Academia.eduAcademia.edu

RASIO KEUANGAN

BAB IV RASIO KEUANGAN 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) A. Rasio Lancar (Current Ratio) Aktiva Lancar Current Ratio = -------------------------Hutang Lancar Rasio lancar sangat berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya. Semakin tinggi rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditor. Current ratio 2.0 kadang-kadang sudah memuaskan bagi suatu perusahaan, tetapi jumlah modal kerja dan besarnya rasio tergantung pada beberapa faktor, suatu standard atau rasio yang umum tidak dapat ditentukan untuk seluruh perusahaan. Current ratio 2.0 hanya merupakan kebiasaan dan akan digunakan sebagai titik tolak untuk mengadakan penelitian atau analisa lebih lanjut. Bagi perusahaan yang mempunyai hubungan baik dengan kreditor atau posisinya kuat terhadap pemasok, mungkin perusahaan tidak perlu memiliki rasio yang tinggi. Sebagai contoh supermarket. Posisi supermarket terhadap pemasok biasanya adalah cukup kuat. Dengan kondisi demikian maka supermarket dapat membayar hutangnya setelah 3 atau 4 bulan, sedangkan penjualan dilakukan secara tunai. Dalam kondisi demikian rasio lacar tidak perlu terlalu Rasio lancar mempunyai sifat tingginya berubah-ubah dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, pada toko pakaian ketika menjelang hari-hari raya permintaan akan pakaian mulai meningkat, kemudian menurun mencapai titik terbawah lagi pada hari raya tersebut. Untuk menghadapi kenaikan permintaan tersebut toko pakaian harus menaikkan besarnya persediaan. Kalau peningkatan persediaan barang dagangan tersebut dibiayai dengan cara mengurangi uang tunai perusahaan, maka rasio lancar perusahaan tidak mengalami perubahan. Sebab pada transaksi seperti itu hanya struktur aktiva lancarnya saja yang mengalami perubahan, sedangkan nilai total aktiva lancar dan nilai total passiva lancarnya tidak mengalami perubahan, sehingga rasio lancar tidak mengalami perubahan. Akan tetapi jika penumpukan persediaan dilaksanakan dengan cara dibiayai dari pinjaman jangka pendek, maka ketika volume penjualan tinggi, rasio lancar perusahaan akan menurun. Oleh karena itu untuk mengukur tingginya likuiditas perusahaan lebih baik untuk mempergunakan angka perputaran modal kerja daripada mempergunakan rasio lancar. Adapun pertimbangannya ialah karena angka perputaran modal kerja tidak banyak dipengaruhi oleh sifat musiman, relatif dibandingkan dengan rasio lancar. Laboratorium Pengembangan Akuntansi B. Rasio Uji Cair (Acid Test Ratio) Aktiva Lancar - Persediaan Acid test ratio = --------------------------------------Hutang Lancar Rasio ini sering juga disebut sebagai Quick ratio, dimana rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir menjadi uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang. Jika current ratio tinggi tapi quick rationya rendah menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam persediaan. Sebagai pegangan kasar biasanya angka 1.0 untuk rasio uji cair merupakan angka minimum yang perlu dipertahankan oleh perusahaan agar perusahaan tidak mengalami ketidakmampuan dalam membayar hutang-hutang jangka pendeknya. C. Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio ini untuk mengukur jumlah kas tersedia dibanding dengan hutang lancar. Pengertian kas kadang-kadang diperluas dengan setara kas (cash equivalent) meliputi surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Rumus perhitungannya adalah : Kas + Surat Berharga ----------------------------------- = X Hutang Lancar D. Perputaran Piutang (Turn Over Receivable) Hasil Penjualan Kredit Turn Over Receivable = -------------------------------------Rata-rata Piutang Rasio perputaran piutang memberikan analisa mengenai beberapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk piutang kebentuk uang tunai, kemudian kembali kebentuk piutang lagi. Rata-rata piutang kalau memungkinkan dapat dihitung secara bulanan (saldo tiap-tiap akhir bulan dibagi tigabelas) atau tahunan yaitu saldo awal tahun ditambah saldo akhir tahun dibagi dua. Makin tinggi rasio (turn over) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif, dll. Kalau tujuannya hanya sekedar untuk menilai tingginya likuiditas aktiva lancar jangka pendek, andaikan masa penagihan rata-rata angkanya sudah tersedia, maka rasio perputaran piutang tidak diperlukan lagi. Apabila masa penagihan rata-ratanya rendah, maka rasio perputaran piutang mempunyai nilai yang tinggi. E. Lama Penagihan Rata-rata (Average Collection Period) Piutang Usaha ------------------------- X 365 hari = …… hari Penjualan Kredit Laboratorium Pengembangan Akuntansi Atau 365 hari ------------------------Perputaran Piutang = …… hari Rasio ini biasanya dipergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat likuiditas aktiva lancar yang berbentuk piutang jangka pendek. Dalam menginterprestasikan rasio lama penagihan rata-rata ini, dasar perbandingan yang paling tepat dipergunakan ialah jangka waktu kredit penjualan. Misalkan jangka waktu kredit penjualan yang dipergunakan oleh perusahaan adalah dua bulan (60 hari), dan masa penagihan rata-rata sebesar 49 hari, maka dapat diinterprestasikan bahwa tingkat likuiditas sangat tinggi. Sedangkan apabila jangka waktu kredit penjualan yang dipergunakan satu bulan, maka berarti sekitar 19% dari piutang telah mengalami keterlambatan pembayaran selama rata-rata 19 hari. F. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Harga Pokok Penjualan Turn Over Persediaan = ------------------------------------------Persediaan Barang Dagangan Rata-rata Turn over ini menunjukkan berapa kali jumlah persediaan barang dagangan diganti atau dijual dalam satu tahun. Perputaran yang tinggi menunjukkan tingkat persediaan yang ada cukup baik. Untuk perusahaan dagang, perputaran persediaannya disebut merchandise turnover. Sedangkan untuk perusahaan pabrik, perputaran persediaan bisa dalam bentuk perputaran bahan baku, bahan pembantu, suku cadang, barang setengah jadi atau perputaran persediaan dalam proses. Rasio perputaran persediaan hanya perlu dihitung pada perusahaan yang keberadaan persediaan cukup penting, baik dalam menunjang kegiatan usaha maupun sebagai barang yang dijual. 2. Rasio Solvabilitas A. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva (Ratio of Owner’s Equity to Total Assets) Rasio ini menunjukan pentingnya sumber modal pinjaman dan tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini disebut juga proprietory ratio yang menunjukan tingkat solvabilitas perusahaan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat direalisir sesuai dengan yang dilaporkan dalam neraca. Rumus perhitungannya adalah : Modal Sendiri ---------------------- = X Total Aktiva Laboratorium Pengembangan Akuntansi B. Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap (Ratio of Owner’s Equity to Fixed Assets) Jika rasio ini lebih dari 100 % berarti modal sendiri melebihi total aktiva tetap dan menunjukan aktiva tetap seluruhnya dibiayai oleh pemilik perusahaan dan sebagian dari aktiva lancar juga dibiayai oleh pemilik perusahaan. Sebaliknya jika rasio dibawah 100 %berarti sebagian aktiva tetapnya dibiayai dengan modal pinjaman jangka pendek / jangka panjang sedang aktiva lancarnya seluruhnya dibiayai dengan modal pinjaman. Rumus perhitungannya : Modal Sendiri ------------------------ = X Aktiva Tetap C. Rasio Aktiva Tetap dengan Hutang Jangka Panjang Rasio ini mengukur tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor jangka panjang . Disamping itu juga menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman baru dengan jaminan aktiva tetap. Semakin tinggi rasio ini semakin besar jaminan dan kreditor jangka panjang semakin aman atau terjamin dan semakin besar kemampuan perusahaan untuk mencari pinjaman. Rumus perhitungannya : Total Aktiva Tetap ----------------------------------------- = X Total Hutang Jangka Panjang D. Nilai Buku Saham Nilai buku per lembar saham menunjukkan jumlah rupiah yang akan dibayarkan kepada setiap lembar saham apabila perusahaan pada saat itu dibubarkan dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat direalisir atau dijual dengan harga yang sama dengan nilai bukunya. Dalam penghitungannya nilai buku saham jika ada saham yang sudah dipesan (subscribed) walaupun saham tersebut belum diserahkan kepada pemesan, maka jumlah tersebut harus ditambahkan pada jumlah modal yang sudah beredar. Sebaliknya bila ada saham yang dibeli kembali oleh perusahaan (treasury stock) maka harus dikurangkan terhadap jumlah modal saham yang beredar. Rumus ratio ini adalah sebagai berikut: Modal Saham --------------------------------- = X Jumlah lembar saham E. Rasio Total Hutang terhadap Total Aktiva (Total Debt to Total Assets Ratio) Semakin tinggi rasio ini semakin tinggi resiko keuangan perusahaan. Dalam batas tertentu bank akan sulit untuk mengabulkan permohonan kredit. Hanya saja setiap bank batasnya berbeda. Rumus perhitungannya adalah : Total Hutang --------------------------- = ……. % Total Aktiva Laboratorium Pengembangan Akuntansi 3. Rasio Rentabilitas A. Rasio Laba Usaha dengan Aktiva Usaha (Ratio Operating Income dengan Operating Assets) Profitability suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau assets yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut (operating assets). Yang dimaksud dengan operating assets adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktivaaktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan. Rumus perhitungannya adalah : Laba Usaha ---------------------------- = Aktiva Usaha X Rasio ini akan mencerminkan keuntungan yang diperoleh tanpa mengingat dari mana sumber modal dan menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam melaksanakan operasi sehari-hari. B. Perputaran Aktiva Usaha ( Operating Assets Turnover) Rumus ratio Perputaran Aktiva Usaha: Penjualan ------------------------- = Aktiva Usaha X Rasio ini menunjukkan seberapa jauh aktiva telah dipergunakan di dalam kegiatan perusahaan atau menunjukkan berapa kali operating assets berputar dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Turnover yang tinggi menunjukkan management yang efektif tetapi dapat juga turnover yang tinggi disebabkan aktiva perusahaan yang sudah tua dan sudah habis disusut, jadi turnover yang tinggi ini karena keadaan perusahaan. C. Rasio Laba Kotor atas Penjualan (Gross Profit Margin on Sales) Rasio ini mengukur tingkat profitabilitas produk sebelum dibebani oleh biaya-biaya yang lain. Perubahan rasio laba kotor bisa saja terjadi karena perubahan dalam kebijaksanaan penjualan, misalnya tingkat potongan atau adanya produk baru. Rumus perhitungannya : Laba Kotor ------------------------ = ……… % Penjualan D. Rasio Laba Usaha atas Penjualan (Operating Margin Ratio) Laba usaha (laba operasi) adalah laba dari kegiatan utama perusahaan. Oleh karena itu sudah seharusnya laba ini memberikan hasil lebih besar dibanding dari laba yang bukan utama. Rumus perhitungannya : Laboratorium Pengembangan Akuntansi Laba Usaha ------------------------ = ……… % Penjualan E. Rasio Laba Bersih atas Penjualan (Net Margin Ratio) Rasio ini mengukur hasil akhir dari kegiatan operasi perusahaan. Selisih laba bersih dengan rasio laba usaha dapat mencerminkan berapa beban yan ditanggung perusahaan untuk biaya-biaya non operasional. Rumus perhitungannya : Laba Bersih ------------------------ = ……… % Penjualan F. Operating Ratio Operating ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi menunjukkan keadaan yang kurang baik karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba kecil. Tetapi rasio yang tinggi mungkin tidak hanya disebabkan oleh faktor intern yang dapat dikendalikan oleh manajemen, tetapi juga faktor ekstern misalnya faktor harga yang sulit dikendalikan oleh manajemen. Rumus perhitungannya : Harga Pokok + Biaya Operasi ------------------------------------------ = ……… % Penjualan G. Rasio Tingkat Pengembalian Investasi (Return on Investment, ROI) Tujuan perhitungan rasio ini adalah untuk mengetahui sampai seberapa jauh aset yang digunakan dapat menghasilkan laba. Laba usaha berarti laba dari kegiatan utama perusahaan. Aktiva operasi adalah aktiva yang dipakai untuk menghasilkan laba usaha tersebut. Dengan kata lain, aset yang dihitung disini hanya aset yang memberikan konstribusi terhadap pencapaian laba usaha. Penyertaan yang biasanya menghasilkan pendapatan lain (di luar laba usaha) tidak dihitung. Demikian halnya dengan aktiva lain-lain. Aktiva lain-lain ada yang berupa aktiva belum selesai atau aktiva tidak operasional. Oleh karena itu juga tidak diikutsertakan dalam pengertian aktiva operasi. Rumus perhitungannya adalah : Laba Usaha -----------------------Aktiva Operasi = ……… % atau Laba Usaha ------------------Penjualan Laboratorium Pengembangan Akuntansi X Penjualan ---------------------Aktiva Operasi H. Rasio Tingkat Pengembalian Aset (Return on Assets, ROA) Dengan rasio akan nampak seberapa besar tingkat produktifitas seluruh aset. Perbedaan hasil perhitungan antara ROI dengan ROA akan diketahui sampai seberapa jauh tingkat aset penunjang atau tidak produktif dan hasil sampingan perusahaan. Rumus perhitungannya adalah : Laba Bersih -----------------------Total Aktiva = ……… % I. Rasio Laba Bersih atas Modal (Return on Equity) Rasio ini berguna untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang diperoleh dari penanam modal. Pengertian modal disini adalah semua modal yang tertanam di perusahaan, termasuk di dalamnya saldo laba (laba ditahan). Rumus perhitungannya : Laba Bersih -----------------------Modal Sendiri = ……… % J. Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share, EPS) Rasio ini untuk mengukur laba bersih per lembar saham (maksimum) yang mungkin diperoleh pemegang saham. Dikatakan maksimum, karena yang dibagi biasanya adalah kurang dari EPS. Rasio ini adalah satu-satunya rasio yang muncul di laporan keuangan, bisanya dicantumkan di bawah laba bersih. Rumus perhitungannya adalah : Laba Bersih --------------------------------- = ……… % Jumlah Lembar Saham Laboratorium Pengembangan Akuntansi Kasus: Buatlah sheet dalam File PT. MARGAJAYA HUTAMA dengan nama: Rasio_Keu dan buatlah format table dengan kolom sebagai berikut: PT. MARGAJAYA HUTAMA ANALISA RATIO KEUANGAN JENIS RATIO DESKRIPSI RATIO LIKUIDITAS: CURRENT RATIO ACID-TEST RATIO AKTIVA LANCAR/HUTANG LANCAR AKTIVA LANCARPERSEDIAAN/HUTANG LANCAR AVERAGE COLLECTION PERIOD PIUTANG X 365/PENJUALAN KREDIT INVENTORY TURNOVER HPP/PENJUALAN TOTAL ASSETS TURNOVER PENJUALAN/TOTAL ASSET RATIO SOLVABILITAS: RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL AKTIVA (RATIO OF OWNER’S EQUITY TO TOTAL ASSETS) RASIO MODAL SENDIRI DENGAN AKTIVA TETAP (RATIO OF OWNER’S EQUITY TO FIXED ASSETS) MODAL SENDIRI/TOTAL AKTIVA RASIO AKTIVA TETAP DENGAN HUTANG JANGKA PANJANG NILAI BUKU SAHAM RASIO TOTAL HUTANG TERHADAP TOTAL AKTIVA (TOTAL DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO) RATIO RENTABILITAS RASIO LABA USAHA DENGAN AKTIVA USAHA (RATIO OPERATING INCOME DENGAN OPERATING ASSETS) PERPUTARAN AKTIVA USAHA ( OPERATING ASSETS TURNOVER) RASIO LABA KOTOR ATAS PENJUALAN (GROSS PROFIT MARGIN ON SALES) RASIO LABA USAHA ATAS PENJUALAN (OPERATING MARGIN RATIO) RASIO LABA BERSIH ATAS PENJUALAN (NET MARGIN RATIO) MODAL SENDIRI/AKTIVA TETAP AKTIVA TETAP/HUTANG JANGKA PANJANG MODAL SAHAM/JUMLAH LEMBAR SAHAM TOTAL HUTANG/TOTAL AKTIVA LABA USAHA/AKTIVA USAHA PENJUALAN/AKTIVA USAHA LABA KOTOR/PENJUALAN LABA USAHA/PENJUALAN LABA BERSIH/PENJUALAN Laboratorium Pengembangan Akuntansi 2001 2002 OPERATING RATIO RASIO TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI (RETURN ON INVESTMENT, ROI) RASIO TINGKAT PENGEMBALIAN ASET (RETURN ON ASSETS, ROA) (HARGA POKOK PENJUALAN+BIAYA OPERASI)/PENJUALAN LABA BERSIH/TOTAL ASSET LABA BERSIH/TOTAL AKTIVA RASIO LABA BERSIH ATAS MODAL (RETURN ON EQUITY) LABA BERSIH/MODAL LABA PER LEMBAR SAHAM (EARNING PER SHARE, EPS) LABA BERSIH/JUMLAH LEMBAR SAHAM BEREDAR Laboratorium Pengembangan Akuntansi