Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Digital Forensik merupakan bidang ilmu baru dalam dunia komputer yang berkembang pesat akhir-akhir ini dengan ditunjukannya berita-berita yang mengulas tentang kejahatan di bidang komputer serta semakin banyaknya buku-buku yang mengupas mengenai digital forensik, sehingga semakin menambah referensi pengetahuan bagi peneliti-peneliti muda. Komputer Forensik tentu memerlukan suatu standart operational procedure dalam mengambil bukti-bukti digital agar tidak terkontaminasi pada saat data di ambil dari digital evidence sehingga sangat memudahkan para ahli komputer forensik untuk melakukan pemulihan sistem pasca kerusakan.
Digital Forensik merupakan bidang ilmu baru dalam dunia komputer yang berkembang pesat akhir-akhir ini dengan ditunjukannya berita-berita yang mengulas tentang kejahatan di bidang komputer serta semakin banyaknya buku-buku yang mengupas mengenai digital forensik, sehingga semakin menambah referensi pengetahuan bagi peneliti-peneliti muda.
Bukti Digital (Digital Evidence) menjadi penting untuk keberhasilan banyak penuntutan misalnya dalam aktivitas teroris, teroris menggunakan smartphone untuk bertukar dan menyimpan informasi. Oleh sebab itu dibutuhkan penanganan khusus untuk melakukan investigasi dan analisis bukti digital, yaitu dengan teknik acquisition, extraction, conversion dan presentation. Prinsip kerjanya adalah menggunakan tool untuk proses acquisition, kemudian file hasil acquisition di analisis dengan teknik extraction database kemudian melakukan proses conversion metadata file yang mengandung data informasi.
Perkembangan Internet dan umumnya dunia cyber tidak selamanya menghasilkan hal-hal yang postif. Salah satu hal negatif yang merupakan efek sampingannya antara lain adalah kejahatan di dunia cyber atau, cybercrime. Hilangnya batas ruang dan waktu di Internet mengubah banyak hal. Seseorang cracker di Rusia dapat masuk ke sebuah server di Pentagon tanpa ijin. Salahkah dia bila sistem di Pentagon terlalu lemah sehingga mudah ditembus? Apakah batasan dari sebuah cybercrime? Seorang yang baru “mengetuk pintu” ( port scanning ) komputer anda, apakah sudah dapat dikategorikan sebagai kejahatan? Apakah ini masih dalam batas ketidak-nyamanan ( inconvenience ) saja? Bagaimana pendapat anda tentang penyebar virus dan bahkan pembuat virus? Bagaimana kita menghadapi cybercrime ini? Bagaimana aturan / hukum yang cocok untuk mengatasi atau menanggulangi masalah cybercrime di Indonesia? Banyak sekali pertanyaan yang harus kita jawab.
Menjamurnya barang-barang elektronik seperti handphone, komputer, tablet, flashdisk dan lain-lain semakin hari kian merata pada kalangan masyarakat, hampir semua lapisan masyarajat memiliki perangkat elektronik untuk mempermudah komunikasi dan untuk kebutuhan sehari-hari, baik dipergunakan secara positif maupun negatif, salah satu penggunaan negatif barang elektronik ialah melakukan tindak kejahatan, baik kejahatan konvensional yang dipadu dengan penggunaan barang elektronik(computer related-crime) maupun kejahatan digital (computer crime) yang perbuatannya sepenuhnya menggunakan barang elektronik. Dalam tindak kejahatan konvensional maupun digital, pelaku bisa menggunakan teknik manipulasi barang bukti untuk menghilangkan bukti atau mempersulit Investigator melacak keberadaan pelaku, namun para Investigator juga mempunyai teknik menemukan barang bukti untuk mengendus motif kejahatan dan keberadaan si Pelaku.
Artikel Bukti Digital Mengacu Pada Buku Eoghan Cassey Bab III yang membahas terkait peranan bukti, dan saksi ahli digital forensik di persidangan, serta menyampaikan bagaimana peranan laporan dari ahli forensik di hadapan persidangan
JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi)
Kejahatan multimedia melalui platform dan transmisi digital merupakan kondisi yang sangat serius dan merugikan. Dewasa ini, kasus digital multimedia tidak sedikit menjadi perhatian, terutama dalam penanganan bukti multimedia yang dapat digunakan sebagai instrumen penentu kebenaran ilmiah di pengadilan. Selain itu juga, barang bukti digital multimedia sangat mudah dilakukan modifikasi dengan menggunakan aplikasi yang bisa digunakan secara bebas, sehingga keaslian data digital bisa saja rusak atau hilang. Tantangan yang dihadapi investigator dalam penanganan bukti digital multimedia adalah tuntutan variabel keabsahan proses penyidikan, penanganan, dokumentasi hingga pelaporan. Layaknya prosedur penanganan pada umumnya, investigasi kasus digital multimedia membutuhkan alur kerja sehingga tahapan investigasi bisa terkontrol dengan baik. Penelitian ini mengkaji framework, SOP dan alur kerja penanganan bukti digital. Hasil pemetaan dan kajian digunakan sebagai pembuatan model alur kerja p...
Review of Biblical Literature, 2024
ClinicoEconomics and outcomes research : CEOR, 2018
Education Sciences, 2024
Research Thesis , 2024
Convergencia. Revista de Ciencias Sociales, 2020
arXiv (Cornell University), 2021
Narrated Empires: Perceptions of Late Habsburg and Ottoman Multinationalism, 2021
Journal of Hand Surgery, 1994
2016
Journal of Colloid and Interface Science, 2007
Biochemical Pharmacology, 2013
Journal of Non-Crystalline Solids, 2002
Neuroradiology, 2021
The monitoring of public opinion economic&social changes, 2016