Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH KEL 1 PENGERTIAN DAN FUNGSI ALQUR'AN

Tugas Makalah Kelompok Mata Kuliah Al-Qur'an Hadits Pada MA

PENGERTIAN DAN FUNGSI AL-QUR’AN Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah : Al-qur’an Hadits Pada MA Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Rozali, M.A Disusun Oleh: Barorah Ihsani (0301191042) M. Rifqih Fernanda (0301193241) Siti Fadilah Putri Ginting (0301192069) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA T.A 2020/2021 LATAR BELAKANG Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw di Gua Hira. Al-qur’an adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw yang berlaku untuk selama-lamanya. Al-Qur’an tidak mungkin dapat ditiru dari aspek manapun dan oleh siapapun, baik dari segi indahnya bahasa maupun lainnya. Al-Qur’an terdiri dari 30 juz, 114 surah, dan 6236 ayat. Dimana dimulai dari Surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan Surah An-Nas. Surah yang pertama kali turun adalah Surah Al-‘Alaq ayat 1-5. Sebagai seorang mukmin, kita harus beriman kepada Al-Qur’an dan berpegang teguh pada ajaran-ajaran yang ada di dalamnya. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt kepada umat Islam sebagai pedoman hidup agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Selain itu, kita sebagai umat Islam harus memahami pengertian dan hal-hal yang terkait dengan Al-Qur’an yaitu yang paling utama adalah memahami isi Al-Qur’an dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Para ulama mutaqaddimin dan muta’akhirin berbeda pendapat mengenai pengertian dan asal kata Al-Qur’an. Oleh karena itu, kami sebagai pemakalah pertama ingin menjelaskan mengenai pendapat para ulama tentang pengertian dan fungsi Al-Qur’an. i PEMBAHASAN A. Pengertian Al-Qur’an Al-Qur’an sebagai wahyu dan mukjizat terbesar Rasulullah Saw mempunyai dua pengertian, yaitu pengertian secara bahasa dan pengertian menurut istilah. AlQur’an menurut bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata Qara’a yang berarti “bacaan” atau “yang dibaca”.1 Dimana arti tersebut sudah dijelaskan dalam Q.S Al-Qiyamah ayat 7 dan 8 yang berbunyi: َ‫َ َ ب‬ ‫فَإ َذا بَر َق بٱۡلَ َ ر‬ ٨ ‫ َوخ َسف ٱلق َم رر‬٧ ‫ص‬ ِ ِ Artinya : “Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya. Apabila Kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaanya itu.” Sedangkan pengertian Al-Qur’an menurut istilah ialah nama bagi Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang ditulis dalam mushaf. Akan tetapi, para ulama dalam bidang ilmu al-Qur’an telah mendefinisikan al-Qur’an menurut pemahaman mereka masing-masing, baik secara etimologi maupun terminologi. Secara etimologi para ulama berbeda pendapat dalam mendefinisikan al-Qur’an. Berikut adalah beberapa pendapat yang menjelaskan pengertian Al-Qur’an menurut etimologi.2 a. Menurut al-Lihyany (w. 215 H) dan segolongan ulama lain Kata Qur’an adalah bentuk masdar dari kata kerja (fi’il), ‫ قرأ‬artinya membaca, dengan perubahan bentuk kata/ tasrif ‫قرأ‬-‫يقرأ‬- ‫ ءانا قر‬. Dari tasrif tersebut kata ‫ ءانا قر‬yang artinya bacaan yang bermakna isim ma'ruf artinya yang dibaca. Karena al-Qur’an itu dibaca maka dinamailah al-Qur’an. Kata tersebut selanjut-nya digunakan untuk kitab suci yang diturunkan Allah Swt. 1 2 Masyfuk Zuhdi, Pengantar Ulum Al-Qur’an, (Surabaya: Bina Ilmu, 1987), hal 2. Halimuddin, Pembahasan Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1993), hlm 8. 1 b. Menurut Al-Asy’ari (w. 324 H) dan beberapa golongan lain Kata Qur’an berasal dari lafaz ‫ قرن‬yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Kemudian kata tersebut dijadikan sebagai nama Kalamullah yang diturunkan kepada NabiNya, mengingat bahwa surat-suratnya, ayat-ayatnya dan hurufhurufnya beriring-iringan dan yang satu digabungkan kepada yang lain. c. Menurut Al-Farra’ (w. 207 H) Kata al-Qur’an berasal dari lafad ‫قرئنا‬ merupakan bentuk jama’ dari kata ‫ قرينة‬yang berarti petunjuk atau indikator, mengingat bahwa ayat-ayat al-Qur’an satu sama lain saling membenarkan. Dan kemudian dijadikan nama bagi Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. d. Menurut Az-Zujaj (w. 331 H) Kata Qur’an itu kata sifat dari ‫ القرء‬yang sewazan (seimbang) dengan kata ‫ فعالن‬yang artinya (kumpulan). Selanjutnya kata tersebut digunakan sebagai salah satu nama bagi kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. karena Al-Qur’an terdiri dari sekumpulan surah dan ayat, memuat kisah-kisah, perintah dan larangan, dan mengumpulkan inti sari dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya. e. Menurut Asy-SyaĮ’i (w. 204 H) Kata al-Qur’an adalah isim ’alam, bukan kata bentukan (isytiqaq) dari kata Apapun dan sejak awal memang digunakan sebagai nama khusus bagi kitab suci Yang diturunkan Allah Swt. Kepada Nabi Muhammad saw. Sebagaimana halnya Dengan nama-nama kitab suci sebelumnya yang memang merupakan nama khusus yang diberikan oleh Allah Swt. Yaitu Zabur (Nabi Dawud as.), Taurat (Nabi Musa as.) dan Injil (Nabi Isa as.). Menurut Abu Syuhbah dalam kitabnya yang berjudul al-Madkhal Lil darasah Al-Qur’an al-Karim, dari kelima pendapat tersebut di atas, pendapat pertamalah Yang paling tepat yakni menurut al-lihyani yang menyatakan bahwa kata al-Qur’an merupakan kata bentukan (isytiqaq) dari kata ‫ قراء‬dan pendapat inilah Yang paling masyhur. 2 Beberapa pendapat ulama mengenai definisi al-Qur’an secara terminologi di antaranya adalah: a. Syeikh Muhammad Khudari Beik Dalam kitab Ta’rikh at-Tasyri’ al-Islam, Syeikh Muhammad Khudari Beik mendefinisikan Al-Qur’an yaitu lafaz (firman Allah) yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk dipahami isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara mutawatir, yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas. b. Subkhi Saleh Subkhi Saleh mendefinisi al-Qur’an yaitu kitab (Allah) yang mengandung mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., yang ditulis dalam mushaf-mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan bernilai ibadah membacanya. c. Muhammad Abduh Muhammad Abduh mendefinisikan al-Qur’an dengan pengertian bahwa Kitab (al-Qur’an) adalah bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang terpelihara di dalam dada (hati) orang-orang yang menjaganya dengan menghafalnya (yakni) orang-orang Islam. Dari ketiga pendapat di atas, dapat disimpulkan beberapa unsur dalam pengertian al-Qur’an sebagai berikut :  Al-Qur’an adalah firman atau kalam Allah swt.  Al-Qur’an terdiri dari lafaz berbahasa Arab.  Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.  Al-Qur’an merupakan kitab Allah swt. yang mengandung mukjizat bagi Nabi Muhammad saw. yang diturunkan melalui perantara malaikat Jibril.  Al-Qur’an disampaikan dengan cara mutawatir (berkesinambungan).  Al-Qur’an merupakan bacaan mulia dan membacanya merupakan ibadah.  Al-Qur’an ditulis dalam mushaf-mushaf, yang diawali dengan surah alFatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas. 3  Al-Qur’an senantiasa terjaga/terpelihara kemurniannya dengan adanya sebagian orang Islam yang menjaganya dengan menghafal al-Qur’an. B. Aspek Keautentikan Al-Qur’an Keautentikan Al-Qur’an dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu sego bukti Al-Qur’an sendiri, bukti kesejarahan, bahasa, dan kandungan. Bukti keautentikan Al-Qur’an dijelaskan dalam Q.S Yunus ayat 37-38 yang berbunyi: َ ‫َ َ َ َ َ َٰ َ ب ر ب َ ر َ ر ب‬ َ ‫ر‬ َ‫يق َٱَّلِي َب بۡي‬ َ ‫ٱّلل ِ َو َلَٰكن تَ بص ِد‬ َ َٰ ‫ون‬ ِ ِ ‫وما َكن هذا ٱلقرءان أن يفَتى مِن د‬ َ ‫ََ ب ََب‬ َ ‫َب َر ر‬ ‫يل بٱلك َِتَٰب ََل َر ب‬ َ ‫ب فِيهِ مِن َرب بٱل َعَٰلَم‬ َ ‫ أم يقولون‬٣٧ ‫ۡي‬ ‫ي‬ ‫يديهِ وتف ِص‬ ِ ِ ِ ْ ‫َ ب ر‬ ‫ب َ َ َٰ ر ر ب َ ب ر ْ ر َ ب‬ َ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫ٱّللِ إن رك ر‬ ‫ر‬ َ ‫ب‬ َ َ ‫نتمب‬ ‫ون‬ ِ ِ ‫ٱفَتىه قل فأتوا بِسورة ٖ مِثلِهِۦ وٱدعوا م ِن ٱستطعتم مِن د‬ َ ‫َص َٰ ِدق‬ ٣٨ ‫ِۡي‬ Artinya: “Dan tidak mungkin Al-Qur'an ini dibuat-buat oleh selain Allah; tetapi (Al-Qur'an) membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan seluruh alam. Apakah pantas mereka mengatakan dia (Muhammad) yang telah membuat-buatnya? Katakanlah, “Buatlah sebuah surah yang semisal dengan surah (Al-Qur'an), dan ajaklah siapa saja di antara kamu orang yang mampu (membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” Dari dua ayat di atas, ditegaskan bahwa tidak mungkin Al-Qur’an itu dibuat oleh selain Allah, karena Al-Qur’an berisi berbagai pengetahuan dan ajaran termasuk membenarkan kitab-kitab terdahulu yang pada umumnya manusia tidak mengetahui sebelumnya. Di samping itu, Al-Qur’an juga menjelaskan hukumhukum secara terperinci terhadap hukum-hukum yang telah ditetapkan dalam 4 Al-Qur’an itu sendiri. Oleh karena itu, tidak ada lagi keraguan bahwa Al-Qur’an ini ciptaan Allah Tuhan seluruh alam. 1) Keautentikan Al-qur’an dari Segi Al-Qur’an Sendiri Al-Qur’an memiliki berbagai ciri dan sifat, salah satunya adalah ia merupakan kitab yang keautentikannya dijamin dan dipelihara oleh Allah, sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Hijr ayat 9 yang berbunyi: ‫َ َب ر ََب‬ َ ‫ب َ َ َ ر َ َ َٰ ر‬ َ ٩ ‫إِنا َنن نزۡلا ٱَّلِكر ِإَونا لۥ لحفِظون‬ Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan Kami (pula) yang memeliharanya.” Al-Qur’an menunjukkan dirinya sebagai firman-firman Allah dengan buktibukti yang autentik. Allah menjamin keautentikan Al-Qur’an atas dasar ke maha kuasaan-Nya dan berkat usaha-usaha yang dilakukan manusia menurut kehendakNya. Dengan jaminan tersebut, setiap muslim percaya bahwa apa yang dibaca dan didengarnya dalam Al-Qur’an tidak akan berbeda sedikit pun dengan apa yang dibaca Rasulullah Saw.3 2) Keautentikan Al-Qur’an dari Segi Kesejarahan Al-Qur’an turun dalam kurun waktu sekitar 22 tahun. Menurut sebagian ulama, Al-Qur’an turun dalam waktu 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Kondisi masyarakat Arab pada saat turunnya Al-Qur’an masih sederhana dan bersahaja, belum mengenal baca tulis, serta menyukai kesusastraan. Al-Qur’an mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan bahasanya dan sangat mengagumkan, baik bagi orang mukmin maupun orang kafir. Sehingga tercatat dalam sejarah bahwa banyak sahabat hafal Al-Qur’an. 3) Keautentikan Al-Qur’an dari Segi Bahasa Al-Qur’an Al-Qur’an mempunyai gaya bahasa yang khas sehingga tidak dapat ditiru oleh para sastrawan Arab, dikarenakan susunannya yang indah, kalimat-kalimatnya 3 Abdul Wahid Ramli, Ulumul Qur’an, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hal 15. 5 yang menakjubkan, dan berlainan dengan setiap susunan kata atau kalimat dalam bahasa Arab. Al-Qur’an dalam gaya bahasanya yang menakjubakan mempunyai beberapa keistimewaan, diantaranya yaitu:  Al-Qur’an menggunakan bahasa yang lembut.  Bahasa Al-Qur’an sesuai bagi orang awam maupun kaum cendikiawan.  Al-Qur’an kaya akan perbendaharaan kata, padat akan makna, serta sangat indah dan bijaksana dalam mengungkapkan isinya. 4) Keautentikan Al-Qur’an dari Segi Kandungan Al-Qur’an Berdasarkan pendapat para ahli tafsir, dari segi kandungan Al-Qur’an dapat dilihat dari tiga aspek yaitu berkenaan dengan yang gaib (belum terjadi), informasi masa lalu dan masa yang akan datang, dan persyarayatan hukum yang universal. C. Nama-Nama Al-Qur’an Al-Qur’an sebagai kitabullah memiliki banyak nama. Kitab al-Itqan karya Imam Suyuti menyebutkan bahwa al-Qur’an memiliki 55 nama. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Az-Zarkasyi. Pendapat lain menyatakan ada 78 nama. Beberapa nama al-Qur’an yang paling populer adalah :4 a. Al-Qur’an Nama al-Qur’an adalah paling populer dan paling sering dilekatkan. Kita tentu masih ingat bahwa al-Qur’an artinya bacaan atau yang dibaca. Adapun beberapa ayat yang di dalamnya terdapat istilah al-Qur’an adalah sebagai berikut: Q.S Al-Baqarah ayat 185 َ َ َ ََ ‫َ بر‬ َ ‫ر‬ ‫بر ب َ ر‬ ٗ ‫ر‬ َ‫اس َو َبين‬ َ َٰ‫ت م َِن ٱل ب ره َدى‬ َٰ ِ ‫ِي‬ ‫شهر رمضان‬ ‫ِلن‬ ‫ل‬ ‫ى‬ ‫د‬ ‫ه‬ ‫ان‬ ‫ء‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ٱل‬ ‫ه‬ ‫ِي‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫نز‬ ‫أ‬ ‫ٱَّل‬ ِ ٖ ِ ِ َ‫َ بر ب‬ ... ‫ان‬ ِ ‫وٱلفرق‬ 4 Subhi Shalih, Mabahits fi ‘ Ulum Al-Qur’an, (Beirut: Dar al ‘ilm Li al-Mlayin, 1997), hal 22. 6 Artinya : “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan alQur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” Q.S Al-‘Araf ayat 204 َ ‫َ ر َ بر ب َ ر َ ب َ ر ْ َر ََ ر ْ َ َ َ ر ب رب َ ر‬ ٢٠٤ ‫نصتوا لعلكم ترَحون‬ ِ ‫ِإَوذا ق ِرئ ٱلقرءان فٱست ِمعوا لۥ وأ‬ Artinya : “Dan apabila dibacakan al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat.” b. Al-Kitab Al-Qur’an sering disebut sebagai al-Kitab atau Kitabullah artinya kitab suci Allah. Al-Kitab juga bisa diartikan yang ditulis. Dalil dari penamaan ini antara lain terdapat pada surat al-Baqarah ayat 2 : َ ‫ب فِيهِ ره ٗدى ل بِل رم َتق‬ َ ‫ب ََل َر بي‬ ‫َذَٰل َِك بٱلك َِتَٰ ر‬ َۛ ٢ ‫ۡي‬ ِ ِۛ Artinya : “Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” c. Al-Furqan Al-Furqan artinya pembeda, maksudnya yang membedakan antara yang hak dan yang batil. Al-Furqan merupakan salah satu nama al-Qur’an. Penyebutan alFurqan terdapat dalam surat al-furqan ayat 1 yang berbunyi: َ َ َ ََ َ ‫َ ر‬ َ َٰ َ َ َ َ ‫َ َ َ ب ر ب‬ َ ‫ون ل بِل َعَٰلَم‬ ‫ب‬ ً ‫ۡي نَ ِذ‬ ١ ‫يرا‬ ‫ك‬ ‫ِل‬ ‫ۦ‬ ‫ه‬ ‫د‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫لَع‬ ‫ان‬ ‫ق‬ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫ٱل‬ ‫ل‬ ‫ز‬ ‫ن‬ ‫ِي‬ ‫ٱَّل‬ ‫تبارك‬ ِ ِِ ِ Artinya : “Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (al-Qur’an) kepada hambaNya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia).” 7 d. Az-Zikr Az-Zikr artinya pemberi peringatan. Melalui al-Qur’an Allah swt.. memberi peringatan kepada manusia. Penyebutan Az-Zikr terdapat dalam Surat al-Hijr ayat 9 yang berbunyi: ‫َ َب ر ََب‬ َ ‫ب َ َ َ ر َ َ َٰ ر‬ َ ٩ ‫إِنا َنن نزۡلا ٱَّلِكر ِإَونا لۥ لحفِظون‬ Artinya : “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. e. At-Tanzil At-Tanzil artinya yang diturunkan. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. melalui perantaraan malaikat Jibril a.s. untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Penyebutan Tanzil ini antara lain terdapat dalam Surat Asy-Syu’ara ayat 192 yang berbunyi: ‫َر ََ ر‬ َ ‫يل َرب بٱل َعَٰلَم‬ ١٩٢ ‫ۡي‬ ِ ِ ِ‫ِإَونهۥ َلزن‬ Artinya : “Sesungguhnya (al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam.” D. Kedudukan Al-Qur’an Al-Qur’an merupakan sumber hukum yang utama dan pertama atau dapat dikatakan sumber dari segala sumber hukum dalam Islam. Sumber pokok ajaran Islam yang di dalamnya mengatur hukum-hukum yang berkaitan dengan kehidupan manusia, baik hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah (hablum minallah) maupun mengatur hubungan manusia dengan manusia (hablum minannas). Hukum-hukum yang ada di dunia tidak boleh bertentangan dengan AlQur’an. Semua aturan itu harus berprinsip pada ajaran Allah Swt, sebagaimana telah dijelaskan dalam Surah Ali Imran ayat 103: 8 ْ ‫َ ب َ ر ْ َب َ َ ٗ َ ََ ر‬ ... ‫ِيعا َوَل تف َرق ْۚوا‬ ‫وٱعت ِصموا ِِبب ِل ٱّللِ َج‬ Artinya : “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai..” E. Tujuan Dan Fungsi Al-Qur’an Allah telah menurunkan al-Qur’an dengan membawa kebenaran yang hakiki. Al-Qur’an memiliki beberapa fungsi dan tujuan bagi kehidupan umat manusia, Terutama umat Islam. Di antara tujuan dan fungsi diturunkannya alQur’an oleh Allah Swt. Adalah:5 a) Al-Qur’an Sebagai Petunjuk Bagi Manusia Al-Qur’an telah diturunkan oleh Allah Swt. Kepada Nabi Muhammad saw. Melalui perantaraan malaikat Jibril as. Sebagai petunjuk bagi manusia. Dengan Mengikuti petunjuk alQur’an tersebut, manusia akan mempunyai arah dan tujuan Hidup yang jelas dalam menjalani hidup dan kehidupannya. Banyak ayat alQur’an yang menjelaskan tentang fungsi al-Qur’an sebagai Petunjuk bagi manusia. Beberapa ayat di antaranya adalah sebagai berikut : Surah Al-Baqarah ayat 2 َ ‫َ َ ب َ ر‬ ‫ب‬ ٗ‫ر‬ َ ‫ب‬ َ َ ‫ر‬ َ َۛ ٢ ‫ذَٰل ِك ٱلكِتَٰب َل ريب فِي ِۛهِ هدى ل ِلمتقِۡي‬ Artinya : “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” Surah Fussilat ayat 44, ayat yang khusus menegaskan bahwa al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia yang beriman. ‫ّ ر ب‬ٞ َ َ َ ّٞ َ ‫َ َ ب َ َ ب َ َٰ ر ر ب َ ً َ ب َ ٗ َ َ ر ْ َ ب َ ر َ ب َ َ َٰ ر ر َ ب‬ ‫ّ قل‬ٞۗ ‫ولو جعلنه قرءانا أعج ِميا لقالوا لوَل ف ِصلت ءايتهۥ ء۬اعج ِم وعر ِب‬ َ ‫ب ر‬ َ َ ‫ّ َ َ َ َ ب‬ٞ َ َ ٗ ‫ر َ َ َ َ َ ر ْ ر‬ ‫ّر َوه َو َعل بي ِه بم‬ٞ ‫ِين َل يرؤم رِنون ِِف َءاذان ِ ِه بم َوق‬ ‫هو ل َِّلِين ءامنوا هدى و ِشفاء ْۚ وٱَّل‬ 5 Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hal 34 9 َ َ َ ‫َ ً ر ْ َ َٰٓ َ ر َ َ ب‬ َ ٤٤ ‫ن بعِي ٖد‬ ِۢ ‫عم أولئِك ينادون مِن مَك‬ Artinya : “Dan sekiranya Al-Qur’an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya? Apakah patut (AlQur’an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (Rasul), orang Arab? Katakanlah, Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur’an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.” Dari beberapa penjelasan ayat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu fungsi terpenting al-Qur’an adalah sebagai petunjuk bagi manusia. Petunjuk-petunjuk alQur’an itu secara garis besar meliputi petunjuk tentang Bagaimana hubungan manusia dengan Allah Swt., manusia dengan sesama manusia dan bahkan manusia dengan alam sekitarnya. Manusia yang mau mengikuti petunjuk al-Qur’an, niscaya akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. b) Al-Qur’an Sebagai Sumber Pokok Ajaran Islam Salah satu fungsi penting al-Qur’an lainnya adalah sebagai sumber pokok ajaran Islam. Dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa al-Qur’anlah yang mula-mula menjelaskan ajaran yang lengkap dan menyeluruh yang diberikan oleh Allah Swt. Ajaran-ajaran tersebut ada yang bersifat mujmal, yakni hanya Memberikan prinsip-prinsip umumnya saja, dan ada juga yang bersifat tafshil Yakni ajaran yang terperinci dan khusus. Ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur’an mutlak kebenarannya dan ajaran yang paling sempurna. Ajaran al-Qur’an di samping membenarkan ajaranajaran kitab suci sebelumnya, juga menyempurnakan ajaran kitab-kitab sebelumnya tersebut. Al-Qur’an berisi tentang pokok-pokok atau dasar-dasar ajaran Islam yang berkenaan dengan masalah ketauhidan, ibadah, akhlak, hukum, dan segala Hal yang dibutuhkan manusia dalam kehidupannya. 10 Dalam sebuah ayat, Allah Swt. Menegaskan bahwa al-Qur’an diturunkan dengan membawa kebenaran hakiki yang berfungsi sebagai dasar penetapan hukum yang harus dipegang teguh oleh Nabi Muhammad saw. Tidak boleh sedikitpun menyimpang dari al-Qur’an. Dan tentunya hal ini juga harus dipegang teguh oleh Umat Islam. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. AnNisa’ ayat 105. ‫ب‬ َ َ ‫َ َ َ َٰ َ َ ر‬ ‫َ َ َبَ َب َ ب‬ ‫ب‬ ‫ر‬ َ ‫ب‬ َ َ َ َ َ َ َ َٰ ِ ‫إِنا أنزۡلا إِِلك ٱلكِتب ب ِٱۡل ِق َلِ حكم بۡي ٱۡل‬ ‫اس بِما أرىك ٱّللْۚ وَل‬ َ ‫َ ر ب‬ َ ِ ‫خائن‬ ٗ ‫ۡي َخص‬ ١٠٥ ‫يما‬ ِ ِ ‫تكن ل ِل‬ Artinya : “Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah) karena (membela) orang yang berkhianat.” c) Al-Qur’an Sebagai Peringatan Dan Pelajaran Bagi Manusia Sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia maksudnya adalah al-Qur’an merupakan kitab suci dengan konsep ajaran yang salah satu ajarannya ladalah berupa sejarah atau kisah umat terdahulu. Ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang fungsi Al-Qur’an sebagai pelajaran dan peringatan bagi umat manusia adalah Surah Asy-Syura ayat 7 yang berbunyi: ‫َ َ َ َٰ َ َ ب َ ب َ َ ب َ ر ب َ ً َ َ ٗ ر َ ر َ ب ر‬ َ‫ى َو َم بن َح بول َ َها َوترنذ َر يَ بوم‬ َ َٰ ‫وكذل ِك أوحينا إِِلك قرءانا عربِيا َِلن ِذر أم ٱلقر‬ ِ ‫ب‬ ‫ب‬ ّٞ ‫ب فِيهِ فَر‬ ّٞ ‫ٱۡل َنةِ َوفَر‬ َ ‫يق ِف‬ َ ‫ٱۡل بمعِ ََل َر بي‬ َ َ ٧‫ي‬ ‫ع‬ ‫ٱلس‬ ‫ِف‬ ‫يق‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ Artinya : “Dan demikianlah Kami wahyukan Al-Qur'an kepadamu dalam bahasa Arab, agar engkau memberi peringatan kepada penduduk ibukota (Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (Kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.” 11 DAFTAR PUSTAKA Abdul Wadud, 2016. Pendidikan Agama Islam Al-Qur’an Hadis, Semarang: PT.Karya Toha Putra. Lilis Fauziyah RA, Andi Setiawan. 2015. Kebenaran Al-Qur’an dan Hadis, Jakarta: PT.Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Moh. Matsna HS, 2014. Pendidikan Agama Islam Al-Qur’an Hadis, Semarang: PT.Karya Toha Putra. Mukarom Faisal Rosidin,dkk. 2014. Buku Siswa Al-Qur’an Hadis, Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia. Syaifullah Amin, 2020. Al-Qur’an Hadis, Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia. Abdul Wahid Ramli, 2002. Ulumul Qur’an, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Halimuddin, 1993. Pembahasan Ilmu Al-Qur’an, Jakarta: PT.Rineka Cipta. Masyfuk Zuhdi, 1987. Pengantar Ulum Al-Qur’an, Surabaya: Bina Ilmu. Muhammad Amin Suma, 2004. Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Subhi Shalih, 1997. Mabahits fi ‘ Ulum Al-Qur’an, Beirut: Dar al ‘ilm Li alMlayin.