ALAT PROTEKSI RANGKAIAN LISTRIK
DALAM DUNIA INDUSTRI
Bambang Yugo P.
Teknik Elektro, Universitas Faletehan
[email protected]
Abstract
Electrical protection system is safety system applied for electrical circuit to protect equipment and human from electric hazard. Industrial protection apparatus is divided into three parts, they are installation protection, human protection, and electric motor protection. Installation protection apparatus comprises of MCB, MCCB, ACB, VCB, OCB, SF6CB, HSCB and Surge Arrester. Whereas. Human protection apparatus comprises ofRCCBandRCBO. And motor electric apparatus comprises ofThermal Overload Relay, Phase Failure Relay and Control Current Relay. All protection apparatus work by breaking concept, namely they break electric equipment from electric source in order to the electric equipment will stay safe and run so material loss and causalty will be avoided.
Keywords:protection, electric, circuit breaker
Abstrak
Sistem proteksi listrik adalah sistem pengamanan yang diterapkan pada peralatan listrik untuk melindungi peralatan atau manusia dari bahaya listrik. Alat proteksi kelistrikan pada industri terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu proteksi untuk instalasi, proteksi kepada manusia, dan proteksi untuk motor listrik.Alat proteksi untuk instalasi meliputi MCB, MCCB, ACB, VCB, OCB, SF6CB, HSCB dan Surge Arrester. Sedangkan alat proteksi kepada manusia meliputi RCCB dan RCBO. Dan alat proteksi motor listrik meliputi Thermal Overload Relay, Phase Failure Relay dan Control Current Relay.Semua alat proteksi kelistrikan bekerja dengan konsep pemutusan, yaitu memutuskan peralatan listrik dari sumber listrik agar peralatan yang diproteksinya itu tetap aman dan berfungsi sehingga terhindar dari kerugian baik material maupun korban jiwa.
Kata kunci: proteksi, listrik, pemutus rangkaian
PENDAHULUAN
Sistem proteksi listrik adalah sistem pengamanan yang diterapkan pada peralatan listrik untuk melindungi peralatan atau manusia dari bahaya listrik, baik arus, tegangan maupun fasanya.
Tujuan memahami sistem proteksi yaitu agar peralatan sistem proteksi yang terdiri dari bermacam-macam jenis dan tipe dapat digunakan secara tepat sesuai dengan peruntukannyadengan mempertimbangkan kondisi gangguan yang mungkin terjadi.
Dengan demikian, pemahaman mengenai sistem proteksi dapat berkontribusi terhadap perancangan sistem tenaga listrik sehingga memenuhi aspek kehandalan dan keberlangsunganlayanan daya, baik itu untuk melayani beban-beban tertentu maupun konsumen.
TELAAH LITERATUR
Literatur-literatur sebelumnya yang terkait dengan penelitian dan pengembangan hipotesis adalah sebagai berikut:
Diktat Sistem Proteksi Tenaga Listrik Seri Relay Elektromagnetik,
Buku Proteksi Sistem Tenaga Listrik,
Panduan Aplikasi Teknis Schneider, dan
Daftar harga Schneider April April 2020.
PENDAHULUAN
Kebutuhan manusia akan tenaga listrik saat ini semakin meningkat seiring dengan meningkatnya taraf hidup dan pesatnya perkembangan teknologi transportasi dan informasi. Dengan demikian aktifitas manusia tidak akan terlepas dari sumber daya listrik di manapun ia berada.
Peningkatan kebutuhan daya listrik tersebut memerlukan penyaluran tenaga listrik yang kontinyu dengan kualitas daya yang baik, dan kehandalan terhadap berbagai gangguan seperti hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem yang rendah, asinkron, dan lain-lain.
Sistem proteksi memiliki fungsi sebagai berikut:
Melindungi peralatan utama terhadap gangguan seperti hubung singkat dan arus lebih.
Untuk melokalisir daerah yang mengalami gangguan sehinggaa terpisah dari daerah yang tidak mengalami gangguan sehingga gangguan tidak meluas.
Menghindari kerusakan peralatan yang dapat mengakibatkan kerugian.
Untuk mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik.
Hal yang mendasar dalam sistem proteksi adalah pengetahuan mengenai arus yang timbul dari suatu gangguan yang dapat mengakibatkan panas lebih dan rugi-rugi daya pada konduktor. Oleh karena itu sistem proteksi harus mampu untuk menghentikan kenaikan arus sebelum mencapai harga kritis yang dapat membahayakan.
Syarat dasar yang harus dipenuhi oleh peralatan sistem proteksi yaitu sebagai berikut:
Harus mampu dilalui arus nominal secara terus menerus tanpa menghasilkan panas yang berlebih.
Mampu menahan overload yang kecil pada selang waktu yang pendek.
Proteksi harus dapat bekerja jika overload yang kecil itu berlangsung cukup lama dan menimbulkan panas berlebih.
Proteksi harus dapat dengan cepat memutus rangkaian sebelum timbulnya kerusakan yang disebabkan oleh gangguan.
Proteksi harus mampu melakukan diskrimasi sehingga gangguan dapat dilokalisir dan terpisah dari rangkaian lain. Dengan demikian rangkaian lain itu harus tetap beroperasi.
Selain penggunaan ketika operasi normal, sistem proteksi juga harus dapat melayani keperluan perawatan sehingga pemeliharaan dapat dilakukan dalam kondisi bertegangan.
LANDASAN TEORI
Macam-macam Peralatan Proteksi
MCB (Miniature Circuit Breaker)
Cara Kerja
MCB dapat memutus rangkaian dengan perantaraan bimetal sebagai komponen termal untuk pengaman beban lebih. Beban lebih dapat menghasilkan panas berlebih. Ketika ada panas berlebih tersebut, bimetal akan memutus rangkaian.
MCB dapat memutus rangkaian yang diakibatkan oleh hubung singkat dengan perantaraan relay elektromagnetis. MCB bekerja di rentang proteksi arus nominal 2A – 63A, dan arus hubung singkat atau kapasitas pemutusan4,5kA – 15kA.
Gambar 1. MCB 1 kutub, 2 kutub, dan 3 kutub
Sumber: Daftar harga Schneider April2020
Cara Pemakaian
Untuk MCB 1 kutub, terminal MCB dihubungkan antara kabel fasa dan beban.
Untuk MCB 2 kutub, terminal MCB dihubungkan baik antara fasa dan beban, juga dihubungkan dengan kabel netral
Untuk MCB 3 kutub, terminal MCB dihubungkan ke kabel fasa R,S dan T dan beban.
Cara Perawatan
Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini.
Baut-baut terminal dikencangkan.
Cara Kalibrasi
Dengan cara memutar baut untuk mengatur secara presisiarus trip setelah fabrikasi. Kalibrasi ini tidak untuk kebutuhan umum.
Merk yang Tersedia
Schneider, ABB, Hager.
MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)
Cara Kerja
Ada 3 mekanisme:
mekanisme thermal (temperatur), MCCB memiliki bidang kontak bimetal yang bisa melakukan ekspansi dan kontraksi dalam menanggapi perubahan temperature. Ketika arus melebihi set point yang ditetapkan, kontak bimetal akan mulai memanas dan ekspansi hingga menekan tuas operating MCCB yang menyebabkan arus listrik terputus (trip).
Mekanisme magnetik dimana kelebihan arus (overcurrent) yang cukup tinggi akan menyebabkan arus listrik tersebut menginduksikan medan magnet koil solenoid yang menarik tuas operating MCCB sehingga arus listrik terputus.
Mekanisme sakelar pemutusan arus listrik secara manual yang digunakan untuk memutus arus listrik ketika melakukan pekerjaan perawatan.
Gambar 2. MCCB 1 - 4 kutub
Sumber: Daftar harga Schneider April2020
MCCB 1 kutub bekerja dari arus nominal 15A – 100A, dengan arus hubung singkat atau kapasitas pemutusan18 kA. MCCB 2 kutub bekerja dari arus nominal 15A – 100A, dengan arus hubung singkat 25 kA. MCCB 3 kutub bekerja dari arus nominal 15A – 600A, dengan arus hubung singkat bervariasi dari 7,5kA – 50kA. Sedangkan MCCB 4 kutub bekerja dari arus nominal 15A – 250A, dengan arus hubung singkat dari 18kA – 36kA.
Cara Pemakaian
Untuk MCCB 1 kutub, terminal MCCB dihubungkan antara kabel fasa dan beban.
Untuk MCCB 2 kutub, terminal MCCB dihubungkan baik antara fasa dan beban, juga dihubungkan dengan kabel netral.
Untuk MCCB 3 kutub, terminal MCCB dihubungkan ke kabel fasa R,S dan T dan beban.
Untuk MCCB 4 kutub, terminal MCCB dihubungkan baik antara fasa R,S dan T dan beban, juga dihubungkan dengan kabel netral.
Cara Perawatan
Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini.
Baut-baut terminal dikencangkan.
Cara Kalibrasi
Tidak diketahui
Merk yang Tersedia
Schneider, ABB, Hager.
ACB (Air Circuit Breaker)
Cara Kerja
Air Circuit Breaker adalah perangkat listrik yang digunakan untuk memberikan proteksi arus berlebih dan arus pendek untuk rangkaian listrik lebih dari 800 Ampere hingga 5000 Ampere. Ini biasanya digunakan dalam aplikasi tegangan rendah di bawah 450V.
Gambar 3. ACB
Sumber: www.se.com
Pada prinsipnya, ACB akan bekerja jika terdapat tegangan pada UVT (Under Voltage Toggle) sehingga memunculkan tarikan pada toggle. Ketika toggle ini terlepas, maka sistem mekanikACB akan terkunci atau dalam kondisi off.
ACB bekerja di arus nominal 800A – 6300A, dengan arus hubung singkat atau kapasitas pemutusan 65kA – 100kA.
Cara Pemakaian
Terminal LA LB LC ACB dihubungkan antara fasa dan beban, sedangkan terminal N dihubungkan ke netral.
Cara Perawatan
Untuk ACB tipe tanpa perawatan, ACB dapat dioperasikan sebanyak 10.000 kali pada 1600A. Jika dalam sehari terjadi 2 kali trip, maka ACB dapat melayani instalasi selama 13,7 tahun tanpa perawatan. Hanya dengan mengganti contactpoint dan arcchute-nya, Masterpact dapat beroperasi 20.000 kali pada 1600A.
Untuk ACB tipe withdrawable, ACB dapat dikeluarkan dan dimasukkan dengan cepat tanpa melepas sirkuit daya, sehingga mempermudah perawatan. Selain itu dapat dilakukan test/uji trip unit.
Cara Kalibrasi
Melakukan trip tes dan pickup tes menggukakan alat kalibrasi berupa hand held simulator.
Merk yang Tersedia
Schneider, Merlin Gerin, Terasaki.
VCB (Vacuum Circuit Breaker)
Cara Kerja
Vacum Circuit Breakers adalah salah satu pemutus kontak, vakum digunakan sebagai peredam terhadap busur api dan mempunyai kekuatan isolasi yang tinggi sehingga mempunyai keunggulan dibandingkan menggunakan media lain. Prinsip kerjanya berbeda dengan dasar prinsip lain kerena tidak terdapat gas yang dapat berionisasi bilamana kontak - kontak terbuka, ketika kontak pemutus dibuka dalam ruang hampa maka akan timbul percikan busur api, elektron dan ion saat pelepasan walaupun haya sesaat maka dengan cepat diredam karena percikan busur api, elektron dan ion yang dihasilkan pada saat pemutusan akan segera mengembun pada ruangan hampa,kemampuannya terbatas hingga kira-kira 30 kV. untuk tegangan yang lebih tinggi pemutus ini dapat dipasang seri.
Gambar 4. VCB
Sumber: katalog SecoVac GE
Cara Pemakaian
Terminal A B C VCB dihubungkan antara fasa dan beban, sedangkan terminal N dihubungkan ke netral.
Cara Perawatan
Visual cek semua elemen dan mekanikal interlok dari semua tanda-tanda kerusakan.
Kencangkan semua mur dan baud.
Lumuri dengan oli bagian-bagian yang berkegesekan.
Cek counter untuk agar alat beroperasi dengan semestinya.
Cek dan pastikan fungsi interlok.
Cek secara visual buffer oli dari kekeringan atau kerusakan.
Cek auxiliary switch dan posisi switchagar alat beroperasi dengan semestinya.
Cek closing, triping, dan latch coil
Cek terminal wiring sekunder
Cara Kalibrasi
Tidak diketahui.
Merk yang Tersedia
GE, Areva.
OCB (Oil Circuit Breaker)
Cara Kerja
OCB berguna untuk mengamankan ketika terjadi gangguan dengan mengunakan minyak. Cara kerjanya adalah minyak pada OCB akan berubah menjadi uap minyak ketika busur api dikelilingi oleh gelembung gelembung uap minyak tersebut dan OSB akan langsung memutus tegangan listrik tersebut.
Gambar 5. OCB
Sumber: Westinghouse Type SAF-2 Operating Mechanism
Cara Pemakaian
Input koil dihubungkan ke antara fasa dan beban.
Cara Perawatan
Periksa kekencangan semua baut
Periksa semua pin, link dan bearing.
Cara Kalibrasi
Tidak diketahui.
Merk yang Tersedia
Westinghouse.
SF6CB (Sulfur Circuit Breaker)
Cara Kerja
Pada SF6CB digunakan gas Sulfur Hexafluoride untuk pengamanan sistem Circuit Breakernya. Gas tersebut merupakan gas yang berat dan mempunyai sifat dielektrik dan dapat memadamkan busur api yang baik. Cara kerjanya adalah gas yang terdapat pada SF6CB akan ditiupkan pada rangkaian sepanjang busur api ketika terjadi gangguan, yang kemudian gas tersebut akan mengambil panas dari busur api sehingga padam.
Gambar 6. SF6CB
Sumber: katalog Circuit Breaker SF6 Schneider
Cara Pemakaian
Terminal input L1 L2 dan L3 SF6CB dihubungkan ke fasa, dan outpunya ke beban.
Cara Perawatan
SF6CB dirancang untuk bebas perawatan dalam hal penggantian gas SF6
Cek kontak-kontak elektrik
Dalam kondisi normal tidak diperlukan perawatan preventif sebelum 10.000 kali operasi atau selama 10 tahun.
Cara Kalibrasi
Tidak diketahui.
Merk yang Tersedia
Schneider.
HSCB (High Speed Circuit Breaker)
Cara Kerja
Highspeed circuitbreaker bekerja dengan cara memperkecil arus hubung singkat pada rangkaian gardu traksi dan kereta listrik melalui pantografnya. Hal ini berarti pemutusan arus harus terjadi sebelum arus tersebut mencapai nilai maksimum atau nilai puncaknya.
Gambar 7. HSCB
Sumber: katalog High-speed bi-directional circuit breaker ABB
Cara Pemakaian
HSCB dihubungkan antara listrik di gardu traksi dengan jaringan listrik aliran atas pada jaringan kereta api listrik.
Cara Perawatan
HSCB dirancang untuk bebas perawatan sampai dengan 200.000 kali operasi.
Cara Kalibrasi
Tidak diketahui.
Merk yang Tersedia
ABB, Meidensha.
Surge Arrester
Cara Kerja
Surge arrester berfungsi untuk melindungi berbagai peralatan listrik dalam suatu instalasi dari lonjakan tegangan yang melebihi batas toleransi yang diperbolehkan, misalnya sambaran petir tidak langsung, hubung singkat dan permasalahan pada pembangkit.
Cara kerjanya adalah ketika ada lonjakan tegangan yang melebihi toleransi tegangan normal, maka surge arrester akan bekerja secara otomatis mengalirkan tegangan lebih tersebut ke pentanahan, dan pemutus akan bekerja memutuskan arus listrik dari sumber utama. Dengan kata lain, lonjakan tegangan yang besar tersebut tidak akan sampai ke beban karena arus besar yang melewati pemutus dialirkan ke tanah oleh surge arrester.
Gambar 8. Surge Arrester 1P+N dan 3P+N
Sumber: Daftar harga Schneider April2020
Agar surge arrester dapat bekerja dengan baik, maka besarnya nilai pentanahan harus < 2 ohm.
Cara Pemakaian
Terminal L yang terdapat pada surge arrester dihubungkan ke pemutus dan ke beban. Sedangkan terminal N dihubungkan ke Netral dan terminal PE ke pentahanan.
Cara Perawatan
Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini.
Baut-baut terminal dikencangkan.
Cara Kalibrasi
Tidak diketahui.
Merk yang Tersedia
Schneider, ABB, Hager.
RCCB (Residual Current Circuit Breaker) atau ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Cara Kerja
RCCB atau ELCB adalah Circuit Breaker yang memonitor listrik sewaktu-waktu apabila terdapat hubung singkat atau kabel terkelupas dan mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian. Cara kerja dari peralatan ini adalah apabila arus yang melalui dari ring transformer tidak sebanding dengan output ring transformer (ada arus bocor melebihi batas yang ditentukan), secara otomatis akan menghentikan jalur listrik.
Gambar 9. RCCB 1 kutub + N dan 4 kutub + N
Sumber: Daftar harga Schneider April2020
Sensitivitas arus bocor RCCB meliputi 30mA untuk proteksi terhadap manusia, dan 300mA untuk proteksi terhadap kebakaran..
RCCB baik 1 kutub + N dan 4 kutub + N bekerja dengan arus nominal 25A,40A dan 63A.
Cara Pemakaian
Terminal kutub fasa RCCB dihubungkan antara MCB dan beban, sedangkan terminal N dihubungkan ke netral.
Cara Perawatan
Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini.
Baut-baut terminal dikencangkan.
Cara Kalibrasi
Tidak diketahui
Merk yang Tersedia
Schneider, ABB, Hager.
RCBO (Residual Current Circuit Breaker with Over Current Protection)
Cara Kerja
RCBO adalah alat proteksi terhadap bahaya sengatan listrik / arus bocor (berfungsi sebagai RCCB) sekaligus proteksi beban lebih (berfungsi sebagai MCB) dalam 1 komponen. Dengan kata lain RCBO adalah gabungan dari RCCB dan MCB.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut. Di dalam RCBO terdapat sensing coil yang akan membaca resultan arus fasa dan netral. Pada kondisi normal di mana tidak ada kebocoran arus maka resultan arus yang dibaca adalah plus Ampere + minus Ampere = 0 Ampere. Jika terjadi arus bocor pada beban karena tersentuh manusia yang menyebabkan arus bocor melalui tubuh manusia ke tanah, maka nilai arus yang meninggalkan beban akan mengalami rugi-rugi akibat arus bocor ke manusia tadi, sehingga resultan arus pada sensing coil akan memiliki nilai arus yang tidak sama dengan 0. Perbedaan arus tersebut akan memicu relay bekerja memutuskan kontak RCBO. Sensing coil akan mengindera perbedaan arus sebesar 30mA.
Untuk pemutusan rangkaian yang diakibatkan oleh hubung singkat, RCBO bekerja dengan perantaraan relay elektromagnetis
Gambar 10. RCBO 1 kutub + N
Sumber: Daftar harga Schneider April2020
RCBO 1 kutub + N bekerja dengan sensitivitas 30mA dengan arus nominal 6A – 32A.
Cara Pemakaian
Terminal kutub fasa RCBO dihubungkan antara fasa dan beban, sedangkan terminal N dihubungkan ke netral.
Cara Perawatan
Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini.
Baut-baut terminal dikencangkan.
Cara Kalibrasi
Tidak diketahui
Merk yang Tersedia
Schneider, ABB, Hager.
Thermal Overload Relay
Cara Kerja
Thermal Overload Relayberfungsi untuk melindungi motor listrik akibat beban mekanik yang terlalu berat yang melebihi kemampuan motor listrik tersebut.
Thermal Overload Relay bekerja dengan cara mendeteksi panas yang bersumber dari kumparan motor listrik listrik. Ketika terjadi panas berlebih, elemen bimetal yang terdapat pada thermal overload relayakan memutuskan rangkaian.
Gambar 11. Thermal Overload Relay
Sumber: www.se.com
Cara Pemakaian
Terminal pada Thermal Overload Relay dihubungkan antara kontaktor magnet dan motor listrik listrik. Kapasitas arus pemutusan Thermal Overload Relay harus disetting. Jika pengaturan arus terlalu jauh melebihi arus motor listrik listrik maka Thermal Overload Relay tidak akan maksimal mengamankan motor listrik. Dan sebaliknya jika pengaturan arus sama atau di bawah arus motor listrik maka Thermal Overload Relay akan sering trip.
Cara Perawatan
Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini.
Baut-baut terminal dikencangkan.
Cara Kalibrasi
Tidak diketahui.
Merk yang Tersedia
Schneider, ABB, Siemens.
Phase Failure Relay
Cara Kerja
Phase Failure Relay berfungsi untuk mengamankan motor listrik terhadap keseimbangan fase dan arah putaran motor listrik terbalik yang diakibatkan oleh kehilangan salah satu fasa pada sistem tegangan satu fasa, ataupun salah dalam menghubungkan fasa misalnya yang seharusnya R,S,T jadi R,T,S. Selain itu dapat pula melindungi motor listrik dari tegangan berlebih dan fluktuasi frekuensi.
Phase Failure Relay bekerja dengan cara memonitoring tegangan listrik jatuh, urutan fasa dan asimetri keteradaan tiga satuan gelombang. RCP relay ini akan beroperasi pada tegangan jatuh dan kebalikan gelombang, yang sangat penting untuk proteksi kerja motor listrik induksi.
Gambar 12. Phase Failure Relay
Sumber: Daftar harga Schneider April2020
Cara Pemakaian
Terminal pada Phase Failure Relay dihubungkan antara kontaktor magnet dan motor listrik listrik melalui Thermal Overload Relay.
Cara Perawatan
Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini..
Baut-baut terminal dikencangkan.
Cara Kalibrasi
Tidak diketahui.
Merk yang Tersedia
Schneider, Merlin Gerin, ABB
Control Current Relay
Cara Kerja
Control Current Relaykomponen proteksi elektrik yang memiliki fungsi membatasi arus listrik yang mengalir pada motor listrik. Control Current Relay memiliki sensor yang mendeteksi arus, kemudian menghitung arus tersebut dan membandingkan dengan nilai arus referensinya. Ketika arus yang motor listrik lebih besar dari arus referensi maka Control Current Relay akan memutus rangkaian.
Gambar 13. Control Current Relay
Sumber: www.se.com
Cara Pemakaian
Terminal sensor pada Control Current Relay dipasang secara paralel di antara kontaktor dan motor listrik.
Cara Perawatan
Secara berkala debu dibersihkan dengan penyedot debu mini..
Baut-baut terminal dikencangkan.
Cara Kalibrasi
Tidak diketahui.
Merk yang Tersedia
Schneider.
METODE PENELITIAN
Adapun metoda yang digunakan dalam penyusunan jurnal ini adalah studi literatur, yaitu dengan cara mengumpulkan sumber referensi yang relevan dengan permasalahan, membacanya dan kemudian mencatat ke dalam format jurnal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian berdasarkan studi literatur ini didapat beberapa alat proteksi kelistrikan pada industri yang terbagi ke dalam tiga golongan, yaitu proteksi untuk instalasi, proteksi kepada manusia, dan proteksiuntuk motor listrik.
Alat proteksi untuk instalasi meliputi MCB, MCCB, ACB, VCB, OCB, SF6CB, HSCB dan Surge Arrester. Sedangkan alat proteksi kepada manusia meliputi RCCB dan RCBO. Dan alat proteksi motor listrik meliputi Thermal Overload Relay, Phase Failure Relay dan Control Current Relay.
Semua alat proteksi tersebut bekerja dengan cara membandingkan arus, tegangan, dan fasa nominal terhadap kemampuan arus, tegangan, dan fasa yang dimiliki alat proteksi tersebut.
SIMPULAN
Semua alat proteksi kelistrikan bekerja dengan konsep pemutusan. Artinya jika ada arus dan tegangan yang berlebih dari kemampuan proteksinya, maupun ada fasa yang tertukar, alat proteksi tersebut akan segera memutuskan koneksi antara sumber listrik dengan peralatan yang diproteksinya. Dengan demikian peralatan yang diproteksinya itu tetap aman dan berfungsi sehingga terhindar dari kerugian baik material maupun korban jiwa.
Adapun yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini yaitu contoh gambar wiring peralatan proteksi dengan peralatan yang diproteksinya, yang mudah-mudahan dapat dilengkapi pada penelitian berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
Pane, Zulkarnaim. 2014. Sistem Proteksi Tenaga Listrik Seri Relay Elektromagnetik. Medan: Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik USU.
Tasiam, FJ. 2017. Proteksi Sistem Tenaga Listrik. Yogyakarta: Teknosain.
Schneider Electric Indonesia. 2000. Panduan Aplikasi Teknis. Jakarta: Schneider Electric Indonesia
Schneider Electric Indonesia.2020. Daftar HargaApril 2020.http://www.se.com.
CaraKerjaMCCBMoldedCaseCircuitBreaker. Diunduh tanggal 13 April 2020. https://www.insinyoer.com/cara-kerja-mccb-molded-case-circuit-breaker/
ResidualCurrentCircuitBreakerRccb. Diunduh tanggal 13 April 2020.http://gracelestarielectric.blogspot.com/2014/09/residual-current-circuit-breaker-rccb.html.
GawaiProteksiArusSisaRCCB dan RCBO. Diunduh tanggal 13 April 2020.https://rekayasaenergy.blogspot.com/2017/01/gawai-proteksi-arus-sisa-rccb-rcbo-dan.html.
RCBOAlatAntiKebakaranDanAntiKesetrumListrikPLN. Diunduh tanggal 13 April 2020. https://purbakuncara.com/rcbo-alat-anti-kebakaran-dan-anti-kesetrum-listrik-pln/.
MengenalCaraKerjaAirCircuitBreaker.Diunduh tanggal 13 April 2020.https://carakerjapro.blogspot.com/2017/02/mengenal-cara-kerja-air-circuit-breaker.html.
Katalog SecoVac GE. Diunduh tanggal 13 April 2020.http://apps.geindustrial.com/publibrary/checkout/DEH-50001?TNR=Installation%20and%20Instruction|DEH-50001|PDF&filename=DEH-50001.pdf.
Katalog Circuit Breaker SF6 Schneider. Diunduh tanggal 13 April 2020. www.se.com
Westinghouse Type SAF-2 Operating Mechanism. Diunduh tanggal 13 April 2020. www.westinghouse.com.
ApaituArresterpadaInstalasiListrik. Diunduh tanggal 14 April 2020.https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2017/06/apa-itu-arrester-pada-instalasi-listrik.html.
CaraKerjaThermalOverloadRelay.Diunduh tanggal 14 April 2020.https://akhdanazizan.com/cara-kerja-thermal-overload-relay/.
FungsiPFRPhaseFailureRelay. Diunduh tanggal 14 April 2020.https://javacable.blogspot.com/2019/05/fungsi-pfr-phase-failure-relay.html.
EOCR. Diunduh tanggal 14 April 2020. https://lieneticjaya.com/eocr/.
24
1