Academia.eduAcademia.edu

E-COMERCE

2020, Fahmiluddin Sitorus

e-comerce

Nama : Pahmiluddin Sitorus NIM : 18023963 Kelas : MI D3 5A Prodi : Manajemen Informatika MK : E-Commerce Doesn : Dema Dewi Maharani M.Kom E-Commerce sebagai salah satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa, informasi dan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan peralatan digital. CommerceNet menambahkan bahwa di dalam E-Commerce terjadi “proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui internet atau pertukaran dan distribusi informasi antar dua pihak di dalam satu perusahaan dengan menggunakan intranet E-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut yaitu terjadinya transaksi antara dua belah pihak. Adanya pertukaran barang, jasa atau informasi dan internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.Dari karakteristik tersebut terlihat jelas, bahwa pada dasarnya E-Commerce merupakan dampak dari berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, sehingga secara signifikan merubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, yang dalam hal ini adalah terkait dengan mekanisme perdagangan. Berdasarkan jenis aplikasi yang dipergunakan, E-Commerce dapat dikategorikan menjadi 4 tipe (Fingar 2000) yaitu : a. Internet Market Internet Market (I-Market) didefinisikan sebagai suatu tempat atau arena di dunia maya dimana calon pembeli dan penjual saling bertemu untuk melakukan transaksi secara elektronis melalui medium internet. b.Customer Care Tipe aplikasi E-Commerce ini adalah suatu usaha dari perusahaan untuk menjalin hubungan interaktif dengan pelanggan atau konsumen yang telah dimilikinya. c.Vendors Management Pada hakikatnya sebuah bisnis adalah melakukan transformasi bahan mentah menjadi sebuah produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. d.Extended Supply Chain Extended Supply Chain adalah urutan proses atau aktivitas yang dijalankan perusahaan mulai dari bahan mentah (raw materials) dibeli sampai dengan produk jadi ditawarkan kepada calon konsumen. Pengembangan sistem E-Commerce dilakukan secara perlahan dan bertahap yang secara tidak langsung akan menurunkan tingginya resiko kegagalan dalam implementasi yang dihadapi perusahaan. Keuntungan E-Commerce dapat secara luas diklasifikasikan dalam tiga kategori utama: Keuntungan dengan Organisasi Keuntungan untuk Konsumen Keuntungan untuk Masyarakat 5. E-Business adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh orgnisasi, individu atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan, keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, peningkatan produktivitas dan profit. Dimensi ruang lingkup E-Business menggunakan prinsip 4 W, yaitu : Adapun pengertian dari dimensi ruang lingkup E-Business 4 W tersebut adalah : Dimensi What Menjelaskan tentang aktivitas apa saja yang ada dalam E-Business Dimensi Who Menjelaskan siapa saja yang terlibat dalam E-Business Dimensi Where Menjekaskan dimana saja aktivitas bisnis dapat dilakukan Dimensi Why Menjelaskan mengapa para praktisi bisnis punya kesepakatan dalam mengimplementasikan E-Business. 6. E-Commerce adalah bagian dari E-Business karena adanya penggunaan teknologi informasi melalui internet dan jaringan komputer untuk melakukan proses bisnis utama berupa pembelian dan penjualan. 5 keuntungan yang dihasilkan dari E-Business : Efisien (Efficiency) Efektif (Effectiveness) Pencapaian (Reach) Struktur(Structure) Peluang (Opportunity) 7. Mayoritas dari perusahaan-perusahaan biasanya akan menjalani 6 (enam) tahapan dalam pengembangan E-Business (Hartman, 2000) yaitu : 1. Brochurware Pada tahap pertama ini, perusahaan biasanya menggunakan internet sebagai media untuk berpromosi (marketing). Brochurware memiliki makna dalam penggunaanya pada internet adalah sebagai sarana untuk mengembangkan brosur elektronik. 2. Customer Interactivity Pada tahapan berikut ini, perusahaan mulai mengembangkan kemampuan aplikasi situsnya untuk memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara perusahaan dengan para konsumennya. 3. Transaction Enabler Pada tahap berikutnya adalah dengan pengembangan suatu aplikasi yang memungkinkan terjadinya transaksi bisnis secara elektronik (E-Commerce). 4. One-to-One Relationship Untuk selanjutnya pengembangan infrastruktur E-Business adalah untuk menuju sebagai One-to-One Relationship (hubungan satu – satu), yaitu mekanisme yang memungkinkan terjadinya transaksi perdagangan antar individu. 5. Real Time Organizations Pada tahap berikut ini yang terjadi adalah bisnis non-stop dalam 24 jam dimana seluruh transaksi secara otomatis menggunakan komputer. 6. Communities of Interests Pada tahap terakhir dalam evolusi E-Business adalah kemampuan perusahaan dalam membentuk sebuah komunitas di dunia maya, yang terdiri dari para konsumen dan rekanan bisnis yang saling bekerja sama untuk menciptakan value (nilai) di internet. E-Commerce adalah bagian dari E-Business karena adanya penggunaan teknologi informasi melalui internet dan jaringan komputer untuk melakukan proses bisnis utama berupa pembelian dan penjualan. Berbeda dengan proses penciptaan produk atau jasa di dunia nyata, dalam dunia ini ada lima tahapan utama yang biasa dilalui agar proses penambahan nilai dari sebuah informasi (value adding process) dapat terjadi. Kelima tahapan utama tersebut adalah: Gathering (pengumpulan) Organizing (pengelolaan) Selecting (pemilihan) Synthesizing (penggabungan) Distributing (pengiriman) E-Commerce atau Elektronik Commerce mempunyai model bisnis yang pada umumnya dapat dikategorikan dalam kategori berikut. 1. Bisnis - untuk - Bisnis (B2B) Model Bisnis untuk Bisnis (B2B/Business to Business) ini disebut transaksi antar perusahaan. B2B ini menyertakan penjualan produk atau jasa yang melibatkan beberapa perusahaan dan dilakukan secara sistem otomatis.. Sebagai contoh, grosir menempatkan sebuah order melalui sebuah situs pada web perusahaan dan setelah menerima kiriman lalu menjual produknya kepada pelanggan (customer) yang datang untuk membeli produk di outlet ritel grosir tersebut. Keuntungan B2B, jika dilaksanakan dengan benar maka dapat menghemat biaya, meningkatkan pendapatan, mempercepat pengiriman, mengurangi biaya administrasi dan meningkatkan layanan kepada pelanggan. Manfaat dari model bisnis B2B yaitu : Menurunkan pengadaan biaya-biaya administratif Biaya lebih murah untuk mengakses ke penyalur global (grosir) Menurunkan investasi stok dalam kaitannya dengan ketransparan harga dan mengurangi waktu tanggap (response time) Kualitas produk dapat lebih baik , dapat melakukan kerjasama antara pembeli dan penjual, terutama dalam meningkatkan disain produk dan pengembangannya. 2. Bisnis - untuk - Konsumen (B2C) Model bisnis B2C (Business to Consumer) ini menjual produknya langsung ke pelanggan (customer). Seorang pelanggan dapat melihat produk yang ditampilkan di dalam situs organisasi bisnis. Dan pelanggan dapat memilih produk dan memesan produk tersebut. Situs Web akan mengirimkan pemberitahuan kepada organisasi bisnis melalui email dan organisasi ini akan mengirimkan produk / barang pelanggan kepada pelanggan (konsumen). 3. Konsumen untuk Bisnis (C2B) Dalam model C2B (Consumer to Business) ini, konsumen mendekati situs yang menunjukkan beberapa bisnis organisasi untuk layanan tertentu. Konsumen menempatkan perkiraan jumlah yang dia inginkan untuk layanan tertentu. Misalnya, perbandingan suku bunga kredit mobil untuk pinjaman pribadi yang disediakan oleh berbagai bank melalui situs web. Organisasi bisnis akan memastikan yang memenuhi persyaratan bagi konsumen dalam anggarannya yang ditetapkan dan mendekati pelanggan dan akan diberikan layanan. 4. Konsumen untuk Konsumen (C2C) Situs berikut model bisnis C2C (Consumer to Consumer) membantu konsumen untuk menjual asset mereka seperti perumahan properti, mobil, sepeda motor dan lain-lain atau menyewa kamar dengan menerbitkan informasi pada website mereka. Situs web ini mungkin tidak mengenakan biaya pada konsumen untuk perusahaan jasa. Konsumen lain mungkin akan memilih untuk membeli produk dari pelanggan pertama dengan melihat pos / iklan di website tersebut. 5. Bisnis untuk Pemerintah (B2G) Model B2G (Business to Government) adalah varian model B2B. Situs tersebut digunakan oleh pemerintah untuk perdagangan dan pertukaran informasi dengan berbagai organisasi bisnis. Situs tersebut diakreditasi oleh pemerintah dan memberikan sebagai media untuk bisnis untuk menyerahkan formulir aplikasinya kepada pemerintah. 6. Pemerintah untuk Bisnis (G2B) Pemerintah menggunakan situs Model G2B (Government to Business) untuk mendekati organisasi bisnis,seperti pada situs untuk mendukung lelang, tender dan pengajuan aplikasi fungsi. 7. Pemerintah untuk Masyarakat (G2C) Pemerintah menggunakan situs Model G2C (Government to Citizen) untuk mendekati warga atau masyarakat secara umum seperti situs lelang untuk dukungan kendaraan, mesin atau bahan lainnya. Situs tersebut juga menyediakan layanan seperti pendaftaran data untuk sertifikat kelahiran, pernikahan atau kematian . Tujuan utama dari situs G2C adalah untuk mengurangi waktu rata-rata dan untuk memenuhi permintaan orang dalam berbagai layanan pemerintah. Ada 12 karakteristik utama dari ekonomi digital yang memungkinkan terbentuknya berbagai cara hidup yang unik, yang tidak pernah terjadi dan terbayangkan sebelumnya (Tapscott, 1996). 1. Pengetahuan (Knowledge) Jika di dalam ekonomi klasik bahwa tanah, gedung, buruh dan uang merupakan faktor-faktor produksi penting. Maka di dalam ekonomi digital, knowledge atau pengetahuan merupakan jenis sumber daya terpenting yang harus dimiliki organisasi. 2. Digitalisasi (Digitization) Digitalisasi merupakan suatu proses transformasi informasi dari berbagai bentuk menjadi format digit “0” dan “1” (bilangan berbasis dua/biner). 3. Virtualisasi (Virtualization) Berbeda dengan menjalankan bisnis di dunia nyata dimana membutuhkan aset-aset fisik semacam gedung dan alat-alat produksi sedangkan di dunia maya dikenal istilah virtualiasasi yang memungkinkan seseorang untuk memulai bisnisnya dengan perangkat sederhana dan dapat menjangkau seluruh calon pelanggan di dunia 4. Molekulisasi (Molecularization) Organisasi yang akan bertahan dalam era ekonomi digital adalah yang berhasil menerapkan bentuk molekul. Bentuk molekul merupakan suatu sistem dimana organisasi dapat dengan mudah beradaptasi dengan setiap perubahan dinamis yang terjadi di lingkungan sekitar perusahaan. 5. Penggunaan dengan internet (Internetworking) Tidak ada perusahaan yang dapat bekerja sendiri tanpa menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain, demikian salah satu prasyarat untuk dapat berhasil di dunia maya. Berdasarkan model bisnis yang dipilih, perusahaan terkait harus menentukan aktivitas inti-nya (core activity) dan menjalin kerja sama dengan institusi lain untuk membantu melaksanakan proses-proses penunjang (supporting activities). 6. Disintermediasi (Disintermediation) Ciri khas lain dari arena ekonomi digital adalah kecenderungan berkurangnya mediator (broker) sebagai perantara terjadinya transaksi antara pemasok dan pelanggan. 7. Konvergensi (Convergence) Kunci sukses perusahaan dalam bisnis internet terletak pada tingkat kemampuan dan kualitas perusahaan dalam mengkonvergensikan tiga sektor industri, yaitu: computing, communications dan content. 8. Inovasi (Innovation) Aktivitas di internet adalah bisnis 24 jam, bukan 8 jam seperti layaknya perusahaan-perusahaan di dunia nyata. Keunggulan kompetitif (competitive advantage) sangat sulit dipertahankan mengingat apa yang dilakukan seseorang atau perusahaan internet lain sangat mudah untuk ditiru. 9. Prosumption Di dalam ekonomi digital batasan antara konsumen dan produsen yang selama ini terlihat jelas menjadi kabur. 10. Immediacy Di dunia maya, pelanggan dihadapkan pada beragam perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang sama. Dalam memilih perusahaan, mereka hanya menggunakan tiga kriteria utama. 11. Globalisasi (Globalization) Nilai dari globalisasi adalah runtuhnya batas-batas ruang dan waktu (time and space). Pengetahuan atau knowledge sebagai sumber daya utama, tidak mengenal batasan geografis sehingga keberadaan entitas negara menjadi kurang relevan di dalam menjalankan konteks bisnis di dunia maya. 12. Discordansi (Discordance) Ciri khas ini dalam ekonomi digital adalah terjadinya fenomena perubahan struktur sosial dan budaya sebagai dampak konsekuensi logis terjadinya perubahan sejumlah paradigma terkait dengan kehidupan sehari-hari.