Academia.eduAcademia.edu

"AKUT SPRAIN ANKLE"

Pemeriksaan akut sprain ankle menggunakan ultra sound

LAPORAN PRAKTIKUM ULTRASOUND THERAPY (US) “AKUT SPRAIN ANKLE“ Oleh: Nama : ANDI FIRA EKA TAMANA Nim : PO714241181044 Kelas : II.B/D.IV Fisioterapi PRODI D.IV JURUSAN FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR 2019/2020 LAPORAN PRAKTIKUM ULTRASOUND THERAPY (US) KASUS “AKUT SPRAIN ANKLE (VAS 8,6)” Patologi Kasus Definisi ankle sprain adalah luka pada pergelangan kaki yang muncul akibat ikatan ligamen, yaitu urat yang mengikat tulang, mengalami peregangan. Tentunya, peregangan yang terjadi cukup keras hingga membuat ligamen tersebut terkilir. Biasanya, gerakan memutar hingga perubahan posisi tiba-tiba adalah penyebab cedera engkel ini terjadi. Ligamen memang berfungsi untuk membuat tubuh Anda lebih mudah untuk digerakkan. Namun setiap ligamen punya batasan gerakan, sehingga jika melewati batas tersebut ligamen akan meregang dan robek. Hal ini yang kemudian terjadi ketika Anda mengalami cedera engkel atau yang kerap disebut juga dengan cedera mata kaki. Etiologi Etiologi dari ankle sprain merupakan akibat dari gerakan pergelangan kaki yang melebihi kekuatan ligamen ankle. Faktor – faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya ankle sprain dibagi menjadi dua kelompok yaitu faktor ekstrinsik dan faktor intrinsik: Faktor Ekstrinsik Faktor ekstrinsik yang berhubungan dengan risiko ankle sprain adalah: Jenis olahraga: bola basket, bola voli, panjat tebing, sepak bola[8] Penggunaan sepatu dengan hak tinggi Faktor Intrinsik Terdapat juga faktor risiko intrinsik sebagai berikut: Jenis kelamin wanita Range of motion pergelangan kaki yang terbatas Berkurangnya propriosepsi Defisiensi pada keseimbangan BMI yang rendah Kurangnya kekuatan, koordinasi dan ketahanan kardiorespiratori Abnormalitas anatomi dari kesejajaran lutut dan ankle Indeks dari postur kaki (Flat foot) Patogenesis Adanya tekanan eksternal yang berlebih menyebabkan suatu masalah yang disebut dengan sprain yang terutama terjadi pada ligamen. Ligamen akan mengalami kerusakan serabut dari rusaknya serabut yang ringan maupun total ligamen akan mengalami robek dan ligamen yang robek akan kehilangan kemampuan stabilitasnya. Hal tersebut akan membuat pembuluh darah akan terputus dan terjadilah edema; sendi mengalami nyeri dan gerakan sendi terasa sangat nyeri. Derajat disabilitas dan nyeri terus meningkat selama 2 sampai 3 jam setelah cedera akibat membengkaan dan pendarahan yang terjadi maka menimbulkan masalah yang disebut dengan sprain. Tanda dan Gejala nyeri lokal (khususnya pada saat menggerakkan sendi) Pembengkakan dan rasa hangat akibat inflamasi Gangguan mobilitas akibat rasa nyeri (yang baru terjadi beberapa jam setelah cedera) Perubahan warna kulit akibat masuknya darah ke dalam jaringan sekitarnya. Prosedur Pelaksanaan Persiapan Alat : (mencakup persiapan operasional alat) Hubungkan power cord unit keadaptor lalu hubungkan ,kemudian hubungkan power adaptor keunit. Lalu tekan tombol on yang ada di belakang alat. Kemudian menjalankan unit dengan menekan on/of yang ada dipanel depan layar (selama 3 detik) Selanjutnya tekan tombol unit manual yang ada di depan unit us dan aturlah pada US. Persiapan Pasien : Posisikan pasien pada posisi terlentang atau baring dan usahakan dalam keadaan senyaman dan serileks mungkin. Kemudian ambil gel lalu oleskan pada otot ekstensor carpi ulnaris lebih tepatnya (pada pergelangan tangan) dan taruh di alat US di atas gel tersebut tanpa bergerak. Sebelum memulai intervensi, terapist memberi penjelasan mengenai cara kerja dan efek yang dapat ditimbulkan dari US. Teknik Pelaksanaan : Kasus Akut Sprain Ankle Nilai VAS : 8,6 Posisi transducer : Ankle Metode pengobatan : Direct Method (Metode Langsung) Pemilihan dosis : ERA transducer US : 1 cm2 Bentuk US : 100% Frekuensi US : 1Mhs (dalam) Intensitas US : 1 w/cm2 Waktu : 1 x luas area pengobatan (penambahan ratio arus) 1 x 1cm ( 1 + 1 ) 1 x 1 cm ( 2 ) 1 x 2 2 menit Evaluasi Modalitas fisioterapi berupa Ultra Sound (US) memberikan efek dominan terhadap penurunan nyeri yang dimana pada awal pasien mersakan sangat nyeri dan setelah menggunakan US nyeri ankle pada pasien dapat berkurang. KASUS-KASUS FISIOTERAPI : Akut Sprain Ankle (VAS 8,6) Kronik Sprain Ankle (VAS 5,3) Akut Sprain Ligamen Collateral Medial Knee (VAS 9,3) Kronik Sprain Ligamen Collateral Medial Knee (VAS 6,2) Akut Strain Tendon Achilles (VAS 7,6) Kronik tendinitis caput gastrocnemius (VAS 5,2) Akut Strain Hamstrings (VAS 7,4) Kronik tendinitis hamstrings (VAS 6,2) Kronik cervical headache (VAS 5,8) Akut Sprain Ligamen Cruciatum Anterior Knee (VAS 8,6) Kronik Sprain Ligamen Cruciatum Anterior Knee (VAS 5,6) Kronik Osteoarthritis Knee Joint (VAS 6,7) Kronik Piriformis Syndrome (VAS 6,3) Kronik Muscle soreness gastrocnemius (VAS 5,6) Kronik Syndrome Tractus Iliotibial band (VAS 5,4) Kronik Syndrome Pes Anserine Knee (VAS 6,2) Kronik Tennis Elbow tipe 2 (VAS 6,3) Kronik Tennis Elbow tipe 3 (VAS 7,6) Kronik Tendinitis Infraspinatus (VAS 6,4) Kronik Tendinitis Bicipitalis (VAS 5,7) Akut Tendinitis Bicipitalis (VAS 7,4) Kronik Tight Upper Trapezius (VAS 6,7) Kronik Spondylosis Lumbal (VAS 6,4) Kronik de Quervain’s Syndrome (VAS 6,2) Kronik tendomyosis quadratus lumborum (VAS 7,2) Akut sprain wrist (VAS 8,5) Kronik sprain wrist (VAS 6,4) Subakut cidera meniskus medial knee (VAS 7,4) Kronik Frozen Shoulder (VAS 5,8) Kronik Sacroiliaca joint dysfunction (VAS 6,5) Kronik Tendinitis Supraspinatus (VAS 5,6) Akut Tendinitis Supraspinatus (VAS 8,4) Subakut Sprain Ligamen Collateral Lateral Knee (VAS 7,6) Kronik cidera meniskus lateral knee (VAS 6,2) Kronik tendinopathy patella (VAS 6,3) Kronik fasciitis plantaris (VAS 6,1) Kronik tendinitis ekstensor carpi ulnaris (VAS 5,8) Catatan : Pilih dua kasus di atas, kemudian kasus yang dipilih dikerjakan sesuai format laporan di atas.