Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
17 pages
1 file
Tbk (UNVR) bergerak dalam bidang manufaktur, pemasaran dan distribusi barang konsumsi termasuk sabun, deterjen, margarin, makanan berbasis susu, es krim, produk kosmetik, minuman berbasis teh dan jus buah. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1933. BIDANG PERUSAHAAN Limbah B3 PT Unilever Indonesia Tbk dikelola sesuai dengan PP No.18 Tahun 1999 PP No.85 Tahun 1999 dengan periode frekuensi pemantauan setiap enam bulan sekali. ASPEK LINGKUNGAN PENTING Karakteristik limbah B3 ditandai dengan simbol-simbol dampak pada setiap kegiatan dan setiap karyawan yang berhubungan dengan sumber B3 akan melakukan perlakuan khusus sesuai dengan tata cara yang tertulis pada prosedur ENG-HW-010. Jumlah limbah B3 yang dihasilkan PT Unilever Indonesia Tbk yang cukup tinggi akan sangat berbahaya bagi manusia seperti korosi, terbakar, kerusakan jaringan kulit dan menimbulkan kerusakan lingkungan apabila terkena tanah dan badan air.
Berdasarkan Peraturan pemerintah No 18, Tahun 1999 dijelaskan bahwa limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya atau jumlahnya yang secara labgsung maupun tidak langsung dapat mencemari lingkungan hidup dan membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lainnya. Kebijakan lingkungan sudah tidak dapat disangkal dan merupakan keharusan yang perlu ditingkatkan oleh industri. Kepedulian industri terhadap lingkungan haruslah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan kebijakan perusahaan. Dengan semakin mengglobalnya pasar internasional (Era Pasar Global), maka industri harus dapat mengantisipasi globalisasi pasar internasional tersebut. Salah satu desakan pasar internasional adalah produk yang masuk ke pasar mereka harus diproduksi dengan proses produksi yang ramah lingkungan (Green Product). Hal ini berarti mulai dari bahan baku, teknologi proses, produk yang dihasilkan sampai dengan limbah yang dibuang haruslah ramah terhadap lingkungan, dengan menghasilkan Zero To Waste. Berbagai jenis limbah industri B3 yang tidak memenuhi baku mutu yang dibuang langsung ke lingkungan merupakan sumber pencemaran dan perusakan lingkungan. Untuk menghindari kerusakan tersebut perlu dilaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup. Salah satu komponen penting agar program tersebut dapat berjalan adalah dengan diberlakukannya peraturan perundang-undangan lingkungan hidup sebagai dasar dalam menjaga kualitas lingkungan. Dengan diberlakukannya peraturan tersebut maka hak, kewajiban dan kewengangan dalam pengelolaan limbah oleh setiap orang, badan usaha maupun organisasi kemasyarakatan dijaga dan dilindungi oleh hukum. Arah pembangunan jangka panjang Indonesia adalah pembangunan ekonomi dengan bertumpukan pada pembangunan industri. Berkembangnya industri disamping akan menghasilkan produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat juga akan membawa dampak negatif terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Salah satu dampak tersebut adalah dihasilkannya limbah buangan. Berbagai jenis limbah buangan yang tidak memenuhi standar baku mutu limbah merupakan sumber pencemaran dan perusakan lingkungan yang utama. Lingkungan yang telah tercemar dan rusak, akan menimbulkan dan meningkatkan biaya eksternalitas yang harus ditanggung oleh masyarakat. Kondisi demikian rawan sekali terhadap resiko timbulnya konflik sosial, yang pada akhirnya akan mengancam kelestarian dari industri itu sendiri. Untuk menghindari terjadinya kerusakkan lingkungan tersebut perlu dilaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan kebutuhan generasi masa kini dan generasi
2021
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan LB3 yang telah dilakukan di indsutri tekstil. Metode penelitian menggunakan metode perbandingan antara kondisi di lapangan dengan peraturan yang berlaku. Berdasarkan hasil evaluasi mengenai pengelolaan LB3 yang dilakukan oleh PT X dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sumber LB3 berasal dari proses produksi, lumpur IPAL, boiler, labolatorium, pemeliharaan mesin, dan klinik. Jenis LB3 yang dihasilkan berasal dari sumber spesifik umum yaitu lumpur IPAL dan limbah medis, sumber spesifik khusus yaitu hanya fly ash dan sumber tidak spesifik yang meliputi lampu TL, drum bekas LB3, oli bekas dan reagen. Karakteristik LB3 terdiri dari beracun, mudah menyala, korosif dan infeksius. PT X telah melakukan pengelolaan LB3 yang meliputi aspek pengemasan dan pewadahan, pengumpulan, penyimpanan, pengangkutan dokumen pengelolaan LB3, dan pelabelan LB3. Untuk kegiatan pengangkutan PT X bekerja sama dengan pihak ketiga diantaranya adalah PT H...
HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT , 2021
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu sumber yang menghasilkan volume limbah B3 yang besar dan merata di seluruh Indonesia. Menurut data dari Kemenkes RI tahun 2018, hanya 6,89% Puskesmas yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai dengan standar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis proses pengelolaan limbah B3 medis padat di Puskesmas X Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Informan penelitian sebanyak 8 orang, yang ditentukan berdasarkan teknik snowball sampling. Penelitian dilakukan dari bulan juni-juli 2020. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kuantitas SDM cukup, namun kualitas SDM belum sesuai peraturan, sarana prasarana belum lengkap dan sesuai standar, biaya tidak mencukupi,SOP tersedia namun belum diperbaharui, pemilahan belum terlaksana secara optimal, alat angkut tidak tersedia dan waktu angkut tidak sesuai, penyimpanan sementara lebih 2 hari namun tidak menggunakan cold storage danpemusnahan dilakukan dengan metode pembakaran secara manual. Simpulan penelitian ini adalah pengelolaan limbah B3 medis padat di puskesmas X sudah terlaksana, namun belum memenuhi syarat sesuai dengan Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor:P.56/Menlhk-Setjen/2015. Health facility is one of the sources that produce a large volume of B3 waste and is evenly distributed throughout Indonesia. According to data from the Indonesian Ministry of Health in 2018, only 6.89% of Health Centers carry out medical waste management according to standard. The purpose of this study was to analyze the process of managing B3 solid medical waste at the X Health Center, Rokan Hulu Regency in 2020. This research used qualitative research methods through in-depth interview, observation and document review. The research informants were 8 people who were determined based on the snowball sampling technique. The Study was conducted from june-july 2020. The result obtained is an adequate number of human resources but the quality of human resources was not in accordance with the regulation, the infrastructure was incomplete and according to standard, the cost was insufficient, the standard operational system was available but not updated, the sorting had not been implemented optimally, the transportation means were not available and the transportation time was not suitable, temporary storage is more than 2 days but does not use cold storage and destruction is carried out using the manual combustion method.The conclusion of this study is the management of B3 solid medical waste at the X Health Center has been implemented but has not met the requirements according to the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number:P.56/Menlhk-Setjen/2015
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan, 2018
Muhammadiyah Babat Hospital in Lamongan District is one of the hospitals producing hazardous solid waste. Hazardous solid waste from the hospital has the potential environmental impacts and disrupt the public health both within the environment of the Hospital and surrounding communities, if not managed properly. Hazardous solid waste management system in the Hospital needs to be implemented properly and correctly in accordance with Government Regulation No. 101 of 2014 and KEPMENKES No.1204 / MENKES / SK / X / 2004. This research method using qualitative descriptive method by collecting primary and secondary data. Primary data obtained from observation and treatment in the field by weighing the quantity of hazardous solid waste and documentation of existing hazardous solid waste management, and interview. While secondary data obtained through study of literaturs and hospital documents related to the management of hazardous solid waste. The results showed that management system of hazardous solid waste at Muhammadiyah Babat Hospital was quite good and in accordance with Government Regulation and KEPMENKES. However, there are still some facilities that are not available to support the management of hazardous solid waste. Unavailable facilities include drainage channels, spill reservoirs, easily accessible APARs, and first aid facilities in the temporary landfill of hazardous solid waste in hospital. Suggestions that can be submitted to the conclusion of this research is the need for additional supporting facilities in temporary landfill of hazardous solid waste, in accordance with the applicable regulations, such as drainage channels, spill reservoirs, etc.
1 | R i a M e r l i t a ( 1 0 4 0 0 2 2 ) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan di Indonesia harus didasarkan pada konsep pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan. Pembangunan yang merusak lingkungan bukanlah pembangunan, melainkan bencana yang tertunda. Untuk itu industri yang ada di Indonesia, termasuk industri tekstil haruslah menjalankan industrinya dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan. Pertumbuhan pembangunan seperti industri, transportasi, dll disamping memberikan dampak positif namun disisi lain akan memberikan dampak negatif. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia mengandalkan sektor industri dan salah satunya adalah industri tekstil. Dewasa ini tantangan dalam dunia industri maupun perdagangan sedemikian pesat, hal ini menuntut adanya strategi efektif dalam mengembangkan industri, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain yang telah maju, terutama dalam hal industri tekstilnya. Seiring dengan itu, suatu konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) mutlak dilakukan. Sustainable Development merupakan strategi pembangunan terfokus pada pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengesampingkan kebutuhan mendatang yang mana hal ini dikaitkan dengan kelestarian dan kesehatan lingkungan alam. Permasalahan lingkungan saat ini yang dominan salah satunya adalah limbah cair berasal dari industri. Limbah cair yang tidak dikelola akan menimbulkan dampak yang luar biasa pada perairan, khususnya sumber daya air. Kelangkaan sumber daya air di masa mendatang dan bencana alam semisal erosi, banjir, dan kepunahan ekosistem perairan tidak pelak lagi dapat terjadi apabila kita kaum akademisi tidak peduli terhadap permasalahan tersebut.
2021
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan instalasi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan upaya pelayanan promotif dan preventif. Limbah adalah bahan buangan dan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Pengelolaan Limbah B3 (medis padat) di Puskesmas XIII Koto Kampar X. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan desain survei. Penelitian ini dilakukan selama bulan April-Juni 2020. Subjek dalam penelitian ini yaitu Kepala Puskesmas, Bagian Sanitasi Kesehatan Lingkungan, Cleaning Service, Bidan , Perawat. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi atau pengamatan langsung dengan menggunakan lembar checklist dan metode wawancara mendalam. Volume limbah medis selama 3 bulan yaitu 6,5 kg. Status pengelolaan limbah medis di Puskesmas XIII Koto Kampar X ini masih belum mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hid...
Religions
MRAMEGHH, 2023
Медицинская психология в России, 2017
Citation: Murphey, T. (2017). Asking Students to Teach: Gardening in the Jungle. In Gregersen, T. and MacIntyre, P. (eds.), Exploring Innovations in Language Teacher Education. Switzerland; Springer.pp. 251-268 BK CHAPTER., 2017
Procházka, R. - Žákovský, P. , K současnému poznání hradu Pustiměř(Zelená Hora u Radslavic) - výpověď archeologie., 2019
Tyranny of Delusion: Science as a Flat-Earth Society, 2024
documenti geografici, 1, 2024
Advances in Data Mining Knowledge Discovery and Applications, 2012
Pathways to Plurilingual Education, 2021
Capítulo de livro, 2024
The Sociological Review, 2007
Urbanism. Arhitectura. Constructii, 2014
Journal of Forest Science, 2020
Zywnosc.Nauka.Technologia.Jakosc/Food.Science.Technology.Quality, 2015
Food Policy, 2021
Journal of Science and Technology, 2015