Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2020, Dinni praningtyas
…
5 pages
1 file
Abstrak Keperawatan kritis diatur sebagai spesialis sejak 70 tahun yang lalu. keperawatan kritis merupakan tindakan perawatan bagi pasien yang mengalami sakit kritis. Pasien kritis dapat digolongkan dalam beberapa sumber. Sama seperti halnya keperawatan lain seperti KMB, keperawatan maternitas peran perawat dalam keeprawatan kritis juga hampir sama walaupun akan berbeda dalam beberapa kondisi. Keperawatan kritis juga melakukan evidence based nursing guna melakukan yang terbaik atau meningkatkan kesehatan pasien kritis. Keluarga juga merupakan bagian dalam keperawatan kritis dimana keluarga juga diberikan intervensi keperawatan. Ketika keluarga menghadapi keadaan dimana salah satu dari keluarga sedang mengalami sakit yang harus di rawat di ICU itu akan membuat keluarga mengalami stress, cemas dan gangguan yang lainnya. AACN mendefinisikan keperawatan akut dan kritis sebagai spesialisasi yang menangani masalah aktual atau potensial yang mengancam jiwa. Ruang lingkup prkatik asuahan keperawatan akut dan kritis adalah pasien yang sakit dari segala usia mencakup interaksi antara pasien dan keluarganya. Kompetensi yang dibutuhkan oleh perawat yang merawat pasien sakit akut dan kritis ditentukan dengan the Synergy model.(AACN, 2015, p. 6) Pasien kritis adalah pasien dengan keadaan yang mengancam, tidak stabik dan memerlukan observasi dan dilakukan dengan kewasapadaan (Suwardianto, 2018, p. 7) Kategori pasien kritis berdasarkan JFICMI(Join Faculty of Intensive Care Medicine of Ireland), dan ICSI (Intensive Care Society of Ireland)
Resmi Dinanti, 2020
Abstrack Kritis merupakan suatu masalah kesehatan yang dapat mengancam jiwa. Dalam menentukan level kritis bisa di tentukan menggunakan 2 kategori yaitu Cardinal dan ICSI. Pasien kritis merupakan sebutan bagi seorang pasien yang sedang mengalami masalah kesehatan dalam masa kritis atau bahkan yang mengancam jiwa dan harus di lakukan observasi secara terus-menerus untuk melihat kemajuan dari kondisi pasien. Menurut AACN terdapat 10 peran dan fungsi perawat sebagai perawat kritis. End of life adalah suatu tindakan dimana perawat harus melepas atau membuat pasien meninggal dengan damai, pasien bebas dari rasa nyeri dan keluarga yang di tinggalkan dalam keadaan tidak ada masalah dengan pasien
Pasien dengan penyakit kritis merupakan keadaan akut disfungsi organ sampai pada pontensial penyakit hingga kegagalan organ yang reversible. Pasien dengan
Kritik sastra adalah ilmu sastra yang berusaha menyelidiki karya sastra dengan langsung menganalisis, memberi pertimbangan baik buruknya karya sastra, bernilai buruk atau tidaknya. (Rachmat Djoko Pradopo, Prinsip-prinsip Kritik Sastra: 9) Kritik Sastra adalah pertimbangan baik buruknya suatu hasil karya sastra dengan memberikan alasan-alasan mengenai isi dan bentuk hasil kesusasteraan yang dikritik. (Jassin, 1959:44) Kritik sastra adalah " Kritik seperti yang ku ketahui adalah usaha untuk membeda-bedakan pengalaman (jiwa) dan memberikan penilaian kepadanya (sastra). " (Richards, 1970:vii) Kritik sastra tidak semata-mata memberikan penilaian atau judgment melainkan masih disertai dengan kegiatan lain. (Darma, 1950:2) Kritik sastra adalah studi sastra yang berhubungan dengan kegiatan (i) mengidentifikasi, (ii) mengklasifikasi, (iii) menganalisis, dan (iv) mengevaluasi karya sastra. (Abrams, 1981:35) Kritik sastra adalah hasil usaha pembaca dalam mencari dan menentukan nilai hakiki karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistematik yang dinyatakan dalam bentuk tertulis. (Hardjana, 1981:ix) Jadi, kesimpulannya kritik sastra adalah upaya menentukan nilai hakiki karya sastra dengan mempertimbangkan baik buruknya karya sastra melalui kegiatan identifikasi, analisis, klasifikasi, dan evaluasi serta penafsiran sisitematis yang diformulasikan dalam bentuk tertentu. Unsur-unsur yang tercakup dalam kritik sastra adalah: 1. Objek materia, yakni harus ada sastra tertentu yang akan dikritik 2. Proses kerjanya, yakni dengan; (a) identifikasi, yaitu tahap pengenalan terhadap karya sastra yang akan dikritik dengan mengetahui karya sastra tersebut secara detail (mengetahui identitas karya), misalnya mengetahui pengarangnya, judul buku, tahun terbit, dan lain-lain; (b) analisis, tahap analisis merupakan tahap kritik sastra yang menguraikan data dari karya sastra. Pada tahap ini kritikus sudah mencari makna dan membandingkan-bandingkan dengan karya sastra lain, dengan sejarah atau dengan yang ada di masyarakat; (c) klasifikasi, yaitu tahap penggolongan, penggolongan terhadap karya sastra setelah menganalisis karya sastra tersebut dengan membandingkan dengan karya sastra yang lainnya; (d) penafsiran sistematis, tahap penafsiran sistematis karya sastra merupakan penjelasan atau penerangan karya sastra. Menafsirkan karya sastra berarti menangkap makna karya sastra, tidak hanya menurut apa adanya, tetapi menerangkan juga apa yang tersirat dengan mengemukakan pendapat
peneltian dikenali stilah kuantitatif dan kualitatif. Di tingkat metodologi, sejak awal pertumbuhan ilmu-ilmu sosial sudah dikenal ada dua mazhab penelitian sosial. Dalam konteks ini Sanapiah Faisal dalam (musafa nanang, 2012) membaginya menjadi 2 yaitu: Pertama, mazhab penelitian sosial yang menggunakan pendekatan kuantitatif, atau yang lebih populer dengan sebutan Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Kedua, mazhab penelitian sosial yang menggunakan pendekatan kualitatif, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Pendekatan Penelitian Kualitatif. Suharsimi Arikuntodalam (musafa nanang, 2012) berpendapat bahwa kaitan pilihan memulai dan memilih suatu pendekatan atau metode ilmiah juga yang ada dalam penelitian tentu tidak bisa terlepas dari kebaikan dan kelemahan, keuntungan dan kerugian. Oleh karena itu untuk dapat memberikan pertimbangan dan keputusan mana yang lebih baik dalam penggunaan suatu pendekatan maka terlebih dahulu perlu dipahami masing-masing pendekatan tersebut. Atas dasar pernyataan diatas, maka kami menyusun sebuah makalah yang berisi mengenai Penelitian kuantitatif, prosedur penelitian kuantitatif, dan dimensi-dimensi penelitian kuantitatif yang sangat bermanfaat sekali terutama bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam lagi mengenai penelitian kuantitatif. B. Rumusan Masalah Ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu sebagai berikut: 1. Apa pengertian penelitian kuantitatif? 2. Bagaimana prosedur penelitian kuantitatif? 3. Bagaimana dimensi-dimensi penelitian kuantitatif? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah yang akan di bahas, tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengertian penelitian kuantitatif. 2. Untuk mengetahui prosedur penelitian kuantitatif. 3. Untuk mengetahui dimensi-dimensi penelitian kuantitatif.
Dalam mengetahui konsep dasar kredit maka kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari kredit antara lain seperti berikut : Secara etimologi, kata kredit berasal dari bahasa latin yaitu " credete " yang berarti percaya, atau " to believe " atau " to trus ". Jadi dasar pemikiran pemberian kredit pada dasarnya berlandaskan kepercayaan. Dilihat dari sudut pandang ekonomi, kredit diartikan sebagai penundaan pembayaran. Maksudnya pengertian pengembalian atas penerimaan uang atau suatu barang yang tidak dilakukan secara bersamaan pada saat penerimaannya, akan tetapi pengembaliannya dilakukan di masa yang akan datang. Ada beberapa prinsip dalam prekreditan yaitu : 1. Prinsip 5C+
Analytical Methods, 2010
The systematic approach developed to assess the amount of residues left on manufacturing equipment surfaces from product carryover is known as cleaning validation. Current trends have seen increasing demand for rapid sample analysis time along with low detection limits for verification of cleaning validation samples. A total organic carbon (TOC) method is sensitive to the ppb range and is less time consuming than high performance liquid chromatography (HPLC). The purpose of this study is to demonstrate how to develop and validate a TOC method for cleaning applications. Validation of the cleaning procedures for manufacturing or processing equipment has been presented in this paper. A sensitive and reproducible method was developed and validated for the determination of cephradine in swab samples. The method for determining residues of cephradine on manufacturing equipment surfaces was validated for precision, linearity, accuracy, limit of quantification and % recovery of a potential contaminant. The sampling procedure using cotton swabs was also validated. A mean recovery from stainless steel plate close to 78% was obtained. The assay was linear over the concentration range of 30 to 600 ng ml À1 concentration (R z 0.9987). The calculated limit of contamination value was less than 315 mg cm À2 , during three consecutive cleaning trials.
Naiset Rauhan Puolesta, 2022
It is a commonplace that we confuse dominance with security. Humankind is used to obey by the law of force and brutality. This is what restricts liberty. A liberty restriction is not the same as security. Security in modern times is supposed to guarantee a restricted structure for liberty we describe as democracy. Democracy is not the same as equity or equal chances for all, but it is supposed to be i.e. the lesser evil in terms of social justice, freedom of speech, etc. Undermining democracy imposing dominance of one over an other destroys security. NATO and the US openly profess deterrence by "winning wars", a false promise. In this document I wish to clarify why entering a military alliance that exists and declares itself wanting to cause trauma and inflict pain is a contradiction in terms of security. Let me be clear and frank: the NATO military alliance serves one purpose, as Jamie Shea put it in a conference 19th of April 2022: "... build up its forces in Central and Eastern Europe, uh, both, for deterrence, and because deterrence now means, uh, war fighting! It means winning wars, and no longer simply hoping to prevent them, at least for the time being." Now, you tell me, whenever a war really lead to a winning situation in terms of stability and peace? Has any war ever lead to a situation where the looser of the war really took the path of vertue? Is Germany walking the path of vertue after being defeated in WW2? Who argues that Germany defending democracy at the Hindukush is on the path of vertue?
International Journal of Heritage Studies, 2020
Anais do 11º Congresso Brasileiro de Pesquisa e Desenvolvimento em Design, 2014
Caste and Equality in India: A Historical Anthropology of Diverse Society and Vernacular Democracy, London: Routledge, 2021. , 2021
Sarum Chronicle, 2017
Corporate Governance and Organizational Behavior Review, 2024
Jurnal ilmiah, 2024
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2019
Cultura y Representaciones Sociales No. 35, 2023
African Journal of Aquatic Science, 2008
Zenodo (CERN European Organization for Nuclear Research), 2021
Computational Management Science, 2006
American journal of infection control, 2017
Journal of Vascular and Interventional Radiology, 2017
International Journal of Surgery, 2010
PLoS Neglected Tropical Diseases, 2014