RANGKUMAN TENTANG SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA
Dyah Ayuningtyas
NIM 182410103031
Kelas Pengantar Ilmu Komputer A
SISTEM INFORMASI
1. KONSEP DASAR SISTEM
Sistem : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
A. Karakteristik Sistem
1. Memiliki komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu
sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat
disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat
disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka
perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang
sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
2. Batas sistem (boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu
system dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup
(scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
5. Masukan sistem (input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance
input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal
input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam
system komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.
6. Keluaran sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
7. Pengolah sistem (Process)
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang
diinginkan.
8. Sasaran sistem
Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
B. Klasifikasi Sistem :
1. Sistem abstrak ; sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara
fisik (sistem teologia)
2. Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dll.)
3. Sistem alamiah ; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar
angkasa, sistem reproduksi dll.
4. Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia
yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut humanmachine system (contoh;
sistem informasi)
5. Sistem Tertentu (deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)
6. Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
7. Sistem tertutup (close system) ; sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur
tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak
ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
8. Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem terotomasi ;
yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berineraksi dengan kontrol oleh
satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat
modern.
Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;
- Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape).
- Perangkat lunak (sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi,
- program aplikasi).
- Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran
dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
- Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
- Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori :
1. On-line systems
Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area dimana input
tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area
dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya
ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta
api, perbankan dll.
2. Real-time systems
Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang
sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif
sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time
biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik
atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya
berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai
dan lingkungan yang dipetakan.
3. Decision support system + strategic planning system
Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu para
manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi.
Digunakan untuk sistem penggajian, system pemesanan, sistem akuntansi dan sistem
produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya
merekam dan menampilkan data tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa
statistik dan menampilkan informasi dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana
laporan konvensional.
4. Knowledge-based system
Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang
pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP
dan PROLOG.
Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :
-
-
Sistem terspesialisasi adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang
berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat)
Sistem besar adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukan
perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian
besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
Sistem sebagai bagian dari sistem lain, sistem selalu merupakan bagian dari system
yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
Sistem berkembang, walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir semua
sistem selalu berkembang.
C. Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :
1. Pemakai ; Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan
eksekutif.
2. Manajemen ; Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang
bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang
terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat
dalam strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan.
Kelompok manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan
orang, waktu dan uang, misalnya ; “ sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi
x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam bulan dengan melibatkan
programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.
3. Pemeriksa ; Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi
dimana system tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya
pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuranukuran standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
4. Penganalisa sistem ; Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :
•
•
•
•
Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan,
bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai
bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain
pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang
mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman
dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya
ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah
hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.
5. Pendesain sistem ; Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa
kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian
ditransformasikan ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh
programmer.
6. Programmer ; Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima
dari pendesain.
7. Personel pengoperasian ; Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya
jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup.
Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak
membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
D. Hal mendasar dalam pengembangan sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem
yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini
dipengaruhi sejumlah hal, yaitu :
1. Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat.
Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas,
kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa
pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai
70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian
perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
2. Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan
50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah
sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat
tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa
dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara
untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan
sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.
3. Maintabilitas, perawatan mencakup ; modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat
keras untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting
dalam pengoperasian sistem), modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan
pemakai. Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan
pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan
pelacakan kesalahan.
2. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
Informasi: data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan
dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data
menjadi suatu informasi == input - proses – output.
Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif
tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level
manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.
Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.
Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi
biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan,
kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan
perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan
ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi
penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating
information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu). Kualitas Informasi ;
tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
- Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
- Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat.
- Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau cost benefit.
A. Definisi Sistem Informasi:
“Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
penggunanya.”
Atau ;
“Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi
untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi”
Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual,
model manajemen dan basis data.
Dari definisi di atas terdapat beberapa kata kunci :
a. Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin
Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan
informasi
Sistem manusia mesin: ada interaksi antara manusia sebagai pengelola dan mesin
sebagai alat untuk memroses informasi. Ada proses manual yang harus dilakukan
manusia dan ada proses yang terotomasi oleh mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu
prosedur/manual sistem.
b. Sistem basis data terintegrasi
Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah data base
manajemen system.
c.
Mendukung Operasi
Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi organisasi.
Istilah Sistem Informasi:
- Manajemen Information System
- Information Processing Syste
- Information Decision System
- Information System.
Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk
mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.
Menurut Robert A. Leitch ; sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Mc Leod : Sistem informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk
mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk
menampilkan informasi.
Gordon B. Davis : Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima masukan data dan
instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya.
B. Komponen Fisik Sistem Informasi:
a. Perangkat keras komputer: CPU, Storage, perangkat Input/Output, Terminal untuk
interaksi, Media komunikasi data.
b. Perangkat lunak komputer: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya),
perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi
(aplikasi akuntansi dll).
c. Basis data: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
d. Prosedur: langkah-langkah penggunaan sistem
e. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
- Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan
melakukan inquiry = operator);
- First level manager: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan
perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan
keputusan level menengah ke bawah.
- Staff specialist: digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
- Management: untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis
khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang.
- Aplikasi = program + prosedur pengoperasian.
C. Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan Sistem Informasi disebut sebagai proses Pengembangan Sistem (System
Development). Pengembangan sistem didefinisikan sebagai :
Aktivitas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk
menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan
(opportunities) yang timbul.
Menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Sistem adalah kombinasi dari berbagai sumber daya yang bekerjasama untuk
merubah suatu masukan menjadi keluaran yang bermanfaat.
Untuk menghasilkan suatu sistem informasi dibutuhkan :
1. System Analysis
2. System Development
System Analysis
Upaya mendapatkan gambaran bagaimana sistem bekerja dan masalah-masalah apa saja
yang ada pada sistem. Proses pengumpulan dan menaksirkan fakta-fakta, mendiagnosa
masalah-masalah dan menggunakan informasi untuk merekomendasikan perbaikan
sistem.
System Development
Langkah-langkah mengembangkan sistem informasi yang baru berdasarkan gambaran
cara kerja sistem & permasalahan yang ada. Proses perencanaan sistem bisnis baru atau
sistem pengganti atau sistem yang melengkapi sistem yang sudah ada.
Prinsip Pengembangan Sistem
a. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
b. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
d. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.
e. Jangan takut membatalkan proyek sistem.
f. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.
Alasan Pengembangan Sistem
a. Adanya permasalahan (problem) yang timbul pada sistem yang lama berupa
adanya ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi pada sistem.
b. Untuk meraih kesempatan (opportunities) berupa perkembangan teknologi yang
terus berkembang.
c. Adanya instruksi-instruksi (directives) berupa instruksi langsung dari pimpinan
atau pemerintah.
Tim Pengembang Sistem
Sumber daya (resource) yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem informasi :
1. Development Team (Tim Pengembang)
Untuk mengembangkan sistem informasi perlu dibentuk Tim Pengembang
(Development Team) terdiri dari :
1. Project Manager
2. Business Analyst
3.
4.
5.
6.
System Analyst
Programmer
Change Manager
User
2. Development Toolkit
Development Toolkit terdiri dari :
1. Methods (Metoda/Metodologi) : Metodologi yang komprehensif melalui urutan
dari tahapan-tahapan pendekatan dalam pengembangan sistem untuk membangun
suatu sistem secara menyeluruh.
2. Technique (Teknik) : Proses yang dilakukan dan diikuti oleh analis untuk
memastikan pekerjaan yang dilakukan sesuai dalam sebuah tim proyek.
3. Tools (Alat bantu) : Perangkat yang dapat digunakan untuk membantu dalam
menerapkan teknik pelaksaan pengembangan sistem. Tools harus dapat
mendukung (support) metoda dan teknik yang digunakan dalam proses
pengembangan sistem.
Pendekatan Pengembangan Sistem
Pendekatan pengembangan sistem yang dapat digunakan antara lain :
1. Metodologi Yang Digunakan
Pendekatan Klasik (Classical Approach) atau Pendekatan Tradisional
(Traditional Approach) atau Pendekatan Konvensional (Conventional Approach) :
Metodologi pengembangan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan dalam
System Development Life Cycle.
Pendekatan Terstruktur (Structured Approach) : Metodologi pengembangan
sistem dengan menggunakan tools dan teknik yang dibutuhkan didalam
pengembangan sistem.
2. Sasaran Yang Dicapai
Pendekatan Sepotong (Piecerneal Approach) : Pendekatan pengembangan
sistem dengan menekankan pada satu aplikasi tertentu tanpa memperhatikan
posisi atau sasaran sistem informasinya secara global.
Pendekatan Sistem (Systems Approach) : Pendekatan pengembangan sistem
dengan memperhatikan sistem informasi sebagai suatu kesatuan terintegrasi dan
menekankan sasarannya secara global.
3. Cara Menentukan Kebutuhan Dari Sistem
Pendekatan Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach) : Pendekatan
pengembangan sistem dimulai dari level paling bawah organisasi yaitu level
oprasional. Termasuk dalam pendekatan klasik, dalam tahapan analisis dikenal
dengan data analysis.
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) : Pendekatan
pengembangan sistem dimulai dari level paling atas organisasi yaitu level
perencanaan. Termasuk dalam pendekatan terstrktur, dalam tahapan analisis
dikenal dengan decision analysis.
4. Cara Mengembangkannya
Pendekatan Sistem Menyeluruh : Pendekatan pengembangan sistem secara
serentak tanpa dibagi-bagi sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan. Sama
seperti pendekatan klasik.
Pendekatan Moduler : Pendekatan pengembangan sistem dengan memecahmecah suatu sistem yang kompleks menjadi suatu modul yang sederhana,
sehingga akan menjadi lebih mudah dipahami dan dikembangkan. Sama seperti
pendekatan terstruktur.
5. Teknologi Yang Digunakan
Pendekatan Lompatan Jauh (Great Loop Approach) : Pendekatan
pengembangan sistem yang melakukan perubahan secara menyeluruh serentak
dengan teknologi canggih, sehingga muncul resiko yang terjadi.
Pendekatan Berkembang (Evolution Approcah) : Pendekatan pengembangan
sistem yang menerapkan teknologi canggih hanya pada aplikasi yang memerlukan
saja dan dilakukan pengembangan setiap waktunya.
Pendekatan Pengembangan Sistem
1. System Development Lifecycle Method
Aktifitas yang termasuk dalam SDLC adalah preliminary investigation,
requirements determination, system design, software development, system testing, and
implementation.
Cocok digunakan dalam pengembangan aplikasi yang persyaratan sistem
informasinya dapat diprediksi, dapat di atur sebagai sebuah proyek, memerlukan
pemasukan data kedalam file dan database, tingkat pemrosesan dan transaksi yang
tinggi, memerlukan validasi untuk semua data yang di input, melibatkan beberapa
departemen/bagian yang saling berhubungan, waktu pengerjaan yang lama dan
dikerjakan oleh sebuah tim proyek.
2. Structured Analysis Development Method
Berfokus pada apa yang dapat dilakukan oleh sebuah aplikasi atau sistem daripada
bagaimana melakukannya, menggunakan simbol-simbol grafikal untuk
mendeskripsikan perpindahan dan pemrosesan data dan komponen-komponen penting
lainnya disertakan didalam diagram aliran data dan kamus data.
Metode ini cocok untuk pengembangan semua jenis aplikasi dan lebih berguna
sebagai metode tambahan bagi metode lainnya.
3. System Prototype Method
Pengembangan iteratif atau evolusionari dimana user terlibat secara langsung.
Metode yang sering digunakan untuk membangun aplikasi yang unik karena pihak
pengembang hanya memiliki sedikit informasi, pengalaman, resiko dan biaya yang
terlalu tinggi. Metode ini berguna untuk menguji kelayakan sistem, mengidentifikasi
kebutuhan user, mengevaluasi perancangan sistem dan memeriksa kegunaan aplikasi.
Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi Pengembangan Sistem adalah suatu proses pengembangan sistem yang
formal dan presisi yang mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode, best practices
dan tools yang terautomasi bagi para pengembang dan manager proyek dalam rangka
mengembangkan dan merawat sebagai keseluruhan sistem informasi atau software.
-
Alasan perlunya metodologi pengembangan sistem adalah :
Menjamin adanya konsistensi proses.
Dapat diterapkan dalam berbagai jenis proyek.
Mengurangi resiko kesalahan dan pengambilan jalan pintas.
Menuntut adanya dokumentasi yang konsisten yang bermanfaat bagi personal baru
dalam tim proyek.
REFERENSI
_____,2015,Pengembangan Sistem Informas, DI AMBIL DARI :
(ihttp://ayu_ws.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/44505/1.+Pengembangan+Sistem+Inform
asi.pdf ) (15 September 2018)
_____,2014, Latar Belakang Sistem Inforamasi, di ambil dari :
(http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-414-BAB_I.pdf ) (14 September
2018)
Kusnendi,Sistem Informasi, di ambil dari (http://repository.ut.ac.id/4069/1/PKOP4422M1.pdf) (14 September 2018)