Misteri Peradaban Prasejarah Yang Musnah !
Kalangan akademisi modern telah menemukan dalam perjalanan sejarah geologi pernah terjadi beberapa kali kepunahan, dan nyaris memusnahkan segala makhluk hidup. Banyak sekali pembuktian secara langsung tentang perubahan bencana bumi yang berkala. Dilihat dari bukti yang telah ditemukan, bahwa peradaban manusia prasejarah pernah mengalami kepunahan karena berbagai macam perubahan alam dan bencana, seperti gempa bumi, banjir, gunung berapi, tabrakan benda angkasa (termasuk meteorit dan komet), pergerakan naik turun lempeng daratan,perubahan cuaca yang tiba-tiba, dsb.
Sebagai contoh kasus, Atlantis pernah menjadi sebuah daratan yang memiliki peradaban tinggi manusia, namun tenggelam ke dasar lautan dalam sebuah bencana gempa bumi yang dahsyat pada 11.600 tahun silam. Hal itu membentuk sebuah zona di laut China selatan sekarang, laut di daerah ini sangat dangkal, kedalamannya rata-rata hanya 60 meter lebih. Hanya puncak gunung tertinggi di daratan waktu itu yang tersisa di atas permukaan laut, yaitu yang sekarang terletak di negeri kita, Indonesia.
Begitu pula di kedalaman 200 meter bawah laut pesisir pantai Peru, ilmuwan menemukan pilar batu yang dipahat dan bangunan yang mahabesar. Di dasar lautan Atlantik yang berada di sisi luar berhasil diambil 8 gambar dasar laut. Melalui gambar-gambar ini secara jelas tampak sebuah tembok benteng zaman purbakala dan undakan batu. Diperkirakan tenggelam pada 10.000 tahun silam. Di belahan barat perairan segitiga Bermuda juga ditemukan sebuah piramida raksasa yang diperkirakan berumur puluhan ribu tahun.
Dengan demikian, zaman Nabi Nuh juga tidaklah seprimitif yang selama ini kita bayangkan. Hakikatnya pada zaman itu semuanya sudah maju. Ilmu pengetahuan mereka sudah maju pada masa itu. Di kaki gunung Ararat itu saja, para peneliti dan ilmuwan Rusia telah menemukan lebih kurang 500 kesan artefak baterai elektrik purba yang digunakan untuk menyadurkan logam.
Jelas sekali, bahwa bekas peninggalan kota-kota yang pernah mewakili peradaban manusia prasejarah dan memiliki kecemerlangan ini tenggelam ke dasar lautan karena tenggelamnya daratan.
Banjir Dahsyat
Kurang lebih 12.000 tahun silam, peradaban manusia sebelum peradaban kita sekarang pernah mengalami suatu serangan banjir yang sangat dahsyat, dan banjir waktu itu juga mengakibatkan tenggelamnya daratan. Secara berturut-turut arkeolog menemukan sejumlah besar bukti yang secara langsung atau pun tidak mengenai banjir dahsyat yang terjadi waktu itu. Para antropolog juga menemukan bukti melalui penelitian pada suku bangsa yang berbeda di berbagai tempat di dunia tentang legenda asal-usul peradaban bangsa ini.
Legenda kuno dari bangsa yang berbeda di berbagai tempat di dunia secara fundamental melukiskan bahwa manusia pernah berkali-kali mengalami bencana dahsyat yang mematikan, bahkan begitu seragamnya menguraikan bahwa pada suatu periode prasejarah sebelum munculnya peradaban manusia sekarang ini, di atas bumi pernah terjadi suatu banjir dahsyat yang mengakibatkan punahnya seluruh peradaban manusia, dan hanya sebagian kecil manusia yang dapat mempertahankan hidupnya.
Legenda mengenai banjir dahsyat yang sudah diketahui di dunia tercatat ada 6.000 lebih. Seperti misalnya, dalam legenda China dan Jepang, Malaysia, Laos, Thailand, India, Australia, Yunani, Mesir dan Afrika Selatan, Afrika Utara, penduduk asli Amerika Utara, setiap negara serta rumpun bangsa yang berbeda pasti menyimpan sebuah memori tentang peristiwa banjir dahsyat itu. Meskipun legenda-legenda ini terjadi pada setiap bangsa dan budaya yang berbeda, namun semuanya memiliki alur cerita dan tokoh tipikal yang sangat mirip.
Semua bukti dan gejala ini sama sekali tidak dapat diasumsikan sebagai suatu ketidaksengajaan atau pun suatu kebetulan. Proses yang berhubungan dengan banjir dahsyat ketika itu juga diuraikan dalam kitab suci. Meskipun kitab suci merupakan sebuah kitab agama, namun sejumlah besar ahli berpendapat, bahwa yang dilukiskan dalam kitab suci (Alkitab dan Al-Qur’an) adalah sejarah manusia yang sebenarnya.
Ikhtisar dalam Alkitab yang berhubungan dengan banjir dahsyat yang terjadi waktu itu menyebutkan, “Banjir meluap dan menggenang selama 40 malam, air pasang menuju atas, perahu mengambang dari atas permukaan bumi”: “Arus air meluap dahsyat di atas permukaan bumi, seluruh pegunungan tergenang oleh air pasang”: “5 bulan kemudian, perahu berhenti di atas gunung Ararat; dan setelah 4 bulan berlalu, ketika daratan sudah kering, Nabi Nuh meninggalkan perahunya.”
Waktu itu banjir dahsyat sekaligus disertai dengan perubahan daratan dan secara total menghancurkan seluruh peradaban manusia di bumi, hanya sebagian kecil manusia yang dapat mempertahankan hidupnya. Sejumlah besar bekas peninggalan prasejarah yang belakangan ini ditemukan arkeolog, seperti misalnya, daratan Atlantis, budaya Yunani, bangunan di dasar laut dan lain sebagainya kemungkinan besar tenggelam karena banjir dahsyat waktu itu. Ada yang memperkirakan banjir dahsyat itu terjadi 5.000 tahun yang lalu, mengikuti perkiraan ahli anstronomi, perahu Nabi Nuh mulai dibuat pada 2465 SM dan hujan mulai turun pada 2345 SM.
Setelah perahu Nabi Nuh mendarat di gunung Ararat, dimulailah kehidupan baru manusia. Mereka yang selamat mulai menyebar. Begitu pula binatang-binatang. Biji-biji tanaman kembali disemaikan. Karena dianggap melahirkan generasi baru manusia setelah Nabi Adam, Nabi Nuh mendapat gelar The Second Father of Human Being –Bapak Manusia Kedua. Oleh generasi inilah, kebudayaan dan peradaban manusia dikembangkan. Selain di kawasan Ararat, juga di Mesopotamia yang ribuan tahun kemudian menjadi pusat kejayaan Babilonia.
(Sumber: http://www.renminbao.com/)
Akibat Gletser yang Mencair
Sekelompok peneliti underwater surveyors yang diketuai oleh Dr. Robert Ballard, yang juga telah menemukan Titanic, telah menemukan sebuah bangunan lama berusia kira-kira 7.500 tahun di dasar Laut Hitam, dekat pantai Turki. Mereka telah menemukan struktur bangunan dari batu dan kayu di kedalaman beberapa ratus kaki. Penemuan mereka menjadi bukti dari kejadian banjir besar di zaman Nabi Nuh seperti diceritakan di dalam Alkitab dan Al-Qur’an.
Para ilmuwan mempercayai bahwa penemuan tersebut membuktikan keberadaan sebuah kawasan yang telah tenggelam yang disebabkan oleh banjir besar yang melanda sekitar 5000 SM. Menurut teori mereka, banjir besar tersebut disebabkan oleh adanya pencairan gletser dari tanah tinggi di Eropa. “Ini merupakan penemuan yang sangat menakjubkan,” kata Dr. Ballard di dalam rancangan National Geographic Society bertajuk “Research Ship Northern Horizon”.
Ballard menerangkan bagaimana sebuah robot bawah air meninjau 300 kaki di bawah permukaan air, telah menemukan kawasan segi-empat berukuran 12 x 45 kaki persegi, di mana terdapat sebuah struktur dari kayu dan tanah liat yang telah runtuh. “Beberapa artefak yang ditemukan di sana tersimpan rapi yang terdiri dari kayu berukir, beberapa cabang kayu dan peralatan dari batu yang telah runtuh dan diselimuti lumpur,” imbuh Ballard.
Dr. Ballard dan timnya mengawali penelitian di kawasan tersebut setelah dua kapal selam pakar geologi dari Universitas Colombia di New York menyatakan bahwa keadaan tersebut disebabkan oleh banjir besar ribuan tahun sebelumnya. Mereka meramalkan apabila zaman es berakhir 12.000 tahun yang lalu, maka gletser mulai mencair. Kawasan timur Mediterania yang terputus dari Laut Hitam telah menyebabkan Laut Hitam tidak tenggelam oleh air walaupun permukaan air laut yang lain telah naik. Hal ini menyebabkan pada sekitar 7.000 tahun yang lalu, genangan awal di Bosphorus telah pecah menyebabkan air di Laut Mediterania melimpah ke timur menjadi Laut Hitam yang memang terputus dari laut-laut yang lain. Kekuatan limpahan air tersebut diperkirakan 10.000 kali daripada air terjun Niagara.
Mereka menyatakan bukti ilmu pengetahuan, menunjukkan bahwa kulit kerang dari kawasan tersebut berusia lebih 7.000 tahun, manakala kulit kerang dari laut lain berusia sekitar 6.500 tahun. Ballard menerangkan, “Banyak kasus yang terjadi apabila air tawar dari sebuah telaga berubah menjadi air asin dan dampak banjir besar tersebut menyebabkan kawasan daratan yang sangat luas berubah menjadi dasar laut”.
Jan
Email |
Peristiwa/Kejadian Unik Di Perang Salib
Apakah anda tahu, kalau raja Richard dari Inggris tidak bisa berbahasa Inggris? Ataukah anda tahu kalau raja Richard dan sultan Saladin sering makan malam bersama dijeda pertempurannya? Seperti layaknya perang-perang yang lain, maka perang salib banyak sekali menyimpan cerita atau fakta unik dibaliknya.
Richard the Lion heart, yang terkenal sebagai Raja Inggris, dan konyolnya beliau tidak bisa bahasa inggris. Karena sejak kecil dia selalu berada di Prancis. Dia cuma numpang lahir di Inggris. Bahkan konon, beliau lebih mahir bahasa Arab daripada bahasa Inggris.
Raja Richard berada di Inggris dalam masa pemerintahannya hanya selama 11 bulan. Permaisurinya, Queen Berengaria of Navarre, malah tidak pernah ke Inggris sama sekali. Oleh karena itu Richard juga dikenal sebagai " The Absent King
Saking tidak percayanya dengan motivasi rekannya sesama ekspedisi perang salib, Raja Richard pernah mengatakan : "Saya lebih rela Yerusalem dipimpin oleh seorang Muslim yang bijak dan berjiwa ksatria daripada kota suci itu jatuh ketangan para baron Eropa yang hanya mengejar kekayaan pribadi "
Pada suatu peristiwa di pertempuran di Jaffa, ketika pasukan kavaleri Tentara Salib merasakan kelelahan, Richard sendiri memimpin pasukan tombak melawan kaum muslim. Saladin nyaris berada di sisinya dengan penuh kekaguman. Saat dia melihat kuda Richard terjatuh di bawahnya, seketika Sultan mengirimkan tukang kudanya ke medan pertempuran dengan dua ekor kuda yang masih segar untuk Raja Inggris yang berani itu.
Ada juga cerita mengenai Richard yang memasuki Yerusalem dengan menyamar dan makan malam bersama Saladin : mereka benar-benar saling bersikap ramah. Dalam rangkaian perbincangan, Richard bertanya kepada Sultan tentang bagaimana pandangannya mengenai Raja Inggris. Saladin menjawab bahwa Richard lebih mengunggulinya dalam sifat keberaniannya sebagai seorang ksatria, tapi kadang-kadang dia cenderung menyia-nyiakan sifatnya ini dengan terlalu gegabah dalam pertempuran. Sedangkan menurutnya Richard, Saladin terlalu moderat dalam memperkuat nilai-nilai keksatriaan, bahkan dalam pertempuran
Ketika ada salah satu panglima perang saladin memberontak, Richard membunuhnya dan menyerahkan kepalanya pada saladin serta berkata, "Aku tidak ingin orang ini mengacaukan "permainan" kecil kita". Dan keesokan harinya mereka bertempur sengit.
Pernah dalam suatu pertempuran, Richard melihat bahwa pedang saladin tumpul dan dia menghentikan perang hari itu untuk memberikan kesempatan agar saladin mengasahnya
Suatu hari, Richard sakit keras. Mendengar kabar itu, Shalahuddin mengirimkan dokter terbaiknya untuk mengobati Richard. Kapan lagi kita bisa mendapatkan pemimpin kaum muslim yang memiliki akhlak seperti Salahuddin?
Orang Eropa pada awalnya menyebut orang Muslim sebagai Barbarian, tetapi akibat kontak yang intensif dari perang salib, Lambat laun mereka menyadari bahwa yang barbar sesungguhnya adalah mereka. Jika ditilik dari tingginya peradaban budaya dan ilmu kaum muslimin saat itu.
Menurut catatan sejarah, pada saat perang salib, semua wanita dan pelacur di usir keluar dari kamp crusaders. Seluruh crusaders harus suci secara jasmaniah, bebas dari nafsu. Tapi ada satu grup wanita yg bebas keluar masuk camp crusaders yaitu tukang cuci baju. Bahkan kalau satu grup tukang cuci mau bepergian antar kota, mereka dijaga oleh sepasukan knight, dan dibuntuti pasukan infantri. Kalau iring-iringan ini diserang, keselamatan para tukang cuci ini no.1. Waktu ditawan pasukan muslim, para tukang cuci ini lebih dihormati daripada prajurit biasa. Sampai-sampai Richard The Lion Heart juga rela membayar ransum buat para tukang cuci itu
Ketika Frederick Barbarossa (kakek kaisar Frederik II) meninggal pada ekspedisi perang salib III, banyak ksatrianya yang menganggap bahwa ini adalah kehendak Tuhan dan banyak yang bergabung dengan kaum muslim. Lalu yang tersisa membawa jasad Barbarossa menuju ke yerusalem dengan anggapan nanti Barbarosa akan terlahir kembali.
Frederick II Kaisar Jerman, punya hubungan khusus dengan Sultan Malik dari Mesir di perang salib V. Beliau merasa di jaman itu (jaman dark ages), satu-satunya yang sebanding dengan dia di masalah budaya dan personality adalah pangeran-pangeran dari kerajaan muslim. Oleh karena itu gaya hidupnya agak nyentrik (dia berpoligami, padahal seorang Katolik tidak demikian).
Waktu terpaksa harus berpartisipasi dalam perang salib, Frederick II berhasil merebut Jerusalem, Betlehem dan Nazareth tanpa meneteskan setitik darahpun. Walaupun sebenernya dia cuma menyewa ke 3 kota tersebut dari sahabatnya si sultan Malik dari Mesir
Pernah ada kejadian Frederick II memukul pendeta yang masuk ke dalam masjid dan memperingatkan agar jangan melakukan hal itu lagi. Sedangkan al-Malik pernah dinasehati oleh Knight Templar agar membunuh Frederick II pada saat pengawalannya sedang longgar. Mengetahui hal tersebut, al-Malik segera menyuruh Frederick II agar segera pergi dari situ karena keadaannya 'berbahaya'.
Kekalahan pasukan Arab lebih sering karena mereka terpancing melakukan serangan terbuka melawan kavaleri berat Eropa. Dimana disiplin serta pengalaman tempur sukarelawan Jihad kalah jauh dari satuan tempur veteran Eropa khususnya ordo-ordo militer seperti Templar, Hospitallers dan Teutonic Knight.
Kekalahan pihak Eropa umumnya akibat dari insubordinasi alias kurang kuatnya komando tunggal dalam kesatuan tentara yang terdiri dari elemen-elemen berbeda dari para baron dan ordo militer yang sebenarnya saling tidak suka satu sama lainnya. Selain itu dalam beberapa kekalahan, para tentara bayaran ( mercenary ) dan sukarelawan Eropa seringkali terlalu cepat meninggalkan barisannya untuk menjarah kota-kota Islam yang hampir ditaklukannya. Hal itu membuat pasukan Islam yg sebenarnya sudah terpojok bisa melakukan counter-attack
Pasukan turki khwaraziman yang menyerang jerusalem tahun 1244 waktu itu dikontrol oleh keturunan genghis khan, Eljigidei. Yang lucu dari pasukan ini adalah pasukannya mayoritas beragama Buddha bahkan komandan Hulegu khan juga seorang Buddhis.
Sebenarnya pengiriman para Crusader salah alamat, kaum Turki Seljuk yang banyak mengganggu ziarah kaum kristiani ke Yerusalem sudah diusir oleh khalifah Mesir. Akan tetapi lamanya perjalanan serta miskinnya informasi membuat pemimpin Crusader tidak mendengar pergantian kekuasaan di Yerusalem.
Divisi elit pasukan berkuda Cossack di Rusia dan Musketer berkuda di Prancis karena terinspirasi suksesnya pasukan berkuda pemanah bangsa Arab. Pasukan berkuda bukan hanya sebagai pasukan sayab tapi menjadi pasukan khusus
Membangun sepasukan knights memakan biaya yang sangat besar. Seorang raja sekalipun di abad pertengahan paling hanya memiliki sekitar 100 - 300 Full Knight dengan Heavy Horse yang berdinas dibawah komandonya secara full - time. Biasanya para raja akan mengumpulkan seluruh Knight yang berada di bawah para duke dan baronnya apabila menghadapi pertempuran besar.
Para Knights umumnya adalah anak para ningrat yang tidak memiliki hak waris. Di masa itu seperti juga para bangsawan dimana saja, kekayaan dan kekuasaan sang ayah hanya diwarisi oleh putra sulungnya, kecuali tingkat raja atau baron kaya dimana putra ke dua hingga ke 3 masih mungkin mewarisi satu county atau estate dengan kastil kecil. Putra-putra yang tidak atau merasa kurang memiliki kekayaan biasanya sejak remaja mengasah diri dengan ketrampilan perang. Mereka kemudian pada usia tertentu (15-16 tahun ) di inagurasi menjadi knight oleh raja atau baron tempat dia mengabdi.
Ada sebuah aturan yang tidak pernah dilanggar oleh kedua belah pihak sewaktu perang salib. Yaitu Fakta Nobility atau Hukum Chivalry yang berlaku di abad pertengahan bahwa raja tidak boleh membunuh sesama raja. Khususnya apabila tertawan. Salah satu kode etik knights dan para noble adalah mereka pantang membunuh keluarga atau orang2 dari keturunan ningrat yang menyerah/tertawan dalam pertempuran. Akan tetapi khusus buat religius-military Order spt Templar, Hospitaller dan Teutonic dalam perang Salib, peraturan itu tidak berlaku terhadap para noble/ningrat Muslim. Kecuali dalam kondisi khusus atau mendapat spesial order dari pemimpin Crusader yang mendapat mandat langsung dari Paus. Dalam tradisi Arab sendiri, seorang raja pantang membunuh sesama raja. Hal itu yang diterapkan Saladin ketika dia tidak membunuh Guy of Lusignan, raja kerajaan Latin di Yerusalem ketika berhasil memenangkan pertempuran Hattin
Saladin pernah melanggar etika dan hukum perang Islam yg selalu dia junjung tinggi ketika dia mengeksekusi semua tawanan Ksatria Templar dan Hospitaller ketika dia memenangkan pertempuran Hattin. Sementara Richard The Lion Heart juga pernah melanggar kode etik Chivalry serta etika Noble-nya saat dia mengeksekusi 2000 serdadu Saladin yang tertawan di depan gerbang Acre/Akko
Kalau selama ini kita mendengar bahwa Saladin itu komandan yg santun, maka salah satu panglima mamluk yaitu Baybar adalah komandan yang garang. Tidak kalah garangnya dalam soal bunuh-membunuh seperti crusaders. Kalau crusaders dibawah pimpinan Richard pernah menghukum mati seluruh tawanan muslim di Aacre, pasukan Baybar juga membunuh semua orang kristen di Acre, termasuk pendeta dan perempuan. bahkan dia berkirim surat ke komandan crusaders untuk menceritakan detil pembantaian di dalam suratnya. Baybar bahkan sampai membuat lingkungan acre jadi gurun agar di masa depan sulit untuk jadi pangkalan crusaders lagi.
Saat pengepungan kota Acre, Baybars menggunakan siege weaponnya selain sebagai senjata penghancur berat jarak jauh, juga sebagai senjata psikologi dan biologi. Senjata katapel-nya tidak hanya melontarkan batu ke arah kota, tapi juga mayat pasukan musuh, tawanan anak-anak yang masih hidup serta bangkai binatang spt kuda, unta dll. Di abad pertengahan hal itu kerap disebut sbg 'humor pasukan artileri'. Namun Baybars melakukannya lebih intensif dan mengerikan.
Akibat dihinggapi penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Maka.Shalahuddin lantas menggagas sebuah festival yang diberi nama peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tujuannya untuk menumbuhkan dan membangkitkan spirit perjuangan. Di festival ini dikaji habis-habisan sirah nabawiyah (sejarah nabi) dan atsar (perkataan) sahabat, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai jihad.Festival ini berlangsung dua bulan berturut-turut. Hasilnya luar biasa. Banyak pemuda Muslim yang mendaftar untuk berjihad membebaskan Palestina. Mereka pun siap mengikuti pendidikan kemiliteran.
Ada di antara teman-teman yang mau menambahkan???
Foto-Foto Peristiwa Yang Mengubah Sejarah Dunia
Mungkin kamu-kamu perlu mengetahui tentang peristiwa-peristiwa sejarah jaman dulu yang mampu mengubah sejarah di berbagai negara di dunia ini yang antara lain :
Eksekusi Gerilyawan Vietkong (1968)
Saat Jenderal Nguyen Ngoc Loan, kepala kepolisian Vietnam Selatan mulai menarik pelatuk pistol kearah seorang komandan gerilyawan vietkong, fotografer Associated Press Eddie Adams mulai menekan tombol shutter kameranya. Eddie Adams memperoleh penghargaan jurnalisme tertinggi, Pulitzer, lewat foto yang diambilnya ini. Namun lebih dari itu, foto ini mengubah opini masyarakat Amerika terhadap Perang Vietnam, memicu gerakan anti perang dan menginspirasi lahirnya generasi bunga di Amerika waktu itu. Bagi sang jenderal, foto ini membuatnya menjadi ikon kekejaman dan ejekan serta penolakan selalu menyertainya kemanapun dia pergi sampai akhir hayatnya.
Jenderal Soedirman Dalam Tandu (1948)
Foto diatas saya dapatkan tahun 2001, dan saya kesulitan mengingat sumbernya. Pak Dirman adalah Jenderal pertama dan termuda yang dimiliki Indonesia, salah satu teladan dan tokoh terbesar yang dilahirkan bangsa. Tokoh yang dikenal sangat teguh berpegang pada prinsip ini juga sangat tangguh. Dalam keadaan sangat lemah karena paru-parunya tinggal sebelah, dia memimpin gerilya selama 7 bulan menghadapi agresi militer ke-2, berpindah dari hutan ke hutan dengan ditandu dan tanpa pengobatan sama sekali. Hanya semangat pasukan dan kepasrahan dirinyalah yang menjaganya tetap tegar. Semangat dan keteguhan Pak Dirman terus menjadi penggerak perjuangan kala itu. Dan foto ini seharusnya terus menjadi pengingat “dunia Indonesia” akan begitu banyak nilai baik, prinsip dan keteguhan yang mulai luntur dimana-mana.
Wanting A Meal (1993)
Kevin Carter berangkat ke Sudan dengan niatan untuk mengambil foto pemberontakan yang terjadi. Namun sesampainya disana, justru korban kelaparan-lah yang menarik minatnya. Dijalan dia mendapati seorang bocah perempuan kelaparan merangkak lemah susah payah menuju pusat pembagian makan, berhenti ditengah jalan dan mengumpulkan tenaga. Ditengah kejadian itu, seekor burung bangkai datang dan menunggu bocah tersebut. Carter-pun mengabadikan kejadian tersebut. Foto ini pertama dimuat dikoran New York Times, dan reaksi keras bermunculan mengkritik Carter yang tidak menolong gadis kecil ini. Carter beralasan dia sudah mengusir burung bangkai tersebut sesudah mengambil foto, namun tidak menolong si bocah karena konvensi fotografer yang tidak boleh ikut campur dalam konflik (?). kontroversi terus menghujani Carter, meskipun hadiah Pulitzer dia terima atas karyanya ini. Tahun 1994, Carter ditemukan bunuh diri dengan sengaja mengalirkan gas CO dari knalpot mobil kedalam ruangannya. Dia meninggalkan catatan yang isinya berupa penyesalan dan kesedihan karena tidak menolong si bocah, frustasi akibat terjerat hutang dan kesedihan karena sahabat karibnya tertembak. Foto ini selalu mengingatkan akan tragedi kemanusiaan di Afrika dan tragedi dalam dunia fotografi itu sendiri, keduanya memang tidak bisa dipisahkan.
Pendaratan Normandia (1944)
Robert Capa memiliki pakem yang sangat terkenal, “Jika hasil fotomu tidak bagus, berarti kamu kurang dekat.” Sebelum era Capa, jurnalisme foto masih belum begitu dihargai. Robert Capa seperti menjadi penanda pentingnya jurnalisme fotografi yang kemudian menjadi sangat berpengaruh dibanyak peristiwa besar dunia. Karya Capa paling dikenal adalah serangkaian foto pendaratan Normandia dimana dia ikut dalam rombongan airborne yang mendarat di pantai Omaha -Perancis selama perang dunia 2. Terjebak dalam hujan peluru dan granat antara Sekutu - Jerman, dan selama beberapa jam awal berhasil mengambil 106 foto dari kamera Comtax berlensa pendek 50mm dan 6 roll film untuk mengabadikan invansi yang menjadi awal tumbangnya Adolf Hitler ini. Kesalahan yang dilakukan staf pencucian film membuat semua fotonya terlihat kabur, namun pakem Capa kemudian diikuti seluruh jurnalis foto sampai detik ini: mengabadikan peristiwa dari jarak sedekat mungkin. Karya Capa lainnya bisa anda lihat disini.
Lynching (1930)
10.000 masa kulit putih nekad mengamuk dan menggelandang dua pemuda kulit hitam dari penjara, serta menghukum mereka dengan hukuman gantung tanpa keputusan hakim. Kedua pemuda ini dituduh memperkosa seorang gadis kulit putih, peristiwa terjadi di Marion-Indiana, dimana pengadilan massal sering sekali terjadi jika pelaku yang menjadi tertuduh adalah warga kulit hitam. Foto pengadilan masal seperti ini dulu sering dibuat menjadi postcard untuk menunjukkan supremasi kulit putih. Wajah mayat yang digantung berbanding kontras dengan kepuasan yang diperlihatkan warga, sebuah monumen kekejaman dan sikap barbarian…
Earthrise (1968)
Foto ini adalah foto planet bumi yang diambil pertama kali dari luar angkasa. Banyak orang menyebutnya sebagai foto lingkungan hidup paling berpengaruh yang pernah diambil. Diambil pada malam natal tahun 1968, oleh kru Apollo 8, William Anders. Foto ini mengingatkan banyak orang akan ringkihnya eksistensi manusia dan kecilnya planet dibandingkan alam raya.
Tragedi Tiananmen 1989
Demonstrasi sekitar 3000 mahasiswa di Beijing berubah menjadi demosntrasi masal jutaan rakyat Cina, meminta reformasi pemerintahan yang tidak adil. Selama 7 minggu, rakyat dan tentara berhadap-hadapan dan saling mengejek. Saat partai komunis mulai mengerahkan tank untuk membubarkan masa, seorang mahasiswa nekad menghadang laju sebarisan tank, berdiri tegap didepannya sambil memegang tas. Seorang pahlawan lahir. Pahlawan kedua lahir, saat pengemudi tank menolak perintah komandannya untuk melindas mahasiswa tersebut dan memilih berjalan memutarinya. Kejadian ini memang tidak berakhir indah karena pembantaian akhirnya terjadi di lapangan Tiananmen. Namun sejak itu masyarakat Cina mulai sadar, selalu ada harapan akan kesatuan antara tentara dan rakyatnya.
Foto Manusia Dengan Sinar Rontgen Pertama (1896)
Saat bereksperiman dengan tabung sinar katoda yang ditambahi barium platinosianida, Rontgen terkejut ketika mendapati bahwa hasil foto ternyata menghasilkan efek pendaran yang berbeda. Menyadari kekuatan sinar yag dihasilkan tabung itu, Rontgen memotret tangan istrinya (perhatikan cincin kimpoi yang melingkar) dan membuat foto sinar X yang pertama. Sebelum itu, dokter tak pernah bisa melihat bagian dalam tubuh manusia kecuali membedahnya. Rontgen sendiri memperoleh hadiah Nobel fisika tahun 1901.
Loch Ness (1934)
Legenda monster Lochness di Skotlandia sebenarnya sudah berhembus sejak abad ke 1, namun tidak sebelum foto diatas dicetak dan tersebar, cerita palsu ini menjalar keseluruh penjuru dunia. Foto ini bertanggungjawab atas puluhan tahun spekulasi, milyaran dolar uang dari kantong wisatawan yang datang dari seluruh dunia serta eksplorasi bawah air yang mahal dan menghabiskan tenaga. Semua gara-gara foto palsu ini. Christian Spurling, Marmaduke dan Ian Wetherell merakit monster palsu dari mainan kapal selam dan kayu dan mengambangkannya diatas danau, kemudian menjepretnya dengan kamera. Pengakuan mereka 60 tahun kemudian (1994) mengakhiri spekulasi tentang kebenaran cerita monster Loch Ness. Foto ini mungkin sekali adalah foto rekayasa pertama kali didunia, selain itu menandaskan kembali pernyatan “kamera tidak pernah berbohong…manusialah yang berbohong…”
Masih banyak karya fotografi lainnya yang juga pantas disebut bersejarah, namun saya rasa 10 ini cukup mewakili.
Benua Atlantis
BENUA ATLANTIS
Peradaban Yang Hilang
Sebagian pasti berfikir bahwa cerita ini menjemukan. Selalu berulang-ulang dari waktu kewaktu sehingga tidak pernah ada habisnya. Akan tetapi mistersi keberadaannya yang tidak pernah terungkap membuat sebagian yang lain selalu meraba dalam gelap dan selalu mencoba menjalin benang merah.
Di kisahkan, ribuan tahun lalu, jauh sebelum peradaban manusia saat ini, terdapat sebuah peradaban maju ditanah yang subur dan makmur. Peradaban tersebut begitu terorganisir dengan tata letak bangunan yang rapih dan seni yang menawan. Negeri dengan pegunungan-pegunungan yang indah dan megah dengan teknologi yang sangat maju. Tiba-tiba saja peradaban tersebut lenyap. Dan tak berbekas. Seluruh peninggalan dan bukti sejarah seperti ditelan ke dasar bumi, terlipat dalam ceruk yang dalam, tersapu dari bumi selamanya. Bumi kembali sepi. Peradaban kembali pada titik nol.
Atlantis nama daratan itu. Sebuah nama dari benua legendaris yang pertama disebut oleh Plato (360 tahun sebelum masehi) dalam dialog Timaeus and Critias. Hingga saat inipun banyak yang menyangsikan bahwa cerita tersebut berdasarkan fakta. Tapi menurut Plato, Atlantis pernah ada. Ia menyebutkan bahwa Benua tersebut berada di bawah pillar Heracles yang tenggelam 11.500 tahun yang lalu oleh bencana alam dan kekacauan besar. Plato sendiri dipercayai oleh beberapa ahli, mendapatkan kisah ini dari penduduk Mesir, yang menyebutnya Keftiu. Beberapa sarjana bahkan beranggapan, Plato terinspirasi oleh kejadian-kejadian masa lalu seperti, Ledakan Guung Thera, Perang Troya, Kehancuran Helike (373 Sebelum Masehi), Perang Bharatayudha, hingga kegagalan invasi Athena ke pulau Sisilia yang diramu menjadi satu cerita, sehingga banyak orang beranggapan Benua Atlantis hanya dongeng semata.
Atlantis yang artinya Tanahnya Atlas - Negeri 2 Pilar/Tiang yang bisa diartikan sebagai negeri dengan pegunungan-pegunungan. Atlantis dikenal mempunyai tanah yang sangat subur, makmur dan berteknologi tinggi, dengan kota atau pulau berbentuk lingkaran/cincin yang tersusun antara daratan dan perairan secara berurutan. Susunan tersebut dikabarkan berdasarkan perhitungan matematika yang tepat dan efisien sehingga tertata dengan rapi dengan sebuah istana megah tepat di pusat kota sebagai pusat pemerintahan.
Gambar Atlantis berdasarkan deskripsi Plato
Walupun sebagian orang menganggap Benua Atlantis hanya dongeng belaka, tak kurang ribuan buku dan puluhan film membahas atau menyinggung tentang keberadaan Atlantis.
Bagi para arkeolog atau oceanografer modern, Atlantis tetap merupakan obyek menarik untuk dipelajari terutama menyangkut teka-teki dimana sebetulnya lokasi Benua itu berada. Berbagai ilmuwan dan juga paranormal serta wartawan hingga kini masih mencari lokasinya.
Peneliti dan Penulis, James Churchward, menemukan tulisan sakral tibet yang menunjukkan ‘dua benua tak dikenal’ yang ia duga salah satunya adalah Atlantis. Begitu juga sebuah Petroglyph di Yucatan Meksiko yang ditemukan oleh William Niven yang menggambarkan konfigurasi tak dikenal sebuah daratan di sekitar Atlantik dan Pasifik.
Lokasi Atlantis berdasarkan buku Atlantis :The Antediluvian World, Ignatius L. Donnelly, 1882
Pendapat yang umum dikemukakan tentang keberadaan Atlantis adalah hilang di Laut Atlantik. Diperkirakan di tengah-tengah laut luas tersebut, dahulu kala terdapat pulau dengan kebudayaan maju yang tenggelam akibat mencairnya zaman es atau bencana alam lainnya. Ada yang memperkirakan Benua tersebut berada di sekitar Portugal dan bahkan sampai ke seberang Atlantik di perairan Karibia.
Atlantis di Irlandia?
Dr. Ulf Erlingsson, seorang ahli geografi yang mendalami geografi fisik pada Universitas Uppsala di Swedia, menyatakan Irlandia adalah Pulau Atlantis yang dimaksud oleh Plato. Spesialisasi Dr. Ulf Erlingsson adalah geomorfologi, geologi bahari (marine geology) dan glaciologi (ilmu pengetahuan mengenai kepulauan es). Erlingsson pakar dalam pemetaan bawah laut dan telah menciptakan peralatan untuk tujuan ini.
Menurutnya, ukuran, geografi dan bentang alam Atlantis sama persis dengan Irlandia. Paling utama dalam teorinya ini adalah ukuran panjang dan lebar pulaunya sama, serta terdapat daratan di tengah pulau yang dikelilingi gunung-gunung. Menurutnya, cerita Plato memiliki 99,98 persen data geografis Irlandia. Dan bencana yang dimaksud Plato adalah tenggelamnya Dogger Bank akibat pasang yang luar biasa pada 6.100 tahun SM.
Bukan hanya mengkaji secara geografi fisik, Ulf Erlingsson juga mencantumkan situs megalitik di Irlandia yang setara dengan monumen megalitik lainnya di Eropa dan Afrika Utara yang masuk dalam batas wilayah Atlantis menurut Plato. Kajian Erlingsson ini diterbitkan bulan September 2003 oleh Lindrom Publishing dengan judul ”Atlantis from a Geographer’s Perspective: Mapping the FairyLand.”
Atlantis = Indonesia?
Dugaan terkini tentang keberadaan Atlantis adalah daratan yang berada di Indonesia. Sebagian arkeolog dan ilmuwan Amerika Serikat bahkan meyakini benua Atlantis dulunya adalah sebuah pulau besar bernama Sunda Land atau Summa Terra Land, Wilayah yang kini ditempati Sumatera, Jawa dan Kalimantan yang sekitar 11.600 tahun silam daratan-daratan ini masih merupakan kontinen yang sangat besar. Benua ini perlahan-lahan tenggelam dan terpisah seiring dengan berakhirnya zaman es. Teori ini diangkat ke permukaan dalam ‘International Symposium on The Dispersal of Austronesian and The Ethnogeneses of The People in Indonesian Archipelago’ yang dihelat 28-30 Juni 2005, di Solo. Hipotesa itu berdasarkan pada kajian ilmiah seiring makin mutakhirnya pengetahuan tentang arkeologimolekuler. Disebutkan lagi, Pulau Natuna dan Penduduknya merupakan sisa-sisa terpenting yang berkaitan dengan Atlantis. Berdasarkan kajian Biomolekuler, Penduduk Asli Natuna memiliki gen yang mirip dengan bangsa Austronesia tertua yang diyakini bangsa ini memiliki kebudayaan tinggi seperti yang dinisbatkan Plato dalam mitologi yang ia kemukakan.
Dalam teori yang lain yang mendukung Atlantis berada di Indonesia mengemukakan, Penduduk Atlantis terbagi dua, keturunan minoritas bangsa lemuria yang berkulit putih, tinggi, bermata biru dan berambut pirang yang merupakan nenek moyang suku bangsa Arya dan dipercaya memiliki garis keturunan Bangsa Pleides, sedangkan penduduk yang lain berkulit coklat/gelap, relatif pendek, bermata coklat dan berambut hitam memiliki garis keturunan Bangsa Mu/Lemuria/Pasifika. Pada waktu itu, Bangsa luar angkasa (Bangsa Pleides) sudah berhubungan baik dengan penduduk Bumi. Mereka umumnya dianggap sebagai Dewa karena kemampuannya jauh di atas penduduk Atlantis.
Hal ini dihubung-hubungkan dengan Hastinapura (Bahasa Sansekerta untuk Atlantis) tepatnya disekitar wilayah Suma Terra (Sumatra) atau disebut juga Swarnabhumi atau Land of Taprobane, ditengah-tengah 2 pillar penyangga : Gunung Krakatoa dan Gunung Toba, dua gunung yang super besar. Atlantis hancur karena konflik internal para penguasa yang luluh lantak karena peperangan super modern dengan menggunakan teknologi tinggi (nuklir) berikut senjata-senjata pemberian bangsa Pleides. Senjata tersebut memiliki daya hancur masal yang dimiliki oleh para pemimpin-pemimpin Atlantis, yang pada akhirnya memicu ketidakstabilan pada alam.
Peperangan itu terbagi menjadi 2 kubu besar, seperti yang diceritakan dalam mitologi, Pandawa dan Kurawa. Kendaraan tempur dan pesawat-pesawat tempur di asumsikan sebagai Kereta Kencana, sedangkan Panah-panah sakti adalah asumsi dari Rudal balistik atau laser beam. Dan baju zirah yang dikenakan gatot kaca adalah Baju tempur yang bisa terbang. Diceritakan pula, seorang tokoh (baladewa) tidak boleh ikut berperang karena memiliki senjata pemusnah masal yang mampu membelah bumi.
Peristiwa besar itu, yang dimenangi oleh Pandawa, tetap saja mengakibatkan alam menjadi tidak seimbang yang pada akhirnya terjadi letusan besar dari 2 gunung super volcano (2 pillar) yang mengapit mereka, yang memusnahkan Penduduk Atlantis secara global, yaitu Gunung Krakatoa dan Gunung Toba. Danau Toba, danau terluas di atas ketinggian seribu meter dari permukaan air, adalah kaldera raksasa yang di asumsikan sebagai sisa-sisa dari Gunung raksasa tersebut. Ledakan itu menyebabkan gelombang Tsunami yang dahsyat sehingga menghapus semua kebudayaan yang pernah berdiri di Summa Terra. Tersapu dan di hempaskan ke seluruh bagian dunia hingga terhisap ke dasar Lautan Atlantik.
Sebagian kecil penduduk yang selamat sebagian besar lari ke arah barat (melalui India, Alengka (Srilangka)) dan menjadi Ras Arya. Sebagian kecil ke arah timur dan menjadi Bangsa Oceania dan Indian. Sayangnya bagian kecil penduduk yang selamat adalah penduduk-penduduk yang ada di lingkar luar yang jauh dari pusat Atlantis. Sehingga kesinambungan teknologi tiba-tiba berhenti dan kembali ke masa Pra-Sejarah. Mereka hanya mewariskan kisah-kisah ini ke keturunan mereka yang kemudian di adaptasikan dengan perkembangan kebudayaan setempat. Kisah-kisah ini yang kemudian mengilhami pemahaman kepercayaan yang dianut oleh penduduk bumi sebagai tuntunan dan pedoman hidup agar tidak terjadi lagi kehancuran yang berakibat musnahnya peradaban manusia untuk kesekian kali.
Sejak saat itu, Bangsa Pleides (Mahluk Luar Angkasa) memutuskan untuk tidak ikut campur dalam perkembangan manusia saat ini, karena kemunculannya disetiap kebudayaan sebagai campur tangan mereka terhadap proses pendewasaan manusia bumi yang diikuti dengan alih teknologi malah mengakibatkan kehancuran. Di anggap manusia bumi belum siap menerima teknologi yang mereka sampaikan dengan menyalahgunakannya. Campur tangan tersebut juga tenyata berdampak pada pemujaan berlebihan dan menganggap mereka sebagai Dewa yang pada akhirnya menyingkirkan hakikat Tuhan. Saat ini mereka hanya mengamati dan sesekali datang mengunjungi kita yang penampakannya sering disebut-sebut dengan UFO (Unidentified Flaying Object) atau Alien. Kemunculan UFO yang seringkali dilaporkan di Dunia Barat (Amerika dan Eropa) juga dianggap mereka sedang mengobservasi bagian sisi kebudayaan yang paling maju seperti yang mereka lakukan di kebudayaan-kebudayaan terdahulu.
Dalam teori tersebut, orang Indonesia sekarang bukan orang keturunan Atlantis atau Mu/Lemuria melainkan suku mongolid yang berasal dari cina selatan melalui malaka dan suku negroid austro yang berasal dari Austalia. Merekalah yang akhirnya tinggal di wilayah bekas reruntuhan Atlantis.
Teori spekulatif yang lain tentang keberadaan Benua Atlantis, justru saling berseberangan satu sama lain. Dalam teori yang lain, Atlantis selalu dihubung-hubungkan dengan keberadaan UFO secara langsung. Dipercayai, oleh para pendukung keberadaan UFO, mahluk-mahluk ekstrateretial tersebut adalah manusia atlantis yang meninggalkan Bumi karena kehancuran massal. Mereka, dengan teknologi majunya, pindah ke Planet lain. Ada yang beranggapan mereka pindah ke Planet Mars, lalu pindah lagi ke Planet lain. Hal ini juga menerangkan Evolusi manusia yang berubah menjadi Alien. Dalam waktu ribuan tahun atau lebih lama lagi, Karena perkembangan teknologi yang amat pesat, kepala manusia menjadi lebih besar karena porsi otak yang mereka gunakan makin maksimal. Tubuh mereka menjadi lebih kurus karena, semakin maju teknologi, tidak ada lagi pekerjaan keras yang mereka kerjakan, mulut mereka mengecil karena konsumsi sudah lebih cepat dengan cara infus atau berbentuk pil. Mereka sesekali berkunjung ke Bumi untuk meneliti kehidupan yang telah ia tinggalkan.
Sampai saat ini, teori tentang keberadaan Atlantis tak terhitung jumlahnya dan sangat bervariasi. Seluruh teori yang berkembang dianggap masih bersifat spekulatif dan justru mendulang ribuan tanya. Tidak ada cukup bukti-bukti yang mendukung dan tidak ditemukan peninggalan sejarah yang faktuil untuk mendukung teori-teori tersebut. Hingga saat ini, Benua Atlantis tetap menjadi misteri terbesar dalam peradaban manusia yang tidak terkuak
Purbalingga, Wilayah Hunian Pertama Manusia Tertua Indonesia
Selasa, 11 Agustus 2009 , 17:33:00
PURBALINGGA, (PRLM).- Purbalingga, Jateng, diduga pernah menjadi tempat tinggal manusia tertua di Indonesia, merupakan wilayah hunian pertama manusia ras Austronesia. Kesimpulan tersebut diperolah dari hasil temuan artefak oleh ahli arkeologi.
"Berdasarkan hasil penelitian artefak sejak 1981 oleh para arkeolog, Purbalingga yang merupakan salah satu cekungan Banyumas, diduga pernah menjadi tempat tinggal manusia tertua di Indonesia," kata Prof. Dr. Harry Truman Simanjuntak, peneliti utama di Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Departemen Kebudayaan, Selasa (11/8), saat paparan pada lokakarya Geologi dan Arkeologi Purbalingga.
Harry Truman menambahkan, sejumlah penemuan puluhan situs purbakala di kabupaten tersebut juga membuktikan jika Purbalingga dulunya merupakan wilayah pertama hunian manusia ras Austronesia. Menurutnya, manusia prasejarah telah tinggal di Purbalingga sejak zaman megalitikum. "Usianya sekitar 3.570 tahun yang lalu, mereka sudah mendiami daerah itu, yakni di sepanjang daerah aliran sungai," katanya.
Hasil temuan selama penelitan di antaranya, 22 situs bengkel batu prasejarah, 21 punden berundak, 8 menhir, dan 42.000 peralatan batu lainnya. Selain banyak ditemukan buktu-bukti peninggalan megalitikum, di Purbalingga juga banyak ditemukan peninggalan zaman neolitikum dan protosejarah.
Truman bahkan berani menyimpulkan, jika dulunya Purbalingga pernah menjadi bengkel industri purba. Hal ini didasarkan pada berbagai penemuan purbakala seperti gelang, sisir batu, beliung, dan lainnya. Bukti tersebut juga mengarah bahwa bengkel industri purba bukan hanya untuk kebutuhan sendiri namun sudah dijual ke luar daerah.
"Tidak hanya untuk kebutuhan sendiri, hasil produksi bengkel industry batu di Purbalingga bahkan telah dijual ke luar daerah," jelasnya.
Meski ahli arkelolog menemukan berbagai peralatan yang digunakan zaman batu menurut Truman, hingga saat ini belum berhasil ditemukan fosil manusia maupun hewan purba di daerah tersebut. "Ada kemungkinan tanah di Purbalingga terlalu asam, sehingga bisa merusak fosil," jelasnya.
Sedangkan Ahli Arkeologi Publik, Bambang Sulistiyanto menambahkan, masyarakat harus diberdayakan dalam pelestarian sejarah. "Masyarakat di sekitar situs harus dilibatkan dalam pelestarian sejarah," katanya.
Menurutnya, banyak benda arkeologi ditemukan di sebelah timur Gunung Slamet. Namun, kata dia, benda-benda arkeologi tersebut sudah banyak yang rusak dan hilang. "Banyak benda dari zaman Megalitikum terdapat di situ yang sudah mengalami kerusakan," jelasnya.
Sehingga kalau kondisi ini dibiarkan, dikhawatirkan Purbalingga tidak punya warisan sejarah. Padahal, kata dia, Purbalingga mempunyai beragam peninggalan sejarah mulai dari zaman megalitikum hingga proto sejarah. (A-99/das)***
Ditemukan 20 menhir di Tunjungmuli
Monday, 14 September 2009
Ditemukan 20 menhir di Tunjungmuli
PURBALINGGA - Arkeolog dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Purbalingga bersama arkeolog dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng, yang melakukan observasi lapangan di Desa Tunjungmuli, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga kembali menemukan benda purbakala berupa 11 menhir. Sehari sebelumnya ditemukan tujuh menhir di beberapa tempat terpisah. Dengan penemuan ini berarti sedikitnya telah ditemukan 20 menhir masa peninggalan prasejarah.
Arkeolog dari Disbudparpora Purbalingga, Adi Purwanto SSi MSi mengatakan, 11 menhir yang baru ditemukan, Rabu (9/9) berada di Kali Arca. Lokasi penemuan ini berdekatan dengan Dukuh Arca, lokasi ditemukannya tujuh buah menhir sehari sebelumnya. Dikatakan Adi Purwanto, sebagaimana penemuan sebelumnya, batu-batu menhir tersebut ditemukan berserakan di tepian maupun di tengah Kali Arca. "Diprediksikan, batu-batu menhir itu merupakan media pemujaan arwah bagi masyarakat purbakala dalam meminta keselamatan dan hasil panen yang melimpah, " katanya.
Menurutnya, legenda wilayah Purbalingga yang menjadi tempat asal-usul manusia purba, ternyata semakin terlihat jelas. Sebelumnya Tim Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Purbalingga, Selasa (8/9) menemukan kembali tujuh menhir sekaligus. Temuan tujuh batu tempat pemujaan ini berada dalam radius 2 kilometer dari temuan dua buah menhir sebelumnya pada akhir bulan lalu. Lokasi penemuan kali ini berada di Dukuh Arca, Kadus V, Desa Tunjungmulih, Kecamatan Karangmoncol.
"Posisi temuan Menhir kali ini sangat berserakan. Letaknya juga tidak beraturan, berbeda pada temuan dua buah menhir sebelumnya yang menunjukkan arah utara-selatan. Di atas temuan batu yang berserakan, terdapat punden berundak yang tertata rapi," kata Adi Purwanto.
Terbesar
Dijelaskan Adi, temuan menhir tersebut dipastikan berasal dari zaman megalitikum pada abad I dan II. Ukuran menhir bervariasi antara 2 hingga 3 meter. "Struktur menhir kali ini lebih halus dibanding temuan sebelumnya. Ukuran terbesar bahkan ada yang lebih dari 3 meter. Ukuran ini terbesar di Indonesia," kata Adi Purwanto.
Adi menambahkan, temuan menhir tersebut untuk sementara tetap dibiarkan pada lokasi penemuan. Hanya saja, lokasi temuan dipagar agar tidak rusak. "Kami akan meneliti temuan ini bersama tim dari Balai Perlindungan Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng," imbuhnya. ST-Tj
28/08/2009 22:09 (Peninggalan Purbakala)
Dua menhir atau batu tempat pemujaan arwah pada zaman Megalitikum ditemukan di Dusun Senila Purbalingga, Jawa Tengah. Batu berbentuk pocong ini ditemukan secara tidak sengaja oleh warga Desa Tunjungmuli, awal Agustus lalu.
Peninggalan Purbakala - 2009-08-28 22:09:33
Warga Purbalingga Temukan Dua Menhir
Dua menhir atau batu tempat pemujaan arwah pada zaman Megalitikum ditemukan di Dusun Senila Purbalingga, Jawa Tengah. Batu berbentuk pocong ini ditemukan secara tidak sengaja oleh warga Desa Tunjungmuli, awal Agustus lalu.
PURBALINGGA -- Cekungan Banyumas,
> > termasuk Purbalingga, diduga pernah menjadi tempat tinggal manusia
> > tertua di Indonesia. Dugaan ini diungkap oleh pakar arkeologi
> > berdasarkan berbagai artefak yang diteliti sejak
> 1981.
> > "Purbalingga dulunya merupakan wilayah pertama hunian manusia
> > ras Austronesia, " kata Prof Dr Harry Truman Simanjuntak, peneliti utama
> > di Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Departemen
> > Kebudayaan, kemarin.
> > Setelah memberikan paparan pada lokakarya Geologi dan
> > Arkeologi Purbalingga, Truman, yang pernah melakukan penelitian di
> > Purbalingga sejak 1981, menuturkan bahwa kini sudah terkumpul puluhan
> > situs purbakala di daerah itu. Di antara puluhan situs tersebut
> > terdapat 22 situs bengkel batu prasejarah, 21 punden berundak, 8
> > menhir, dan 42 ribu peralatan batu lainnya.
> > Dari banyaknya situs itu, dia menyimpulkan bahwa manusia
> > prasejarah telah tinggal di Purbalingga sejak zaman megalitikum.
> > "Kira-kira 3.570 tahun yang lalu mereka sudah mendiami daerah itu,"
> > katanya.
> > Selain peninggalan megalitikum, di Purbalingga
> banyak ditemukan
> > peninggalan zaman neolitikum dan protosejarah. Ia memperkirakan dulunya
> > Purbalingga merupakan bengkel industri purba. Hal ini didasarkan pada
> > berbagai penemuan purbakala, seperti gelang, sisir batu, dan beliung.
> > Tidak hanya untuk kebutuhan sendiri, hasil produksi bengkel industri
> > batu di Purbalingga telah dijual ke luar daerah.
> > Hanya, kata Truman, hingga saat ini belum dapat ditemukan fosil
> > manusia maupun hewan purba di daerah tersebut. "Tanah di sini terlalu
> > asam, sehingga bisa merusak fosil," katanya.
> > Meski menjadi "gudang" benda purba dari zaman megalitikum,
> > sayangnya, masyarakat lokal belum memiliki kesadaran untuk ikut
> > melestarikan peninggalan tersebut. Bambang Sulistiyanto, ahli arkeologi
> > publik, mengatakan masyarakat harus diberdayakan dalam pelestarian
> > sejarah.
> > Dia memberi contoh banyak benda arkeologi yang
> ditemukan di
> > sebelah timur Gunung Slamet. Namun, benda itu sudah banyak yang rusak
> > dan hilang. "Padahal banyak benda dari zaman megalitikum terdapat di
> > situ," katanya. Kalau pencurian dan perusakan itu dibiarkan, di masa
> > datang Purbalingga tak lagi punya warisan sejarah.ARIS ANDRIANTO
> >
[INFO] Manusia Pertama Indonesia Tinggal di Purbalingga
PURBALINGGA -- Cekungan Banyumas, termasuk Purbalingga, diduga pernah menjadi tempat tinggal manusia tertua di Indonesia. Dugaan ini diungkap oleh pakar arkeologi berdasarkan berbagai artefak yang diteliti sejak 1981.
"Purbalingga dulunya merupakan wilayah pertama hunian manusia ras Austronesia," kata Prof Dr Harry Truman Simanjuntak, peneliti utama di Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Departemen Kebudayaan, kemarin.
Setelah memberikan paparan pada lokakarya Geologi dan Arkeologi Purbalingga, Truman, yang pernah melakukan penelitian di Purbalingga sejak 1981, menuturkan bahwa kini sudah terkumpul puluhan situs purbakala di daerah itu. Di antara puluhan situs tersebut terdapat 22 situs bengkel batu prasejarah, 21 punden berundak, 8 menhir, dan 42 ribu peralatan batu lainnya.
Dari banyaknya situs itu, dia menyimpulkan bahwa manusia prasejarah telah tinggal di Purbalingga sejak zaman megalitikum. "Kira-kira 3.570 tahun yang lalu mereka sudah mendiami daerah itu," katanya.
Selain peninggalan megalitikum, di Purbalingga banyak ditemukan peninggalan zaman neolitikum dan protosejarah. Ia memperkirakan dulunya Purbalingga merupakan bengkel industri purba. Hal ini didasarkan pada berbagai penemuan purbakala, seperti gelang, sisir batu, dan beliung. Tidak hanya untuk kebutuhan sendiri, hasil produksi bengkel industri batu di Purbalingga telah dijual ke luar daerah.
Hanya, kata Truman, hingga saat ini belum dapat ditemukan fosil manusia maupun hewan purba di daerah tersebut. "Tanah di sini terlalu asam, sehingga bisa merusak fosil," katanya.
Meski menjadi "gudang" benda purba dari zaman megalitikum, sayangnya, masyarakat lokal belum memiliki kesadaran untuk ikut melestarikan peninggalan tersebut. Bambang Sulistiyanto, ahli arkeologi publik, mengatakan masyarakat harus diberdayakan dalam pelestarian sejarah.
Dia memberi contoh banyak benda arkeologi yang ditemukan di sebelah timur Gunung Slamet. Namun, benda itu sudah banyak yang rusak dan hilang. "Padahal banyak benda dari zaman megalitikum terdapat di situ," katanya. Kalau pencurian dan perusakan itu dibiarkan, di masa datang Purbalingga tak lagi punya warisan sejarah.ARIS ANDRIANTO
WILAYAH Purbalingga di Jateng pernah menjadi tempat hunian pertama manusia ras Austronesia yang merupakan manusia tertua di Indonesia. Prof. Dr. Harry Truman Simanjuntak, peneliti utama di Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional memaparkan hal itu, pada lokakarya bertema ’Menggali Potensi Geologi dan Arkeologi Kabupaten Purbalingga untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat’ di Andrawina Convention Hall Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong), Purbalingga, Selasa (11/8).
"Hasil penelitian artefak sejak 1981 oleh para arkeolog menunjukkan, Purbalingga yang merupakan salah satu cekungan Banyumas, pernah menjadi tempat tinggal manusia tertua di Indonesia," ujar Harry Truman Simanjuntak.
Harry Truman menambahkan, sejumlah penemuan puluhan situs purbakala di kabupaten tersebut juga membuktikan Purbalingga merupakan wilayah pertama hunian manusia ras Austronesia. Menurutnya, manusia prasejarah telah tinggal di Purbalingga sejak zaman megalitikum. "Mereka hidup di sana sekitar 3.570 tahun yang lalu. Di sepanjang daerah aliran sungai," katanya.
Hasil temuan selama penelitan meliputi 22 situs bengkel batu prasejarah, 21 punden berundak, 8 menhir, dan 42 ribu peralatan batu lainnya. Selain banyak ditemukan buktu-bukti peninggalan megalitikum, di Purbalingga juga banyak ditemukan peninggalan zaman neolitikum dan protosejarah.
Truman juga menyimpulkan, Purbalingga pernah menjadi bengkel industri purba. Hal ini didasarkan pada berbagai penemuan purbakala seperti gelang, sisir batu, beliung, dan lainnya.
Meski ahli arkelolog menemukan berbagai peralatan yang digunakan zaman batu, menurut Truman, hingga saat ini belum berhasil ditemukan fosil manusia maupun hewan purba di daerah tersebut. "Ada kemungkinan tanah di Purbalingga terlalu asam, sehingga bisa merusak fosil," jelasnya.
Rabu, 09 September 2009
PURBALINGGA – Arkeolog dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Purbalingga bersama arkeolog dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng yang melakukan observasi lapangan di Desa Tunjungmuli, Kecamatan Karangmoncol, kembali menemukan 11 menhir. Sehari sebelumnya ditemukan 7 menhir di beberapa tempat terpisah. Dengan penemuan ini berarti sedikitnya telah ditemukan 20 menhir masa peninggalan pra-sejarah.
Arkeolog dari Disbudparpora Purbalingga Adi Purwanto S Si MSi mengatakan, 11 menhir yang baru ditemukan, Rabu (9/9) berada di Kali Arca. Lokasi penemuan ini berdekatan dengan Dukuh Arca, lokasi ditemukannya tujuh buah menhir sehari sebelumnya.
Dikatakan Adi Purwanto, sebagaimana penemuan sebelumnya, batu-batu menhir tersebut ditemukan berserakan di tepian maupun ditengah Kali Arca. “Diprediksikan, batu-batu menhir itu merupakan media pemujaan arwah bagi masyarakat purbakala dalam meminta keselamatan dan hasil panen yang melimpah,” kata Adi Purwanto (yit)
Nama, Adi Purwanto. E-mail,
[email protected]. Angkatan, 1990. Alamat, Museum Prof.Dr.Soegarda Purbalingga FIB Univ.Jend.Soedirman Purwokerto ...
arkeologi.ugm.ac.id/alumnidetail.php?id=183