Academia.eduAcademia.edu

LAPORAN POSISI KEUANGAN

Di susun oleh: MUHAMMAD SYAHRATUL IKHSAN (C1C019138) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2020 BAB I PENDAHULUAN A..Latar Belakang

TUGAS MAKALAH LAPORAN POSISI KEUANGAN Dosen pengampuh: Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si. Widya Sari Wendry, S.E., M.Si Di susun oleh: MUHAMMAD SYAHRATUL IKHSAN (C1C019138) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JAMBI TAHUN 2020 BAB I PENDAHULUAN A..Latar Belakang             Pelaporan keuangan di Indonesia saat ini menjadi sesuatu yang sangat penting bagi semua entitas, tak terkecuali entitas nirlaba. Pada perusahaan terbuka atau perusahaan yang mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI), laporan keuangan menjadi suatu alat yang digunakan investor untuk mengambil keputusan penting terhadap sebuah perusahaan, misalnya tentang pembagian deviden, potensi meningkatnya valuasi saham yang dimiliki investor dan adanya potensi pertumbuhan berkesinambungan yang positif dari perusahaan tersebut.             Potensi ekonomi di Indonesia yang cukup besar serta mulai tingginya minat investor asing untuk menanamkan dananya di Indonesia mengisyaratkan adanya penyesuaian terhadap pelaporan keuangan yang ada di Indonesia, apalagi saat ini sudah banyak Negara yang menerapkan IFRS (International Financial Reporting Standard), sehingga IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) perlu melakukan penyesuaian PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) menuju IFRS.             Hampir semua isi dalam pernyataan mengenai laporan posisi keuangan  di PSAK No 1 Revisi 2009 tentang Penyajian Laporan Keuangan meyesuaikan dengan IAS (International Accounting Standard) 1 tentang Presentation of Financial Statements per 1 Januari 2009. Perubahan istilah pun banyak terjadi, misalnya perubahan istilah “kewajiban” menjadi “liabilitas”, istilah “laporan neraca” menjadi “laporan posisi keuangan” dan lain-lain. Diharapkan laporan posisi keuangan dapat menyajikan informasi yang semakin akurat dan relevan untuk para pengguna laporan laporan keuangan di Indonesia. B.Rumsan Masalah a.    Apakah pengertian dari laporan posisi keuangan? b.    Apa saja jenis laporan keuangan? c.    Apa saja elemen dan isi dari laporan posisi keuangan? C.Tujuan Penulisan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memperluas pemahaman pembaca terkait laporan posisi keuangan dan menganalisa laporan posisi keuangan yang dimiliki suatu perusahaan. BAB II PEMBAHASAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Laporan posisi keuangan (Statement of Financial Position) atau yang biasa dikenal dengan Neraca: Merupakan pelapor atas aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik dari perusahaan bisnis pada tanggal yang telah ditentukan. Merupakan penyedia informasi tentang sifat maupun jumlah dari investasi di dalam sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, suatu kewajiban pada kreditor, serta ekuitas pemilik di dalam suatu sumber daya bersih yang dimiliki oleh perusahaan. Membantu perusahaan dalam melakukan prediksi jumlah, waktu, serta adanya ketidakpastian terhadap arus kas di masa yang akan datang Kegunaan Neraca Kegunaan Neraca antara lain sebagai berikut. Menghitung laju keuntungan Mengevaluasi struktur modal Menaksir resiko dan arus kas di masa mendatang Menganalisis likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan perusahaan Keterbatasan-keterbatasan Neraca Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya historis. Akibatnya, informasi-informasi keuangan yang dilaporkan di dalam neraca mempunyai reliabilitas tinggi, namun juga mendapat kecaman sebab nilai wajar yang ada saat ini dan lebih relevan justru malah tidak dilaporkan Mengunakan pertimbangan dan estimasi. Pertimbangan serta estimasi atau perkiraan harus dimanfaatkan dalam menentukan setiap pos yang kemudian dilaporkan ke dalam neraca perusahaan Beberapa pos dari nilai keuangan diabaikan. Neraca perlu mengabaikan beberapa pos yang merupakan suatu nilai keuangan di dalam suatu perusahaan, tetapi nilai tersebut tidak dapat dicatat secara objektif oleh perusahaan. Klasifikasi Neraca Unsur-Unsur Neraca Aktiva Aktiva adalah segala kekayaan yang dimiliki suatu badan usaha. Kekayaan tersebut dapat berupa hak atau benda yang dikuasai dan telah diperoleh perusahaan dari kegiatan atau transaksi di masa lalu. Aktiva harus bisa diukur dengan satuan mata uang. Itu berarti aktiva merupakan sumber daya yang dapat dipakai untuk menjalankan berbagai kegiatan, seperti operasional, pembiayaan, ataupun investasi. Sementara itu, transaksi yang dilakukan perusahaan di masa lalu dapat berupa beberapa kegiatan. Misalnya, pembelian, kontrak piutang, investasi, penerbitan saham, dan transaksi pinjaman bank. Kewajiban Utang adalah semua kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi kepada pihak lain di masa yang akan datang Ekuitas Merupakan hasil dari semua aktiva dikurangi semua kewajiban Aktiva Teridiri dari: Aktiva Lancar Aktiva lancar merupakan jenis aktiva yang diharapkan bisa diuangkan dalam kurun waktu kurang dari satu siklus akuntansi. Terdiri atas: Kas, yaitu segala aset yang ada di dalam kas perusahaan atau setara dengan kas yang disimpan dalam bank dan dapat diambil kapan pun. Piutang dagang, yakni tagihan dari suatu badan usaha kepada debitur yang disebabkan oleh penjualan produk secara kredit. Surat berharga, yaitu kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara atau sewaktu-waktu dapat dijual kembali. Piutang pendapatan, yakni penghasilan yang telah menjadi hak, tetapi belum diterima pembayaran. Piutang wesel, ialah surat perintah penagihan kepada individu atau badan agar dapat melakukan pembayaran sesuai tanggal jatuh tempo. Beban dibayar di muka, adalah beban yang dibayar di awal, tetapi belum menjadi kewajiban pada waktu yang bersangkutan. Perlengkapan, yaitu perlengkapan yang digunakan dalam sebuah bisnis dan memiliki sifat habis pakai. Persediaan barang dagang, yakni barang yang dibeli untuk dijual kembali. Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets) Aktiva tetap berwujud merupakan suatu aset yang dimiliki badan usaha yang masa pemakaiannya lebih dari satu tahun, bukan untuk dijual, dan dipakai untuk operasional. Jenis aktiva ini mengalami penyusutan setiap tahunnya sehingga harus dihitung dalam pembukuan. Contoh dari aktiva tetap adalah gedung, mesin, tanah, perlengkapan kantor dan toko, serta alat pengangkut. Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Fixed Assets) Aktiva tetap tak berwujud ialah suatu hak istimewa milik perusahaan dan punya nilai, tetapi tak memiliki wujud fisik. Contoh dari aktiva ini, yaitu Hak cipta, yakni hak tunggal yang diperoleh seseorang atau badan dari pemerintah akibat adanya hasil karya. Hak paten, merupakan hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada individu atau kelompok disebabkan adanya penemuan tertentu. Good will, yaitu nilai lebih milik perusahaan karena keistimewaan tertentu. Franchise, ialah hak istimewa yang diterima oleh individu atau badan dari pihak lain guna mengomersialkan teknik, produk, atau formula tertentu. Hak sewa, yaitu hak untuk menggunakan aktiva tetap pihak lain dalam jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment) Investasi jangka panjang merupakan suatu penanaman modal ke perusahaan lain dengan periode yang lama. Long term investment juga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan mengontrol perusahaan tempat modal tertanam. Jenis aktiva ini memerlukan kesabaran karena manfaat baru bisa dirasakan saat perusahaan sudah mengalami return of investment. Kewajiban Terdiri dari Kewajiban Jangka Pendek terdiri atas: Utang Transfer; Utang Bunga; Utang kepada Pihak Ketiga; Utang Perhitungan Fihak Ketiga; Bagian Lancar Utang Jangka Panjang; Utang Jangka Pendek Lainnya, yang terdiri atas: Pendapatan Diterima Di Muka; Utang Biaya; dan Kewajiban Pada Pihak Lain; Surat Perbendaharaan Negara; Kewajiban Diestimasi; Kewajiban Kontijensi; dan Kewajiban Masa Lalu Program THTIUnfunded Past Service Liability (UPSL) Kewajiban Jangka Panjang UtangObligasi (Bond Payable). Perusahaan – perusahaan besar tidak dapat meminjam uang miliaran dari satu pemberi pinjaman (kreditor). Dengan demikian perusahaan tersebut dapat menerbitkan (menjual) obligasi kepada publik. Utang Hipotik (Mortage Notes Payable). Utang hipotik yaitu suatu jenis pinjaman (utang) jangka panjang dengan jaminan benda-benda tidak bergerak. Wesel Bayar Jangka Panjang (Long Term Notes). Wesel yang berjangka waktu minimum 30 hari, biasanya wesel jangka panjang ini ditarik antara 60-90 hari setelah diterbitkan. Kewajiban Lease. Lease adalah kesepakatan sewa dimana penyewa (lessee) sepakat untuk membayar sewa kepada pemilik properti (lessor) atas penggunaan aset. Kewajiban Pensiun/Pasca pensiun. Secara umum terdapat dua dasar sehubungan dengan kewajiban pascapensiun yaitu kontribusi pasti dan manfaat pasti. Dalam kontribusi pasti, karyawan menyetorkan jumlah uang yang tetap kepada dana pensiun. Kewajiban perusahaan akan berakhir sejak kontribusi dilakukan. Perjanjian-perjanjian dengan pembayaran angsuran. Dalam operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak pernah dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Format Akun Format Laporan BAB III PENUTUP Laporan Posisi Keuangan(Neraca) Adalah: dokumen yang berisi kondisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu. Biasanya, laporan ini ditulis untuk satu tahun dan akan dijadikan rujukan untuk tahun yang selanjutnya. Unsur-Unsur Neraca adalah: Aktiva Aktiva lancer Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets) Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Fixed Assets) Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment) Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Panjang Ekuitas DAFTAR PUSTAKA https://accounting.binus.ac.id/2019/09/16/memahami-kewajiban-jangka-panjang-dalam-akuntansi/ https://www.akseleran.co.id/blog/aktiva-adalah/ https://konsepakuntansi.wordpress.com/2016/07/13/pengertian-dan-unsur-unsur-neraca-balance-sheet/ Buku Akuntansi Keuangan Karangan Hessy Erlisa Frasti