Tugas Pengantar Ekonomi Mikro
Tentang Pasar Monopoli
Tahun Ajaran 2018
Oleh Kelompok 4
Nama Anggota:
Sjsjskjsks (180201
Putu Adi Pratama Putra (1802013374)
I Gusti Ngurah Oka Arimbawa (1802013284)
I Made Anom Dwipa Mahayana (0812013429)
Dewa Gede Puguh Wahyudi (1802013264)
Qkkskskdlld (180201
Fakultas Ekonomi
Universitas Hindu Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar untuk suatu barang dikatakan sebagai pasar monopoli apabila hanya ada satu produsen untuk barang tersebut.Oleh karena itu perusahaan tunggal ini menghadapi keseluruhan kurva permintaan pasar.
Penentuan harga atau jumlah barang yang di produksi pada suatu perusahaan monopoli dapat mempengaruhi pasar sedangkan keputusan perusahaan dalam persaingan sempurna mengenai jumlah output yang akan di produksi tidak berpengaruh terhadap harga pasar. Dalam pasar monopoli, keputusan output perusahaan akan mempengaruhi harga barang itu. Dalam hal ini pasar monopoli merupakan kasus ekstrim yang berlawanan dengan bentuk pasar persaingan sempurna.
Secara teknis, sebuah perusahaan monopoli dapat memilih salah satu titik pada kurva permintaan pasar dimana ia akan beroperasi. Perusahaan itu dapat juga memilih harga pasar atau jumlah output (tetapi tidak keduanya).
Untuk pembahasan dalam bab ini kita asumsikan perusahaan memilih jumlah output yang dapat memaksimumkan laba. Walaupun dari segi penetapan harga mudah saja untuk mengulangi pembahasan ini, namun pengungkapan hasil-hasilnya akan lebih rumit.
Runusan masalah:
Apa pengertian pasar monopoli?
Apa ciri-ciri dari pasar monopoli?
Apa faktor-faktor yang menimbulkan monopoli?
Bagaimana mengetahui pemaksimuman keuntungan dalam pasar monopoli?
Bagaimana mengetahui ketiadaan kurva penawaran?
Tujuan dan manfaat:
Dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dalam kelompok dengan baik.
Memberi pelatihan berbasis kompetensi untuk mengembangkan keterampilan mengamati dan mendokumentasikan semua aspek yang berkaitan dengan pasar monopoli.
Mengetahui pengertian pasar monopoli.
Mengetahui ciri-ciri pasar monopoli.
Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari pasar monopoli.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian pasar monopoli
Pasar monopoli dan lebih lazim disebut monopoli dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industry dimana terdapat hanya seorang penjual saja. Di samping sifat ini, pasar monopoli mempunyai beberapa ciri-ciri lain.
Ciri-ciri pasar monopoli
Ciri-ciri suatu pasar monopoli adalah seperti yang di uraikan di bawah ini.
Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
Hal ini rasanya tidak perlu diterangkan lagi.Sifat ini sudah secara jelas dilihat dari definisi diatas, yaitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan tersebut. Syarat-syarat penjualan tersebut sepenuhnya di tentukan oleh pengusaha monopoli itu, dan para pembeli tidak dapat berbuat suatu apapun di dalam menentukan syarat jual beli.
Tidak mempunyai barang pengganti yang “mirip” (close substitute)
Barang yang dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam perekonomian. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu. Yang “mirip” dengannya dari segi kegunaannya tidak ada sama sekali. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang “mirip”.Yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat menggantikan listrik karena ia tidak dapat digunakan untuk menghidupkan televisi atau memanaskan setrika/gosokan.
Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam perusahaan industri
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan wujud, karena tanpa adanya hambatan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli akan menarik pengusaha-pengusaha lain ke dalam industry tersebut. Adanya hambatan kemasukan yang sangat tangguh menghindarkan berlakunya keadaan yang seperti itu.Ada beberapa bentuk hambatan kemasukan ke dalam pasar monopoli.Ada yang bersifat legal, yaitu dibatasi oleh undang-undang.Ada yang bersifat teknologi yang di perlukan.Dan adapula yang bersifat keuangan, yaitu modal yang di perlukan sangat besar.
Dapat menguasai penentuan harga
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual didalam pasar, maka penentuan harga dapat dikuasainya.Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai “penentu harga” atau “price setter”.Dengan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendakinya.
Usaha mempromosi penjualan secara iklan kurang diperlukan
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu melakukan promosi penjualan secara iklan. Ketiadaan saingan menyebabkan semua pembeli yang memerlukan barang yang di produksikannya terpaksa membeli dari perusahaan monopoli itu.Kalaupun perusahaan monopoli membuat iklan, iklan tersebut bukanlah bertujuan menarik pembeli, tetapi untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
Sebab-sebab monopoli
Suatu perusahaan dapat berada pada posisi monopoli untuk suatu produk apabila perusahaan lain menganggap industry tertentu tidak menguntungkan untuk dimasuki atau jika mereka melihat tidak ada kemungkinan masuk pasar. Oleh karena itu hambatan untuk masuk (barrier to entry) menjadi penyebab utama semua kekuatan monopoli. Jika perusahaan lain dapat masuk pasar, maka menurut definisi bentuk monopoli tidak ada lagi. Ada dua jenis hambatan yang umum untuk masuk pasar : hambatan teknis dan hambatan hokum (technical and legal barriers).
Hambatan teknis masuk pasar
Hambatan teknik yang utama adalah bahwa produksi barang yang bersangkutan menunjukkan biaya marginal (rata-rata) yang menurun pada berbagai kemungkinan tingkat output. Teknologi produksi adalah sedemikian rupa sehingga perusahaan yang relatif besar menjadi efisien. Dalam keadaan ini, suatu perusahaan mungkin merasa menguntungkan jika dapat memaksa perusahaan lain untuk keluar dari industri dengan cara menurunkan harga. Untuk sementara waktu apabila monopoli telah terbentuk maka perusahaan lain akan sulit untuk masuk industri, karena mereka terpaksa harus berproduksi pada tingkat output yang relatif rendah dan ini akan menyebabkan biaya produksi yang tinggi. Sebagai contoh adalah sebuah perusahaan semen di suatu kota kecil dengan biaya marginal yang menurun. Maka hal ini akan menimbulkan monopoli semen di kota itu oleh perusahaan tersebut.
Mahalnya biaya pengangkutan dalam suatu industri cenderung akan memisahkan suatu pasar dengan yang lainnya. Hal ini akan menimbulkan monopoli.
Hambatan hukum masuk pasar
Banyak monopoli yang murni tercipta oleh hukum atau peraturan dan bukan karena keadaan ekonomi. Salah satu contoh penting posisi monopoli yang diakui pemerintah adalah perlindungan hokum terhadap teknik produksi melalui suatu hak paten. Keadaan seperti ini banyak terjadi. Contoh yang paling menonjol adalah mesin Xerox dan kamera Polaroid. Karena teknologi dasar untuk produk ini ditetapkan khusus untuk satu perusahaan, maka terbentuklah suatu monopoli.
Contoh kedua dari monopoli yang diciptakan melalui hokum adalah pemberian hak penjualan tunggal (exclusive franchise) untuk melayani suatu pasar. Hak penjualan seperti ini diberikan untuk bidang sarana umum (gas, listrik), jasa komunikasi,kantor pos, beberapa rute penerbangan, stasiun radio, televise dan lain sebagainya.
Macam-macam monopoli
Meskipun selama ini belum ada pembagian yang tegas mengenai macam-macam monopoli, ada baiknya juga dicoba untuk membedakannya mengingat pada kenyataannya terdapat beberapa macam monopoli, yaitu:
Monopoli Usaha/Monopoli Absolut
Monopoli usaha adalah monopoli yang dilakukan oleh perusahaan atau badan usaha karena menguasai produksi dan penjualan suatu produk atau jasa secara sendiri/tanpa saingan dalam suatu pasar. Sebagai missal : untuk kasus di Indonesia sebelum tahun 1997, PT.Bogasari adalah perusahaan monopoli usaha tepung terigu, PT.Telkom sebelum tahun 2001 untuk penyediaan jasa telepon tetap dan panggilan interlokal pada tahun 2003-2004.
Monopoli Perusahaan
Monopoli yang berasal dari satu kelompok usaha yang terdiri atas beberapa perusahaan yang menghasilkan produk yang relatif sama atau generik 9fungsi dan manfaat yang sama). Misalnya Indofood yang menghasilkan dan menjual produk mie instan di Indonesia terdiri atas beberapa perusahaan yang menghasilkan Supermie, menghasilkan Indomie, menghasilkan Sarimie, dan lainnya menguasai hampir 95% untuk mie instan.
Monopoli Pangsa Pasar
Monopoli jenis ini biasanya berasal dari monopoli perusahaan, akan tetapi bila perusahaan yang bersangkutan telah menguasai pangsa pasar absolute diatas 50% dan perusahaan tersebut menjadi/merupakan pemimpin harga untuk produk yang sama dihasilkan dan dijual dipasaran, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan sebagai perusahaan monopoli pangsa pasar
.
Contoh:
Bila di ketahui: Perusahaan A menghasilkan produk X = 100 8%
Perusahaan B menghasilkan produk X = 800 64%
Perusahaan C menghasilkan produk X = 50 4%
Perusahaan D menghasilkan produk X = 200 16%
Perusahaan E menghasilkan produk X = 100 16%
Lima perusahaan : = 1250 produk X
Berdasarkan data di atas maka perusahaan yang dapat digolongkan monopoli pangsa pasar adalah perusahaan B karena menguasai pangsa pasar sebesar 64% untuk produk X dengan asumsi perusahaan B tersebut merupakan pemimpin harga (yaitu perusahaan yang harga produknya selalu dipertimbangkan oleh perusahaan lain dalam menentukan harga jual produknya di pasar)
Selain yang diuraikan diatas, Monopoli juga ditimbulkan oleh beberapa faktor-faktor lainnya. Diantaranya yaitu :
Perusahaan memiliki sumber daya eksklusif(lain dari yang lain). Karena perusahaan memiliki dan menguasai sumber daya yang perusahaan lain tidak menguasai dan memilikinya maka berarti hanya perusahaan tersebutlah yang bisa menghasilkan barang yang dimaksud, sehingga di pasar perusahaan ini saja yang bisa menjual produk tersebut. Sebelum China dan konsorsium Inggris dan Prancis bisa membuat roket untuk membawa satelit ke orbitnya, maka NASA – USA monopoli untuk usaha ini.
Adanya skala ekonomis/Monopoli Alamiah. Suatu usaha yang akan dimasuki oleh perusahaan tentu saja memperhatikan keuntungan yang bakal didapatnya dari operasionalnya, sehingga bila kesempatan terbuka dan peluang untuk ada maka para pengusaha akan membuka usahanya dibidang yang dimaksud.
Akan tetapi meskipun kesempatan terbuka lebar untuk berusaha, selain perusahaan yang sudah ada, kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu relatif sangat kecil bahkan mungkin tidak ada karena peluang pasar yang sempit, biaya investasi yang besar dan biaya-biaya tak terduga lainnya. Umumnya kegiatan usaha ini berada pada pesektor pengolahan baja (industri baja) dan industri berat lainnya.
Di Indonesia perusahaan yang monopoli karena faktor ini misalnya adalah PT. Krakatau Steel di Cilegon Jawa Barat (sebelum tahun 2000).Kebijakan penentuan harga dan pemasarannya berada pada perusahaan itu sendiri.
Kebijakan Pemerintah/Hak Exclusive. Pemerintah bisa saja memberikan hak monopoli kepada pengusaha untuk menghasilkan produk tertentu yang dianggap penting bagi pemasukan negara dan mendukung pasokan pangan bagi masyarakat atau dalam rangka melindungi industri dalam negri. Dan untuk ini pemerintah memberikan jaminan dalam bentuk peraturan dengan tenggang waktu yang relatif sangat lama.
Artinya selama masa pemberian hak monopoli itu, hanya perusahaan yang ditunjuk saja dapat menghasilkan, menyediakan dan mengadakan produk yang dimaksud. Contohnya adalah PT. Bogasari yang ditunjuk untuk monopoli tepung terigu (Import), Dolog monopoli beras dan gula, Indocement monopoli semen (sekerang tidak) dan lain sebagainya. Bagi perusahaan ini kebijakan penentuan harga ada pada pemerintah sedangkan pemasarannya diserahkan pada perusahaan.
Amanat UUD. Untuk kasus Indonesia dalam UUD 1945 pasal 33 diamanatkan bahwa negara menguasai segala hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan mengelolahnya agar dapat didistribusikan keseluruh lapisan masyarakat. Negara menguasai dalam bentuk/melalui perusahaan negara yang ditunjuk untuk mengelolahnya, dengan ketentuan harga dan kebijakan pemasaran berada ditangan pemerintah. Contoh perusahaan ini di Indonesia misalnya adalah PT. PLN.
Pada perusahaan monopoli, umumnya penetapan harga berasal dari perusahaan itu sendiri dan berapa banyak barang yang dihasilkan juga tergantung dari kebijakan perusahaan.Bila perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang banyak maka dapat saja perusahaan menghasilkan barang dalam jumlah sedikit sehingga harganya relatif tinggi, atau menjualnya dengan harga murah tapi menghasilkannya dalam jumlah yang banyak. Akan tetapimengingat biaya produksi yang relatif tinggi maka perusahaan akan cenderung menghasilkan barang dalam jumlah yang paling efisien sehubungan dengan harga yang mampu dibayar oleh konsumen.
Perbedaan Harga (Deskriminasi Harga) pada Pasar Monopoli
Pada kenyataannya, meskipun suatu perusahaan monopoli pada suatu pasar, akan tetapiberdasarkan kepentingan dan latar belakang monopolinya, perusahaan monopoli dapat saja memberlakukan perbedaan harga dari suatu produk yang mempunyai ciri dan fungsi yang sama kepada konsumen. Hal ini dilakukan biasanya atas pertimbangan sosial dan rasa keadilan kepada masyarakat yang memerlukan tapi dengan pengahsilan terbatas. Karena pertimbangan tertentu, suatu perusahaan monopoli bisa saja mengalami kerugian dalam operasionalnya karena perusahaan ini melakukan kegiatannya sehubungan dengan penyediaan kebutuhan masyarakat banyak dengan harga yang relatif rendah/terjangkau ( umumnya perusahaan monopoli ini adalah milik pemerintah yang memang diperuntukkan mengelola sumber daya tidak semata untuk mencari keuntungan. Dulu di Indonesia terdapat perusahaan jawatan kereta api dan pegadaian yang menjalankan misi ini, terakhir perusahaan yang berstatus jawatan di Indonesia adalah TVRI-Januari 2002). Agar perusahaan ini dapat terus beroperasi maka ia mendapatkan subsidi dari pemerintah. Dalam bentuk usaha yang bersifat komersial dan dimiliki swasta murni (atau campuran dengan pemerintah), maka perusahaan monopoli akan melakukan subsidi silang melalui penjualan produknya dipasar. Artinya perusahaan menghasilkan produk dengan ciri dan fungsi yang sama akan tetapi dengan harga yang berbeda. Perbedaan harga ini bisa dilakukan dengan syarat :
Barang/Jasa tersebut relatif tidak dapat dipindahkan dari satu pasar kepasar lainnya. Artinya produsen hanya akan memberikan harga murah pada suatu produk untuk tempat-tempat tertentu yang dianggap sesuai dengan daya beli masyarakatnya dan umumnya sangat jauh dari barang yang sama yang dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Barang/Jasa itu memang memungkinkan untuk diberlakukannya perbedaan harga. Untuk produk yang sifatnya subjektif dan merupakan kebutuhan masal, seperti misalnya layanan kesehatan dari rumah sakit, PLN, dan makanan atau bahan baku.
Perbedaan nilai derajat elastisitas produk tersebut. Untuk daerah yang permintaannya lebih elastis dibandingkan dengan daerah lainnya maka harga dapat ditetapkan lebih rendah pada daerah yang dimaksud, sebaliknya pada daerah yang nilai derajat elastisitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya, sebaiknya harga jualnya juga lebih tinggi.
Apresiasi Masyarakat. Perusahaan dapat saja melakukan perbedaan harga untuk suatu produk yang sama dengan cara membedakan pelayanan penjualannya maupun kemasannya. Dan masyarakat menyadari hal ini sebagai suatu yang wajar. Masyarakat yang penghasilan rendah akan merasa berterima kasih dan menyadari mengapa harga produk yang dibelinya lebih murah dibandingkan dengan yang dibeli oleh konsumen lain yang berpenghasilan tinggi untuk produk yang sama dengan harga yang mahal. Misalnya saja mentega atau minyak goreng kiloan tanpa kemasan/dalam kemasan seadanya dan dijual di pasar tradisional sangat lebih murah dibandingkan dengan mentega dan minyak goreng yang dikemas dan dijual di supermarket.
Faktor-Faktor yang Menimbulkan Monopoli
Terdapat tiga factor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:
Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Satu contoh yang jelas dalam hal ini adalah “suara emas”dari seorang penyanyi terkenal atau kemampuan bermain yang sangat luar biasa oleh seorang pemain sepak bola. Hanya merekalah yang mempunyai kepandaian tersebut dan harus dibayar lebih mahal dari biasa apabila masyarakat ingin menikmatinya.
Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. Di dalam abad perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekali. Di berbagai kegiatan ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya sehingga produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang diperlukan dalam pasar. Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya akan menikmati skala ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar jumlahnya. Pada waktu perusahaan mencapai keadaan dimana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi adalah hampir menyamai jumlah permintaan wujud di pasar. Dengan demikian, sebagai akibat dari skala ekonomi yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga barangnya apabila produksi semakin tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya sehingga perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.
Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut. Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-peraturan yang seperti itu adalah :
Peraturan paten dan hak cipta. Perkembangan ekonomi yang pesat terutama di timbulkan oleh perkembangan teknologi. Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang diperlukan waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar. Agar usaha mengembangkan teknologi dengan tujuan untuk menciptakan barang baru akan memberi keuntungan kepada perusahaan, haruslah pemerintah melarang dan menghukum kegiatan bagi perusaahan lain yang menjiplak atau mencontohnya. Langkah seperti ini dilakukan dengan memberikan hak paten kepada perusahaan yang mengembangkan barang baru.
Hak cipta atau copy right merupakan bentuk lain dari hak paten, yaitu ia merupakan suatu jaminan hukum untuk menghidari penjiplakan. Tetapi hak cipta khusus diberikan kepada penulis buku dan penggubah labu.Dengan adanya hak cipta tersebut hanya penulis atau penggubah lagu saja yang mempunyai hak ke atas penerbitan buku yang ditulis dan lagu yang digubah.
Hak usaha eksklusif. Apabila skala ekonomi hanya dioeroleh perusahaan setelah perusahaan itu mencapai tingkat produksi yang sangat tinggi, kepentingan khalayak ramai akan dimaksimumkan apabila perusahaan diberi kesempatan untuk menikmati skala ekonomi itu, dan pada waktu yang sama diharuskan menjual produksinya dengan harga yang rendah. Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli akan timbul halangan untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menetapkan harga/tariff yang tinggi ke atas barang/jasa yang dihasilkannya. Keadaan seperti ini menimbulkan kerugian kepada masyarakat, karena mereka harus membayar produksi perusahaan itu dengan harga yang tinggi. Hak eksklusif yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam pasar belum menjamin bahwa harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Untuk menghindari agar perusahaan tidak mengambil tindakan yang seperti itu, pemerintah di samping memberikan hak monopoli, akan menetapkan harga/tarif penjualan dari barang/jasa yang disediakan perusahaan tersebut.
Pemaksimuman Keuntungan dalam Monopoli
PRODUKSI, HARGA DAN PENJUALAN
Telah dinyatakan bahwa dalam monopoli hanya ada satu perusahaan dalam pasar. Oleh karenanya permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas produksi perusahaan monopoli tersebut. Suatu monopoli akan dapat memperoleh harga penjualan yang tinggi apabila produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendah apabila produksi semakin banyak. Permintaan yang dihadapi oleh monopoli adalah berbeda dengan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Sebagai akibatnya dalam monopoli, harga selalu lebih tinggi dan hasil penjualan marjinal.
Contoh Angka:
Untuk lebih memahami sifat hubungan di antara jumlah produksi, harga, hasil penjualan total, dan hasil penjualan marjinal, di dalam tabel 12.1 dikemukakan suatu contoh hipotetis mengenai hal tersebut.
Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat dua kesimpulan penting. Apabila harga barang menjadi semakin menurun pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka:
Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin berkurang apabial produksi bertambah banyak. Setelah mencapai satu tingkat produksi tertentu pertambahannya akan menjadi negatif.
Pada umumnya hasil penjualan marjinal lainnya adalah lebih rendah daripada harga. Hanya pada waktu produksi mencapai satu unit hasil penjualan marjinal=harga.
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN : CONTOH ANGKA
Sifat-sifat biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan monopoli di dalam jangka pendek tidak berbeda dengan sifat-sifat biaya produksi jangka pendek yang telah dibahas sebelumnya. Telah dijelaskan sifat permintaan, harga, hasil penjualan total dan hasil penjualan marjinal dari suatu perusahaan monopoli. Dengan demikian sekarang telah dapat dikumpulkan informasi yang cukup untuk menerangkan tentang prinsip penentuan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan dalam perusahaan monopoli.
Pendekatan Hasil Penjualan Total-Biaya Total
Pendekatan ini akan diterangkan menggunakan tabel 12.2, yang membandingkan data hasil penjualan total dengan biaya total. Melalui perbandingan tersebut dapat ditentukan keuntungan yang diperoleh, atau kerugian yang dialami pada berbagai tingkat produksi. Data yang hipotetis tersebut dibuat dengan menggunakan pemisalan berikut:
Biaya tetap total adalah Rp. 4000. Berdasarkan pemisalan ini maka apabila perusahaan tidak beroperasi, yang berarti jumlah produksi adalah 0, biaya total adalah Rp. 4000
Sehingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin berkurang belum berlaku. Berarti biaya marjinal semakin rendah, apabila produksi ditambah. Keadaan ini di gambarkan oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit.
(tabel 12.2)
Dengan adanya data mengenai hasil penjualan total dan biaya total seperti diterangkan di atas sekarang dapat ditentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal-Biaya Marjinal
Untuk menerangkan pendekatan ini terlebih dahulu perlu dihitung hasil penjualan marjinal dan biaya marjinal.
(tabel 12.3)
Data hasil penjualan marjinal yang ditunjukkan dalam kolom (2) diambil dari data yang sama dalam kolom (4) dari tabel 12.1. data dalam kolom (3) dihitung dengan formula berikut:MC=TC2 –TC1. Data mengenai dat total (TC) diambil dari tabel 12.2, kolom (4). Berdasarkan kepada data dalam kolom (2), (3) dan (4) dapat ditunjukkan tambahan keuntungan pada setiap tingkat produksi. Apabila perusahaan tidak memproduksikan barang, biaya yang ditanggung perusahaan adalah Rp. 4000 dan ini meliputi biaya tetap yang mempengaruhi keuntungan. Oleh sebab itu dalam kolom (3) data tersebut dihitung sebagai “biaya marjinal”.
Berdasarkan kolom (4) dalam (5) ditentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat produksi. Data dalam kolom (3) jelas menunjukkan bahwa keuntungan maksimum tercapai pada tingkat produksi 3 atau 4 unit. Namun demikian dalam analisis dikatakan perusahaan itu akan memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi tersebut MC=MR,yaitu masing-masing bernilai Rp.6000.
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN SECARA GRAFIK
Dalam bagian ini akan diterangkan pemaksimuman keuntungan dalam perusahaan monopoli dengan menggunakan pendekatan secara grafik.
Kurva Permintaan, Penjualan Total dan Penjualan Marjinal
Gambar 12.1
Kurva hasil Penjualan Total, Rata-rata dan Marjinal
Kurva hasil penjualan total (TR), kurva hasil penjualan rata-rata (D=AR), dan kurva hasil penjualan marjinal (MR) dalam gambar 12.1 dibuat berdasarkan data dalam tabel 12.1. Sampai kepada jumlah produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus mengalami kenaikan, dan kenaikan tersebut adalah pada tingkat yang semakin menurun. Sesudah jumlah produksi mencapai 6 unit hasil penjualan total semakin berkurang. Pada waktu jumlah produksi adalah 10 unit, hasil penjualan total adalah nol.
Menentukan Keuntungan Maksimum
Di dalam gambar 12.2 dan gambar 12.3 ditunjukkan cara menentukan keuntungan maksimum monopoli secara grafik. Di dalam gambar 12.2 keuntungan maksimum ditentukan dengan menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan dalam gambar 12.3 keuntungan maksimum tersebut ditentukan dengan menggunakan pertolongan kurva biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal.
Kurva TR dalam Gambar 12.2 menggambarkan hasil penjualan total, dan kurva TC menggambarkan kurva biaya total. Apabila kurva TC berada di atas kurva TR, maka keadaan ini berarti biaya total melebihi hasil penjualan total, yaitu kedudukan yang merugikan perusahaan.keuntungan hanya dapat dinikmati apabila TR-TC > 0, dan ini berlaku antara titik A dan B.
Gambar 12.3 menunjukkan cara untuk menentukan tingkat produksi dimana keuntungan maksimumdi capai dengan menggunakan pendekatan hasil MR = MC. Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan bentuk kurva-kurva tersebut. Seterusnya telah diterangkan bahwa keuntungan maksimum dapat ditentukandengan melihat pada tingkat produksi yang mana keadaan MR = MC wujud.
Gambar 12.2
Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Gambar 12.3
Hasil Penjualan Marjinal, biaya Marjinal, dan Keuntungan Maksimum
ADAKAH MONOPOLI KEUNTUNGANNYA BERLEBIHAN?
Dalam Pasar Monopoli kebanyakan orang berpendapat bahwa keuntungan yang luar biasa adalah suatu hal yang penting. Ini merupakan pandangan yang kurang tepat. Dalam Gambar 12.4 ini akan menunjukkan keadaan dimana monopoli tidak mendapat keuntungan tetapi juga tidak menderita kerugian (untung normal).
Gambar 12.4
Monopoli yang memperoleh untung normal dan kerugian
Kurva Rugi menunjukan keadaan dimana monopoli mengalami kerugian. Kerugian yang paling minimum apabila monopoli memproduksikan sebanyak Q1 karena pada tingkat produksi tersebut MR1=MC1. Biaya total yang dikeluarkan adalah OQ1 X OP1. Dengan demikian kerugian yang dialami perusahaan monopoli tersebut adalah ditunjukan kotak P1 ABC. Apabila perusahaan memproduksi lebih tinggi atau lebih rendah dari Q1, kerugian yang akan dialami akan lebih besar lagi.
MONOPOLI DAN KURVA PENAWARAN
Dalam bab sebelumnya, di dalam jangka pendek sebagian dari kurva MC, yaitu terletak diatas kurva AVC, dapat juga dipandang sebagai kurva penawaran. Bagian dari kurva MC tersebut, di samping menunjukkan biaya marjinal pada berbagai tingkat produksi, menunjukkan pula jumlah penawaran perusahaan pada berbagai tingkat harga. Marilah kita ingat kembali sifat dari kurva penawaran. Kurva penawaran menunjukkan hubungan di antara tingkat harga dan jumlah barang yang ditawarkan.
Gambar 12.5
Pembuktian tentang Ketiadaan Kurva Penawaran dalam Monopoli
Di dalam pasar Monopoli biaya Marjinal tidak menunjukkan sifat kurva penawaran seperti yang diterangkan diatas. Coba perhatikan gambar 12.5 diatas. Misalnya pada mulanya permintaan adalah D0D0 dan hasil penjualan marjinal adalah MR1. Sedangkan biaya Marjinal adalah MC. Maka keuntungan maksimum akan dicapai apabila produksi sebanyak Q. tetapi sekarang tingkat harga mencapa P1. Dengan demikian sekarang kita mendapati ada dua tingkat harga (P0 P1) tetapi hanya satu jumlah produksi/penawaran (Q) keadaan ini menyebabkan kurva penawaran untuk suatu perusahaan monopoli tidak dapat digambarkan atau ditunjukan.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan : Di dalam perusahaan monopoli, atau perusahaan dalam pasar lainnya yang kurva permintaan ke atas hasil produksinya bersifat menurun dari kiri ke kanan bawah, kurva penawarannya tidak dapat ditunjukkan karena tidak terdapat sifat hubungan yang tetap diantara harga dan jumlah yang ditawarkan/diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Monopoli dan Diskriminasi Harga
PENENTUAN HARGA DI SETIAP PASAR
Sekiranya suatu perusahaan monopoli ingin melaksanakan diskriminasi harga, persoalan yang pertama yang harus dipecahkan adalah harga yang akan ditetapkan ditiap tiap pasar agar keuntungan dapat di maksimum kan. Misalkan kurva biaya total rata rata (AC) dan biaya marginal (MC) monopoli adalah seperti yang ditunjukan dalam gambar 12.6. Seterusnya misalkan pula hasil produksi perusahaan monopoli tersebut dijual dipasar yaitu :
Pasar dalam negri, yang kurva permintaan (Dd) dan hasil penjualan marginalnya (MRd) adalah seperti ditunjukkan dalam grafik (i)
Pasar luar negri, yang kurva permintaan (Dw) dan hasil penjualan marginalnya (MRw) adalah seperti dalam grafik (ii)
Gabungan permintaan dikedua pasar tersebut Dd + Dw ditunjukkan dalam gambar 12.6 (iii) yaitu kurva D = AR. Berarti D = AR adalah sama dengan Dd + Dw. Kurva MR = MRd + MRw.
PERBANDINGAN EFISIENSI MONOPOLI DAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Biaya Produksi Sama
Perbandingan efisiensi diantara pasar persaingan sempurna dan monopoli dalam menggunakan sumber sumber daya, memproduksikan, dan meminimumkan biaya prodouksi per unit., ditunjukkan dalam gambar 12.7. Dalam gambar 12.7 (i) ditunjukan permintaan (DD) dan penawaran (SS) di dalam pasar persaingan sempurna. Dengan demikian harga adalah Ps dan jumlah barang yang diperjual belikan dipasar adalah Qs. Telah diterangkan bahwa (i) kurva penawaran pasar persaingan sempurna adalah gabungan kurva biaya marginal perusahaan- perusahaan, dengan demikian SS = ∑MC, dan (ii) setiap perusahaan memperoleh keuntungan normal, berarti harga adalah sama dengan biaya produksi per unit yang paling minimum.
Biaya Produksi Berbeda
Kesimpulan kesimpulan dalam analisis sebelumnya hanyalah benar apabila dianggap kurva biaya produksi di pasar persaingan sempurna adalah sama di dalam monopoli. Dalam gambar 12.9 ditunjukkan efek dari biaya produksi yang berbeda diantara pasar persaingan sempurna dan monopoli terhadap harga dan jumlah produksi dalam monopoli. Kurva DD menggambarkan permintaan dikedua pasar, MC adalah biaya marginal dikedua pasar apabila dimisalkan biaya produksi adalah sama dan MR adalah hasil penjualan marginal dalam pasar monopoli. Dengan demikian maka (i) produksi dan harga dipersaingan sempurna adalah Qs dan Ps dan (ii) Produksi dan harga di monopoli adalah Qm dan Pm
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pasar untuk suatu barang dikatakan sebagai pasar monopoli apabila hanya ada satu produsen untuk barang tersebut.Oleh karena itu perusahaan tunggal ini menghadapi keseluruhan kurva permintaan pasar.
Penentuan harga atau jumlah barang yang di produksi pada suatu perusahaan monopoli dapat mempengaruhi pasar sedangkan keputusan perusahaan dalam persaingan sempurna mengenai jumlah output yang akan di produksi tidak berpengaruh terhadap harga pasar. Dalam pasar monopoli, keputusan output perusahaan akan mempengaruhi harga barang itu. Dalam hal ini pasar monopoli merupakan kasus ekstrim yang berlawanan dengan bentuk pasar persaingan sempurna.
Secara teknis, sebuah perusahaan monopoli dapat memilih salah satu titik pada kurva permintaan pasar dimana ia akan beroperasi. Perusahaan itu dapat juga memilih harga pasar atau jumlah output (tetapi tidak keduanya).
SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran yang ingin disampaikan, silahkan menyampaikan kepada kami. Apabila terdapat kesalahan mohon di maklumi.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pegantar. Jakarta: Rajawali Pers, 2009
Adiningsih, Sri. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE, 1991
Riski Utama, ”Isi Makalah Pasar Monopoli (semester 1) “
https://www.academia.edu/12318398/Isi_Makalah_Pasar_Monopoli_semester_1_
Muhamad Kaharudin,”Makalah:Pasar Monopoli”. 27 November 2015
http://muhamadkaharudin.blogspot.com/2015/11/makalah-pasar-monopoli.html
Irfan Abdurrohim, “Makalah Tentang Pasar Monopoli”. 12 April 2016
http://irfanabdurrohim10.blogspot.com/2016/04/makalah-tentang-pasar-monopoli.html
Selvi Handayani Puspita, “Makalah Pasar Monopoli”. 1 November 2016
http://hselvipuspita.blogspot.com/2016/11/makalah-pasar-monopoli.html
Munika Sulistiawati,”Makalah Pasar Monopoli”. 30 Agustus 2014
https://munikasulistiawati.wordpress.com/2014/08/30/makalah-pasar-monopoli/
Intan Chiechielita,”Makalah Pasar Monopoli”. 8 November 2014
http://intanchiechielita.blogspot.com/2014/11/makalah-pasar-monopoli.html
Adji,Wahyu dkk,2007,”ekonomi untuk sma kelas x”,Jakarta
http://mslm16.blogspot.com/2013/05/makalah-pasar-monopoli.html
Andi Prayoga, “Makalah Monopoli”. 1 Maret 2016
http://prayogaandi1.blogspot.com/2016/03/makalah-monopoli.html
Arman Slalu Sukses, “Makalah Pasar Monopoli.pdf”.29 Januari 2016
https://www.scribd.com/doc/214603087/Makalah-Pasar-Monopoli-Siap-Cetak
21