Academia.eduAcademia.edu

Etika Komunikasi di Media Sosial

2019, Etika Komunikasi di Media Soisal

Etika Komunikasi di Media Sosial Assalamualaikum wr wb Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkah dan rahmatnya kita dapat bertemu di pagi yang cerah ini. Yang saya hormati dan banggakan teman – teman semua. Media sosial, barang kali dua kata ini menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat saat ini. Media sosial menjadi salah satu wahana dimana manusia dapat menjalin komunikasi dan memperoleh informasi sebanyak mungkin. Dibalik sisi positif yang ditawarkan media sosial, ia pun memiliki sisi negatif yang harus diantisipasi diantaranya adalah dengan lebih beretika dalam menggunakan sosial media. Pada kesempatan kali ini izinkanlah saya mengulas sedikit tentang etika dalam menggunakan media sosial. Sudah barang tentu media sosial menjadi salah satu kebutuhan masyarakat dunia saat ini tak terkecuali di Indonesia. Berbagai informasi terus silih beraganti berdatangan di media sosial, mulai dari informasi tentang curhatan seseorang sampai informasi tentang bagaimana caranya mengaktualisasikan diri entah itu beasiswa, prestasi, konferensi dan sebagainya. Media sosial dirasa begitu kental pada era globalisasi ini, beragam informasi dari belahan dunia manapun dapat diakses oleh siapapun. Keberadaan media sosial pun menjadi salah satu sumber pundi-pundi keuangan bagi sebagian besar orang diantaranya dengan menjamurnya online shop, munculnya beragam aplikasi dan sebagainya. Hari ini kita memasuki era informasi dimana setiap detiknya begitu banyak informasi bermunculan. Apapun pertanyaannya, cari saja di Google dan hampir semua jawaban diberikan oleh Google. Bisa dikatakan hari ini kita begitu banjir informasi sehingga waktu kita pun dirasa tak cukup untuk mengetahui setiap informasi yang ada. Tapi adakah kebanjiran informasi ini membuat kita lebih cerdas? Dengan era digital saat ini komunikasi juga banyak berjalan melalui media sosial seperti email, Line, Whatsapp, Messenger dan masih banyak lagi. Adanya freedom of expression di media sosial menimbulkan banyak efek bagi penggunanya. Berbicara mengenai efek pastinya ada positif dan negatifnya. Dari sisi positif membuat seseorang dapat mengeluarkan opininya mengenai suatu hal tanpa adanya batasan. Sisi negatifnya adalah opini seseorang tersebut dapat menggiring opini publik terhadap sesuatu tersebut, tetapi opini public dapat menimbulkan isu negatif karena setiap orang menanggapi sesuatu hal berbeda – beda sesuai pandangan atau anggapan mereka mengenai hal tersebut. Karena media sosial tempat yang bebas bukan berarti penggunaan media sosial seenaknya saja. Ada batasan tertentu yang harus kita patuhi yaitu UU ITE. Dalam UU ITE mengandung pasal – pasal yang mengatur tentang hoax, komentar berisi ancaman dan unsur SARA juga body shaming. Contoh dari pelanggaran UU ITE adalah kasus hoax Ratna Sarumpaet yang membuat publik percaya seakan – akan dia menjadi korban kekerasan hingga lebam sebelum akhirnya mengaku bahwa itu akibat dari operasi plastik. Sedangkan contoh kasus komentar yang dianggap SARA adalah komentar yang dilontarkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat kunjungannya ke Kepulauan Seribu pada September 2016 lalu. Bercermin dengan kasus – kasus tersebut ada baiknya agar orang lebih beretika di media sosial. Hal yang mendasar adalah berupaya untuk dapat mengendalikan diri dari kecenderungan untuk selalu mempublish hal privacy tentang diri kita. Ingat selalu bahwa tidak semuanya bisa dibagi kepada orang lain, sisakan ruang untuk diri kita sendiri. Pengendalian diri ini harus diimbangi dengan kemampuan memfilter informasi yang bisa dikonsumsi publik dengan informasi yang hanya dapat dikonsumsi oleh diri sendiri. Lalu etika yang selanjutnya adalah tentang cara kita menaksir diri atau niatan mengapa kita mempublish suatu hal. Jangan sampai suatu hal yang kita publish hanya dikarenakan keinginan untuk dilihat oleh orang lain atau mencari perhatian dari orang banyak. Atau marilah kita menaksir niatan apakah yang kita bagi atau tulis benar-benar ditujukan untuk memberi kebermanfaatan pada orang lain ataukah hanya ingin terlihat hebat dan memukau? Sekali lagi, menaksir niatan yang mendasari suatu hal sangat diperlukan, bukankah setiap hal nya bergantung pada niat terlepas seberapa besar atau kecilnya suatu perbuatan. Selain itu saya akan berbagi mengenai tips dalam menggunakan media sosial dari riset saya di internet. Pertama, Etika dalam Berkomunikasi Pada saat melakukan komunikasi dengan memanfaatkan media sosial, biasanya banyak yang cenderung melupakan etika dalam berkomunikasi. Hal ini di buktikan dengan banyaknya kata-kata kasar yang kerap kali muncul pada saat melakukan percakapan melalui jejaring sosial, baik yang sengaja dan tidak sengaja. Alangkah baiknya apabila sedang melakukan komunikasi pada jaringan internet menggunakan Bahasa yang sopan dan layak. Biasakanlah untuk menggunakan Bahasa yang tepat dengan siapapun pada saat kita berinteraksi, termasuk saat berinteraksi melalui media sosial. Hindari Penyebaran SARA, Pornografi dan Aksi Kekerasan Alangkah baiknya apabila kita tidak menyebarkan informasi yang mengandung unsur SARA serta pornografi pada media sosial. Biasakan untuk menyebarkan hal-hal yang berguna dan tidak menimbulkan konflik antar sesama. Hindari juga mengupload foto kekerasan seperti foto korban kekerasan, foto kecelakaan lalu lintas maupun foto kekerasan dalam bentuk lainnya. Jangan menambah kesedihan para keluarga korban dengan menyebarluaskan foto kekerasan karena mungkin saja salah satu dari keluarganya berada di dalam foto yang kalian share. Jangan mengajarkan generasi muda mengenai hal kekerasan melalui foto kekerasan yang di upload secara terang-terangan pada media sosial. Kroscek Kebenaran Berita Saat ini tentu tidak jarang kalau kita menemukan berita yang menjelekan salah satu pihak di media sosial. Hal inilah yang terkadang bertujuan demi menjatuhkan nama pesaing dengan menyebarkan berita yang hasil rekayasa. Maka dari itu, pengguna media sosial dituntut agar lebih cerdas lagi saat menangkap sebuah informasi, apabila Anda ingin menyebarkan informasi tersebut, alangkah bijaknya jika Anda melakukan kroscek terlebih dahulu atas kebenaran informasi tersebut. Menghargai Hasil Karya Orang Lain Pada saat menyebarka informasi baik dalam bentuk foto, tulisan maupun video milik orang lain maka biasakan untuk mencantumkan sumber informasi sebagai salah satu bentuk penghargaan atas hasil karya seseorang. Jangan membiasakan diri untuk serta merta copy paste tanpa mencantumkan sumber informasi tersebut. Jangan Terlalu Mengumbar Informasi Pribadi Ada baiknya Anda harus bersikap bijak dalam menyebarkan informasi mengenai kehidupan pribadi saat sedang menggunakan media sosial. Janganlah terlalu mengumbar informasi pribadi Anda terlebih lagi informasi mengenai nomor telepon atau alamat rumah Anda. Hal tersebut bisa saja membuat kontak lain dalam daftar Anda juga akan menjadi informasi bagi mereka yang ingin melakukan tindak kejahatan kepada diri kita. Media sosial saat ini benar-benar menjadi wahana manusia untuk menampilkan dirinya atau bahasa kerennya mengaktualisasikan diri. Jika dahulu memiliki prestasi dan karir yang cemerlang merupakan sau-satunya cara untuk mengaktualisasikan diri maka tidak dengan hari ini. Mengupload foto menarik di media sosial adalah salah satu cara orang saat ini untuk mengaktualisasikan dirinya. Barang kali menjadi lebih berada dengan selalu stay di dunia maya. Jika orang berlomba-lomba untuk mengunggah tentang dirinya baik dari status atau foto di media sosial maka jangan kira jika penyakit iri, dengki, dan sombong bisa dengan sangat halus menyelinap dalam hati kita. Jika setiap orang mengupload tentang kehebatan dan pencapaiannya maka bukankah tidak mungkin jika muncul benih-benih iri kepada orang lain meskipun dalam ukuran yang sangat kecil. Namun menjadi hal yang patut disyukuri jika itu malah menjadikan inspirasi bagi orang lain dan meskipun begitu menaksir niat tetap perlu dilakukan untuk mencari motif melakukan suatu hal apakah untuk terlihat hebat atau untuk menginspirasi orang lain. Etika dalam menggunakan media sosial dapat dilakukan diantaranya dengan memperkaya kemampuan mengendalikan diri, memfilter informasi, menaksir niatan, dan mengelola waktu. Berkaitan dengan mengelola waktu, tak dapat dipungkiri bahwa waktu terasa begitu sempit ketika kita terlalu banyak bermain di dunia maya. Untuk hanya sekedar chat orang bisa menghabiskan bermenit-menit waktunya yang jika semuanya dikalkulasikan mungkin bisa ber jam-jam. Untuk itu perlu digaris bawahi bahwa keberadaan media sosial hanya untuk hal-hal yang perlu dan penting. Jangan sampai waktu kita terhambur dengan percuma hanya untuk stalking mantan yang udah bahagia sama yang lain. Saatnya bagi kita untuk lebih bijak dan beretika dalam menggunakan media sosial, jangan sampai keberadaan media sosial membuat kita lupa terhadap diri sendiri dan bersikap acuh terhadap keadaan sekitar. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon di maklumi dan dimaafkan. Wassalamualaikum wr wb. Daffa Alfiant Putra KM 42 08 1502180456