Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Makalah ini kami tujukan untuk kalangan pelajar yang tidak lain sebagai penerus bangsa agar kita semua dapat mengenal aspek aspek sosial dalam bahasa.
2020
The research was conducted to find out the language acquisition of a person who learnt English as the second language. The research was done by using quantitative design. The subject of this research was a Korean who came to an English speaking country, Australia. The subject was first learned English when the subject was in junior high school. The data was displayed in the form of number with description in analysis part. The theory used was Processability Theory by Piennemann. The theory stated that at anystage of development, the learner can produce and comprehend only those second language linguistic forms that the current state of processors can handle.There are 6 stages of language acquisition proposed by Piennemann regarding the morphological aspect of language learners. The result showed that the subject was on the stage 5 of the Processability Theory. It meant that the subject was able to produce the third person singular (-s). This stage decision is based on the stages of acquisition of nominal and verbal morphology in ESL by Pienemann (2007) and Johnston and Brindley (1988).
Dalam masyarakat global, dimana setiap komunitas saling berhubungan satu sama lain, penguasaan terhadap lebih dari satu bahasa telah menjadi fenomena umum. Pada usia dini, seorang anak mampu menguasai paling tidak satu bahasa, yang oleh para linguist disebut bahasa pertama atau L1 bahkan tanpa menyadarinya karena sedikitnya usaha sadar dalam penguasaan bahasa tersebut. Seiring dengan pertambahan usia, perkembangan kemampuan berpikir dan proses interaksi dalam lingkungan yang lebih luas, anak-anak akan mulai mempelajari bahasa kedua atau L2, biasanya dengan lebih banyak usaha sadar dan proses berpikir. Akan tetapi,
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan kita semua, Tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat dan karunia Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Tak lupa pula sholawat serta salam kami ucapkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju terang benderang ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu al lughoh al ijtima' yang berjudul "Tipe dan Faktor Faktor Pemerolehan Bahasa". Meski telah disusun dengan maksimal, namun kami sebagai manusia menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karenanya kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berperan dalam pembuatan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Demikian kami susun semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, umumnya kepada para pembaca dan khususnya bagi kami. Amiin ya rabbal 'alamin.
2021
Psychology is the field in which the psychological processes are studied and explained that enable people to master and use the term. Psycholinguists perform language study and how people of all ages perceive and improve language. Language research. The field is focused on linguistic findings, which are the discipline that explains the structure of the language, for language descriptions. While language learning, comprehension and production has been at the heart of psycholinguistic science, since its inception, the topic has developed substantially: psycholinguists are concerned with the neurology of language functioning, especially those studying sexual differences, aphasia, language after a congenital or acquired brain injury and developmental disorders (dysphasia). In addition to research in non-human language learning (e.g. gorilas and chimpanzees), some psycholingualists expanded their interests to discover if language as well as we know it is an exceptions.
Budaya dan bahasa menurut para ahli memiliki keterkaitan yang amat erat. Keeratan hubungan antara bahasa dengan kebudayaan telah lama dirasakan para linguis dan antropoloog sehingga pembicaraan mengenai relasi kedua bidang itu bukanlah topik baru dalam dunia ilmiah. Banyak pandangan yang telah diberikan para ahli mengenai hubungan kedua bidang itu. Dalam mengetahui hubungan anatara keduanya maka muncullah ilmu antropolinguistik, dimana ilmu ini menggabungkan anatara ilmu antropologi dan linguistik. Antropolinguistik adalah ilmu yang menggabungkan antara antropologi (ilmu kebudayaan) dengan linguistic dalam cabang linguistik ilmu ini mempelajari fariasi dan penggunaan bahasa dalam hubungannya dengan perkembangan waktu, perbedaan tempat komunikasi, sistem kekerabatan, pengaruh kebiasaan etnik, kepercayaan, adat istiadat, etika berbahasa, dan pola-pola kebudayaan lain dari suku bangsa. Antropolingistik ini lebih menitikberatkan pada hubungan antara bahasa dan kebudayaan didalam suatu masyarakat seperti peranan bahasa didalam mempelajari bagaimana hubungan keluarga diekspresikan dalam terminologi budaya.
2014
This article focuses on the study of interdisciplinary linguistics in macrolinguistics. Linguistics is a scientific study of language. In its development, linguistics covers two major areas, i.e. microlinguistics and macrolinguistics. Microlinguistics discusses the internal structures of language such as phonology, morphology and syntax. Moreover macrolinguistics studies the relation between language and the world outside language. It comprises two sub-disciplines i.e. interdisciplinary and applied linguistics. Interdisciplinary linguistics is a joint-study of linguistics and other sciences. Some studies included in interdisciplinary linguistics are phonetics,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha kuasa. Atas taufik, rahmat dan segala karunia yang telah dilimpahkan olehnya, penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Dan tak lupa, shalawat serta salam semoga senantiasa Allah SWT curahkan kepada nabi akhir zaman, baginda Nabi Muhammad SAW. Semoga kelak, kita mendapat syafa'atul uzma dari beliau pada hari kiamat. Makalah yang berjudul "Manfaat Mempelajari Bahasa Asing Di Usia Dini" ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psycholinguistics yang diampu oleh Deni Suswanto, M.Pd. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Deni Suswanto, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Psycholinguistics. Tidak lupa bagi pihak-pihak lain yang telah mendukung penulisan makalah ini kami juga mengucapkan terima kasih. Penulis berharap makalah ini dapat diterima dengan baik, dan sesuai dengan harapan. Semoga ilmu yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, serta bermanfaat khususnya bagi penulis. Telah penulis sadari dalam karya ini masih terdapat banyak kekurangan baik dalam bahasa, penyusunan, maupun dalam segi pengetikannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari semuanya, mudah-mudahan untuk kedepannya penulis dapat menyusun karya ilmiah dengan lebih baik lagi. Aamiin.
Tyurkologicheskie issledovaniya / Turkological Studies 1:3, pp. 19-22. , 2018
Civil Procedure Review, 2014
Acta Archaeologica Academiae Scientiarum Hungaricae, 2022
Psicologia USP, 2003
Diablotexto Digital [El cambio de paradigma (1550-1560). Hacia la novela moderna], 9, pp. 260-281, 2021
Торгово-ремесленный комплекс у с. Стаево в верховьях р. Воронеж (конец V - VII вв.) и некоторые проблемы археологии Верхнего Подонья эпохи раннего Средневековья, 2022
Work (Reading, Mass.), 2017
Journal of Environmental Sciences, 2016
Mendeleev Communications, 2008
Revista Diálogos, 2013
Journal of the American College of Cardiology, 2004
Virology, 1994
The Canadian Journal of Neurological Sciences, 2011
Clinical Oral Investigations, 2012