Collemboles et acariens: une biodiversité que l'on ignore

Contaminations métalliques des agrosystèmes et écosystèmes péri-industriels, Publisher: Quae, Paris, France, Editors: Philippe Cambier, Christian Schvartz, Folkert Van Oort, 2009

Collembolan communities were sampled at three plots along a gradient of increasing pollution by heavy metals (Zn, Pb and Cd) in a poplar plantation downwind of a zinc smelter (Auby, France). Despite stability of both total abundance and total number of species, pronounced changes were observed in species distribution, gut contents and mode of reproduction. Metal pollution caused environmental changes which affected species assemblages both by changing habitat (shift from woodland to grassland, accumulation of undecayed litter) and food, together with probable toxicity. We observed that hemiedaphic species (species living in litter) were disfavoured compared to species living either at the ground surface or in deep soil, which we interpreted as avoidance of toxic litter. We also demonstrated plasticity of the food diet, together with other, more species-specific adaptive processes. Protaphorura armata increased its moulting rate, thereby detoxifying its gut, as assessed by a higher number of exuviae in its food bolus. Mesaphorura macrochaeta shifted from obligate parthenogenesis to sexual reproduction, thereby increasing fitness of the population.

Pedobiologia, 1984

La présente étude a pour objet de comparer le peuplement de microarthropodes du sol (Acariens Oribates et Insectes Collemboles) de trois peuplements forestiers de 35 ans situés en Forêt d' Orléans (Loiret, France). Il s'agit d'un haut-perchis de Quercus petraea (Chêne sessile) avec un humus de type mull acide, d'une futaie de Pinus sylvestris (Pin sylvestre) avec un moder hydromorphe et d'un peuplement mixte de P. sylvestris et Q. petraea avec mull-moder. L'échantillonnage a porté sur une période de 14 mois et les données ont été traitées par l'analyse des correspondances de BENZECRI. Le principal résultat de cette étude est l'identité de faune entre le peuplement mixte et le peuplement de chênes pur, seul le peuplement de pins sylvestres pur présentant des espèces typiques des humus à décomposition lente de la litière, tels les Collemboles Mesaphorura yosii et Willemia anophthalma, dont la valeur indicatrice est confirmée. La distribution verticale des espèces a également été précisée, avec des listes d'espèces correspondant aux divers niveaux étudiés. L'utilité de l'analyse des correspondances se manifeste par la possibilité d'étudier les rapports existant entre la distribution verticale et les différences stationnelles. De ce point de vue, la station de pins sylvestres s'éloigne des deux autres, essentiellement par l'appauvrissement en Oribates des horizons minéraux et l'originalité de la composition spécifique de la couche H.

2021

Habitants du sol et de ses annexes, présents également à la surface des mares et dans les tourbières, les collemboles semblent invisibles à nos yeux mais sont pourtant au centre de nombreux processus indispensables à la vie des écosystèmes. Ce texte, illustré par Philippe Lebeaux et accompagné de deux vidéos, fait partie d'un blog "Défi écologique" consultable et téléchargeable à l'adresse: https://blog.defi-ecologique.com/collemboles-tellement-utiles/

CITATIONS 0 READS 72 2 authors: Some of the authors of this publication are also working on these related projects: Benefits of larval aggregation of carrion-feeding blow flies (Diptera: Calliphoridae) View project The user has requested enhancement of the downloaded file. 22 | le magazine couleurs nature | juillet-août 2013

Natures Sciences Sociétés, 2005

RWI-70, 2022

It is widely known that in September 1991, the Swedish-Russian Working Group on Raoul Wallenberg, commissioned to inquire into his fate, started its work. 1 It consisted mostly of officials from both countries, Sweden and Russia, and worked until the end of 2000. It is much less known that during the same 1991, in parallel with the creation of the official Swedish-Russian Working Group on Wallenberg, a separate, the so-called Arzhannikov Interviewing Group was formed for debriefings of former SMERSH (Soviet military counterintelligence, 1943-46)/MGB (State Security Ministry, 1946-53) officers who possibly were connected with the Wallenberg case in 1945-47.

This timely book explores the challenges facing universities and individual scholars through an examination of the history and theory underlying the concept of academic freedom. Freedom of speech is widely viewed as a central attribute of contemporary liberal democracies and within limits — differing opinions can be articulated in public without fear of reprisal. Academic freedom, long regarded as central to the idea of the university is, on the other hand, a right which must be earned through the acquisition of expert knowledge and the application of intellectual rigor in teaching and research. Both hard-won freedoms are argued by many to be under serious threat. The expert contributors to this book, from different global regions, examine both the importance of academic freedom and the severe threats universities face in this context in the twenty-first century. With its interdisciplinary perspective and cross-national emphasis, central issues in this text are illustrated through detailed examination of case studies and consideration of wider developments in the academy. Adopting a longue duree approach, rather than discussing the details of fast moving, controversies, the analyses offer insights for an educated public about an issue of pressing, contemporary significance.

Syaiful Haq, Ganefri & Winny Yumaharnita, 2023

Buku kewirausahaan berjudul Kewirausahaan Pendidikan: Perspektif dan Model karya Syaiful Haq, Ganefri & Winny Yumaharnita. Banyak yang keliru dalam mengartikan istilah kewirausahaan yang hanya sebatas aktivitas, baik aktivitas mendatangkan uang atau aktivitas untuk kelangsungan kehidupan seperti berdagang, berbisnis, dan sebagainya. Padahal, kewirausahaan tidak hanya terbatas pada aktivitas saja, melainkan juga meliputi konsep berpikir, memiliki jenis/bentuk, memiliki karakteristik dalam bertindak, orientasi dalam bekerja, atau bisa juga sebagai bentuk khas dari suatu jenis pendidikan yang terpola yaitu pendidikan kewirausahaan. Namun begitu, ada pula kewirausahaan pada setiap subjek maupun objek dalam kehidupan, sebagai contoh pada buku ini yang membahas tentang kewirausahaan pendidikan. Tentu pembahasan tentang kewirausahaan tidak sama dengan pendidikan kewirausahaan, sebab dalam hal ini dilihat dari perspektif kewirausahaan yang ada pada pendidikan, bukan sebaliknya. Unsur yang ada pada pendidikan, dikaji dari sudut pandang kewirausahaan sehingga menghadirkan warna baru pada pemaknaan kewirausahaan dengan harapan para pembaca khususnya orang pendidikan mampu mengembangkan diri menjadi wirausahawan pendidikan. Jika menjadi guru, jadilah guru yang memiliki karakteristik kewirausahaan melalui aktivitas-aktivitas yang relevan dengan karakteristiknya, seperti aktivitas pembelajaran yang berorientasi pada proses dan tujuan untuk melahirkan lulusan dengan karakteristik kewirausahaan. Buku ini dirancang semudah mungkin agar cepat dipahami dan bisa dipraktikkan sebab dimulai dari penanaman konsep paradigma kewirausahaan, sejarah, konsep, manfaat, hingga faktor-faktor yang mendukung seseorang untuk menjadi seorang wirausahawan. Semoga, karya ini dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan kewirausahaan dan pendidikan di Indonesia. Buku ini disusun untuk membantu pembaca untuk menyadari, merasakan, bahkan bisa untuk menjadi titik tolak bahwa ternyata kehidupan yang berkualitas adalah kehidupan dengan menerapkan konsep kewirausahaan, sebab segala bentuk karakteristik kewirausahaan yang ada merupakan karakteristik unggul yang harusnya dimiliki oleh manusia. Contohnya, dalam beribadah diperlukan disiplin di mana disiplin merupakan salah satu karakteristik kewirausahaan. Pada kesempatan ini, urgensi keberadaan kewirausahaan disandingkan dengan hal yang tidak terpisahkan dengan kehidupan manusia sepanjang hayat yaitu pendidikan. Sehingga, kokohlah gambaran keberadaan kewirausahaan pendidikan sebagai pegangan manusia dalam berkonsep, bertindak, dan atau menyusun orientasi hidup pribadi maupun bermasyarakat.