p-ISSN: 1411 – 3411
e-ISSN: 2549 – 9815
Vol. 17, No.2, Oktober 2017
PROBLEMATIKA LULUSAN SMK YANG BANYAK PENGANGGURAN
Defindo Efendi (1) Radhia (2) Rahmat Rizki (3)
1
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
3
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang
[email protected]
2
Abstrak: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu pemegang peranan penting dalam
penyiapan tenaga kerja saat ini terbilang lemah dikarenakan banyak lulusannya yang menjadi
pengangguran. Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Pendidikan Kejuruan
Teknologi dengan Dunia Kerja. Penelitian ini menggunakan metode literatur, dimana data dikumpulkan
dari sumber bacaan berupa buku, jurnal, artikel ilmiah dari tahun 1980 sampai 2003. Hasil penelitian
diketahui bahwa hubungan antara Pendidikan Kejuruan, Teknologi, dan Dunia Kerja sangat erat sekali.
Dimana diantara keduanya saling mempengaruhi dan tak bisa dipisahkan. Untuk itu perlunya kerjasama
yang baik antara pihak sekolah dengan dunia kerja adalah solusi dalam mengurangi angka
pengangguran dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan.
Kata kunci: Pengangguran SMK, Dunia Industri, Teknologi
Abstract: Vocational High School as one of the holder of important role in the preparation of manpower
at this time is quite weak due to many graduates who become unemployment. The purpose of this research
is to know the relationship between Vocational Education Technology with the World of Work. This
research uses literature method, where the data collected from reading sources in the form of books,
journals, scientific articles from 1980 to 2003. The results of the research note that the relationship
between Vocational Education, Technology, and the World of Work is very close. Where between the two
mutually influence and can’t be separated. For that the need for good cooperation between the school and
the world of work is a solution in reducing the unemployment rate from graduate school Vocational High
School.
Keywords: Unemployment, Industrials World, Technology
Copyright© 2017 INVOTEK. All rights reserved
I.
Industrialisasi yang tumbuh
pesat bersamaan
Kejuruan
dengan berkembangnya teknologi berdampak besar atas
melatih
struktur kehidupan sosial
tersebut.
umat manusia di jagat ini.
Memfokuskan diri dengan kemajuan teknologi yang
canggih dan menakjubkan, secara
itu sendiri. Pendidikan
teknologi
PENDAHULUAN
global
membuka
bertanggung
tenaga
Persaingan
dampak
adanya
jawab
kerja
yang
Teknologi
dan
untuk mendidik dan
yang dibutuhkan dunia kerja
mewarnai
globalisasi
dan
pendidikan sebagai
rendahnya
mutu
mata untuk mempertimbangkan, teknologi yang mana
sumberdaya manusia bangsa ini menunjukkan lemahnya
yang
menyusun
penanganan
masalah
pendidikan
pengembangan
penerusnya.
Karena
pada
akan
dijadikan
rujukan
kompetensi
yang
pendidikan
teknologi dan kejuruan di Indonesia.
Kemajuan teknologi
menjadi
untuk
basis
merupakan suatu sarana dalam mencetak sumberdaya
bidang
berakhlak mulia. Seperti telah diketahui bersama bahwa
dan
era globalisasi dewasa ini telah membawa banyak
tersebut
perubahan yang mengarah pada kemajuan-kemajuan
membutuhkan tenaga kerja yang mampu melaksanakan
diberbagai bidang, baik dibidang ekonomi, politik, sosial
pekerjaan
didunia
berkembang,
usaha
dan
kerja
bidang-bidang
akan
pendidikan
manusia (SDM) yang cerdas, kreatif, terampil, terdidik dan
dunia
negara
hakekatnya
generasi
diikuti
kemajuan
disuatu
terhadap
industri,
akan
tumbuh
pekerjaan
tugas dengan kompetensi/skill sesuai dengan bidang
1
p-ISSN: 1411 - 3414
INVOTEK
e-ISSN: 2549 - 9815
maupun tekhnologi (IPTEK) yang telah terjadi secara
menyeluruh diseluruh penjuru dunia.
Namun
permasalahannya
III. DISKUSI
3.1. Sekolah Menengah Kejuruan
ada
pada
bagaimana
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah
sekolah utamanya seorang pendidik mampu menciptakan
satu
generasi-generasi baru yang ahli dan siap menghadapi
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang
tantangan global artinya siap menjadi tenaga-tenaga ahli
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs,
yang unggul. Realita seperti ini merupakan hal yang sangat
atau bentuk lain yang sederajat. Sekolah dijenjang
penting untuk diketahui, dipahami, dan yang pasti juga
pendidikan dan jenis kejuruan dapat bernama Sekolah
perlu untuk dikaji secara lebih mendalam. Agar nantinya
Menegah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah
dapat terlaksana apa yang menjadi tujuan terciptanya
Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat [1].
generasi-generasi unggul yang memang telah menjadi
bentuk
satuan
pendidikan
formal
yang
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik agar siap bekerja
harapan bersama.
Ketegangan antara perluasan kemajuan teknologi
dalam bidang tertentu. SMK merupakan salah satu dari
yang terdapat pada industri menyulitkan sekolah untuk
penyelenggara pendidikan
mengikutinya.
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan
Fasilitas
sekolat
berupa
alat
akan
mengikuti perkembangan alat-alat diindustri. Pendidikan
menengah
sering dituduh lamban dalam akselerasi berburu Ipteks,
kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan
sehingga dunia kerja/industri selalu berada lebih jauh
tertentu. Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan
kedepan, terutama
penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja
indikasi ini ditemui dibanyak negara
dianggap tidak relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Krisis
kepercayaan
dari
dunia
kerja
terhadap
yang
menengah kejuruan.
mengutamakan
pengembangan
serta mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan
bentuknya,
sekolah
menegah
kejuruan
pendidikan teknologi dan kejuruan di lndonesia tertuju
menyelenggarakan program-program pendidikan yang
pada mutu lulusan, pengetahuan,
disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja [2].
keterampilan
dasar,
sikap kerja yang dimiliki lulusan belum memadai untuk
Menurut Evans dan Edwin (1978:24) pendidikan
memasuki dunia kerja. Pendapat lain menyatakan belum
kejuruan merupakan bagian dari sistem pendidikan yang
ada kesamaan persepsi tentang konsep, prilaku kerja, dan
mempersiapkan individu pada suatu pekerjaan atau
iklim manajemen
kelompok pekerjaan [3]. Harris dalam Slamet (1990:2),
antara dunia
kerja dan
lembaga
pendidikan kejuruan, termasuk organisasi dan koordinasi
menyatakan
bahwa
antara keduanya. Hubungan yang masih renggang
pendidikan untuk suatu pekerjaan atau beberapa jenis
antara dunia pendidikan dengan industri termasuk
pekerjaan yang disukai individu untuk kebutuhan
salah satu penyebabnya.
sosialnya [4].
Thomson
II.
pendidikan
(1974)
kejuruan
menyatakan
adalah
bahwa
METODE
"vocational education is economic education as it
Metode penulisan yang digunakan pada karya tulis ini
geared to the needs of the job marked and thus
adalah studi literature, data dikumpulkan dari sumber
contributed to the national economic growth" [5].
bacaan berupa jurnal, buku, dan artikel ilmiah. Pada tahap
Pendidikan
kejuruan
ini data, fakta, dan informasi di identifikasi. Data di seleksi
pendidikan
untuk
agar relefan dengan topik yang di angkatkan, lalu ditulis
menggerakkan kegiatan ekonomi, karena pendidikan
berdasarkan kesesuaian dalam sub-sub bab kerangka
kejuruan dirancang untuk memenuhi
tulisan.
pasar kerja dan jelaslah hal ini akan
sumbangan positif
2
dasarnya
adalah
menumbuhkan
atau
pada
kebutuhan
memberikan
bagi dunia kerja produktif
INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 2, Oktober 2017
p-ISSN: 1411 - 3414
yang menghasilkan
mempunyai
nilai
INVOTEK
barang
dan komoditi yang
ekonomi,
Tujuan
pendidikan
kejuruan
menurut
secara
Thorogood (1982) yaitu: (a) memberikan bekal
yang mampu
keterampilan individual yang laku dimasyarakat,
memproduksi barang yang bernilai ekonomi itu
secara ekonomis dapat menopang kehidupannya; (b)
akan
roda
membantu peserta didik memperoleh pekerjaan; (c)
perekonomian dan hal ini berpengaruh terhadap
mendorong produktifitas ekonomi secara regional
pertumbuhan ekonomi secara nasional.
maupun nasional; (d) mendorong terjadinya tenaga
kolektif
secara
selanjutnya
e-ISSN: 2549 - 9815
tenaga kerja produktif
akumulatif
menggerakkan
Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut
terlatih untuk menopang perkembangan ekonomi dan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, terbagi
industri; dan (e) meningkatkan kualitas lulusan
menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
menjadi human capital yang handal [7].
umum pendidikan menengah kejuruan adalah untuk
SMK memiliki banyak program keahlian. Program
(a) meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta
keahlian yang dilaksanakan di SMK menyesuaikan
didik
(b)
dengan kebutuhan dunia kerja yang ada. Program
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
keahlian pada jenjang SMK juga menyesuaikan pada
warga Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu,
permintaan masyarakat dan pasar. Peserta didik dapat
cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung
memilih bidang keahlian yang diminati di SMK.
jawab; (c)
mengembangkan potensi peserta didik
Kurikulum SMK dibuat agar peserta didik siap untuk
agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan
langsung bekerja didunia kerja. Muatan kurikulum yang
menghargai
bangsa
ada di SMK disusun sedemikian rupa sesuai dengan
Indonesia; dan (d) mengembangkan potensi peserta
kebutuhan dunia kerja yang ada. Hal ini dilakukan agar
didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan
peserta didik tidak mengalami kesulitan yang berarti
hidup dengan secara aktif turut memelihara dan
ketika masuk dunia kerja. Dengan masa studi sekitar tiga
melestarikan lingkungan hidup, serta memanfaatkan
atau empat tahun, lulusan SMK diharapkan mampu
sumber daya alam dengan efektif dan efisien. Tujuan
untuk bekerja sesuai dengan keahlian yang telah
khusus pendidikan menengah kejuruaan adalah
ditekuni.
kepada
Tuhan
Yang
Maha
keanekaragaman
budaya
Esa;
sebagai berikut: (a) menyiapkan peserta didik agar
Depdikbud dalam Oemar malik (2007:132),
menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri,
sekolah menengah kejuruan
mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga
pendidikan menengah, bertujuan menyiapkan peserta
kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi
didik atau tamatannya untuk: (a) memasuki lapangan
dalam program keahlian yang dipilihnya; (b)
kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional;
menyiapkan peserta didik agar mampu memilih
(b) mampu memilih karier, mempunyai kompetensi,
karir,
berkompetensi,
dan mampu mengembangkan diri; (c) menjadi tenaga
beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan
kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
sikap profesional dalam bidang keahlian yang
usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan
diminatinya; (c) membekali peserta didik dengan
datang; dan (d) menjadi warga negara yang
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu
produktif, adatif dan kreatif [8].
ulet
dan
gigih
dalam
sebagai bagian dari
mengembangkan diri dikemudian hari baik secara
Proses pembelajaran di SMK menuntut siswa
mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang
mempunyai tiga ranah kompetensi yaitu kognitif,
lebih tinggi; dan (d) membekali peserta didik dengan
afektif, dan psikomotor. SMK dituntut harus mampu
kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program
menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
keahlian yang dipilih [6].
dapat beradaptasi dengan kemajuan IPTEK.
Problematika lulusan SMK .....(Author et al.)
3
p-ISSN: 1411 - 3414
INVOTEK
kehidupan bangsa yang cerdas yang tertuang dalam
3.2. Teknologi
Terminologi
teknologi
berasal
dari
kata
UUD 1945. Bangsa yang cerdas berarti mengarah
“textere” (bahasa Latin) yang artinya “to weave or
pada sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber
construct”, menenun atau membangun. Dalam bahasa
daya manusia yang berkualitas berakar pada kualitas
Yunani teknologi berasal dari kata “Technologia”
pendidikan yang juga berkualitas. Karena hakikatnya
yang menurut Webster Dictionary berarti systematetic
untuk mengembangkan diri manusia membutuhkan
treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis.
pendidikan agar dapat menjadi manusia yang
Arti lain dari Teknologi diambil dari kata Techne
berkualitas dan berguna bagi masyarakat bangsa dan
sebagai dasar yaitu art, skill dan science yang berarti
negara. Manusia dapat mengembangkan diri melalui
keahlian, keterampilan, dan ilmu. Selama ada
pendidikan karena manusia menyadari hakikat siapa
teknologi suatu kegiatan dapat menjadi praktis dan
sebenarnya dirinya.
mengefektifkan serta memecahkan masalah. Menurut
Teknologi merupakan salah satu pemecahan
Salibury (2002), bahwa teknologi itu merupakan
masalah dalam dunia pendidikan, karena dapat
usaha
manusia.
menembus batas ruang dan waktu. Integrasinya pun
Teknologi dapat dijadikan alat untuk pemanfaatan
makin kuat pada masa globalisasi, teknologi saat ini
pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Kedua hal
menjadi sarana penyelenggaraan pendidikan di
tersebut
Indonesia. Dimana teknologi tersebut disebut juga
untuk
memecahkan
tidak
dapat
masalah
dipisahkan
sehingga
ada
ungkapan IPTEK atau Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi [9].
dengan teknologi pembelajaran.
Teknologi pembelajaran, menurut Tom Cuthall
Menurut Kast dan Rosenweig dalam Nana
(1999) yaitu penelitian dan aplikasi ilmu prilaku dan
Syaodih Sukmadinata (1997), teknologi merupakan
teori belajar dengan pendekatan system untuk
sumbangan yang berupa penggunaan atau penerapan
melakukan analisis, desain, dan pengembangan,
suatu bidang ilmu pengetahuan terhadap bidang-
implemetasi, evaluasi dan pengolahan penggunaan
bidang lain [10]. Iskandar Alisyahbana (1980:1)
teknologi untuk membantu memecahkan masalah
merumuskan
tentang
belajar dan kinerja [12]. Tujuan utamanya adalah
teknologi. Teknologi ialah cara melakukan sesuatu
pemanfaatan teknologi (soft-technology dan hard
untuk kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan
technology) untuk membantu memecahkan masalah
akal
belajar dan kinerja manusia.
lebih
sehingga
jelas
dan
seakan-akan
lengkap
memperpanjang,
memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota
tubuh, pancaindera, dan otak manusia [11].
Didalam pendidikan, teknologi mempengaruhi
kurikulum dengan dua cara, yaitu aplikasi dan teori.
Teknologi adalah perkembangan alat bantu
4
e-ISSN: 2549 - 9815
Aplikasi
teknologi
merupakan
suatu
recana
untuk memudahkan pekerjaan manusia. Teknologi
peggunaan beragam alat dan media, atau tahapan
juga sebagai alat untuk pemanfaatan pengetahuan dan
berbasis intruksi. Sebagai teori, teknologi digunakan
ilmu pengetahuan. Teknologi pun memasuki berbagai
dalam pengembangan dan evaluasi material kuriklum
bidang
dan intruksional.
dalam
kehidupan
manusia
untuk
meningkatkan efektifitas suatu produksi ataupun
Penggunaan teknologi maju yang paling banyak
kegiatan untuk penggunanya. Dunia pendidikan pun
adalah dibidang industri. Dalam pengembangan
tidak luput dari integrasi teknologi dalam rangka
teknologi industri, penggunaan teknologi maju dalam
efektifitas dan efisiensi pembelajaran.
industri mempunyai berbagai macam pengaruh. Salah
Teknologi dalam bidang pendidikan juga harus
satunya keterbatasan ilmu yang dimiliki calon tenaga
dapat dikembangkan dengan baik demi terwujudnya
kerja. Maka dari itu pendidikan memiliki pengaruh
INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 2, Oktober 2017
p-ISSN: 1411 - 3414
INVOTEK
e-ISSN: 2549 - 9815
yang cukup besar dalam pengembangan teknologi.
diimplementasikan sesering mungkin sehingga
Kemajuan
menjadi habit atau kebiasaan.
teknologi
mengharuskan
pada
pendidikan
dunia
untuk
industri
mengikuti
Selain itu
berdasarkan kurikulum yang berlaku saat ini
perkembangan teknologi, terutama pada sekolah
yaitu
“Pendidikan
Karakter”
setiap
menengah kejuruan yang harus melengkapi fasilitas
pelajaran bisa disisipkan hal-hal pembentuk
dengan berbagai macam alat-alat yang maju seperti
karakter dengan lebih dominan. Selain pada saat
yang terdapat pada dunia industri. Hal ini betujuan
belajar, pembentukan karakter dapat dilakukan
agar peserta didik dapat siap untuk terjun pada dunia
melalui program kunjungan industri atau study
kerja, dan tidak asing dengan kemajuan teknologi
tour ke sebuah perusahaan sesuai dengan
yang terdapat pada industri.
program kejuruannya
kemudian bisa
mata
juga
melalui ekstrakulikuler, namun kekurangannya
penerapan
3.3. Dunia kerja
pembentukan
karakter
ini
Menurut UU No.13 tahun 2003 Bab 1 pasal 1
dilaksanakan di luar jam pelajaran. Dan tidak
ayat 2 Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
semua siswa mengikutinya, hal ini juga kurang
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
mendapat pengawasan dari pihak sekolah.
atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan diri
sendiri
maupun
untuk
kebutuhan
masyarakat.
b.
Kognitif
Kognitif adalah suatu ilmu pengetahuan
Sedangkan Dunia kerja adalah gambaran tentang
beberapa jenis dan proporsi pekerjaan-pekerjaan yang
yang
dipelajari
selama
duduk
dibangku
pendidikan yang akan dibawa atau sebagai bekal
ada [13].
Sebelum peserta didik memasuki dunia kerja,
tenaga kerja terutamanya pada lulusan smk harus
menuju dunia kerja. Pengetahuan juga bisa
didapat melalui pengalaman-pengalaman dari
peserta didik tersebut. Salah satunya melalui
mempunyai ketiga aspek dibawah ini, yaitu:
prakerind (praktek kerja industri) yang dimana
a.
Afektif
peserta didik tersebut langsung terjun kedunia
Afektif adalah suatu sikap atau prilaku dari
industri untuk dapat mengetahui dan merasakan
tenaga kerja terhadap tempat atau lingkungan
bagaimana dunia kerja dan industri yang
dimana ia bekerja. Sikap yang dimaksud
sebenarnya.
Peserta
diantarannya jujur, disiplin, tanggung jawab,
mendapatkan
ilmu
peduli, sopan santun, respond (mencarikan
kegiatan
solusi suatu permasalahan), dan berinteraksi
sebagainya. Hal ini menggambarkan bahwa ilmu
dengan
lingkungan.
berkompeten
bukan
seperti
didik
dan
juga
pengalaman
kunjungan
industri
bisa
pada
dan
Tenaga
kerja
yang
pengetahuan bukan hanya didapat di dunia
hanya
dinilai
dari
pendidikan, namun bisa didapat dimana saja.
pengetahuan dan kemampuannya saja tapi
Terlebih
bagaimana
dapat
memprioritaskan peserta didik untuk mencari
bekerjasama, berkoordinasi, beradaptasi dan
materi ataupun bahan ajar yang akan digunakan
memecahkan masalah yang terjadi pada saat
sebagai suatu yang akan dikaji dalam proses
bekerja nanti. Disiplin, rajin, tanggung jawab
pembelajaran disekolah.
tenaga
kerja
tersebut
kurikulum
pada
saat
ini
dan penuh dengan inovasi juga merupakan halhal yang disukai oleh perusahaan, namun sifatsifat atau kebisaan tersebut tidak dapat muncul
dengan
sendirinya,
harus
Problematika lulusan SMK .....(Author et al.)
diarahkan
dan
5
p-ISSN: 1411 - 3414
c.
INVOTEK
Psikomotor
e-ISSN: 2549 - 9815
Pentingnya
ketiga
aspek
diatas
guna
Psikomotor adalah suatu keterampilan dari
pengembangan tenaga-tenaga kerja di Indonesia yang
peserta didik dalam mengerjakan pekerjaan
dapat menunjang kesejahteraan negara. Oleh karena
ataupun mengembangkan suatu pekerjaan sesuai
itu, mutu tenaga kerja di negara ini harus ditingkatkan
dengan keahliannya. Di Indonesia, seringkali
agar kondisi ekonominya menjadi lebih baik dan di
pihak pengusaha kesulitan mencari tenaga kerja
sinilah sekolah akan memainkan perannya yang
untuk perusahaannya. Padahal, jumlah tenaga
signifikan dalam penyiapan tenaga yang terampil dan
kerja yang tersedia banyak sekali, namun
kompeten dalam kualitas kerjanya.
perusahaan-perusahaan
tidak
Saat ini untuk tingkat SMU/SMK hampir 1/3
memperkerjakan mereka, dikarenakan kualitas
waktunya dihabiskan di sekolah untuk itu sekolah
sumber daya manusia dinegara ini tergolong
mempunyai peranan yang penting dalam membentuk
rendah.
oleh
karakter siswa hingga siap menghadapi dunia kerja
perusahaan-perusahaan saat ini adalah tenaga
dan berhubungan dengan orang-orang dari berbagai
kerja
daerah dan watak yang belum pernah ditemuinya.
Sedangkan
yang
keadaan
tersebut
yang
terampil.
ekonomi
dibutuhkan
Pada
suatu
kenyataannya,
bangsa
sangat
Untuk itu seorang guru juga perlu me-research
ditentukan oleh kualitas tenaga terampil yang
bagaimana dunia kerja yang sebenarnya, juga harus
yang ada di dalam negara tersebut, untuk itu
sering men-share kepada para siswanya bagaimana
perlunya dilakukan negara untuk membangun
dunia kerja tersebut sehingga hal yang disampaikan
cara kerja yang terampil.
adalah hal yang sesungguhnya dan up to date
Alasan pentingnya tenaga terampil yaitu:
sehingga dapat timbul kesadaran dari siswa/i nya
(a) Tenaga kerja terampil memegang peranan
untuk
penting dalam menentukan tingkat mutu dan
pengetahuan dan mengembangkan keterampilannya
biaya produksi; (b) tenaga kerja terampil sangat
agar dapat bersaing didunia kerja atau industri.
memperbaiki
tingkah
laku,
menambah
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
industrialisasi suatu negara; (c) tenaga kerja
3.4. Hubungan sekolah, teknologi, dan dunia kerja
keunggulan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai
menghadapi persaingan global; (d) penerapan
salah satu pemegang peranan yang penting dalam
teknologi
faktor
penyiapan tenaga kerja dituntut untuk selalu dapat
keunggulan tergantung tenaga kerja terampil
mengikuti kebutuhan pasar yang terus berkembang.
yang
mampu
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29
mengaplikasikannya; (e) orang yang memiliki
Tahun 1990 tentang pendidikan menengah pasal 3
keterampilan memiliki peluang tinggi untuk
ayat 2 juga menyebutkan bahwa SMK mengutamakan
bekerja dan produktif. Semakin banyak warga
penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
suatu bangsa yang terampil dan produktif maka
mengembangkan sikap profesional [14].
terampil
merupakan
agar
faktor
berperan
menguasai
menjadi
dan
kemampuan ekonomi Negara
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa
tersebut; dan (f) semakin banyak warga suatu
keberadaan SMK saat ini dinilai masih kurang dalam
bangsa yang tidak terampil, maka semakin
penyiapan lulusannya sebagai tenaga siap kerja. Dani
tinggi kemungkinan pengangguran yang akan
Wardani dalam Callan (2003) dan Clarke (2007)
menjadi beban ekonomi Negara.
mensinyalir bahwa ada perbedaan tujuan antara
semakin kuat
dunia pendidikan dengan dunia industri karena dunia
sekolah menginginkan lulusan yang mempunyai nilai
6
INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 2, Oktober 2017
p-ISSN: 1411 - 3414
INVOTEK
e-ISSN: 2549 - 9815
yang tinggi dalam waktu yang cepat sedangkan dunia
Pada hakekatnya hubungan antara lembaga
industri menginginkan lulusan dengan kompetensi
pendidikan kejuruan dan teknologi dan, dunia kerja
teknis dan sikap yang baik [15] [16]. Kenyataan di
adalah komplek. Kedua dunia yang berbeda tersebut
atas dibuktikan dengan jumlah pengangguran yang
saling pengaruh mempengaruhi, ibarat dua kutub
ada di Indonesia.
medan magnit yang berinteraksi satu dengan lainnya,
Oleh
karena
itu
dalam
pengembangan
bagai memiliki
mata rantai yang tidak terputus.
pendidikan bidang teknologi dan kejuruan perlu
Keduanya dapat bertukar pendapat, saling berbagi
mempertimbangkan
norma dan nilai, berkerjasama untuk mencapai
keterkaitan antara beberapa
faktor yang bersifat technocultural. Keempat faktor
tersebut adalah: (a)
hubungan industri (industrial
relationships); (b) perubahan technology (innovation);
(c) organisasi pekerjaan (work organization); dan (d)
fonnasi
tujuan yang saling menguntungkan.
kompetensi/
Field
dalam memasuki dunia kerja
(1990)
Berdasaran permasalahan di atas, dapat di
mengemukakan bahwa hubungan keempat faktor
uraikan permasalahan-permasalahan yang dialami
tersebut saling berinteraksi satu sama lain terhadap
sekolah menengah kejuruan dalam menyiapkan
lembaga
lulusan yang siap memasuki dunia kerja diantaranya:
pendidikan,
skills.
3.5. Permasalahan dan solusi untuk sekolah kejuruan
pelatihan
teknologi
dan
kejuruan [17].
Perubahan
secara timbal
(a) perbedaan tujuan sekolah dan dunia kerja; (b)
teknologi
akan
mempengaruhi
kurangnya kerja sama antara pihak sekolah dengan
balik dengan organisasi pekerjaan,
dunia industri; dan (c) kurangnya sarana prasarana
artinya setiap perubahan teknologi akan berdampak
disekolah dalam mengikuti kemajuan teknologi.
terhadap struktur pekerjaan yang ada di dunia kerja,
Dari beberapa permasalahan diatas, maka akan
dilain sisi perubahan teknologi juga akan merubah
muncul pertanyaan bagaimana cara yang harus
fonnasi
dibutuhkan
dilakukan SMK untuk memperkecil jarak kompetensi
dunia industri. Perubahan kompetensi dan organisasi
antara lulusan SMK dengan kebutuhan industri. Maka
pekerjaan jelas perlu diantisipasi oleh lembaga
dari itu, berikut adalah beberapa upaya yang
pendidikan untuk mengupgrade setiap programnya
dilakukan untuk menunjang lulusan sekolah kejuruan
kompetensi
dan skill yang
dan
agar siap dengan dunia industri dan mengurangi
inovasi dan
jumlah pengangguran yang ada, diantaranya yaitu:
perubahan akan terakomodasi bila hubungan antar
Sekolah menjalin kerja sama dengan industri untuk
institusi terjalin dengan baik (hubungan industri dan
kepentingan job order dan pemasaran produk siswa.
lembaga
Bentuk kerjasama antara SMK dengan industri yang
sesuai
dengan
kebutuhan
perubahan teknologi. Semua
pendidikan).
dunia
proses
Pada
industri
dasamya
sumber
perubahan dapat terjadi disetiap faktor dan akan
selama
membias
diantaranya yaitu:
pada faktor lainnya. Pesan penting dari
ini
dilakukan
oleh
sekolah-sekolah
gambaran hubungan berbagai faktor ini adalah
bahwa
kurikulum
pendidikan
teknologi
atau
a.
Prakerind
pendidikan vokasi pada umumnya, sangat dinamis
Prakerin adalah singkatan dari praktek kerja
dan mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap
industri, dimana peserta didik terjun langsung
perubahan, oleh karena itu lembaga pendidikan harus
pada dunia perindustrian. Kegiatan belajar
seperti medan magnit dengan
mengajar ditiadakan disekolah dan dialihkan
memiliki keterkaitan
dunia industri.
pada industri dimana peserta didik melakukan
prakerin. Sekolah memberikan kepercayaan
Problematika lulusan SMK .....(Author et al.)
7
p-ISSN: 1411 - 3414
INVOTEK
e-ISSN: 2549 - 9815
terhadap industri untuk membimbing siswa
juga pada sekolah, dimana hubungan sekolah
mencapai kompetensi sesuai dengan kurikulum.
dengan industri terjalin dengan baik.
Peserta didik dapat belajar dan merasakan
bagaimana suasana yang terdapat pada dunia
c.
Kelas
kerja. Waktu yang diberikan kepada peserta
bertujuan
didik untuk melaksanakan kegiatan prakerin
industri,
Namun pengelolaan kegiatan ini terkadang
optimal
karena
proses
pembimbing
sekolah
diperlukan
langkah-langkah
untuk
sekolah
melakukan
pembimbingan
secara
periodik minimal satu bulan sekali; dan (4)
evaluasi
periodik
pembelajaran
terhadap
kualitas
diindustri minimal satu bulan
sekali. Kegiatan prakerin/magang ini bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan sesuai dengan
perkembangan
berkembang,
kerjasama
teknologi
sekolah
dengan
yang
sebaiknya
industri
terus
menjalin
agar
bersedia
menyediakan waktu untuk dunia pendidikan jika
terdapat teknologi baru yang diciptakan.
b.
hal
ini
sekolah
dituntut
pada
rekruitmen
tenaga
kerja.
dituntut untuk menskenario proses pembelajaran
yang menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
tuntutan dunia kerja.
sekolah tidak mengontrol kegiatan tersebut;
sikap yang harus dilakuan selama prakerin; (3)
mengikuti
sekolah dan industri, peran industri disini
pencarian lokasi dilakukan oleh siswa dan
yang berisi gambaran nyata akan pekerjaan dan
dapat
yang
Kurikulum dalam kelas industri disusun oleh
atau lokasi yang standar karena terkadang
pembekalan prakerin
dalam
biasanya
pengelolaan
melakukan pendataan dan mengevaluasi tempat
melakukan
siswa
kegiatan
pendidikan di sekolah dan tindak lanjutnya
itu
Prakerin tersebut, diantaranya yaitu: (1) sekolah
(2) sekolah
supaya
adalah
mendatangkan industri yang mau memberikan
monitoring
terbatas,
industri
pembelajaran sesuai dengan kegiatan nyata di
tergantung pada sekolahnya masing-masing.
belum
Kelas industri
d.
Rekruitmen
Kegiatan yang paling berpengaruh dalam
mengurangi angka pengangguran lulusan SMK
adalah rekruitmen. Rekruitmen adalah tahap ahkir
dari kerja sama antarapihak sekolah dan industri.
Dimana sebelum melakukan rekruitmen, pihak
sekolah sudah menjalin kerjasama dengan pihak
industri seperti prakerin, kunjungan industri, dan
sebagainnya.
Jalinan
kerjasama
rekruitmen
dengan industri sebaiknya secara terus menerus
dan selalu dievaluasi secara periodik agar terus
dapat berjalan sesuai rencana. Adapun peran
Bursa Kerja Khusus (BKK) sangat penting
dalam proses rekruitmen tenaga kerja. BKK
adalah sebuah lembaga yang dibentuk sekolah
Kunjungan industri
Kunjungan industri adalah kegiatan dimana
siswa secara langsung berkunjung ke industri
untuk melihat proses produksi yang dilakukan,
mulai dari persiapan produksi sampai dengan
pasca produksi. Sebaiknya sekolah menjalin
kerjasama yang baik dengan industri yang
berskala nasional atau internasional sebagai
lokasi kunjungan. Kegiatan ini berguna untuk
pada siswa untuk mendapatkan pengalaman dan
menengah kejuruan negeri dan swasta, sebagai
unit pelaksana yang memberikan pelayanan dan
informasi lowongan kerja, pelaksana pemasaran,
penyaluran dan penempatan kerja, merupakan
mitra dinas tenaga kerja dan transmigrasi.
Lembaga-lembaga
berhubungan
terkait
dengan
yang
tenaga
langsung
kerja
adalah
Departemen Tenaga Kerja, lembaga tersebut
berwenang
untuk
memberikan
informasi,
pelatihan, dan penyaluran tenaga kerja. Sekolah
8
INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 2, Oktober 2017
p-ISSN: 1411 - 3414
INVOTEK
sebaiknya menyiapkan siswa yang akan lulus
e-ISSN: 2549 - 9815
IV. KESIMPULAN
tentang aturan-aturan tenaga kerja dan proses
Sekolah menengah kejuruan adalah suatu bentuk
penyaluran agar siswa mempunyai gambaran
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan
tentang proses ketenagakerjaan yang sesuai
kejuruan pada jenjang pendidikan menengah dengan
dengan aturan.
kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.
Teknologi adalah segala sesuatu yang digunakan
Kemampuan kemampuan ini akan diperoleh
peserta didik di dunia kerja, tanpa memperoleh
pengalaman
belajar
didunia
kerja,
mustahil
sumberdaya
manusia
tersebut
kompeten
untuk
melaksanakan tugas yang ada didunia kerja, sesuai
dengan
bidang
dan jenis
pekerjaan
yang
diampunya. Saat mereka memperoleh pengalaman
belajar di lembaga pendidikan, kemampuan tersebut
masih terapung
saat mereka
dipermukaan,
mendapat
akan tetapi pada
pengalaman belajar
di
dunia kerja, kemampuan tersebut meresap dan
mengkristal dalam diri mereka.
meningkatkan kualitas lulusan SMK agar dapat
memasuki dunia kerja. Pemerintah berperan dalam
menyatukan tujuan antara sekolah dan industri.
Dimana hubungan sekolah dan industri dapat saling
menguntungkan pada kedua belah pihak. Selain itu,
juga
berperan
sebuah pengetahuan maupun alat-alat yang berfungsi
mempermudah manusia.
Dunia kerja adalah gambaran tentang beberapa jenis
dan proporsi pekerjaan-pekerjaan yang ada.
Hubungan antara sekolah, teknologi dan dunia kerja
sangat komplek, dimana sekolah jelas membutuhkan
industri untuk menampung lulusannya, dan industripun
juga membutuhkan sekolah untuk membekali tenaga kerja
dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
baik. Begitu juga dengan teknologi yang terdapat pada
industri yang mengharuskan sekolah mengikuti kemajuan
Pemerintah sangat berperan penting dalam
pemerintah
untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dapat berupa
untuk
memfasilitasi
sekolah-sekolah kerjuruan dengan perkembangan
teknologi. Teknologi-teknologi yang maju pada dunia
industri mengharuskan agar sekolah kejuruan untuk
mengikutinya. Karena kekurangan fasilitas tersebut
sangat berdampak disaat peserta didik masuk ke
dunia industri. Industri mengeluh karena tenaga kerja
yang diserapnya tidak memenuhi kriteria dari industri
teknologi tersebut.
Upaya yang dilakukan sekolah menengah kejuruan
untuk memaksimalkan lulusannya yaitu: dengan menjalin
kerjasama antara pihak sekolah dan industri-industri yang
ada seperti kegiatan prakerind, kunjungan industri, kelas
industri, dan rekruitmen. Langkah lain adalah adalah
adanya peran pemerintah dan sekolah dalam meyediakan
fasilitas sekolah berupa alat-alat praktek yang harus
mengikuti kemajuan teknologi di industri. Selain itu
pastinya
sekolah
memaksimalkan
terlebih
dahulu
pembelajaran yang dilakukan masing-masing sekolah.
Dimana peserta didik dituntut untuk memenuhi kriteriakriteria pemilihan tenaga kerja pada industri, berupa
kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotor.
tersebut akibat keterbatasan teknologi yang berada
disekolahnya. Hal ini menandakan bahwasannya
pendidikan kejuruan tidak lepas dari kemajuan
teknologi, terutama teknologi-teknologi yang terdapat
pada dunia industri.
Problematika lulusan SMK .....(Author et al.)
9
p-ISSN: 1411 - 3414
INVOTEK
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[14]
[15]
[16]
[17]
10
e-ISSN: 2549 - 9815
Biodata Penulis
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Nomor
20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Depdiknas. 1990. Peraturan Pemerintah Nomor
29, Tahun 1990, tentang Pendidikan.
Evans, dan Edwin, Lewis H. 1978. Foundation
of Vocational Education. Columbus. Ohio:
Charles E. Merril Publishing Company.
Slamet. 1990. Pondasi pendidikan kejuruan.
Lembaran
perkuliahan.
Yogyakarta
:
Pascasarjana IKIP Yogyakarta.
Thomson. J.F. 1974. Foundation o f
Vocational Education. Englewood Cliffs,
NJ : Prentice Hall.
Depdiknas. 2003. Undang-undang RI Nomor
20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Thorogood. Ray. 1982. Current Themes in
Vocational Education Sosial and Training
Policies. Part I. Industrian and Commercial
Training 9, pp. 328-331.
Malik,
Oemar
H.2007.
Dasar-dasar
pengembangan
kurikulum.
Bandung:PT.
Remaja Rosadakarya.
Salisbury. 2002. Instructional Teknology, Past,
Present, and Future. Englewood, Colorado:
Libraries Unlimited.
Syaodih,
Nana
Sukmadinata.
1997.
Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan
Perkembangan. Jakarta: Yayasan Idayu.
Tom
Cuthall.
1999.
(source:
http://www.arches.uga.edu/cuthall/html).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor13
tahun 2003 Bab 1 pasal 1 ayat 2 tentang
ketenaga kerjaan.
Depdiknas. 1990. Peraturan Pemerintah Nomor
29, Tahun 1990, tentang Pendidikan.
Callan,VJ. 2003. Generic Skills Understanding
Vocational Education and Training Teacher
and Student Attitudes. Adelaide: NCVER
Clarke, M. 2007. Understanding and Managing
Employability in Changing Career Contexts.
Journal of European Industrial Training. Vol
32 nomor 4, 258-284
Field, L. 1991. Skilling Australia. Melbourne
:Longman Cheshire.
Defindo Efendi, lahir di Kota Padang, 25 Agustus
1997. Moto hidup “Maka, carilah ilmu itu sehingga
bermanfaat bagi dirimu dan orang lain”. Sejak tahun
2015, menjadi mahasiswa di Jurusan Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang.
Radhia, lahir di Koto Baru Padang Panjang, 23
Februari 1997. Moto hidup “menjadi kebahagiaan di
setiap belahan jiwa yang mengenal diri saya sendiri”
Sejak tahun 2015, menjadi mahasiswa di Jurusan
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Padang.
Rahmat Rizki, lahir di Pariaman, 2 Desember 1996.
Moto hidup “berusaha menjadi lebih baik dari hari ke
hari”. Sejak tahun 2015, menjadi mahasiswa di
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Padang.
INVOTEK: Jurnal Inovasi, Vokasional dan Teknologi, Vol. 17 No. 2, Oktober 2017