Academia.eduAcademia.edu

Pemanfaatan Media Sosial

2019, Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)

ABSTRAK Kemajuan teknologi dan informasi yang begitu cepat, menjadi tantangan perkembangan perpustakaan saat ini. UNESCO dalam penelitiannya menyebutkan bahwa indeks minat baca Masyarakat Indonesia memprihatin­kan hanya 0,001%, ini artinya bahwa dari seribu masyarakat Indonesia, yang memiliki minat baca hanya satu orang (Liputan6.com, 2017). Agar perpustakaan diminati masyarakat di era teknologi saat ini, perlu melakukan berbagai inovasi yang salah satunya dalam kegiatan promosi sehingga masyarakat mengetahui dan mengenal layanan yang ada di perpustakaan dan pada akhirnya memanfaatkannya. Pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perpusda Kabupaten Belitung Timur menjadi sangat penting, karena masyarakat saat ini kesehariannya tidak terlepas dengan pemanfaatan internet sebagai sarana informasi dan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perpusda di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur. Metode penelitian...

E-ISSN : 2656-4718 P-ISSN : 2302-8106 Jurnal Ranah Komunikasi (JRK) Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019 PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PROMOSI PERPUSDA KABUPATEN BELITUNG TIMUR Budiman1), Ernita Arif2), Elva Ronaning Roem3) 1) Dinas Perpustakaan Kabupaten Belitung Timur: [email protected] 2) Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas 3) Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas ABSTRAK Kemajuan teknologi dan informasi yang begitu cepat, menjadi tantangan perkembangan perpustakaan saat ini. UNESCO dalam penelitiannya menyebutkan bahwa indeks minat baca Masyarakat Indonesia memprihatinkan hanya 0,001%, ini artinya bahwa dari seribu masyarakat Indonesia, yang memiliki minat baca hanya satu orang (Liputan6.com, 2017). Agar perpustakaan diminati masyarakat di era teknologi saat ini, perlu melakukan berbagai inovasi yang salah satunya dalam kegiatan promosi sehingga masyarakat mengetahui dan mengenal layanan yang ada di perpustakaan dan pada akhirnya memanfaatkannya. Pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perpusd a Kabupaten Belitung Timur menjadi sangat penting, karena masyarakat saat ini kesehariannya tidak terlepas dengan pemanfaatan internet sebagai sarana informasi dan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perpusda di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta di lapangan dan memakai informan sebagai sumber data dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, menunjukan bahwa pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi oleh perpusda Kabupaten Belitung Timur hasilnya mencakup empat hal yaitu: website, jejaring sosial (facebook dan instagram) serta YouTube. Kata kunci: media sosial, promosi, perpustakaan umum daerah ABSTRACT The rapid advancement of technology and information has become a challenge for the development of libraries today. In its research UNESCO stated that the index of reading interest in Indonesian people was concern only 0,001%, meaning that there were only one person from a thousand Indonesian people (Liputan6.com, 2017). In order for libraries to be of interest to people in the current techn ological era, one needs to do various innovations, one of which is in promotional activities so that the public knows and knows the services that are in the library and ultimately uses them. The use of social media as a means of promotion of the East Belitung Regency library is very important, because today’s society is not separated from the use of social media as a means of information and communication. This study aims to determine the use of social media as a means of promoting the library in the Region al Public Library of East Belitung Regency. The research method used in qualitative with a descriptive approach, by describing the object of research based on facts in the field and using informant as a source of data by conducting interviews, observation and documentation. Based on the research conducted, it shows that the use of social media as a means of promoting the East Belitung Regency library results includes four things, namely: website, social networking (Facebook and Instagram) and YouTube. Keywords: social media, promotion, regional public library 34 E-ISSN : 2656-4718 P-ISSN : 2302-8106 Jurnal Ranah Komunikasi (JRK) Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019 1. PENDAHULUAN Peradaban manusia terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, media serta teknologi, dan perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini menyebabkan ketergantungan masyarakat terhadap informasi semakin tinggi. Dengan kemajuan teknologi saat ini yang sudah bisa dirasakan dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat, menyebabkan hampir keseharian masyarakat membutuhkan internet sebagai sumber informasi. Tantangan kemajuan teknologi harus dapat dijawab perpustakaan karena, Perpustakaan adalah sebagai basis berita/informasi. Perpustakaan sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan yang tertuang di pasal 3, menyatakan bahwa berdirinya perpustakaan itu mempunyai fungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Berdasarkan hal tersebut, begitu pentingnya perpustakaan sebagai sumber informasi masyarakat yang dipergunakan sebagai sarana pendidikan, penelitian bahkan rekreasi perlu terus dikembangkan dan dipromosikan ke masyarakat sehingga masyarakat mengetahui layanan yang ada di perpustakaan dan akhirnya memanfaatkannya sebagai sumber informasi. Sehingga upaya untuk mencapai tujuan meningkatkan kegemaran membaca masyarakat dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa tercapai. Promosi dalam pengelolaan dan pengembangan perpustakaan mempunyai peranan sangat penting karena, promosi mempunyai fungsi supaya dapat memikat minat baca khalayak agar berkunjung ke perpustakaan. Promosi juga merupakan wadah untuk menginformasikan, mengenalkan dan memperlihatkan kepada masyarakat tentang apa saja yang dimiliki perpustakaan baik layanan, fasilitas, koleksi perpustakaan serta keunggulan-keunggulan lainnya yang dimilikinya. Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini dan sudah banyak dimanfaatkan oleh berbagai instansi dan perusahaan, juga harus bisa dimanfaatkan oleh perpustakaan yang salah satunya sebagai media promosi agar perpustakaan tidak ditinggalkan oleh pelanggannya. Penggunaan media sosial yang sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat itu, perlu juga diadopsi oleh perpustakaan sebagai media promosinya sehingga masyarakat bisa dengan mudah dan cepat mengetahui layanan, berbagai fasilitas maupun koleksi perpustakaan yang disediakan. Menurut Qalyubi (2003: 260) promosi perpustakaan adalah wadah dan tempat bagi pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan pokok menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan produk atau jasa yang tersedia dan juga membujuk pemustaka agar bereaksi kepada produk atau jasa tersebut. Harapan yang diinginkan dari adanya promosi ini adalah tubuhnya minat dan kesadaran seseorang bahkan sampai tindakan untuk memanfaatkannya dari yang dipromosikannya. Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur yang berdiri sejak tahun 2016, dengan memiliki banyak fasilitas layanan baik sirkulasi, referensi, serial serta terbitan berkala, layanan anak dan multimedia, layanan ilmu pengetahuan dan teknologi 35 E-ISSN : 2656-4718 P-ISSN : 2302-8106 Jurnal Ranah Komunikasi (JRK) Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019 (IPTEK), serta layanan internet gratis, belum mampu menarik banyak pengunjung untuk datang ke perpustakaan memanfaatkan layanan perpustakaan. Hal tersebut terlihat dari target pengunjung pertahun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Belitung Timur dan Rencana Strategis Dinas Tahun 2016-2021 yang mana target dari capaian pengunjung belum ada pengingkatan signifikan dalam pemanfaatan layanan perpustakaan oleh masyarakat Belitung Timur. Pada tahun 2017 dan 2018 target capaian pengunjung adalah >15.000 orang pengunjung. Namun, ternyata yang memanfaatkan layanan perpustakaan pada tahun 2017 hanya berjumlah 6.017 pengunjung dan pada tahun 2018 juga hanya 6.605 pengunjung yang datang berkunjung ke perpustakaan (Dinas Perpustakaaan Kabupaten Belitung Timur, 2018). Rendahnya minat baca masyarakat serta berkembangnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, harus bisa dimanfaatkan oleh perpustakaan untuk meningkatkan layanannya. Perlunya upaya perpustakaan melakukan inovasi-inovasi dengan cara mempromosikan perpustakaannya melalui media online perlu menjadi perhatian. Pelayanan yang cepat dan mudah diakses menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Inovasi pelayanan perpustakaan menjadi hal yang mendasar yang perlu dikembangkan saat ini dengan memanfaatkan teknologi internet menggunakan berbagai media yang tersedia secara online. Adapun masalah yang diangkat yaitu bagaimanakah pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perpusda oleh Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur? Fokus dari tujuan penelitian ini yang ingin dicapai adalah melihat pemanfaatan media sosial apa saja untuk dipakai sebagai sarana promosi perpusda oleh Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur. 2. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan memakai metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu menggambarkan pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perpusda pada daerah yang menjadi objek penelitian yaitu Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur. Dalam pengumpulan data teknik yang dilakukan adalah penggunaan dari data primer dan data sekunder. Kaitannya dengan Data primer didapatkan peneliti melalui wawancara mendalam kepada informan yang merupakan pihak yang menguasai permasalahan, memiliki data, terlibat dalam kegiatan yang diteliti dan bersedia memberikan informasi lengkap dan akurat. Sedangkan di dalam observasi peneliti mengumpulkan data dan informasi dengan mencocokan dari sumber data primer dengan mengoptimalkan pengamatan yang peneliti lakukan. Sedangkan data sekunder peneliti dapatkan melalui penelusuran dokumen atau arsip yang memuat data perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan dari kegiatan yang dilakukannya. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling yang sengaja dipilih untuk memenuhi keterwakilan informan. Informan penelitian terdiri dari 36 E-ISSN : 2656-4718 P-ISSN : 2302-8106 Jurnal Ranah Komunikasi (JRK) Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019 Kepala Dinas Perpustakaan, Kepala Bidang Perpustakaan, Kepala Seksi Pengembangan Koleksi, Layanan dan Pelestarian Bahan Pustaka, Kepala Seksi Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Pustakawan dan Masyarakat Belitung Timur. Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, langkah selanjutnya yakni melakukan analisa data terhadap hasil wawancara, observasi dan dokumentasi terkait yang telah dikumpulkan. Analisa data melalui pemakaian model interaktif dari Milles dan Huberman (Sugiyono, 2018: 134) dengan langkah data yang sudah selesai dikumpulkan (data collection) akan direduksi (data reduction) dengan cara dirangkum, dipilih dan dipilah hal-hal yang pokok dan kemudian disajikan (data display) untuk dilihat keterkaitannya, sehingga menghasilkan data yang dapat diverifikasi dan ditarik suatu kesimpulan (conclusions: drawing/verifying). 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Media Sosial Kaplan beserta Haenlein menyatakan media sosial itu kumpulan aplikasi dengan basis internet yang pembangunannya berdasarkan ide dan teknologi web 2.0, serta adanya kemungkinan pembuatan dan pertukaran antara user-generated content. Dalam media sosial yang menjadi platform dasarnya adalah web 2.0 (Lesmana, 2012: 10). Sedangkan Hanson menyebutnya social media atau lebih dikenal dengan media sosial adalah media yang diciptakan bagi kemudahan hubungan sosial masyarakat dua arah. Teknologi internet merupakan basis media sosial yang cara kerjanya melalui pengubahan model sebaran suatu informasi baik dari satu ke banyak sasaran dan juga dari banyak sasaran ke banyak sasaran (Purnama, 2010: 112). Berdasarkan pendapat ahli di atas peneliti berkesimpulan, media sosial ialah media yang penyampaiannya melalui online, dan mempermudah pengguna untuk berperan aktif serta saling melakukan pertukaran dimana ciri penyebaran informasinya dari satu ke banyak sasaran dan banyak sasaran ke banyak sasaran. Macam-macam Media Sosial Karjaluoto (2018: 4) menyatakan media sosial terbagi dalam enam macam yaitu: 1). Blog, adalah website untuk memasang tulisan, yang dilakukan oleh seseorang maupun banyak orang (kelompok), dengan penyediaan ruang bagi pembaca serta pemberian kebebasan untuk saling mengulas komentarnya; 2). Forum (Forums), adalah situs yang mana penggunannya bisa merangkai bahkan mengomentari pokok masalah yang dibuat. Forum sering dijadikan acuan bagi orang-orang yang tertarik pokok masalah yang dibahas; 3). Komunitas Konten, adalah situs yang memudahkan pengguna melakukan pemasangan maupun penyebaran konten baik berbentuk video, bahkan foto untuk dibagikan ceritanya kepada orang lain. Situs biasanya membuat menu voting agar para pengunjungnya bisa memberikan penilaian konten yang layak untuk di pasang; 4). 37 E-ISSN : 2656-4718 P-ISSN : 2302-8106 Jurnal Ranah Komunikasi (JRK) Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019 Dunia Virtual, adalah situs dimana pengunjungnya bisa merasakan keadaan seperti nyata karena pengunjung situs ini bisa saling interaksi dengan pengunjung lainnya, padahal kenyataannya hanya dalam dunia maya (internet) sebagai contohnya Game Online. 5). Wikis, adalah situs yang mana data dan dokumen dihasilkan. Bagi pengunjung yang sudah terdaftar menjadi pengguna resmi bisa menambahkan serta malakukan penggantian konten situsnya dengan berbagai sumber yang lebih berkualitas; 6). Jejaring Sosial, adalah kumpulan kelompok orang di dunia maya dan bisa menghubungkan dengan berbagai orang atau pengguna-pengguna lain. Pembuatan situs ini supaya dapat memperluas jaringan berbagai kelompok. Yang termasuk jejaring sosial misalnya facebook maupun Instagram. Promosi Perpustakaan Promosi menurut Buchari Alma (2002: 135) adalah jenis komunikasi yang mengandung unsur penjelasan untuk menyakinkan orang agar barang atau jasa yang ditawarkan mendapat perhatian dari konsumen. Buchari membagi promosi dalam beberapa bentuk yaitu: 1). Periklanan, yaitu promosi non pribadi berbentuk presentasi dengan membayar sponsor; 2). Penjualan Pribadi (personal selling) yakni penjualan langsung melalui percakapan dan penawaran dengan para konsumen; 3). Publikasi, yakni mempromosikan barang atau jasanya menggunakan media masa namun tidak ada pembebanan biaya berupa bayaran; 4). Pemeran, yakni promosi di tempat tertentu yang biasanya ada titik kumpul masa/masyarakat. Promosi perpustakaan ialah wadah dan tempat untuk pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan pokok menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan produk atau jasa yang tersedia dan juga membujuk pemustaka agar bereaksi kepada produk atau jasa tersebut. Harapan yang diinginkan dari adanya promosi ini yakni tumbuhnya minat dan kesadaran seseorang bahkan sampai tindakan untuk memanfaatkan dari yang dipromosikannya (Qalyubi, 2003: 260). Sedangkan Sulistyo Basuki (1993: 286), menyatakan promosi perpustakaan merupakan usaha pelayanan untuk memperkenalkan semua kegiatan di perpustakaan dengan tujuan khalayak umum mengetahuinya. Peneliti dapat menyimpulkan bahwasanya promosi perpustakaan adalah komunikasi dengan memberikan penjelasan yang menyakinkan yang dilakukan melalui pertukaran informasi antara organisasi dengan konsumen dengan tujuan menginformasikan jasa yang dimilikinya kepada masyarakat dengan cara mengenalkan berbagai kegiatan yang terdapat di perpustakaan sehingga menumbuhkan kesadaran dan tindakan untuk memanfaatkan perpustakaan. Perpustakaan Umum Daerah Suharyanti (2008: 11) menyatakan bahwa perpustakaan umum adalah penyelenggaraan perpustakaan bagi masyarakat umum dengan peruntukan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam radius wilayah tertentu. Begitu juga dalam Undang-Undang Nomor 38 E-ISSN : 2656-4718 P-ISSN : 2302-8106 Jurnal Ranah Komunikasi (JRK) Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dalam pasal 1 mendefinisikan perpustakaan umum yakni perpustakaan yang diperuntukan untuk masyarakat luas untuk sarana pembelajaran sepanjang hayat dengan tidak membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonominya. Begitu juga Yusup (2016: 181) menyatakan bahwa perpustakaan umum daerah adalah perpustakaan yang ditunjukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status sosial yang keberadaannya di bawah tanggung jawab daerah yakni Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota. Jadi perpustakaan umum daerah adalah perpustakaan yang diselenggarakan untuk masyarakat umum tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status sosial ekonomi masyarakatnya yang keberadaannya di bawah pertangungjawaban daerah yakni Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota. Perpustakaan Umum Daerah Menjawab Tantangan Zaman Perpustakaan umum pada dasarnya didirikan mempunyai tujuan pokok yaitu sebagai upaya dalam mewujudkan peningkatan akses informasi bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakannya baik dari suku, agama, ras, jenis kelamin maupun kedudukan sosial ekonomi masyarakatnya. Dengan perkembangan zaman yang terjadi saat ini, yang mana informasi dengan mudah dan cepat dapat untuk diakses jadi tuntutan masyarakat. Kemajuan teknologi dan informasi menjadikan informasi dari segala penjuru dunia bisa diakses dan menembus rumah-rumah kita tanpa dapat dicegah serta tanpa ada sekat dan batas lagi yang disebut oleh Mc. Luhan dengan isitilah “Global Village” menjadi tantangan siapa saja tidak terkecuali perpustakaan kalo tidak mau ditinggalkan masyarakatnya. Dalam menghadapi perkembangan zaman tersebut perpustakaan khususnya perpustakaan umum daerah perlu persiapan terhadap segala kemungkinan yang terjadi dan perpustakaan juga perlu mengembangkan kegiatannya yang bisa menjawab segala aspek tantangan perkembangan zaman saat ini. Untuk menghadapi hal tersebut, perpustakaan perlu membuat perencanaan dan inovasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat dengan melakukan kegiatan promosi perpustakaan melalui media sosial, menerapkan sistem layanan online yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat, karena masyarakat membutuhkan pelayanan cepat, mudah dan murah. Terpenting juga perpustakaan jangan terlalu percaya pada dirinya sendiri akan kekayaan informasi yang sudah dimiliki selama ini, akan tetapi perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan mengadakan kerjasama dengan perpustakaan dan lembaga pengelola informasi lainnya sehingga akan meningkatkan kekayaan informasi bagi masyarakat (Yusup, 2016: 204). Penerapan pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perpusda Kabupaten Belitung Timur merupakan upaya dalam meningkatkan promosi dan menjawab perkembangan zaman. Dengan kemajuan teknologi dan informasi akan mempermudah 39 E-ISSN : 2656-4718 P-ISSN : 2302-8106 Jurnal Ranah Komunikasi (JRK) Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019 pekerjaan manusia dan teknologi informasi dimanfaatkan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur menggunakan media sosial sebagai upaya untuk mempermudah akses bagi pemustaka untuk mendapatkan informasi terkait layanan perpustakaan dah hal tersebut memberikan dampak signifikan bagi peningkatan pemustaka untuk berkunjung ke Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur. Berdasarkan data dari Perpusda Kabupaten Belitung Timur sendiri bahwa ada peningkatan pengunjung di tahun 2019 mulai dari Januari sampai dengan Mei 2019 jumlah pengunjung sudah mencapai 6.127 orang. Hasil dari penelitian berdasarkan wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah dilakukan terhadap sumber data yang telah ditentukan, bahwa pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perpusda Kabupaten Belitung Timur yakni: Penggunaan Website Untuk Promosi Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur promosi memakai halaman website ini bisa diakses melalui alamat: http://dispustaka.belitungtimurkab.go.id. Dalam website tersebut pengunjung dapat mengakses informasi kegiatan perpustakaan, profil, berita dan informasi serta pelayanan dan suara pembaca. Berikut adalah gambar media sosial website yang dimiliki perpustakaan umum daerah Kabupaten Belitung Timur sebagai berkut: Gambar 1. Halaman Depan website Dinas Perpustakaan Kabupaten Belitung Timur (Dinas Perpustakaan Kabupaten Belitung Timur, 2019) Berdasarkan ilustrasi tersebut di atas, website ialah pilihan media yang sangat cocok saat ini untuk memberitahukan layanan perpus sekaligus promosi. Kurangnya sumber daya manusia bahkan anggaran yang dikelolanya, website ini sebagai solusi untuk melakukan pemasaran layanan perpustakaan yang efektif. Hal terpenting agar website selalu dikunjungi oleh pemustaka, perpustakaan dituntut untuk berperan aktif menjaga kemutakhiran dan kebaruan informasi- informasi yang ditampilkan dari isi websitenya. Penggunaan Jejaring Sosial Untuk Promosi Penggunaan media sosial sebagai sarana promosi perpusda di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur selain website, ada juga menggunakan saluran 40 E-ISSN : 2656-4718 P-ISSN : 2302-8106 Jurnal Ranah Komunikasi (JRK) Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019 jejaring sosial seperti facebook dan instagram. Pemanfaatan jejaring sosial ini digunakan sebagai saluran juga dalam promosi perpustakaan, serta untuk memberikan informasi bagi pengunjung/pemustaka terkait koleksi yang dipunyai, prosedur dan tata cara meminjam dan mengembalikan buku, serta menginformasikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan. Jejaring Sosial berupa facebook dan Instagram dimanfaatkan untuk promosi oleh Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur, sebagai berikut: Gambar 2. Halaman Depan Akun Facebook dan Instagram Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur (Dinas Perpustakaan Kabupaten Belitung Timur, 2019) Facebook dan instagram ialah jejaring sosial paling sangat populer dimasa sekarang dan saluran ini digandrungi oleh semua masyarakat nyaris seluruh masyarakat dunia bahkan Indonesia memanfaatkan media ini sebagai media alternatif komunikasi. Kemudahan yang dibuka Pemerintah Daerah menggunakan jaringan dari perusahaan telekomunikasi membuat facebook dan Instagram menjadi lebih populer dibandingkan dengan situs jejaring sosial lainnya. Keberadaan Facebook dan Instagram tentunya mempermudah perpustakaan untuk menggunakannya sebagai alat promosi berkaitan dengan layanan perpustakaan yang efektif dan efisien. Saluran Facebook dan Instagram juga merupakan situs yang tidak berbeda dengan media masa yang lain bedanya menggunakan jaringan internet yang berfungsi memberitahukan, mengajarkan, serta membuat orang terpengaruh dan saluran tersebut sangat relevan dengan upaya perpustakaan untuk membujuk pemustaka agar berkunjung dan memanfaatkan layanan perpustakaan. Penggunaan YouTube Sebagai Alat Promosi Penggunaan saluran lainnya oleh Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur dalam mempromosikan perpustakaannya adalah menggunakan YouTube. Ada perbedaan saluran ini dengan saluran media sosial lain. Ciri dari saluran ini yang membedakannya dengan saluran lainnya yaitu menginformasikan kegiatan maupun layanan dari Perpusda Kabupaten Belitung Timur berbetuk video yang sudah terdokumentasi. Berikut penggunaan YouTube dalam mempromosikan perpustakaannya, yaitu: 41 E-ISSN : 2656-4718 P-ISSN : 2302-8106 Jurnal Ranah Komunikasi (JRK) Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019 Gambar 3. Pemanfaatan Media YouTube oleh Perpusda Kabupaten Belitung Timur (Dinas Perpustakaan Kabupaten Belitung Timur, 2019) Penggunaan media sosial dalam bentuk YouTube di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur tidaklah terkalahkan dari media sosial lainnya. YouTube digunakan dalam menyebarkan hasil berbagai dokumentasi untuk berbagai aktivitas/kegiatan maupun informasi sebuah layanan sekaligus mempromosikan perpustakaan agar dikenal, diketahui, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Perpustakaan umum daerah Kabupaten Belitung Timur memanfaatkan YouTube juga untuk berbagi informasi semua layanan yang tersedia di perpustakaan kepada khalayak khususnya masyarakat Belitung Timur. 4. PENUTUP Dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada penelitian ini, peneliti dapat menarik kesimpulan bagaimana pemanfaatan media sosial dalam Perpustakaan digunakan untuk alat promosi dalam memberitahukan prasarana yang tersedia, berbagai koleksi yang dimiliki serta berbagai layanan yang dimiliki Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur. Selain itu pemanfaatan media sosial juga digunakan sebagai penyesuaian perkembangan teknologi bagi perpustakaan zaman sekarang, karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat saat ini, dimana masyarakat hampir kesehariannya memanfaatkan koneksi internet dalam mencari sumber informasi, maka perpustakaan di zaman sekarang juga harus dapat memberikan inovasi terutama dalam promosinya apabila tidak ingin ditinggalkan oleh pengunjungnya. Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur membutuhkan bermacammacam sarana dalam mendukung kegiatan promosinya dalam rangka mengingkatkan minat baca masyarakatnya. Salah satu sarana yang mendukung dan efektif serta sesuai dengan perkembangan zaman sekarang adalah media sosial. Adapun media sosial yang digunakan sebagai sarana promosinya adalah website, jejaring sosial (facebook dan instagram) dan juga YouTube. Penggunaan media sosial sebagai sarana promosi perpusda yang digunakan pada Perustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur merupakan bentuk usaha kerja keras yang dilakukan agar dapat meningkatkan minat baca masyarakat di Kabupaten Belitung Timur, meskipun dalam pelaksanaannya tidak 42 E-ISSN : 2656-4718 P-ISSN : 2302-8106 Jurnal Ranah Komunikasi (JRK) Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019 mudah. Selain masih rendahnya kepedulian masyarakat untuk perpustakaan sebagai sumber informasi, juga keterbatasan sumber daya pengelolaan perpustakaan juga adanya keterbatasan anggaran. Namun, teknologi bisa dimanfaatkan sebagai media informasi efektif tanpa anggaran dan sumber daya manusia yang banyak. memanfaatkan manusia dalam perkembangan membutuhkan Agar perkembangan perpustakaan semakin meningkat dan dapat menarik pengunjung/pemustaka untuk memanfaatkan perpustakaan umum daerah sebagaimana diamanatkan dalam pasal 3 Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Agar kebutuhan informasi yang diperlukan masyarakat di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur dapat diperoleh secara mudah dan cepat maka selain pemanfaatan website, jejaring sosial berupa facebook dan instagram serta YouTube, perlu pengembangan dan pembenahan penelusuran sumber informasi melalui OPAC (online public acsess catalog) sehingga pelayanan digital seperti ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif dan efisien. 2. Agar pelaksanaan promosi perpustakaan sebagai upaya untuk memperkenalkan perpustakaan yang tujuannya menarik pengunjung tercapai, maka dalam pengembangannya tidak hanya melalui media sosial saja, akan tetapi perlu upaya peningkatan jejaring perpustakaan dengan melakukan kerjasama dengan berbagai instansi/lembaga/kelompok masyarakat dalam memasarkan jasa perpustakaanya sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan pemanfaatan dari layanan informasi yang dimiliki perpustakaan. DAFTAR PUSTAKA Al Qurtuby, Sumanto. 2017. Meningkatkan Budaya Baca dan Literasi Masyarakat Indonesia. https://www.liputan6.com/news/read/3203062/meningkatkan-budayabaca-dan-literasi-masyarakat-indonesia/diakses tanggal 24 maret 2019 pukul 11.43 (artikel internet); Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D). 2016. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Belitung Timur 2016-2021. Belitung Timur; Bukhari, Alma. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta; Dailey, Patrick R. 2012. Social Media: Finding Its Way Into Your Businers Strategy And Culture. Burlington: Linkage; 43 E-ISSN : 2656-4718 P-ISSN : 2302-8106 Jurnal Ranah Komunikasi (JRK) Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019 Karjaluoto. 2008. A Primer in Social Media, Examining the Phenomenon, Its Relevance, Promomise, and Risk. Paper a Smash LAP White; Kusuma Putri, Windasari. 2015. Pengguna Media Sosial di Perpustakaan. htttp://www.widadkusuma.note.fisip.uns.ac.id/2015/12/07/pengguna-media-sosialperpustakaan-2/diakses tanggal 29 April 2019 pukul 22.05 WIB; Lesmana, Gusti Ngurah Aditya. 2012. Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap Pembentukan Brand Attacment. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia; Littlejohn, Stephen W & Foss K.A. 2018. Teori Komunikasi: Theories of Human Communication. Jakarta: Salemba Humanika; Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2008. Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpusnas RI; Purnama, Hadi. 2010. Media Sosial di Era Pemasaran 3.0 Corporate and Marketing Communication. Jakarta: Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis Program Pascasarjana Universitas Mercu Buana; Qalyubi, Syihabuddin dkk. 2003. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga; Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Penelitian Yang Bersifat Eksploratif, Enterpretatif, Interaktif dan Konstruktif. Bandung: Alfabeta; Suharyanti. 2008. Pengantar Dasar Ilmu Perpustakaan. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press; Sulistyo, Basuki. 1993. Pengatar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; Yusup, Pawit M. 2016. Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 44