BAB II
DESKRIPSI OBYEK MAGANG
2.1 Gambaran Umum Proyek Magang
Padma Resort and Spa milik PT Puri Zuqni merupakan salah satu hotel yang telah memiliki jaringan. Saat ini PT Puri Zuqni sudah memiliki beberapa hotel bintang lima dengan nama Hotel Padma atau Padma Resort di beberapa daerah, antara lain di Legian Bali dan Bandung.
Saat ini, PT Puri Zuqni sebagai pemilik proyek kembali menganggarkan dana sebesar Rp 106.045.000.000,00 untuk proyek pembangunan Hotel Padma dengan memilih lokasi di dataran tinggi di desa Puhu Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar Bali, sekitar 17 kilometer sebelah selatan Gunung Kintamani. Lokasi yang terletak di pedesaan dan dengan kontur yang tidak seragam ini dipilih oleh PT Puri Zuqni mengingat lokasi tersebut merupakan daerah yang memiliki pemandangan yang indah dan juga dekat dengan pusat kesenian di Bali. PT Puri Zuqni menawarkan penginapan bernuansa pegunungan yang sejuk dan berada di lingkungan penduduk asli Bali yang ramah. Pemilik proyek yang berdiri pada tahun 1974 tersebut mempercayakan proyek pembangunan hotel yang direncanakan pada tanah dengan luas sekitar 5 Hektar ini kepada kontraktor milik negara, yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk, sebagai kontraktor utama pelaksanaan struktur dan arsitek gedung ini.
Spesifikasi umum rencana hotel ini terdiri dari beberapa bangunan gedung dan fasilitas lain, antara lain guest block sebagai tempat menginap para tamu hotel, back of house sebagai kantor administrasi hotel, serta ball room sebagai ruang rapat pada hotel, spa, gym, swimming pool, serta pool restaurant.
Bangunan gedung-gedung pada hotel tersebut disangga oleh pondasi tiang pancang dengan ukuran persegi 35x35 cm dan untuk penyangga pada kolam renang menggunakan tiang pancang 25x25 cm sedalam 21 meter yang masing-masing tiang dibagi menjadi tiga segmen (top, middle, bottom) . Beton desing menggunakan K-300. Sedangkan untuk struktur atap hotel tersebut menggunakan struktur atap rangka baja dan rangka kayu. Penutup atapnya menggunakan genteng aspal malarkey.
Berdasarkan kontrak, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek ini adalah 540 hari kalender terhitung dari tanggal 22 April 2013 sampai 30 September 2014 dan masa pemeliharaan selama 365 hari kalender terhitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan.
Pelaksanaan pekerjaan di lapangan harus sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang telah dibuat dan disepakati bersama dalam Dokumen Kontrak atau berdasarkan nstruksi direksi di lapangan berdasarkan Berita Acara Perubahan (Addendum).
Lokasi Proyek
Gambar 2.1 Peta Lokasi Pembangunan Hotel Padma Puhu
Lokasi Proyek
Gambar 2.2 Lokasi Pembangunan Hotel Padma Puhu
Gambar 2.3 Jalan Kerja dan Akses
2.2 Struktur Organisasi
Dalam pembangunan suatu proyek, seringkali timbul masalah-masalah yang rumit dan kompleks, misalnya ketidakteraturan pekerjaan akibat pembagian tugas kerja yang rancu, overlapping kerja, juga hal- hal kecil lain yang bisa mengakibatkan dampak negatif lainnya. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya keterlibatan banyak pihak di dalamnya. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka perlu adanya suatu manajemen pengaturan. Aspek organizing dalam manajemen proyek sangatlah penting, karena dengan struktur organisasi yang baik maka setiap pihak yang terlibat dalam proyek, baik badan hukum maupun perorangan, dapat mengetahui dan memahami tanggungjawabnya masing-masing dan juga menghindari adanya tanggung jawab ganda, sehingga seluruh aktivitas dalam proyek dapat berjalan dengan teratur. Maka dari itu, pembentukan struktur organisasi sangat penting untuk mengetahui tugas dari masing-masing dan jalur instruksi menjadi jelas.
Struktur organisasi satu proyek dengan proyek lainnya berbeda-beda. Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi pertimbangan pembentukan struktur organisasi pelaksana suatu proyek:
Lingkup serta besar kecilnya proyek
Sifat hubungan kontraktual dengan klien
Potensi perusahaan
Kualitas dan kuantitas staf yang ada di proyek tersebut.
Adapun prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan organisasi di lapangan yaitu:
Jalur instruksi harus langsung dan sependek mungkin
Masing-masing staf harus memiliki uraian pekerjaan secara jelas dan terperinci.
Masing-masing individu memiliki wewenang untuk mengambil keputusan sesuai dengan jabatannya
Berikut adalah struktur organisasi pada Proyek Pembangunan Hotel Padma Puhu Bali oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk:
Gambar 2.4 Stuktur Organisasi Proyek
2.2.1 Tugas dan Tanggung Jawab Project Manager
Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proyek
Melakukan koordinasi mengenai jadwal proyek secara keseluruhan
Memastikan bahwa semua rencana proyek telah selesai
Memenuhi setiap persyaratan kualitas dan waktu sesuai dengan perencanaan bisnis sebelumnya
Melakukan perencanaan dan penjadwalan dalam rangka pencapaian target proyek dengan sukses
Memimpin, memberikan arahan dan dorongan kepada para anggota tim kerja
Menjaga hubungan baik dengan pelanggan
Mengembangkan dan menyajikan laporan mengenai proyek kepada klien
Melakukan pemantauan proyek secara terus-menerus
Membuat laporan secara terperinci mengenai kemajuan proyek, jadwal, anggaran, risiko sampai solusi
Melaporkan hasil kinerja mengenai pencapaian proyek
2.2.2 Tugas dan Tanggung Jawab Project Engineering Manager
a. Menyusun Buku Perencanaan Proyek antara lain cost plan, metode kerja, procurement plan kebutuhan bahan dan alat, schedule plaksanaan, ITP.
b. Melakukan pengendalian proyek sesuai buku rencana proyek.
c. Mengkoordinir kegiatan ke-engineering-an proyek antara lain pelaksanaan gambar kerja, pelaksanaan procurement, memperbaharui WBS, schedule, variation order, sub kontraktor.
d. Mengkoordinir kegiatan administrasi proyek dan menyusun laporan kinerja proyek mingguan/ bulanan, berikut evaluasi dan tindak lanjut penyempurnaan pengendalian proyek (waktu, biaya, mutu) dan penyusunan administrasi serah terima proyek.
2.2.3 Tugas dan Tanggung Jawab Planning Implementation
a. Menyusun metode kerja.
b. Membuat gambar shop drawing.
c. Pengendalian gambar shop drawing.
d. Membuat gambar as built drawing.
2.2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Technic Administration
a. Membuat laporan bulanan, mingguan, harian (ekstern).
b. Membuat laporan kinerja proyek (intern).
c. Membuat Monthly certificate (tagihan ke owner).
d. Mentoring Pekerjaan dan cuaca.
e. Membuat ijin kerja dan dokumentasi proyek.
f. Membuat Approval Material.
2.2.5 Tugas dan Tanggung Jawab Quantity Surveyor
a. Menghitung volume (RAB dan RAP) awal hingga akhir pekerjaan, termasuk realisasi dan perubahannya.
b. Menyiapkan measurement dan payment method untuk vendor / subkontraktor.
c. Melakukan cek hasil opname Supervisor.
d. Membuat laporan progress / kemajuan pekerjaan, laporan harian, mingguan dan laporan kondisi cuaca.
e. Melakukan identifikasi dokumen dan mengelola perubahannya termasuk mengajukan usulan measurement dan payment method ke pemilik proyek.
f. Mengelola dan menyusun proposal claim (kepada pihak-3 dan pemilik proyek).
2.2.6 Tugas dan Tanggung Jawab Scheduller
a. Menyusun tahapan aktivitas project (list activity) sebagai dasar menyusun jadwal pelaksanaan proyek.
b. Membuat baseline schedule dengan Microsoft Project.
c. Mampu memberikan rekomendasi usulan perbaikan schedule dengan pendekatan modifikasi metode, sumberdaya dan durasi.
d. Mampu membuat laporan – laporan pengendalian waktu secara komprehensif, evaluasi dan analisis untuk dasar rencana tindak lanjut.
2.2.7 Tugas dan Tanggung Jawab Cost Control
a. Menyusun master cost control sesuai dengan rencana (RAB & RAP) yang sudah ditetapkan.
b. Melakukan verifikasi biaya proyek (lonstand).
c. Melakukan entry biaya proyek.
d. Melakukan verifikasi permintaan bahan dengan cek sisa RAP.
e. Membuat laporan over / minder pengendalian biaya proyek.
f. Membuat laporan evaluasi dan rekomendasi pengendalian biaya.
2.2.8 Tugas dan Tanggung Jawab Drafter
a. Membuat shop drawing dan as built drawing.
b. Gambar harus tersedia sebelum ada pekerjaan berhenti karena tidak ada gambar.
c. Membuat gambar sedetail mungkin supaya mudah dimengerti / dipahami.
2.2.9 Tugas dan Tanggung Jawab Procurement & Logistic
a. Mengkoordinir aktivitas pemenuhan kebutuhan administratif dan teknis tender / fase penawaran agar memenuhi persyaratan yang ditentukan.
b. Melaksanakan kegiatan pengadaan material berikut pengiriman maupun penentuan vendor / subkontraktor yang memenuhi persyaratan dan dalam kondisi yang paling menguntungkan perusahaan.
c. Melaksanakan kegiatan administrasi dan pengendalian atas pengadaan dan pengiriman barang.
d. Melaksanakan kegiatan administrasi dan pengendalian atas pengelolaan barang / alat proyek.
e. Melakukan kegiatan evaluasi atas semua proses pengadaan dan pengendalian barang / alat.
2.2.10 Tugas dan Tanggung Jawab Project Production Manager
a. Menyusun Rencana pekerjaan Mingguan dan Bulanan.
b. Membuat rencana kebutuhan manpower, material dan peralatan yang dibutuhkan dalam pekerjaan secara periodik setiap minggu.
c. Melakukan pengawasan terhadap proses produksi di lapangan agar sesuai Buku Rencana Proyek.
d. Melakukan evaluasi atas perhitungan hasil pekerjaan secara periodik.
e. Melakukan evaluasi penggunaan metode kerja pelaksanaan di lapangan.
2.2.11 Tugas dan Tanggung Jawab Supervisor
a. Menyusun Rencana Kerja Produksi Harian.
b. Membuat rencana kebutuhan manpower, material dan peralatan yang dibutuhkan dalam pekerjaan per – hari.
c. Melakukan pengawasan terhadap proses pelaksanaan pekerjaan.
d. Melakukan evaluasi atas penggunaan material, peralatan dan upah pekerjaan di lapangan per – hari.
2.2.12 Tugas dan Tanggung Jawab Surveyor
a. Penerapan Jadwal Konstruksi.
b. Penguasaan Peralatan Ukur.
c. Stake out dan Monitoring.
d. Pengukuran Dimensi dan Perhitungan Volume.
e. Pembuatan Laporan Pengukuran.
2.2.13 Tugas dan Tanggung Jawab Project Finance Manager
a. Mengkoordinir kegiatan arus kas, sarana dan prasarana proyek.
b. Mengkoordinir penyusunan laporan keuangan proyek.
c. Membuat laporan pengalokasian dana proyek.
d. Membuat dan memonitor masalah perpajakan di proyek.
e. Melakukan Proses Termyn Proyek.
f. Mengkoordinir kegiatan administrasi, kepegawaian, penyedian sarana dan prasarana untuk operasional proyek.
2.2.14 Tugas dan Tanggung Jawab Quality Health Safety Environment
a. Mengkoordinir penyusunan QHSE untuk keperluan PQ dan Tender agar sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku (QHSE Divisi / Proyek).
b. Mengkoordinir pembuatan QHSE untuk proyek – proyek yang sudah didapat.
c. Memastikan bahwa QHSE plan pada proyek berjalan sesuai dengan yang ada pada Buku Rencana Proyek.
d. Mengkoordinir pengembangan sistem K3L agar memberikan dukungan optimal kepada proses bisnis yang dilaksanakan.
2.3 Sistem Manajemen Konstruksi
Sistem Manajemen konstruksi adalah proses penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan, dan penerapan) secara sistematis pada suatu proyek dengan menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan proyek secara optimal, dimana manajemen konstruksi meliputi mutu fisik konstruksi, biaya, dan waktu. Manajemen konstruksi memiliki beberapa fungsi antara lain:
Mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan.
Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal itu dilakukan dengan laporan harian, mingguan dan bulanan.
Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang terjadi di lapangan.
Fungsi manajerial dari manajemen merupakan sistem informasi yang baik untuk menganalisis performa di lapangan.
Sebagai quality control untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan.
2.3.1 Manajemen Sumberdaya
Manajemen sumberdaya proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh suatu pengurus proyek sebagai penanggung jawab atas semua kesuksesan serta kendala yang ada didalam proyek. Oleh karena itu, pemanfaatan sumberdaya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Manajemen sumber daya meliputi tiga aspek sumber daya, yaitu manusia, bahan, dan alat. Ketiga aspek ini merupakan satu kesatuan yang tidak akan terpisahkan selama proses pembangunan berjalan.
Gambar 2.5 Diagram Manajemen Konstruksi
Diagram manajemen konstruksi yang ditunjukkan pada Gambar 2.5 adalah gambaran secara umum manajemen konstruksi yang meliputi: manajemen sumberdaya manusia, alat, dan bahan didalam pembangunan proyek yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero), Tbk. Di dalam membangun sebuah konstruksi dibutuhkan sebuah manajemen yang baik agar pembangunan tersebut selesai tepat waktu dan tepat sasaran dengan biaya yang efisien dan mutu yang baik. Dan dalam membangun konstruksi tersebut pasti membutuhkan sumber daya. Setiap sumber daya yang ada memiliki manajemen biaya, mutu, dan waktu.
Manajemen sumber daya manusia pada PT Adhi Karya (Persero), Tbk terbagi menjadi dua, yaitu staf kantor dan staf lapangan. Dalam pemilihan Project Manager sebuah proyek, PM langsung ditunjuk oleh pusat atas dasar prestasi yang telah diraih oleh calon PM tersebut. Sedangkan pemilihan Project Engineer Manager, Project Production Manager, dan Project Finance Manager adalah atas rekomendasi divisi kepada PM. Staf di bawah PEM, PPM, dan PFM adalah atas rekomendasi mereka pada divisi. Formasi staf PT Adhi Karya (Persero), Tbk didukung dengan pekerja yang cekatan akan mendukung keberhasilan sebuah proyek.
Sumber daya manusia kontraktor adalah motor penggerak perusahaan. Oleh karena itu pengolahan SDM kontraktor harus menunjang tugas kegiatan utama perusahaan. Skema pengelolaan SDM kontraktor meliputi aspek bidang teknis dan aspek bidang kepribadian. Bidang teknis biasanya didukung oleh tinggi rendahnya tingkat pendidikan formal, pelatihan yang dilaksanakan, jalur spesialisasi yang ditempuh, kemampuan bahasa asing (khususnya Inggris), kemampuan mengoperasikan komputer, kemampuan menggambar teknis, penguasaan administrasi teknis, dan lain sebagainya.
Sedangkan bidang kepribadian antara lain meliputi perilaku kerja yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan kontraktor yang mendukung keberhasilan seseorang dalam melakukan tugasnya. Dan manajemen SDM pekerja lapangan dilakukan oleh para mandor yang membawahi beberapa pekerja, di mana mereka dapat bekerja setelah melalui penyaringan yang dilakukan oleh staf direksi kit, dalam hal ini PEM, PPM, dan PFM untuk urusan administrasinya. Selain mandor, proyek ini juga mensubkonkan beberapa pekerjaan, seperti pondasi (langsung dari owner), bekisting, plafond, pengecatan, dan railing.
Bahan-bahan yang dipakai untuk mengerjakan proyek ini berasal dari beberapa sumber, baik lokal, regional, maupun internasional, tergantung dari spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Sedangkan alat, PT Adhi Karya (Persero), Tbk memiliki dua alternatif, yaitu menyewa atau membeli. Alat-alat yang disewa misalnya mixer, concrete pump, diesel hammer, dan tower crane. Sedangkan alat-alat yang dibeli seperti crane dan excavator. Alat yang dibeli akan dijual atau diinvestasi sesuai dengan kondisi.
Manajemen Biaya
Manajemen biaya adalah suatu bentuk akuntansi manajemen sebagai rencana suatu proyek untuk memprediksi pengeluaran yang akan datang untuk membantu mengurangi kemungkinan kelebihan anggaran. Selain itu, manajemen biaya juga digunakan sebagai acuan dan kontrol terhadap proyek yang dilaksanakan, dimana pelaksanaan proyek tersebut harus sesuai dengan rencana manajemen biaya. Dalam hal ini, bagian keuangan dan cost control bekerja sama untuk melakukan manajemen biaya dalam proyek tersebut.
Berikut adalah upaya yang dilakukan PT Adhi Karya untuk memanajemen pembiayaan dalam proyek pembangunan Hotel Padma tersebut:
Menyusun cash flow proyek.
Menyelenggarakan tata usaha surat menyurat dan tata usaha pimpinan.
Menyelenggarakan inventarisasi, pemeliharaan dan pengawasan terhadap bangunan kantor proyek beserta kelengkapannya.
Menyelenggarakan tata usaha surat perjalanan dinas dan pemeliharaan kendaraan bermotor.
Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian di proyek.
Bersama dengan Staf Teknik dan Administrasi Kontrak menyiapkan berita acara pembayaran angsuran harga kontrak.
Melakukan pengendalian likuiditas proyek dengan mengusahakan sumber dana dan mengendalikan penggunaan dana proyek.
Menyelenggarakan verifikasi bukti pembayaran dan melakukan pembayaran kepada pihak terkait.
Menyelenggarakan pembukuan dan menyusun laporan keuangan proyek.
Menyelenggarakan ketertiban dan keamanan proyek.
Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan secara berkala.
Membuat laporan tentang kepegawaian.
Pada proyek pembangunan Hotel Padma ini, PT Adhi Karya menggunakan dana lokal untuk modal tanpa meminjam dari bank. Rincian alokasi dana sebesar Rp 106.045.000.000,00 pada Rencana Anggaran Pelaksanaan adalah sebagai berikut:
Total
: Rp.
85.800.187.932,48
Upah
: Rp.
12.390.197.421,95
Bahan
: Rp.
42.423.189.558,42
Peralatan
: Rp.
1.606.216.000,00
Sub Kontraktor
: Rp.
25.131.134.138,10
Biaya Umum Lapangan
: Rp.
4.249.450.814,00
Biaya Bank/ Asuransi
: Rp.
Manajemen Mutu
Manajemen Mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/ organisasi. Dalam rangka mennyesuaikan kebutuhan dan ketepatan waktu, mutu, serta biaya dengan tepat, perusahaan/ organisasi melakukan perencanaan, pemantauan, pengukuran, analisa, dan peningkatan, yang merupakan proses pemeriksaan dan inspeksi atas satu atau lebih karakteristik suatu produk. Proses ini diperlukan untuk memperagakan kesesuaian produk, memastikan sistem manajemen mutu, dan meningkatkan efektifitasnya. Selain itu perusahaan/ organisasi melakukan pemantauan instruksi kerja untuk memantau informasi mengenai persepsi pelanggan terhadap tercapainya persyaratan pelanggan, juga agar pelaksanaan selama proyek berlangsung sesuai dengan standar pekerjaan yang telah direncanakan.
Berikut adalah beberapa upaya manajemen mutu yang dilakukan oleh PT Adhi Karya dalam pelaksanaan proyek pembangunan Hotel Padma Puhu:
Melaksanakan setiap pekerjaan sesuai dengan prosedur yang sudah didokumenkan. Prosedur/ dokumen menjadi acuan dalam setiap pekerjaan.
Melakukan identifikasi terhadap material dan produk.
Melakukan pengujian dan inspeksi secara berkala pada setiap pekerjaan, baik material, proses, maupun akhir.
Loading Test
PDA (Pilling Driving Analyze) Test
Manajemen Waktu
Manajemen waktu adalah kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber daya (yang terbatas) untuk mencapai tujuan yang kita kehendaki. Untuk dapat memanajemen waktu dengan tepat, kita harus cermat dalam mengatur dan membagi porsi waktu dalam melaksanakan pekerjaan satu dan lainnya. Apabila komposisi suatu manajemen tersebut tidak tepat, maka kemungkinan terhambat dan terlambatnya suatu pekerjaan bisa terjadi.
Terhambat dan terlambatnya pekerjaan dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
Penjadwalan dari program-program kerja yang tidak baik (mingguan).
Pengadaan dan pengiriman bahan/ material yang tidak tepat waktu.
Kualitas tenaga kerja yang kurang baik.
Kurangnya pengarahan.
Perencanaan dan pengawasan yang kurang memadai.
Untuk menghindari terhambatnya pekerjaan dan untuk menjaga kontinuitas kerja di lapangan, maka perlu diadakan tindakan-tindakan sebagai berikut :
Mengadakan rapat mingguan yang dipimpin oleh Kepala Proyek untuk program kerja dan evaluasi kerja.
Mengadakan pertemuan harian yang bisa dipimpin Kepala Proyek, Teknik atau Pelaksana untuk membahas rencana kerja harian.
Mengadakan rapat mingguan dengan mandor yang dipimpin pelaksana yang membahas evaluasi pekerjaan dan rencana kerja mingguan.
Mengadakan seleksi terhadap mandor / pekerja sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan.
Tanggung jawab menyeluruh tim proyek, sehingga personil mempunyai fungsi kontrol terhadap aktifitas proyek sesuai dengan kemampuan.
Berikut adalah tindakan yang dilakukan PT Adhi Karya untuk memanajemen waktu pelaksanaan proyek pembangunan Hotel Padma tersebut:
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, akan mempersiapkan Construction Planning berupa:
Schedule Detail item per item .
Detail Detail Construction Methode.
Detail pencapaian kualitas dan kuantitas.
Melakukan koordinasi dengan sub kontraktor lain untuk mencegah adanya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan.
Melaksanakan Construction Planning sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Melakukan evaluasi time schedule dalam periode harian, mingguan dan bulanan secara berkala sehingga bila ada bagian pekerjaan yang terlambat maka dapat segera diketahui dan diatasi.
Pengadaan tenaga kerja merupakan hal yang penting, maka dari itu manajemen dan koordinasi yang tepat dilaksanakan untuk memenuhi jumlah dan keahlian tenaga kerja yang memadai.
Melakukan pengendalian Cash Flow Project.
Menjaga hubungan baik antar personil.
Manajemen K3L
Sistem manajemen Keselamatan Kesehatan Kerjadan Lingkungan adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kewajiban K3, dalam rangka pengendalian resiko.
Sistem manajemen K3 meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, sehat, efisien, dan produktif.
Kondisi Lingkungan
Pada Proyek Pembangunan Hotel Padma ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga lingkungan sekitar proyek tetap terjaga, antara lain :
Lingkungan Fisik
a) Sumber air adalah air tanah yang muka air tanahnya berada pada -3 meter dari muka jalan.
b) Sesuai dengan perencanaan proyek akan disediakan supply air bersih untuk kegiatan di lapangan.
c) Lokasi area untuk penempatan Barak Pekerja berada di dalam proyek.
d) Ada tenaga kerja khusus pembersihan lokasi proyek yang dibayar secara bulanan untuk membersihkan bekas – bekas makanan dan sampah pekerjaan.
e) Lokasi proyek berbatasan :
Utara = Perumahan penduduk
Timur = Lahan perkebunan warga
Selatan = Lahan perkebunan warga
Barat = Lahan perkebunan warga
b. Lalu Lintas
Arus lalu lintas kendaraan proyek harus benar – benar diperhatikan agar tidak terjadi penumpukan di pintu masuk proyek, sehingga tidak mengganggu aktivitas penduduk sekitar.
c. Aspek K3
Tersedia barak pekerja yang mencukupi.
Tersedia MCK yang mencukupi untuk kebutuhan yang mudah terjangkau.
Tersedia kotak P3K dan tabung pemadam kebakaran yang mudah terjangkau.
Tersedia kantin/tempat makan yang sesuai dengan persyaratan kesehatan.
Tersedia saluran drainase yang memadai untuk menghindari genangan air di lokasi proyek.
Kemungkinan penyakit menular yang terjadi pada para pekerja harus diantisipasi dengan menjaga kebersihan lingkungan, makanan dan minuman.
Perlu diwaspadai kecelakaan – kecelakaan yang sering terjadi di proyek.
Membentuk struktur organisasi K3 terperinci beserta jaringan koordinasi pada divisi K3 dan tim darurat.
Menyediakan peralatan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, seperti perlengkapan APD, kotak P3K, juga alarm dan tabung pemadam kebakaran yang mudah dijangkau.
Memasang rambu-rambu K3 di beberapa penjuru pada proyek.
Mengadakan upacara safety morning secara rutin sebagai penyuluhan sebelum kegiatan proyek dimulai.
Mewajibkan setiap staf maupun para pekerja untuk menggunakan APD di tempat kerja dan mematuhi peraturan yang ada.
Melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap aspek K3L pada seluruh staf maupun pekerja.
Melakukan identifikasi K3L, pengujian resiko, dan pengendalian bahaya.
Memiliki jaringan koordinasi dengan instansi terkait, seperti kantor pemadam kebakaran, kantor polisi, kantor jamsostek, maupun rumah sakit terdekat.
Melakukan evakuasi terhadap kecelakaan kerja pada proyek.
Menyediakan barak pekerja dan MCK yang memadai.
Menyuplai air bersih untuk kegiatan di proyek.
Menyediakan kantin yang sesuai dengan persyaratan kesehatan.
Tidak menggunakan genset untuk keperluan proyek supaya tidak menimbulkan polusi akibat gas buangnya.
Menyediakan saluran drainase untuk menghindari adanya genangan air pada lingkungan.
Tetap menjaga kebersihan lingkungan, makanan dan minuman, untuk menghindari berbagai macam penyakit.
Menyediakan jaminan asuransi oleh JAMSOSTEK terhadap seluruh staf maupun pekerja.
d. Lain – lain
a) Koordinasi yang rutin dengan pihak-pihak terkait (Kecamatan, Polsek, dll).
b) Pekerjaan lembur dapat dilakukan, namun harus tetap dalam kondisi yang tenang (tidak boleh berisik), mengingat lokasi proyek berdekatan dengan perumahan penduduk.
Struktur Organisasi P2K3
Gambar 2.6 Struktur Organisasi P2K3
Strukur Organisasi Keadaan Darurat & P3K
Gambar 2.7 Struktur Organisasi Tim Keadaan Darurat & P3K
Pokok – Pokok Perhatian K3
Hal – hal rawan yang perlu diperhatikan di lingkungan proyek :
a. Pekerja yang tidur dibarak, pekerja mungkin akan terkena penyakit malaria, sehingga perlu dijaga kebersihan makanan dan minuman.
b. Perlu diwaspadai kecelakaan – kecelakaan di proyek, seperti :
a) Alat angkat/angkut roboh
b) Jatuh pada saat bekerja
c) Kejatuhan benda dari ketinggian
d) Tergelincir
e) Terpental
f) Terkena aliran listrik
g) Tertimun tanah longsoran
h) Kebakaran pada
c. Perlu perhatian pada lingkungan disekitarnya, mengenai :
a) Kebersihan kantor Direksi
b) Fasilitas MCK
c) Fasilitas makan dan minum
d) Kesediaan air bersih
d. Yang berhubungan dengan sifat-sifat proyek :
a) Lahan yang terlokalisir/tertutup
b) Di tengah kota
c) Muka air tanah tinggi (-10,00 meter)
d) Waktu pelaksanaan relatif singkat
e) Nilai kontrak besar
f) Tidak ada Manajemen Konstruksi
Langkah Pengendalian K3
a. Pengendalian Awal
Pengendalian awal bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara meningkatkan pengertian dan pemahaman secara luas terhadap risiko potensi bahaya yang mungkin timbul/terjadi dari suatu pekerjaan.
Pengendalian awal yang dilakukan pada Proyek Pembangunan Hotel Padma adalah sebagai berikut :
a) Jadwal Pelaksanaan Program K3 yang meliputi rencana kegiatan pelaksanaan K3 sampai selesai proyek.
b) Rencana Pembuatan Pedoman / Prosedur / Petunjuk Kerja Pelaksanaan K3 atau tindakan pencegahan kecelakaan di proyek seperti :
i. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
ii. Penanganan korban kecelakaan yang meninggal
iii. Penanganan korban kecelakaan yang tidak meninggal
iv. Petunjuk K3 untuk semua masing-masing jenis pekerjaan
c) Pembinaan dan pengarahan
Melalui Rapat Harian / Mingguan K3, serta merencanakan pembinaan, penyuluhan dan implementasi hal-hal yang berkaitan dengan K3 untuk mengembangkan kerja sama dan partisipasi-partisipasi efektif dalam topik permasalahan sebagai berikut :
i. Penggunaan obat-obatan K3 (PPPK)
ii. Penanganan dan proses pelaporan untuk korban kecelakaan
iii. Penggunaan alat pelindung diri
iv. Penerangan (instalasi kabel, panel-panel listrik)
v. Prosedur Koordinasi / Diagram alur K3
vi. Sosialiasi pemasangan rambu K3
vii. Inspeksi Harian dan Rapat K3
viii.Penggunaan jalan kerja dan jalan sementara
ix. Rencana K3 untuk berbagai jenis pekerjaan :
- Pemasangan perancah kayu / scafolding
- Fabrikasi dan pemasangan bekisting
- Pekerjaan beton
- Galian, timbunan dan pembuangan tanah
- Fabrikasi dan pemasangan besi beton
- Pembongkaran perancah dan bekisting
d) Program Penyuluhan dari instansi terkait :
i. Divisi Konstruksi IV
Topik : Pelaksanaan K3 di Proyek secara umum
ii. Konsultan
Topik : Tahapan Langkah Pegendalian Pelaksanaan K3 di Proyek
iii. Depnaker Kanwil Kabupaten Badung
Topik : Pedoman dan Pengaturan Pemerintah tentang Sistem Manajemen K3 untuk pekerjaan Jasa Konstruksi
e) Penyediaan Sarana pendukung K3
i. Rambu-rambu K3 terdiri dari :
- Rambu Perintah :Gunakan Helm, Gunakan Sabuk Pengaman, Gunakan Pelindung Mata,Gunakan Safety Shoes
- Rambu Larangan:Dilarang Parkir, Dilarang Masuk, Dilarang Membuat Api
- Rambu Informasi:Pemadam Kebakaran, Tempat Parkir, Tempat Sampah, PPPK
- Rambu Peringatan:Awas Bahaya dari Atas, hati-hati Tersandung, Awas Lubang, Awas Aliran Listrik, Buanglah Sampah pada Tempatnya
b. Pengendalian Saat Kontak Dengan Pekerjaan
Pengendalian ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan bila tidak dapat dihindari lagi kemungkinan kontak/berhubungan dengan potensi bahaya dari suatu pekerjaan.
Selain itu pengendalian ini dapat mencegah terjadinya suatu kecelakaan tetapi hasilnya kurang maksimal atau konsekuensi / akibatnya besar.
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk pengendalian saat kontak dengan pekerjaan antara lain :
a) Penyediaan alat pelindung diri :
Sepatu boot
Helm
Sarung tangan
Sabuk pengaman
Kaca mata las
Masker
Penutup telinga
b) Penyediaan alat – alat kerja :
Bar Cutter
Bar Bender
Genset
Pemotong Keramik
Pompa air
c) Pemasangan barikade/penghalang pada lokasi pekerjaan yang mengandung risiko bahaya jatuh antara lain seperti :
Galian tanah
Pintu lift (sebelum dipasang)
Sekeliling tepi lantai gedung bertingkat
Reservoir
Scafolding / tangga sementara
c. Pengendalian Sesudah Kontak Dengan Pekerjaan
Pengendalian ini adalah langkah terakhir yang dipersiapkan bila langkah-langkah sebelumnya gagal atau tidak berhasil dilakukan dan bertujuan untuk meminimalkan akibat / kerugian yang ditangung pekerja karena melakukan suatu pekerjaan.
a) Penyediaan sarana penanggulangan darurat akibat kecelakaan kerja :
i. Penyediaan Poliklinik di lingkungan proyek atau menuju pada poliklinik terdekat (Klinik Angga).
ii. Penyediaan obat-obat darurat / PPPK
b) Penyediaan alat pemadam kebakaran (Fire Extinguisher).
c) Penyediaan data telephone dan alamat serta nama petugas yang dapat dihubungi dari instansi terkait, seperti :
i. Babinsa, Polsek, Koramil
ii. Kelurahan, Kecamatan
iii. Pemadam Kebakaran, Rumah Sakit/Poliklinik terdekat
d) Penyediaan kendaraan untuk mengangkut korban kecelakaan, dapat dilakukan dengan cara :
i. Bila akibat kecelakaan tidak parah dan sadar, dapat berjalan sendiri, maka diantar dengan kendaraan proyek untuk menuju Rumah Sakit/Poliklinik terdekat
ii. Untuk kasus dengan korban yang membutuhkan pertolongan serius dipanggilkan ambulance untuk di antar ke rumah sakit terdekat
Safety Program
Safety program proyek Pembangunan Simpang Tak Sebidang (Underpass) Simpang Dewa Ruci :
a. Accident
Target untuk kecelakaan yang ingin dicapai PT. Adhi Karya (Persero) Tbk adalah tidak ada fatality dalam setiap kegiatan proyeknya (Zero Fatality Accident).
b. Safety Induction
Pemberian pengenalan peraturan safety proyek kepada semua pihak yang terlibat dalam proyek ini untuk berpartisipasi dan bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja.
c. Tool Box / Safety Morning Talk
Memberikan penjelasan mengenai pentingnya keselamatan kerja dalam bekerja pada bidang konstruksi bangunan dan memberikan informasi – informasi lapangan kepada pekerja mengenai daerah bahaya, penanggulangan dalam hal lainnya yang berkaitan. Diadakan setiap Jumat Pagi (Pukul 07.30).
d. Safety Monthly Meeting
Mempresentasikan hasil yang telah dicapai setiap bulannya kepada manajemen sehubungan dengan keselamatan kerja setiap 1 kali bulan.
e. Safety Inspection
Melakukan inspeksi pada setiap hari, setiap kegiatan, lingkungan dan peralatan yang memungkinkan untuk terjadinya kecelakaan dan melakukan tindakan pencegahannya secara langsung serta membuat sistem laporan.
f. Fogging
Penyemprotan obat nyamuk di lapangan untuk mencegah penyakit yang dapat ditimbulkan oleh serangga dan sejenisnya sebagai salah satu kepedulian terhadap keselamatan kerja. Dilaksanakan 2 minggu sekali.
g. General Cleaning and House Keeping
Melakukan pembersihan secara massal yang melibatkan seluruh pekerja dan seluruh sub kontraktor di lapangan untuk menciptakan lapangan kerja yang selalu bersih dan rapi.
Manajemen Kontrak
Kontrak atau perjanjian kontrak adalah merupakan bagian dari Hukum Perdata, oleh karena itu ketentuan – ketentuan mengenai Kontrak / Perjanjian diatur dalam Kitab undang – undang Hukum Perdata (Burgelijk Wetboek). Berikut merupakan manajemen kontrak oleh owner kepada PT Adhi Karya (Persero), Tbk pada proyek pembangunan Hotel Padma:
Nilai Kontrak
Nilai kontrak yang disepakati adalah seratus enam milyar empat puluh lima juta rupiah (Rp 106.045.000.000,00) termasuk PPN, overhead, dan profit. Harga kontrak yang diterima adalah untuk kontrak harga tetap secara keseluruhan (Fixed Price Lump Sum)
Lingkup Pekerjaan
Secara umum lingkup pekerjaan meliputi struktur bawah, struktur atas, waterproofing, rangka atap, penutup atap, pekerjaan bata, pekerjaan plesteran, acian, finishing pekerjaan luar termasuk pekerjaan batu dinding luar dan pekerjaan plumbing di bawah lantai. Hal-hal tersebut termasuk koordinasi, pengawasan, dan penyediaan fasilitas dan sarana utilitas terhadap para kontraktor dan suplier yang ditunjuk langsung oleh pemberi kerja.
Waktu Pengerjaan
Dimulai tanggal 21 April 2013 sampai dengan 30 September 2014.
Denda Keterlambatan
Denda akibat keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 0,1% dari total nilai kontrak per hari dengan batas maksimal 5% dari nilai kontrak yang disepakati.
Pembayaran
Cara pembayaran kepada kontraktor adalah sebagai berikut:
Pembayaran uang muka adalah 10% dari nilai kontrak.
85% progress pekerjaan dibayarkan melalui penagihan progres secara bulanan.
Retensi adalah 5% dari nilai kontrak.
Keterlambatan Pembayaran
Bila kontraktor tidak menerima pembayaran sesuai kontrak, kontraktor berhak untuk menerima ongkos pembiayaan yang tergabung setiap bulannya dari jumlah yang belum terbayar. Perhitungannya mulai berlaku sejak tanggal pembayaran.
Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan berlangsung selama 365 hari kalender.
Asuransi
Pemberi kerja bertanggungjawab terhadap Asuransi.
Jaminan Pelaksanaan
Kontraktor berkewajiban untuk mengeluarkan Jaminan Pelaksanaan sebesar 5 % dari nilai kontrak yang diberikan pemberi kerja berupa jaminan asuransi dari perusahaan asuransi yang telah disetujui.
Metode Pengukuran
Semua kuantitas harus sudah menggunakan Standar Metode Pengukuran Pekerjaan Konstruksi di Indonesia Edisi Pertama bulan Agustus 2003 yang dikeluarkan oleh Davis Langdon and Seah Indonesia.
Shop Drawing
Kontraktor wajib menyerahkan shop drawing keseluruhan pekerjaan sejak dikeluarkannya SPK dan tidak boleh melaksanakan pekerjaan tersebut sebelum disetujui, kecuali bila sudah diijinkan secara khusus oleh Manajer Proyek.
As Built Drawing
Kontraktor wajib menyerahkan dan memperbarui As Built Drawing dari berbagai bagian pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan kontrak sebagai syarat diterbitkannya Sertifikat Serah Terima Pekerjaan.
Contoh Material
Kontraktor wajib menyampaikan contoh material dan alat beserta alternatifnya kepada Manajer Proyek sebelum memesan material lebih banyak.
Arbitrase
Segala perselisihan akan diselesaikan dengan arbitrase kecuali bila telah diselesaikan secara damai.
Kontrak Sub Kontraktor dan Suplier
Dalam pembangunan Hotel Padma Puhu Gianyar Bali ini PT Adhi Karya menawarkan sub-sub pekerjaan dan material kepada sub kontraktor dan suplier.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu proyek yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan permasalahan proyek seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi proyek.
Dalam proyek pembangunan Hotel Padma ini, seluruh staf PT Adhi Karya yang menangani proyek memanfaatkan teknologi sistem informasi menggunakan jaringan internet sehingga semua laporan bisa langsung masuk ke dalam data perusahaan. Semua laporan tersebut bisa langsung di-input ke Sistem Informasi Manajemen milik Adhi Karya yaitu http://www.adhimis.adhi.co.id.
Gambar 2.8 Website Sistem Informasi PT Adhi Karya