MAKALAH
KONSEP MUSLIM PRODUKTIF
DISUSUN OLEH:
Muhammad Sabilil Haq Irwan (K1117009)
Lilis Hajra Amelia (K1119009)
Andi Rifqi Farid (K1119011)
Arisatya Muis (K1119001)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah pendidikan agama islam ini dengan judul "Sumber Ajaran Agama Islam”
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Kami sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
Makassar, Desember 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I (PENDAHULUAN)
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II (PEMBAHASAN)
2.1 Pengertian Produktivitas
2.2 Islam dan Produktivitas
2.3 Hubungan Produktivitas dengan Visi Kehidupan
BAB III (PENUTUP)
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Fitrah seorang manusia merupakan pemberian Tuhan memang tidak dapat ditawar, dia hadir seiring tiupan ruh dalam janin manusia dan begitu manusia lahir dalam bentuk “manusia” punya mata, telinga, tangan, kaki dan anggota tubuh lainnya, sangat tergantung pada wilayah, tempat, lingkungan di mana manusia itu dilahirkan. Anak yang dilahirkan dalam keluarga dan lingkungan muslim sudah barang tentu secara akidah akan mempunyai persepsi ketuhanan (iman) yang sama, begitu pun nasrani dan lain sebagainya. Inilah yang sering dikatakan sebagai sudut lahirnya keberagaman seorang manusia yang akan berbeda satu dengan yang lainnya. Dalam wacana studi agama sering dikatakan bahwa fenomena keberagamaan manusia tidak hanya dapat dilihat dari berbagai sudut pandang normativitas melainkan juga dilihat dari historisitas.
Manusia diciptakan ke Dunia memiliki visi misi yang diembannya. Dalam artian Seorang manusia diciptakan ke dunia memiliki tujuan tersendiri yaitu kembali kepada Yang Maha Pencipta. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang begitu sempurna dan kompleks. Untuk memahami dan mengenal jati diri kita sebagai manusia dan tujuan dari penciptaan kita di dunia ini, maka sangatlah penting untuk kita mempelajari dan memahami materi tentang “Konsep Manusia Produktif”.
Konsep Manusia Produktif meliputi banyak hal yang dijelaskan di dalamnya. Salah satunya pembahasan terkait Produktivitas seorang manusia di dunia dan juga Produktivitasnya kepada Tuhan-Nya. Era saat ini menuntut orang-orang yang produktif dan memberikan keuntungan bagi perusahaan atau organisasi tempat mereka mengabdi atau bekerja. Untuk menjadi manusia produktif tentunya melalui suatu proses. Ada orang yang mudah menyerah karena tidak mau melalui proses. Tapi ada juga yang terus bertumbuh karena bersedia mengikuti proses tersebut. Inilah yang dinamakan Produktivitas.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Apa Pengertian Produktivitas?
Bagaimana Keterkaitan Islam dan Produktivitas?
Apa Hubungan Produktivitas dengan Visi Kehidupan?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Menambah wawasan penulis mengenai konsep manusia produktif
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Produktif
Kata “Produktif” berasal dari kata bahasa inggris “Product” yang memiliki arti ‘Hasil’. Dan di kembangkan lagi menjadi kata “Productive” yang berarti ‘Menghasilkan’ jadi secara umum pengertian produktif adalah sebuah kegiatan yang menghasilkan sesuatu, Sedangkan arti kata Produktif adalah sesuatu hal yang bisa menghasilkan & mendatangkan keuntungan secara besar atau banyak. Dan menurut Bambang tri cahyono “Produktif” adalah seseorang yang berkomitmen bahwa hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin dan hari esok harus lebih baik lagi daripada hari ini.
Pengertian Produktif dalam islam adalah suatu sikap yang ingin terus berkarya atau menghasilkan sesuatu hal yang bermanfaat bagi sendiri dan yang terpenting bagi orang lain.
Muslim Produktif adalah seorang muslim yang tidak melalaikan waktu dan tidak pernah berhenti berusaha. Sebab sesungguhnya banyak aktivitas yang bisa dikerjakan di muka bumi ini yang bisa mendatangkan banyak manfaat asal dikerjakan secara sepenuh hati dan bersungguh-sungguh. Sebagaimana sabda Nabi SAW yang berarti “Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain” ( HR. AHMAD )
Pengertian produktif menurut islam dapat disimpulkan bahwa Anda harus bekerja karena Allah dimana kegiatan produktif tersebut akan diganjar dengan rizki dan juga pahala. Di sini sudah jelas bahwa Allah menyuruh kita untuk bekerja karena bekerja dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku akan bermanfaat bagi Anda yang melakukannya baik secara materi maupun non materi.
Produktivitas berasal dari kata “produktif” artinya sesuatu yang mengandung potensi untuk digali, sehingga produktivitas dapatlah dikatakan suatu proses kegiatan yang terstruktur guna menggali potensi yang ada dalam sebuah komoditi/objek. Secara umum produktivitas diartikan atau dirumuskan sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan pemasukan (input). Pentingnya arti produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan nasional telah disadari secara universal. Tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak mendapatkan keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak barang-barang maupun jasa-jasa.
2.2 Islam dan Produktivitas
Produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam ke-satuan fisik, bentuk, dan nilai. Dalam pengertian umum, produktivitas (productivity) adalah ukuran efisiensi ekonomis yang mengikhtisarkan nilai dari output relatif terhadap nilai dari input yang dipakai untuk menciptakannya.
Produktivitas mengandung pengertian filosofis dan pengertian teknik operasional. Secara filosofis, produktivitas merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik pada hari ini. Sedangkan pengertian secara operasional adalah sebagai efisiensi dari penggunaan sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output).
Produktivitas, secara terminologi sangat erat kaitannya bekerja. Jadi, bisa simpulkan bahwa produktivitas dalam Islam, khususnya yang dibahas didalam Al- qur’an merupakan sesuatu konsep yang sangat penting. Adapun ayat – ayat yang membahas mengenai produktivitas yaitu firman Allah dalam Al-qur’an Q.S An- Nisa’ ayat 95
Artinya: “tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak turut berperang) tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang – orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing – masing, Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar”.
Secara konseptual, kata “berjihad” dalam ayat tersebut dapat diartikan “bekerja”. Makna bekerja disini bukan dalam arti bekerja saat terjadi peperangan, tetapi bekerja dalam arti yang sangat luas, sebagai contoh misalnya; bekerja untuk mencari nafkah bagi keluarga. Dengan catatan, bahwa proses bekerja yang dilakukan diridhoi oleh Allah SWT (halal hukumnya). Islam melarang menyianyiakan apapun bahkan menuntut untuk memanfaatkan apa saja menjadi sesuatu yang lebih baik.
firman Allah dalam Al- Qur’an Surat Al-Asr 1-2 : Artinya : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian“.
Inilah ayat yang menggambarkan bahwa sangat penting untuk memanfaatkan sumber daya yang telah dianugerahkan Allah SWT. Dari input yang berupa waktu akan terlihat tingkat produktivitas seseorang, ada yang waktu tersebut hanya terbuang sia-sia tanpa menghasilkan sesuatu peningkatan apapun, namun ada juga orang yang memanfaatkan waktu dengan sangat baik sehingga terlihat adanya peningkatan demi peningkatan dari segi ibadahnya, pekerjaannya, perilakunya, amal salehnya, dan lain-lain.
Menurut Ibnu Umar r.a dari Rasulullah, ia berkata “Sesungguhnya Allah mencintai orang yang beriman yang berkarya.” (HR Thabrani dalam Al Kabir) maksud di sini adalah produktif yang menghasilkan berbagai kebaikan. Contoh seorang muslim yang Produktif
Produktif dalam Membaca.
Surah yang pertama kali diturunkan kepada Rasulullah yaitu surah Al-alaq yang ayat pertama menerangkan tentang bacalah. Membaca merupakan jendela ilmu dengan kita membaca maka pengetahuan kita akan semakin luas. Membaca di sini berarti membaca hal-hal yang bermanfaat seperti membaca al-quran, membaca sejarah tentang islam, membaca ilmu pengetahuan umum, membaca tafsir quran, membaca hadist, dan yang lainnya yang mengandung banyak kebaikan untuk kita.
Produktif dalam Mencatat / Menulis
Produktif disini yaitu mencatat yang bermanfaat untuk kita seperti mencatat kajian-kajian tentang islam, mencatat ilmu pengetahuan umum, dan mencatat hal yang baik untuk kita. Mencatat juga membuat kita mudah untuk menemukan ilmu kembali, karena ketika kita lupa akan ilmu itu, kita bisa membuka catatan itu kembali dan mengingatnya kembali seperti itulah manfaatnya mencatat.
Produktif berlomba-lomba dalam Kebaikan
Islam mengajarkan bahkan menyuruh kita untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, selama hidup di dunia kita harus terus berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan, entah itu sekecil apapun kebaikan yang kita kerjakan, kita harus tetap mengerjakannya karena kebaikan itu akan kembali kepada diri kita sendiri.
4. Produktif dalam Menolong orang lain
Hal yang paling berguna yaitu bermanfaat bagi orang banyak, meskipun sekecil apapun manfaat bagi orang lain, maka lakukanlah karena mungkin saja untuk orang lain itu berguna banyak atau sangat penting. Tolong menolong juga diajarkan di dalam Islam, Tolong menolong tidak hanya sekedar materi saja tetapi bisa dengan hal lain.
5. Produktif dalam hal Menghafal
Pengertian produktif menurut islam selanjutnya adalah menghafal. Menghafal harus terus menerus dilakukan karena jika tidak, kita akan mudah melupakannya. Selain dibaca dan dicatat, kita juga harus menghafalnya agar materi yang kita dapatkan tidak mudah untuk dilupakan begitu saja.
6. Produktif Memanfaatkan usia di masa Tua
Di masa tua, kita harus memanfaatkan waktu semanfaat mungkin, karena jika kita sudah menginjakan usia 60 tahun, kita dianjurkan untuk terus memikirkan akhirat semaksimal mungkin, karena kita tidak tahu sampai kapan usia kita. Kita harus memproduktifkan waktu kita seperti membaca al-quran, mengisi waktu dengan datang ke majelis ta’lim, serta yang lainnya yang dapat membawa kita kepada akhirat yang indah.
2.3 Produktivitas & Visi Kehidupan
Pentingnya sebuah visi dalam kehidupan maksudnya adalah di dalam suatu kehidupan pasti setiap orang memiliki tujuan masing — masing. Visi atau tujuan kedua hal ini sangat penting sebab jika seseorang tidak memiliki tujuan hidup maka ia akan mengikuti arus kehidupan dan tanpa arah. HIDUP TANPA TUJUAN IBARAT / BERKENDARA TANPA ARAH TUJUAN
Dalam kehidupan yang modern ini kita harus membuat tujuan yang pasti. Hal ini sangat berpengaruh pada diri kita. Salah satu faktor kegagalan dari cita cita adalah tidak adanya tujuan yang pasti, inilah penyebab mengapa harus adanya visi dalam kehidupan.
1. Hidup akan lebih terarah.
2. Kamu akan menentukan skala prioritasmu.
3. Kamu akan mengerti bagaimana rasanya berjuang.
4. Kamu akan selalu bersyukur atas pemberian tuhan.
5. Kamu akan menjadi pribadi yang penuh semangat.
Misalkan misinya adalah membahagiakan kedua orang tua, atau membuat keluarga menjadi penghafal alquran hal ini lah yang membuat kehidupan kita menjadi produktif, dalam membuat suatu visi memiliki satu syarat yang penting yaitu dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Visi dapat kita set dalam jangka waktu misalkan visi kita dalam satu minggu kedepan, atau satu bulan kedepan, atau bahkan visi dalam satu tahun kedepan.
Dalam ajaran agama Islam sebuah nasehat tertulis yang disampaikan Imam Hasan Al Bashri kepada Imam Umar bin Abdul Azizi, beliau berkata: “…Sesungguhnya dunia adalah negeri perantauan dan bukan tempat tinggal (yang sebenarnya), dan hanyalah Adam ‘alaihis salam diturunkan ke dunia ini untuk menerima hukuman (akibat perbuatan dosanya)…” (Dinukil oleh Ibnul Qayyim dalam kitab beliau Ighaatsatul Lahfaan (hal. 84 – Mawaaridul Amaan))
Sikap hidup ini menjadikan seorang mukmin tidak panjang angan-angan dan terlalu muluk dalam menjalani kehidupan dunia, karena “barangsiapa yang hidup di dunia seperti orang asing, maka dia tidak punya keinginan kecuali mempersiapkan bekal yang bermanfaat baginya ketika kembali ke kampung halamannya (akhirat), sehingga dia tidak berambisi dan berlomba bersama orang-orang yang mengejar dunia dalam kemewahan (dunia yang mereka cari), karena keadaanya seperti seorang perantau, sebagaimana dia tidak merasa risau dengan kemiskinan dan rendahnya kedudukannya di kalangan mereka.” (Ucapan Imam Ibnu Rajab dalam kitab beliau Jaami’ul ‘Uluumi Wal Hikam (hal. 461), dengan sedikit penyesuaian).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, bisa disimpulkan bahwa produktivitas dalam Islam, khususnya yang dibahas didalam Al- qur’an merupakan sesuatu konsep yang sangat penting
3.2 Saran
Sebagai penyusun makalah ini, kami tahu masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dari pembaca yang lebih mengetahui terkait pembahasan yang ada di atas.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uin-suska.ac.id/8915/4/BAB%20III.pdf
https://artikel.sabda.org/manusia_produktif_0
https://jagad.id/produktif-adalah-ciri-ciri-dan-contoh/