Academia.eduAcademia.edu

UJI VIGOR TEKNOLOGI BENIH

2020, Teknologi Benih Uji Vigor

Nama : Emil Rahim NIM : A1D019163 Uji Vigor menggunakan metode Uji kertas Digulung didirikan dalam plastik pada benih jagung I.PENDAHULUAN Uji vigor diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh normal pada keadaan lingkungan yang suboptimal. Vigor dapat dibedakan atas vigor benih,vigor kecambah,vigor bibit dan vigor tanaman (Sutopo,2002). Vigor benih adalah komponen kualitas penting yang berguna untuk menduga lama benih dalam penyimpanan (pandey et al,, 2013), vigor atau kekuatan tumbuh benih memberikan informasi akan memungkinkan kemampuan benih untuk tumbuh menjadi tanaman normal dan berproduksi wajar meskipun keadaan biofisik lapangan produksi suboptimum. II.METODE PENGUJIAN A.Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah Benih jagung/kedelai,Alat yang digunakan adalah 3 lembar Kertas koran,Wadah plastik,Sprayer,Air bersih,dan Mangkuk. B.Prosedur Kerja Benih yang sudah disimpan kemudian dikecambahkan. Menurut (Sutopo,2004), meotde yang digunakan untuk perkecambahan adalah UKDdp (Uji kertas digulung didirikan dalam prlastik) karena metode ini digunakan untuk menguji benih yang berukuran agak besar.PAda metode Uji Kertas Digulung didirikan dalam plastik,yaitu sebagai berikut Keterangan (A) menyusun benih diatas substrat(b)menggulung substrat(c)meletakan substrat di dalam plastik. 1. Disiapkan Bahan dan Alat. 2. Benih Jagung direndam didalam air hangat kuku selama 30-60 menit. 3. Kertas sebanyak 2 lembar diletakan diatas meja steril,kemudian kertas dilembabkan dengan cara disemprot oleh Sprayer. 4. Disusun benih jagung berbaris sebanyak 50 butir di atas kertas yang telah dilembabkan. 5. Dihamparkan selembar kertas diatas benih yang telah disusun,kemudian disemprotkan kembali dengan cara disemprot oleh Sprayer sampai kondisi lembab. 6. Dilipat pada tiap sisi agar terlihat Rapih,dan Digulung ke arah panjang dari kertas sebanyak 2 lipatan. 7. Selanjutnya Diberikan label pada media penanamanya agar dapat diidentifikasi Hari tanam dan jenis varietas tanaman. 8. Kemudian setiap Data di catat dan didokumentasikan setiap hari,dan Dihitung FCT (First Count test) dan IVT (Index Value test). III.HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Tabel Pengamatan metode uji daya berkecambah dan uji kekuatan berkecambah benih Jenis Benih Metode UKDp Jagung UKDdp UL. 1 2 1 2 Hari ke-3 N M AB 25 12 25 11 25 18 25 20 Perkecambahan (%) Hari ke-4 Hari ke-5 N AB MT N AB M 2 9 14 9 1 13 12 13 4 3 22 3 4 1 24 1 - Ket : N : Normal ; M : Mati ; NK : Normal Kuat ; NL : Normal Lemah ; AB : Abnormal B.Pembahasan Berdasarkan data pengamatan diketahui bahwa terdapat benih yang mati dan juga abnormal hal ini dikarenakan terjadinya penurunan viabilitas dan vigor benih, penurunan ini disebsbkan karena kandungan secara fisiologis benih sudah mengalami kemunduran sehingga pada saat benih berkecambah akan mengalami ketidak normalan bahkan mati. Untuk benih yang mati kemungkinan benih yang digunakan embrio sudah tidak mampu berkecambah bahkan embriobenih sudah mengalami kematian.. Hal ini di dukung oleh Kartasapoetra (2003), yang menyatakan bahwa UKDp (Uji Kertas Digulung dalam plastik), Pada metode ini benih diuji dengan cara menanam benih di antara lembar substrat lalu digulung sedangkan UKDdp (Uji Kertas Digulung didirikan dalam plastik), Metode ini menggunakan lapisan plastik diluarnya yang berfungsi mencegah tembusnya substrat kertas oleh akar. Sedangkan perbedaanantara pengujian menggunaan sustrat kertas dan pasir sudah jelas bahwa biasanya benih yang digunakan pada substrat kertas ukuran benihnya yang relative besar sedangkan untuk benih yang digunakan untuk pengujian melalui substrat pasir relative kecil. Viabilitas benih dilakukan dengan metode UKDdp atau uji kertas digulung didirikan dalam plastik dengan kondisi kertas yang jenuh tetapi tidak terlalu basah. Uji viabilitas benih dilakukan untuk mendapatkan mana kecambah yang normal dan mana kecambah yang abnormal. Kecambah yang normal pada umumnya akan tumbuh ke atas sesuai dengan arah tumbuhnya, namun berbeda halnya dengan benih yang abnormal akan tumbuh ke bawah atau bahkan terdapat hifa yang menandakan benih tersebut berjamur dan lama-kelamaan akan mati. Pengamatan perlu dilakukan selama 14 hari atau 2 minggu karena jika pengamatan dengan waktu yang pende contohnya saja selama 3 hari maka belum diketahui benih mana yang normal dan yang abnormal atau bahkan ada benih yang belum berkecambah pada H+3. Kesalahan utama yang sering terjadi pada pengujian viabilitas dengan metode UKDdp adalah posisi kertas yang sering kali tidak berdiri melainkan tidur. Kertas yang digulung yang tidur akan menyebabkan benih akan berkecambah namun tidak ke atas dalam pertumbuhannya. Bisa saja benih tersebut akan ke kanan atau ke kiri sehingga kertas tersebut jika didirikan akan menghailkan benih yang tumbuh ke bawah. Timbulnya jamur pada 15 kecambah dapat dikarenakan pemberian air pada saat perawatan terlalu banyak menyebabkan benih yang berkecambah tidak dalam kondisi jenuh melainkan terlalu banyak air sehingga jamur mudah berkembang biak dalam benih tersebut. IV.KESIMPULAN Kesimpulan pada praktikum ini,yaitu : Perbedaan secara mendasar antara ukdp dan ukddp adalah apabila ukdp hasil gulungan tidak didirikan sedangkan ukddp setelah di gulung maka akan didirikan secara vertical sehingga tanaman tumbuh tegak.Pengujian viabilitas benih dapat dilakukan dengan media kertas buram, namun menggunakan kertas korang lebih baik digunakan untuk menguji tingkat viabilitas benih. Pengujian vigor benih dapat dilakukan pada campuran media pasir dan pupuk.