MASALAH DAN NILAI SOSIAL YANG TEREDAPAT DALAM NASKAH DRAMA
AMIRA AL-ANDALUS
Nikita Ayatullah Qoshyy Asy-Syifa Heart
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta
[email protected]
Muhammad Raihan
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta
[email protected]
Rizka Fitria Gusnedy
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta
[email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui masalah dan nilai-nilai sosial yang ada dalam drama
Amȋrat al- Andalus karya Ahmad Syauqi. Karya sastra merupakan sebuah karya yang ditulis
dalam bahasa dengan memiliki unsur estetika serta berbagai nilai kebaikan yang dapat
memberikan pengetahuan umum, wawasan dan tentang kehidupan manusia, sosial, intelektual
serta gaya bahasa yang unik, salah satu karya sastra yaitu drama. Drama Amirat al- Andalus
merupakan satu-satunya karya sastra drama Ahmad Syauqi yang ditulis dengan bentuk prosa,
karena selain itu dia memiliki banyak karya drama akan tetapi ditulis dalam bentuk bait-bait
syair. dan dalam kisah ini Ahmad Syauqi memilih dua tokoh utama yaitu Bustainah sang Amȋrat
al- Andalus dan ayahnya mu’tamid bin abbad sang raja. Dalam karya ini ahmad Syauqi
menceritakan tentang jatuhnya kerajaan bani abbad dengan bahasa yang sederhana sehingga
pesan yang terkandung bisa dicerna oleh pembaca. pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan
sosiologi sastra yaitu menganalisis karya sastra yang berhubungan dengan masyarakat sosial.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan cara
menganalisis masalah dan nilai-nilai sosial dengan memaparkan bukti dialognya, kesimpulan
yang kami dapatkan dari analisis drama ini menunjukkan bahwa terdapat masalah yang terjadi
dalam drama ini, antara lain peperangan dan pemberontakan yang terjadi dalam naskah drama
Amirat Al-Andalus. Adapun nilai-nilai sosial yang terdapat dalam naskah drama Amȋrat alAndalus ada empat, yaitu: nilai religious, nilai keberanian, nilai moral dan nilai sosial.
kata kunci: sastra, masalah, ahmad syauqi, sosial, nilai
PENDAHULUAN
Karya sastra merupakan seni yang dibuat oleh sastrawan, baik melalui lisan
maupun tulisan. Karya sastra juga dapat diartikan sebagai cerminan kehidupan
masyarakat, karena di dalam karya sastra terdapat unsur-unsur kehidupan sosial, cinta
kasih, ekonomi, hubungan sosial, hukum, moralitas dan sebagainya. Karya sastra identik
juga dengan kreativitas pengarang. Karya sastra merupakan sebuah karya yang
mengedepankan aspek keindahan di samping keefektifan penyampaian pesan.
1
salah
satu jenis karya sastra yaitu drama.
Drama adalah bentuk karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan
dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakuan dan dialog. Drama
merupakan karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog-dialogpara
tokohnya.2 Awal mula kemunculan drama di Arab yaitu pada tahun 1847 M di Lebanon
yang dipelopori oleh Marun An-Nuqas.3 Seiring berjalannya waktu, drama menyebar luas
di penjuru dunia Arab termasuk Mesir.
Salah satu Sastrawan asal Mesir yaitu Ahmad Syauqi bin Ali bin Ahmad Syauqi
yang lahir di Kairo.4 tanggal lahirnya adalah pada 16 Oktober 1870 M pada masa
pemerintahan Ismail. Ahmad Syauqi berasal dari keluarga yang darahnya bercampur
dengan empat keturunan Kurdi, Yunani, Turki dan Arab.5 Banyak karya sastra drama
yang dia ciptakan, antara lain ‘Antarah, Laila Majnun, Amira al-Andalus dan lain lain.
Namun kebanyakan karya drama yang dia ciptakan dialognya menggunakan bentuk baitbait syair, namun hanya satu karya drama Ahmad Syauqi yang berbentuk prosa, yaitu
Amira Al-Andalus. Dalam naskah drama Amira Al-Andalus banyak pelajaran yang dapat
di teladani oleh pembacanya, baik dari kehidupan tokohnya atau pesan-pesan yang
tersurat maupun tersirat didalamnya.
Setyorini, Nurul. 2015. “Aspek-aspek Diksi Novel Mataraisa Karya Abidah El Khaileqy dan Novel Larung Karya
Ayu Utami (Kajian Komparatif)”. Seminar Nasional dan Lounching Adobsi, Surakarta, 6 Februari 2015. Hlm. 289
2
Sumaryanto, karya sastra bentuk drama, (semarang: Mutiara Aksara, 2019), hlm. 2
3
Alī al-Rā’iy, al-Masrah fī al-Wathan al-‘Arabiy. (Kuwait: ‘Alim al-Ma‟rifah, 1978) hlm. 65
4
Ahmad Hasan al-Ziyat, Tarikhu Al-Adab Al-Arabi lil Mudaris al-Tsanawiya wa Al-Aliya, (Kairo: Nahdet Misr
Group), hlm. 50
5
Ashil ‘Abad al-Wahab Yusuf A, Ahmad Syauqi Darasa fil a’maluhu wa al-Riwayah, hlm. 60
1
Adapun Rumusan masalah yang peneliti ambil antara lain yaitu, apa saja masalah
sosial yang terjadi di drama Amira al-Andalus dan apa saja nilai-nilai sosial yang
terkandung dalam drama Amira al-Andalus. Tujuan peneliti menganalisis drama Amira
al-Andalus yaitu untuk mengetahui masalah sosial yang terjadi dalam naskah drama
Amira al-Andalus dan mengetahui nilai-nilai sosial yang terkandung dalam naskah drama
Amira Al-Andalus.
Tinjauan pustaka berdasarkan penelitian menggenai Pendekatan sosiologi sastra.
pendekatan sosiologi sastra yaitu karya sastra dilihat hubungannya dengan kenyataan,
sejauh mana karya
sastra
itu
mencerminkan
kenyataan. Kenyataan di sini
mengandungarti yang cukup luas, yakni segala sesuatu yang berada di luar karya
sastra dan yang diacu oleh karya sastra. Oleh karena itu pendekatan sosiologi sastra
menaruh perhatian aspek karya sastra dengan landasan suatu pandangan bahwa sastra
merupakan gambaran fenomena sosial.
Menurut Djajasudarma (1999) aspek merupakan cara memandang struktur
temporal intern suatu situasi yang dapat berupa keadaan, peristiwa, dan proses.
Keadaan bersifat statis, sedangkan peristiwa bersifat dinamis. Peristiwa dikatakan
dinamis jika dipandang sedang berlangsung . Sedangkan sosial adalah kebersamaan
yang melekat
pada
individu.
6
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dikatakan
bahwa aspek sosial merupakan cara pandang suatu situasi, keadaan, dan peristiwa
kebersamaan dalam masyarakat.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif. Menurut kriyantono, deskriptif kualitatif adalah teknik yang menggambarkan
dan menginterpretasikan arti data data yang telah dikumpulkan dengan memberikan
perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu,
sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan
sebenarnya.7
Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian untuk menemukan peristiwa
baik yang dilakukan maupun dikatakan oleh pelaku dalam sumber data yang dikaji. Oleh
6
7
Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar, (Bandung: Refika Aditama, 2008) hlm. 123
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakart: Kencana, 2007) hlm. 47
karena itu, peneliti wajib membuat catatan lapangan secara rince, lengkap serta apa
adanya. Selain membuat deskripsi dari sumber data, peneliti juga akan menemukan
makna yang terkandung di balik peristiwa yang dilakukan, diucapkan hingga kenyataan
yang kasat mata.
Oleh karena itu penliti
dalam analisis drama Amira al-Aldalus
mencantumkan bukti dialog.
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data tentang masalah sosial dalam
naskah drama Amirah Al Andalus dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra.
Menurut Faruk, sosiologi sastra sebagai studi ilmiah dan objektf mengenaimanusia dalam
masyarakat, studi mengenailembaga dan proses-proses sosial.8 Data ini berdasarkan
data primer dan data skunder. Untuk memperoleh data primer, peneliti membaca naskah
drama sscara cermat dan berulang untuk memahami isi pada naskah drama tersebut.
Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari dari studi pustaka dengan
mengumpulkan buku-buku, jurnal, artikel, dan sumber online sebagai data pendukung
dari penelitian ini. Sumber data dalam penelitian ini adalah naskah drama Amirah Al
Andalus.
Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan yaitu, sebagai berikut: Membaca
naskah drama Amirah Al Andalus dengan teliti dan menyeluruh, menentukan nilai sosial
dan masalah sosial yang ada pada naskah drama Amirah Al Andalus. Menjelaskan
pendekatan sosiologi sastra pada naskah drama Amirah Al Andalus.
metode analisis data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan pendekatan
kualitatif dengan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dengan cara observasi (pengamatan). peneliti melakukannya dengan mulai membaca
sumber data, lalu mengamati dan menganalisis naskah drama. Kemudian hasil analisis
dijelaskan secara detail dalam artikel ini.
Adapun kerangka teori dapat digambarkan sebagai berikut;
SASTRA
PUISI
8
PROSA
Faruk, Metode Penelitian Kualitatif. (Yogyakarta: gajah Mada University Press, 1994) hlm. 1
DRAMA
VV
LAMA
BARU
PROSA
PUISI
TERJEMAN
SOSIOLOGI SASTRA
EKSTRINSIK
INTRINSIK
NILAI SOSIAL
DAN MASALAH SOSIAL
TEMUAN
HASIL TEMUAN
A. Nilai nilai yang terkandung dalam drama " Amirah Al Andalus "
1. Nilai religious
Menurut Muhaimin, religius memang tidak selalu identik dengan kata agama, kata
religius lebih tepat diartikan sebagai keberagaman. Keberagaman lebih melihat aspek
yang merupakan misteri bagi orang lain karena menapaskan intimitas jiwa rasa yang
mencakup totalitas ke dalam pribadi manusia., dan bukan pada aspek yang bersifat
formal. Namun demikian dalam konteks pembenttukan karakter sesungguhnya
merupakan manifestasi lebih mendalam atas agama dalam kehidupan sehari-hari.9
Dalam naskah drama " Amirah Al Andalus " terdapat dua macam nilai religious. Yang
pertama, tetap melaksanakan shalat atau mendekatkan diri kepada Sang Pencipta walau
sedang dalam keadaan banyak masalah dan yang kedua, selalu mendoakan orang lain.
•
Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta
Jawhar menanyakan bagaimana keadaan suasana Raja kepada Lukluk, Lukluk
memberitahunya bahwa Raja dalam keadaan Senang dan gembira, namun Jawhar
menyangkalnya dan berkata bahwa Raja sedang dalam kekhawatiran yang besar.
(كيف وجدت وجه الملك اليوم يا لؤلؤ؟: جوهر )إلى لؤلؤ
. يفيض من البشاش ِة والبشر،كسنته: لؤلؤ
بل أنت واهم يا لؤلؤ! إن وجه الملك تغير في هذه األيام وبدا عليه التغضن وأثرت فيه الهموم أثرها: جوهر
.10الظاهر المبين
Dalam kekhawatirannya dan kegelisahannya, Sang Raja mendekatkan diri kepada Sang
pencipta, menjalankan ibadahnya, yaitu sholat. Hal itu dibuktikan dalam dialog Putri yang
menanyakan keberadaan Raja sebegai berikut.
ي أن أقدمه قبل كل شيء
َّ لقد نسيتُ يا جوهر ذكر واجب كان عل: )األميرة (لجوهر.
وما ذاك يا سيِدتي؟: جوهر
. السؤا ُل عن الملك: األميرة
أبدًا يسأل عنك، هو يا موالتي بخير: جوهر
وأين هو اآلن؟: األميرة
. هو في الصالة يا سيدتي: جوهر
11
•
9
Selalu Mendoakan Orang Lain
Ngainun Naim, Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan Dalam Pengembangan Ilmu Dan
Pembentukan Bangsa, (Jogjakarta: Arruz Media, 2012), hlm. 125
10
Ahmad Syauqi, Amira al-Andalus, (Kairo: Hindawi, 2012), hlm. 11
11
Ahmad Syauqi, Amira al-Andalus, (Kairo: Hindawi, 2012), hlm. 14
Terdapat banyak dialog dalam naskah Amira Al-Andalus yang selalu mendoakan
orang lain ketika ingin melakukan sesuatu. Salah satunya yaitu pada dialog dimana putri
mendoakan jauhar sebelum pergi. Berikut merupakan bukti dialog :
اتبعني ودع جوهر ولؤلؤ يستقبالن القاضي، تعال معي اآلن، كل هذا تعلمه بعد حين يا مقالص: األميرة
الجليل
في حفظ هللا يا جوهر: )األميرة (إلى جوهر
12
Pada dialog di atas dijelaskan pada dialog putri yang mengucapkan kata " " في حفظ هللا
يا جوهرyang memiliki arti " Semoga Tuhan melindungimu, Jawhar ". hal ini dikatakannya
sebelum ia meninggalkan jauhar dan lulu lalu pergi keluar bersama Muqlas.
2. Nilai moral
Nilai moral merupakan nilai yang berhubungan dengan akhlak, sikap, perbuatan,
budi pekerti dan kewajiban. Dalam pengertian tersebut, dapat di ambil kesimpulan
bahwa nila moral merupakan nilai yang berkaitan dengan tingkah laku atau etika tokoh
pada naskah drama. Adapun nilai moral yang terdapat pada drama " Amirah Al Andalus"
yaitu ketika raja dalam menyambut tamunya. Berikut bukti dialog;
ما عندك من الشراب ألصحابنا يا لؤلؤ؟: الملك
خمور مالقة وزبيب إشبيلية
: لؤلؤ.
ُ
وماذا هيأت لهم من نقل وطعام؟: الملك
الجوز واللوز من وادي الطلح: لؤلؤ.
ُ
يا رب الفوز.اللوز
الجوز: )الملك (يرفع عقيرته ويغني
13
Pada dialog diatas, raja menanyakan tentang hidangan apa yang disediakan oleh lulu
untuk para tamu. Hal ini dapat diberi kesimpulan bahwa raja ingin memberikan hidangan
yang lezat untuk para tamu dan membuat tamu nyaman dengan pelayanan yang ada.
Selain itu, raja pun bernyanyi bersama dalam pesta tersebut. Pada dialog selanjutnya,
12
13
Ahmad Syauqi, Amira al-Andalus, (Kairo: Hindawi, 2012), hlm. 15
Ahmad Syauqi, Amira al-Andalus, (Kairo: Hindawi, 2012), hlm. 21
diceritakan bagaimana tamu ikut bersuara dalam pesta tersebut dan bersorak gembira
pada melodi yang dilantunkan oleh raja.
3. Nilai keberanian
Keberanian adalah suatu sifat mempertahankan dan memperjuangkan apa yang
dianggap benar dengan menghadapi segala bentuk bahaya, kesulitan, kesakitan, dan lainlain. Menurut Budiyono menjelaskan ciri-ciri nilai keberanian, yaitu sebagai berikut:
berpikir secara matang dan terukur sebelum bertindak, mampu memotivasi orang lain,
selalu tahu diri, rendah hati, dan mengisi jiwa serta pikiran dengan pengetahuan baru
menuju ke arah yang benar, bertindak nyata, semangat menciptakan kemajuan, siap
menanggung resiko dan konsisten.14 Dalam naskah drama Amira al-Andalus, terdapat
dua nilai keberenaian, yaitu keberanian Hassun dan keberanian Raja.
•
Keberanian Hassun
Ibnu Hayun menceritakan bagaimana kebernaian Hassun membantu dan melindungi
Raja saat perang melawan kaum frank, perang itu disebut dengan hari Zalaqa. Hassun
saat itu membantu raja memberikan seekor kuda, karena kuda yang Raja tunggangi telah
lemah dan pingsan.
فإني كنتُ عند حسون الليلة البارحة أعودُه وقد أفاق من جراحه، لقد صدق فتاك يا موالي: ابن حيون
فأخبرني أنه رأى يومئذ جوادك،ي حديث بالئه يوم الزالقة حين اشتدَّ القتال بينك وبين اإلفرنج
َّ وقص عل
ركبته وكان تحت الباز بن األشهب، فقدم لك الصاعقة أمير الجياد،وقد ضعف وخار من شدة الجراح
ً لص األندلس فخر عنه
قتيال
15
•
Keberanian Raja
Tentara-tentara Sultan Maroko menyerang kerajaan, Raja langsung bergegas untuk
melawan para tentara. Sang Putri menyampaikan perkataan kepada Raja karena ia
melupakan perisainya, namun sang Raja tetap maju melawan tentara Sultan Maroko.
. فإني أراك أخذت سيفك ونسيت درعك، في درع من وقاية يا أبي: بثينة
()المعتمد وهو منطلق والسيف مسلول في يده ول درع عليه
14
Kabul Budiyono, Nilai-nilai Kepribadian dan kejuangan Bangsa Indonesia, cetakan pertama, (Bandung:
Alfabeta, 2007), hlm 94
15
Ahmad Syauqi, Amira al-Andalus, (Kairo: Hindawi, 2012), hlm. 62
: الملك
إن يسلب القوم العدا ملكي وتسلمني الجموع
فالقلب بين ضلوعه لم تسلم القلب الضلوع
قد رمت يوم نزالهم أل تحصنني الدروع
وبرزت ليس سوى القميـ ـص على الحشا شيء دفوع
ما سرت قط إلى القتا ل وكان من أملي الرجوع
شيم األلى أنا منهم واألصل تتبعه الفروع
16
4. Nilai sosial
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat , mengenai apa yang
dianggap buruk oleh masyarakat seperti sikap menolong akan memiliki nilai baiki, dan
nilai mencuri akan memiliki nilai buruk , nilai sosial memiliki fungsi umum dikalangan
masyarakat karena sebagai alat untuk mengarahkan masyarakat untuk berfikir dan
bertingkah laku , nilai sosial juga memiliki fungsi sebagai penentu manusia dalam
memnuhi peranan-peranan sosial dan berfungsi sebagai alat solidaritas dikalangan
anggota kelompok masyarakat.17
Ibnu Hayun menolong raja yang sedang kesulitan dengan membagi berlian (harta) yang
ia dapatkan dari pelana kuda yang dilemparkan oleh seorang pencuri. Tidak hanya
membagikan kepada raja, tetapi ia memberikan kepada hasun dan istrinya serta kepada
abu Hassan juga.
واليوم قد هلك،ي
َّ فهذا الكنز كان لملك ووارث ملوك فساقته العناية إل. هو كما تقول يا موالي: ابن حيون
وباألمس قومت هذه الجواهر بما يقرب من ألف،أصحابه وبادوا فأصبح لي وحدي أتصرف به كيف أشاء
ثلث تأخذه أنت يا موالي فتستعين به على ما أنت فيه من: وأنا مقسم هذا المال ثالثة أقسام،ألـف دينار
18،
والثلث الثالث يكون لي وألبي الحسن التاجر هذا، وثلث يأخذه حسون وزوجته فيعيشان به رغدًا،الشدَّة
B. Masalah sosial dalam drama " Amirah Al Andalus "
16
Ahmad Syauqi, Amira al-Andalus, (Kairo: Hindawi, 2012), hlm. 64
Sosial, A. K. N., & Sosial, P. N. (n.d.). NILAI-NILAI SOSIAL. 28–63.
18
Ahmad Syauqi, Amira al-Andalus, (Kairo: Hindawi, 2012), hlm. 80
17
Pendekatan sosiologi sastra adalah salah satu pendekatan sastra yang mengkhususkan
diri dalam meneliti karya sastra dengan memperhatikan segi-segi social kemasyarakatan.
Salah satu yang sering dikaji dalam sosiologi yaitu dinamika masyarakat di dalamnya,
salah satunya yaitu permasalahan social yang terjadi dalam masyarakat teresebut.19
Meurut Soekanto, jika terjadi bentrokan aantara unsur-unsur yang ada, dapat
menimbulkan gangguan hubungan sosial, seperti ketidakseimbangan dalam kehidupan
kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul karena akibat terjadinya perbedaan
yang mencolok antara nilai dalam maasyarakat dengan realita yang ada.20
Naskah drama Amira al-Andalus memiliki masalah sosial di dalamnya, antara lain yaitu
peperangan, pencurian di Khan, dan pemberontakan kaum revolusioner kepada raja.
a) Peperangan
Dalam naskah drama Amira al-Andalus, awal mula terjadinya peperangan karena ketika
Sultan Maroko ingin menjodohkan pangeran sekaligus mentri Siri bin Abi Bakar dengan
Putri Butsaina melalui surat yang dibawa oleh al-Qadhi yang merupakan bawahan Sultan
Maroko. Pangeran Siri bin Abi Bakar sudah memiliki tiga istri dan ingin menjadikan putri
buthaina sebagai istrinya yang ke empat. Namun Putri Butsaina menolak lamaran
tersebut. Akan tetapi Al-Qadhi seperti memaksanya untuk menerima lamaran tersebut
dengan alasan tentang kepedulian Sang Putri terhadap keamanan dan keselamatan
Andalusia, namun Sang Putri menyangkalnya dan berpendapat bahwa kepentingan ini
merupakan kepentingan dirinya pribadi, tidak ada hubungannya dengan Andalusia dan
mengatakan bahwa Andalusia telah banyak melewati hal-hal yang sulit dan mempunyai
kejutan yang bahagia bersama.
هو األمير سيرى بن أبي بكر، لقد خطبك إلى أبيك رجل من عظماء اإلسالم في هذا الوقت: القاضي
وزير الدولة المغربية.
أفارغ هو أم مشغول يا سيدي القاضي: األميرة.
وستكونين المدللة الممهدة من بين، بل له من األزواج ثالث وستكونين الرابعة: )القاضي (في حيرة
أزواجه
19
20
Semi, Atar M. Metode Penelitian Sastra, (Bandung: Penerbit Angkasa, 1993) hlm. 52
Soerjono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990) hlm 43
األميرة (في غضب) :إنك يا سيدي القاضي تدعوني إلى خطة ل أنا مضطرة فأحمل نفسي الكارهة
على قبولها ،ول األمير ابن أبي بكر معطل البيت من الربة الصالحة فيتشبث بها ويصر عليها ،بل تلك
خطة لم أجد أبوي عليها ،ولم آلف رؤية مثلها في حياة أسرتي؛ فهذا أبي جعلني للا فداءه لم يتخذ على
أمي ضرة ولم يكسر قلبها بالشريكة في قلبه ،فجاءت بنا أولد أعيان ،نجتمع في جناح األبوة ول نفترق
في عاطفة األمومة ،ولو شاء أبي لكان له كنظرائه الملوك واألمراء نساء كثير ،ولكان له منهن بنو
.العالت تحسبهم إخوة وهم أنصاف إخوة ،من كل دجاجة بيضة ،ومن كل شاة حمل
القاضي (متلطفًا) :شهد للا لقد أحسنت يا بنتي ،ولكن مصلحة الملك أنسيتها ،ونصرة الوالد أغفلت
عنها ،وسالمة األندلس أأ ْهملت شأنها؟
األميرة :ل يا سيدي القاضي ،كل ذلك في المحل األول من نفسي واهتمامي ،ولكننا مختلفان في النظر،
فأنت ترى أن األندلس ل ينهض من كبوته إل إذا م ّد السلطان إليه يده ،وأنا أتخيلها يد الذئب يمدّها إلى
الحمل .وأنت يا سيدي القاضي قد أخذك اليأس في أمر األندلس ،وأنا كلي رجاء ،ول أستبعد أن تتهيأ
ألبي وهو كهف األندلس ومالذه الفرصة ،لجمع الكلمة وضرب اإلفرنج ضربة تريح العرب منهم السنين
الطوال .وأنت تعلم أن تاريخ األندلس مفعم بالفجاءات السعيدة من هذا الطراززذ.
21
Setelah penolakan dari sang putri, akhirnya al-Qadhi pergi untuk menyampaikan
jawaban dari Putri Butsaina. Namun, tak disangka, apa yang dikatan al-Qadhi benar
tentang keamanan dan keselamatan Andalusia. Para tentara Sultan Maroko berdatangan
dan menerobos masuk ke wilayah istana. Karena penolakan lamaran tersebut tersebut
Terjadilah peperangan antara Raja dengan Sultan Maroko dan Pangeran Siri bin Abi
Bakar. Raja pun keluar untuk melakukan perlawanan, namun dia melupakan periasinya
;dan Sang Putri pun menyusulnya untuk melindungi ayahnya, Berikut bukti dialog
جوهر :موالي لقد وقع ما كنا نحاذر وحل بإشبيلية البالء.
المعتمد :البالء! تريد أن الصديق قد انقلب وأن الحليف قد عاد حربًا .هذا ما خفت أن يكون وقد كان.
)يدخل لؤلؤ(
Ahmad Syauqi, Amira al-Andalus, (Kairo: Hindawi, 2012), hlm. 18
21
لؤلؤ :أغث أيها الملك المدينة ،أدركها فقد خلفتها وجنود السلطان يتدافعون فيها كالسيل بعدما اشتد
ضغطهم على باب الفرج ،وأقاموا ساعة يدفعونه حتى ناءت به الكثرة ُ فانفتح فنفذوا منه إلى كل مكان،
فاخرج يا موالي فقاتل حتى تستنقذ الوطن أو تموت دونه ،وإال فالنجاء النجاء.
الملك (مغضبًا) :تدعون يا شاب للفرار! هيهات هيهات! األسد ال يهرب وال يخاف الموت.
)ملتفتًا إلى جوهر(
خبرني يا جوهر أين كان فتيان إشبيلية؟ وأين هم اآلن؟
جوهر :قبع الفتيان في البيوت يا موالي ،إالَّ مائة أو ما دون المائة شهدوا معك يوم الزالقة وتعلموا منك
الكر واإلقدام ،واليوم قد لبسوا السالح وخرجوا يالقون الموت وهم بانتظارك ليجعلوك اللواء الذي تسيل
َّ
نفوسهم عليه.
الملك :يا بشراي! مائةُ شاب وطنوا النفس على الموت ،أما وهللا لو صدقت يا جوهر لكان لي من مائة
وأقذف على الجبال
قلب مجتمعة مؤتلفة متواصية بالحق وبالموت قوة أرمي بها في العباب فيمحى،
ُ
فتزول .البدار البدار يا جوهر ،امض لوقتك فضع بيدك السرج على الصاعقة والقني به على الباب.
جوهر (بصوت عال) :أبشري إشبيلية ،هذا الليث قد تحرك لنصرةِ العرين.
الملك :في ذمة هللا وفي حفظه يا بنات المعتمد.
بثينة :في درع من وقاية يا أبي ،فإني أراك أخذت سيفك ونسيت درعك.
Setelah peperangan ternyata Raja kalah dan dipenjara Aghmat bersama keluarganya,
Raja kehilangan kerajaannya dan status sosialnya sebagai Raja.
ابن عباد (مناجيًا نفسه) :
فيما مضى كنت باألعيا ِد مسرورا #فساءك العيدُ في «أغمات» مأسورا
األطمار جائعةً #يغزلن للناس ،ما يملكن قِطميرا
ترى بنات في
ِ
َّ
أبصارهن حسيرات مكاسيرا
برزن نحوك للتسليم خاشعة #
يطأن في الطين واألقدا ُم حافية #كأنها لم تطأ مس ًكا وكافورا
مغرورا
من عاش بعدك في ملك يسر به #فإنما عاش باألحالم
ً
22
Ahmad Syauqi, Amira al-Andalus, (Kairo: Hindawi, 2012), hlm. 74
22
b) Pemberontakan dan penghianatan di khan
Pemberontakan di Khan, Cordoba diawali dengan terjadinya Pencurian di khan berawal
dari Pangeran Hariz yang membeli makanan dari seorang pedagang yang menyanyikan
sebuah syiir dan menyebut namanya yang ternyata seroang perampok. Pangeran Hariz
membagikan makanannya kepada Al-Dhabi, Abu al-Qasim, Ibnu Hayun dan para tamu
yang hadir. Namun, Ibnu Hayun saat itu berpuasa dan tidak memakannya, namun tidak
berapa lama Pangeran Hariz dan lainnya kesadarannya mulai hilang. Ibnu Hayun melihat
Para perampok muncul dan berdatangan kemudian mencuri semua harta kerajaan
pangeran, karena melihat hal itu Ibnu Hayun berpura-pura tidur. Akibat dari itu Pangeran
Hariz kehilangan semua harta kekayaan kerajaannya. Berikut bukti dialog;
… يا هللا ما هذا الدوار؟ ابن الطو: حريز
.ضا كأني داخل في غيبوبة
ً وأنا أي: ابن الطون
ضبي؟
ِ كيف تجد الدنيا في عينك يا: )رجل (لصاحبه
. مظلمة صاعدة نازلة: الضبي
…ضا أجد الدنـيا
ً وأنا أي: الرجل
… لقد ُرحمت بصيامك يا ابن حيون فإني أظن القطائف طبخت بالبنج وأخذت تصرعني: أبو القاسم
وويح لك أبا القاسم سقطت سليب العقل، يا ويح للجماعة غودروا صرعى: )(مذعورا
ابن حيون
ً
.والحراك
()يظهر صاحب القطائف ويصفر فيدخل جماعة من اللصوص
اآلن تبينت أن القطائف كانت. يا هللا! امتأل المكان باللصوص: )ابن حيون (وقد امتأل المكان باللصوص
.ا الصيامaمصيدة لم يعصمني منها إل
(سا
ً )ثم لنفسه هم
تناوم يا ابن حيون
)ويتناوم على مقعده(23
Ternyata pencurian itu adalah akal dari Pangeran Hariz yang ingin melakukan
pemberontakan dan membunuh pangeran al-Zafir. Kemudian terjadi pertempuran yang
mengakibatkan pangeran al-Zafir meninggal dunia. Hal itu dapat di buktikan dari dialog
cerita Hassun kepada Sang Putri Butsaina yang saat itu sedang menyamar dan
mengunjungi rumah Hassun.
ابن غصين :باهلل أال حدثتني حديثك .أطلع عليك اللصوص يا أخي في مكان خال من الناس فأبليت فيهم
وأبلوا فيك؟ أفاجأتك عصابة الباز بن األشهب فجرحت رجالها وجرحوك؟
حسون :ال يا سيدي ،إن القتال الذي شهدت أعظم شأنًا وأنبل أقرانًا مما ذهبت إليه ظنونك.
ابن غصين :وما خبره ،وأين كان وكيف؟
حسون :كان ذلك في قرطبة.
ابن غصين :قبل تالقينا في سوق الكتب أو بعده؟
ً
نزيال على بعض خانات المدينة ،فكان من عجائب القدر أني اكتشفت
حسون :بل بعد ذلك بأسابيع ،وكنت
مؤامرة تُدبَّر في الخان الغتيال األمير الظافر وإزالة إمارته عن قرطبة ،وكان شيطان الفتنة ورأس أفعاها
هو األمير حريز بطل األندلس المشهور؛ فما اطلعت على سر المؤامرة وخطط أصحابها حتى ثار ثائري
وغضبتُ لوطني ولقومي ،فانسللتُ من الخان ً
ليال ،وركبتُ جوادًا كان معدًّا ليركبه بوق الثورة والفتنة،
فعدوتُ حتى أتيت قصر السوسان فنبهت األمير وحاشيته وحرسه ،ولم أكن إلى تلك الساعة رأيتُ الظافر
سا ،وتأهب الجميع للقتال ،وما لبثت الثوار أن طلعوا علينا آتين من نواحي
وج ًها لوجه وال حضرت له مجل ً
المدينة يقودهم بطل األندلس حريز ،فتلقيناهم بصدور قد رحبت بالموت ،ونفوس قد هشت إليه ،وذكرنا إذ
ذاك الوطن وحقه ،وإشبيلية ومكانها في األعناق ،فحملنا حملة تحيد عنها الجبال ،وكان الظافر طيب هللا
ثراه.
24
Ahmad Syauqi, Amira al-Andalus, (Kairo: Hindawi, 2012), hlm. 40
Ahmad Syauqi, Amira al-Andalus, (Kairo: Hindawi, 2012), hlm. 52
23
24
PENUTUP
1. Berdasarkan hasil temuan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut;
2. Pandangan peneliti terhadap naskah drama ini adalah menceritakan tentang
perjuangan, pengkhianatan, percintaan, dan kekeluargaan atau saling tolong
menolong.
3. Dalam naskah drama ini terdapat empat nilai yaitu nilai religius, nilai
kepemimpinan, nila moral, dan nilai sosial. Selain itu, adapun masalah sosial
tentang
peperangan
yang
disebabkan
oleh
penolakan
lamaran
dan
pemberontakan yang terjadi di khan.
4. Pandangan peneliti terhadap tokoh hassun adalah laki laki pemberani, cerdas,
tampan, dan bijak dalam bertindak. Ia berani mempertaruhkan dirinya untuk
melindungi raja hingga ia terluka.
5. Tokoh dalam naskah drama ini adalah hassun, putri ( buthaina ), raja, abu hassan,
ibnu hayun, hariz, ibu lathou, pangeran siri, jauhar, lulu, dan muqlas. Sedangkan
tokoh utama dalam naskah drama ini adalah hassun, raja, dan putri. Hal ini
dikarenakan dalam naskah drama terdapat banyak nya dialog serta kepentingan
mereka dalam naskah drama ini.
6. Peneliti mengambil pesan dalam drama ini, yaitu berfikir baik sebelum bertindak,
saling tolong menolong, jangan mudah menyerah, jangan melupakan ibadah.
DAFTAR PUSTAKA
Alī al-Rā’iy, al-Masrah fī al-Wathan al-‘Arabiy. (1978). Kuwait: ‘Alim al-Ma‟rifah.
Ashil ‘Abad al-Wahab Yusuf A. Ahmad Syauqi Darasa fil a’maluhu wa al-Riwayah.
Atar M, Semi. (1993). Metode Penelitian Sastra. Bandung: Penerbit Angkasa.
Budiyono, Kabul. (2007). Nilai-nilai Kepribadian dan kejuangan Bangsa Indonesia,
cetakan pertama. Bandung: Alfabeta.
Faruk. (1994). Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: gajah Mada University Press
Hasan al-Ziyat, Ahmad. Tarikhu Al-Adab Al-Arabi lil Mudaris al-Tsanawiya wa Al-Aliya.
Kairo: Nahdet Misr Group
Kriyantono, Rachmat. (2007). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakart: Kencana.
Naim, Ngainun. (2012). Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan Dalam
Pengembangan Ilmu Dan Pembentukan Bangsa. Jogjakarta: Arruz Media.
Setyorini, Nurul. 2015. “Aspek-aspek Diksi Novel Mataraisa Karya Abidah El Khaileqy dan
Novel Larung Karya Ayu Utami (Kajian Komparatif)”. Seminar Nasional dan
Lounching Adobsi, Surakarta, 6 Februari 2015.
Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Soelaeman, Munandar. (2008). Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Refika Aditama.
Sosial, A. K. N., & Sosial, P. N. (n.d.). NILAI-NILAI SOSIAL. 28–63.
Sumaryanto. (2019). karya sastra bentuk drama. Semarang: Mutiara Aksara.
Syauqi, Ahmad. (2012). Amira al-Andalus. Kairo: Hindawi.