RESUME
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
Diajukan untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Psikologi Industri
Dosen Pengampu : Hamdan, SKM.,MKM
Disusun oleh:
Ega Chaniago ( CMR0170007 )
Semester VI Peminatan K3
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
TAHUN AJARAN 2020-2021
Jika kita definisikan perkata, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, industry adalah kegiatan otonomi yang mengolah segala bahan menjadi barang / jasa dengan nilai tambah, dan organisasi adalah Suatu wadah yang menggabungkan sejumlah manusia untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan.
Maka secara keseluruhan psikologi industry organisasi didefinisikan sebagai cabang dari psikologi yang perhatiannya tertuju kepada penyelidikan perilaku dalam setting kerja dan penerapan prinsip-prinsip psikologi untuk mengubah perilaku kerja tersebut.
Hal-hal yang menjadi salah kaprah tentang Psikologi
Psikologi bukan ilmu pengetahuan
Ramalan kepribadian merupakan psikologi
Psikologi adalah psikotes
Psikologi melihat manusia seperti robot
Para_psikologi adalah bagian dari psikologi
Parapsikologi:mempelajari manusia dengan pikirannya
Psikologi mempelajari manusia dan perilakunya.
Ruang lingkup Psikologi Industri dan organisasi
Psikologi Industri dan organisasi sebagai ilmu
Psikologi Industri dan organisasi mempelajari perilaku manusia
Perilaku manusia dalam perannya sebagai konsumen dan tenaga kerja
Perilaku manusia dipelajari secara perorangan dan kelompok
Peran Psikologi Industri dalam perusahaan
Memasarkan atau mempromosikan barang/jasa hasil produksi kepada pembeli
Membelikan suatu formula agar suatu pekerjaan tidak terlalu menekan. Exs: target kerja yang obyektif, kompensasi yang adil.
Memproduksi atau jasa bisa lebih produktif dan efisien serta murah:
Psikologi Industri Organisasi mempelajari
Efesien, efektif dan produktif dalam pelaksanan kerja perusahaan (biaya minim untung besar)
Setting lingkungan kerja yang kondusif, baik fisik maupun psikis
Rekrutmen, seleksi, dan penempatan calon karyawan yang tepat
Pemberian kesejahteraan karyawan yang seimbang dengan kinerja
Setelah mengetahui apa itu psikologi industry organisasi, selanjutnya yang akan dibahas adalah mengenai analisis dan desain pekerjaan. Analisis pekerjaan adalah proses menghimpun inormasi mengenai setiap jabatan/pekerjaan yang berguna untuk mewujudkan tujuan bisnis sebuah industry. Sedangkan desain pekerjaan adalah proses mendefinisikan cara pekerjaan yang akan dilakukan serta tugas-tugasnya.
Manfaat analisis pekerjaan:
Menetapkan dasar rasional pengupahan yang lebih objektif
Menghapuskan persyaratan kerja yang menyebabkan diskriminasi karyawan
Merencanakan kebutuhan SDM sebagai proses perencanaan
Menentukan lamaran dengan lowongan pekerjaan yang tersedia
Menentukan dasar dan kebutuhan diselenggarakannya latihan karyawan baru maupun lama
Menentukan pola sistem pengembangan karir karyawan yang tepat
Memperbaiki alur kerja
Penataan dan pengembangan organisasi
Sedangkan analisis jabatan adalah pengumpulan informasi tentang jabatan tertentu yang nantinya akan menghasilkan dua informasi yakni deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Mari kita bahs satu persatu.
Deskripsi Pekerjaan
Dalam deskripsi pekerjaan ini memiliki beberapa elemen di dalamnya. Ada 4 elemen penting deskripsi pekerjaan, diantaranya:
Identifikasi informasi
Ringkasan pekerjaan
Kewajiban dan tanggungjawab pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan
Adalah pernyataan tertulis tentang kualifikasi pendidikan, kualitas spesifik, tingkat pengalaman, fisik, emosi, keterampilan teknis dan komunikasi yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Tujuan spesifikasi pekerjaan, diantaranya:
Membantu kandidat menganalisis apakah memenuhi syarat untuk menerima lowongan atau tidak
Membantu merekrut tim
Memberikan informasi terperinci tentang pekerjaan
Membantu memberikan pilihan calon yang paling tepat
Teknik-teknik desain kerja
Rotasi kerja yaitu berpindah dari satu tuga ke tugas lainnya
Perluasan kerja yaitu meningkatkan jumlah tugas yang berbeda dalam suatu pekerjaan yang diberikan
Pengayaan job yaitu perluasan kerja secara vertical yang difokuskan pada peningkatan kedalaman pekerjaan
Kelompok kerja yang dibentuk untuk kelancaran pelaksanaan organisasi
Ada beberapa tahapan desain pekerjaan, diantaranya:
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Maksud tahap ini adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tahap ini biasanya melalui 2 metode, metode yang pertama adalah metode ilmiah yang mana pada metode ini based by data dan informasi. Metode kedua adalah nonilmiah yang hanya didasarkan pada pengalaman, imajinasi dan perkiraan. Sistem dalam perencanaan ini yaitu inventarisasi persediaan SDM, forecast SDM, pengawasan dan evaluasi
Rekrutmen
Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan mencari dan membuat pelamar kerja tertarik dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengisi kekurangan yang didapatkan dalam perencanaan kekaryawanan. Tujuan utama dari rekrutmen ini adalah Menemukan sumber daya manusia yang memenuhi syarat bagi jabatan tertentu. Biasanya rekrutmen diawali dengan tahap menarik calon karyawan melalui media promosi lalu dilanjut dengan penyeleksian karyawan.
Seleksi
Seleksi adalah proses mengidentifikasi kecocokan terbaik di antara jabatan dan orang, baik kandidat internal (penempatan maupun promosi) dan pelamar eksternal (rekrutmen dan seleksi karyawan baru). Sistem seleksi merupakan hal penting dalam masalah sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Sebagus apapun sistem pelatihan dan pengembangan suatu organisasi, sekuat apapun sistem manajemen dan kepemimpinan suatu organisasi sebaik apapun sistem kompensasi yang diterapkan, semuanya tidak akan pernah mencapai efektivitas maksimal jika sistem seleksi tidak berjalan dengan semestinya.
Penilaian Kinerja dan Kompetensi
Ada dua aspek yang perlu dinilai dalam tahap ini yakni aspek kompetensi yang meliputi karakter, kepribadian, dan perilaku kerja karyawan dan aspek hasil pekerjaan yang dilakukan (job results)
ISSUE PSIKOLOGI INDUSTRI
Contoh kasus:
Absennya peran ibu mendampingi anak telah menyebabkan semangat belajar anak menurun yang dikarenakan harus bertugas diluar daerah sebagai seorang pemimpin.
Komentar :
Kasus diatas biasanya terjadi pada wanita karir yang telah berkeluarga. Biasanya mengacu pada munculnya ketegangan atau keadaan emosional yang dihasilkan oleh salah satu peran orang tua membuat seseorang sulit untuk memenuhi tuntutan perannya yang lain. Faktor-faktor yang biasanya menjadi sumber persoalan bagi para ibu yang bekerja terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah persoalan yang timbul dalam diri pribadi sang ibu tersebut misalnya keadaan menuntutnya untuk bekerja dan membantu kebutuhan rumah tangga. Kondisi tersebut mudah menimbulkan stress karena keinginannya untuk bekerja tidak timbul dari diri sendiri melainkan karena tidak punya pilihan lain untuk membantu ekonomi keluarga. Selain itu ada pula tekanan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan peran ganda itu sendiri. Hal ini timbul karena kesadaran akan kewajiban untuk menjadi ibu yang baik, sabar, dan bijaksana untuk anak-anaknya, serta menjadi istri yang baik bagi suami. Namun di sisi lain tidak lupa pula bahwa ia tetap harus memiliki komitmen dan tanggung jawab atas pekerjaan yang dipercayakan pada mereka hingga mereka harus menunjukkan prestasi kerja yang baik.
Faktor kedua adalah faktor eksernal, yaitu dukungan suami. Dukungan suami dapat diartikan sebagai sikap-sikap yang ditujukan dalam bentuk kerja sama yang positif dimana suami ikut membantu dan berkontribusi dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, membantu mengurus anak, serta memberi dukungan moral dan emosional terhadap karir atau pekerjaan istrinya. Sementara kurangnya dukungan suami juga membuat peran sang ibu tidak optimal dan mengakibatkan timbulnya rasa bersalah karena merasa dirinya bukan ibu dan istri yang baik.
Kesibukan dan konflik peran ganda yang terjadi pada wanita karir tetap bisa di atasi salah satunya dengan membagi akan perannya di rumah sebagai ibu rumah tangga yaitu, wanita yang menjalankan dan mengelola rumah keluarganya, merawat dan mendidik anak-anaknya, memasak dan menyimpan makanan, membeli barang-barang kebutuhan keluarga sehari-hari, membersihkan dan memelihara rumah. Semenntara perannya di kantor sebagai karyawan maupun pemimpin perusahaan tersebut dapat tetap dijalankan dengan bijaksana penuh tanggung jawab. Untuk tetap menjaga keharmonisan keluarga pada wanita karir yang terpenting adalah membangun komunikasi yang hangat, membangun sebuah kesepakatan dan jadikan hal tersebut sebagai sebuah komitmen dalam keluarga untuk mendiskusikan prioritas keluarga, serta menjaga keseimbangan antara karir dan keluarga.
REGULASI PSIKOLOGI INDUSTRI
UU 3 tahun 2014 tentang Perindustrian
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
PERMENAKER RI No 39 Tahun 2016 tentang Penempatan Tenaga Kerja
PP 30 tahun 2019 Tentang Penilaian Kinerja PNS