. Untuk mengakses aplikasi web
e-learning Pendidikan Anti Korupsi ini bisa
dilakukan dengan memanggil nama domain
www.pakbagindo.com. Lebih lanjut, untuk
mengakses course lebih dalam, maka
pengguna harus melakukan enrollment
terlebih dahulu. Setelah peserta didik
terdaftar, maka course dapat diakses oleh
peserta didik dan mengikuti course
Pendidikan Anti Korupsi tersebut dengan
cara memilih topik dimana konten yang
diinginkan oleh peserta didik tersedia.
Dalam rangka kegiatan belajar baik
dalam lingkungan kampus maupun di luar
lingkungan kampus, tenaga pengajar
hendaknya dapat memancing rasa ingin
REFERENSI
[1]
[2]
[3]
180
Novijantie, Lilik. 2014. Peran
Lembaga Pendidikan Formal Sebagai
Modal Utama Membangun Karakter
Siswa. Jurnal Ilmu Tarbiyah "AtTajdid". 3(1): 45-71.
Setyandari, Ana. 2016. Pendidikan
Karakter Sebagai Sebagai Pilar
Pembentukan Kepribadian Bangsa.
Magistra. 28(98): 1-6.
Awad, Faizah. 2015. Pembelajaran
Kreatif Perspektif Bimbingan &
Konseling. Tadbir. 3(1): 29-37.
JURNAL INOVTEK POLBENG - SERI INFORMATIKA, VOL. 2, NO. 2 , NOVEMBER 2017 ISSN : 2527-9866
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Supartini, Mimik. 2016. Pembelajaran
Kreatif Perspektif Bimbingan &
Konseling. Jurnal Penelitian dan
Pendidikan IPS. 10(2): 1858-4985.
Suryani, Ita. 2015. Penanaman NilaiNilai Anti Korupsi Di Lembaga
Pendidikan Perguruan Tinggi Sebagai
Upaya Preventif Pencegahan Korupsi.
Jurnal Visi Komunikasi. 14(2): 285301.
Sunaryo, Tedyyana, A., Kasmawi.
2017. Rancang Bangun Server Cloud
Computing Di Politeknik Negeri
Bengkalis. Jurnal Inovtek Polbeng Seri Informatika. 2(1): 33-40.
Lonn, S., Teasley, SD., 2009. Saving
time
or
innovating
practice:
Investigating perceptions and uses of
Learning Management Systems.
Elsevier: Computers & Education.
53(3): 686-694.
Costa, C., Alvelos, H., Teixeira, L.
2012. The use of Moodle E-learning
Platform; A Study in A Portuguese
University. Procedia-Technology. 5
(2012): 334-343.
[9]
Paragina, F., Paragina, S., Jipa, A.,
Savu, T., Dumitrescu, A. 2011. The
Benefits of Using MOODLE in
Teacher Training in Romania.
Procedia-Social-Behavioral Sciences.
15 (2011): 1135-1139.
[10] Rymanova, I., Baryshnikov, N.,
Grishaeva, A. 2015. E-course Based
on the LMS Moodle for English
Language Teaching: Development
and Implementation of Results.
Procedia-Social and Behavioral
Sciences. 260 (2015): 236-240.
[11] Lin, H.C., Chen, W.J., Nien, S.F.
2014. The Study of Achievement and
Motivation by e-Learning ± A Case
Study. International Jounal of
Information
and
Education
Technology. 4 (5): 421-425.
181