Academia.eduAcademia.edu

Bagi MAKALAH geopolitik

MAKALAH GEOPOLITIK INDONESIA Dosen : Amiril Ahmad, S.Q., M.Pd.I Disusun oleh: Kelompok 10 Abd Muhit Abd Shobur Ibnu Fadhil Nabil Abdul Majid PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN JAKARTA 2020-2021 KATAPENGANTAR Segala pujibagi Allah SWT. yang senantiasa memberikan kita nikmat kesehatan keimanan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”ISTI’ADZAH, BASMALAH, dan TEMPO BACAAN” Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW., Keluarga, Sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Kami sebagai penulis makalah ini mengucapkan terimakasih sebesar besarnya kepada Bapak Agus Nur Qowim, S.Q., M.Pd.I. selaku dosen Ilmu Tajwid dan Tahsin Al-Qur’an. Dan kami juga mengucapkan terimakasih pada teman-teman yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, kami tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dan kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai Ilmu Tajwid da hsin AlQur’an terutama materi Isti’adzah, basmalah, dan tenpo bacaan. Kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih sempurna. Jakarta,19 Desember 2020 Penyusun DAFTAR ISI HalamanJudul i KataPengantar ii DaftarIsi iii BABI PENDAHULUAN A.LatarBelakang 4 B.RumusanMasalah 5 BABII PEMBAHASAN A. Pengertian Geopolitik 6 B. Teori Kekuasaan dan Geopolitik Indonesia 8 C. Geopolitik Perspektif Al Qur'an.........................................................9 BAB III KESIMPULAN 12 SARAN..............................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan kewilayahan dan kehidupan bangsa.Sebagai Negara yang sangat luas dengan berbagai keragaman di dalamnya, Indonesia memiliki Wawasan Nusantara sebagai dasar pengembangan wawasan nasional. Tak hanya faktor geografi, wawasan nusantara juga mengutamakan kepentingan masyarakat dalam aspek lain seperti sosial budaya, politik, pertahanan dan keamanan, dan ekonomi. Kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bermartabat dengan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Pemahaman dan pelaksanaan wawasan nusantara yang lebih baik dalam ranah kehidupan pribadi maupun kolektif serta dalam wilayah publik sangat menentukan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dibutuhkan kesadaran warga negara dan penyelanggara negara yang memadai didalam melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab. Di tengah tekanan berbagai masalah yang menghimpit bangsa. Hal ini merupakan bagian integral yang menjamin eksitensi bangsa dan negara dalam mewujudkan cita-cita nasional sekaligus manifestasi cita-cita leluhur kita, dengan tetap menghargai kebhinekaan itu sebagai anugerah Tuhan dan aset bangsa. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai keterkaitan antara wawasan nusantara dan geopolitik, penulis mencoba membahasnya melalui sebuah makalah yang berjudul “ GEOPOLITIK INDONESIA”. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian Geopolitik Indonesia 2. Teori Kekuasaan dan Geopolitik Indonesia 3. Geopolitik dalam Perspektif Agama BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Geopolitik Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik.“Geo” berarti bumi dan “Politik” berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara) dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, danalat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.Sedangkan menurut para ahli, Geopolitik adalah : 1. Menurut Rudolf Kjellén, seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad ke-20 Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan kekuasaan politik atas suatu wilayah tertentu.Secara tradisional, istilah ini diterapkan terutama terhadap dampak geografi pada politik, tetapi penggunaannya telah berkembang selama abad ke abad yang mencakup konotasi yang lebih luas. 2. Menurut Hagget, Geografi Politik merupakan cabang geografi manusia yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi. Dalam geografi politik,lingkungan geografi dijadikan sebagain dasar perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang kajian geografi politik relatif luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional, dan internasional. 3. Frederich Ratzel (1844-1904) berpendapat bahwa negara itu seperti organisme yang hidup. Negara identik dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa). Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur. Makin luas ruang hidup maka negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju. 4. Karl Haushofer (1896-1946) melanjutkan dua pandangan sebelumnya. Jika jumlah penduduk suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tidak sebading lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup bagi warga negara. 5. Halford Mackinder (1861-1947) mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik, yaitu dengan penguasaan daerah-daerah ‘jantug’ dunia,sehingga pendapatnya dikenal dengan teori Daerah Jantung. 6. Alfred Thayer Mahan (1840-1914) mengembangkan lebih lanjut konsepsi geopolitik dengan memperhatikan perlunya memanfaatkan serta mempertahankan sumber daya laut, termauk akses ke laut. Muncul konsep 30 Wawasan Bahari atau konsep kekuatan di laut. Barang siapa menguasai lautan akan menguasai kekayaan dunia. 7. Guilio Douhet (1869-1930) dan William Mitchel (1878-1939) mempunyai pendapat lain dibandingkan dengan para pendahulunya. Keduanya melihat kekuatan dirgantara lebih berperan dalam memenangkan peperangan melawan musuh. Untuk itu mereka berkesimpulan bahwa membangun armada atau angkutan udara lebih menguntungkan sebab angkatan udara memungkinkan beroprasi sendri tanpa dibantu angkatan lain. Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan, yang berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. B. Teori Kekuasaan dan Geopolitik Indonesia Ajaran Wawasan Nasional indonesia dikembangkan berdasarkan teori wawasan nasional secara universal. Wawasan tersebut dibentuk dan dijiwai oleh Paham Kekuasaan bangsa Indonesia dan Geopolitik Indonesia. Paham Kekuasaan bangsa Indonesia Menganut paham tentang “perang dan damai” yaitu : “Bangsa Indonesia cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya”. Artinya bahwa hidup di antara sesama warga bangsa dan bersama bangsa lain di dunia merupakan kondisi yang terus menerus perlu diupayakan. Sedangkan penggunaan kekuatan nasional dalam wujud perang hanyalah digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, martabat bangsa dan integritas nasional, serta sedapat mungkin diusahakan agar wilayah nasional tidak menjadi ajang perang. Konsekuensinya, bangsa Indonesia harus merencanakan, mempersiapkan, dan mendayagunakan sumber daya nasional secara tepat dan terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman. Paham Geopolitik Indonesia Pemahaman tentang negara Indonesia menganut paham negara kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan dari asas archipelago yang memang berbeda dengan pemahaman archipelago di negaranegara Barat pada umumnya. Menurut paham Barat, laut berperan sebagai ‘pemisah” pulau. Sedangkan menurut paham Indonesia laut adalah “penghubung” sehingga wilayah negara menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai “Tanah Air” dan disebut “Negara Kepulauan”. C.Geopolitik Dalam Persfektif Agama Allah SWT berfirman ‫ﻭﻣﺎ ﺍﺭﺳﻠﻨﺎ ﻙ ﺍﻟﻼ ﺭﺣﻤﺔ ﻟﻠﻌﺎﻟﻤﻴﻦ‬Dan tiadalah Kami utus engkau (ya Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam” (TQS. AL Anbiya 107). Rasulullah Saw bersabda: “Allah memperlihatkan kepadaku seluruh penjuru bumi ini. Aku melihat bagian Timur dan Baratnya, dan aku melihat umatku akan menguasai apa yang telah Dia tunjukkan kepadaku”. (HR. Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi). “Perkara ini ibarat siang dan malam. Allah akan membuat Diin ini memasuki setiap rumah penduduk di gurun, di desa, di kota dengan kejayaan ataupun kehinaan. Allah akan memberikan kejayaan Islam, dan Allah akan menimpakan kehinaan pada kekufuran”. (HR. Ahmad inb Hanbal, at-Tirmidzi). Ayat dan hadist ini merupakan refleksi visi politik Islam yang luhur sekaligus perintah bagi kaum Muslim untuk memiliki kesadaran geopolitik yang luas tanpa batas dan sekat, karena umat Islam wajib menegakkan Islam bagi seluruh umat manusia di dunia yang berada di seluruh penjuru bumi ini. Umat Islam mempunyai tugas mengemban dakwah Islam kepada seluruh manusia, mereka harus melakukan kontak dengan dunia dengan menyadari keadaan-keadaannya, memahami problem-problemnya, mengetahui motif-motif politik berbagai negara dan bangsa, dan mengikuti aktivitas-aktivitas politik yang terjadi di dunia. Rasulullah Saw adalah suri teladan terbaik dalam penguasaan geopolitik, dan hal ini beliau tunjukkan sejak tahun-tahun pertama berdirinya negara Islam di Madinah. Sadar bahwa kekuatan ekonomi Makkah masih lebih besar dibandingkan negara Islam di Madinah, maka Rasul memulai langkah dari hal yang paling strategis yakni melalui pemetaan jalur perdagangan Makkah ke Syam. Dalam kitab Sirahnya, al-Mubarakfury menuturkan strategi yang diterapkan Rasulullah adalah terlebih dahulu melemahkan kekuatan ekonomi Quraisy dengan menguasai jalur perdagangan Makkah-Syam. Caranya, pasukan muslim mengadakan perjanjian persekutuan atau perjanjian untuk tidak memusuhi kabilah-kabilah yang tinggal di sekitar jalur tersebut. Dilakukan pula ekspedisiekspedisi militer secara bergantian ke jalur tersebut. Ekspedisi militer itu bertujuan mengenalkan kaum muslim pada medan di sekeliling Madinah. Misi lainnya, membangun citra kepada orangorang Yahudi dan Arab Badui sekitar bahwa kaum Muslimin telah memiliki kekuatan. Dan ternyata berbagai manuver geopolitikgeostrategis ini berjalan efektif menciptakan suasana perang urat syaraf sehingga menimbulkan rasa gentar pada kaum Qurays kala itu. Langkah-langkah strategis yang dicontohkan Rasulullah Saw ini menunjukkan penguasaan dan kesadaran geopolitik adalah salah satu komponen penting dalam mewujudkan sebuah negara besar dengan peradabannya yang tinggi, meski tentu tidak bisa dilepaskan dari kekuatan Ideologi Islam yang menjadi ruh dari kesadaran geopolitik masyarakat Muslim kala itu. Kesadaran yang besar akan potensi geopolitik terus berlanjut pada estafet peradaban Islam berikutnya. Dimana masyarakat Islam adalah masyarakat yang spatially enabled society, dan tentu saja para pemimpin-pemimpinnya. Visi geopolitik terpancar dengan kuat dari pemimpin-pemimpinnya sekaligus juga rakyatnya. Misi mulia pembebasan manusia melalui Dakwah dan Jihad melahirkan sosok-sosok seperti Muhammad al Fatih sang penakluk Konstantinopel, juga Thariq bin Ziyad sang penyebrang choke-point Gibraltar. BABIII PENUTUP a. KESIMPULAN Ini adalah penjelasan yg dapat kami susun mengenai geopolitik indonesia ,sudah sepatutnya sesama manusia kita membangun ukhuwah insaniyah tanpa melihat agama,ras maupun suku, dengan memerankan geopolitik yg baik diantara kita. b. SARAN Demikian yang dapat kami paparkan mengenai pokok materi yang ada dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahanya karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi dalam makalah ini. Penulis berharap banyak kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis, demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini bisa berguna bagi penulis pada khususnya, juga para pembaca yang budiman pada umumnya dan dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.. DAFTAR PUSTAKA http://www.academia.edu/30165952/makalah_wawasan_nusantara_sebagai_geopo litik_indonesia http://tofacanchujitsuna.blogspot.co.id/2015/09/makalah-wawasannusantarasebagai.html http://xcontohmakalah.blogspot.co.id/2013/10/wawasan-nusantarasebagaigeopolitik.html https://imune.id/kesadaran-geopolitik-islam/