Penyusunan Anggaran Utang dan Modal
DOSEN PENGAMPU:
FREDY OLIMSAR, S.E.,M.Si
OLEH :
NYIAYU NURFAIZAH (C0C020035)
JURUSAN D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul konsep dasar penganggaran ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Penganggaran Perusahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang konsep dasar penganggaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Fredy Olimsar S.E.,M.SI selaku dosen mata kuliah Penganggaran Perusahaan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Jambi, 15 April 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
Latar Belakang................................................................................................................1
Rumusan Masalah...........................................................................................................1
Tujuan Penulisan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Pengaertian Anggaran Utang Dan Modal.......................................................................2
2.2 Manfaat Anggaran Utang Dan Modal.............................................................................2
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Utang Dan Modal.............................................3
2.4 Jenis-Jenis Utang Dan Modal..........................................................................................5
2.5 Penyusunan Anggaran Utang Dan Modal.......................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................................10
3.1 Simpulan........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
iii
BAB II
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Utang disebut juga dengan modal asing atau modal eksternal, sedangkan modal disebut juga dengan modal sendiri, ekuitaas bersih atau modal internal.jadi, modal terdiri atas modal asing dan modal sendiri.perusahaan menambah utang dan modal untuk tujuan perluasan (ekspansi). Keuntungan ekonomis yang dapat diperoleh oleh suatu perusahaan yang mengadakan ekspansi antara lain adanya produksi yang ekonomis, pembelian dan penjualan yang ekonomis, manajemen yang ekonomis, dan pembelanjaan yang ekonomis.
Salah satu usaha perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalah dengan perluasan pasar yang menyebabkan peningkatan pada seluruh kegiatan perusahaan, baik dalam bidang produksi, pemasaran maupun pengembangan yang lainnya. Meningkatkan aktivitas perusahaan akan menyebabkan kebutuhan modal kerja yang meningkat. Modal kerja dapat diperoleh salah satunya melalui utang, baik utang jangka pendek maupun jangka panjangq
Rumusan Masalah
Apa itu anggaran utang dan modal?
Apa saja manfaat adanya anggaran utang dan modal?
Apa saja faktor yang mempengaruhi anggaran utang dan modal?
Apa saja jenis-jenis anggaran utang dan modal?
Bagaimana langkah-langkah menyusun anggaran utang dan modal?
Tujuan
Untuk mengetahui apa itu utang dan modal
Untuk memahami tujuan dati anggaran utang dan modal
Untuk mengetahui fungsi anggaran utang dan modal
Untuk mengetahui jenis-jenis utang dan modal
Untuk mengetahui langkah –langkah menyusun anggaran utang dan modal
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Utang dan Modal
Yang di maksud dengan anggaran utang (payable budget) ialah Anggaran yang direncanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang jumlah utang beserta perubahannya dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu yang akan datang. Dari pengertian tersebut dapatlah diketahui bahwa anggaran utang selain menunjukan jumlah utang perusahaan pada suatu saat tertentu, juga menunjukan perubahanya (mutasinya), baik berupa tambahan utang baru, maupun pengurangan utang sebagai akibat adanya pelunasan oleh perusahaan (sebagai pihak debitur). (Munandar 1985)
Anggaran Utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar utang. Utang kebalikan dari piutang. Utang adalah kewajiban debitor (peminjam) untuk melaksanakan sesuatu kepada kreditor (pemberi pinjaman) selama jangka waktu tertentu. ( M.Nafarin, 2007)
Pada umumnya utang perusahaan timbul dari terjadinya transaksi pembelian bahan mentah dan bahan pembantu secara kredit untuk keperluan proses produksi. Pembelian–pembelian secara kredit ini dilakukan karena dapat mengurangi kebutuhan modal kerja perusahaan. Biasanya pembelian kredit semacam ini dilakukan dengan para pedagang pemasok (suplier) yang memang sudah menjadi langganan tempat membeli.
Sedangkan anggaran modal adalah proses usaha yang dilakukan untuk mengevaluasi potensi proyek-proyek besar atau investasi. Pembangunan investasi baru atau investasi luar kemungkinan membutuhkan anggaran modal sebelum disetujui atau ditolak.Sebagai bagian dari anggaran modal perusahaan dapat menilai dari proyek arus kas prospektif dan menentukan potensi pengembalian yang akan dihasilkan dengan memenuhi target benchmark yang memadai. Proses ini juga dikenal sebagai penilaian investasi.
Anggaran modal atau dikenal juga dengan sebutan anggaran belanja modal adalah cara bagi manajemen perusahaan untuk merencanakan penjualan dan pembelian aset tetap. Biasanya anggaran ini membantu manajemen menganalisis berbagai strategi jangka panjang yang dapat diambil perusahaan untuk mencapai sasaran ekspansi.
2.2 Manfaat Anggaran Untang Dan Modal
Anggaran utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila utang tersebut dikelola dengan baik. Cara mengelola utang yang baik antara lain dengan cara membuat anggaran utang. Dengan anggaran utang dapat diketahui saat utang tersebut diterima dan saat utang dibayar.
Menambah utang jangka pendek maupun utang jangka panjang dan modal sendiri dimaksudkan untuk ekspansi, yaitu memperluas kegiatan perusahaan, memperluas kegiatan produksi, memperluas kegiatan pemasaran dengan tujuan memperoleh laba yang sebesar-besarnya.
Utang jangka pendek digunakan sebagai modal kerja, yaitu untuk membiayai kegiatan rutin sehari-hari seperti membeli bahan baku (barang dagang) serta membayar gaji dan upah. Dengan bertambahnya utang jangka pendek berarti bertambah pula bahan baku yang dibeli (bagi perusahaan dagang).
2
Utang jangka panjang dan modal sendiri digunakan untuk membiayai aset tak lancar, seperti memperoleh bangunan, mesin, dan alat. Utang jangka panjang dan modal sendiri diperlukan sebagai akibat dari bertambahnya kebutuhan utang jangka pendek untuk modal kerja. Bahan baku bertambah berarti kegiatan produksi meningkat dan harus diimbangi dengan menambah bangunan dan alat pproduksi lainnya untuk ekspansi yang pembiayaannya bersumber dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Bila keperluan investasi seperti menambah bangunan dan alat produksi dibelanjai dari utang jangka pendek, hal ini dapat mengganggu likuiditas dan mengganggu kelancaran membayar kewajiban yang harus segera dibayar.
Dengan peningkatan kegiatan produksi dan pemasaran (ekspansi) sebagai akibat peningkatan pembelanjaan dengan utang dan mpdal sendiri dapat memperbesar laba. Dari segi pemasaran hal ini dapat merebut peluang pasar, sedangkan dari segi produksi dapat menurunkan harga pokok produk sehingga harga jual menjadi lebih rendah. Semakin tinggi tingkat produksi maka semakin banyak bahan baku yang dibeli dan semakin banyak bahan baku (barang dagang) yang dibeli maka semakin besar kesempatan mendapatkan harga bahan baku (barang dagang) per unit yang murah. Oleh karena itu, dapat menurunkan biaya variabel per unit, karena bahan baku dan barnag dagang salah satu unsur biaya variabel yang pokok.
Dengan demikian, bila utang dikelola dengan baik dapat meningkatkan lama dan yang terpenting adalah dapat meningkatkan rentabilitas, baik rentabilitas ekonomi maupun rentabilitas modal sendiri. Sebaliknya, bila utang tidak dikelola dengan baik, bukannya laba besar diterima tetapi justru rugi besar yang diderita.
Oleh karena itu, anggaran utang sangat penting dalam rangka usaha meningkatkan laba dan rentabilitas, pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, dan alat pengawas dalam hal pembayaran utang.
2.3 Faktor Yang Memengaruhi Anggaran Utang
Semakin besar perusahaan maka kemungkinan untuk dapat bekerja dengan biaya produksi rata-rata atau harga pokok yang lebih rendah juga lebih besar. Pada perusahaan yang intensif modal, dijalankannya ekspansi adalah untuk menurunkan harga pokok perunitnya; sedangkan pada perusahaan yang intensif tenaga, ekspansi terutama untuk memperbesar omzet barang yang dijual, penggunaan yang lebih efisien dari produk sampingan, adanya stabilisasi dalam produksi, dan makin berkurangnya kerugian karena menganggurnya aset tetap.
Faktor yang memengaruhi anggaran utang yaitu:
1. Ekspansi
Pada umumnya ekspansi hanya membutuhkan tambahan modal kerja karena perusahaan bekerja dengan kapasitas produksi yang sudah ada. Namun, apabila kemudian perusahaan harus menambah alat produksi tahan lama atau membangun pabrik baru, maka kebutuhan modal tetap. Dengan demikian, pengertian ekspansi itu dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja maupun modal kerja dan modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus-menerus di dalam perusahaan. Perluasaan modal ini dapat memperbesar utang.
Apabila ekspansi perusahaan berdasarkan atas pertimbangan untuk memperbesar atau menstabilisasi laba yang diperoleh, maka ekspansi tersebut karena motif ekonomi. Hal ini terjadi misalnya karena semakin besarnya permintaan terhadap barang atau jasa yang dibuat oleh suatu perusahaan. Makin luas pasar bagi produknya mendorong perusahaan tersebut untuk memperbanyak produksinya guna mengimbangi tambahan permintaan atau tambahan luas pasar.
3
Makin besar jumlah produk yang dapat dijual berarti makin besar kemungkinan untuk mendapatkan laba, sehingga setiap pemimpin perusahaan mempunyai harapan dan keinginan untuk dapat selalu mengembangkan dan meluaskan perusahaannya.
Disamping motif ekonomi atau motif rasional sebagaimana diuraikan di atas, terdapat motif lainnya, yaitu motif psikologis. Motif psikologis adalah motif berdasarkan atas ambisi personal dari pemilik atau pemimpin perusahaan untuk memperoleh prestise dan kekuasaan yang lebih luas.
Masalah yang penting dalam ekspansi ialah masalah penentuan besarnya optimal perusahaan. Besarnya optimal perusahaan berbeda disetiap perusahaan bahkan dalam satu perusahaan pun efisiensi maksimal dari tenaga kerja, modal, dan manajemen dapat berubah pada tingkat pertumbuhan yang berbeda. Besarnya optimal perusahaan mungkin tercapai sebelum tercapainya efisiensi maksimal tenaga kerja, tetapi sesudah tenaga kerja itu mencapai imbangan yang optimal dengan modal. Imbangan yang paling baik antara pekerja ahli dengan pekerja kasar mungkin terdapat pada luas produksi yang berbeda-beda. Besarnya optimal perusahaan selalu berubah dan hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya besarnya dan watak dari persaingan, berubahnya selera konsumen, serta kemajuan teknologi atau konjungtur.
2. Struktur Modal
Dalam hubungannya dengan struktur keuangan dan struktur kekayaan, dikenal adanyanya pedoman atau aturan struktur keuangan yang konservatif, baik vertikal maupun horizontal. Aturan struktur finansial (struktur keuangan) konservatif yang vertikal memberikan batas imbangan yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan mengenai besarnya modal asing (utang) dengan modal sendiri. Berdasarkan anggapan bahwa pembelanjaan yang sehat itu pertama-tama harus dibangun atas dasar modal sendiri, yaitu modal yang tahan risiko, maka aturan finansial tersebut menetapkan bahwa besarnya modal asing (utang) dalam keadaan bagaimanapun juga tidak melebihi besarnya modal sendiri.. Koefisien utang, yaitu angka perbandingan antara jumlah modal asing dengan modal sendiri tidak boleh melebihi 1:1. Setiap perluasan basis modal sendiri akan memperbesar kemampuan perusahaan dalam menanggung risiko yang akan dibelanjainya. Pandangan ini terutama didasarkan pada :prinsip keamanan”, hal ini akan memberikan pengaruh yangbaik terhadap kreditor maupun terhadap perusahaan sendiri.
Aturan struktur finansial konservatif yang horizontal memberikan batas imbangan antara besarnya modal sendiri disatu pihak dengan besarnya aset tetap plus sediaan dilain pihak. Aturan tersebut menyatakan bahwa keseluruhan “aset tetap” dan ‘sediaan”harus sepenuhnya ditutup atau dibelanjai dengan modal sendiri, yaitu modal yang tetap tertanam di dalam perusahaan. Dengan kata lain, besarnya modal sendiri tidak boleh kurang atau lebih kecil dari jumlah aset tetap plus persediaan. Dengan demikian, keadaan yang dianggap normal oleh aturan tersebut ialah keadaan besarnya modal sendiri sama besarnya dengan jumlah aset tetap plus sediaan.
Apabila jumlah modal sendiri lebih kecil atau kurang dari besarnya aset tetap plus sediaan, berarti aset tetap tersebut”kurang tertutup” oleh modal sendiri. Sehingga besarnya modal sendiri tidak cukup untuk menjamin atau menutup aset tetap tersebut. Aset tetap dan sediaan merupakan aset yang akan tetap terikat dalam perusahaan untuk jangka waktu yang lama sehingga untuk mempelajari aset tersebut juga diperlukan modal yang akan tetap tertanam dalam perusahaan, yaitu dalam bentuk modal sendiri. Apabila besarnya modal sendiri lebih kecil dari aset tetap plus sediaan, berarti bahwa sebagian dari aset tersebut dibelanjai dengan modal asing.
4
Apabila jangka waktu modal asing tersebut lebih pendek dari jangka waktu terikatnya dana dalam aset tetap tersebut, hal ini akan mengganggu likuiditas perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya, apabila jumlah modal sendiri lebih besar dari jumlah aset tetap plus sediaan, berarti modal sendiri adalah “lebih dari cukup” untuk menutup aset tetap tersebut, sehingga kelebihannya itu dapat digunakan untuk menutup sebagian aset lancar.
Jadi,apabila modal sendiri kecil maka besarnya utang (modal asing) juga kecil, sebaliknya bila modal sendiri besr maka utang (modal asing)juga dapat besat,tetapi tidak melebihi besarnya modal sendiri.
Faktor yang mempengaruhi anggaran modal yaitu:
1. Penilaian terlebih dahulu terhadap rencana
Dalam penuyusunan anggaran modal, perlu dilakukan penilaian terlebih dahulu apakah rencana investasi barang tersebut layak (favorabele) atau tidak layak (unfavorable)
2. Keakuratan data arus kas masuk dan keluar
Ketepatan pengambilan keputusan mengenai penganggaran modal akan tergantung pada keakuratan data arus kas masuk dan keluar.
3. Tingkat resiko
Dalam proses penyusunan anggaran modal, resiko juga perlu diperhitungkan. Hal ini untuk memperkecil kemungkinan kerugian.
4. Tingkat pengembalian
Tingkat pengembalian dalam penyusunan anggaran modal turut dipertimbangkan karena barang yang diinvestasikan terikat dalam jangka panjang.
5. Pemilihan Proyek
Dalam pemilihan proyek yang akan dijalankan perlu diperhatikan apakah proyek tersebut sejalan dengan tujuan perusahaan.
6. Jumlah dana
kesehatan keuangan perlu harus dipertimbangkan terlebih dahulu terutama pada kecukupan jumlah dana.
7. Kemungkinan kebrhasilan
ketepatan penyusunan anggaran modal sangat penting untuk memprediksi kemungkinan berhasil, karena hasilnya baru akan diperoleh pada masa yang akan datang.
8. Persaingan
Hal ini ditujukan untuk mengantisipasi terjadinya kesamaan produk.
2.4 Jenis-Jenis Utang dan Modal
Jenis-jenis utang
Utang terdiri atas :
1. Utang jangka pendek (short-term debt) atau Utang lancar (current debt)
Adalah yang berjangka waktu paling lama satu tahun,seperti utang usaha, beban terutang, wesel bayar, kredit modal kerja, dan lain-lain.
2. Utang jangka panjang (long-term debt) atau utang tak lancar (noncurrent debt)
Adalah utang yang berjangka waktu lebih dari setahun, seperti : utang obligasi, utang hipotek, kredit investasi, dan lain-lain.
Dari segi manajemen keuangan, utang jangka pendek(utang lancar) diartikan sebagai utang yang harus diselesaikan dengan menggunakan harta lancar atau pembentukan kewajiban lainnya. Misalnya utang usaha dibayar dengan kas (aset lancar), atau utang usaha diselesaikan dengan cara meminjam dibank dalam bentuk kredit modal kerja.
5
Utang dagang beda dengan utang usaha. Utang dagang (trade payable) adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang dagang secara kredit. Utang dagang hanya terdapat pada perusahaan dagang. Utang usaha (account payable) adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang/jasa secara kredit untuk keperluan rutin (sehari-hari). Utang dagang terdapat pada bermacam perusahaan, termasuk perusahaan dagang utang dagang sebagai kebalikan dari piutang dagang, sedangkan utang usaha kebalikan dari piutang usaha.
Kredit modal kerja ( working capital loan) adalah kredit yang diberikan bank untuk keperluan modal kerja. Keperluan modal kerja. Keperluan modal kerja mencakup keperluan membayar utang usaha, dan lain-lain. Krediy modal kerja biasanya dalam bentuk kredit rekening koran,yaitu kredit yang dikaitkan dengan simpanan giro tanpa dikaitkan dengan kredit (simpanan giro murni), saldo rekening korannya yang dibuat bank bersaldo kredit, artinya bank sebagai debitor dan girang sebagai kreditor. Sebaliknya kredit dalam bentuk rekening koran bersaldo debit, artinya bank sebagai kreditor dan giran sebagai debitor.
Beban terutang atau akrual beban (accrued expenses) adalah utang sebagai akibat pengakuan beban (expenses) pada saat terjadinya walaupun belum dibayar. Beban terutang antara lain utang gaji dan upah, utang bunga, utang pajak, utang sewa, dan lain-lain.
Wesel bayar (nos payable) adalah utang wesel yang merupakan kebalikan piutang wesel (wesel tagih). Utang wesel terjadi karena suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan utang yang berisikan kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu, biasanya berjangka waktu kurang dari satu tahun. Perusahaan dapat mendiskontokan wesel bayar kepada bank, artinya perusahaan yang mendiskontokan wesel ke bank mendapat uang dari bank atas wesel tersebut sebesar nilai nominal wesel dikurang bunga sampai hari jatuh tempo wesel (bunga bayar dimuka). Oleh karena wesel berdiskonto ini bunga bayar dimuka, maka harga jual wesel bila diperjualbeli-kan selalu di bawah nilai nominal. Bagi bank yang membeli wesel tersebut merupakan wesel tagih, sedangkan bagi perusahaan yang menjual wesel tersebut ke bank merupakan wesel bayar.
Utang obligasi (bonds debt) adalah utang uang untuk jangka waktu lebih dari satu tahun yang dikeluarkan debitor (peminjam) dalam bentuk surat pengakuan utang yang mempunyai nilai nominal tertentu. Utang obligasi biasanya digunakan untuk membeli aset tetap (bangunan, mesin, dan alat ). Untuk memperoleh jaminan yang lebih besar atas pembayaran kembali uatnag obligasi, biasanya pemegang obligasi (kreditor) mengenakan hipotek terhadap aset tetap yang dibeli dari utang obligasi. Artinya pemegang obligasi (kreditor) dapat menarik/menjual/melelang aset tetap tersebut untuk pelunasan utang obligasi. Terdapat beberapa jenis obligasi,antara lain:
1. Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya tetap dibayar oleh debitor dalam waktu tertentu, tanpa memandang debitor memperoleh laba atau menderita rugi.
2. Obligasi hasil ialah obligasi yang bunganya dibayar debitor bila debitor memperoleh laba, tetapi kreditor mempunyai hak kumulatif atas bunga.
3. Obligasi yang dapat ditukarkan adalah obligasi yang memberi kesempatan kepada perusahaan pembuatan obligasi.
Kredit investasi (investment loan) adalah pinjaman yang diberikan bank untuk keperluan memperoleh barang modal (harga tetap),seperti keperluan relokasi pabrik, modernisasi, rehabilitasi alat/bangunan, ekspansi, dan lain-lain.
Jenis-jenis modal
Terdapat beberapa jenis modal yang dipisahkan berdasarkan kategorinya, yaitu:
1. Jenis Modal Berdasarkan Sumber
Jenis modal berdasarkan sumber terbagi menjadi dua, yaitu modal eksternal dan modal internal
6
Modal Eksternal
Sumber modal eksternal adalah sumber modal yang diperoleh dari luar perusahaan atau dana yang didapat dari para kreditur atau para pemegang saham.
Dengan adanya keterbatasan yang ada pada modal internal, membuat modal eksternal penting karena sifatnya tidak terbatas. Umumnya, modal eksternal ini bisa didapat dari pinjaman bank, koperasi atau sumber lainnya. Modal juga bisa didapat dari para investor yang menanamkan dananya pada perusahaan. Contoh lain dari modal eksternal adalah utang dagang, gaji karyawan yang belum terbayar, dll.
Modal Internal
Sumber modal internal adalah modal yang diperoleh dari kekayaan seseorang atau perusahaan tersebut yang biasanya didapat dari hasil penjualan. Perlu diketahui bahwa modal internal ini akan sulit untuk mengembangkan bisnis karena sifatnya yang juga terbatas dan akan terasa sulit untuk mengalami peningkatan yang signifikan.
Beberapa contoh modal internal adalah gedung, saham, kendaraan, laba yang diinvestasikan kembali, dll.
2. Jenis Modal Berdasarkan Pemiliknya
Berdasarkan fungsinya, modal terbagi menjadi dua, yaitu modal sosial dan modal perseorangan.
Modal Sosial
Modal sosial adalah modal yang dimiliki oleh masyarakat yang nantinya modal tersebut akan mampu memberikan keuntungan untuk mereka dalam melakukan operasional produksi. Contoh dari modal sosial adalah jalan raya, jembatan, pasar, pelabuhan, dll.
Modal Perseorangan
Jenis modal perseorangan adalah modal yang diperoleh dari mereka yang memiliki fungsi untuk memudahkan berbagai aktivitas dan akan memberikan laba pada pemiliknya. Contoh dari modal perseorangan ini adalah deposito, properti pribadi, saham, dll.
3. Jenis Modal Berdasarkan Wujudnya
Modal juga terbagi berdasarkan bentuk atau wujudnya, yaitu modal abstrak dan modal konkret.
Modal Abstrak (Modal Pasif)
Modal abstrak adalah modal yang tidak bisa dilihat secara kasat mata, namun tetap penting untuk keberlangsungan suatu perusahaan, contohnya adalah hak cipta, pengetahuan, skill tenaga kerja, koneksi, hak pendirian usaha, citra perusahaan, dll.
Modal Konkret (Modal Aktif)
Modal konkret merupakan modal aktif yang artinya bisa dilihat secara kasat mata atau memiliki bentuk, contohnya adalah bahan baku, mesin, gedung, kendaraan, gudang, dll.
4. Modal Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, jenis modal terbagi menjadi dua jenis, yaitu modal tetap dan modal lancar.
7
Modal Tetap
Modal tetap adalah modal yang bisa digunakan untuk keperluan kegiatan produksi dalam kurun waktu yang lama atau untuk beberapa kali proses. Contoh modal tetap adalah gedung,
tanah, kendaraan, laptop, mesin, dll.
Modal Lancar
Modal lancar adalah jenis modal yang akan habis terpakai dalam satu kali proses produksi, contohnya adalah bahan bakar, bahan baku, dll.
2.5 Penyusunan Anggaran Utang Dan Modal
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Utang
Penyusunan anggaran utang merupakan tanggung jawab Departemen Keuangan. Langkah pertama, Departemen Keuangan bekerja sama dengan Departenen Pembelian Rutin untuk mengumpulkan data belian dan syaratnya. Langkah kedua, menghitung anggaran utang usaha pada periode tertentu. Langkah ketiga, menyusun anggaran utang usaha.
Untuk penyusunan anggaran jangka panjang untuk keperluan investasi, Departemen Keuangan bekerja sama dengan Departemen Produksi untuk mengumpulkan data alat produksi yang akan dibeli sebagai langkah pertama. Langkah kedua, mengumpulkan data jangka waktu kredit dan bunga serta pembayarannya. Langkah ketiga, menghitung dan menentukan besarnya anggaran utang.
Dalam hal penyusunan anggaran utang dibuat ilustrasi penyusunan anggaran utang jangka pendek dan utang jangka panjang untuk kredit investasi.
1. Penyusunan Anggaran Utang Jangka Pendek
2. Penyusunan Anggaran Utang Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Modal
Modal yang dimaksudkan dalam bahasan pokok ini disebut juga dengan modal sendiri. Modal sendiri adalah selisih lebih harta atas utang. Penyusunan anggaran modal di sini berupa anggaran perubahan modal. Anggaran perubahan modal antara badan usaha yang satu dengan badan usaha yang lainnya berbeda. Bentuk badan usaha di Indonesia terdiri atas : Perusahaan Perseorangan, Firma, Persekutuan Komanditer, Perseroan terbatas dan Koperasi.
1. Perusahaan Perseorangan (proprietorship)
Adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh satu orang dn pemilik dapat menarik modalnya kapan pun untuk keperluan pribadi yang disebut dengan prive (penarikan oleh pemilik). Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab penuh (tak terbatas) terhadap utang perusahaan. Artinya untuk melunasi utang perusahaan dapat dilakukan dengan kekayaan perusahaan maupun kekayaan pribadi.
2. Firma (firm)
Adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh lebih dari satu orang yang bertanggung jawab penuh terhadap perusahaan.. Semua pemilik perusahaan boleh menarik kekayaan perusahaan untuk keperluan pribadi (prive).
3.Persekutuan komanditer/Perseroan Komanditer(commanditaire vennootschap)
Adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan perusahaan, satu orang atau lebih sekutu bekerja dengan tanggung jawab tak terbatas sebesar modal penyertaannya dalam perusahaan dan satu orang atau lebih sebagai sekutu komanditer dengan tanggung jawab terbatas pada modal disetor. Sekutu komanditer atau sekutu pasif atau sekutu diam atau sekutu terbatas tidak boleh menarik prive tetapi berhak melakukan pemeriksaan perusahaan.
8
Sekutu bekerja atau sekutu aktif atau sekutu pengurus atau sekutu pemimpin atau sekutu umum boleh menarik prive.
4.Perseroan Terbatas(PT)/ Korporasi (corporation)
Adalah badan usaha yang modalnya terdiri atas saham dengan tanggung jawab terbatas pada modal saham yang disetor. Oleh karena tanggung jawab terbatas, maka tidak ada prive pada PT. Biasanya modal saham disetor tidak berubah, sehingga tidak perlu dibuat anggaran perubahaan modal, melainkan anggaran laba ditahan. Laba ditahan (retained earnings) adalah laba yang belum ada tujuannya. Laba ditahan merupakan salah satu unsur dari modal sendiri yang terdapat dalam badan usaha berbentuk PT. Dividen (dividend) adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham.
5.Koperasi
Merupakan badan usaha berbentuk hukum yang didaftarkan pada Departemen Kehakiman dan diumumkan dalam lembaran negara. Struktur modal sendiri koperasi terdiri atas : simpan pokok, simpanan wajib, modal cadangan, modal sumbangan, laba ditahan ( sisa hasil usaha-SHU).
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Utang disebut juga dengan modal asing atau modal eksternal, sedangkan modal disebut juga dengan modal sendiri, ekuitaas bersih atau modal internal.jadi, modal terdiri atas modal asing dan modal sendiri.perusahaan menambah utang dan modal untuk tujuan perluasan (ekspansi).
Anggaran utang sangat berguna untuk kemajuan perusahaan bila utang tersebut dikelola dengan baik.Faktor yang mempengaruhi anggaran utang yaitu ekspansi dan struktur modal,sedangkan faktor yang mempengaruhi anggaran modal ada 8 yaitu (1) Penilaian terlebih dahulu terhadap rencana,(2) Keakuratan data arus kas masuk dan keluar,(3) Tingkat risiko,(4) Tingkat pengembalian,(5) Pemilihan proyek,(6) jumlah dana,(7) Kemungkinan kebrhasilan
,(8) Persaingan
Jenis-jenis utang ada utang jangka panjang dan utang jangka pendek dan jenis-jenis modal dibagi berdasarkan kategorinya yaitu berdasarkan sumber,pemilik,dan wujudnya.
10
DAFTAR ISI
https://docplayer.info/68463526-Penyusunan-anggaran-utang-dan-modal.html
https://nurfitriyhm.blogspot.com/2018/03/resume-buku-penganggaran-perusahaan.html
http://macam-pengetahuan.blogspot.com/2012/06/faktor-penyusunan-anggaran-modal_19.html
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-modal/#:~:text=Berdasarkan%20sifatnya%2C%20jenis%20modal%20terbagi,modal%20tetap%20dan%20modal%20lancar.
11