Academia.eduAcademia.edu

PARTAI POLITIK

Partai Politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.

PARTAI POLITIK Partai Politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik - (biasanya) dengan cara konstitusional - untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. Partai Politik ada yg didirikan sebelum negara itu ada, ada juga yg berdiri setelah negara itu ada. Partai politik pertama-tama lahir di negara-negara Eropa Barat. Pada mulanya perkembangannya hanya di negara-negara barat seperti Inggris dan Perancis. Kegiatan politik di pusatkan pada kelompok-kelompok politik dalam parlemen. Dengan meluasnya hak pilih, kegiatan politik berkembang di luar parlemen dengan terbentuknya panitia pemilihan umum. Sejak masa penjajahan Belanda dan Jepang, macam-macam partai politik yang bertujuan sosial maupun berasaskan agama telah ada di Indonesia. Seperti partai Budi Utomo, Muhammadiyah, Sarekat Islam, PNI, Katolik, Masyumi, dan sebagainya. Hal ini merupakan suatu bentuk manifestasi rakyat Indonesia yang menginginkan Indonesia merdeka dari bangsa asing. Teori yang pertama mengatakan partai politk dibentuk oleh kalangan legislatif (dan eksekutif) karena ada kebutuhan para anggota parlemen (yang ditentukan berdasarkan pengangkatan) untuk mengadakan kontak dengan masyarakat dam membina dukungan dari masyarakat. Teori kedua menjelaskan krisis situasi historis terjadi manakala suatu system politik mengalami masa transisi karena perubahan masyarakat dari bentuk tradisional yang berstruktur sederhana menjadi masyarakat modern yang berstruktur kompoleks. Pada situasi ini terjadi berbagai perubahan, seperti pertambahan penduduk karena perbaikan fasilitas kesehatan, perluasan pendidikan mobilitas okupasi, perubahan pola pertanian dan industry, partisipasi media, urbanisasi, ekonomi berorientasi pasar, peningkatan aspirasi dan harapan-harapan baru, dan munculnya gerakan-gerakan populis. Perubahan-perubahan itu menimbulkan tiga macam krisis, yakni legitimasi, integasi, dan partisipasi. Artinya, perubahan-perubahan mengakibatkan masyarakat mempertanyakan prinsip-prinsip yang mendasari legitimasi kewenangan pihak yang memerintah; menimbulkan masalah dalam identitas yang menyatukan masyarakat sebagai suatu bangsa; dan mengakibatkan timbulnya tuntutan yang semakin besar untuk ikut serta dalam proses politik. Teori ketiga melihat modernisasi social ekonomi, seperti pembangunan teknologi komunikasi berupa media massa dan transportasi, perluasan dan peningkatan pendidikan, industrialisasi, urbanisasi, perluasan kekuasaan Negara seperti birokratisasi, pembentukan berbagai kelompok kepentingan dan organisasi profesi, dan peningkatan kemampuan individu yang mempengaruhi lingkungan, melahirkan suatu kebutuhan akan suatu organisasi politik yang mampu memadukan dan memperjuangkan berbagai aspirasi tersebut. Jadi, partai poltik merupakan produk logis dari modernisasi social ekonomi. Syarat pembentukan partai politik pun telah di atur sedemikian rupa di dalam UU tentang partai politik. Menurut UU No.2 Tahun 2008 tentang partai politik, Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Secara umum partai politik adalah suatu organisasi yang disusun secara rapi dan stabil yang dibentuk oleh sekelompok orang secara sukarela dan mempunyai kesamaan kehendak, cita-cita, dan persamaan ideologi tertentu dan berusaha untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan melalui pemilihan umum untuk mewujudkan alternatif kebijakan atau program-program yang telah mereka susun. Tujuan parpol adalah untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan guna melaksanakan atau mewujudkan program-program yang telah mereka susun sesuai dengan ideologi tertentu. Partai politik berangkat dari anggapan bahwa dengan membentuk wadah organisasi bahwa mereka bisa menyatukan orang-orang yang mempunyai pikiran serupa sehingga pikiran dan orientasi mereka bisa dikonsolidasikan. Dengan begitu mereka bisa lebih besar dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan.1 politik adalah proses penyampaian informasi politik dari pemerintah kepada masayarakat dan sebaliknya dari masyarakat kepada pemerintah. Parpol disini berfungsi untuk menyerap, menghimpun mengolah, dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat dalam merumuskan an menetapakan suatu kebijakan. Partai politik juga memiliki tipologi berdasarkan asas orientasi seperti, Parpol Pragmatis: parpol yg mempunyai program dan kegiatan yg tak terikat kaku pada suatu dan ideologi tertentu, contoh Partai Demokrat dan Partai Republik di AS. Partai politik doktriner suatu partai polituk yang memiliki sejumlah program dan kegiatan konkret sbg penjabaran ideologi. Contoh partai komunis. Partai politik kepentingan suatu parpol yang dibentuk dan dikelola atas dasar kepentingan tertentu, seperti petani, buruh, etnis, agama, lingkungan hidup, dsb. Contoh: partai hijau di Jerman, partai buruh di Australia, partai petani di Swiss. 1 Miriam budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008. hlm,. 403. Sedangkan dalam lingkup sosial, partai politik juga menjadi kelas dalam politik. Seperti menurut Almond menggolongkan menjadi empat tipe berdasarkan basis sosialnya yaitu: 1. Partai politik yang beranggotakan lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat, seperti kelas atas, menengah danbawah. 2. Partai politik yang anggotanya berasal dari kalangan kelompok kepentingan tertentu, seperti petani, buruh dan pengusaha. 3. Partai politik yang anggota-anggotanya berasal dari pemeluk agama tertentu, seperti Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan lainnya 4. Partai politik yang anggota-anggotanya berasal dari kelompok budaya tertentu, seperti suku bangsa, bahasa, dan daerah tertentu. Selain dalam basis sosial, partai politik juga menggolongkan dalam sistem kepartaiannya. Maka penggolongan sistem kepartaian berdasarkan jumlah partai dapat dikemukakan seperti berikut. Bentuk partai tunggal (totaliter, otoriter, dan dominan), sistem dua partai dominan dan bersaing, dan sistem banyak partai.Bentuk partai tunggal dominan tetapi demokratis ialah suatu sistem kepartaian yang di dalamnya terdapat lebih dari satu partai, namun satu partai saja yang dominan, sedangkan partai-partai lain tidak mampu menyaingi partai yang dominan, walaupun terdapat kesempatan yang sama untuk mendapatkan dukungan melalui pemilihan umum.Sistem banyak partai merupakan suatu sistem yang terdiri atas lebih dari dua partai yang dominan. Sistem ini merupakan produk dari struktur masyarakat yang majemuk, baik secara kultural maupun secara sosial ekonomi. 2 Partai politik yang memiliki warna yang sesuai dengan karakter dan lokalitas daerah dan wilayahnya. Partisipasi politik semacam ini akan makin mendekatkan pemimpin dengan masyarakatnya, sehingga terbangun jembatan politik yang mampu mewujudkan tata kelola kebijakan yang berbasis pada aspirasi politik masyarakat. 2 ucha07.blogdetik.com, diakses pada tgl 7’ ’ pukul 11.45 WIB Dalam praktiknya jelas partai politik memiliki peran seperti Partai politik massa, suatu partai politik yang mengandalkan kekuatan pada keunggulan jumlah anggota dengan cara memobilisasi massa. Ada pula partai politik kader suatu partai politik yang mengandalkan kualitas anggota, keketatan organisasi, dan disiplin anggota sebagai sumber kekuatan utama. Dari banyak hal yang menjabarkan tentang bagaimana partai politik, dalam kajiannya partai politik memiliki banyak fungsi,fungsi partai politik yaitu: Fungsi utama partai politik ialah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideology tertentu. Cara yang digunakan oleh suatu partai politik demokrasi untuk mendapatkan dan sedangkan cara yang digunakan partai tunggal dalam system politik totaliter berupa paksaan fisik dan psikologis oleh suatu diktatori kelompok (komunis) maupun oleh dictatorial individu (fasis). Fungsi lain partai politik disebutkan dibawah ini. 1. Sosialisasi Politik Yang dimaksud dengan sosialisasi politik ialah proses pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat. 2. Rekrutmen Politik Rekrutmen politik ialah seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok orang yang melaksanakan sejumlah peranan dalam system politik pada umumnya dan pemerintah pada khususnya. 3. Partisipasi Politik Partisipasi politik ialah kegiatan warga Negara biasa dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan umum dan dalam ikut menentukan pemimpin pemerintah. 4. Pemadu Kepentingan Fungsi ini merupakan salah satu fungsi utama partai politik sebelum mencari dan mempertahankan kekuasaan. Fungsi ini sangat menonjol dalam system politk demokrasi. Karena dalam system politik totaliter, kepentingan dianggap seragam maka partai politik dalam system ini kurang melaksanakan fungsi pemaduan kepentingan. 5. Komunikasi Politik Komunikasi politik ialah proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah. 6. Pengendalian Konflik Partai politik sebagai salah satu lembaga demokrasi berfungsi untuk mengendalikan konflik melalui cara berdialog dengan pihak-pihak yang berkonflik, menampung dan memadukan berbagai aspirasi dan kepentingan dari pihak-pihak yang berkonflik dan membawa permasalahan ke dalam musyawarah badan perwakilan rakyat untuk mendapatkan penyelesaian berupa keputusan politik. 7. Kontrol Politik Kontrol politik ialah kegiatan untuk menunjukkan kesalahan, kelemahan dan penyimpangan dalam isi suatu kebijakan atau dalam pelaksanaan kebijakan yang di buat dan dilaksanakan oleh pemerintah. 3 Partai politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kahidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab.Dengan kondisi Partai Politik yang sehat dan fungsional, maka memungkinkan untuk melaksanakan rekrutmen pemimpin atau proses pengkaderan, pendidikan politik dan kontrol sosial yang sehat. Dengan Partai Politik pula, konflik dan konsensus dapat tercapai guna mendewasakan masyarakat. Konflik yang tercipta tidak lantas dijadikan alasan untuk memecah belah partai, tapi konflik yang timbul dicarikan konsensus guna menciptakan partai yang sehat dan fungsional 3 ucha07.blogdetik.com, diakses pada tgl 7’ ’ pukul . WIB Menumbuhkan Partai Politik yang sehat dan fungsional memang bukan perkara mudah. Diperlukan sebuah landasan yang kuat untuk menciptakan Partai Politik yang benar-benar berfungsi sebagai alat artikulasi masyarakat. TUGAS PENGANTAR ILMU POLITIK PARTAI POLITIK Oleh : Syarifah Majid NIM : 121211433020 DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2013/2014