Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
3 pages
1 file
Mahasiswa merupakan sebutan bagi individu yang sedang menuntut ilmu di jenjang pendidikan perguruan tinggi. Kehidupan mahasiswa berbeda dengan siswa. Seorang mahasiswa dituntut untuk menjadi pribadi yang mandiri.
Sekolah yang mandiri adalah sekolah yang tahu apa yang harus dilakukan dan melakukan semua hal yang harus dilakukan tanpa harus tergantung pada pihak lain. Namun perlu ditegaskan dalam hal ini, sekolah tidak berarti sebagai sistem yang tertutup, terpisah dari lingkungannya, dan tidak memerlukan keterlibatan pihak lain dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Sekolah yang mandiri adalah sekolah yang memiliki kebebasan dan kemandirian dalam membuat keputusan yang terkait dengan semua proses atau kegiatan penyelenggaraan pendidikan di lingkup sekolah. Sekolah yang mandiri adalah sekolah yang mampu memecahkan permasalahannya sendiri, membuat keputusan terkait dengan operasionalisasi pendidikan di tingkat sekolah/kelas baik yang terkait dengan kurikulum, proses belajar mengajar, keuangan, ketenagaan yang tidak melampaui batas kewenangannya, dan hal teknis lainnya.
Konsep Belajar Mandiri (Self-directed Learning) sebenarnya berakar dari konsep pendidikan orang dewasa. Namun demikian berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli seperti Garrison tahun 1997, Schillereff tahun 2001, dan Scheidet tahun 2003 ternyata belajar mandiri juga cocok untuk semua tingkatan usia. Dengan kata lain, belajar mandiri sesuai untuk semua jenjang sekolah baik untuk sekolah menengah maupun sekolah dasar
The purpose of the study was to determine the role of the Village Empowerment Agency in development in Sebulu Ilir Village, Sebulu District. In carrying out the function of accommodating and channeling community aspirations, the Community Empowerment Agency always coordinates with community leaders. Related to development planning through musrenbang so that all aspirations from the community can be channeled to the Village government. The Community Empowerment Agency has been a good coordinator between the government and the community, through examples in terms of maintaining harmony both with the village government, other institutions, and also with the community. In addition, if negative social issues occur in the community, discussions are held to discuss social issues that are provocative so that the problem does not spread to the community. The participation provided by the Community Empowerment Agency in the services provided by the government to the community has not been satisfactory. This can be seen from the lack of response from the LPM to complaints from the community to be immediately conveyed to the village so that it can be followed up as soon as possible, in addition to the change of new management making the role of the LPM still not optimal in terms of providing services to the community. The Community Empowerment Agency cooperates with other governments to conduct training to improve management and business training so that they can succeed. In this case the Community Empowerment Agency only helps through guidance and directs the community. The Community Empowerment Agency and the Sebulu Ilir Village Government always try to increase the growth and development of the community economy in Sebulu Ilir Village, namely through Cooperatives and Small and Medium Enterprises (SMEs) which always experience problems of limited access to sources of financing and capital for people who want to be entrepreneurs.
Penulis mendapat tugas untuk membicarakan topik seperti tertulis dalam judul di atas. Sebenarnya penulis bukan termasuk tenaga kependidikan inti. Penulis adalah pustakawan. Bahkan pernyataan inipun mungkin sekarang tidak sepenuhnya benar karena apa yang penulis kerjakan sebenarnya hanyalah sebatas mencermati dan berpikir tentang perkembangan perpustakaan dan kepustakawanan di Indonesia. Oleh karena itu untuk melaksanakan tugas dari panitia, penulis melakukan pendekatan layaknya fungsi pustakawan referensi ketika mendapat pertanyaan dari pengguna perpustakaan. Fungsi tersebut penulis lakukan dengan menelusuri informasi terkait, mempelajari, menyusun, dan menyampaikan dalam tulisan ini. BACAAN BOWLESY, Melissa; Erin Davis, and Wendy Holliday (2010) " Writing information literacy" revisited : application of theory to practice in the classroom. Dalam Reference & user services quarterly, Vol 49, issue 3, April 2010. Tersedia online pada http://www.rusq.org/2010/04/07/writing-informationliteracy-revisited/. KABAY, M. E. (2010) SQ3R: Active Learning for Everyone. Tersedia online pada www. mekabay .com/methodology/ sq3r .pdf KELLY, Curtis (1997) David Kolb, the theory of experiential learning and ESL.
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia
SCL (student centered learning) merupakan strategi pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai subyek yang aktif, mandiri dan bertanggung jawab sepenuhnya dalam proses belajarnya. Peserta didik beserta proses belajarnya menjadi tokoh utama dalam proses pembelajaran. Semakin kompleksnya materi belajar dan tantangan kebutuhan jaman yang dinamis menuntut adanya kemampuan belajar yang mandiri. Oleh karena itu, kesiapan mahasiswa untuk belajar atas keinginan sendiri (self directed learning readiness) merupakan salah satu komponen penting dalam menentukan keberhasilan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik kesiapan belajar mandiri mahasiswa Kedokteran Umum. Desain penelitian ini ialah mixed methods secara analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dan pendekatan fenomenologi untuk mendalami hasil penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu pengisian kuesioner Self Directed Learning Readiness Scale dan wawancara s...
Journal Community Service Consortium
Universitas Brawijaya adalah salah satu perguruan tinggi negeri yang menyelenggarakan pendidikan inklusif pada program pendidikannya. Wujud lingkungan pendidikan inklusif diberikan dengan cara melakukan pelayanan pendampingan oleh Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Brawijaya bagi mahasiswa difabel. Pendampingan mahasiswa difabel membantu mahasiswa untuk dapat berani menjadi wirausaha mandiri agar dapat memiliki modal manusia yang cukup setelah lulus perguruan tinggi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode penelitian adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebagai berikut. (1) Pelaksanaan pendampingan mahasiswa difabel untuk berwirausaha cocok dengan berbagai jenis hambatan, serta karakteristik dan kebutuhan belajar mahasiswa difabel. (2) Layanan pendampingan sedang berupaya agar bisa mengatasi kelekatan mahasiswa difabel untuk memulai usaha terhadap pendamping.
1.Surat Tugas Dekan Nomor : 356/ST /K/FISIPIIX/2015 ( selama 2 Semester ) 2. Surat Tugas LPPM Nomer 257/ST/003/LPPM/Lit/II/16 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA ii Intisasri
2024
Proses pembelajaran pendidikan kesetaraan berdasarkan pedoman penyelenggara dilaksanakan melalui pola tatap muka, tutorial, dan mandiri. Strategi pembelajaran mandiri menjadi semakin relevan dalam sunia pendidikan modern, di mana tuntutan terhadap kemandirian dan inisiatif beajar individu meningkat. Pembelajaran mandiri bukan belajar sendiri, tetapi belajar dengan adanya dorongan dalam diri baik itu dilakukan secara berkelompok. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam terkait strategi pembelajaran mandiri, Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu kajian kepustakaan. Kajian kepustakaan ini merupakan suatu metode yaang digunakan untuk mengumpulkan berbagai informasi mengenai topik yang relevan dengan penelitian yang dibahas. Pengumpulan informasi dapat dilakukan melalui buku perpustakaan untuk memperoleh data dan dari Google Scholar dengan mendeskripsikan strategi pembelajaran mandiri.
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Penelitian ini untuk memfokuskan pada Peran Dosen dalam Mengembangkan Karakter Mandiri pada Mahasiswa. Masalah umum penelitian tentang “Peran Dosen Prodi PPKn dalam Mengembangkan Karakter Mandiri pada Mahasiswa”. Masalah Khusus yakni; 1) Bagaimana dosen menyadari tugasnya dan meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan karakter mandiri pada mahasiswa, 2) bagaimana peran dosen dalam memberikan kontribusi untuk mengembangkan karakter mandiri mahasiswa. Subyek penelitian 2 orang dosen Prodi PPKn dan 5 orang mahasiswa PPKn. Tujuan dalam penelitian ini; 1) Mengetahui dosen menyadari tugasnya dan meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan karakter. Metodologi penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik dan alat pengumpul data yakni; observasi dengan alat pedoman observasi, wawancara dengan daftar pertanyaan, studi dokumentasi dengan foto dan kartu hasil studi. Teknik analisa data reduksi data, display/penyajian data, dan verifikasi data. Secara umum hasil penelitian mengungkapkan ...
Norris, J. & Al-Manaser, A., The Nabataeans against the Ḥwlt – once again. An edition of new Safaitic inscriptions from the Jordanian Ḥarrah desert, Arabian Epigraphic Notes 4, 2018: 1–24., 2018
Revista Estudos Históricos, 1993
Geologia USP. Série Científica, 2011
World journal of nuclear medicine
Proceedings of the Royal Society A: Mathematical, Physical and Engineering Sciences
Italica Wratislaviensia, 2021
Sustainability, 2022
Inflammation Research, 2009
Physical Review Applied, 2017
Journal of the American Heart Association