Academia.eduAcademia.edu

DESAIN INTERIOR DAYCARE

2020, Prita Ridha Insani

Children are individuals who are developing into adulthood. In each age level, children's development also increases. Therefore we need understanding in getting to know children deeper. Due to the era of globalization, parents have their own busy activities and in the end they do not have much time for children, so that children get less attention. In modern times there have been many organizations or agencies that place full concentration on children. Day Care is the best solution for parents who have jobs, so that their children still get the right attention. Please note that environmental conditions have a great influence on early childhood development. One manifestation of the environment is an interior design. This writing aims to provide Daycare interior design ideas that fit the needs and characteristics of early childhood. By using the methodology of writing Literature Studies.

2020 DESAIN INTERIOR DAYCARE Prita Ridha Insani 17022102 Universitas Negeri Padang [email protected] ABSTRACT Children are individuals who are developing into adulthood. In each age level, children's development also increases. Therefore we need understanding in getting to know children deeper. Due to the era of globalization, parents have their own busy activities and in the end they do not have much time for children, so that children get less attention. In modern times there have been many organizations or agencies that place full concentration on children. Day Care is the best solution for parents who have jobs, so that their children still get the right attention. Please note that environmental conditions have a great influence on early childhood development. One manifestation of the environment is an interior design. This writing aims to provide Daycare interior design ideas that fit the needs and characteristics of early childhood. By using the methodology of writing Literature Studies. Keywords: Early Childhood, Daycare, Interior Design PENDAHULUAN Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia. pada masa ini ditandai dengan berbagai periode penting yang fundamental dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir perkembangannya. Salah satu periode yang menjadi penciri masa usia dini adalah periode keemasan (Suryana, 2013). Usia 0 – 6 tahun, merupakan masa peka bagi anak bagi anak sehingga para ahli menyebutnya The Golden Age, karena perkembangan kecerdasannya mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Mengingat masa ini merupakan usia emas, maka perlu ditulis dengan tinta emas, dengan tulisan – tulisan yang dapat menghasilkan emas dimasa mendatang. Ini penting karena pada masa ini terjadi pematangan fungsi – fungsi fisik dan psikis yang siap merespons stimulasi yang datang dari lingkungannya (Muyasa, 34 – 2014). Keluarga adalah lingkungan pertama dan terpenting yang akan mempengaruhi perkembangan anak sejak usia dini. Keluarga memberi pengaruh besar dalam membentuk karakter anak. Semua ini tidak terlepas dari tanggung jawab orang tua yang memainkan peran penting di awal pembentukan karakter anak. Anak-anak berusia 0-5 tahun membutuhkan perawatan intensif sehingga perkembangan yang didapat menjadi optimal dalam 2020 perkembangan yang diperoleh menjadi optimal dalam perkembangan sosial, kognitif dan emosional (Fransisca,2016) dirujuk dari (Suryana & Lina TT) Menjadi seorang ibu yang bekerja di luar rumah, secara alamiah akan tersita waktuwaktunya untuk pekerjaan yang dilakukannya” (Ahmad & Hikmah, 2005 dalam Rizkita, 2017). Aktifitas ibu yang bekerja di luar rumah, secara kuantitatif dapat mempengaruhi penurunan frekuensi terhadap interaksi antara seorang ibu dengan anaknya, walaupun ini belum tentu menurunkan perhatian seorang ibu terhadap anaknya. Ibu-ibu bekerja atau ibu karir adalah suatu bagian dari kehidupan modern. Hal-hal diatas membuat tempat pengasuhan anak/ day care memiliki potensi untuk dikembangkan. Day care bisa menjadi sarana untuk menitipkan anak selama orang tua bekerja sepanjang hari yang tidak membuat orang tua cemas. Day care bukan hanya sekedar tempat penitipan anak, tetapi juga sebagai sarana edukatif bagi anak-anak yang aman, nyaman, dan mendukung anak-anak untuk bereksplorasi dengan dunia sekitarnya. Lingkungan belajar baik didalam maupun diluar mempengaruhi apa dan bagaimana anak belajar. Lingkungan yang mengundang, mendorong dan membantu anak bereksplorasi, bereksperimen, memanipulasi benda dan alat main secara bermakna, menyenangkan, dan menantang kemampuan berfikir mereka membuat kegiatan pembelajaran menjadi semakin menyenangkan. Lingkungan belajar tidak selalu identik dengan banyaknya lat permainan yang dimiliki, tetapi terlebih penting adalah bagaiman agar anak dapat terlibat aktif didalam lingkungan belajar tersebut (Suryana & Rizka 2019). Seperti yang diketahui, lingkungan turut berperan besar dalam memaksimalkan tumbuh kembang anak. Salah satu wujud dari lingkungan ini adalah sebuah desain interior. Melalui ruangannya, sensitivitas aspek pertumbuhan anak seperti moral, kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, dan seni dapat distimulasi. Oleh karena itu, dibutuhkan tinjauan kembali tentang desain interior dengan konsep maupun tema yang tepat untuk diterapkan (Azkiya & Rachmaniyah, 2019). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menyusun konsep desain interior yang sesuai dengan aktivitas dan perlalu anak pada Daycare. METODOLOGI Teknik pengumpulan data pada penulisan ini adalah studi literatur dari buku, jurnal dan internet. Berdasarkan studi literatur pada tinjauan pustaka dibentuklah pertanyaan penulisan yaitu : “Bagaimana membuat sebuah konsep desain interior Day care yang memenuhi kebutuhan psikologis, kognitif, kreativitas dan aktivitas anak dalam Day care?” 2020 STUDI LITERATUR A. Defenisi Anak Usia Dini Anak usia 4 – 6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang berada pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini secara terminologi disebut sebagai anak usia prasekolag. Perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80% (Suryana, 2011). Dalam perkembangannya, anak mempunyai berbagai kebutuhan, yar,g perlu dipenuhi, yaitu kebutuhan primer yang mencakup pangan, sandang, dan "papan"; serta kasih sayang, perhatian, rasa aman, dan penghargaan terhadap dirinya sebagaimana teori kebutuhan dari Maslow (1978) dalam (Suryana 2018). Terpenuhinya kebutuhan tersebut akan memunghrkan anak mendapat peluang mengaktualisasikan dirinya, dan hal ini dapat menghadirkan pelatuk untuk mengembangkan selurqh potensi secara utuh. Pemenuhan kebutuhan dalam perkembangan ini banyak tergantung dari cara lingkungan berinteraksi dengan anak-anak. Perkembangan anak ditentukan oleh berbagai fungsi lingkungan yang saling berinteraksi dengan individu, melalui pendekatan yang sifatnya memberikan perhatian, kasih sayang dan peluang untuk mengaktualisasikan diri sesuai dengan taraf dan kebutuhan perkembangannya (Bredekamp, l9B7:37) dalam (Suryana 2018). Pendidikan anak usia dini Iebih cenderung kepada menyiapkan lingkungan (sekolah) untuk anak, bukan menyiapkan anak untuk belajar (sekolah). Lingkungan yang positif akan mampu mengembangkan kecerdasan jamak yang dimiliki oleh anak sejak lahir, dan akan menjadi potensi yang pada akhimya akan muncul pada saatnya. B. Defenisi Day care Tempat Penitipan Anak (Day care) merupakan salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini (Day care) yang secara tegas diamanatkan oleh Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional. Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa PAUD adalah “suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut” (Putri 2017). Sedangkan TPA/ Day care adalah salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal sebagai wahana kesejahteraan yang berfungsi sebagai penggantu keluarga untuk jangka waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya bekerja. Day care merupakan layanan PAUD yang menyelenggarakan pendidikan sekaligus pengasuhan terhadap anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun (dengan prioritas anak usia dibawah 4 tahun). Dengan demikian, Day care merupakan salah satu bentuk layanan PAUD yang berusaha menggabungkan dua tujuan, yaitu tujuan pengasuhan karena orang tua anak bekerja serta tujuan pendidikan melalui program-program pendidikan anak usia dini. Dalam hal ini Day care merupakan solusi terbaik bagi orang tua yang keduanya bekerja yang diharapkan anak-anak mereka aman dan memperoleh pendidikan yang baik. C. Tujuan dan Manfaat Day care Tujuan Taman Penitipan Anak (Day care) seperti ditegaskan Depsos (2002) dalam (Supsiloani, TT) adalah untuk: 1) Terjaminnya tumbuh kembang anak berupa pengasuhan, rawatan, dan pembinaan melalui proses sosialisasi dan pendidikan anak sebaik mungkin; 2) Tersedianya kesempatan bagi anak untuk memperoleh kelengkapan asuhan, rawatan, pembinaan dan pendidikan yang baik sehingga dapat terjamin kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi bagi anak; 3) Terhindarnya anak dari kemungkinan 2020 memperoleh tindakan kekerasan atau tindakan lain yang akan mengganggu atau mempengaruhi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak serta pembentukan kepribadian anak; 4) Terbantunya orangtua/keluarga dalam memantapkan fungsi keluarga, khususnya dalam melaksanakan pembinaan kesejahteraan anak di dalam dan di luar keluarga. Dengan demikian, lembaga pelayanan ini merupakan upaya preventif dalam menghadapi kekhawatiran keterlantaran melalui asuhan, perawatan, pendidikan, dan bimbingan bagi anak balita. Fungsi Taman Penitipan Anak seperti ditegaskan Depsos (2002) dalam (Supsiloani, TT) adalah sebagai: 1) Pengganti fungsi orangtua sementara waktu. Kehadiran Day care adalah untuk menjawab ketidakmampuan keluarga (karena kesibukannya) dalam menjalankan beberapa fungsi yang seharusnya dilakukan. Fungsi tersebut antara lain sosialisasi, pendidikan prasekolah (pembelajaran prasekolah), asuhan, perawatan, dan pemeliharaan sosial anak; 2) Informasi, komunikasi, dan konsultasi di bidang kesejahteraan anak usia prasekolah. Dalam hal demikian, kehadiran Day care adalah sebagai sumber informasi, komunikasi, dan konsultasi tentang anak usia prasekolah beserta keluarganya kepada mereka yang membutuhkan; 3) Rujukan, yaitu Day care dapat digunakan sebagai penerima rujukan dari lembaga lain (pihak lain) dalam perolehan pelayanan bagi anak usia prasekolah dan sekaligus melaksanakan rujukan ke lembaga lain; 4) Pendidikan dan penelitian, yaitu Day care dapat digunakan sebagai tempat pendidikan dan penelitian serta sarana untuk magang bagi mereka yang berminat tentang anak balita. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa fungsi Taman Penitipan Anak (Day care) adalah terutama sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu selama orangtuanya berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengasuh anaknya karena bekerja atau sebab lain D. Sarana dan Prasarana Day care Menurut Permendikbud No. 137 tahun 2014. Persyaratan Sarana dan Prasarana PAUD disesuaikan dengan layanan program yang dilayani satuan PAUD sebagai berikut (Suryana & Rizka 2019): Tempat penitipan anak (TPA)/ Day care meliputi: 1. memiliki jumlah ruang dan luas lahan disesuaikan dengan jumlah anak, luas minimal 3m per anak 2. memiliki ruang untuk melakukan aktivitas anak didalam dan luar 3. memiliki fasilitas cuci tangan dengan air bersih 4. memiliki kamar mandi / jamban dengan air bersi yang cukup, aman dan sehat bagi anak serta mudah melakukan pengawasan 5. memiliki fasilitas didalam dan diluar ruangan yang aman dan sehat 6. memiliki fasilitas ruang tidur, makan makan, mandi yang aman dan sehat 7. memiliki tempat sampah yang tertutup dan tidak tercemar 8. memiliki akses dengan fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit ataupun puskesmas 9. PAUD kelompok usia lahir – 2 tahun, memiliki ruang pemberian ASI yang nyaman dan sehat. Berikut adalah sarana dan prasarana Day care yang mendukung kegiatan anak – anak di Day care dirujuk dari (Putri 2017): 1. Tempat Belajar a. Lingkungan 2020 Lingkungan belajar terdiri dari ruang dalam dan ruang luar. Keduanya digunakan untuk kegiatan bermain anak. Lingkungan belajar harus memenuhi kriteria kebersihan, aman secara fisik maupun dari ketakutan atau tekanan. Untuk langkah pengamanan pintu dan jendela harus selalu terkunci, hanya dapat dibuka oleh pengasuh agar anak tidak dapat keluar sendiri tanpa pengawasan. Day care harus mempunyai sistem pengawasan yang baik agar anakanak yang berada di dalamnya aman dan tertib. Pengawasan sudah harus dimulai semenjak anak datang sampai pulang, sehingga orangtua menerima anaknya kembali dalam keadaan aman tanpa cidera. b. Prasarana Belajar 1. Gedung Program Day care harus menggunakan bangunan/ gedung permanen yang mudah dijangkau oleh orangtua calon peserta didik, cukup aman dan nyaman. Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah peserta didik sehingga anak dapat leluasa bergerak. Ruangan juga harus dilengkapi dengan penerangan dan ventilasi yang cukup. Idealnya lembaga Day care memiliki beberapa ruangan, antara lain: a. Ruang serbaguna (untuk proses pembelajaran, makan dan tidur anak, dilengkapi buku bacaan untuk anak); b. Ruang kantor/administrasi; c. Dapur; d. Kamar mandi/WC anak; e. Kamar mandi/WC untuk orang dewasa (pendidik, pengelola dan pengasuh); f. Tempat cuci; g. Ruang UKS atau khusus bagi anak yang sakit. c. Sarana Belajar Sarana penunjang yang perlu disediakan di lembaga Day care adalah: 1. Sarana untuk kesehatan yang mendukung pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi anak, seperti bahan untuk mencuci tangan, menyapu, sikat gigi masing-masing anak, dsb. 2. Sarana makan yang bersih: piring, sendok, mangkok dsb. 3. Sarana MCK untuk toilet: air bersih yang cukup, sabun mandi, handuk kecil, dsb. 4. Sarana untuk tidur seperti matras, bantal, selimut sesuai ukuran anak. 5. Sarana penunjang perkantoran/administrasi: seperti meja, rak buku, kursi, almari, rak-rak untuk alat permainan, box, tempat tidur, kasur, telepon, perlengkapan administrasi, TV, Radio, dll. E. Implikasi Desain Interior Day care Berikut ialah rancangan Desain Interior Day care yang penulis dirujuk dari ( Subakti, dkk 2019) : a. Tema Tema ialah sebagai bentuk respon terhadap fungsi utama sebuah daycare yaitu tempat untuk mengasuh anak seacara sementara, dan daycare merupakan rumah kedua bagi seorang anak, selain itu tema ini juga sebagai respon dari sifat anak–anak 2020 yang masih sangat imaginative, eksploratif, dan kreatif, sehingga diharapkan desainnya memberikan kehangatan dan kenyamanan bagaikan dirumah.Tema ini dimplementasikan dan digambarkan didalam daycare dengan penggunaan warnawarna yang lembut dan teduh dengan beberapa warna kuat sebagai aksen. Penggunaan material yang memberikan kesan hangat dan homey seperti kayu, dan juga permainan bentuk pada elemen interior yang exploratif untuk memperkuat tema itu sendiri “House of Fun and Creativity”. b. Citra Daycare ini memiliki citra yang Hangat (warm), Ceria (cherfull) dan Kids Friendly . Citra Hangat (warm)memberikan memberikan kesan menyambut bagi penggunanya dan diharapkan anak-anak akan merasa sehangat dirumah dan didekapan orang tuanya, citra hangat bisa didapatkan dari pemilihan material bernuansa kayu dan penggunaan warna yang lembut dan hangat (warm tone). Citra Ceriauntuk memberikesan menyenangkan dan energikdi dalam daycare, karena citra ceria bersangkutan dengan sesuatu yang cerah seperti pencahayaan dan pemilihan warna yang dapat menstimulasi daya keingintahuan anak, dan menjadi anak lebih aktif. Citra Kids Friendly ini memberikan rasa dan kesan menyambut dan menarik hati anak-anak, sehingga anak anak betah berada di daycare seharian. c. Konsep Gaya Desain interior Daycare ini Postmodern. Postmodern cenderung menekankan titik emosional serta membebaskan diri dari aturan fungsional modernisme klasik. Posmo memadukan campuran bahan dan sudut yang tidak konvensional dan simetris. Selain itu, selera humor dan suasana hati juga menjadi elemen umum dalam lingkungan postmo. Postmo menawarkan suasana berbeda, menghadirkan ruangan yang tak hanya nyaman untuk ditinggali namun juga nyaman bagi tubuh, pikiran dan jiwa. Postmo juga dianggap mampu memberikan energi dan suasana kegembiraan, dengan kaidahnya form follows emotion.Pada umumnya postmodern menggunakan bentuk-bentuk melengkung dan orgnis serta menggunakan warna-warna yang cerah.(https://interiordesign.id/gaya-desain-interior-postmodern/) d. Konsep warna Karena temanya “House of Fun and Creativity”maka pemakaian warna akan berputar di warna yang cerah dipadukan dengan warna yang netral dan lembut. Pemakaian warna akan di kelompokkan sesuai dengan fungsi dan tujuan ruang/area nya. Gambar 1. Gambar referensi colour scheme secara keseluruhan (Sumber : Subakti, dkk 2019) 2020 e. Perspektif Desain Dari uraian konsep Tema, Cita Gaya diatas maka hasil rancangan desain interior untuk Daycareadalah dirujuk dari ( Subakti, dkk 2019) : Gambar 2. Area receptio dan loker anak (Sumber : Subakti, dkk 2019) Gambar 3. Area aktifitas indoor (Sumber : Subakti, dkk 2019) Gambar 4. Area kelas dan area makan (Sumber : Subakti, dkk 2019) 2020 Gambar 5. Kamar tidur laki – laki dan kamar tidur perempuan (Sumber : Subakti, dkk 2019) Gambar 6. Kamar tidur bayi dan area aktivitas indoor bayi (Sumber : Subakti, dkk 2019) KESIMPULAN Desain Interior dengan tema “House of Fun and Creativity”. dapat memberikan suasana baru dan merubah pandangan umum terhadap desain daycare yang monoton, karena desain interiornya lebih memperhatikan lingkungan atau ruangan sebagai tempat anak beraktivitas, karena dampak lingkungan terhadap tumbuh kembang anak sangat besar.Jika sebuah lingkungan/ruangan di desain sesuai perilaku dan aktifitas penggunanya dalam beraktifitas maka tumbuh kembang anak akan jauh lebih optimal. Bentuk furniture dan pemilihan material furnitur, lantai dan dinding sangat disesuaikan dengan aktifitas anak dan dampak psikologis dan kreatifitas anak. 2020 DAFTAR PUSTAKA Azkiya, Nihla & Rachmaniyah, Nanik. 2019. Desain Interior Daycare & Preschool Sebagai Pendukung Metode BCCT dengan Implementasi Konsep Stimulating Space. JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 8, No. 2 Mulyasa. 2014. Manajemen PAUD. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA Putri, Fristy Luvi. 2017. Desaib Interior TK dan Daycare Sepuluh Nopember Dengan Konsep Permainan Anak Tradisional. Online. Dirujuk pada 10 Mei 2020. Rizkita, Diantifani. 2017. Pengaruh Standar Kualitas Taman Penitipan Anak (TPA) Terhadap Motivasi Dan Kepuasan Orang Tua (Pengguna) Untuk Memilih Pelayanan TPA Yang Tepat. Early Childhood : Jurnal Pendidikan. Vol 1 No 1 Subakti, Asysyifa Zahara, dkk. 2019. Desain Interior Daycare “Paradise baby Daycare” Digedung Five Senses Child Care And Clinic Jakarta Selatan. Seminar Nasional Cendekiawan ke 5. Online. Diakses pada 10 Mei 2020. Supsiloani, Puspitawati, & Hasanah, Noviy. TT. Eksistensi Taman Penitipan Anak dan Manfaatnya bagi Ibu Rumah Tangga yang Bekerja (Studi Kasus di TPA Dharma Asih Kota Medan).Online. Diakses 23 Mei 2020. Suryana, Dadan & Lina, Roza. TT. Infrastructure Management at Day Care Citra Almadina Padang. Online. Diakses pada 10 Mei 2020. Suryana, Dadan. 2013. Pendidikan Anak Usia Dini ( Teori dan Praktik Pembelajaran). Padang : UNP Press Suryana, Dadan & Rizka, Nelti. 2019. Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Akreditasi Lembaga. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP Suryana, Dadan. 2011. Meningkatkan Kepercayaan diri anak TK melalui kegiatan outbound.Online. Diakses pada 26 May 2020. Suryana, Dadan. 2018. Pendidikan Anak Usia Dini Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP