Academia.eduAcademia.edu

GEOFISIKA EKSPLORASI : METODE MENGHITUNG DENSITAS BUMI YVES 42.docx

2019, geofisika eksplroasi

Pengerjaan makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen

TUGAS GEOFISIKA EKSPLORASI “METODE ESTIMASI BESAR DENSITAS BUMI” DISUSUN OLEH : YVES BELGIASWARA SUSILO 072001700042 TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN & ENERGI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2019 Pendahuluan Densitas bumi adalah 5.52 gram per sentimeter kubik. Bumi adalah planet terpadat di tata suryakarenasebagaimana yang kita tahu bahwa inti bumi tersusun dari bahan logam dan mantel bumi tersusun dari batuan. Sedangkan Jupiter yang 318 kali lebih besar dari bumi, kurang padat karena tersusun dari gas-gas, seperti hidrogen.Massa bumi = 6,6 sextillion ton (5,9722 x 1024 kg).Volume bumi = 1,08321 x 1012 km.Total luas permukaan bumi adalah sekitar 197 juta mil persegi (509 juta km persegi). Sekitar 71%ditutupi oleh air dan 29% tanah.Perhitungan untuk mengukur massa Bumi menggunakan konsep hukum Newton tentang gravitasi yang menyatakan bahwa “Gaya tarik antar dua benda sebanding dengan massa masing masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda.Jika ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut: Dengan G adalah Konstanta Gravitasi umum ( 6,673 x 10-11N.m2/kg2).   Nilai tersebut didapatkandari percobaan Cavendish yang dilakukan oleh Sir Henry Cavendish tahun 1798. Estimasi Densitas Permukaan Rata-Rata Bumi Dalam eksplorasi geofisika dengan metode gravitasi dimana besaran yang menjadi sasaran utama adalah rapat masa (kontras densitas), maka perlu diketahui distribusi harga rapat massa batuan baik untuk keperluan pengolahan data maupun interpretasi. Rapat massa batuan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah rapat massa butir atau matriks pembentuknya, porositas, dan kandungan fluida yang terdapat dalam pori-porinya. Namun demikian, terdapat banyak faktor lain yang ikut mempengaruhi rapat massa batuan, diantaranya adalah proses pembentukan, pemadatan (kompaksi) akibat tekanan, kedalaman, serta derajat pelapukan yang telah dialami batuan tersebut Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan rapat massa rata-rata, yaitu: 1. Analisis batuan daerah survei dari pengukuran di laboratorium 2. Metode Nettleton 3. Metode Parasnis Secara garis besar analisis batuan daerah survei merupakan penentuan rapat massa rata-rata batuan yang dilakukan secara kualitatif, sedangkan Metode Nettleton dan Metode Parasnis merupakan penentuan rapat massa rata-rata batuan yang dilakukan secara kuantitatif. 1. Metode Nettleton Metode ini didasarkan pada pengertian tentang koreksi Bouguer dan koreksi medan, dimana jika rapat massa yang digunakan sesuai dengan rapat massa permukaan, maka penampang atau profil anomali gayaberat menjadi smooth. Dalam aplikasi, penampang dipilih melalui daerah topografi kasar dan tidak ada anomali gayaberat target. Anomali Bouguer titik amat pada suatu lintasan diplot dengan berbagai macam harga rapat massa ( ). Nilai densitas permukaan diperoleh apabila nilai anomali gayaberat yang dihasilkan tidak mempunyai korelasi dengan topografi di daerah tersebut. Koreksi Bouguer itu sendiri memperhitungkan massa batuan yang terdapat di antara stasiun pengukuran dengan bidang geoid. Koreksi ini dilakukan dengan menghitung tarikan gravitasi yang disebabkan oleh batuan berupa slab dengan ketebalan H dan densitas rata-rata ρ (Gambar 17). Koreksi ini dihitung dengan persamaan (20) (Telford, dkk., 1990): Tanda koreksi Bouguer berbanding terbalik dengan koreksi udara bebas. Pada koreksi Bouguer, jika titik pengukuran berada di atas bidang geoid, maka koreksi akan dikurang. Hal ini dikarenakan kandungan massa di atas bidang geoid membuat nilai g titik pengukuran lebih besar dari nilai g pada bidang geoid, sehingga untuk menarik titik pengukuran ke bidang geoid koreksi harus dikurang. Dan juga sebaliknya, jika titik pengukuran berada di bawah bidang geoid, koreksi akan ditambah. 2. Metode Parasnis Metode parasnis didasarkan pada persamaan anomali Bouguer dengan asumsi nilai anomali Bouguernya adalah nol. Dari persamaan (27) bila ruas kiri dinyatakan sebagai variabel y dan ruas kanan sebagai variabel x, dan kedua variabel diplot sebaran datanya pada koordinat kartesian, maka dapat dicari suatu persamaan garis linier dengan metode kuadrat terkecil (least square). Persamaan regresi yang dihasilkan adalah: 4