Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2021, Jurnal ICT : Information Communication & Technology
…
7 pages
1 file
More services have been made online in recent years, more and more data is being stored virtually. This important and confidential data becomes an easy target for criminals in the era of digitalization. Database security becomes very necessary to keep data safe. Attacks can come from outside or from within, attacks caused by insiders are the second biggest threat after hacking. Conventional security has not been able to detect anomalies from internal users. This can be anticipated using an intrusion detection mechanism. This mechanism has previously been applied to networks and hosts. However, some actions that are harmful to the database are not necessarily harmful to the network and hosts so that intrusion detection on the database becomes extra security to defend the database from intruders. This system uses the Random Forest algorithm which includes supervised learning to detect anomalous transactions. The dataset used is a transaction log containing 773 records and 9 attributes. Anomalies are determined based on the threshold value of 3 attributes, namely operation, object and field name. The test uses 6 different trees, 10, 20, 40, 60, 80 and 100. The results of the test on 762 records and 5 attributes used, the Random Forest algorithm has the highest accuracy value on the number of trees 80 and 100 which have a test time difference of 0 .03 seconds. In the dataset used, the optimum number of trees is found at number 80 with an accuracy value of 99.56% and an execution time of 0.13183 seconds.
Techno.Com, 2020
Tantangan deteksi serangan saat ini adalah jumlah trafik yang besar dan beragam serta hadir jenis serangan baru. Sehingga diperlukan teknik baru untuk meningkatkan performa deteksi. Dengan pesatnya perkembangan teknologi layanan komunikasi, menghasilkan trafik dengan informasi yang beragam. Pada dasarnya tidak semua informasi pada trafik jaringan digunakan untuk mendeteksi serangan seperti DDoS. Penelitian ini bertujuan meningkatkan performa Random Forest dalam mendeteksi serangan DDoS dengan seleksi fitur menggunakan teknik Information Gain. Berdasarkan hasil eksperimen diperoleh bahwa teknik yang diusulkan mampu meningkatkan akurasi deteksi DDoS hingga 99.99% dengan tingkat alarm palsu 0.001
SISTEMASI
Semakin penting koneksi data melalui Internet membuat kebutuhan akan keamanan jaringan data semakin meningkat. Salah satu tools yang penting adalah Intrusion detection systems (IDS). Salah satu hal yang menjadi masalah dari penggunaan IDS adalah performan kecepatan untuk mendeteksi data yang semakin banyak dalam waktu yang singkat. Dalam penelitian ini kami akan melakukan analisa perbandingan performa IDS menggunakan features selection dengan algoritma Random Forest Classifier yang disimulasikan pada dataset UNSW-NB15, yaitu dataset simulasi serangan pada jaringan network yang dikembangan oleh Nour Moustafa & Jill Slay dari University of New South Wales pada Australian Defence Force Academy. Tujuan dari penelitian ini adalah mempercepat waktu proses Intrusion detection systems dengan machile learning. Penelitian dilakukan dengan 2 tahap, yaitu tahap pertama tanpa features selection dan tahap kedua dengan features selection ExtraTreesClassifier. Masing-masing tahap dilakukan dengan beberapa kali pengujian dengan persentasi testing dan training data yang berbeda. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan features selection dapat mempercepat waktu proses pendeteksian dengan menggunakan Random Forest Classifier, walaupun ada sedikit penurun akurasi dibawah 1%.
Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis
Malware is a type of software designed to harm various devices. As malware evolves and diversifies, traditional signature-based detection methods have become less effective against advanced types such as polymorphic, metamorphic, and oligomorphic malware. To address this challenge, machine learning-based malware detection has emerged as a promising solution. In this study, we evaluated the performance of several machine learning algorithms in detecting malware and applied Principal Component Analysis (PCA) to the best-performing algorithm to reduce the number of features and improve performance. Our results showed that the Random Forest algorithm outperformed Adaboost, Neural Network, Support Vector Machine, and k-Nearest Neighbor algorithms with an accuracy and recall rate of 98.3%. By applying PCA, we were able to further improve the performance of Random Forest to 98.7% for both accuracy and recall while reducing the number of features from 1084 to 32.
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer)
Fake news is information that is presented incorrectly or falsely. Of course, if the spread of fake news continues, it can result in wrong knowledge of the information obtained. One of the efforts to prevent the spread of fake news is by detecting whether the news is genuine or fake in order to provide an explanation to the readers of the related news. This study aims to detect fake news using a supervised learning random forest model. The news dataset used contains 6256 rows of titles that have a fake or real class. The dataset first goes through a cleaning, tokenization, and stemming process to break sentences into words. The results obtained using the random forest model of 84%, this result is higher than using the logistic regression model of 77%.
Jurnal Ilmu Komputer dan Agri-Informatika
Intrusion detection system (IDS) merupakan sebuah sistem yang melakukan pengawasan terhadap lalu lintas jaringan dan terhadap kegiatan-kegiatan yang mencurigakan atau yang membahayakan di dalam sistem jaringan. Salah satu teknik pendeteksian IDS adalah deteksi anomali. Teknik ini melibatkan pola lalu lintas sebuah serangan yang sedang dilakukan oleh penyerang dengan membandingkan kegiatan yang sedang dipantau dengan kegiatan normal untuk mendeteksi adanya sebuah kejanggalan. Berdasarkan hasil penelitian, IDS yang dikembangkan dapat mendeteksi 72 dari 175 serangan. Hal itu dikarenakan pendeteksian anomali memerlukan perubahan lalu lintas yang sangat signifikan pada saat aktivitas normal dengan aktivitas saat terjadinya serangan, sehingga IDS menganggap adanya sebuah anomali pada jaringan tersebut dan dapat mendeteksi adanya sebuah percobaan serangan.
Kondisi tanah merupakan salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan tanaman. Tanah yang menunjang kesuburan tanaman adalah tanah yang mengandung zat organik, anorganik, air, dan udara dalam keadaan cukup dan tersedia sesuai dengan pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsur hara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman, maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan tanaman akan terganggu. Unsur hara yang paling banyak diperlukan tanaman diantaranya unsur N (Nitrogen), P (Phospor), dan K (Kalium) [2]. Faktor penting yang juga mempengaruhi proses peyerapan unsur hara oleh akar tanaman adalah derajat keasaman tanah (pH tanah), daya hantar listrik tanah atau Soil Electric Conductivity (EC), serta suhu dan kelembaban tanah. Melalui penelitian ini, dirancang dan dibuat suatu alat untuk menentukan kualitas suatu tanah pertanian dengan menguji kadar N, P, K, pH, EC serta suhu dan kelembaban suatu tanah pertanian berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan mikrokontroler. Komponen utama dari alat ini adalah Arduino Mega, dengan didukung oleh sensor Tanah 5 in 1 dengan pemantauan melalui jaringan wireless komputer atau melalui gadget.
Jurnal Informatika
2005
Dengan semakin banyaknya pihak-pihak yang memanfaatkan jaringan internet sebagai jalur lwmunikasi data, maka banyak pihak yang merasakan bahwa keamanan jaringan adalah sesuatu keharusan. Bi:Inyak a/at-a/at yang dibangun untuk mencapai tujuan ini, salah satunya adalah dengan membangun suatu aplikasi pendeteksi intrusi (Intrusion Detection System/IDS) Dalam penelitian ini akan dilakukan perancangan dan pembuatan aplikasi Sistem Pendeteksian Intrusi yang berfungsi untuk menganalisa packet-packet data yang datang dan pergi. Aplikasi ini menggunakan metode pendeteksian anomali menggunakan metode Naive Bayes dalam mendeteksi suatu intrusi. Walaupun terdapat kekurangan dalam ketepatan pendeteksian, tetapi }ilea dibandingkan dengan metode pendeteksian analisa signature, metode ini memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. Dengan metode ini, suatu serangan yang belum pernah didefinisikan dapat dideteksi denga.n mudah· Karena itu, metode ini sangat tepat untuk mendeteksi serangan-serangan yang...
2017
Penanganan keamanan jaringan mutlak diperlukan supaya data dalam jaringan tetap terjaga dari serangan. Sistem deteksi intrusi / Intrusion Detection System (IDS) muncul sebagai salah satu solusi untuk menangani hal tersebut. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan penggunakan teknik machine learning untuk mendeteksi intrusi dapat memberikan nilai accuracy yang baik. Teknik machine learning ini tidak terlepas dari proses seleksi fitur untuk mengoptimalkan pemrosesan oleh algoritma learning. Proses seleksi fitur dapat dilakukan untuk menghindari resiko overfit dan meningkatkan akurasi proses deteksi. Pemrosesan juga dapat dilakukan lebih cepat karena berkurangnya dimensi. Pengurangan dimensi dari suatu dataset dapat dilakukan dengan seleksi fitur dan transformasi data. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk melakukan transformasi dataset ke satu dimensi dengan menggunakan pendekatan metode centroid-based. Metode ini melakukan transformasi data ke satu dimensi dengan memanfaatkan jarak data ke centroid dari suatu dataset sebagai pembeda antar data. Namun demikian masih tersedia ruang untuk meningkatkan hasil dari penelitianpenelitian tersebut. Pada penelitian ini diajukan suatu sistem deteksi intrusi yang terdiri dari serangkaian proses seleksi fitur, clustering, dan transformasi data dengan pendekatan metode centroid based. Proses seleksi fitur dilakukan secara bertahap dengan menggabungkan teknik filter dan wrapper untuk memperoleh fitur-fitur yang tepat. Sistem ini juga menggunakan nilai yang disebut sebagai ambang radius untuk membatasi ukuran cluster yang terbentuk pada proses clustering. Proses transformasi data dilakukan dengan memanfaatkan jarak data ke centroid dan jarak data ke beberapa sub-medoid untuk meningkatkan akurasi hasil deteksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan fitur-fitur yang tepat (signifikan) pada dataset dapat meningkatkan performa hasil deteksi. Pada dataset NSLKDD yang digunakan pada penelitian ini ditemukan ada 19 fitur signifikan, sedangkan pada dataset Kyoto2006+ terdapat 14 fitur signifikan. Selain itu metode yang diajukan secara umum memberikan perbaikan hasil deteksi pada setiap dataset yang diuji. Hasil terbaik terlihat pada penerapan metode yang diajukan pada dataset Kyoto2006+.
Jurnal Bumigora Information Technology (BITe), 2019
Browsing atau kegiatan menjelajahi internet menjadi salah satu aktivitas yang sering dilakukan pada zaman kini. Baik anak-anak hingga orang dewasa menjadi pengguna internet. Akan tetapi para pengguna internet tidak mengetahui jika internet juga bisa menjadi ancaman terutama adanya serangan-serangan yang menyerang sistem keamanan jaringan. Untuk mendeteksi adanya aktivitas yang mencurigakan yang melalui jaringan dibutuhkan bantuan dari IDS (Intrusion Detection Sistem). Ketika terjadi banyak serangan yang masuk, IDS tidak bisa menanganinya secara akurat, hal ini mengakibatkan aktivitas normal di dalam jaringan bisa dianggap sebagai serangan dari hacker atau sebaliknya. Data mining adalah prses yang digunakan untuk menemukan hubungan dari data-data untuk mendapatkan sebuah kesimpulan dari data tersebut. Algoritma C4.5 merupakan salah satu algoritma yang digunakan untuk membuat pohon keputusan. Metode pohon keputusan mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon keputusan yang merepresentasikan aturan. Aturan dapat dengan mudah dipahami dengan bahasa alami. Dengan mengklasifikasi data log IDS dengan algoritma C4.5 dapat mengurangi terjadinya kesalahan IDS dalam menentukan aktivitas yang termasuk serangan atau bukan. Hasil penelitian menunjukkan data log IDS dapat diklasifikasikan dengan algoritma C4.5 dengan tingkat akurasi model adalah 96.371% yang membuktikan bahwa model ini dapat digunakan dalam menentukan aktivitas yang termasuk serangan atau bukan.
Melnyk, Yu. B., & Pypenko, I. S. (2024). Artificial intelligence as a factor revolutionizing higher education. International Journal of Science Annals, 7(1), 5–13. https://doi.org/10.26697/ijsa.2024.1.2, 2024
EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 2020
ISH-Working Paper, 2018
Art and the State in Modern Central Europe , 2024
Musicae Scientiae, 2020
ZPE 218 (2021), pp. 315–316
Frontiers in education, 2024
Desarrollo local sostenible y la Agenda 2030 : reflexiones desde la gobernanza y las relaciones entre actores, 2024
El Azufre Rojo, 1970
Media, Culture and Society
СТРАНЫ И НАРОДЫ БЛИЖНЕГО И СРЕДНЕГО ВОСТОКА, 2002
Jornada médica: ciência e tecnologia em busca da qualidade de vida 2 (Atena Editora), 2024
Alcohol and Alcoholism, 2015
Fitoterapia, 2019
The Journal of Infection in Developing Countries, 2019
E3S Web of Conferences
Proceedings of the …, 2011