Academia.eduAcademia.edu

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN MOTORIK

2020

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN MOTORIK DISUSUN OLEH: • • • • • LANANG GELAR NUGRAHA (02) AMAL MAFTUH KHOIRI (07) REZA ABI FERNANDA (21) MALDINI (24) EDI HADIYANTO(27) ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2019 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Perkembangan Motorik dengan judul Prinsip-prinsip Perkembangan Motorik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta. Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah Perkembangan Motorik. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar ke depannya dapat diperbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya. Tangerang, September 2019 Tim Penulis DAFTAR ISI Kata Pengantar ............................................................................................. Daftar Isi ........................................................................................................ BAB I PEDAHULUAN .................................................................................. A. Latar belakang ..................................................................................... B. Rumusan masalah ................................................................................ C. Tujuan Makalah .................................................................................. D. Manfaat Makalah ................................................................................ BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... A. Pengertian perkembangan motorik ..................................................... B. Prinsip perkembangan motorik ........................................................... C. Hal yang mempengaruhi ..................................................................... D. Jenis perkembangan motorik ............................................................... BAB III PENUTUP ....................................................................................... A. Kesimpulan ......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak akan mempelajari sesuatu tidak dengan cara duduk tenang, mendengarkan keterangan-keterangan dari orang tua maupun guru, tetapi anak akan mempelajari sesuatu hal dengan cara bermain. Dalam kegiatannya saat bermain tersebut anak akan menemukan hal-hal baru yang sebelumnya tidak dia ketahui. Sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif melakukan berbagai kegiatan bermain, maka proses pembelajarannya adalah pada aktivitas anak dalam bentuk belajar sambil bermain. Program belajar mengajar bagi anak usia dini dirancang dan dilaksanakan sebagai suatu sistem yang dapat menciptakan dan memberi kemudahan bagi anak usia dini untuk belajar sambil bermain melalui berbagai aktivitas dan sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan serta kehidupan anak usia dini. Setiap metode yang digunakan diharapkan dapat menjadikan situasi kegiatan belajar mengajar yang efektif kepada anak. Guru memberikan pengalaman kepada para anak, sebagai pengayom, sebagai tempat bertanya, sebagai pengarah, sebagai pembimbing, sebagai fasilitator dan sebagai organisator dalam belajar. Guru harus memperlakukan anak didik dengan penuh kasih sayang, membimbing anak didik ke arah selalu ingin tahu dan tidak lekas puas dengan hasil yang dicapai. Guru harus memberikan kesempatan yang cukup kepada anak didik untuk belajar melakukan sendiri, merasakan sendiri, berpikir bebas, mencari aturan-aturan dalam kegiatan bersama anak (Moeschlihatoen, 2004:19). Perkembangan anak usia dini sifatnya holistik, yaitu dapat berkembang optimal apabila sehat badannya, cukup gizinya dan didik secara baik dan benar. Anak berkembang dari berbagai aspek yaitu berkembang fisiknya, baik motorik kasar maupun halus, berkembang aspek kognitif, aspek sosial dan emosional. Keterampilan motorik kasar pada anak diperlukan untuk mengendalikan seluruh gerak tubuhnya, sehingga anak mampu untuk melakukan gerak lari, jalan, melompat dan sebagainya. Sedangkan motorik halus merupakan kegiatan yang menggunakan bagian kecil dari tubuh terutama tangan, seperti menulis, menggunting, meniru bentuk, meniru gerakan orang lain dan sebagainya. Perkembangan motorik kasar pada anak perlu adanya bantuan dari para pendidik di lembaga pendidikan usia dini yaitu dari sisi apa yang dibantu, bagaimana membantu yang tepat (appropriate), bagaimana jenis latihan yang aman bagi anak sesuai dengan tahapan usia dan bagaimana kegiatan fisik motorik kasar yang menyenangkan anak. Kemampuan melakukan gerakan dan tindakan fisik untuk seorang anak terkait dengan rasa percaya diri dan pembentukan konsep diri. Oleh karena itu, perkembangan motorik kasar sama pentingnya dengan aspek perkembangan yang lain untuk anak usia dini. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut perumusan masalah dari makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang prinsip perkembangan motorik pada manusia. C. Tujuan Pembuatan Makalah 1. Untuk melengkapi tugas mata kuliah perkembangan motorik. 2. Untuk menjelaskan macam-macam prinsip perkembangan motorik. D. Manfaat Pembuatan Makalah 1. Untuk menambah pengetahuan tentang prinsip perkembangan motorik. 2. Memberikan pemahaman tentang perkembangan motorik pada manusia. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi (Hurlock, 1978). Pengendalian berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan massa yang ada pada waktu lahir. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otaklah yang menyetir setiap gerakan yang dilakukan anak. Semakin matangnya perkembangan sistem syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak. B. Prinsip-prinsip Perkembangan Motorik Prinsip utama perkembangan motorik anak usia dini adalah koordinasi gerakan motorik baik motorik kasar maupun motorik halus. Ada beberapa prinsip utama perkembangan motorik menurut Malina & Bouchard (1991), yaitu: a) Kematangan Syaraf Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada di pusat susunan belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol gerakan-gerakan motorik. Pada usia kurang lebih 5 tahun, syaraf-syaraf ini sudah mencapai kematangan dan menstimulasi berbagai kegiatan motorik. Otot-otot besar mengontrol gerakan motorik kasar, seperti berjalan, berari, melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat bila dibandingkan dengan otot-otot halus yang mengontrol kegiatan motorik halus, seperti menggunakan jari- jari tangan untuk menyusun puzzle, memegang pensil atau gunting membentuk dengan plastisin atau tanah liat. b) Urutan Pada usia 5 tahun anak telah memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks, yaitu kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan motorik dengan seimbang, seperti berlari sambil melompat, mengendarai sepeda, dan lain-lain. 1. Urutan pertama, disebut pembedaan yang mencangkup perkembangan secara perlahan dari gerakan motorik kasar yang belum terarah ke gerakan yang lebih terarah sesuai dengan fungsi gerakan motorik. 2. Urutan kedua, adalah keterpaduan, yaitu kemampuan dalam menggabungkan gerakan motorik yang saling berlawanan dalam koordinasi gerakan yang baik, seperti berlari dan berhenti, melempar dan menangkap, maju dan mundur. c) Motivasi Teori hedonisme yaitu motivasi yang berhubungan dengan senang atau gembira. Selain itu ada juga teori naluri yaitu motivasi di dalam diri manusia. Motivasi itu bersifat alami dan motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk berperilaku beraktivitas untuk mencapai tujuannya. Semakin kuat motivasi seseorang, maka semakin cepat dalam memperoleh tujuan dan kepuasan. Begitu juga dengan anak, kematangan motorik memotivasi anak untuk melakukan aktivitas motorik dalam lingkup yang luas. Hal ini dapat dilihat dari : 1. Aktivitas fisik yang meningkat dengan tajam. 2. Anak-anak seakan - akan tidak mau berhenti melakukan aktivitas fisik menggunakan otot- otot kasar atau halus. Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan morivasi yang datang dari luar. Misalnya dengan memberi kesempatan pada anak untuk melakukan berbagai kegiatan gerak motorik serta menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan anak. d) Pengalaman Perkembangan gerakan merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Latihan dan pendidikan gerak pada anak usia dini lebih ditujukan bagi pengayaan gerak, pemberian pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira anak. e) Praktik Beberapa kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan pengembangan motoriknya perlu dipraktikkan anak dengan bimbingan guru. Kebutuhan anakanak tersebut menurut Bucher dan Reade (1959) adalah sebagai berikut : 1. Ekspresi melalui gerakan. 2. Bermain, sebagai bagian dari perkembangan anak. 3. Kegiatan yang berbentuk drama. 4. Kegiatan yang berbentuk irama. 5. Banyak latihan motorik kasar maupun motorik halus. C. Hal-hal Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Hurlock (2001) menyatakan beberapa kondisi yang mempengaruhi laju perkembangan motorik anak, antara lain: a) Sifat dasar genetik, termasuk bentuk tubuh dan kecerdasan mempengaruhi laju perkembangan. b) Dalam perkembangan motorik, perbedaan jenis kelamin, warna kulit, dan sosial ekonomi lebih banyak disebabkan oleh perbedaan motivasi dan metode pelatihan anak ketimbang karena perbedaan bawaan c) Kondisi pra lahir yang menyenangkan (gizi makanan sang ibu) lebih mendorong perkembangan motorik yang lebih cepat pada masa pascalahir. d) Kelahiran yang sukar, apabila ada kerusakan pada otak akan memperlambat perkembangan motorik. e) Adanya rangsangan, dorongan, dan kesempatan untuk menggerakkan semua bagian tubuh akan mempercepat perkembangan motorik. f) Perlindungan yang berlebihan akan melumpuhkan persiapan berkembangnya kemampuan motorik. g) Kelahiran sebelum waktunya biasanya memperlambat perkembangan motorik. h) Cacat fisik, seperti buta akan memperlambat perkembangan motorik. D. Jenis-jenis Perkembangan Motorik 1. Prinsip-prinsip perkembangan motorik halus Menurut Sumantri (2005:147) pendekatan pengembangan motorik halus anak usia TK hendaknya memperhatikan beberapa prinsip-prinsip sebagai berikut: a) Berorientasi pada kebutuhan anak Kegiatan pengembangan anak usia dini harus senantiasa berorientasi pada kebutuhan anak. Anak usia dini adalah masa yang sedang membutuhkan stimulasi secara tepat untuk mencapai optimalisasi seluruh aspek pengembangan baik fisik maupun psikis. Dengan demikian, ragam jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan melalui analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan berbagai aspek perkembangan dan kemampuan pada masing-masing anak. b) Belajar sambil bermain Upaya stimulasi yang diberikan pendidik terhadap anak usia dini 4-6 tahun hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan. Menggunakan pendekatan bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objekobjek yang dekat dengannya sehingga diharapkan kegiatan akan lebih bermakna. c) Kreatif dan inovatif Aktivitas kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh pendidik melalui kegiatankegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru. d) Lingkungan kondusif Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik, sehingga anak akan betah. Lingkungan fisik hendaknya memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain. Penataan ruang harus senantiasa disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain dan tidak menghalangi interaksi dengan pendidik atau dengan temannya. e) Tema Apabila kegiatan yang dilakukan memanfaatkan tema, maka pemilihan tema hendaknya disesuaikan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana dan menarik minat anak. Penggunaan tema dimaksudkan agar anak mampu mengenali berbagai konsep secara mudah dan jelas. f) Mengembangkan keterampilan hidup Proses pembelajaran perlu diarahkan untuk pengembangan keterampilan hidup. Pengembangan keterampilan hidup didasarkan dua tujuan yaitu: • Memiliki kemampuan untuk menolong diri sendiri (self help), disiplin dan sosialisasi. • Memiliki bekal keterampilan dasar untuk melanjutkan pada jenjang selanjutnya. 2. Prinsip Perkembangan Motorik Kasar Hurlock (1978 : 60 ) mengumumkan beberapa perkembangan motorik yang diamatinya, ada lima prinsip perkembangan motorik kasar, yaitu: a) Perkembangan motorik kasar bergantung pada kematangan otot dan syaraf. Perkembangan motorik sangat meningkat oleh organ otak. Otaklah yang dilakukan setiap gerakan yang dilakukan anak. Semakin matangnya perkembangan sistem syaraf otak yang memerlukan otot, semakin baik kemampuan motorik anak. Hal ini juga didukung oleh kekuatan otot anak yang baik. b) Perkembangan yang sedang berlangsung terus menerus. Perkembangan motorik terus berlanjut sejak pembuahan. Urutan perkembangan cephalocaudal dapat dilihat pada masa awal bayi, mengendalikan pergerakan lebih banyak di daerah kepala. Saat ini perkembangan syaraf semakin baik, pergerakan bergerak oleh batang tubuh kemudian di daerah kaki. Perkembangan dimulai dari gerakan sendi hingga gerakan bagian tubuh beralih. Misal bayi menggunakan bahu dan siku sebelum bergerak dan menggunakan jari. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Motorik adalah terjemahan dari kata “motor” yang menurut Gallahue adalah suatu dasar biologi atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kegiatan motorik kasar adalah menggerakkan berbagai bagian tubuh atas perintah otak dan mengatur gerakan badan terhadap macam-macam pengaruh dari luar dan dalam. Motorik kasar sangat penting dikuasai oleh seseorang karena bisa melakukan aktivitas sehari-hari, tanpa mempunyai gerak yang bagus akan ketinggalan dari orang lain, seperti: berlari, melompat, mendorong, melempar, menangkap, menendang dan lain sebagainya, kegiatan itu memerlukan dan menggunakan otot-otot besar pada tubuh seseorang. Perkembangan fisik/motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. karena keterampilan motorik halus membutuhkan kemampuan yang lebih sulit misalnya konsentrasi, kontrol, kehati-hatian, dan koordinasi otot tubuh yang satu dengan yang lain. DAFTAR PUSTAKA Suyanto, S. (2005). Dasar–dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat. Desni. 2010. Metode Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini. Pontianak: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjung pura.