Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI SUMATERA UTARA, MEDAN. OLEH ARAHMAN 09 071 014 018 JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR MAKASSAR 2012 ABSTRAK Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat dan lingkungan. Keluarga yang salah satu anggota keluarganya mengalami gangguan jiwa perlu mempunyai pengetahuan tentang gangguan jiwa. Oleh karena keluarga sering merasakan kecemasan dalam menghadapi anggota keluarganya yang menderita gangguan jiwa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan keluarga dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dengan menggunakan desain deskriptif korelasional. Instrumen dibuat dalam bentuk kuesioner dan dibagi dalam 2 bagian yaitu
Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi sebanyak 0,5-6,2% dan sering terjadi pada umur 7-10 tahun. Avulsi pada gigi desidui tidak perlu di replantasi, namun pada gigi permanen maupun permanen muda gigi yang avulsi segera di replantasi. Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan sebelum dilakukan replantasi. Manajemen anak yang baik perlu dimiliki seorang dokter gigi dalam menangani kasus ini. Jurnal ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai penatalaksanaan dental emergency pada gigi avulsi. Laporan kasus: Seorang anak laki-laki 9 tahun mengalami kecelakaan 24 jam yang lalu sehingga gigi 11 avulsi. Gigi tersebut direndam dalam media susu. Perawatan endodontik ekstraoral dilakukan sebelum replantasi kemudian gigi displinting. Pasien diberi obat dan dilakukan edukasi. Kontrol dilakukan untuk pelepasan splinting. Satu tahun kemudian terdapat keluhan gigi 11 infraklusi dan resorbsi akar. Dokter gigi melakukan ekstraksi lalu membuatkan gigi tiruan. Pembahasan: Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan seperti saliva, HBSS, susu dan salin. Golden periode gigi avulsi yaitu 2 jam dari gigi tersebut lepas. Golden periode menentukan keberhasilan replantasi. Keberhasilan juga ditentukan dari kooperatifnya seorang pasien dengan manajemen anak yang baik. Kesimpulan: Keberhasilan penatalaksanaan gigi avulsi di pengaruhi oleh golden periode, media penyimpanan, kooperatif pasien dan kontrol. Kata Kunci: dental emergency, gigi avulsi, manajemen, luka trauma, replantasi
Tersusunnya Program Kerja SMA Negeri 1 Lingsar ini menjadi salah satu pedoman dalam pengelolaan sekolah. Dalam program kerja ini, termuat secara umum kegiatan yang diprogramkan baik dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang Program kerja ini masih banyak kelemahan dan kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran sangat diharapkan demi tersusunnya program kerja yang lebih baik di masa mendatang Penulis berharap, dengan adanya program kerja ini dapat memacu kualitas pengelolaan sekolah sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai
Prism, Vol. 8, No. 1, 2019
Archaeological Prospection, 2024
ONOMASTICA CANADIANA Journal of the Canadian Society for the Study of Names Revue de la Société canadienne d'onomastique, 2024
Pensamiento. Revista de Investigación e Información Filosófica, 2014
in P. Ballet, S. Lemaître et I. Bertrand (ed.), De la Gaule à l'Orient méditerranéen : fonctions et statuts des mobiliers archéologiques dans leur contexte, Rennes, Presses universitaires de Rennes, 2018
Journal of Historians of Netherlandish Art, 2024
Systems and Technologies
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat
The Journal of Infectious Diseases, 2001
Cytokine, 2017
Polish Journal of Environmental Studies, 2017
Journal of Biological Chemistry, 2004
Metals and Materials International, 2002
Quaternary Science Reviews, 2019
Records of the Western Australian Museum, Supplement, 2004