E-ISSN : 2656-4718
P-ISSN : 2302-8106
Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PROMOSI
PERPUSDA KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Budiman1), Ernita Arif2), Elva Ronaning Roem3)
1)
Dinas Perpustakaan Kabupaten Belitung Timur:
[email protected]
2)
Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas
3)
Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Andalas
ABSTRAK
Kemajuan teknologi dan informasi yang begitu cepat, menjadi tantangan perkembangan perpustakaan saat
ini. UNESCO dalam penelitiannya menyebutkan bahwa indeks minat baca Masyarakat Indonesia
memprihatinkan hanya 0,001%, ini artinya bahwa dari seribu masyarakat Indonesia, yang memiliki minat
baca hanya satu orang (Liputan6.com, 2017). Agar perpustakaan diminati masyarakat di era teknologi
saat ini, perlu melakukan berbagai inovasi yang salah satunya dalam kegiatan promosi sehingga
masyarakat mengetahui dan mengenal layanan yang ada di perpustakaan dan pada akhirnya
memanfaatkannya. Pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perpusd a Kabupaten Belitung
Timur menjadi sangat penting, karena masyarakat saat ini kesehariannya tidak terlepas dengan
pemanfaatan internet sebagai sarana informasi dan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perpusda di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten
Belitung Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan
menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta di lapangan dan memakai informan sebagai sumber
data dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
menunjukan bahwa pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi oleh perpusda Kabupaten Belitung
Timur hasilnya mencakup empat hal yaitu: website, jejaring sosial (facebook dan instagram) serta
YouTube.
Kata kunci: media sosial, promosi, perpustakaan umum daerah
ABSTRACT
The rapid advancement of technology and information has become a challenge for the development of
libraries today. In its research UNESCO stated that the index of reading interest in Indonesian people
was concern only 0,001%, meaning that there were only one person from a thousand Indonesian people
(Liputan6.com, 2017). In order for libraries to be of interest to people in the current techn ological era,
one needs to do various innovations, one of which is in promotional activities so that the public knows
and knows the services that are in the library and ultimately uses them. The use of social media as a
means of promotion of the East Belitung Regency library is very important, because today’s society is not
separated from the use of social media as a means of information and communication. This study aims to
determine the use of social media as a means of promoting the library in the Region al Public Library of
East Belitung Regency. The research method used in qualitative with a descriptive approach, by
describing the object of research based on facts in the field and using informant as a source of data by
conducting interviews, observation and documentation. Based on the research conducted, it shows that
the use of social media as a means of promoting the East Belitung Regency library results includes four
things, namely: website, social networking (Facebook and Instagram) and YouTube.
Keywords: social media, promotion, regional public library
34
E-ISSN : 2656-4718
P-ISSN : 2302-8106
Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
1. PENDAHULUAN
Peradaban manusia terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman, media serta
teknologi, dan perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini menyebabkan
ketergantungan masyarakat terhadap informasi semakin tinggi. Dengan kemajuan
teknologi saat ini yang sudah bisa dirasakan dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan
masyarakat, menyebabkan hampir keseharian masyarakat membutuhkan internet
sebagai sumber informasi. Tantangan kemajuan teknologi harus dapat dijawab
perpustakaan karena, Perpustakaan adalah sebagai basis berita/informasi. Perpustakaan
sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
perpustakaan yang tertuang di pasal 3, menyatakan bahwa berdirinya perpustakaan itu
mempunyai fungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan
rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Berdasarkan hal
tersebut, begitu pentingnya perpustakaan sebagai sumber informasi masyarakat yang
dipergunakan sebagai sarana pendidikan, penelitian bahkan rekreasi perlu terus
dikembangkan dan dipromosikan ke masyarakat sehingga masyarakat mengetahui
layanan yang ada di perpustakaan dan akhirnya memanfaatkannya sebagai sumber
informasi. Sehingga upaya untuk mencapai tujuan meningkatkan kegemaran membaca
masyarakat dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa tercapai.
Promosi dalam pengelolaan dan pengembangan perpustakaan mempunyai peranan
sangat penting karena, promosi mempunyai fungsi supaya dapat memikat minat baca
khalayak agar berkunjung ke perpustakaan. Promosi juga merupakan wadah untuk
menginformasikan, mengenalkan dan memperlihatkan kepada masyarakat tentang apa
saja yang dimiliki perpustakaan baik layanan, fasilitas, koleksi perpustakaan serta
keunggulan-keunggulan lainnya yang dimilikinya. Perkembangan teknologi yang terjadi
saat ini dan sudah banyak dimanfaatkan oleh berbagai instansi dan perusahaan, juga
harus bisa dimanfaatkan oleh perpustakaan yang salah satunya sebagai media promosi
agar perpustakaan tidak ditinggalkan oleh pelanggannya. Penggunaan media sosial yang
sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat itu, perlu juga diadopsi oleh perpustakaan
sebagai media promosinya sehingga masyarakat bisa dengan mudah dan cepat
mengetahui layanan, berbagai fasilitas maupun koleksi perpustakaan yang disediakan.
Menurut Qalyubi (2003: 260) promosi perpustakaan adalah wadah dan tempat bagi
pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan pokok
menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan produk atau jasa yang tersedia dan
juga membujuk pemustaka agar bereaksi kepada produk atau jasa tersebut. Harapan
yang diinginkan dari adanya promosi ini adalah tubuhnya minat dan kesadaran
seseorang bahkan sampai tindakan untuk memanfaatkannya dari yang dipromosikannya.
Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur yang berdiri sejak tahun 2016,
dengan memiliki banyak fasilitas layanan baik sirkulasi, referensi, serial serta terbitan
berkala, layanan anak dan multimedia, layanan ilmu pengetahuan dan teknologi
35
E-ISSN : 2656-4718
P-ISSN : 2302-8106
Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
(IPTEK), serta layanan internet gratis, belum mampu menarik banyak pengunjung untuk
datang ke perpustakaan memanfaatkan layanan perpustakaan. Hal tersebut terlihat dari
target pengunjung pertahun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Belitung Timur dan Rencana Strategis Dinas Tahun 2016-2021
yang mana target dari capaian pengunjung belum ada pengingkatan signifikan dalam
pemanfaatan layanan perpustakaan oleh masyarakat Belitung Timur. Pada tahun 2017
dan 2018 target capaian pengunjung adalah >15.000 orang pengunjung. Namun,
ternyata yang memanfaatkan layanan perpustakaan pada tahun 2017 hanya berjumlah
6.017 pengunjung dan pada tahun 2018 juga hanya 6.605 pengunjung yang datang
berkunjung ke perpustakaan (Dinas Perpustakaaan Kabupaten Belitung Timur, 2018).
Rendahnya minat baca masyarakat serta berkembangnya kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi, harus bisa dimanfaatkan oleh perpustakaan untuk meningkatkan
layanannya. Perlunya upaya perpustakaan melakukan inovasi-inovasi dengan cara
mempromosikan perpustakaannya melalui media online perlu menjadi perhatian.
Pelayanan yang cepat dan mudah diakses menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi.
Inovasi pelayanan perpustakaan menjadi hal yang mendasar yang perlu dikembangkan
saat ini dengan memanfaatkan teknologi internet menggunakan berbagai media yang
tersedia secara online.
Adapun masalah yang diangkat yaitu bagaimanakah pemanfaatan media sosial sebagai
sarana promosi perpusda oleh Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur?
Fokus dari tujuan penelitian ini yang ingin dicapai adalah melihat pemanfaatan media
sosial apa saja untuk dipakai sebagai sarana promosi perpusda oleh Perpustakaan Umum
Daerah Kabupaten Belitung Timur.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan memakai metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu
menggambarkan pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perpusda pada
daerah yang menjadi objek penelitian yaitu Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten
Belitung Timur. Dalam pengumpulan data teknik yang dilakukan adalah penggunaan
dari data primer dan data sekunder. Kaitannya dengan Data primer didapatkan peneliti
melalui wawancara mendalam kepada informan yang merupakan pihak yang menguasai
permasalahan, memiliki data, terlibat dalam kegiatan yang diteliti dan bersedia
memberikan informasi lengkap dan akurat. Sedangkan di dalam observasi peneliti
mengumpulkan data dan informasi dengan mencocokan dari sumber data primer dengan
mengoptimalkan pengamatan yang peneliti lakukan.
Sedangkan data sekunder peneliti dapatkan melalui penelusuran dokumen atau arsip
yang memuat data perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan dari kegiatan yang
dilakukannya. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling yang
sengaja dipilih untuk memenuhi keterwakilan informan. Informan penelitian terdiri dari
36
E-ISSN : 2656-4718
P-ISSN : 2302-8106
Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
Kepala Dinas Perpustakaan, Kepala Bidang Perpustakaan, Kepala Seksi Pengembangan
Koleksi, Layanan dan Pelestarian Bahan Pustaka, Kepala Seksi Pengembangan
Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Pustakawan dan Masyarakat
Belitung Timur.
Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, langkah selanjutnya yakni melakukan
analisa data terhadap hasil wawancara, observasi dan dokumentasi terkait yang telah
dikumpulkan. Analisa data melalui pemakaian model interaktif dari Milles dan
Huberman (Sugiyono, 2018: 134) dengan langkah data yang sudah selesai dikumpulkan
(data collection) akan direduksi (data reduction) dengan cara dirangkum, dipilih dan
dipilah hal-hal yang pokok dan kemudian disajikan (data display) untuk dilihat
keterkaitannya, sehingga menghasilkan data yang dapat diverifikasi dan ditarik suatu
kesimpulan (conclusions: drawing/verifying).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Media Sosial
Kaplan beserta Haenlein menyatakan media sosial itu kumpulan aplikasi dengan basis
internet yang pembangunannya berdasarkan ide dan teknologi web 2.0, serta adanya
kemungkinan pembuatan dan pertukaran antara user-generated content. Dalam media
sosial yang menjadi platform dasarnya adalah web 2.0 (Lesmana, 2012: 10). Sedangkan
Hanson menyebutnya social media atau lebih dikenal dengan media sosial adalah media
yang diciptakan bagi kemudahan hubungan sosial masyarakat dua arah. Teknologi
internet merupakan basis media sosial yang cara kerjanya melalui pengubahan model
sebaran suatu informasi baik dari satu ke banyak sasaran dan juga dari banyak sasaran
ke banyak sasaran (Purnama, 2010: 112).
Berdasarkan pendapat ahli di atas peneliti berkesimpulan, media sosial ialah media yang
penyampaiannya melalui online, dan mempermudah pengguna untuk berperan aktif
serta saling melakukan pertukaran dimana ciri penyebaran informasinya dari satu ke
banyak sasaran dan banyak sasaran ke banyak sasaran.
Macam-macam Media Sosial
Karjaluoto (2018: 4) menyatakan media sosial terbagi dalam enam macam yaitu: 1).
Blog, adalah website untuk memasang tulisan, yang dilakukan oleh seseorang maupun
banyak orang (kelompok), dengan penyediaan ruang bagi pembaca serta pemberian
kebebasan untuk saling mengulas komentarnya; 2). Forum (Forums), adalah situs yang
mana penggunannya bisa merangkai bahkan mengomentari pokok masalah yang dibuat.
Forum sering dijadikan acuan bagi orang-orang yang tertarik pokok masalah yang
dibahas; 3). Komunitas Konten, adalah situs yang memudahkan pengguna melakukan
pemasangan maupun penyebaran konten baik berbentuk video, bahkan foto untuk
dibagikan ceritanya kepada orang lain. Situs biasanya membuat menu voting agar para
pengunjungnya bisa memberikan penilaian konten yang layak untuk di pasang; 4).
37
E-ISSN : 2656-4718
P-ISSN : 2302-8106
Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
Dunia Virtual, adalah situs dimana pengunjungnya bisa merasakan keadaan seperti
nyata karena pengunjung situs ini bisa saling interaksi dengan pengunjung lainnya,
padahal kenyataannya hanya dalam dunia maya (internet) sebagai contohnya Game
Online. 5). Wikis, adalah situs yang mana data dan dokumen dihasilkan. Bagi
pengunjung yang sudah terdaftar menjadi pengguna resmi bisa menambahkan serta
malakukan penggantian konten situsnya dengan berbagai sumber yang lebih berkualitas;
6). Jejaring Sosial, adalah kumpulan kelompok orang di dunia maya dan bisa
menghubungkan dengan berbagai orang atau pengguna-pengguna lain. Pembuatan situs
ini supaya dapat memperluas jaringan berbagai kelompok. Yang termasuk jejaring
sosial misalnya facebook maupun Instagram.
Promosi Perpustakaan
Promosi menurut Buchari Alma (2002: 135) adalah jenis komunikasi yang mengandung
unsur penjelasan untuk menyakinkan orang agar barang atau jasa yang ditawarkan
mendapat perhatian dari konsumen. Buchari membagi promosi dalam beberapa bentuk
yaitu: 1). Periklanan, yaitu promosi non pribadi berbentuk presentasi dengan membayar
sponsor; 2). Penjualan Pribadi (personal selling) yakni penjualan langsung melalui
percakapan dan penawaran dengan para konsumen; 3). Publikasi, yakni
mempromosikan barang atau jasanya menggunakan media masa namun tidak ada
pembebanan biaya berupa bayaran; 4). Pemeran, yakni promosi di tempat tertentu yang
biasanya ada titik kumpul masa/masyarakat.
Promosi perpustakaan ialah wadah dan tempat untuk pertukaran informasi antara
organisasi dan konsumen dengan tujuan pokok menginformasikan hal-hal yang
berkaitan dengan produk atau jasa yang tersedia dan juga membujuk pemustaka agar
bereaksi kepada produk atau jasa tersebut. Harapan yang diinginkan dari adanya
promosi ini yakni tumbuhnya minat dan kesadaran seseorang bahkan sampai tindakan
untuk memanfaatkan dari yang dipromosikannya (Qalyubi, 2003: 260). Sedangkan
Sulistyo Basuki (1993: 286), menyatakan promosi perpustakaan merupakan usaha
pelayanan untuk memperkenalkan semua kegiatan di perpustakaan dengan tujuan
khalayak umum mengetahuinya.
Peneliti dapat menyimpulkan bahwasanya promosi perpustakaan adalah komunikasi
dengan memberikan penjelasan yang menyakinkan yang dilakukan melalui pertukaran
informasi antara organisasi dengan konsumen dengan tujuan menginformasikan jasa
yang dimilikinya kepada masyarakat dengan cara mengenalkan berbagai kegiatan yang
terdapat di perpustakaan sehingga menumbuhkan kesadaran dan tindakan untuk
memanfaatkan perpustakaan.
Perpustakaan Umum Daerah
Suharyanti (2008: 11) menyatakan bahwa perpustakaan umum adalah penyelenggaraan
perpustakaan bagi masyarakat umum dengan peruntukan bagi seluruh lapisan
masyarakat dalam radius wilayah tertentu. Begitu juga dalam Undang-Undang Nomor
38
E-ISSN : 2656-4718
P-ISSN : 2302-8106
Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dalam pasal 1 mendefinisikan perpustakaan umum
yakni perpustakaan yang diperuntukan untuk masyarakat luas untuk sarana
pembelajaran sepanjang hayat dengan tidak membedakan umur, jenis kelamin, suku,
ras, agama, dan status sosial-ekonominya. Begitu juga Yusup (2016: 181) menyatakan
bahwa perpustakaan umum daerah adalah perpustakaan yang ditunjukkan bagi
masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur,
jenis kelamin, suku, ras, agama dan status sosial yang keberadaannya di bawah
tanggung jawab daerah yakni Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota.
Jadi perpustakaan umum daerah adalah perpustakaan yang diselenggarakan untuk
masyarakat umum tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status
sosial ekonomi masyarakatnya yang keberadaannya di bawah pertangungjawaban
daerah yakni Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota.
Perpustakaan Umum Daerah Menjawab Tantangan Zaman
Perpustakaan umum pada dasarnya didirikan mempunyai tujuan pokok yaitu sebagai
upaya dalam mewujudkan peningkatan akses informasi bagi seluruh lapisan masyarakat
tanpa membedakannya baik dari suku, agama, ras, jenis kelamin maupun kedudukan
sosial ekonomi masyarakatnya. Dengan perkembangan zaman yang terjadi saat ini, yang
mana informasi dengan mudah dan cepat dapat untuk diakses jadi tuntutan masyarakat.
Kemajuan teknologi dan informasi menjadikan informasi dari segala penjuru dunia bisa
diakses dan menembus rumah-rumah kita tanpa dapat dicegah serta tanpa ada sekat dan
batas lagi yang disebut oleh Mc. Luhan dengan isitilah “Global Village” menjadi
tantangan siapa saja tidak terkecuali perpustakaan kalo tidak mau ditinggalkan
masyarakatnya.
Dalam menghadapi perkembangan zaman tersebut perpustakaan khususnya
perpustakaan umum daerah perlu persiapan terhadap segala kemungkinan yang terjadi
dan perpustakaan juga perlu mengembangkan kegiatannya yang bisa menjawab segala
aspek tantangan perkembangan zaman saat ini. Untuk menghadapi hal tersebut,
perpustakaan perlu membuat perencanaan dan inovasi untuk meningkatkan minat baca
masyarakat dengan melakukan kegiatan promosi perpustakaan melalui media sosial,
menerapkan sistem layanan online yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat, karena
masyarakat membutuhkan pelayanan cepat, mudah dan murah. Terpenting juga
perpustakaan jangan terlalu percaya pada dirinya sendiri akan kekayaan informasi yang
sudah dimiliki selama ini, akan tetapi perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman
dan mengadakan kerjasama dengan perpustakaan dan lembaga pengelola informasi
lainnya sehingga akan meningkatkan kekayaan informasi bagi masyarakat (Yusup,
2016: 204).
Penerapan pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi perpusda Kabupaten
Belitung Timur merupakan upaya dalam meningkatkan promosi dan menjawab
perkembangan zaman. Dengan kemajuan teknologi dan informasi akan mempermudah
39
E-ISSN : 2656-4718
P-ISSN : 2302-8106
Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
pekerjaan manusia dan teknologi informasi dimanfaatkan Perpustakaan Umum Daerah
Kabupaten Belitung Timur menggunakan media sosial sebagai upaya untuk
mempermudah akses bagi pemustaka untuk mendapatkan informasi terkait layanan
perpustakaan dah hal tersebut memberikan dampak signifikan bagi peningkatan
pemustaka untuk berkunjung ke Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung
Timur. Berdasarkan data dari Perpusda Kabupaten Belitung Timur sendiri bahwa ada
peningkatan pengunjung di tahun 2019 mulai dari Januari sampai dengan Mei 2019
jumlah pengunjung sudah mencapai 6.127 orang.
Hasil dari penelitian berdasarkan wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah
dilakukan terhadap sumber data yang telah ditentukan, bahwa pemanfaatan media sosial
sebagai sarana promosi perpusda Kabupaten Belitung Timur yakni:
Penggunaan Website Untuk Promosi
Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur promosi memakai halaman
website ini bisa diakses melalui alamat: http://dispustaka.belitungtimurkab.go.id. Dalam
website tersebut pengunjung dapat mengakses informasi kegiatan perpustakaan, profil,
berita dan informasi serta pelayanan dan suara pembaca. Berikut adalah gambar media
sosial website yang dimiliki perpustakaan umum daerah Kabupaten Belitung Timur
sebagai berkut:
Gambar 1. Halaman Depan website Dinas Perpustakaan Kabupaten Belitung Timur
(Dinas Perpustakaan Kabupaten Belitung Timur, 2019)
Berdasarkan ilustrasi tersebut di atas, website ialah pilihan media yang sangat cocok
saat ini untuk memberitahukan layanan perpus sekaligus promosi. Kurangnya sumber
daya manusia bahkan anggaran yang dikelolanya, website ini sebagai solusi untuk
melakukan pemasaran layanan perpustakaan yang efektif. Hal terpenting agar website
selalu dikunjungi oleh pemustaka, perpustakaan dituntut untuk berperan aktif menjaga
kemutakhiran dan kebaruan informasi- informasi yang ditampilkan dari isi websitenya.
Penggunaan Jejaring Sosial Untuk Promosi
Penggunaan media sosial sebagai sarana promosi perpusda di Perpustakaan Umum
Daerah Kabupaten Belitung Timur selain website, ada juga menggunakan saluran
40
E-ISSN : 2656-4718
P-ISSN : 2302-8106
Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
jejaring sosial seperti facebook dan instagram. Pemanfaatan jejaring sosial ini
digunakan sebagai saluran juga dalam promosi perpustakaan, serta untuk memberikan
informasi bagi pengunjung/pemustaka terkait koleksi yang dipunyai, prosedur dan tata
cara meminjam dan mengembalikan buku, serta menginformasikan berbagai kegiatan
yang dilaksanakan perpustakaan. Jejaring Sosial berupa facebook dan Instagram
dimanfaatkan untuk promosi oleh Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung
Timur, sebagai berikut:
Gambar 2. Halaman Depan Akun Facebook dan Instagram Perpustakaan Umum Daerah
Kabupaten Belitung Timur
(Dinas Perpustakaan Kabupaten Belitung Timur, 2019)
Facebook dan instagram ialah jejaring sosial paling sangat populer dimasa sekarang dan
saluran ini digandrungi oleh semua masyarakat nyaris seluruh masyarakat dunia bahkan
Indonesia memanfaatkan media ini sebagai media alternatif komunikasi. Kemudahan
yang dibuka Pemerintah Daerah menggunakan jaringan dari perusahaan telekomunikasi
membuat facebook dan Instagram menjadi lebih populer dibandingkan dengan situs
jejaring sosial lainnya.
Keberadaan Facebook dan Instagram tentunya mempermudah perpustakaan untuk
menggunakannya sebagai alat promosi berkaitan dengan layanan perpustakaan yang
efektif dan efisien. Saluran Facebook dan Instagram juga merupakan situs yang tidak
berbeda dengan media masa yang lain bedanya menggunakan jaringan internet yang
berfungsi memberitahukan, mengajarkan, serta membuat orang terpengaruh dan saluran
tersebut sangat relevan dengan upaya perpustakaan untuk membujuk pemustaka agar
berkunjung dan memanfaatkan layanan perpustakaan.
Penggunaan YouTube Sebagai Alat Promosi
Penggunaan saluran lainnya oleh Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung
Timur dalam mempromosikan perpustakaannya adalah menggunakan YouTube. Ada
perbedaan saluran ini dengan saluran media sosial lain. Ciri dari saluran ini yang
membedakannya dengan saluran lainnya yaitu menginformasikan kegiatan maupun
layanan dari Perpusda Kabupaten Belitung Timur berbetuk video yang sudah
terdokumentasi. Berikut penggunaan YouTube dalam mempromosikan perpustakaannya,
yaitu:
41
E-ISSN : 2656-4718
P-ISSN : 2302-8106
Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
Gambar 3. Pemanfaatan Media YouTube oleh Perpusda Kabupaten Belitung Timur
(Dinas Perpustakaan Kabupaten Belitung Timur, 2019)
Penggunaan media sosial dalam bentuk YouTube di Perpustakaan Umum Daerah
Kabupaten Belitung Timur tidaklah terkalahkan dari media sosial lainnya. YouTube
digunakan dalam menyebarkan hasil berbagai dokumentasi untuk berbagai
aktivitas/kegiatan maupun informasi sebuah layanan sekaligus mempromosikan
perpustakaan agar dikenal, diketahui, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Perpustakaan
umum daerah Kabupaten Belitung Timur memanfaatkan YouTube juga untuk berbagi
informasi semua layanan yang tersedia di perpustakaan kepada khalayak khususnya
masyarakat Belitung Timur.
4. PENUTUP
Dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada penelitian ini, peneliti dapat
menarik kesimpulan bagaimana pemanfaatan media sosial dalam Perpustakaan
digunakan untuk alat promosi dalam memberitahukan prasarana yang tersedia, berbagai
koleksi yang dimiliki serta berbagai layanan yang dimiliki Perpustakaan Umum Daerah
Kabupaten Belitung Timur. Selain itu pemanfaatan media sosial juga digunakan sebagai
penyesuaian perkembangan teknologi bagi perpustakaan zaman sekarang, karena
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat saat ini, dimana
masyarakat hampir kesehariannya memanfaatkan koneksi internet dalam mencari
sumber informasi, maka perpustakaan di zaman sekarang juga harus dapat memberikan
inovasi terutama dalam promosinya apabila tidak ingin ditinggalkan oleh
pengunjungnya.
Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur membutuhkan bermacammacam sarana dalam mendukung kegiatan promosinya dalam rangka mengingkatkan
minat baca masyarakatnya. Salah satu sarana yang mendukung dan efektif serta sesuai
dengan perkembangan zaman sekarang adalah media sosial. Adapun media sosial yang
digunakan sebagai sarana promosinya adalah website, jejaring sosial (facebook dan
instagram) dan juga YouTube. Penggunaan media sosial sebagai sarana promosi
perpusda yang digunakan pada Perustakaan Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur
merupakan bentuk usaha kerja keras yang dilakukan agar dapat meningkatkan minat
baca masyarakat di Kabupaten Belitung Timur, meskipun dalam pelaksanaannya tidak
42
E-ISSN : 2656-4718
P-ISSN : 2302-8106
Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
mudah. Selain masih rendahnya kepedulian masyarakat untuk
perpustakaan sebagai sumber informasi, juga keterbatasan sumber daya
pengelolaan perpustakaan juga adanya keterbatasan anggaran. Namun,
teknologi bisa dimanfaatkan sebagai media informasi efektif tanpa
anggaran dan sumber daya manusia yang banyak.
memanfaatkan
manusia dalam
perkembangan
membutuhkan
Agar perkembangan perpustakaan semakin meningkat dan dapat menarik
pengunjung/pemustaka untuk memanfaatkan perpustakaan umum daerah sebagaimana
diamanatkan dalam pasal 3 Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Agar kebutuhan informasi yang diperlukan masyarakat di Perpustakaan Umum
Daerah Kabupaten Belitung Timur dapat diperoleh secara mudah dan cepat
maka selain pemanfaatan website, jejaring sosial berupa facebook dan instagram
serta YouTube, perlu pengembangan dan pembenahan penelusuran sumber
informasi melalui OPAC (online public acsess catalog) sehingga pelayanan
digital seperti ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara efektif dan
efisien.
2. Agar pelaksanaan promosi perpustakaan sebagai upaya untuk memperkenalkan
perpustakaan yang tujuannya menarik pengunjung tercapai, maka dalam
pengembangannya tidak hanya melalui media sosial saja, akan tetapi perlu upaya
peningkatan jejaring perpustakaan dengan melakukan kerjasama dengan
berbagai instansi/lembaga/kelompok masyarakat dalam memasarkan jasa
perpustakaanya sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan
pemanfaatan dari layanan informasi yang dimiliki perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Al Qurtuby, Sumanto. 2017. Meningkatkan Budaya Baca dan Literasi Masyarakat
Indonesia.
https://www.liputan6.com/news/read/3203062/meningkatkan-budayabaca-dan-literasi-masyarakat-indonesia/diakses tanggal 24 maret 2019 pukul 11.43
(artikel internet);
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D).
2016. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Belitung Timur 2016-2021. Belitung Timur;
Bukhari, Alma. 2002. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta;
Dailey, Patrick R. 2012. Social Media: Finding Its Way Into Your Businers Strategy
And Culture. Burlington: Linkage;
43
E-ISSN : 2656-4718
P-ISSN : 2302-8106
Jurnal Ranah Komunikasi (JRK)
Volume 3 Nomor 1 Tahun 2019
Karjaluoto. 2008. A Primer in Social Media, Examining the Phenomenon, Its
Relevance, Promomise, and Risk. Paper a Smash LAP White;
Kusuma Putri, Windasari. 2015. Pengguna Media Sosial di Perpustakaan.
htttp://www.widadkusuma.note.fisip.uns.ac.id/2015/12/07/pengguna-media-sosialperpustakaan-2/diakses tanggal 29 April 2019 pukul 22.05 WIB;
Lesmana, Gusti Ngurah Aditya. 2012. Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter
Terhadap Pembentukan Brand Attacment. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia;
Littlejohn, Stephen W & Foss K.A. 2018. Teori Komunikasi: Theories of Human
Communication. Jakarta: Salemba Humanika;
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2008. Undang-undang RI Nomor 43 Tahun
2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpusnas RI;
Purnama, Hadi. 2010. Media Sosial di Era Pemasaran 3.0 Corporate and Marketing
Communication. Jakarta: Pusat Studi Komunikasi dan Bisnis Program Pascasarjana
Universitas Mercu Buana;
Qalyubi, Syihabuddin dkk. 2003. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga;
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kualitatif: Untuk Penelitian Yang Bersifat
Eksploratif, Enterpretatif, Interaktif dan Konstruktif. Bandung: Alfabeta;
Suharyanti. 2008. Pengantar Dasar Ilmu Perpustakaan. Surakarta: LPP UNS dan UNS
Press;
Sulistyo, Basuki. 1993. Pengatar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama;
Yusup, Pawit M. 2016. Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
44