Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
14 pages
1 file
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL FITHRAH 2019 2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ilmu Kalam atau dalam istilah lain disebut juga Teologi Islam merupakan ilmu yang membahas masalah-masalah ketuhanan dengan menggunakan argumentasi logika atau filsafat. Pada awal kemunculannya, persoalan-persoalan mengenai kalam dipicu oleh persoalan-persoalan politik. Persoalan kalam tersebut telah menimbulkan beberapa aliran teologi dalam Islam, yaitu: (1)Aliran Khawarij yang mengatakan bahwa orang yang berdosa besar adalah kafir, atau tegasnya murtad dan wajib dibunuh; (2) Aliran Murji'ah yang menegaskan bahwa orang yang berbuat dosa besar tetap mukmin dan bukan kafir, dan perihal dosa yang dilakukannya terserah kepada Allah Swt. untuk mengampuninya atau tidak; (3) Aliran Mu'tazilah yang tidak menerima pendapat dari kedua aliran sebelumnya. Kemudian pada perkembangannya, muncul lagi beberapa aliran teologi dalam islam yaitu Aliran Qadariyah, Aliran Jabariah, Aliran Asy'ariyah, dan Aliran Maturidiah. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu Aliran Khawarij dan bagaimana sejarah munculnya ? 2. Apa saja pokok-pokok ajaran aliran khawarij dan apa saja sekte-sektenya ? 3. Apa itu Aliran Murji'ah dan bagaimana sejarah munculnya ? 4. Apa saja pokok-pokok ajaran aliran murji'ah dan apa saja sekte-sektenya ? 3 BAB II ALIRAN KHAWARIJ DAN ALIRAN MURJI'AH A. ALIRAN KHAWARIJ 1. Sejarah munculnya Aliran Khawarij Aliran Khawarij muncul ketika peperangan memuncak antara pasukan Ali dan pasukan Muawiyah yang merasa terdesak, maka Muawiyah merencanakan untuk mundur, tetapi dibantu dengan pemikiran yang ideal untuk melakukan arbitrase yang menimbulkan perpecahan pada pasukan Ali. Sekelompok orang dari pasukan Khawarij menuntut Ali agar menerima usulan arbitrase, maka dengan terpaksa ia menerima usulan tersebut. Mereka bukan tidak mengakui bahwa mereka tadinya menerima arbitrase. Tetapi mereka masih menyalahkan Ali, kata mereka:"Kami salah tetapi mengapa engkau ikut perkataan kami, padahal engkau tau kami salah. Sebagai seorang Khalifah, harus mempunyai pandangan yang jauh, melebihi pandangan kami, dan pendapat yang lebih tepat dari pendapat kami." 1 Dan juga Abu'Ala al-Maududi dalam bukunya al-Khalifah wa al-Mulk menjelaskan bahwa sejarah munculnya kelompok Khawarij adalah pada waktu perang shiflin ketika Ali dan Muawiyah menyetujui penunjukan dua orang hakim sebagai penengah guna menyelesaikan pertikaian yang ada diantara keduanya. Sebenarnya sampai saat ini mereka adalah pendukung Ali, tetapi kemudian secara tiba-tiba, mereka berbalik ketika berlangsungnya tahkim dan berkata kepada kedua tersebut:"Kalian semua telah menjadi kafir dengan memperhakimkan manusia sebagai ganti allah diantara mereka." 2 Begitupun dengan dengan Thaib Abdul Muin, menjelaskan bahwa Khawarij timbul setelah perang Shiflin antara Ali dan Muawiyah. Peperangan Namun ada juga yang mengemukakan bahwa kaum khawarij juga menyebut dirinya syurah berasal darikata yasyri(menjual) yang berarti golongan yang mengorbankan (menjual)dirinya untuk Allah, dan inipun terdapat secara tekstual dalam Al-Qur'an surah al-baqarah halayat 207 yang berarti: "dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan (menjual) dirinya karenamencari keridhoan allah." Khawarij dinamakan juga dengan al-Mariqah karena dianggap telah keluar dari agama, yang berasal dari kata maraga yang berarti anak penah keluar dari busurnya. Nama ini diberikan oleh lawan-lawan mereka. 8 Nama lain Khawarij adalah Haruriah dari kata harura, salah satu desa yang terletak di dekat kota Kufah, Irak. Di tempat inilah mereka yag ada pada waktu itu berjumlah dua belas ribu orang, berkumpul setelah memisahkan diri dari Ali yang kemudian mengangkat Abdullah Ibn Wahab Al-Rasyibi sebagai imam mereka. Sebagai wujud rasa penyesalannya kepada Ali yang menerima arbitrase tersebut.
MAKALAH ILMU KALAM KHAWARIJ Makalah diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kalam yang dibimbing oleh Muh. Arif Mustaqim, S.Sos. Oleh : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER SEPTEMBER 2017 KATA PENGANTAR Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Khawarij. Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan. Atas bimbingan dari Dosen Ilmu Kalam dan saran dari teman-teman maka disusunlah Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Kalam dan semoga segala yang tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bias menciptakan hal-hal yang lebih bermakna. Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada: 1. Dosen Pembimbing mata kuliah Ilmu Kalam, Bapak Muh. Arif Mustaqim, S.Sos. 2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.
Persoalan Iman (aqidah) agaknya merupakan aspek utama dalam ajaran Islam yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad.Pentingnnya masalah aqidah ini dalam ajaran Islam tampak jelas pada misi pertama dakwah Nabi ketika berada di Mekkah. Pada periode Mekkah ini, persoalan aqidah memperoleh perhatian yang cukup kuat dibanding persoalan syari'at, sehingga tema sentral dari ayat-ayat al-Quran yang turun selama periode ini adalah ayat-ayat yang menyerukan kepada masalah keimanan. 1 Munculnya berbagai kelompok teologi dalam Islam tidak terlepas dari faktor historis yang menjadi landasan kajian. Bermula ketika Nabi Muhammad saw wafat, riak-riak perpecahan di antara kaum Muslim timbul kepermukaan. Perbedaan pendapat dikalangan sahabat tentang siapa pengganti pemimpin setelah Rasul, memicu pertikaian yang tidak bisa dihindari. Semua terbungkus dalam isuisu yang bernuansa politik, dan kemudian berkembang pada persoalan keyakinan tentang tuhan dengan mengikutsertakan kelompok-kelompok mereka sebagai pemegang "predikat kebenaran". Ada beberapa kelompok besar yang pemahamannya sangat ekstrim (berlebihan) dan saling bertolak belakang. Kelompok ini muncul di akhir era para sahabat. Diantara kelompok tersebut adalah Qadariyah dan Jabariyah. Pemikiran qadariyah ini bercorak liberal, sedangkan jabariyah mempunyai corak pemikiran tradisional. Munculnya corak pemikiran yang beragam dalam Islam disebabkan karena semakin luasnya wilayah Islam ke Timur dan ke Barat. Umat Islam mulai bersentuhan dengan keyakinan dan pemikiran dari ajaran-ajaran lain, terutama filsafat Yunani. Seperti diketahui wilayah-wilayah yang bergabung dengan Islam, 1 Manna Khalil al-Qaththan, Studi Ilmu-ilmu Alqur'an, diterjemahkan dari "Mabahits fi Ulum al-Qur'an. 2004. Jakarta: Litera AntarNusa, hal. 86. Aliran Qadariyah dan Jabariyah | 1 terutama di bagian Barat adalah wilayah-wilayah yang pernah diduduki oleh bangsa Romawi(Yunani). Makalah ini akan mencoba menjelaskan aliran Jabariyah dan Qadariyah. Dalam makalah ini penulis hanya menjelaskan secara singkat dan umum tentang aliran Jabariyah dan Qadariyah. Mencakup di dalamnya adalah latar belakang lahirnya sebuah aliran dan ajaran-ajarannya secara umum. PEMBAHASAN Berbicara masalah aliran pemikiran dalam Islam berarti berbicara tentang Ilmu Kalam. Kalam secara harfiah berarti "kata-kata". Kaum teolog Islam berdebat dengan kata-kata dalam mempertahankan pendapat dan pemikirannya sehingga teolog disebut sebagai mutakallim yaitu ahli debat yang pintar mengolah kata. Ilmu kalam juga diartikan sebagai teologi Islam atau ushuluddin, ilmu yang membahas ajaran-ajaran dasar dari agama. Mempelajari teologi akan memberi seseorang keyakinan yang mendasar dan tidak mudah digoyahkan. Munculnya perbedaan antara umat Islam.Perbedaan yang pertama muncul dalam Islam bukanlah masalah teologi melainkan di bidang politik. Akan tetapi perselisihan politik ini, seiring dengan perjalanan waktu, meningkat menjadi persoalan teologi. 2 Perbedaan teologis di kalangan umat Islam sejak awal memang dapat mengemuka dalam bentuk praktis maupun teoritis. Secara teoritis, perbedaan itu demikian tampak melalui perdebatan aliran-aliran kalam yang muncul tentang berbagai persoalan. Tetapi patut dicatat bahwa perbedaan yang ada umumnya masih sebatas pada aspek filosofis diluar persoalan keesaan Allah, keimanan kepada para rasul, para malaikat, hari akhir dan berbagai ajaran nabi yang tidak mungkin lagi ada peluang untuk memperdebatkannya. Misalnya tentang kekuasaan Allah dan kehendak manusia, kedudukan wahyu dan akal, keadilan Tuhan. Perbedaan itu kemudian memunculkan berbagai macam aliran. Diantaranya yaitu Jabariyah dan Qadariyah. 2 Harun Nasution, Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan, 1986. Jakarta: UI-Press, Cet ke-5, hal.1 Aliran Qadariyah dan Jabariyah | 3 A. ALIRAN QODARIYAH
MAKALAH ILMU KALAM "Sejarah Ilmu Kalam Dan Pemikiran Kalam Khawarij", 2019
Setiap orang yang ingin memahami seluk beluk agamanya perlu mempelajari ilmu teologi / kalam, yang merupakan salah satu disiplin ilmu yang dikembangkan secara sistematis oleh para pemikir muslim klasik ( salafi ). Sehingga pemikiran kalam bersentuhan dengan ilmu fiqih, filsafat, dan tasawuf. Ilmu kalam mempunyai arti pembicaraan dan pembicaraan ini bukan pembicaraan biasa, akan tetapi sebuah pembicaraan yang menggunakan rasio atau akal sehat manusia. Kalam sendiri berasal dari kata “Kalm” dengan arti cacat atau luka, karena berpicu pada argumen rasional dari pada wahyu (nash al-Qur’an) Sebagai unsur dalam studi klasik pemikiran keislaman. Ilmu kalam menempati posisiyang cukup terhormat dalam tradisi keilmuan kaum Muslim. Ini terbukti dari jenis- jenis penyebutan lain ilmu itu, yaitu sebutan sebagai Ilmu Aqo’id ( Ilmu Akidah- akidah ), Ilmu Tauhid ( Ilmu tentang Kemaha- Esaan Allah ), dan Ilmu Ushul al-Din ( Ushuluddin, yakni Ilmu pokok- pokok Agama ). Ilmu kalam menjadi tumpuan pemahaman tentang sendi- sendi paling pokok dalam ajaran Agama Islam. Adapun yang melatar belakangi sejarah munculnya persoalan- persoalan kalam adalah disebabkan oleh faktor- faktor politik pada awalnya setelah khalifah Utsman terbunuh kemudian digantikan oleh Ali menjadi khalifah. Peristiwa menyedihkan dalam sejarah Islam yang sering dinamakan Al- Fitnat Al- Kubro ( Fitnah Besar ), sebagaimana telah banyak dibahas, merupakan pangkal pertumbuhan masyarakat Islam diberbagai bidang, khususnya bidang- bidang politik, sosial, dan paham keagamaan. Maka ilmu kalam sebagai suatu bentuk pengungkapan dan penalaran paham keagamaan, juga hampir secara langsung tumbuh dengan bertitik tolak dari Fitnah Besar itu.
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani, 2016
Pada waktu Nabi Muhammad Saw. Bersatu bulat dalam segala-galanya. Tidak ada aliran dan mazhab pada waktu itu, apakah aliran atau mazhab dalam bidang Fiqhi maupun dalam bidang Teologi. Nabi merupakan kesatuan sumber dalam lmu dan amal, dalam perintah dan ketaatan, uswatun hasanah: suri teladan dalam kehidupan. Jika kaum muslim berbantah dan berbeda paham dalam sebuah masalah, maka ucapan nabi adalah hak yang memutuskan, dimana konsekwensi dari keputusan tesebut harus ditaati dan tidak pendapat lain, dalam artia ucapan nabi adalah Haq: yang paling benar.
Pemakalah Wasiatul Mahfidhoh Jaya Ningrum (E71219057) Zulfikar Emir Haq (E91217057) PRODI AQIDAH FILSAFAT ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT ISLAM UIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2019 KATA PENGANTAR
2019
The purpose of this study is to investigate the effects of parenting styles on students' academic performance at the University of the South Pacific. The hypothesis of this particular study is that authoritative parenting style is the most efficient parenting style in upgrading the scholastic execution of students. The study involved 2 participants who are students of the University of the South Pacific and they were matched in terms of cultural group, gender, age and education. Results indicated that Participant 1 had 56% authoritative parenting while Participant 2 had 70% authoritative parenting and the parenting styles directly correlated with their academic performance at the University of the South Pacific. Correlational data analysis and results from the interviews indicated that authoritative parenting style facilitates an increase in student's academic performance.
Redactează un eseu structurat pe 60-70 rânduri (12 Times New Roman la 1,5 rânduri), în care să dezvolţi, pe lângă idei şi informaţii din alte surse, următoarele intercondiţionări: -Compară pedepsele cu măsurile de siguranţă; -Explică diferenţa dintre discernământ şi responsabilitate; -Compară tratamentul penal aplicabil persoanei juridice în cazul săvârşirii unei infracţiuni în stare de recidivă cu cel aplicabil persoanei fizice.
Isadora Machado, 2022
Adam Stone, Merrion Centre Paintings 2015–22. (Published by redundant span), 2023
InterCambios: Dilemas y Transiciones de la Educación Superior, 2015
Progress in Origen and the Origenian tradition, 2023
Revista Poiesis, 2013
Ethnic and Racial Studies, 2019
The European Physical Journal Plus, 2012
Politique et Sociétés, 2000
OSTI OAI (U.S. Department of Energy Office of Scientific and Technical Information), 2021
Géographie physique et Quaternaire, 2000
National Council on Teacher Quality, 2014
Journal of the American College of Cardiology, 2011
Lecture Notes in Computer Science, 2013
Journal of Thoracic Disease
Technology in cancer research & treatment, 2014
Electrochimica Acta, 2011
International Journal of Electrochemical Science