Academia.eduAcademia.edu

KONSEP ARSITEKTUR PASAR BARU CIKARANG

2019, Victor da Costa

Konsep Arsitektur Pasar Baru Cikarang Jl. RE MARTADINATA , Desa Cikarang Kota , Kecamatan Cikarang Utara , Kabupaten Bekasi

ABSTRACTION of SYNOPSIS: DAFTAR ISI Kata Pengantar Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Kata Pengantar dari pemikiran seorang Arsitek Gemerlap bumi menjadi penerang derap peradaban umat manusia menuju masa depannya. Persekutuan para komparador penguasa bumi telah melaksanakan agenda terselubung. Telah menguasai dan menaklukkan sumber energi alam dan sumber daya manusia diseluruh matra alam. Penguasa yang tak berjejak dan tersamar telah menjala bak jaring laba-laba di seantero bumi seisinya melalui kontrol tertibnya. Siapapun tak turut akan dilindas tiada ampun. Persekutuan para pelopor agresor mengendalikan kontrol pemimpinan bangsa-bangsa dunia. Sebagai pengendali samar telah membuat bangkrut siapapun menentangnya. Belahan bumi manapun dibuat kering kerontang dan senyap dikucilkan dalam peredaran. Yakni kekuatan bangsa Synctian sebagai leluhur dari Genghis Khan, Khubilai kKhan, Hulakhul Khan yang keluarnya dari perbatasan selatan Rusia dari wilayah Kaukasia hingga Khurasan Parsia. Merajalela menjarah seluruh wilayah Asia dan Eropa dengan ganasnya karena pelampiasan dendam terbunuhnya ayahandanya oleh perseteru clan lainnya. Sebuah bangsa yang kokoh dan tangguh mengandalkan kendali alam menjejaki jalur-jalur penaklukan berbagai daratan, karena kebiasaannya nomaden. Pertautan di kemudiaan hari dengan cikal bakal Viking modern yang dikenal dengan anglo berbagai Dan hal ini berkaitan dengan bangsa anglo saxon di inggris. Yang disebutkan Gog Magog. Di abad sebelumMasehi telah menguasai berbagai wilayah daratan Balkan, Arabia, Asia Tengah hingga Asia Timur tanpa mamp memasuki Asia Tenggara. Sementara AngloSaxon menguasai selurh wilayah mediteranian Eropa. B Scyntian = Byzantium dan Babilonian=Alexandria Coptic pada akhirnya pimdah ke Romawi. Muaranya Mesopotamian = Salakadomas salakanegara= Jonggring saloka. Alur sutera adalah alur sundantara alur menuju pusat dokumentasi yakni potala dan nalanda india dan Sriwijaya dan Syilendra. Alur sutera daratan utara dari china menuju Balkan dan eropa tertuju pada persimpangan silang pustaka Mahayana, dan Parsia (zoroaster) dan Coptic Alexandria. Jalur laut china menuju melaka dan afrika eropa adalah jalur rempah menuju Bandanaira, maluku dan Gowa. (gaharu, cengkeh, pala, lada hitam , kayumanis, kapulaga, kemiri, kunyit jahe, lengkuas, kopi, gula kelapa dan tebu dan minyak lampu). Jalur selatan laut menuju pulau Jawa Bali Madura Sumbawa (kekhasan bahan teh, kopi lada, kaluwak, terasi, petis, kecap, tempe, tahu, buah mangga, rambutan, durian, alpukat, sayur mayur, beras, jagung, ketan hitam, kedelai, gerabah, insrumentasi musik seperti gamelan, kecapi, sastra, astronomi, ilmu kawitan, keilmuan pilitik, agama, kearifan ajaran tridharma, emas, perak, tembaga, timah, besi untuk pembuatan senjata dan meriam, ahli engineering batu/besi/bangunan/jembatan/kereta kencana, kuda, sapi, kerbau, ternak, kayu gahru, kayu jati, kemenyan, damar, kapur, permata). Jalur pantai barat sumatera (kapur barus, kayu kamper, rotan, lada hitam, pala, cengkeh, karet, kopra sawit, andaliman, kemiri, sulfur belerang u senjata, ajaran mahayana di bawah guru dharmakitri di universitas muara takus, startegi perang, ilmu politik, arsitektur, emas, perak, timah, tembaga). Kalimantan (permata, rotan, kayu ulin, sagu, ikan, ternak, intan berlian). Perdagangan jalur sutra yakni tenun kain ikat, batik, desain kerajinan ketrampilan budaya nusantara memberikan pengaruh andilnya pengembangan teknologi dan kesenian serta pengembangan satra folk art. Instrumentasi musik tiup dan rebab, kecapi menginspirasi lahirnya peralatan khas babilonian romawi. Nusnatara penyumbang terbesar kemajuan peradaban bangsa romawi dan mediteranian karena hal ini mereka boyong ke negaranya semuanya, demikian kemampuan kriya patung batu tembaga, emas danperak dan besi, termasuk senjata dan perahu dan kendaraan angkutan. Tiga serangkai 3 menjadi 1 = adalah Babilonian Eufrat Tigris dan Potala Tibet dan Sriwijaya, disatu sisi paralel dengan Mesir Kuno dan Nalandha Mahenjodaro India dan Syailendra Sanjaya (Medang Karangkamulyan). Disi lain disebutnya konstanta Galuh Galia Galei. Jalur sutera = adalah nama lain dari sebutan jalur ajaran Sundantara (akronim nama Sutera) sebenarnya Ka Su Nyataan. Posaedon pertautan Asia Selatan, Asia Timur, Asia Tengah dan Afrika. Yang dibawa di jejak jalur sutera adalah lontar tua Ramayana dan Mahabarata. Guru besarnya adalah Syailendra Sanjaya dan Sriwijaya. Kekuatan ini telah menaklukan daratan kebesaran temurunnya menjadi, Angkorvat, Da-Viet, Burma, Thailand, Melaka Kelantan Kedah, Bengal, India Harappa Mahenjondaro, Chaifatsha Balipuranam Bangladesh, Cylon, Samoa, Australia, semenanjung Korea dan Japan dan China, Mongolia, Kaukasia, Parsia. Kekuatan tunggal dalam tertib kebangsaan untuk kontrol bumi berada ditangannya, melalui penguasaan sistem kemutakhiran peranti teknologi mutakhir senyap, yang tidak dimiliki belahan manapun. Persekongkolan para pemodal raksasa yang telah menguasai sistem monetair dunia di seluruh negara maju telah menghisap sumber bumi baik pangan, tambang dan energinya. Penguasaan tak kasat mata menjejaki seluruh peta lumbung energi bumi untuk kedigdayaan sebagai hegemoni tunggal. Sebagai penentu kebijakan absolut berlangsungnya tertib monetair tunggal. Penguasa tunggal menjadi domain pedoman peradaban mutakhir mengkontrol seluruh umat manusia. Melaui jejaring kakitangannya diseantero jagad. Komandonya menjadi pedoman derap pergolakan telah terjadi dibumi persada ini. Melalui penguasaan tta laksana pemerintahan negara manapun, agar jemarinya merambh mudah menaklukannya dengan cepat. Penguasaan dan penindasan antar bangsa dengan pemailitan mendadak sistem moneternya melalui pergolakan massa. Penguasaan sumber alam dan sumber daya manusia bagi kepentingan hegemoni mewujudkan kekuatan tunggal untuk mengendalikan seluruh kehidupan laju derap peradaban mencapai suatu tujuan yang diinginkannya.Derap perubahan melalui agendanya telah mengisi relung berbagai pergolakan kecamuk peradaban bumi secara tersamar dibawah kontrol komandonya. Terutama arus modal dan alat tukarnya, melalui berbagai cara mereka mengupayakan dengan satu tujuan sebagai penguasa absolut. Agar bumi takluk ditangannya. Perwujudan tatanan baru tertib dunia dibawah penguasaan tunggal yang tdiberbagai belahan bumi sejauh dimanapun berada. Pada mulanya bumi dalam kekosongan penduduk. Daya pikat iklim panorama dan kekayaan alam menjadi pedoman manusia bumi terpencar membentuk persekutuan koloni bangsa. Interaksi ketergantungan membangunkan pertautan budaya, disinilah peradaban terlahir. Persinggungan menyebabkan interaksi interrelasi membangunkan persekutuan kekuatan. Kebesaran kenegaraan pada akhirnya melakukan ekspansi penaklukan agar ekspansi kekuasaan menjadi luas. dan Berbagai kecamuk dan tragedi mengisinya belahan membentuk tatanan kebangsaan. Kemajuan peradaban menggiring derasnya arus migrasi menghimpun kebiasaan dan adatbudaya umat manusia dari berbagai wilayah benua bertaut dalam himpunan membngunkan peradaban. berdatangan derasArus migrasi kependudukan telah mengisi kekosongan daratan bumimelalui lintasan daratan ataulautan. Pada akhirnya membentuk pertumbuhan demografi emperium kebangsaan dibawah persekutuan bangsa. Membangunkan lintasan saling keterhubungan kebutuhan kehidupan melalui jalur laut udara maupun daratan. Globalisasi telah terjalin semenjak emperium mengadakan ekspansinya memperluas kekuasaan melalui penaklukan ataupun perdamaian perdagangan. Perebutan kekuasaan sislih berganti saling menguasai untuk ekspansi kekuasaan teritorial, agar domain ekonomi ideologi mampu ditaklukannnya. Melalui persuasif diplomasi damai budaya, perniagaan ataupun penaklukan. peradaban kerajaan bumi silihbergantian menukar waktu di beberapa kurun sejarah mendorong terwujudnya kesatuan pemikiran keperhatiannya akan kesetaraan guna menuntut terwujudnya interaksi global yang mendorong terjadinya kebersamaan menuntut perobahan persamaan hak dengan rasa kepeduliansatu dengan lainnya diseluruh belahan dunia maju serempak. Buku ini dijadikan pedoman pemahaman alur globalisasi menderu redam perubahanarah perjalanan peradaban dan kebudayaan menuju satu arah. Era global yang dipengaruhi perobahan kebiasaan pemikiran seragam karena arus digital telekomunikasi zaman mellenium 3 menuju arah yang tak terbayangkan dijaman dahulu. Perobahan kesadaran kemanusiaan yang serempak membahanan disetiap kepemimpinan negara berbangsa diseantero negara-negara maju dan berkembang. Peradaban yang berkelanjutan silih bergant dari masa lampau menoreh masa depan melalui perkembangan pertautan masa kini. Era digital mendekatkan semuanya berjarak dekat, letak didekatkan melalui interrelationship personal. Dan semuanya serba online digital. Kepergian perjalnan yang hanya dikendalikan oleh tatanan digital satelit. Era anak-anak muda dengan cepat menguasai keilmuan orangtuanya dengan singat gamblang dan cepat diserap dan ditumbuh kembangkan, era anak-anakkecil yang telah tumbuh cepat dewasa. Era jalur penghubung era sutera yang disambungkan oleh kekuatan teknologi satelit, rel kereta cepat dan perhubungan udara dan laut. Yang mendorong terwujudnya berbagai inovasi dunia untuk pemutakhiran peradaban bumi, melesat menuju masa luar angkasa. Atau era space ages. Era keterhubugan angkasa, menemukan tempat bermuim baru. Globalisasi yang semakin membuat bumi sempit dan semakin kuasanya industri merobah iklim bumi , mengakibtkan anomali cuaca dan iklim menuju titik dramatis. Era keterhubungan antar bangsa dan negera melalui kemudahan digital. Jalur Sutra adalah saksi dari gerakan saling mempengaruhi antarbudaya.Era demikia perubahan pandang manusia bumi sangat cepat berubah, solidaritas dan kesaling pedulian tumbuh diberbagai belahan. Oleh dekatnya jarak oleh kemajuan alat telematika digital, segera mempertautkan keeratan kesaling pedulian di planet bumi ini cepat merobah haluan kebiasaan lama.Pergolakan masyarakat bumi menuju tatanan baru perdamiana sudah terasa di berbgai belahan bumi.sementara kekuasaan pemodal tak kehabisan energinya mengepakkan sayap kekuasaannya namun semakin terdesak di sudut sempit, terkuaklah kebobrokan kartel kekuasaannya memaksa bumi menuruti kehendaknya. Semua bangsa diikat solidaritas bumi menghadang berani sekalipun senjata dihadapinya. Ini disebutkan dengan era kebangkitan kemanusaan saling mendukung terwujudnya kesetaraan kemanusiaan dalam kelangsungan hidup nya dalam kemakmuran dan perlindungan sosial kultur. Suara berbagai belahan bumi bisa menjadi viral kuat mendesak angkara manapun ambruk seketika. Runtuhnya kediktatoran arabia menjadi bukti. Pada zaman Mataram Kuno, seperti yang tertulis dalam prasasti Panggumulan, pasar berperan juga sebagai tempat interaksi sosial. Interaksi membuat orang-orang yang tadinya tidak saling kenal menjadi memiliki hubungan kekerabatan.“Tampaknya, inilah salah satu toponimi pada masa Mataram Kuno yang masih lestari. “Kedudukan sungai dan pasar masih sesuai dengan yang disebutkan dalam prasasti.”Sisi lain pasar sebagai fungsi sosial, digunakannya pasar sebagai tempat pusat informasi dan komunikasi, juga kesenian. Pasar dijadikan tempat pelaksanaan upacara penetapan lokasi bangunan suci. Di pasar nan ramai pula para punggawa kerajaan mengumumkan kebijakan raja, dan pertunjukan tarian keliling berpentas.Rupa-rupanya, budaya dari masa ratusan tahun lalu itu masih berlanjut di sebuah pasar di Jawa hingga hari ini—meskipun sudah langka. Didalam studi etnoarkeologi, Pasar Turen masih menjadi corong berita kemalangan warga sekitar: sakit atau meninggal dunia.Seiring perkembangan peradaban, kini pasar tradisional pun cenderung mulai terdesak oleh dibangunnya pusat-pusat perbelanjaan dengan pasar mutakhir yang dikemas untuk masyarakat perkotaan. Sebuah tuntutan zaman yang semakin praktis dan serba tertata dan cepat. Ada “nilai kearifan yang hilang,” menanggapi maraknya gaya hidup berbelanja di pasar swalayan atau hypermarket. Bahwa pasar kini sebagai tempat kegiatan ekonomi belaka, sementara fungsi pasar sebagai tempat kegiatan sosial dan kegiatan kesenian sudah pupus.“Semoga pasar tradisional tetap dipertahankan karena dengan pasar seperti ini masih terjadi komunikasi yang baik antara penjual dan pembeli, penjual dengan penjual, pembeli dengan pembeli.” Interaksi menjadi kata kunci soal keeratan hubungan dalam komunitas pasar, yang tidak ditemui apabila berbelanja di pasar swalayan. Konsep pasar sebagai tempat belanja hanya untuk kalangan menengah ke bawah, berbau tak sedap, dan kumuh itu harus diperbaiki. Sebuah contoh sebuah pasar tradisional di Tangerang Selatan yang telah direvitalisasi tanpa menghilangkan nilai interaksi sosial. pasar modern, sebuah “pasar tradisional yang. Jika dilihat dari sisi ekonomi dan perdagangan, fungsi pasar adalah salah satu sarana distribusi dan berperan sebagai “alarm” inflasi dan fluktuasi harga, peran inilah yang selalu menjadi perhatian pemerintah saat ini. Urgensi Hari Pasar Rakyat Nasional adalah dengan menemukan kembali jatidiri dan esensi dari pasar rakyat. Hari Pasar Rakyat Nasional adalah suatu momentum untuk menemukan kembali dan mereka-ulang pasar rakyat sehingga pasar rakyat mempunyai nilai tambah yang tidak dimiliki oleh pasar modern. Ide kreatif dan memberi pandangan baru kepada pemangku kepentingan jika dilakukan dengan baik dan konsisten akan menjadikan program ini lebih tepat sasaran. Dengan dukungan industri kreatif maka pasar akan menjadi penggerak ekonomi tidak saja ekonomi perdagangan seperti biasanya, tetapi ekonomi kreatif yang tidak hanya meningkatkan harkat dan martabat dari pasar tradisional tersebut, tetapi juga meningkatkan perputaran ekonomi. Solusi ini mungkin tidak populer, tetapi dengan melihat beberapa contoh seperti Pasar Papringan, Pasar Beriman, Pasar Bringharjo dan lainnya, pasar yangmemberikan keunikan, maka pasar-pasar rakyat tersebut mempunyai nilai tambah yang tidak dimiliki oleh pasar modern. Pasar Tradisional : Ruang Publik yang Makin Terpinggirkan menjelaskan pasar (tradisional) yang selama ini sudah menyatu dan memiliki tempat penting dalam kehidupan masyarakat. Bagi masyarakat, pasar bukan hanya sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli, tetapi juga sebagai wadah interaksi sosial dan representasi Bab 1. GLOBALISASIPERADABAN SUTRA Jalur REMPAH Mengenang Globalisasi Jalur Perniagaan Sutra Erasia (Eropa Asia) Jala sutera rantai komala. JALUR SUTRA adalah sebuah susunan rute perdagangan zaman dahulu yang membentang mulai dari Asia Tengah hingga Eropa, melintasi oasis-oasis padang pasir yang dipagari oleh pegunungan bersalju, dihiasi pemandangan eksotis unta-unta yang menarik muatan sutra-sutra halus Cina, rempah-rempah dan wewangian, dihiasi pula oleh kesibukan para pedagang yang berjual-beli anggur, daun dan bijih ketumbar, amber dari Baltik serta batu koral Mediterania. Melalui jalur inilah, sutra dikirimkan dari Cina ke kerajaan Roma kuno, para putri raja diberangkatkan melintasi padang pasir, untuk dinikahkan demi memperkuat persekutuan, dan para bandit serta perompak menyerang dan menjarah para pedagang sepanjang waktu. Buku yang mengupas hampir 5000 tahun lembaran sejarah dan dilengkapi oleh foto, manuskrip, dan lukisan-lukisan, koleksi dari British Library dan museum-museum ternama dunia lainnya ini menghadirkan gambaran utuh tentang sejarah dan budaya di Jalur Sutra. Buku ini pun memuat beberapa foto dari penjelajah besar Stein, Hedin dan Mannerheim, yang belum pernah dipublikasikan. Lebih dari sekadar jalur niaga, Jalur Sutra adalah saksi dari gerakan saling mempengaruhi antarbudaya. Frances Wood melacak kisah-kisah berbagai peradaban dan ide-ide yang tersebar luas melalui ekspansi geografis Jalur Sutra yang luas. Ajaran Tantra Mahayana dari Asia Tenggara &India dibawa masuk ke Cina melalui Jalur Sutra, sekaligus memulai tradisi perziarahan besar menyeberangi rute-rute padang pasir yang sunyi. Jalur Sutra adalah sebuah jalur perdagangan melalui Asia Selatan yang dilalui oleh karavan dan kapal laut, dan menghubungkan Kepulauan Pasific, Maluku , Pasundan, Selat Malaka, Angkor Vat, Chang’an, Republik Rakyat China, dengan Antiokhia, Suriah, dan juga tempat lainnya. Pertukaran ini sangat penting tak hanya untuk pengembangan kebudayaan Cina, India dan Roma yang puncaknya berada di Laksha dan Potala Tibet sebagai wilayah himalaya yang menyimpan manuskrip ajaran semesta tertua (bahkan taurat sansekerta disimpannya). Banyaknya sumber pustaka ajaran Asia tenggara dismpannya sebagai reverensi Mahayana dan Tantra, yang menginspirasi para saudagar eropa dan asia lainnya mempelajarinya. namun juga merupakan dasar dari dunia modern.Istilah “jalur sutra” pertama kali digunakan oleh geografer Jerman Ferdinand von Richthofen pada abad ke-19 karena komoditas perdagangan dari Cina yang banyak berupa sutra. Jalur Sutra benua terbagi menjadi jalur utara dan selatan begitu dia meluas dari pusat perdagangan Cina Utara dan Cina Selatan. Rute utara melewati Bulgar-Kypchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea, dan dari sana menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezia.  Sementara rute selatan melewati Turkestan-Khorasan menuju Mesopotamia dan Anatolia, dan kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau melalui Levant ke Mesir dan Afrika Utara. Hubungan jalan rel yang hilang dalam Jalur Sutra diselesaikan pada 1992, ketika jalan rel internasional Almaty – Urumqi dibuka. Jalan Sutra yang dibuka oleh Tiongkok pada 2.000 tahun yang lalu adalah salah satu jalur penting bagi penyebarluasan peradaban zaman kuno Tiongkok ke Barat, sekaligus jembatan yang menghubungkan pertukaran ekonomi dan kebudayaan Tiongkok-Barat. Jalur ini juga penting untuk perdagangan Tiongkok dengan Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Barat Serta Eropa dan Afrika.Jalan Sutra yang lazim disebut orang, adalah jalur darat dari ibukota Dinasti Tang Tiongkok di timur ke Roma, ibukota Italia di barat. Jalur itu dibuka oleh seorang jenderal bernama Zhang Qian Dinasti Han. Kedua jalur Jalan Sutra itu disebut sebagai “Jalan Sutra Darat”. Menelusuri salah satu Jalan Surat itu, dapat melewati Afganistan, Uzbekistan, Iran dan sampai Alexsandar Mesir dan kalau mengambil jalan sutra lainnya bisa via Pakistan, Kabul Afganistan, tiba di Teluk Persia Legenda Sutra China Jalur Sutra (Hanzi tradisional: 絲綢之路; Hanzi yang Disederhanakan: 丝绸之路; pinyin: sī chóu zhī lù, bahasa Persia راهابریشم Râh-e Abrisham) adalah sebuah jalur perdagangan melalui Asia Selatan yang dilalui oleh karavan dan kapal laut, dan menghubungkan Chang’an, Republik Rakyat Cina, dengan Antiokhia, Suriah, dan juga tempat lainnya. Pengaruhnya terbawa sampai ke Korea dan Jepang. Pertukaran ini sangat penting tak hanya untuk pengembangan kebudayaan Asia Tenggara, Cina, India dan Roma namun juga merupakan dasar dari dunia modern. Istilah ‘jalur sutra’ pertama kali digunakan oleh geografer Jerman Ferdinand von Richthofen pada abad ke-19 karena komoditas perdagangan dari Cina yang banyak berupa sutra. Jalur Sutra benua membagi menjadi jalur utara dan selatan begitu dia meluas dari pusat perdagangan Cina Utara dan Cina Selatan, rute utara melewati Bulgar-Kypchak ke Eropa Timur dan Semenanjung Crimea, dan dari sana menuju ke Laut Hitam, Laut Marmara, dan Balkan ke Venezia; rute selatan melewati Turkestan-Khorasan menuju Mesopotamia dan Anatolia, dan kemudian ke Antiokia di Selatan Anatolia menuju ke Laut Tengah atau melalui Levant ke Mesir dan Afrika Utara. Hubungan jalan rel yang hilang dalam Jalur Sutra diselesaikan pada 1992, ketika jalan rel internasional Almaty – Urumqi dibuka. Jalur Sutra adalah nama yang diberikan seorang Jerman bernama von Richthofen pada Abad-18M, untuk jalur darat yang menghubungkan Cina dengan Eropa. Sekalipun baru dibuka resmi pada Abad-3SM, di masa Dinasti Han yang mulai mengirim utusan ke berbagai negara Asia Selatan dan Timur Tengah, namun Jalur Sutra sudah ada jauh sebelumnya. Jalur Sutra terdiri dari banyak jalur yang bercabang-cabang, dan digunakan untuk perdagangan berbagai komoditi selain sutra seperti gading, tanaman, emas terutama rempah-rempah dan palawija. Jalur sutera adalah jembatan penghubung menyusuri jalur daratan dan lautan dari Barat (eropa) menuju Timur (asia) yakni menuju persinggungan equatorial yakni tanah simbol kelapa berdiri “Pasundan” atau “Insulinde Indonesia” menjadi wilayah kepulauan saat ini telah termasyhur diberbagai kurun. Secara garis besar terdapat tiga jalur, di utara, tengah dan selatan.Jalur Utara menghubungkan Cina dengan Eropa hingga Laut Mati, melalui Urumqi dan Lembah Fergana. Jalur Tengah menghubungkan Cina dengan Eropa hingga tepian Laut Meditrrannia, melalui Dun-huang, Kocha, Kashgar, menuju Persia. Jalur Selatan menghubungkan Cina dengan Afghanistan, Iran dan India, melalui Dun-huang dan Khotan menuju Bachtra dan Kashmir. Di Cina, Jalur Sutra berujung di Changan atau Xian, ibukota kerajaan, ke arah barat melewati koridor Gansu, menuju Dun-huang di sisi Gurun Taklimakan. Jalur utara mulai dari Dun-huang dan Yu-men Guan, menyeberangi Gurun Gobi menuju Hami (Kumul), lalu menyisir kaki Tian-shan di bagian utara Taklimakan. Setelah oasis Turfan, menuju Urumqi dan Lembah Fergana untuk masuk Eropa hingga Laut Mati. Jalur ini bercabang di Turfan, ke oasis Kucha, menuju Kashgar di kaki Pamirs.Jalur selatan mulai Dun-huang, melewati Yang Guan, menyusuri sisi selatan Taklimakan, melalui Miran, Hetian (Khotan) dan Shache (Yarkand), menuju utara lalu menuju Kashgar. Masih ada beberapa cabang jalur, salah satunya bercabang dari jalur selatan menuju sisi timur Gurun Taklimakan ke kota Loulan, lalu bergabung dengan jalur utara di Korla. Dari Kashgar yang simpang lalulintas Asia, ada jalur menyeberangi Pamirs menuju Samarkand dan menuju selatan ke Laut Kaspia; atau jalur ke selatan melewati Karakorum menuju India; dan sebuah jalur lain menuju Kuqa, menyeberangi Tian-shan, menuju Laut Kaspia melalui Tashkent. Asal-usul Sutra dan Perkembangan Sutra di CinaLegenda Cina memberi gelar Dewi Sutra kepada Putri Hsi-Ling-Shih, istri Kaisar Kuning yang mistis, yang disebut memerintah Cina sekitar tahun 3000SM. Putri Hsi-Ling-Shih dianggap berjasa memperkenalkan ulat sutra dan cara pengembakbiakannya. Pada tahun 1927 ditemukan kepompong ulat sutra dari masa 2600-2300SM di bantaran Sungai Huangho, Propinsi Shanxi, Cina sebelah utara. Di Qianshanyang, Propinsi Zhejiangditemukan pita, serat sutra, dan perca, dari masa sekitar tahun 2000SM. Di bagian hilir Sungai Yang-tze bahkanditemukan sebuah cangkir kecil dari gading bermotif-hias ulat sutra, alat tenun, serat sutra dan perca dari masa antara 6000-7000SM. Pada awalnya sutra hanya boleh digunakan di kalangan istana (raja, kerabat dekat, pejabat tinggi). Di dalam istana, kaisar mengenakan jubah sutra putih, di luar istana kaisar dan permaisurinya mengenakan jubah sutra kuning. Pada Abad-5SM, paling tidak terdapat enam propinsi Cina penghasil sutra. Setiap musim semi, Permaisuri memimpin langsung upacara pembuatan sutra. Kerahasiaan teknik dan proses pembuatan sutra dijaga ketat oleh kerajaan. Barangsiapa membuka rahasia, atau menyelundupkan telur atau kepompong sutra ke luar Cina, akan dihukum mati. Secara bertahap produksi kain sutra menjadi industri dan elemen penting ekonomi Cina, sutra digunakan sebagai instrumen musik, tali pancing, tali busur panah, tali pengikat, dan kertas tulis. Akhirnya orang kebanyakanpun boleh mengenakan pakaian sutra. Pada masa Dinasti Han [206SM-220M] sutra tidak lagi sekedar produk industri atau barang dagangan. Petani membayar pajak dengan beras dan sutra, pegawai menerima gaji dan hadiah sutra.Perdagangan SutraSutra menjadi komoditi perdagangan internasional Cina yang sangat berharga antara. Perdagangan sutra telah terjadi jauh sebelum Jalur Sutra dibuka resmi pada Abad-3SM. Di desa Deir el Medina dekat Thebes, Lembah Raja-raja, Mesir, situs makam para pekerja raja Mesir, ditemukan mummi seorang wanita berusia antara 30-50 tahun. Mummi tersebut mengenakan sutra. Berdasarkan data anthropologis, metode mummifikasi, keadaan makam dan ‘amino-acid racemization’, mummi tersebut dinyatakan berasal dari sekitar tahun 1070, masa Dinasti Ke-21! [G.Lubec, J. Holaubek, C. Feldl, B. Lubec, E. Strouhal. NATURE, March 4, 1993]. Sebelum temuan ini, tercatat bahwa sutra digunakan di Mesir pada masa Dinasti Ptolomeik (sekitar Abad-3), termasuk Cleopatra. Persilangan Peradaban Roma+Parsia di Sungai Eufrat Tigris di Mesopotamia Pada Abad-4SM, orang-orang Yunani dan Roma mulai berbicara tentang Seres, Kerajaan Sutra. Beberapa sejarawan menceritakan bahwa pasukan Marcus Licinius Crassus, Gubernur Siria, adalah orang Romawi pertama yang matanya silau (dalam arti sebenarnya) karena sutra. Dalam pertempuran Carrhae dekat Sungai Efrat, tahun 53SM, para serdadu Romawi panik karena mata mereka silau oleh kilauan sutra rompi pelindung serdadu Partian. Dalam waktu satu dasawarsa sutra Cina menjadi pakaian eksklusif elit Roma (seluruh pakaian Kaisar Heliogabalus [218-222] terbuat dari sutra), tapi segera meluas ke berbagai lapisan masyarakat, bahkan yang terendah, seperti dicatat Marcellinus Ammianus, tahun 380. Sutra sebagai pelapis terkuat sebagai lapisan anti panah baju zirah (perisai) keahlian pasukan Asia Tenggara disaat kejayaan Sriwijaya dan Syailendra berjaya. Setlah itu menjadi sohor dikemukakan sebagai perisai pasukan Kubilai Khan menaklukan eropa dan Asia Tengah. Permintaan sutra semakin meningkat, sehingga harga sutra di Roma sangat tinggi (sepotong sutra dari jenis terbaik berharga 300 denarii, senilai gaji setahun prajurit Romawi). Banyak sumber menyatakan bahwa permintaan tinggi sutra impor telah merusak sendi-sendi ekonomi Romawi.Pada Abad-2SM, duta Kaisar Wu-Ti dari Dinasti Han mengunjungi Persia dan Mesopotamia, membawa berbagai hadiah, termasuk sutra. Kejayaan sutra dan Jalur Sutra berlanjut di masa Dinasti Tang [618-907], seperti terbukti dari banyak penemuan arkeologis (penemuan Aurel Stein tahun 1907 adalah salah satu yang paling dramatis). Stein menemukan lebih dari 10,000 naskah, berbagai lukisan, kain dan panji sutra di sebuah ruangan di Gua Seribu Buddha, dekat Dunhuang, sebuah tempat perhentian di sebelah baratlaut Gansu. Artefak itu adalah barang yang disembunyikan para biarawan Buddhis karena adanya sinyal serangan suku Tangut dari Tibet, sekitar tahun 1015. Jalur Sutra Samudera Rempah Asia Tenggara menuju Mesopotamia Perdagangan Jalur Sutra selama satu milenium berikutnya, produk gelas Jahudi dan kain linen menjadi barang dagang utama yang dipertukarkan dengan sutra dan rempah dari Asia Pasundan (Pulau Banda, Seram dan Maluku), Cina dan India. Kayumanis (cinnamon), cassia (kulit kayu bahan pembuat kayumanis), jade, kamper (barus=Sumatera Utara), pala (P. Banda Seramdan Maluku), lada (Lampung Sumatera), teh+kopi (Priangan Sumatera), rotan+kayu ulin (Kalimantan), batik+kemenyan+damar+beras+keramik+ukiran+senjata+kayu jati (Jawa Bali Madura), getah karet+emas+perak+tembaga+timah+berlian+bambu+sirih+kapur+minyak lampu+kopra+kelapa+sawit+gula+jahe+kunyit+daun salam+buah+sayur mayur (Jawa Sumatera), tembakau+cengkeh+kapas+kapuk+kayu manis (Jawa Sumatera Sulawesi), sapi+kambing (Sumbawa Flores), perahu+palawija+beras+sastra (Bugis), ahli batu+pahat kayu+ahli bangunan (Jawa Bali Sumatera) dan produk Cina lainnya memiliki pasar yang bagus di Barat. Rujukan terawal dalam naskah tentang produk dari Asia Timur (cinnamon dan cassia), terdapat di Kel30:23: Musa diperintahkan untuk mengambil “rempah-rempah pilihan, mur tetesan limaratus syikal, dan kayu teja (kayumanis) yang harum (kinamon besem) setengah dari itu”. Dalam Kel.30:24 disebutkan bahwa Musa diperintahkan untuk mengambil “kayu teja (kayumanis, cassia, kiddah) lima ratus syikal”. Dalam naskah Mishnah, seorang tokoh halakahRabbi Chiyya bar Abba disebut sebagai salah seorang peniaga Timur-Dekat, yang memperdagangkan tiga barang dagangan utama di sepanjang jalur ke Cina, yaitu: barang-barang dari kaca, rami halus, dan linen.Herodotus (485-425SM) menyatakan bahwa kata Yunani kinnamomon berasal dari Kanaan (3.111). yang dimaksud sebenarnya Kanaan Timur yakni negeri kepulauan equator Indonesia dan Asia Tenggara. Begitu pula kata yang digunakan dalam Kitab Keluaran untuk cassia, kiddah, muncul dalam bahasa Yunani menjadi Kitto. Kata lain dalam Alkitab kes’iah (Maz45.9), menjadi kata Yunani Kasia. Transkripsi kata Aram ke bahasa Yunani menunjukkan bahwa para pedaganglah yang pertama kali membawa rempah tersebut dari abad-5SM dari Asia Timur ke Kawasan Mediterranean sebagai barang dagangan. Sebuah manuskrip Latin abad-4, Descriptus Orbis, menyebutkan Beth Shean sebagai sebuah kota pemasok kain bagi seluruh dunia. Keunggulan tekstildan pakaian yang diproduksi kalangan Jahudi Beth Shean juga diakui oleh Kaisar Romawi Diocletian. Pada tahun 296 Diocletian menerbitkan dekrit yang menetapkan patokan harga dan upah di seluruh kekaisaran Romawi, produk tekstil Beth Sean menduduki tempat teratas. Untuk produk kaca, dekrit itu hanya mendaftar dua jenis saja, yaitu vitri Ijudaici (barang produk kaca Jahudi) dan vitri Alessandrini (barang produk kaca Alexandria). Kaisar Romawi lain, Hadrian, menyatakan bahwa Jahudi adalah produsen kaca Alexandria. Kedua hal ini menyatakan Jahudi adalah produsen kaca kelas dunia di masa Romawi. Aurel Stein menemukan berbagai serpihan kaca kepingan di berbagai situs di sepanjang Jalur Sutra di Kawasan Xinjiang Cina. Stein juga menemukan berbagai jenis naskah yang ditulis pada kertas atau kayu, dalam berbagai bahasa termasuk Aram. Jalur Sutra Sudhamala Pasundan Jalan Sutra yang dibuka oleh Tiongkok pada 2.000 tahun yang lalu adalah salah satu jalur penting bagi penyebarluasan peradaban zaman kuno Tiongkok ke Barat, sekaligus jembatan yang menghubungkan pertukaran ekonomi dan kebudayaan Tiongkok-Barat.Jalan Sutra adalah jalur penting untuk perdagangan Tiongkok dengan Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Barat Serta Eropa dan Afrika.  Jalan Sutra yang lazim disebut orang adalah jalur darat dari ibukota Dinasti Tang Tiongkok di timur ke Roma, ibukota Italia di barat. Jalur itu dibuka oleh seorang jenderal bernama Zhang Qian Dinasti Han. Kedua jalur Jalan Sutra itu disebut sebagai “Jalan Sutra Darat”. Menelusuri salah satu Jalan Surat itu, dapat melewati Afganistan, Uzbekistan, Iran dan sampai Alexsandar Mesir, kalau mengambil jalan sutra lainnya bisa via Pakistan, Kabul Afganistan, tiba di Teluk Persia.Pada abad ke-2 sebelum masehi sampai abad ke-2 masehi, Jalan Sutra itu mempunyai dua anak jalur yang masing-masing terletak di bagian utara dan selatan. Di antaranya, jalur selatan bertolak dari Dunhuang, Propinsi Gansu Tiongkok Barat Laut terus menuju ke barat menyusuri jalan di kaki Pegunungan Kunlun terus sampai ke Xinjiang, Tiongkok Barat Laut dan bagian timur laut Afghanistan, Iran dan Semenanjung Arab sebelum mencapai Roma, Italia. Sedangkan Jalan Sutra sektor utara dimulai dari Benteng Yumen, Dunhuang terus ke barat menyusuri jalan di kaki selatan Gunung Tianshan. Setelah melewati Gunung Chongling, Jalan Sutra Utara itu memasuki wilayah Rusia di bagian Asia Tengah, kemudian jalan itu membelok ke barat daya untuk bergabung dengan Jalan Sutra sektor selatan.Masih  ada dua jalan sutra yang jarang diketahui orang . Salah satu di antaranya ialah “Jalan Sutra Barat Daya” yang bertolak dari Propinsi Sichuan, Tiongkok Baratdaya terus ke Propinsi Yunnan dan mencapai bagian utara Myanmar setelah menyeberang sebuah sungai, kemudian jalan sutra itu menuju bagian timur laut India sebelum memasuki bagian barat laut India dengan menyusuri Sungai Gangga India sebelum tiba di Dataran Tinggi Iran. Jalan Sutra itu bersejarah lebih lama daripada Jalan Sutra Darat.   Selain jalan-jalan sutra di darat itu, masih terdapat satu lagi jalan sutra di atas laut, yaitu dari Guangzhou, Tiongkok Selatan ke Selat Malaka, dan terus sampai ke Sri Lanka, India dan pantai timur Afrika. Jalur di atas laut itu disebut se bagai Jalan Sutra Laut. Menurut benda-benda budaya yang tergali di Somalia, Afrika Timur, dapat diketahui bahwa Jalan Sutra Laut itu kira-kira terjadi pada masa Dinasti Song Tiongkok.“Jalan Sutra Laut” menghubungkan Tiongkok dengan negara-negara utama peradaban zaman kuno dan sumber kebudayaan di dunia, dan mendorong maju pertukaran ekonomi dan kebudayaan daerah tersebut. Maka Jalan Sutra Laut juga dijuluki sebagai jalan dialog antara Timur dan Barat.   Jalur Sutra di China Letak masjid tertua di China itu, persis berada dalam lingkaran Jalur Sutraâ, yang jika setiap hari jumâatt, sekitar 2000 muslim memadati Masjid Rindu Rasul tsb. Adapun Jalur Sutraâ adalah sebutan jalur yang dilewati oleh sahabat rasul yang mengenalkan Islam ke negeri ini. Saat itu, kekhalifahan Islam berada dibawah kepemimpinan Utsman bin Affan, ra. Mengirim utusannya yang pertama ke China pada tahun 651 M. Ketika menghadap Kaisar Yong Hui dari Dinasti Tang, utusan Khalifah tersebut memperkenalkan keadaan negerinya beserta Islam. Sejak itulah mulai tersebar Islam di China. Perjalanan darat dari tanah Arab menuju China melalui Persia dan Afganistan, sehingga sampai ke kota Guangzhow, Selatan China. Jalur inilah yang dikenal dengan sebutan Jalur Sutraâ, sekaligus terdapat Masjid Rindu Rasul, yang berada tepat di jantung kota Guangzhow.Di sebuah gurun utara Tibet, arkeolog China menggali kuburan luar biasa. Penduduk wilayah itu meninggal 4.000 tahun lalu, tapi tubuhnya terpelihara udara kering. Gurun itu adalah salah satu lintasan jalur sutra. Pemakaman yang digali arkeolog China itu terletak di wilayah yang sekarang daerah otonom Xinjiang di China barat laut. Namun orang-orang yang ditemukan justru memiliki ciri Eropa rambut cokelat dan hidung panjang.  Sisa-sisa itu terbaring di salah satu padang pasir terbesar di dunia, dan terkubur di dalam kapal terbalik. Batu nisan yang berdiri menunjukkan harapan untuk mendapat rahmat dewa di akhirat, simbol yang ada juga menandakan mereka sangat tertarik pada kesenangan, juga prokreasi. Orang-orang yang sudah lama lenyap itu tidak punya nama, karena asal-usul dan identitas mereka masih belum diketahui. Namun, banyak petunjuk yang kini muncul tentang nenek moyang mereka, cara mereka hidup dan bahkan bahasa yang mereka gunakan. Kuburan mereka yang dikenal sebagai “Pemakaman Sungai Kecil No 5” terletak di dekat sebuah palung sungai kering di Dataran Rendah Tarim, sebuah wilayah dikelilingi oleh pegunungan terlarang. Sebagian besar wilayah adalah Gurun Taklimakan, yang tidak ramah sehingga pelancong di sepanjang Jalur Sutra akan sedikit ke sepanjang perbatasan utara atau selatan. Di zaman modern, wilayah itu telah diduduki oleh Uighur yang berbahasa Turki, bergabung dalam 50 tahun terakhir pemukim Han dari Cina. Ketegangan etnis baru-baru ini terjadi antara dua kelompok, menjadikan sejumlah besar mumi kuno, mayat yang benar-benar kering dan muncul di pasir, menjadi bidak antara Uighursdan Han.Lebih dari 200 mumi memiliki penampilan khas Barat dan Uighur, meskipun mereka belum tiba di daerah itu hingga abad ke-10. Beberapa mumi, termasuk wanita terawat baik dan dikenal sebagai “Beauty of Loulan”,telah dianalisis oleh Li Jin, seorang ahli genetika terkenal di Fudan University.Ia mengatakan, pada tahun 2007 bahwa DNA mumi itu terdapat tanda-tanda yang menunjukkan asal Asia Timur atau bahkan Asia Selatan. Mumi di Pemakaman Sungai Kecil sejauh ini adalah yang tertua ditemukan di Dataran Rendah Tarim.Tes karbon yang dilakukan di Beijing University menunjukkan bahwa bagian tertua adalah 3.980 tahun yang lalu.China mengatakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan bulan lalu dalam jurnal BMC Biology, orang-orang itu keturunan campuran Eropa dan beberapa penanda genetik Siberia dan mungkin berasal dari luar China. Tim ini dipimpin oleh Hui Zhou dari Universitas Jilin di Changchun, dengan Dr Jin sebagai co-aut Bab 2.PASAR sebagai RUMAH BUDAYA RAKYAT Sejarah pasar tidak lepas dari perjalanan sejarah perjalanan perniagaan umat manusia dibumi menjadi titik landmark pusat pertemuan silang budaya membentuk efektif sebuah peradaban tua dari setiap perioda kurun perkembangan dan pertumbuhan peradaban umat manusia, maka terlahirkannya peradaban Mesopotamia, Mesir Kuno, Babiloniadan Assura, Mahenjodaro dan Harappa, Syailendra Majapahit , Galuh Pajajaran, Sriwijaya, Gowa, Aztec dan Inca Maya, Dinasti Shinha dlsb. Jalur sutra menjadi pedoman pertukaran seluruh pengetahuan melalui transaksi mata uang masing-masing bangsa bersilang. Titik silang ini terjadi di sepanjang silang alun-alun kerajaan di lapangan terbuka sebagai definisi pohon beringin dan arra. Alun-alun sebagai pusat penyatuan kewibawaan hubungan manunggal pengabdian raja untuk masyarakat dengan penandaan simbol payung beringin besar di tengahnya. Pasar sebagai pusat informasi kebangsaan yang efektif menentramkan hukum peradaban sosial budaya. Pasar sebagai server digital informasi penerangan masyarakat kepada rajanya dan demikian sebaliknya. Ruwatan dan selamatan upacara adat budaya sering diadakan untuk mewujudkan ketentraman rakyatnya. Karena itu selalu berdiri bangunan rumah sakit, sekolah, mesjid dan kantor kopersi pasar sebagai fasilitas simpan pinjam. Koperasi pasar ini hingga bisa memberntuk kepercayaan arus modal dari luar negeri. Pasar rakyat menjadi tumpuan kemajuan arus aliran perniagaan sebuah negara kerajaan dijaman itu. Pasar sebagai pusat interaksi sosial dan sekaligus pusat pertukaran informasi dan pengetahuan dari berbagai daerah. Terdapatkan prasasti penulisan akan tata tertib bernegara yang diwajibkan bayar upeti dan tunduk perintah raja. Pasar sebagai persimpangan pertukaran mata uang belahan bumi nanapun bahkan menjadi tumuan persilangan budaya dan kepercayaan. Hadirnya agora dan rumah ibadah menandakan pasar menjadi persimpangan silang pengetahuan budaya; kesenian, sastra, astronomi, penulisan kaligrafi, pertukaran buku dan mauskrip tua, dialog politik , dialog pengetahuan ilmu luhur lainnya dan selain sebagai pusat keramaian dan aktifitas warga dalam hal tata niaga perdagangan. PASAR sebagai RUMAH PERADABAN Semenjak Zaman Mataram Kuno Prasati-prasasti yang terserak di kawasan tengah dan timur Jawa mengisahkan gambaran pasar abad ke-8 hingga ke-11, juga kearifan setempat.Kala sore, usai keramaian mereda di Pasar Gede, Solo para pedagang berinteraksi sembari menghitung hasil penjualan. Pasar Gede merupakan pasar rakyat terbaik di Jawa Tengah. Dengan arsitektur bergaya tradisional Jawa - Eropa, terlihat dari atap berbentuk joglo dan limasan dan dinding berukuran tebal dan kolom yang tegas. Revitalisasi pasar ini juga menyediakan jalur khusus di lantainya bagi para penyandang disabilitas, membuat pasar ini ramah untuk semua pengunjung. Dahulu kala, pasar rakyat ini juga menjadi simbol pembauran dan perdagangan antara masyarakat Belanda - Tionghoa - Pribumi. Sekarang, pasar ini menjadi pusat perdagangan buah, jamu, batik, lurik, kembang, dan berbagai kebutuhan harian lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa pasar tidak hanya berperan sebagai pemenuhan kebutuhan ekonomi, tetapi juga kebutuhan sosial. Berdasarkan prasasti-prasasti Panggumulan (824 Saka/902 M) koleksi Museum Sonobudoyo, Yogyakarta; Turyyan (851 Saka/929 M) dan Muncang (866 Saka/944 M) koleksi Museum Mpu Purwa, Malang-Jawa Timur;  Rukam (829 Saka/907 M) koleksi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah; dan Waharu IV (853 Saka/931 M) koleksi Museum Nasional, Jakarta. Kita masih menemukan sebagian pasar yang digelar atau ramai pada hari-hari tertentu yang pada kenyataannya tradisi ini sudah ada sejak masa Mataram Kuno. Masyarakat Jawa kuno telah mengenal hari pasaran yang berjumlah lima atau pancawara. Mereka menyebutnya Umanis (Manis), Pahing, Pwan (Pon), Wagai (Wage), Kaliwuan (Kliwon). Dalam satu rotasi disebut sepasar, istilah ini masih berlanjut hingga kini.Untaian aksara pada prasasti Panggumulan, pada hari pasaran itulah orang-orang datang dari satu desa ke desa lain untuk berdagang.Sementara dari prasasti Panggumulan dan prasasti Rukam, tersebukan jenis-jenis ikan asin dan dendeng ikan lainnya yang disajikan di pasar yang tak jauh berbeda dengan di konsumsi masayarakat perdesaan kini.Mereka melakukan transaksi dengan potongan-potongan emas dan perak, demikian menurut berita Cina dari Dinasti Song. Namun, tampaknya penggunaan emas dan perak hanya untuk transaksi barang yang nilainya tinggi, sedangkan untuk jual beli barang kebutuhan sehari-hari, mereka menggunakan koin Cina. Pada zaman Mataram Kuno, seperti yang tertulis dalam prasasti Panggumulan, pasar berperan juga sebagai tempat interaksi sosial. Interaksi membuat orang-orang yang tadinya tidak saling kenal menjadi memiliki hubungan kekerabatan.“Prasasti Panggumulan merupakan prasasti yang paling menarik bagi saya,” ungkap Titi. Alasannya, isi prasasti itu mengenai masalah tanah dan bagaimana rakyat jelata bisa membeli tanah, meskipun dalam undang-undang menyebutkan bahwa tanah adalah milik raja. Menurut prasasti Turyyan, yang hingga kini ada di tempat aslinya—berlokasi di Desa Turen, yang merupakan penyesuaian bunyi dari Turyyan. Tampaknya, inilah salah satu toponimi pada masa Mataram Kuno yang masih lestari. “Kedudukan sungai dan pasar masih sesuai dengan yang disebutkan dalam prasasti.” Prasasti tersebut juga menyebutkan contoh komoditi yang biasa dipikul pedagang, seperti pakaian, perkakas logam (tembaga, besi, perunggu, timah), daun untuk pembungkus, kapur, kapas, mengkudu, minyak, gula, beras, dan lainnya.Lalu, di manakah pasar-pasar kuno itu berlokasi? Berdasar prasasti Truyyan dan Muncang tinggalan Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmottunggadewa, pasar umumnya terletak di dekat aliran sungai atau kawasan strategis untuk lalu lintas perdagangan. Sebuah pasar di Jombang, Jawa Timur, yang masih berlokasi di tepian Sungai Brantas.Diantara tumpukan barang-barang antik di Pasar Triwindu, Solo, seorang pedagang dengan sabar menunggu para pembeli. (Yunaidi/National Geographic Indonesia). Sisi lain pasar sebagai fungsi sosial, digunakannya pasar sebagai tempat pusat informasi dan komunikasi, juga kesenian. Pasar dijadikan tempat pelaksanaan upacara penetapan lokasi bangunan suci. Di pasar nan ramai pula para punggawa kerajaan mengumumkan kebijakan raja, dan pertunjukan tarian keliling berpentas.Rupa-rupanya, budaya dari masa ratusan tahun lalu itu masih berlanjut di sebuah pasar di Jawa hingga hari ini—meskipun sudah langka. Didalam studi etnoarkeologi, Pasar Turen masih menjadi corong berita kemalangan warga sekitar: sakit atau meninggal dunia. Seiring perkembangan peradaban, kini pasar tradisional pun cenderung mulai terdesak oleh dibangunnya pusat-pusat perbelanjaan dengan pasar mutakhir yang dikemas untuk masyarakat perkotaan. Sebuah tuntutan zaman yang semakin praktis dan serba tertata dan cepat. Ada “nilai kearifan yang hilang,” menanggapi maraknya gaya hidup berbelanja di pasar swalayan atau hypermarket. Bahwa pasar kini sebagai tempat kegiatan ekonomi belaka, sementara fungsi pasar sebagai tempat kegiatan sosial dan kegiatan kesenian sudah pupus.“Semoga pasar tradisional tetap dipertahankan karena dengan pasar seperti ini masih terjadi komunikasi yang baik antara penjual dan pembeli, penjual dengan penjual, pembeli dengan pembeli.” Interaksi menjadi kata kunci soal keeratan hubungan dalam komunitas pasar, yang tidak ditemui apabila berbelanja di pasar swalayan. Konsep pasar sebagai tempat belanja hanya untuk kalangan menengah ke bawah, berbau tak sedap, dan kumuh itu harus diperbaiki. Sebuah contoh sebuah pasar tradisional di Tangerang Selatan yang telah direvitalisasi tanpa menghilangkan nilai interaksi sosial. pasar modern, sebuah “pasar tradisional yang sudah diubah [sehingga] menjadi menyenangkan bagi yang berbelanja, dan bersih.” (Mahandis Y. Thamrin/NGI, Sumber: Pasar di Jawa Masa Mataram Kuna) PASAR RAKYAT sekolah BUDAYA EGALITARIAN Jumat, 29 April 2016, Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo bertolak ke Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)  menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta. Setibanya di Bima, Presiden akan meresmikan Pasar Raya Amahami, di Kota Bima. Juni, tahun lalu 2014, pada saat meluncurkan program Revitalisasi 1.000 pasar rakyat  di Pasar Manis, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Juni 2015, Presiden mengatakan bahwa jangan sampai pasar tradisional kalah bersaing dengan pasar modern. Jika dibiarkan  pasar tradisional akan hilang. Saat itu Presiden meminta agar pembangunan pasar tradisional tidak hanya pembangunan fisik saja, tetapi juga pendampingan dalam manajemen pasar. Meliputi pembukuan dan pencatatan keluar masuk uang.  “Tidak usah pakai AC karena akan terbebani biaya listrik. Yang penting pedagang rapi, gotong royong bersama dan pembeli datang nyaman”. Pasar tradisional memang sudah hadir  sejak lama di tengah masyarakat, mewarnai  kegiatan ekonomi rakyat. Tempat jual beli bahan dan barang  kebutuhan sehari-hari di berbagai daerah. Menjadi penyalur produk, mempertemukan pedagang dan pembeli dalam situasi cair dan egaliter karena saling kenal.  Hanya saja, karena lebih mengedepankan fungsi, kondisi bangunan dan sarananya umumnya sederhana. Dengan begitu  harga sewanya menjadi  murah, terjangkau oleh para pedagang yang umumnya ber-omzet terbatas. Peran pasar tradisional ini mulai surut ketika muncul kios swalayan kecil yang  juga menjual bahan dan barang  yang menjadi komoditas pasar tradisional. Tempatnya yang lebih nyaman dan berada di tengah pemukiman warga membuat kios ini menjadi tempat favorit belanja. Meski harganya belum tentu lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar tradisional. Maka tepatlah apa yang dilakukan pemerintah tahun lalu, ketika me-revitalisasi 1.000 pasar rakyat di Pasar Manis, Purwokerto tahun lalu. Kemudian  pada  29/4/ 2016 ketika Presiden  meresmikan Pasar Raya Amahami, di Kota Bima. Melalui revitalisasi pasar rakyat,  kondisi pasar ditingkatkan. Dibuat lebih nyaman. Gerai-gerai diatur sedemikian rupa sehingga ada pengelompokkan pedagang sesuai barang yang diperjualbelikan. Lorong pasar juga dirapikan, diperlebar, lantainya diperkeras secara permanen. Nyaman buat pembeli dan tidak  becek di saat hujan. Selain itu berbagai sarana dan prasarana penunjang seperti tempat parkir dan akses jalan juga ditata. Ini tentu memudahkan pembeli untuk mendapatkan kebutuhannya.Lebih dari soal fisik, revitalisasi pasar rakyat sebenarnya menunjukkan kesungguhan pemerintah  berpihak pada ekonomi rakyat. Rumah tangga produksi ekonomi rakyat ini umumnya hanya mengandalkan modal  kecil dengan skala produksi yang  juga kecil. Akses pasar pun terbatas. Bahkan mereka kadang hanya bisa berjualan di rumah. Oleh karena itu penyediaan pasar yang nyaman bagi penjual maupun pembeli bakal membantu meluaskan pasar dan meningkatkan omzet penjualan.Dengan sewa kios yang murah dan dibayar secara harian, maka pedagang akan merasa ringan dalam membayar sewa. Apalagi jika kemudian pemerintah membantu manajemen arus kas.  Ini tentu akan memberi pedoman bagi pedagang pengeloaan uang secara benar. Harapannya  usaha  bisa  berkelanjutan. Yang tak boleh diabaikan dalam pasar tradisional ini adalah soal kekhasan  dan keragaman barang yang ditawarkan.  Banyak dari produk-produk kuliner misalnya, yang dijual di sini mempunyai rasa yang lezat. Itu artinya, potensi yang luarbiasa untuk dipasarkan dengan cara-cara yang lebih modern, di tengah booming  usaha kuliner. Singkat kata, melalui pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat ini  hasil produksi rakyat bisa dipertemukan  dengan pembeli pada harga yang pantas. PASAR RAKYAT sebagai PUSAT INTERAKSI SOSIAL BUDAYA Pasar tradisional mungkin merupakan suatu tempat tertua dalam sejarah manusia dimana manusia satu sama lain berinteraksi baik secara ekonomi, sosial budaya, seni dan kuliner yang dapat menggerakkan peradaban suatu bangsa ke tahap yang lebih tinggi. Di berbagai belahan dunia pasar tradisional menjadi salah satu tolak ukur peradaban suatu bangsa, baik berupa pasar kuliner, pasar jalanan maupun pasar wisata. Pasar pasar tradisional seperti Jemaa el-Fnaa (1070) di Marrakech, Marroko, Grand Bazzar (1455) di Istambul, Turki, Chandni Chowk (1650) di Central Delhi, India dan Queen Victoria Market (1878) di Melborune Australia merupakan monumen dunia yang dapat dinikmati oleh masyarakat dunia hingga saat ini. PASAR RAKYAT sebagai WARISAN TRADISI INDONESIA LESTARI Pasar tradisional atau sekarang dikenal dengan pasar rakyat merupakan salah satu bentuk warisan budaya dari nenek moyang kita. Pada mulanya pasar rakyat sudah menyatu dan memiliki tempat penting dalam kehidupan masyarakat, pasar rakyat tidak hanya menjadi tempat transaksi ekonomi tetapi juga menjadi  tempat interaksi sosial dan interpretasi nilai-nilai yang dilakukan oleh pelaku dan pemegang kepentingan di pasar rakyat tersebut. Pada masyarakat Jawa pasar rakyat juga merupakan konsepsi hidup dan sosial budaya, untuk mencapai tujuan-tujuan lain. Dapat dikatakan pasar rakyat pada masa jayanya merupakan tempat berinteraksi baik secara ekonomi, sosial budaya dan kemasyarakatan. Jika dilihat dari sisi ekonomi dan perdagangan, fungsi pasar adalah salah satu sarana distribusi dan berperan sebagai “alarm” inflasi dan fluktuasi harga, peran inilah yang selalu menjadi perhatian pemerintah saat ini. Pergeseran fungsi pasar saat ini tidak lepas dari perubahan gaya hidup dan akses informasi yang berperan besar mengubah perilaku masyarakat. Budaya jual beli yang terjadi di pasar rakyat tidak banyak berubah selama berabad-abad. Kios-kios kecil yang menjual barang dagangan sehari-hari dan konsumen yang melakukan transaksi langsung dengan penjual, adalah wajah lama yang terus dipertahankan. Perbedaannya terletak pada kualitas interaksi antara konsumen dan pedagang, pada masa lalu transaksi yang terjadi melibatkan sisi sosial yang kental, biasanya konsumen dan pedagang mempunyai ikatan emosinal yang tinggi, saling mengenal secara mendalam satu sama lain, pertukaran informasi baik ekonomi maupun sosial politik sering terjadi di pasar. Tidak ayal pasar-pasar pada masa sebelum kemerdekaan merupakan pusat lokasi yang paling sering dipantau oleh penguasa pada saat itu. Perubahan gaya hidup dan informasi yang deras masuk ke dalam masyarakat akhir-akhir ini menyebabkan fungsi esensial pasar menjadi hilang. Kebutuhan konsumen akan jaminan kualitas produk, kemasan, kenyamanan, dan kebersihan lokasi pasar secara perlahan mulai mematikan kehidupan pasar yang sesungguhnya. Peranan pemerintah dalam revitalisasi pasar rakyat (tradisional) dalam Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional telah tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No 20 Tahun 2012 ; dimaksudkan untuk mendorong pasar tradisional agar mampu berkompetisi dan  berdaya saing dengan pusat perbelanjaan dan toko modern. Dalam Peraturan itu tercantum tujuan pengelolaan dan pemberdayaan pasar tradisional  meliputi : menciptakan pasar tradisional yang tertib, teratur, aman, bersih dan sehat; meningkatkan pelayanan kepada masyarakat; menjadikan pasar tradisional sebagai penggerak roda perekonomian daerah; dan menciptakan  pasar tradisional yang berdaya saing dengan pusat perbelanjaan dan toko modern. Tujuan yang dicanangkan adalah suatu misi head to head antara pasar rakyat dengan pasar modern. Misi ini jelas akan percuma, karena esensi pasar rakyat dengan pasar modern sudah sangat berbeda. Untuk transaksional, sulit untuk bersaing dengan pasar modern, selain pengelolaan yang sangat baik, kenyamanan, kepastian harga, akses dan jaminan akan kualitas produk, menyebabkan konsumen pada umumnya beralih ke pasar-pasar modern. Terlihat pemerintah dalam usahanya mengelola dan memberdayakan pasar tradisional tetap berpatokan pada peran pasar sebagai fungsi ekonomi dan perdagangan, selama terjadi transaksi di pasar dan harganya dapat dijaga stabil, kondisi ini dapat menjadi suatu alat politik dari penguasa dan sebaliknya, jika harga fluktuatif, dapat menjadi alat politik kaum oposisi. Pasar Papringan ; Pasar wisata "percontohan” yang (sayangnya) seumur jagung. Di Desa Caruban, Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, Singgih S Kartono menggagas Pasar Papringan, suatu gagasan yang sudah terpendam selama 10 tahun. Awalnya Singgih melihat banyaknya warga Desa Caruban yang mengadu nasib ke kota, Singgih berpendapat hal tersebut tidak perlu, karena Desa Caruban mempunyai sumberdaya alam berupa bambu, jika diolah menjadi kerajinan maka akan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat. Singgih membuat workshop-workshop dirumahnya untuk melatih warga membuat kerajinan dari bambu. Bahkan, Singgih yang terkenal lewat radio magno-nya, membuat Spedagi – sepeda dari bambu. Karena rumahnya terlalu kecil, Singgih menyewa lahan hutan bambu milik warga desa seluas 1000 m2. Lahan yang tidak terawat itu, kemudian dibersihkan dan dibuat jalan dari susunan batu, kemudian Singgih menawarkan kepada penduduk Desa Caruban untuk ikut berjualan disana. Akhirnya pada 11 Januari 2016, lahirlah Pasar Paringan yang menggunakan mata uang yang terbuat dari bambu disebut “pring” dan dilakukan setiap salapanan, 35 hari sekali setiap Minggu wage. Puncaknya adalah kehadiran Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beserta istri menyempatkan diri mengunjungi Pasar Papringan ini. Setelah dilaksanakan 10 (sepuluh) kali, pada tanggal 23 Januari 2017 secara mengejutkan Pasar Papringan ditutup sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Hal ini dikonfirmasi di laman Facebook Pasar Papringan. Paparan diatas merupakan kisah sedih, tetapi dilain pihak Pasar Papringan merupakan salah satu model solusi yang telah berhasil dilakukan oleh masyarakat melalui pembinaan yang dilakukan oleh tokohnya. Pasar Papringan merupakan salah satu contoh pasar rakyat di Indonesia, yang diselenggarakan secara modern, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya lokal. Nilai ini yang ditumbuhkan oleh Singgih, yang melihat fungsi pasar secara lebih luas dan dituangkan dengan baik dan bersahaja.Contoh lain adalah Pasar Beriman di Kota Tomohon Sulawesi Utara, pasar ini dikenal unik dengan dijualnya daging-daging hewan yang ekstrim untuk konsumsi masyarakat. Secara budaya, pasar ini merupakan ciri khas daerah tersebut, dan akhirnya menjadi salah satu objek wisata yang diminati oleh turis mancanegara. Pasar Papringan dan Pasar Beriman Tomohon menunjukkan kepada kita bahwa fungsi pasar pada dasarnya adalah sama, tempat bertransaksi dan berinteraksi, dan jika dikelola dengan baik dan mempunyai keunikan tertentu, akan menjadi suatu aktivitas yang menarik dan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Jika benih-benih Pasar Papringan akan terus menyebar, dan apabila benih ini berhasil bertahan dan ranum, pengelolaan dan pemberdayaan pasar tradisional merupakan suatu keniscayaan. Urgensi Hari Pasar Rakyat Nasional ; sebatas seremoni atau roda penggerak? Pasar rakyat mengalami degradasi penurunan kualitas maupun jumlah keberadaannya di seluruh wilayah daerah di Indonesia. Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi mengatakan penurunan pasar rakyat terjadi setiap tahunnya, cukup drastis, dari tahun 13.550 pada tahun 2007, menjadi 13.450 pada tahun 2009 dan akhirnya pada tahun 2011 menjadi 9.950 pasar. Sedangkan untuk pasar modern terus mengalami kenaikan menjadi 23.000 pasar dalam 3 tahun terakhir ini. Jika dilihat secara jumlah, Urgensi Hari Pasar Rakyat Nasional merupakan suatu keharusan. Pasar rakyat (secara jumlah) sekarang ibarat warisan budaya yang mesti dilestarikan. Penurunan jumlah pasar rakyat dan meningkatnya pasar modern adalah ihwal yang tidak dapat dihindari. Apakah revitalisasi pasar dapat menyelamatkan pasar rakyatl? Tentu tidak. Apakah Pasar rakyat akan mati? Tentu tidak juga, karena banyak pasar rakyat yang bertransformasi menjadi pasar induk pada waktu-waktu tertentu. Pasar rakyat menghadapi tantangan yang sangat besar, kemampuan pasar modern untuk memasarkan produk sehari-hari terutama bahan pokok dengan harga yang tidak jauh bahkan sama dengan harga di pasar rakyat, menjadi suatu tentangan tersendiri. Proteksi yang dilakukan pemerintah masih belum mengenai sasaran, dan kondisi pertambahan pasar modern dan berkurangnya pasar rakyat (secara jumlah) akan terus terjadi. Disisi lain, perubahan metode penjualan oleh para pedagang, yang biasanya mereka berdagang di kios-kios pasar rakyat menjadi berdagang keliling membuat pasar rakyat semakin tergerus. Dengan kondisi ini, Urgensi Hari Pasar Rakyat Nasional, diharapkan bukan mendorong secara langsung pertumbuhan pasar rakyat secara jumlah atau mendorong agar konsumen datang ke pasar rakyat. Dua sasaran ini jika dilakukan secara langsung lewat kampanye dan sosialisasi yang head to head dengan kualitas yang dimiliki oleh pasar modern, akan sangat sia-sia. Karena preferensi konsumen dan pedagang sebagai pemangku kepentingan sudah mulai bergeser. Urgensi Hari Pasar Rakyat Nasional adalah dengan menemukan kembali jatidiri dan esensi dari pasar rakyat. Hari Pasar Rakyat Nasional adalah suatu momentum untuk menemukan kembali dan mereka-ulang pasar rakyat sehingga pasar rakyat mempunyai nilai tambah yang tidak dimiliki oleh pasar modern. Ide kreatif dan memberi pandangan baru kepada pemangku kepentingan jika dilakukan dengan baik dan konsisten akan menjadikan program ini lebih tepat sasaran. Dengan dukungan industri kreatif maka pasar akan menjadi penggerak ekonomi tidak saja ekonomi perdagangan seperti biasanya, tetapi ekonomi kreatif yang tidak hanya meningkatkan harkat dan martabat dari pasar tradisional tersebut, tetapi juga meningkatkan perputaran ekonomi. Solusi ini mungkin tidak populer, tetapi dengan melihat beberapa contoh seperti Pasar Papringan, Pasar Beriman, Pasar Bringharjo dan lainnya, pasar yangmemberikan keunikan, maka pasar-pasar rakyat tersebut mempunyai nilai tambah yang tidak dimiliki oleh pasar modern. ARTIKEL PASAR TRADISIONAL dan PASAR MODERN ARTIKEL : PASAR TRADISIONAL Pasar tradisional adalah tempat berinteraksi sosial antara pedagang dan pembeli. Proses jual-beli biasanya melalui proses tawar menawar harga, dan harga yang diberikan untuk suatu barang bukan merupakan harga tetap, dalam arti lain masih dapat ditawar, hal ini sangat berbeda dengan pasar modern. Umumnya, pasar tradisional menyediakan bahan-bahan pokok serta keperluan rumah tangga. Lokasi pasar tradisional dapat berada ditempat yang terbuka atau bahkan dipingir jalan.nilai-nilai tradisional yang ditunjukan oleh perilaku para aktor-aktor di dalamnya. Salah satu ciri khas pasar tradisional beberapa diantaranya menggunakan tenda-tenda tempat penjual memasarkan dagangannya, serta pembeli yang berjalan hilir mudik untuk memilih dan menawar barang yang akan dibelinya.dalam melakukan akad pembelian yang halal dan mengikat dipasar yang sangat berguna bagi suatu daerah dengan adanya pasar tradisional orang bisa saling melakukan tawar-menawar dalam melakukan transaksi penjualan disamping itu hikmah yang kita ambil akibat adanya pasar tradisonal diantaranya dapat mempererat tali silaturrhmi terhadap sesama pembeli ada yg lazim dibicarakan ketika bertemu disebuah pasar. Banyak masyarakat yang tergantung dengan pasar tradisional dimana menjadi matapencaharian masyarakat disatu daerah untuk mempertahankan kehidupan yang ada. Pasar tradisional sering dianak tirikan oleh pemerintah daerah ini dapat  kita temukan kebijakan Bupati/walikota yang tidak berpihak dengan pedagang kecil, sebagai contoh di kec. Tanjung pura langkat pasar modern hadir ditengah-tengah pasar tradisonal adanya 4 minimarket (indomaret, alfamart, alfamidi) dimana kehadirian mereka sama buka nya dengan pasar tradisional yakni jam 8.00 WIB mereka sudah membuka mini market sampe dengan ukul 24 WIB ini bisa mengurangi penghasilan yang diterima oleh pedagang kecil yang berada di pasar tradisional yang ada. Banyak relokasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah merugikan pedagang pasar tradisional sering kita jumpai pedagang pasar tradisonal di relokasi ketempat yang tidak layak, berair, becek, dan tidak standard serta tidak sesuai dengan pasar yang ada, harusnya pemerintah daerah sebelum merelokasi harus memperhatikan beberapa aspek diantaranya  (1) aspek sejarah pemerintah harus mengetahui keberadaan pasar ersebut dari sejarah, sejak kapan pasar tersebut hadir dan mempunyai nilai historis bagi masyarkat lokal ini merupakan nilai-nilai yang harus dipertahan kan oleh pemerintah dan masyarakat setempat, (2) aspek Lingkungan , pemerintah wajib memperhatikan lingkungan dimana pasar baru tersebut mampu menampung seluruh pedagang yang ada serta masyarakat yang ada di sekitar baik masalah drainase, air, parit dan bau yang ditimbulkan oleh pasar tersebut jangan gara-gara pasar baru terjadi gejolak bagi masyarkat sekitar sehingga dapat merugikan masyarkat setempat (3)aspek ekonomis, pemerintah harus memperhitungkan dan menjelaskan kepada pedagang tradisonal apabial direlokasi ke pasar baru dapat meningkatkan penghasilan bagi pedagang dengan dat-data yang valid sehingga pedagang tidak merugi panjang ketika direlokasi, pemerintah wajib memikirkan ketiga aspek tersebut guna  memproteksi kepentingan semua pihak. ARTIKEL : PASAR MODERN Pasar modern tidak jauh berbeda dengan pasar tradisional, Hanya saja pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung pembeli hanya melihat label harga yang tercantum pada barang, yang berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, adalah bahan makanan makanan seperti: buah, sayuran, daging, sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Pasar modern hadir ditengah derasnya sistem perekonomian yang liberal ini sangat mengancam bagi pedagang kecil yang ada disuatu daerah, pedagang modern yang tampil dengan wajah bersih, strategis, murah dan mudah terjangkau membuat masyarakat beralih ke pasar modern, harusnya pemerintah daerah mampu mengantisipasi menjamurnya pasar modern yang ada .Kehadiran pasar Modern menjadi momok bagi pedagang kecil yang berjualan di pasar tradisional. Pasar Modern sering menawarkan discount produk /harga/hadiah bagi pembeli sehingga masyarakat tertarik dan beralih kepasar modern Kelebihan dari pasar ini adalah barang yang dijual lebih dijamin kesehatannya dan tempat belanja yang nyaman. Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh pasarini yaitu pembeli tidak bisa menawar harga barang yang dijual. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan (supermarket), dan minimarket. Pemerintah daerah harus serius dan cerdas dalam mengatur Pasar tradisional dan Modern dan menciptakan regulasi bagi keberadaan pasar tersebut, dan jangan hanya menguntungkan pasar modern saja, pemda juga musti melindungi dan memproteksi  pasar tradisional , agar perekonomian suatu daerah dapat berkembang dengan baik sebab perputaran uang yang ada di pasar tradional dapat dinikmati oleh semua masyarakat yang ada , sebaliknya pasar modern tidak mampu menggerakkan perekonomian disuatu daerah, nah pemda harus berfikir ulang dalam menentukan kebijakan guna pembangunan perekonomian yang ada , pembangunan pasar tradisional juga harus diimbangi dengan mebangun pasar yang bersih dan nyaman bagi pembeli sehingga tercipta persaingan yang sehat antara pasar tradisional dan pasar modern di kemudian hari. REVIEW : Rivew dari 2 artikel di atas yaitu pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi. Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.Pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Kekuatan pasar modern : Lebih higienis, melewati proses penyortiran, dan bisa melihat harga produk. Kekurangan pasar modern : Tidak bisa menawar, harga lebih mahal, dan merugikan supplier. Kekuatan pasar tradisional : Lebih murah, bisa menawar, dan bisa mencari alternative lain bila barang yang dicari tidak ada. Kekurangan pasar tradisional : Kebersihan kurang, tidak melewati proses penyortiran, dan manajemen keuangan kurang baik.Perbedaan pasar tradisional dan pasar modern adalah masalah mutu atau kualitas, kenyamanan konsumen dan harga yang ditawarkan. Pada pasar tradisional tidak melewati proses penyortiran, harga lebih murah namun tempat kotor atau semerawut. Sedangkan, pada pasar modern melalui proses penyortiran namun harga mahal tetapi tempatnya bersih dan nyaman.Persamaan pasar tradisional dan pasar modern adalah sama-sama menjual bahan makanan, seperti sayuran, buah-buahan, beras, ikan, daging, dan bumbu dapur. PASAR TRADISIONALsebagaiJARING INFLASI Kita tak menyadari bahwa dalam keseharian tidak bisa dilepaskan dari pasar. Dalam istilah ekonomi, pasar diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan transaksi perdagangan barang dan atau jasa. Membaca definisi pasar tersebut mungkin kita mulai sadar bahwa pada dasarnya hidup kita dikelilingi oleh pasar. Dari pengertian pasar yang tradisional, modern hingga virtual. Bahkan mungkin ada klasifikasi lain seperi pasar semi modern, pasar yang serba ada (supermarket) hingga pasar yang memperjualbelikan saham.Daftar akan semakin panjang bila kita memasukkan nama-nama tempat, hari atau atribut lain setelah kata ‘pasar’. Sebut saja ada pasar minggu, pasar senin, pasar kemis, pasar jumat, pasar pagi, pasar malam, pasar  ciputat, pasar depok, pasar gembrong, pasar baru, pasar tanah abang, pasar gede, pasar kaget dan lain-lain. Disini tidak akan dibahas secara rinci satu-persatu. Namun, tulisan singkat ini berfokus pada pasar yang digolongkan sebagai pasar tradisional. Mengapa? Pasar tradisional memiliki karakteristik keunikan tersendiri. Pertama, secara fisik pasar ini berada relatif dekat dengan tempat tinggal kita. Biasanya di dekat tempat tinggal, perkampungan, perumahan terdapat sebuah tempat yang disebut pasar ini. Walaupun sudah menjadi jamak, banyak pengembang perumahan modern kemudian melengkapi fasilitas umumnya dengan pasar modern maupun pasar serba ada lengkap (supermarket). Jadi, dari sisi jarak dalam artian kedekatan fisik, pasar tradisional ada di sekitar kita.Kedua, kedekatan antara penjual dan pembeli lebih terasa karena interaksi mereka yang berulang-ulang dan mendalam. Interaksi sosial yang hangat dan personal sering terjadi di pasar tradisional. Transaksi yang berulang, tawar-menawar yang dilakukan dengan ‘taktik’ tertentu agar mendapatkan harga lebih murah atau bonus lebih banyak, seringkali menciptakan ‘kedekatan’ yang maknanya tidak bisa direduksi sebagai sekedar hubungan antara penjual dan pembeli. Karena keramahtamahan penjual, tak jarang pembeli pun ‘takluk’ dengan ‘persuasi’ penjual. Yang terjadi adalah saling menguntungkan. Bila ini terjadi dalam frekuensi yang sering, dalam waktu yang cukup panjang maka hubungan yang terjadi sudah beyond customer satisfaction and loyalty. Yang akan terjalin adalah pasar sebagai jaring pengaman sosial ekonomi rakyat bagi penjual termasuk produsen dan konsumen. Bila resesi sedang terjadi, harga-harga naik sementara kebutuhan tetap atau cenderung meningkat, dengan gaji / pendapatan yang relatif tetap, ibu-ibu rumah tangga harus memutar otak lebih keras agar tetap bisa membelanjakan sesuai kebutuhannya. Karena hubungannya yang baik, konsumen mendapatkan kemudahan-kemudahan tertentu. Misalnya, dari diskon, kemudahan pembayaran (angsur, hutang) hingga pengiriman barang ke rumah. Hal ini tentu memudahkan konsumen.Di saat resesi / krisis, para penjual juga tahu situasi dan kondisi yang dihadapi para konsumennya: uang yang relatif terbatas. Agar terjadi transaksi, mereka harus melakukan penyesuaikan misalnya harga. Dengan demikian, bisnis pun tetap terjadi. Ekonomi pun tetap bergulir. Pasar tradisional dalam konteks ini bisa menjadi katup pengaman sosial ekonomi masyarakat sekaligus pilar kekuatan ekonomi yang lebih bersifat informal. Oleh karena itu, bila ingin melihat dan merasakan ekonomi Indonesia yang stabil, maju, kuat dan tahan goncangan, tidak hanya sibuk mengurusi ‘pasar-pasar modern dan sophisticated’. Tetapi fokuskan pada pasar-pasar tradisional di sekitar kita. Lakukan penataan yang baik, lingkungannya menjadi semakin bersih, transaksi pun semakin aman dan nyaman dalam suasana kekeluargaan. Bila ingin merasakan urat nadi sejati ekonomi Indonesia, coba lah datangi dan atau berbelanja di pasar tradisional sekitar kita tinggal. Amati apa yang terjadi di sana, bagaimana suasananya, riuh rendahnya, ibu-ibu rumah tangga yang berbelanja baik sendirian maupun dengan keluarga, rasakan denyutnya dan setiap tarikan napasnya; kita akan temukan itulah hakekat pasar sebagai tempat bersilaturahmi antar umat manusia, mempertukarkan sumber daya, menguatkan ekonomi dan kohesifitas sosial hingga keintiman keluarga. REVITALISASI PASAR RAKYATmenjadiPUSAT PERDAGANGAN LOKAL Kementerian Koperasi dan UKM akan merevitalisasi 85 pasar tradisional sampai akhir tahun ini. Program revitalisasi pasar rakyat ini diharapkan bisa menjadi pusat perdagangan produksi lokal di berbagai daerah. Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM I Wayan Dipta mengatakan, tahun ini sebanyak 65 unit pasar rakyat reguler dan 20 unit di daerah perbatasan, tertinggal, pasca bencana, dan daerah pemekaran baru direvitalisasi. "Kami prioritaskan pada pasar-pasar yang kondisinya kurang layak dan belum permanen yang berada di kecamatan atau pedesaan," kata Wayan di Jakarta, Selasa (19/4/2016). Upaya revitalisasi agar mampu menjadikan pasar rakyat sebagai pusat pasar perdagangan produksi lokal dengan kualitas barang dan harga yang bersaing. Merevitalisasi pasar rakyat harus mampu memenuhi tuntutan konsumen yang makin kritis atas pelayanan."Jadi ke depan kami harapkan pasar-pasar itu dapat dikelola secara professional untuk menghadapi persaingan global yang semakin terbuka dan cenderung meneguhkan pemain besar," pungkas dia.Kemenkop dan UKM juga ingin mengembangkan pasar rakyat dengan tetap berpegang pada kultur yang ada pada masyarakat lokal. Untuk mencapai hal itu maka sejumlah upaya yang perlu dilakukan.Pertama, dengan memulai paradigma pasar dari tempat transaksi menjadi arena aktualisasi diri secara sosial, ekonomi, dan menjadikan media rekreasi yang berakar nilai-nilai budaya lokal, dengan demikian citra pasar rakyat tidak menjadi kumuh, becek, dan tidak nyaman. Perlu ada reintegrasi kebijakan yang terkait denganproduksi dan pemasaran hasil produksi. Ini tidak saja menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan termasuk pengaturan hulu hilir. Melalui reformasi koperasi sebagai pengelola pasar rakyat agar pasar dikelola secara professional. Sejak 2003 hingga 2015 pihaknya telah memfasilitasi revitalisasi terhadap 597 pasar rakyat. Program revitalisasi pasar rakyat yang dikelola oleh koperasi yang difasilitasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM bertujuan agar setiap 4-5 desa memiliki pasar yang representatif, bersih, aman, nyaman, dan menjadi pasar permanen harian. Hal itu juga diharapkan secara langsung dapat memperbaiki dan memperluas sarana ekonomi rakyat di daerah yang selaras dengan upaya pemerataan pembangunan dan upaya memperluas kesempatan kerja dan mengentaskan kemiskinan. Dan perlu sebuah komitmen dari pemerintah daerah demi mempertahankan keberadaan pasar rakyat. MENSUKSESKAN PROGRAM REVITALISASI PASAR TRADISIONAL. Program merevitalisasi pasar tradisional menjadi salah satu program penting di era Presiden Joko Widodo. Pasar tradisional sebagai tempat berlangsungnya berbagai transaksi perdagangan antara warga masyarakat sebagai konsumen dengan warga lainnya sebagai pedagang memang sangat penting untuk direvitalisasi. Selama ini pasar tradisional yang belum dibangun atau direvitalisasi itu biasanya identik dengan tempat yang kumuh, reget, dan becek. Tempat parkir pun susah. Kondisi ini terjadi dari Sabang sampai Merauke. Melalui program revitalisasi kondisi itu akan berubah. Pasar yang sudah direvitalisasi ada tempat parkirnya sehingga yang belanja pakai mobil atau sepeda motor bisa parkir. Presiden Jokowi menargetkan untuk merevitalisasi atau membangun pasar tradisional dari Sabang sampai Merauke. “Ditargetkan dalam waktu 5 tahun ini akan dibangun 5.000 pasar,” tegas Presiden. Saat meresmikan Pasar Sambi, yang terletak di  Desa Tempursari, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali (30-1-2017), sebagai salah satu di antara 5000 pasar yang ditargetkan, Presiden berharap jangan sampai pasar rakyat kalah dengan supermarket atau mall. “Limaribu pasar itu banyak. Tapi itu target, kalau tidak nanti pasar rakyat akan kalah dengan pasar-pasar modern, mall, supermarket, hypermarket.Saya enggak mau itu terjadi,” ujar Presiden. Presiden mengingatkan agar pasar tradisional dijaga dan dirawat bersama-sama sehingga bisa bersaing dengan supermarket, minimarket, atau hypermarket.MESKI SUPERMARKET DILENGKAPI AC, TAPI PASAR TRADISIONAL ASAL RAPI, BERSIH, DAN KONSUMEN KALAU DATANG DISAPA DENGAN RAMAH MAKA PASAR TRADISIONAL AKAN BISA BERSAING. Pasar tradisional rakyat adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi ekonomi. Karena itulah Presiden menginginkan adanya revitalisasi pasar NAWACITA sebagaimana tertuang dalam RPJMN tahun anggaran 2015-2019, yaitu  sebanyak 5000 pasar yang didukung oleh pemberdayaan secara terpadu. Penyaluran dana revitalisasi pasar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Tugas Pembantuan (TP). Prioritas pasar yang di revitalisasi adalah pasar-pasar dengan yang berada di  Daerah Tertinggal, Terluar, dan Perbatasan. Selain itu, kriteria juga meliputi pasar yang sudah berusia lebih dari 25 tahun, pasar yang mengalami bencana dan  jalur distribusinya serta pasar darurat. Ada empat prinsip revitalisasi pasar yang dilakukan. Pertama adalah Revitalisasi Fisik.Meliputi perbaikan dan peningkatan kualitas dan kondisi fisik bangunan, tata hijau, sistem penghubung, sistem tanda/reklame dan ruang terbuka kawasan. Kedua Revitaliasi Manajemen. Pasar harus mampu membangun manajemen pengelolaan pasar yang mengatur secara jelas aspek-aspek seperti: hak dan kewajiban pedagang, tata cara penempatan,  pembiayaan, fasilitas-fasilitas yang harus tersedia di pasar, standar operasional prosedur pelayanan pasar. Ketiga Revitalisasi Ekonomi.  Perbaikan fisik kawasan yang bersifat jangka pendek, untuk mengakomodasi kegiatan ekonomi informal dan formal (local economic development). Dan terakhir, Revitalisasi Sosial. Menciptakan lingkungan yang menarik dan berdampak positif serta dapat meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial masyarakat/ warga. Dana revitalisasi pasar tradisional yang telah dikucurkan pada tahun anggaran 2015 oleh pemerintah pusat sebesar Rp. 1,362,800,000,000,- dan direalisasikan untuk 182 pasar. Lalu kucuran melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) sebesar Rp. 1,075,900,000,000,- untuk pembangunan 770 pasar tradisional. Selain itu ada dana revitalisasi pasar melalui Kementerian Koperasi sebesar 78 milyar untuk 65 unit. Total revitalisasi pasar yang dijalankan 99%. Terkendalanya pembangunan revitalisasi pasar rakyat sebanyak 15 unit dikarenakan waktu lelang yang pendek (APBN-P). Pada tahun anggaran 2016, dana revitalisasi pasar rakyat yang digelontorkan sebesar Rp. 1.466,500,000 untuk 168 unit pasar dan melalui DAK Rp. 1,006,995,080,000  untuk membangun 710 unit pasar rakyat. Namun terjadi penghematan anggaran revitalisasi pasar rakyat sebanyak 35 unit pasar. Beberapa pasar tidak sesuai target 100% yaitu sebanyak 15 unit pasar rakyat yang capaian revitalisasi fisiknya 75% dan capaian di bawah 50% sebanyak 10 unit pasar. Untuk mensukseskan program revitalisasi pasar membutuhkan peran Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai daerah penerima manfaat program revitalisasi sesuai janji Nawacita. Tanpa peran Pemda sebagai sistem kendali operasi program revitalisasi bisa terkendala. Peran Pemda penting untuk melakukan pemetaan, pemeliharaan dan pengelolaan serta  pemberdayaan pasar terpadu. Pasar-pasar yang akan direvitalisasi dengan menggunakan dana tugas pembantuan diberikan mandat oleh Menteri Perdagangan melalui mekanisme penugasan Kementerian kepada Gubernur/Bupati/Walikota. Pelaksanaannya dilakukan oleh SKPD yg ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota yang kemudian mengusulkan Pejabat Pengelola Keuangan Kegiatan Tugas Pembantuan untuk ditetapkan oleh Menteri. Hasil pemantauan Tim Pasar Kantor Staf Presiden (KSP) menemukan bahwa pembangunan revitalisasi pasar memang memerlukan terobosan dan peran Pemda dengan memaksimalkan partisipasi warga pasar agar pasar rakyat tidak menjadi sumber kemacetan, kekumuhan dan jorok. Pasar rakyat adalah sumber ekonomi daerah yang paling penting dan mudah diakses berbagai pemangku hajat bisnis ekonomi kecil. Tim Pasar KSP juga menemukan revitalisasi pasar rakyat seharusnya bisa menjadi solusi kemacetan yang diakibatkan aktivitas pasar yang berada di jalur mudik lebaran. Antara lain di jalur Pantura Bekasi, Cikarang, Karawang-Indramayu; Brebes, Cirebon, Tasikmalaya dan Bandung. Pemda dalam hal ini bisa membuat skala prioritas untuk merevitaliasi pasar penyebab kemacetan. Presiden Jokowi sangat mengharapkan revitalisasi pasar rakyat bisa bermanfaat bagi kehidupan banyak orang dan mengerakkan ekonomi daerah. Persoalan-persoalan terkait konflik kepentingan,  alih lahan, tekanan PAD (penerimaan asli daerah) atau redistribusi pajak pasti bisa diselesaikan dengan baik bila semua memahami tujuan program revitaliasi. Persoalan di lapangan seperti pedagang yang menolak di relokasi bisa dicegah sejak awal bila penentuan lokasi baru oleh Pemda dimusyawarahkan lebih dahulu dan dengan pertimbangan yang matang. Lokasi pasar-pasar baru sebaiknya memang tidak di daerah yang terlampau terpencil sehinggamenyulitkan pedagang. Dengan komunikasi yang baik pasti ada titik temu yang akan mempercepat sukses program revitalisasi pasar. KOPERASI PASAR TRADISIONAL Kotor dan bau merupakan dua hal yang tidak terpisahkan jika berbicara tentang pasar tradisional. Dua hal ini juga yang menghambat pertumbuhan pasar tradisional karena dianggap tidak berdaya saing dan kalah pamor dengan kemunculan mini market atau pasar swalayan yang tentunya lebih nyaman dan higienis. Keberadaan pasar wajib bersih dan higienis. “Penataan lokasi produk harus teratur sehingga pembeli mudah mencari. Selain itu, pembuangan limbah pasar dan sampah harus jelas arahnya dan wajib dikelola dengan baik sehingga pasar tetap terlihat bersih dan higienis,” jelas Menteri Koperasi dan UKM  AAGN Puspayoga saat meresmikan Pasar Berehun di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung.Para pedagang pasar tradisional juga harus ‎membentuk sebuah wadah, yaitu koperasi pasar sebagai pengelola pedagang dan pasar tersebut. Apabila pasar tradisional Berehun ini sudah memiliki Koperasi Pasar, pihaknya bisa masuk untuk memberikan bantuan berupa pelatihan bagi anggota koperasi. Keadaan pasar tradisional mampu membantu pemerataan kesejateraan rakyat sehingga tingkat kesenjangan bisa semakin mengecil,sebagai contoh pasar tradisional di kota Bali yang dianggapnya bisa menjadi panutan pasar tradisonal di kota-kota lain. “Setiap desa di Bali wajib memiliki satu pasar tradisional. Pagi hari menjajakan kebutuhan dapur, sementara malam harinya sebagai pusat kuliner,” ungkapnya. Agar semakin memicu semangat pertumbuhan pasar tradisional.Puspayoga turut menyerahkan Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada enam pelaku usaha mikro dan kecil di Pasar Berehun.Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah AAGN Puspayoga meminta koperasi yang mulai dipercaya mengelola pasar desa atau pasar rakyat, untiuk bisa mengelola pasar desa dengan profesional. “Sebagai pengelola pasar desa, koperasi harus mampu menciptakan setiap aspek peluang dalam tata kelola pasar sehinga bisa memberikan kontribusi pada pendapatan daerah dan memberikan peluang kesempatan berusaha bagi masyarakat,”ujarnya dalam rilis yang diterima, terkait kunjungannya ke Kabupaten Malang, Selasa (24/1/2017). Pasar desa atau pasar rakyat tersebut dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Mulyo, Donomulyo kab Malang bekerjasama dengan pemerintahan desa setempat.Menkop Puspayoga menjelaskan, aspek peluang tata kelola tersebut antara lain bidang keamanan, kebersihan, perparkiran sampai kuli panggul. "Bidang-bidang tersebut hanya sebagian kecil saja Koperasi juga bisa mengakses peluang kerjasama dengan pihak lain seperti perbankan atau lembaga keuangan untuk mendukung modal usaha dari pedagang pasar,"jelasnya.Terhadap pedagang pasar, Puspayoga beeharap pedagang mampu memanfaatkan pasar rakyat yang pembangunannya dibiayai Kementrian Koperasi dan UKM ini."Utamakan yang dijual merupakan produk lokal sehingga keberadaan pasar desa ini mampu mendukung perekokomian daerah,".Dalam kesempatan tersebut Menkop dan UKM juga menyerahkan program strategis Kementrian yaitu pemberian Nomor Induk Koperasi (NIK), Ijin Usaha Mikro Kecil (IUMK), Hak Cipta, Akta Koperasi, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dana bergulir dan pelatihan kewirausahaan. Sementara itu Bupati Malang Rendra Kresna menyatakan kehadiran Menkop dan UKM ke desa yang lokasinya berdekatan dengan pantai selatan Kab Malang ini menunjukkan pemerintah serius dalam menjalankan Nawa Cita khususnya membangun dari pinggiran."Saya sangat menghargai kedatangan pak Menkop ke pelosok Desa ini hanya untuk meresmikan pasar rakyat, ini adalah bukti konkrit tekad pemerintah untuk membangun dari desa," katanya.Pasar Desa Sumberoto yang bangun dengan dana APBN memiliki kapasitas100 PKL. Rendra mengatakan kehadiran pasar rakyat di pusat pusat desa akan banyakmembantu menunjang perekonomian kab Malang yang memiliki jumlah penduduk 3,2 juta jiwa ini.   Bab 3. HARI PASAR RAKYAT NASIONAL sebuah GERAKAN MERAWAT PERADABAN Catatan Pengantar Pasar rakyat, atau yang lebih familiar diingatan dengan sebutan pasar tradisional. Jikalau ingin mencari jati diri sebagai mahluk sosial, cobalah sambangi pasar tradisional. Niscaya, akan ditemui manusia yang kembali kepada fitrahnya; berinteraksi dan gotong – royong.Pasar rakyat memiliki histori yang panjang di bumi Nusantara, walaupun dengan jumlahnya yang kian kembang kempis masih bisa eksis ditengah gempuran ritel modern yang semakin narsis. Hari ini, seperti apa wajah pasar rakyat itu? Muram, pucat, sendu, selebihnya  sebutkan sendiri. Mungkin, disini letak pentingnya “Hari Pasar Rakyat Nasional” Sungguh merugi generasi kekininan – atau generasi sebelumnya - yang bangga mengunjungi pasar ritel modern, merasa jumawa dengan barang yang digondol dari lemari – lemarinya. Pemandangan berbeda, memasang muka congkak ketika menginjakan kaki di pasar yang kumuh, enggan menapaki kubangan air yang becek, angkuh ketika melakukan jual-beli. Merasa hina keluar dari kerumunan pasar rakyat yang bau!  Satu mungkin yang belum dipahami,  Merawat pasar rakyat, bukan hanya soal ekonomi semata, lebih dari itu, disana menyimpan jejak tradisi, tapak kearifan, sampai kepada cerita peradaban.   Bicara soal Hari Pasar Rakyat Nasional , ingatan ini serasa  ditarik mundur  untuk mengenang berbagai rentetan peristiwa yang mengharu-biru lebih kurangnya setahun silam, awal sampai pertengahan tahun 2016. Pada saat itu, terjadi kebakaran yang melanda Pasar Tradisional Sumber, Kabupaten Cirebon.  Dimana cucuran isak tangis bak rintikan air hujan, dan tetesan keringat pengorbanan ikut  mewarnainya. Semua kejanggalan yang ada pada tragedi itu  tak bisa diterima, walaupun hanya secuil oleh logika.Melihat berbagai kenestapaan yang terus terjadi, pasar sementara dibangun formalitas yang tak representatif, harga sewa yang mencekik. Diam, adalah pengkhianatan, begitu kataku sebagai bumiputra. Pada saat melebur bersama pedagang, menginisiasi sebuah wadah bagi para pemuda pasar untuk memperjuangkan haknya, dan yang pasti hak orang tua kita sebagai pedagang. Wadah itu lahir dengan nama Gerakan Pemuda Pasar Sumber (GPPS), seraya mengawal tuntutan: “Menolak Relokasi, Menuntut Revitalisasi Sesuai Amanat Undang – Undang”. Persoalan pasar tradisional di Indonesia pada umumnya memliki latar belakang historis yang sama, direncanakan tepatnya. Sudah berapa banyak saudara kita yang memiliki nasib serupa, pasar tempat mereka mengandalkan penghasilan untuk secercah kehidupan, tak ada hujan, tak ada petir yang menggelagar tiba – tiba kebakaran, dan  si Jago merah sukses melahap habis dan hanya menyisihkan puing – puing kesedihan yang menjerat. Dan besok – besoknya, tiba – tiba disulap menjadi pasar modern. Salah satu cara efektif, dan dipraktekan berulangkali, jikalau ingin menggusur pasar rakyat, maka bakarlah! Setengah tahun lamanya menunggu harapan pasar baru dibangun ditempat semula tak juga kunjung tiba, sia – sia. Sudah menjadi naluri manusia, apalagi bergesekan langsung dengan urusan perut, kesabaran yang telah habis dipendam pada akhirnya meluap, lebih dasyat dari kebakaran itu sendiri. Berbagai aksi dengan ribuan orang beberapa kali terus digalakan, gedung eksekutif dan legislatif menjadi incaran. Teriakan suara pedagang membuat kuping mereka pedas, kata – kata tuntutan berserakan di kertas – kertas, di headline media papan atas. Gayung sedikit bersambut, DPRD mendukung tuntutan, tinggal eksekutif dengan Bupatinya yang sok berkuasa masih bertahan. Singkat cerita, melihat kondisi belum menemuik titik terang, maka kami mewacanakan mengorganisir seluruh pedagang pasar tradisional yang ada di wilayah Cirebon, menggalang kekuatan sebagai senasib sepenanggungan untuk bersama berjuang, sampai muncul wacana Forum Persatuan Pedagang Pasar Tradisional Cirebon. Akhirnya, dengan People Power, dapat merobohkan tembok keangkuhan dan kesewenang – wenangan. Raja dari pendopo luluh lantah, mengakui kebenaran, suara rakyat adalah suara Tuhan yang dijamin oleh undang – undang. Akhirnya, pasar akan dibangun ditempal semula, dan menggagalkan rencana tirani yang berkuasa dan berkoloni dengan tangan – tangan kapital! KOLEKTIFITAS GOTONGROYONG KOMUNITAS PASAR RAKYAT Pepatah bijak sering mengatakan bahwa dari setiap kejadian selalu ada pelajaran yang bisa kita ambil. Benar, pepatah bukan mitos, perkataan yang keluar berdasarkan hasil renungan panjang. Pelajaran besar dari kejadian diatas yaitu bahwa memang setiap manusia harus berkolektif gotong – royong dalam segala urusan. Apalagi, disaat pasar rakyat tradisional harus bersaing dengan ritel – ritel yang terorganisir dan massif. Maka, kebersatuan menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakukan. Wacana Hari Pasar Nasional menjadi sebuah terobosan untuk memperkuat persatuan para pedagang pasar rakyat, dan menjadi kekuatan itu sendiri, baik segi ekonomi, tradisi dan kearifan. Dari kronologis kejadian yang pernah Aku alami, mungkin Hari Pasar Rakyat Nasional harus digaungkan keberadaannya! Jika ingin bertahan di era pasar ‘bebas’ yang dengan strategi – strategi canggih dilakukan oleh pasar ritel modern, membuatnya semakin bercokol kuat menancapkan hegemoninya. Jika tidak mampu bertahan, makan pasar tradisional akan tergerus, hancur lebur, tenggelam, dan sirna tinggal sebuah nama. Perlu adanya inovasi – inovasi baru yang bisa membantu terus mempertahan jejak – jejak eksistensi keberadaan pasar rakyat. Bahkan tidak hanya eksis, bila perlu terus melebarkan sayap dan pengaruhnya sebagai anak kandung yang terlahir dari perut bumi pertiwi. Poin yang bisa kita gunakan yaitu dengan mencIptakan pasar didalam pasar rakyat dengan sebuah gerakan belanja nasional di pasar rakyat yang dilakukan pada saat Hari Pasar Rakyat Nasional. Bayangkan saja, jika perusahaan ritel modern sukses meraup pundi – pundi keuntungan yang luar biasa hanya dengan perayaan momentum mereka, contoh hari belanja online nasional yang mulai digalakan. Gerakan belanja online dengan tipu muslihat diskonnya saja mampu menyelamatkan ritel dari kerugian, sebaliknya meraih keuntungan dibaliknya. Disini kembali letak urgensi Hari Pasar Rakyat Nasional harus disambut baik oleh seluruh pelaku dan masyarakat, Pasar rakyat harus berhimpun dan mengorganisasikan dirinya, menjadi sebuah kesatuan yang tak terpisahkan satu sama lain. Kemudian harus membuat inovasi dengan mengeluarkan ide tandingan. Hari Pasar Rakyat Nasional dengan gerakan berjamaah belanja di pasar rakyat secara serentak. Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, bisa jadi pasar moden sepi pembeli walaupun hanya satu hari. Tapi, disitu pasar rakyat meraih kemenangan dengan berbagai keuntungan yang bisa diperoleh. Kalkulasi tidak dari segi angka ekonometri, segi sosial-kebudayaan menjadi nilai tambah yang sangat berarti. Terlebih, selain soal gerakan Hari Pasar Rakyat Nasional, adalah pola-pikir yang harus dibangun, bila perlu didoktrinkan secara terus menerus. Pasar rakyat harus terdengar gaungnya sampai ke penjuru, memberikan pemahaman mengenai pembelajaran tentang pentingnya peran dan nilai pasar untuk kehidupan bangsa. Ingat, pasar rakyat adalah jati diri kita sebagai sebuah negara yang menganut ekonomi kerakyatan dengan landasan pilar Pancasila dan UUD 1945. Sungguh sangat sia – sia pengorbanan para pahlawan dan pendiri bangsa, jika amanah yang dititipkan kepada kita semua tidak diindahkan begitu saja. Harus menjadi sebuah keyakinan bahwa pasar rakyat merupakan pondasi ekonomi. Dimulai dengan memandangnya tidak sebelah mata, membuka pola pikir dengan bijaksana, menyentuh nurani dengan seksama. Bahwa, pasar rakyat dengan Hari Pasar Rakyat Nasional serta gerakan berbelanja serentak merupakan sebuah titik terang yang sedikit demi sedikit akan membawa pasar rakyat menjauhi kegelapan dimasa yang akan datang. Merawat Pasar rakyat yang selalu terang benderang dengan romantisme didalamnya, dengan itu kita akan terus Merayakan Harmoni Kehidupan. Pentingnya Hari Pasar Rakyat Nasional Pada tanggal 19 Januari 2017 kita dikejutkan dengan terbakarnya Pasar Senen, Jakarta Pusat.   Pasar Senen merupakan salah satu pasar rakyat tertua di Jakarta yang dibangun oleh tuan tanah Justinus Vinck pada 1735.   Pasar rakyat atau pasar tadisonal sebenarnya sudah dikenal jauh sebelumnya, sejak zaman kerajaan Kutai Kertanegara pada abad 4 Masehi.   Sedangkan sejarah perkembangan pasar rakyat di Indonesia seperti disampaikan oleh  Indonesian Heritage, Ancient History (1996) lahir pada abad 10 Masehi.  Namun kini pasar rakyat mulai ditinggalkan.   Sudah banyak orang terutama anak muda enggan berbelanja di pasar rakyat.   Selain alasan becek, kotor, sumpek, dan bau, juga karena kurangnya fasilitas pendukung macam AC, eskalator, toilet atau tempat ibadah yang bersih layaknya pasar modern.    Selain itu tak ada tempat yang bersih dan nyaman untuk kongkow atau bersantai sejenak di dalam pasar rakyat.   Mereka takut terserang penyakit disebabkan udara kotor dan lalat yang berterbangan.Coba perhatikan, rata-rata mereka yang mengunjungi pasar rakyat berusia diatas 30 tahun dan kebanyakan pelanggan lama.   Lalu dimana para generasi muda kita?   Mereka tidak terlihat di pasar rakyat tetapi di pasar modern yang nyaman, wangi, dan enak dipandang mata.    Seharusnya pasar rakyat menjadi tempat yang menyenangkan dan orang betah berlama-lama berbelanja di sana. Padahal dalam regulasi yang dikeluarkan pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 122/2007 tentang  Pembangunan, Penataan dan Pembinaan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, disebutkan syarat-syarat pasar rakyat adalah : (1) Aksebilitas, yaitu kemungkinan pencapaian dari dan ke kawasan; (2) Kompatibilitas, yaitu keserasian dan keterpaduan antara kawasan yang menjadi lingkungannya; (3) Fleksibilitas, yaitu kemungkinan pertumbuhan fisik atau pemekaran kawasan pasar; dan (4) Ekologis, yaitu keterpaduan antara tatanan kegiatan alam yang mewadahinya. Kenyataannya, penataan pasar rakyat masih terkesan carut marut.   FAKTA Jika kita menoleh ke belakang, muncul dan berkembangnya pasar modern tidak terlepas dari kebijakan pemerintah.  Sejak reformasi bergulir, pemerintah telah membuka lebar pihak manapun yang akan berinvestasi di Indonesia, termasuk di dalamnya investor di pasar ritel.  Akibatnya terjadi persaingan yang sengit antar peritel, baik lokal maupun asing.  Pedagang pasar rakyat terdesak sementara pasar modern tumbuh pesat. Berdasarkan data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), jumlah pasar rakyat tercatat berkurang sekitar 8,1% per tahun di seluruh Indonesia, dari 13.540  (2007) menjadi 9.559 (2015).   Sekitar 4.000 pasar rakyat telah lenyap.   Sebaliknya pertumbuhan pasar modern melesat 31,% per tahun.  Data Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), menunjukkan pada 2010 terdapat sekitar 9.000 pasar yang bangunannya sudah tua dan lebih dari 20 tahun tidak tersentuh renovasi.   Melihat kondisi ini rasanya semakin berat bagi pasar rakyat untuk bertarung melawan pasar modern. TANTANGAN Dibukanya tempat-tempat perbelanjaan modern menimbulkan keresahan akan nasib pasar rakyat. Padahal pasar rakyat memiliki beberapa kelebihan seperti harga yang lebih murah dan harga bisa ditawar.   Pasar menjadi pilihan utama masyarakat menengah ke bawah untuk mencari berbagai kebutuhan sehari-hari dengan harga serendah-rendahnya, meski dengan kualitas yang agak miring dibandingkan dengan pasar modern.Meski di sisi lain memiliki banyak kekurangan seperti lokasinya yang kadang mengganggu lalu lintas, kumuh, kurang tertata, dan lain-lain. Akan tetapi perlu diingat bahwa pasar rakyat memegang peran yang cukup penting dalam perekonomian, mengingat bahwa sebagian besar masyarakat masih mengandalkan perdagangan melalui pasar rakyat. Tantangan lainnya adalah perkembangan online shopping berbasis internet. Pemodal  besar saat ini sudah mulai masuk dan berharap merebut pangsa pasar konsumen Indonesia yang jumlahnya sangat besar. Jika pasar rakyat tidak mendapatkan sokongan,  sulit bagi mereka untuk mengambil keuntungan dari rantai pasok perdagangan yang sedang berubah saat ini. Pemerintah harus memberikan perhatian lebih  terhadap pasar rakyat dengan melakukan revitalisasi. Revitalisasi adalah proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali. Dari pengertian tersebut, sebenarnya pemerintah sadar akan potensi ekonomi pasar rakyat akan mati bila tidak ada payung hukum yang mengatur tentang pasar modern dan pasar rakyat.   Jika tak ada campur tangan pemerintah dan pihak lain yang peduli, niscaya pasar rakyat akan hilang dari negeri ini. THERE IS NO INVISIBLE HAND Dalam bukunya An Inquiry into Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776), Adam Smith merumuskan pengamatannya bahwa semua rumah tangga dan perusahaan berinteraksi di pasar  bertindak seolah-olah dibimbing oleh suatu “tangan tak tampak” (invisible hand).   Bahwa pemerintah tidak perlu mengatur perekonomian karena apabila setiap individu diberi kebebasan melakukan kegiatan ekonomi yang diingini mereka, akan mewujudkan efisiensi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi dan dalam jangka panjang.   Namun menurut Joseph Stiglitz, There Is No Invisible Hand.  Bahwa adanya invisible hand sulit untuk dihadirkan secara riil.  Sehingga yang terlihat the imperfect hand yang berlaku bagi mereka yang miskin dengan daya beli yang rendah.   Di lain sisi,  pasar dikuasai oleh mereka yang punya daya beli besar sehinga berlaku sifat predecaious homo economicus.   Stigliz menekankan perlunya peran pemerintah dan pasar sebagai No Invisible Hand dalam   perekonomian agar keadilan di semua lini bisa tercapai.  Pemerintah bisa mengontrol pasar yang efektif dengan mengatur kegiatan perekonomian sekaligus melindungi pasar rakyat dari gempuran pasar modern.    REVITALISASI dan PENERAPAN SNI PASAR RAKYAT Dalam Nawacita, pemerintah menargetkan pembangunan 1.000 pasar per tahun. Sehingga dalam 5 tahun, dengan penduduk 252 juta jiwa, maka satu pasar bisa melayani 50.000 orang.   Pada 2016  Kementerian Perdagangan (Kemendag) merevitalisasi 878 pasar rakyat.   Pada 2017 Kemendag berkomitmen membangun dan merevitalisasi 272 unit pasar rakyat.   Untuk memenuhi target 1.000 pasar, pembangunan sisanya akan bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN.   Sedangkan untuk mencapai ‎target 5.000 unit pasar rakyat pada 2019,  langkah pengerjaan pembangunan dan revitalisasi pasar akan ditingkatkan 3 hingga 5 kali lipat di 2018. Revitalisasi difokuskan pada 4 aspek yaitu revitalisasi fisik, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan fisik pasar agar lebih bersih, sehat dan nyaman.    Revitalisasi manajemen, agar para pengelola dan pedagang dapat mengikuti standar operasional prosedur pelayanan dan pengelolaan pasar yang lebih profesional. Selain itu revitalisasi ekonomi, sebagai upaya peningkatan pendapatan serta akses pedagang terhadap pembiayaan dan sumber produk yang diperdagangkan dalam revitalisasi ekonomi. Pasar rakyat juga menjadi sarana perdagangan dan titik distribusi yang strategis dalam mengawal harga dan menjaga inflasi. Dan juga revitalisasi sosial, yang diharapkan dapat menjadikan pasar sebagai pusat interaksi dan wadah sosial masyarakat sekitar. Pembangunan dan revitalisasi pasar akan disesuaikan denga‎n karakteristik wilayah.  Selain itu pemerintah akan menetapkan standar operasional prosedur (SOP) untuk pemeliharaan pasar dengan baik mangacu pada pasar modern di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.  Diharapkan pasar rakyat yang akan dibangun fisik dan pengelolaannya secara profesional dapat berdaya saing dengan pasar modern seperti mall.   Sayangnya upaya pemerintah mendorong revitalisasi dan pembangunan pasar rakyat belum di barengi dengan pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8152:2015 Pasar Rakyat.   Di dalamnya terdapat 44 parameter yang menentukan kriteria pasar rakyat berkategori SNI, termasuk pengelolaan air limbah yang terjamin.   Tercatat baru tiga pasar yang terakreditasi lolos  SNI dari sekitar 9 ribu pasar rakyat dan merupakan pilot project Kemendag.   PASAR RAKYATsebagai ICON PELESTARIAN BUDAYA BANGSA Pencanangan Hari Pasar Rakyat Nasional penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran dan nilai pasar rakyat bagi bangsa.   Keberadaan pasar rakyat tidak hanya sebagai tempat transaksi ekonomi, tetapi juga berperan penting dalam peradaban manusia dari sisi sosial, budaya, seni, kuliner yang menggambarkan ciri khas sebuah daerah dan terus bertransformasi dari satu generasi ke generasi lainnya menjadikannya sebagai penanda peradaban membangunkan watak dan kepribadian bangsa. Pasar sebagai amphiteater dan agora Arsitoteles menemukan demokrasi. Ptolomeus menemukan bejana astronomi dan Socrates mengajarkan humanisme proletarian. Pasar sebagai kampus pengembangan interaksi peradaban dijaman Yunani kuno dan lahirnya emperium Romawi. Bahkan di pasar rakyatlah Nb. Isa As menerangkan risalah langit melalui orasinya menggoncang kekosongan jiwa peradaban Mesopotamia dan Babilonia Romawi. Kita tahu pasar rakyat sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat  telah mendorong tumbuhnya pemukiman-pemukiman dan aktivitas sosial-ekonomi lainnya di sekitar pasar tersebut, dan pada tahap selanjutnya berkembang menjadi pusat pemerintahan.  Jasa besar pasar rakyat  hampir tidak terbantahkan terutama jika kita lihat sejarah berdirinya kota-kota di Indonesia.   Pasar rakyat telah menjadi bagian kebudayaan yang diakui sebagai suatu identitas nasional.    Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”.  Sedang Koentjaraningrat mendefiniskannya sebagai “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”.  Pernyataan ini  merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. Sebab itu Negara berkewajiban dalam memelihara, mengonsep, mempertahankan budaya Indonesia secara komprehensif.  Dimana salah satu unsur kebudayaan adalah sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi masyarakat, dimana pasar rakyat termasuk di dalamnya.Mengacu pada penjabaran UUD 1945 Pasal 32 ayat (1) bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.     Pembenahan pasar rakyat selain untuk melindungi pasar rakyat dengan masyarakat awamnya, juga untuk menjaga kelestarian salah satu ikon budaya masyarakat Indonesia.   Pasar mampu memberikan kehidupan bagi perekonomian terutama masyarakat bawah.  Pemda pun diuntungkan dengan dijadikannya pasar-pasar rakyat sebagai dan sumber pemasukan bagi daerah dan kawasan tujuan wisata. Contohnya adalah Grand Bazaar di Istanbul, Turki.  Grand Bazaar yang dibangun oleh Sultan Mehmet II pada 1455  adalah salah satu pasar tertutup, terbesar dan tertua di dunia.  Meskipun pusat belanja modern di Turki semakin menjamur namun Grand Bazaar tetap menyimpan daya tarik tersendiri yang membuatnya banyak dikunjungi turis mancanegara, lebih dari 91 juta pengunjung tiap tahunnya.  Pasar ini mempekerjakan 26.000 orang serta dikunjungi 250.000 hingga 400.000 konsumen setiap hari. Sebab itu untuk menjaga dan melestarikan budaya bangsa ini penting menetapkan Hari Pasar Rakyat Nasional.  Pasar rakyat sebagai warisan budaya bangsa sudah seharusnya menjadi bagian dalam Undang Undang Kebudayaan yang kini tengah dibahas oleh DPR RI.Semoga pasar rakyat akan terus abadi di negeri ini.   Seperti tulis Chairil Anwar, aku ingin hidup seribu tahun lagi. Bahkan lebih dari itu. PASAR RAKYAT, TRADISI yang terus MENYUSUT dan TERLUPAKAN Pembangunan di berbagai sektor secara menyeluruh sudah menjadi kebutuhan dan keharusan. Di sisi lain, pembangunan pada sektor ritel khususnya yang berkembang pesat yang terjadi saat ini, tidak melibatkan unsur kepekaan terhadap keberadaan dan kelangsungan pasar tradisional. Padahal, keberadaan pasar tradisional merupakan salah satu pilar perekonomian yang menguasai 67,6 persen pangsa dan menghidupi lebih dari 12 juta orang.Banyaknya jumlah pedagang yang mencari mata pencarian di pasar tradisional membuktikan, bahwa pasar merupakan salah satu penyedia lapangan pekerjaan yang mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Dalam UU No.7 tahun 2014, pasar tradisional disebut sebagai pasar rakyat untuk menghapus citra pasar tradisional yang selama ini memiliki kesan negatif.Demikian hal itu mengemuka pada diskusi "Quo Vadis PasarTradisional? Akan Dibawa Kemana, Pasar Tradisional?" yang digelar Yayasan Danamon Peduli di Jakarta, Kamis (2/10/2014). Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli, Restu Pratiwi, mengatakan saat ini semakin diperlukan strategi dan pengembangan pasar rakyat. Dia mengatakan, pihaknya masih berupaya untuk berperan aktif mengampanyekan peran pasar rakyat sebagai tulang punggung perekonomian. Salah satu upayanya adalah menyalurkan dana sebesar Rp 2,8 miliar untuk pengembangan dan kelangsungan di 10 pasar rakyat atau pasar tradisional di seluruh Indonesia. "Kami berupaya dan berperan aktif mempertahankan keberadaan dan kelangsungan pasar rakyat, juga turut mengampanyekan peran pasar rakyat sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Ini kami wujudkan melalui berbagai cara, salah satunya menggelar diskusi sebagai wadah komunikasi untuk membahas isu pasar rakyat. Melalui diskusi ini, kami yakin akan terbentuk kemitraan-kemitraan untuk pengembangan pasar rakyat ke depannya," ujar Restu. ADVERTISMENT Hasil survei AC Nielsen tahun 2013 lalu menunjukkan jumlah pasar rakyat di Indonesia terus mengalami penurunan. Pada 2007 pasar rakyat berjumlah 13.550, sementara pada 2009 menyusut menjadi 13.450, dan pada 2011 berjumlah 9.950. Sementara itu, perbandingan pertumbuhan pasar rakyat terhadap pasar modern cukup drastis, yaitu pasar rakyat hanya kurang dari 8,1 persen, sedangkan pasar modern 31,4 persen. Keberadaan pasar rakyat di Indonesia bukan semata urusan ekonomi, namun lebih jauh dari itu mencakup mengenai isu ruang dan relasi sosial, warisan, dan ranah budaya. Bahkan, kehadiran pasar rakyat merupakan bukti peradaban yang berlangsung sejak lama mengingat nilai historisnya begitu melekat.Menyikapi kenyataan bahwa pasar rakyat saat ini keberadaannya semakin terdesak, muncul suatu pertanyaan, mampukah pasar rakyat bertahan di tengah arus modernitas yang terjadi? Sampai saat ini, salah satu penyebab tidak berkembangnya pasar rakyat adalah kondisi fisik pasar itu sendiri, misalnya bau, pengap, berantakan, becek, dan jorok penuh sampah. Kenyataan itulah yang membuat para pengunjung pasar rakyat beralih memilih pasar modern dan hypermarket yang lebih menawarkan kelengkapan dan kenyamanan berbelanja dibandingkan pasar rakyat. Selain secara fisik kalah bersaing dengan pasar modern, saat ini ciri khas pasar rakyat sebagai pasar yang menyediakan kebutuhan barang dengan harga murah juga tak lagi populer. Pasar rakyat, yang memiliki keunikan dan identik dengan pasar yang memungkinkan adanya tawar-menawar barang, juga menjadi tidak menarik lagi karena saat ini hypermarket menawarkan aneka barang kebutuhan dengan harga murah, bahkan memberikan harga diskon. Kenyataan itulah yang membuat para konsumen melupakan keberadaan pasar rakyat. Banyak pihak yang memiliki keberpihakan terhadap isu pasar rakyat, perwakilan pedagang, serta undangan dari berbagai asosiasi terkait upaya pengembangan pasar rakyat. Dan diharapkan bisa menghasilkan gambaran yang jelas terkait perlindungan dan pemberdayaan pasar rakyat dan permasalahan pasar rakyat dalam rangka pengembangan dan kelangsungannya. Kedua, perlu ada strategi pemerintah dalam pengembangan dan kelangsungan pasar rakyat, serta pihak-pihak yang fokus pada pengembangan pasar rakyat untuk kemitraan Bab 3.PASAR INDUK NAWACITA CIKARANG KABUPATEN BEKASI Pasar induk dengan kepemilikan pemkab Bekasi, dirancang untuk mewujudkan keberdayaan ketahanan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat kabupaten bekasi dan kotamadya bekasi dan sekitarnya. Dibawah naungan koperasi rakyat masyarakat kabupaten agar mendapat payung wadah beraktifitas mendapat dukungan pemerintah kabupaten. Sebagai avantgarde terwujudnya kebangkian ekonomi kerakyatan yang mampu berdaya mandiri mendobrak laju inflasi diberbagai daerah di sektor pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan. Keterpulihan ini harus didorong serta didukung oleh kemudahan regulasi agar mimpi pemkab Bekasi menjadi pelopor penggerak ekonomi kerakyatan menjadi teladan di berbagai daerah dan menjadi tokoh penggerak keserempakan diberbagai daerah di seantero nusantara. Didukung oleh kebangkitan sektor pertanian dan perkebunan dan nelayan masyarakat indonesia akan memiliki saluran kuat bersatu padu membangun nasib terpuruk ekonomi rakyat menjadi kuat dan tangguh kokoh kembali melalui kekuatan koperasi pasar, mampu menghadang laju konglomerasi oligarki merajalela. Agar masyarakat bekasi mendapatkan dukungan mengerakkan keserempakan daya tangguhnya mampu menjadi penggerak ekonomi kerakyatan, sebagai penyeimbang kokohnya kekuatan oligarki super mall dan francise retail yang telah merambah ke desa-desa, sehingga ketahanan harga komoditas masyarakat tidak rentan goncang fluktuatif inflasi meninggi oleh pengaruh hegemoni konglomerasi.Melalui dukungan pemkab Bekasi dengan mendayagunakan lahan bekas Pasar Cikarang lama maka akan didirikan “Pasar Rakyat Nawacita” agar terwujudkan penopang ketahanan ekonomi kerakyatan. Letak lokasi strategis hanya berjarak 200 meter dari setasiun cikarang menjadikan lokasi asar induk ini menjadi lebih berdaya gairah karena didukung oleh moda umum krl interkoneksi dari berbagai daerah dan wilayah mampu menunjang kebangkitan pasar-pasar rakyat lainnya terkoneksi denga pasar cikarang ini. Pasar induk karawang, cikampek, indramayu, kota bekasi, pandeglang rangkas dan bandung purwakarta. Akan mendukung kebangkitan koperasi pasar induk menjadi arda revolusi ekonomi kerakyatan bangkit kembali. URBAN ENVIROMENTAL GLOBAL POSITIONING Berada terletak di pusat kota kabupaten cikarang dekat sentra grosir cikarang (CGC) dan berjarak 200 meter dari setasiun KRL cikarang berada persis di sumbu utama setasiun krl cikarang. Dijantung kota pusat lalulintas moda transportasi umum dan pribadi terpadat diwilayah ini, dekat terminal angkutan umum. Terletak 100 Meter dari sungai Bekasi . sehingga memungkinkan pencapaian drainasi pembuangan air hujan melalui riol kota . berada dipersimpangan pusat kota Cikarang. Terletak 1Km dari terminal moda tranportasi antar kota dan propinsi. Terletak dalam lintasan jalur propinsi di wilayah pantura. Terletak setara diketinggian peil setasiun KRL Cikarang. Kalau sistem sanitasi kota cikarang baik seharusnya terhindar dari kemungkinan banjir. Arah hadap lokasi berorientasi mata angin utara selatan (fasade depan ke selatan dan fasade belakang ke utara. Sisi panjang terkena sorot matahari pagi dan sore. Terletak bersebelahan dengan departemen store Sentra Grosir Cikarang (SGC) dan pertokoan ruko dan retail perbankan, retail shop frencise, pasar rakyat+K5, terminal angkot kota. Situasi tata kota cikarang dalam kondisi semrawut dan tumpang tindih , kota menjadi pusat peruntukan bercampur. Sehingga kemacetan jalur lalulintasnya selalau dalam keadaan macet dan semrawut tiap hari, menjadi sumber kemacetan. Cikarang sebagai basis kependudukan industri yang menjadikan kota ini didesak untuk segera berbenah melaksanakan rencanan pembangunan dan penataan ulang tata kota cikarang. JUMLAH ANGGOTA KOPERASI PASAR CIKARANG : 4000 anggota Kenekarupaan aktifitas jualan, dagang kain, sayurmayur, ikan, ayam, dagung sapi, kelontong, kerajinan, elektronik, palawija, beras, peralatan rumah tangga, bumbu dapur, tukang parkir, satpam, kuli panggul, Kilas Balik Sejarah BEKASI CIKARANG Chandrabagha Kabupaten Bekasi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Cikarang . Kabupaten ini berada tepat di sebelah timur Jakarta, berbatasan dengan Kota Bekasi dan Provinsi DKI Jakarta di barat, Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Karawang di timur, serta Kabupaten Bogor di selatan. Kabupaten Bekasi terdiri atas 23 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan.Penelusuran Poerbatjaraka (seorang ahli bahasa Sansakerta dan bahasa Jawa Kuno), kata “Bekasi” secara filologis berasal dari kata Candrabhaga; Candra berarti bulan (“sasi” dalam bahasa Jawa Kuno) dan Bhaga berarti bagian. Jadi Candrabhaga berarti bagian dari bulan. Pelafalan kata Candrabhaga kadang berubah menjadi Sasibhaga atau Bhagasasi . Dalam pengucapannya sering disingkat Bhagasi, dan karena pengaruh bahasa Belanda sering ditulis Bacassie (di Stasiun KA Lemahabang pernah ditemukan plang nama Bacassie). Kata Bacassie kemudian berubah menjadi Bekasi sampai dengan sekarang. Candrabhaga merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara, yang berdiri sejak abad ke 5 Masehi. Ada 7 (tujuh) prasastiyang menyebutkan adanya kerajaan Tarumanagara yang dipimpin oleh Maharaja Purnawarman, yakni Prasasti Tugu (Cilincing, Jakarta), Prasasti Ciaruteun, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Pasir Awi (ke enam prasasti ini ada di daerah Bogor), dan satu prasasti di daerah Bandung Selatan (Prasasti Cidangiang).Diduga bahwa Bekasi merupakan salah satu pusat Kerajaan Tarumanagara (Prasasti Tugu, berbunyi : ..dahulu kali yang bernama Kali Candrabhaga digali oleh Maharaja Yang Mulia Purnawarman, yang mengalir hingga ke laut, bahkan kali ini mengalir disekeliling istana kerajaan. Kemudian, semasa 22 tahun dari tahta raja yang mulia dan bijaksana beserta seluruh panji-panjinya menggali kali yang indah dan berair jernih, “Gomati” namanya. Setelah sungai itu mengalir disekitar tanah kediaman Yang Mulia Sang Purnawarman. Pekerjaan ini dimulai pada hari yang baik, yaitu pada tanggal 8 paro petang bulan Phalguna dan diakhiri pada tanggal 13 paro terang bulan Caitra. Jadi, selesai hanya 21 hari saja. Panjang hasil galian kali itu mencapai 6.122 tumbak. Untuk itu, diadakan selamatan yang dipimpin oleh para Brahmana dan Raja mendharmakan 1000 ekor sapi…). Tulisan dalam prasasti ini menggambarkan perintah Raja Purnawarman untuk menggali kali Candrabhaga, yang bertujuan untuk mengairi sawah dan menghindar dari bencana banjir yang kerap melanda wilayah Kerajaan Tarumanagara. Setelah kerajaan Tarumanagara runtuh (abad 7), kerajaan yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap Bekasi adalah Kerajaan Padjadjaran, terlihat dari situs sejarah Batu Tulis (di daerah Bogor). Sutarga lebih jauh menjelaskan, bahwa Bekasi merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Padjadjaran dan merupakan salah satu pelabuhan sungai yang ramai dikunjungi oleh para pedagang. Bekasi menjadi kota yang sangat penting bagi Padjadjaran, selanjutnya menjelaskan bahwa: “..Pakuan adalah ibukota Kerajaan Padjadjaran yang baru. Proses perpindahan ini didasarkan atas pertimbangan geopolitik dan strategi militer. Sebab, jalur sepanjang Pakuan banyak dilalui aliran sungai besar yakni sungai Ciliwung dan Cisadane. Oleh sebab itu, kota-kota pelabuhan yang ramai ketika itu akan mudah terkontrol dengan baik seperti Bekasi, Karawang, Kelapa, Tanggerang dan Mahaten atau Banten Sorasoan…” Demikianlah, waktu berlalu, kerajaan-demi kerajaan tumbuh, berkembang, mengalami masa kejayaan, runtuh, timbul kerajaan baru. Kedudukan Bekasi tetap menempati posisi strategis dan tercatat dalam sejarah masing-masing kerajaan (terakhir tercatat dalam sejarah, kerajaan yang menguasai Bekasi adalah Kerajaan Sumedanglarang, yang menjadi bagian dari Kerajaan Mataram).Bahkan bukti-bukti mengenai keberadaan kerajaan ini sampai sekarang masih ada, misalnya : ditemukannya makam Wangsawidjaja dan Ratu Mayangsari (batu nisan), makam Wijayakusumah serta sumur mandinya yang terdapat di kampung Ciketing, Desa Mustika Jaya, Bantargebang. Dimana baik batu nisan maupun kondisi sumur serta bebatuan sekitarnya, menunjukkan bahwa usianya parallel dengan masa Kerajaan Sumedanglarang.Demikian pula penemuan rantai di Kobak Rante, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya (konon katanya, daerah Kobak Rante adalah daerah pinggir sungai yang cukup besar, hingga mampu dilayari kapal. Jalur ini sering digunakan patroli kapal dari Sumedanglarang. Profil Kabupaten Bekasi Kabupaten Bekasi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia.Ibukotanya adalah Bekasi. Wilayah Kabupaten Bekasi di sebelah utara berbatasandengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Karawang, sebelah barat berbatasan dengan Kota Bekasi dan Provinsi DKI Jakarta sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Luas wilayah Kabupaten Bekasi 1.273,88 Km2yang terbagi menjadi dua puluh tiga kecamatan dan 187 desa/kelurahan.Sebagai salah satu kawasan yang lokasinya paling dekat bahkan berbatasandengan timur Jakarta, Bekasi langsung terkena imbas pesatnya perkembangan ekonomiibukota negara. Tingginya tuntutan kebutuhan atas lahan perumahan, menyebabkan para pengembang berlomba-lomba berburu lahan yang cocok untuk dijadikan kompleks permukiman dan perumahan. Hingga akhirnya, lahan sawah, rawa atau kampung asli perlahan-lahan berubah fungsi.Kabupaten Bekasi juga dijadikan zona industri dan kawasan industri. Di kawasanindustrinya yang mencapai lebih dari enam ribu hektar, berdiri industri besar sepertiJababeka, Puradelta Lestari dan Megapolis manunggal. Dengan visinya Unggul sebagaiDaerah Industri yang Ramah Lingkungan dan Pertanian yang Tangguh , kabupaten ini bertekad membuat daerahnya menjadi kawasan industri yang terkemuka. Selain itukabupaten ini juga berusaha menjadi daerah perdagangan dan jasa yang berkembang,daerah permukiman yang tertata serta mendapatkan hasil dari pertanian yang handal.   Kondisi wilayah dan lingkungan akan mempengaruhi kehidupan penduduknya.Oleh Karena itu, melalui makalah ini penulis mencoba mengkaji kondisi demografi dikabupaten Bekasi dan meganalisisnya berdasarkan data-data yang didapat. Data Wilayah Administrasi Kabupaten Bekasi Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Bekasi106 o48'28'' – 107 o 27'29'' BT, dan 6 o10'6'' – 6 o30'6'' LS Suhu rata-rata:28 oC – 32 oC Kelembaban :80% . Ketinggian:6 - 115 m dpl Curah Hujan:1.501 mm/tahun Luas Wilayah:1.273,88 km² Jumlah Kec.:23 Kecamatan Jumlah Desa:187 Desa JumlahPenduduk :945.380,00 (lakilaki) dan 913.545,00 (wanita) sehingga total1.858.925,00 jiwa Kepadatan:1.744,90 jiwa/km² JumlahKeluarga: 4.579Jumlah desa di setiap kecamatan berkisar antara 6 sampai 13. Kecamatan dengan jumlah desa yang paling sedikit yaitu kecamatan Cikarang Pusat, Bojongmangu danMuaragembong. Sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa terbanyak adalahKecamatan Pebayuran. Kecamatan terluas adalah Muaragembong (14.009 Ha) Transportasi Bekasi merupakan kawasan pertumbuhan Jakarta, dan menjadi bagian dari kawasan Jabotabek (belakangan menjadi Jabodetabek). Bekasi dilintasi ruas jalan tol Jakarta-Cikampekdan jalur kereta api Jakarta Surabaya. KRL Jakarta-Bekasi hanya tersedia sampai kawasan Bekasi barat. Proyek elektrfikasi jalur kereta api Bekasi barat - Cikarang kini sedang dikerjakan bersamaan dengan proyek pembangunan empat jalur kereta (DDT - double duble track) di segmen tersebut. Jalur KRL Bekasi-Cikarang diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2018. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi 2011-2031, Kabupaten Bekasi merencanakan pembangunan jaringan rel kereta api lintas cabang menghubungkan Cikarang Timur–Cikarang Pusat–Serang Baru–Cibarusah–Kabupaten Bogor. Rencana pembangunan rel kereta Stasiun Cikarang Timur Stasiun Cikarang Pusat Stasiun Serang Baru Stasiun Cibarusah Stasiun Bogor Stasiun Cikarang Stasiun Telaga Murni Perekonomian Kawasan Industri Perekonomian Kabupaten Bekasi ditopang oleh sektor pertanian, perdagangan dan perindustrian. Banyak industri manufaktur yang terdapat di Bekasi, diantaranya kawasan industri Jababeka, Greenland International Industrial Center (GIIC), Kota Deltamas Kota Deltamas, EJIP, Delta Silicon, MM2100, BIIE dan sebagainya. Kawasan-kawasan industri tersebut kini digabung menjadi sebuah Zona Ekonomi Internasional (ZONI) yang memiliki fasilitas khusus di bidang perpajakan, infrastruktur, keamanan dan fiskal. Pertambangan Minyak bumi. Beberapa sumur minyak bumi yang telah dieksplorasi terdapat di Bekasi bagian utara. Salah satunya terdapat di Babelan, Gabus, Muaragembong, Cabangbungin dan Tambun. Produksi minyak mentah dari sumur minyak bumi di Tambun mencapai 6.126 barel per hari. Gas alam. Gas alam terdapat di Bekasi bagian selatan. Sumur gas yang sudah berproduksi sejak tahun 2004 berjumlah enam buah. Sumur-sumur gas tersebut terdapat di Blok Jatirarangon yang meliputi wilayah Cikarang Selatan dan Cikarang Pusat. Cadangan gas alam di Blok Jatirarangon diperkirakan sebesar 56,7 miliar kaki kubik. Selain itu sumur gas nomor 3 juga menghasilkan minyak bumi dengan debit 90 barel per hari. Pariwisata Kabupaten Bekasi memiliki beberapa objek wisata, di antaranya: Taman Buaya Indonesia Jaya  Waterboom Lippo Cikarang Gedung Juang Tambun Saung Ranggon di Desa Cikedokan Danau Cibeureum di dekat perumahan Grand Wisata Pantai Muara Beting Wisata Rumah Pohon di Jatiasih Hutan Kota di daerah Margahayu Danau Marakas, di Pondok Ungu Pantai Muara Bendera  Pantai Muara Gembong Bumi Perkemahan Karang Kitri  Kota Cikarang Kota Cikarang adalah ibukota dari Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Kota Cikarang meliputi wilayah kecamatan Cikarang Pusat, Cikarang Barat, Cikarang Timur, Cikarang Utara dan Cikarang Selatan di Kabupaten Bekasi. Pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi berada di kecamatan Cikarang Pusat. DEMOGRAFI PENDUDUKAN Pertumbuhan kependudukan di kabupaten cikarang dipengaruhi oleh pertumbuan perkembangan pembangunan basis industri strategis domestik dan internasional partnership yang dikuasai oleh pabrik industri manufaktur, kimi, elektronika, alat berat, alat angkutan, telekomunikasi, pabrik mobil dan motor, pabrik pipa, pabrik peralatan elektronika, textil, batu bata, semen, pupuk, manufactur berat, manujfactur metal steel. Wilayah bekasi hingga karwang dan cikampek merupakan pusat pertumbuhan ekonomi besar dengan limpahan kependudukan sebagai support buruh. Maka kebutuhan sandang pangan dan apan menjadi kebutuhan pokok menunjang utama kelayakan kehidupan kesejahteraan masyarakat. Sektor pertumbuan pangan mengalami situasi pesat dimana cikarang menjadi basis perekonomian pemenuhan kebutuhan pangan bagi berbagai kawasan di bekasi hinggakerawang. KAWASAN INDUSTRIAL STRATEGIS : KEEC,JABABEKA, MM2100, KOREA INDUSTRIAL BASE DI SUBANG, CIKAMPEK PUPUK KUJANG DAN TEXMACO, KAWASAN WISATA JATILUHUR, PENGEMBANGAN MAIKARTA DAN JONGGOL. Bab 4. GAGASAN KONSEPTUAL ARSITEKTUR PENERAPAN GREEN ARCHITECTURE DAN GREEN BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARCHITECTURE. Permasalahan lingkungan khususnya pemanasan global menjadi topik permasalahan yang mencuat akhir-akhir ini. Dalam dunia arsitektur muncul fenomena sick building syndrome yaitu permasalahan kesehatan dan ketidak nyamanan karena kualitas udara dan polusi udara dalam bangunan yang ditempati yang mempengaruhi produktivitas penghuni, adanya ventilasi udara yang buruk, dan pencahayaan alami kurang. Pemanasan global disebabkan oleh beberapa hal, misalnya: emisi ozon mesin fotocopy, polusi dari perabot dan panel kayu, asap rokok, dsb. Menurut World Health Organisation (WHO), 30% bangunan gedung di dunia mengalami masalah kualitas udara dalam ruangan. Untuk itu muncul adanya konsepgreen architecture yaitu pendekatan perencanaan arsitektur yang berusaha meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Selain karena adanya pemanasan global, penciptaan atau inovasi energi yang terbarukan juga menjadi latar belakang timbulnya konsep green architecture. Sampai pada akhirnya timbul konsep Green Building. Gedung Hemat Energi atau dikenal dengan sebutan green building terus digalakkan pembangunannya sebagai salah satu langkah antisipasi terhadap perubahan iklim global. Penekanan green building dalam hal penggunaan renewable resources (sumber-sumber yang dapat diperbaharui semisal solar photovoltaic cell, energi angin, energi gelombang laut, mini hydro dsb), teknik menggunakan tanaman untuk atap, taman tadah hujan, menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk area perkerasan dsb. Konsep green architecture ini memiliki beberapa manfaat diantaranya bangunan lebih tahan lama, hemat energi, perawatan bangunan lebih minimal, lebih nyaman ditinggali, serta lebih sehat bagi penghuni. Konsep green architecture memberi kontribusi pada masalah lingkungan khususnya pemanasan global. Apalagi bangunan adalah penghasil terbesar lebih dari 30% emisi global karbon dioksida sebagai salah satu penyebab pemanasan global. Dengan konsep hemat energi yang tepat, konsumsi energi suatu gedung dapat diturunkan hingga 50%, dengan hanya menambah investasi sebesar 5% saat pembangunannya. ”Dengan hanya menambah 5% dari biaya pembangunan gedung biasa, konsumsi energi gedung dapat diturunkan hingga 50%.” Green Building dibangun dengan perencanaan energi modern. Selain dari sisi desain yang dipertimbangkan untuk meminimalkan masuknya sinar matahari sehingga mengurangi penggunaan beban Air Conditioner (AC), pada atap gedung bisa dipasang panel surya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam gedung. Beberapa sudut pandang dapat dipertimbangkan dalam perencanaan tersebut diantaranya adalah aspek Passive Design, Active Design, Kondisi Udara Ruangan, Management, serta Service & Maintenance. Indikasi arsitektur disebut sebagai 'green' jika dikaitkan dengan praktek arsitektur antara lain penggunaan renewable resources (sumber-sumber yang dapat diperbaharui, passive-active solar photovoltaic (sel surya pembangkit listrik), teknik menggunakan tanaman untuk atap, taman tadah hujan, menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk area perkerasan dsb. Salah satu bangunan yang merupakan Top Ten Green Architecture Projects Of 2008 Konsep 'green' juga bisa diaplikasikan pada pengurangan penggunaan energi (misalnya energi listrik), low energy house dan zero energy building dengan memaksimalkan penutup bangunan (building envelope). Penggunaan energi terbarukan seperti energi matahari, air, biomass, dan pengolahan limbah menjadi energi juga patut diperhitungkan. Arsitektur hijau tentunya lebih dari sekedar menanam rumput atau menambah tanaman lebih banyak di sebuah bangunan, tapi juga lebih luas dari itu, misalnya memberdayakan arsitektur atau bangunan agar lebih bermanfaat bagi lingkungan, ruang publik baru, menciptakan alat pemberdayaan masyarakat, Arsitektur berkelanjutan, adalah sebuah topik yang menarik. Karena arsitek memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam dalam desain-desain bangunan. Apresiasi yang besar bagi mereka yang turut mempromosikan arsitektur berkelanjutan agar kita lebih bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam yang makin menipis. THEME of ECHOLOGY-GREEN BUILDING   Mencakup pada dua hal, yaitu green architecture  dan green building. Kedua hal tersebut memiliki dua pengertian yang berbeda walaupun masih dalam satutujuan. Green disini tidak diartikan sebagai lingkungan terbangun yang serba hijau, tapilebih menekankan kepada keselarasan dengan lingkungan global, yaitu udara, air,tanah dan api. Definisi green architecture (arsitektur hijau) adalah sebuah kesadaranlingkungan arsitektur yang tidak hanya memasukkan aspek utama arsitektur (kuat,fungsi, nyaman, rendah biaya, estetika), namun juga memasukkan aspek lingkungandari sebuah green buildings yaitu efisiensi energi, konsep keberlanjutan dan pendekatansecara holistic terhadap lingkungan. Green architecture memiliki pengertian sebagai sebuah istilah yang menggambarkan tentang ekonomi, hemat energi, ramahlingkungan, dan dapat dikembangkan menjadi pembangunanberkesinambungan. Green architecture mencakup keselarasan antara manusia danlingkungan alamnya. Arsitektur hijau mengandung juga dimensi lain seperti waktu,lingkungan alam, sosio-kultural, ruang, serta teknik bangunan.Green architecture (arsitektur hijau) juga didefinisikan sebagai arsitektur yangberwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkunganglobal alami dengan penekanan pada efisiensi energi (energy-efficient), polaberkelanjutan (sustainable) dan pendekatan holistik (holistic approach). Bertitik tolakdari pemikiran disain ekologi yang menekankan pada saling ketergantungan(interdependencies) dan keterkaitan (interconnectedness) antara semua sistim (artifisialmaupun natural) dengan lingkungan lokalnya dan biosfeer. Credo form follows energydiperluas menjadi form follows enviroment yang berdasarkan pada prinsip recycle,reuse, reconfigure.KonsepGreen architecture yaitu suatu konsep perancangan untuk menghasilkansuatu lingkungan binaan ( green building ) yang dibangun serta berjalan secara lestariatau berkelanjutan. Berkelanjutan merupakan suatu kondisi dimana unsur-unsur yangterlibat selama proses pemanfaatan suatu sistem sebagian besar dapat berfungsisendiri, sedikit mengalami penggantian atau tidak menyebabkan sumber lain berkurang jumlah serta kualitasnya. Lingkup green architecture yang lebih sempit adalah green building. Green building(bangunanhijau) didefinisikan sebagai bangunan yang meminimalkan dampaklingkungan melalui konservasi sumber daya dan memberikan kontribusi kesehatan bagipenghuninya. Secara garis besar,green building lebih ditekankan pada nyaman dankuat. Sedangkan green architecture penekanannya menyangkut pada aspek kekuatan,kenyamanan, estetika dan komposisi yang tetap mementingkan efisiensi energi, konsepberkelanjutan, dan pendekatan holistic. DEFINISI Green building merupakan upayaberkelanjutan untuk menghasilkan bangunan dengan hemat sumber daya sepanjang siklus hidup bangunan tersebutdengan menggunakan proses-proses yang ramah lingkungan, penggunaan sumber daya secara efisien selama daur hidup bangunan sejak perencanaan, pembangunan, operasional, pemeliharaan, renovasi bahkan hingga pembongkaran. Bangunan hijau (green building) didesain untuk mereduksi dampak lingkungan terbangun pada kesehatan manusia dan alam, melalui : efisiensi dalam penggunaan energi, air dan sumber daya lain ; perlindungan kesehatan penghuni dan meningkatkan produktifitas pekerja ; mereduksi limbah / buangan padat, cair dan gas, mengurangi polusi / pencemaran padat, cair dan gas serta mereduksi kerusakan lingkungan.Green Building adalah bangunan dimana sejak dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam  melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu dari kualitas udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah bersinambungan. Bangunan hijau (Green Building) dirancang untuk mengurangi dampak lingkungan bangunan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan alami dengan: Menggunakan energi, air, dan sumber daya lain secara efisien. Melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas karyawan. Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan Bagaimana dikatakan Green Building?Suatu bangunan dapat disebut sudah menerapkan konsep bangunan hijau apabila berhasil melalui suatu proses evaluasi tersebut tolak ukur penilaian yang dipakai adalah Sisterm Rating. Sistem Rating adalah suatu alat yang berisi butir-butir dari aspelk yang dinilai yang disebut rating dan setiap butir rating mempunyai nilai. Apabila suatu bangunan berhasil melaksanakan butir rating tersebut, maka mendapatkan nilai dari butir tersebut. Kalau jumlah semua nilai yang berhasil dikumpulkan bangunan tersebut dalam melaksanakan Sistem Rating tersebut mencapai suatu jumlah yang ditentukan, maka bangunan tersebut dapat disertifikasi pada tingkat sertifikasi tersebut.Sistem Rating dipersiapkan dan disusun oleh Green Building Council yang ada di negara-negara tertentu yang sudah mengikuti gerakan bangunan hijau. Setiap negara tersebut mempunyai Sistem Rating masing-masing. Sebagai contoh : USA mempunyai LEED Rating (Leadership Efficiency Environment Design). Ada 6 (enam) aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building : Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD) Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC) Konservasi Air (Water Conservation / WAC) Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC) Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC) Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management / BEM) Beberapa hal telah dilakukan guna mewujudkan predikat Greed Building, dimulai dari tahap perancangan bangunana oleh tim perencana hingga dalam proses pelaksanaan konstruksi oleh PT. PP (Persero) Tbk. KONSEP PEMBANGUNAN GREEN BUILDING Konsep Bangunan hijau adalah bangunan dimana di dalam perencanaan, pembangunan, pengoperasian serta dalam pemeliharaannya memperhatikan aspek – aspek dalam melindungi, menghemat , mengurangi pengunaan sumber daya alam, menjaga mutu baik bangunan maupun mutu dari kwalitas udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan. Penerapan aspek Green Building dari segi design bangunan yaitu : 1. Bentuk dan Orientasi Bagunan; Gedung dengan memiliki bentuk massa bangunan yang tipis, baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung ini memiliki area opening yang lebih banyak di sisi timur. hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan. 2. Shading & Reflektor; Shading light shelf bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung namun tetap memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light shelf, cahaya yang masuk kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light shelfditentukan sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan ke ceiling tidak akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang cukup. 3. Sistem Penerangan; Sistem penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting system yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. Dengan begitu, penghematan energy dari penerangan ruang akan mudah dilakukan. 4. Water Recycling System; Water Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem penyiraman tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang konsep green building. 5. Material; Material yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan merupakan sumber energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur ulang, mengurangi produksi sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur ulang. 6.Energi; Penerapan panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu, bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi, terutama lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar mengurangi pemakaian listrik. Jendela tentunya juga dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas penghuninya. Green building juga harus menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik hemat energi, serta teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya. 7. Air; Penggunaan air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini akan mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram toilet. Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran rendah, tidak menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet hemat air, dan memasang sistem pemanas air tanpa listrik. 8. Kesehatan; Penggunaan bahan-bahan bagunan dan furnitur harus tidak beracun, bebas emisi, rendah atau non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap), dan tahan air untuk mencegah datangnya kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat ditingkatkan melalui sistim ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara. MANFAAT PEMBANGUNAN GREEN BUILDING  A. Manfaat Lingkungan * meningkatkan dn melindungi keragaman ekosistem * memperbaiki kualitas udara * memperbaiki kualitas air * mereduksi limbah * konservasi sumber daya alam B. Manfaat Ekonomi * Mereduksi biaya operasional * Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau * Meningkatkan produktivitas penghuni * Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi C. Manfaat Sosial * Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni * Meningkatkan kualitas estetika * Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal BEBERAPA CONTOH PENERAPAN GREEN BUILDING 1. Bank of America Tower, New York Bangunan ramah lingkungan dengan 54 lantai ini menggunakan energi matahari yang dikumpulkan sendiri memanfaatkan kembali limbah dan air hujan, menggunakan bahan baku untuk kontruksi dari sumber daya yang dapat terbarukan dan dari bahan daur ulang. 2. The  Cyrstal Island Adalah sebuah pilot project pemerintahan Rusia tentang pembangunan daerah ramah lingkungan yang berkelanjutan. Bangunan ini dirancang untuk rumah lebih dari 30 ribu orang didalamanya. Green Building ini menggunakan energi angin dan energi matahari dan didesain untuk memudahkan pengaturan suhu dikarenakan suhu yang begiitu ekstrim. 3.  India Tower Bangunan ramah lingkungan ini terletak di negara terpadat ke dua didunia. Bangunan dengan 74 lantai ini selesai di bangun tahun 2010. Green building ini didesign dengan memanfaatkan bayangan matahari untuk pengurangan panas matahari dan penerangan, penggunaan ventilasi alami pemanfaatan air hujan, dan penggunaan bahan materian yang dapat terbaharukan. 4.  Clinton Presidential Library, Arkansas Bangunan ini menggunakan sumber daya yang terbarukan dan pemanfaatan sampah daul ulang. Bangunan ini menggunakan konsep roof garden yaitu menanami atap bangunan ini dengan tumbuhan hijau. 5.  Cor, Miami Bangunan bukan hanya di desain secara indah dan artistik tetapi juga sangat ramah lingkungan. Penggunaan panel photovoltaic, turbin angin, pemanfaatan energi panas matahari, dan pendinginan alami menjadikan bangunan ramah lingkungan yang selesai dibangun di tahun 2009 ini yang terbaik. 6.  CH2, Melbourne CH2 atau Council House 2 terletak di pusat kota Melbourne, adalah bangunan yang mendapatkan penghargaan PBB untuk design yang berkelanjutan dan efesiensi energi. Bangunan ini mempunyai pendinginan termal massa, sel surya, turbin angin, daur ulang limbah, langit langit dingin dan permadani menakjubkan yang berasal dari daur kayu fotovoltaik dan mempromosikan banguanan ramah lingkungan yang sehat. LEADERSHIP EFFICIENCY ENVIROMENT DESIGN RATING SYSTEM Suatu bangunan dapat disebut sudah menerapkan konsep bangunan hijau apabila berhasil melalui suatu proses evaluasi untuk mendapatkan sertifikasi bangunan hijau. Di dalam evaluasi tersebut tolak ukur penilaian yang dipakai adalah Sistem Rating (Rating System ). Sistem Rating ( Rating System) adalah suatu alat yang berisi butir-butir dari aspek yang dinilai yang disebut rating dan setiap butir rating mempunyai nilai (point). Apabila suatu bangunan berhasil melaksanakan butir rating tersebut, maka mendapatkan nilai dari butir tersebut. Kalau jumlah semua nilai (point) yang berhasil dikumpulkan bangunan tersebut dalam melaksanakan Sistem Rating (Rating System) tersebut mencapai suatu jumlah yang ditentukan, maka bangunan tersebut dapat disertifikasi pada tingkat sertifikasi tertentu.Sistem Rating (Rating System) dipersiapkan dan disusun oleh Green Building Council yang ada di Negara-negara tertentu yang sudah mengikuti gerakan bangunan hijau. Setiap Negara tersebut mempunyai Sistem Rating masing-masing. Sebagai contoh: USA mempunyai LEED Rating (Leadership Efficiency Enviroment Design), Malaysia memiliki Green Building Index, Singapore mempunyai GreenMark, dan Australia mempunyai GreenStar. APA NAMA RATING UNTUK “BANGUNAN HIJAU” DI INDONESIA? Konsil Bangunan Hijau Indonesia saat ini telah memiliki rating sistem bernama GREENSHIP. Sistem rating ini disusun bersama-sama dengan keterlibatan stakeholder dari profesional, industri, pemerintah, akademisi, dan organisasi lain di Indonesia. Dalam penyusunannya, GBC INDONESIA juga bekerjasama dengan Green Building Index (GBI) dalam bentuk penyusunan sistem pelatihan profesional di bidang Green Building (GREENSHIP Professional), dan diskusi dalam pengembangan Rating. GBC INDONESIA juga dibantu dari Green Building Council Australia dalam pengembangan konsil, serta HK-BEAM society dari Hongkong dalam sistematika penyusunan GREENSHIP. PRINSIP PRINSIP YG MENJADI ACUAN DALAM PENYUSUNAN RATING “BANGUNAN HIJAU” DI INDONESIA Beberapa orang pendiri utama dari jumlah 50 orang dibagi dalam beberapa Gugus Tugas sesuai dengan katagori pengelompokan rating dengan tugas menyusun konsep awal system rating. Dari awal, GBC INDONESIA sudah menetapkan akan menyusun suatu system rating yang sesuai dengan kondisi dan situasi lokal di Indonesia serta menetapkan teknik-teknik yang dapat diimplentasikan di Indonesia. Beberapa prinsip yang dipergunakan menjadi dasar penyusunan adalah: 1. Sederhana ( simplicity) 2. Dapat dan mudah untuk diimplementasikan (applicable) 3. Teknologi tersedia (available technology) 4. Menggunakan criteria penilaian sedapat mungkin berdasarkan standart local Keempat dasar tersebut bertujuan untuk mengajak para pelaku industry bangunan untuk berkeinginan mengimplementasikan konsep bangunan hijau berdasarkan tidak sulitnya criteria system rating tersebut. Dengan dimulainya gerakan ini , diharapkan semakin banyak lagi pihak yang menerapkan konsep ini sehingga diharapkan pelaksanaan konsep bangunan hijau menjadi suatu hal yang akan menjadi sasaran umum dari setiap pengembang bangunan. LEMBAGA PENYELENGGARA “BANGUNAN HUJAU” DI INDONESIA Green Building Council Indonesia (GBC INDONESIA) atau Konsil Bangunan Hijau Indonesia adalah lembaga mandiri (non government) dan nirlaba (non profit) yang menyelenggarakan kegiatan pembudayaan penerapan prinsip-prinsip hijau/ekologis/keberlanjutan/sustainability dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengoperasian bangunan serta lingkungannya di Indonesia. PENERAPAN GREEN ARCHITECTURE DAN GREEN BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SUSTAINABLE ARCHITECTURE M. Maria Sudarwani. Abstrak Permasalahan lingkungan khususnya pemanasan global menjadi topik permasalahan yang mencuat akhir-akhir ini. Dalam dunia arsitektur muncul fenomena sick building syndrome yaitu permasalahan kesehatan dan ketidak nyamanan karena kualitas udara dan polusi udara dalam bangunan yang ditempati yang mempengaruhi produktivitas penghuni, adanya ventilasi udara yang buruk, dan pencahayaan alami kurang. Selain karna adanya pemanasan global, penciptaan atau inovasi energi yang terbarukan juga menjadi latar belakang timbulnya konsep green architecture. Sampai pada akhirnya timbul konsep Green Building. Gedung Hemat Energi atau dikenal dengan sebutan green building terus digalakkan pembangunannya sebagai salah satu langkah antisipasi terhadap perubahan iklim global. Indikasi arsitektur disebut sebagai 'green' jika dikaitkan dengan praktek arsitektur antara lain penggunaan renewable resources (sumber-sumber yang dapat diperbaharui, passiveactive solar photovoltaic (sel surya pembangkit listrik), teknik menggunakan tanaman untuk atap, taman tadah hujan, menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk area perkerasan, dan sebagainya. Kata Kunci: Green Architecture, Green Building, Suistainable Architecture 1. PENDAHULUAN Permasalahan lingkungan khususnya pemanasan global menjadi topik permasalahan yang mencuat akhir-akhir ini. Dalam dunia arsitektur muncul fenomena sick building syndrome yaitu permasalahan kesehatan dan ketidak nyamanan karena kualitas udara dan polusi udara dalam bangunan yang ditempati yang mempengaruhi produktivitas penghuni, adanya ventilasi udara yang buruk, dan pencahayaan alami kurang. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, misalnya: emisi ozon mesin fotocopy, polusi dari perabot dan panel kayu, asap rokok, dsb. Menurut World Health Organisation (WHO), 30% bangunan gedung di dunia mengalami masalah kualitas udara dalam ruangan. Untuk itu muncul adanya konsep green architecture yaitu pendekatan perencanaan arsitektur yang berusaha meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Konsep green architecture ini memiliki beberapa manfaat diantaranya bangunan lebih tahan lama, hemat energi, perawatan bangunan lebih minimal, lebih nyaman ditinggali, serta lebih sehat bagi penghuni. Konsep green architecture memberi kontribusi pada masalah lingkungan khususnya pemanasan global. Apalagi bangunan adalah penghasil terbesar lebih dari 30% emisi global karbon dioksida sebagai salah satu penyebab pemanasan global. Selain karna adanya pemanasan global, penciptaan atau inovasi energi yang terbarukan juga menjadi latar belakang timbulnya konsep green architecture. Sampai pada akhirnya timbul konsep Green Building. Gedung Hemat Energi atau dikenal dengan sebutan green building terus digalakkan pembangunannya sebagai salah satu langkah antisipasi terhadap perubahan iklim global. Dengan konsep hemat energi yang tepat, konsumsi energi suatu gedung dapat diturunkan hingga 50%, dengan hanya menambah investasi sebesar 5% saat pembangunannya. ”Dengan hanya menambah 5% dari biaya pembangunan gedung biasa, konsumsi energi gedung dapat diturunkan hingga 50%.” Green Building dibangun dengan perencanaan energi modern. Selain dari sisi desain yang dipertimbangkan untuk meminimalkan masuknya sinar matahari sehingga mengurangi penggunaan beban Air Conditioner (AC), pada atap gedung bisa dipasang panel surya yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam gedung. Beberapa sudut pandang dapat dipertimbangkan dalam perencanaan tersebut diantaranya adalah aspek Passive Design, Active Design, Kondisi Udara Ruangan, Management, serta Service & Maintenance. Indikasi arsitektur disebut sebagai 'green' jika dikaitkan dengan praktek arsitektur antara lain penggunaan renewable resources (sumber-sumber yang dapat diperbaharui, passive-active solar photovoltaic (sel surya pembangkit listrik), teknik menggunakan tanaman untuk atap, taman tadah hujan, menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk area perkerasan, dan sebagainya. Gambar 1. Salah satu Konsep 'green' juga bisa diaplikasikan pada pengurangan penggunaan energi (misalnya energi listrik), low energy house dan zero energy building dengan memaksimalkan penutup bangunan menggunakan energi terbarukan seperti energi matahari, air, biomass, dan pengolahan limbah menjadi energi juga patut diperhitungkan. Arsitektur hijau tentunya lebih dari sekedar menanam rumput atau menambah tanaman lebih banyak di sebuah memberdayakan arsitektur atau bangunan agar lebih bermanfaat bagi lingkungan, menciptakan ruang-ruang publik baru, menciptakan alat pemberdayaan masyarakat, dan sebagainya. Arsitektur berkelanjutan, adalah semakin banyak diberitakan dan dipromosikan dalam kalangan arsitek, karena arsitek memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam dalam desain bangunannya. Apresiasi yang besar bagi mereka yang arsitektur berkelanjutan agar kita lebih bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam yang makin menipis. Gambar 1. Salah satu bangunan yang merupakan Top Ten Green Architecture Projects Of 2008 Konsep 'green' juga bisa diaplikasikan pada pengurangan penggunaan energi (misalnya energi listrik), low energy house dan zero energy building dengan memaksimalkan penutup bangunan (building envelope). Penggunaan energi terbarukan seperti energi matahari, air, biomass, dan pengolahan limbah menjadi energi juga patut diperhitungkan. Arsitektur hijau tentunya lebih dari sekedar menanam rumput atau menambah tanaman lebih banyak di sebuah bangunan, tapi juga lebih luas dari itu, misalnya memberdayakan arsitektur atau bangunan agar lebih bermanfaat bagi lingkungan, ruang publik baru, menciptakan alat pemberdayaan masyarakat, Arsitektur berkelanjutan, adalah sebuah topik yang menarik. Akhir semakin banyak diberitakan dan dipromosikan dalam kalangan arsitek, karena arsitek memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam dalam desain bangunannya. Apresiasi yang besar bagi mereka yang turut mempromosikan arsitektur berkelanjutan agar kita lebih bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam yang makin menipis. Sustainable architecture atau dalam bahasa Indonesianya u bangunan yang merupakan Top Ten Green Architecture Konsep 'green' juga bisa diaplikasikan pada pengurangan penggunaan energi (misalnya energi listrik), low energy house dan zero energy building dengan uilding envelope). Penggunaan energi terbarukan seperti energi matahari, air, biomass, dan pengolahan limbah menjadi energi juga patut diperhitungkan. Arsitektur hijau tentunya lebih dari sekedar menanam rumput atau menambah bangunan, tapi juga lebih luas dari itu, misalnya memberdayakan arsitektur atau bangunan agar lebih bermanfaat bagi lingkungan, ruang publik baru, menciptakan alat pemberdayaan masyarakat, sebuah topik yang menarik. Akhir-akhir ini semakin banyak diberitakan dan dipromosikan dalam kalangan arsitek, karena arsitek memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam dalam desain-desain turut mempromosikan arsitektur berkelanjutan agar kita lebih bijaksana dalam menggunakan sumber daya atau dalam bahasa Indonesianya adalah arsitektur berkelanjutan, adalah sebuah konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari berbagai macam eksploitasi sumber daya alam tersebut. 2. PERMASALAHAN Penerapan Green Architecture Dan Green Building Sebagai Upaya Pencapaian Sustainable Architecture merupakan studi untuk mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai makna penerapan Green Architecture Dan Green Building yang timbul sebagai ekspresi bangunan. Yang sering menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara menerapkan perencanaan bangunan sejak awal berdasarkan konsep green architecture dan green building? bagaimana mendesain sebuah bangunan yang 'green' sekaligus memiliki estetika bangunan yang baik? Karena bisa saja bangunan memiliki fasilitas yang mendukung konsep green, namun ternyata secara estetika terlihat kurang menarik. Dalam hal ini, peran arsitek menjadi penting. Standar bangunan yang 'green' juga bisa menuntut lebih banyak dana, karena fasilitas yang dibeli agar bangunan menjadi 'green' tidak murah, misalnya penggunaan photovoltaic (sel surya pembangkit listrik). Teknologi agar bangunan menjadi 'green' biasanya tidak murah. Bagaimana konsep terapan green architecture dan green building dapat mendukung konsep arsitektur berkelanjutan? 3. KAJIAN PUSTAKA 3.1. GREEN ARCHITECTURE Konsep ‘Green Architecture’ atau arsitektur hijau menjadi topik yang menarik saat ini, salah satunya karena kebutuhan untuk memberdayakan potensi site dan menghemat sumber daya alam akibat menipisnya sumber energi tak terbarukan. Berbagai pemikiran dan interpretasi arsitek bermunculuan secara berbeda-beda, yang masing-masing diakibatkan oleh persinggungan dengan kondisi profesi yang mereka hadapi. Green Architecture ialah sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. ‘Green’ dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik). Ukuran 'green' ditentukan oleh berbagai faktor, dimana terdapat peringkat yang merujuk pada kesadaran untuk menjadi lebih hijau. Di negara-negara maju terdapat award, pengurangan pajak, insentif yang diberikan pada bangunan-bangunan yang tergolong 'green'. Indikasi arsitektur disebut sebagai 'green' jika dikaitkan dengan praktek arsitektur antara lain penggunaan renewable resources (sumber-sumber yang dapat diperbaharui, passive-active solar photovoltaic (sel surya pembangkit listrik), teknik menggunakan tanaman untuk atap, taman tadah hujan, menggunakan kerikil yang dipadatkan untuk area perkerasan, dan sebagainya. Konsep 'green' juga bisa diaplikasikan pada pengurangan penggunaan energi (misalnya energi listrik), low energy house dan zero energy building dengan memaksimalkan penutup bangunan (building envelope). Penggunaan energi terbarukan seperti energi matahari, air, biomass, dan pengolahan limbah menjadi energi juga patut diperhitungkan. Dari pengertian diatas, Green Architecture sangat berpengaruh penting terhadap kehidupan manusia, baik di masa lampau, sekarang terutama akan datang. 3.2. GREEN BUILDING Bangunan hijau (Green Building) mengacu pada struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh siklus hidup bangunan: dari penentuan tapak sampai desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi pembongkaran, dan. Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik keprihatinan ekonomi, daya tahan utilitas,, dan kenyamanan. Green building adalah konsep untuk ‘bangunan berkelanjutan’ dan mempunyai syarat tertentu, yaitu lokasi, sistim perencanaan dan perancangan, renovasi dan pengoperasian, yang menganut prinsip hemat enrgi serta harus berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi dan sosial. Meskipun teknologi baru yang terus dikembangkan untuk melengkapi praktek saat ini dalam menciptakan struktur hijau, tujuan umum adalah bahwa bangunan hijau dirancang untuk mengurangi dampak keseluruhan lingkungan binaan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan alam dengan cara : 1) Efisien menggunakan energi, air, dan sumber daya lainnya. Dirancang dengan biaya lebih sedikit untuk mengoperasikan dan memiliki kinerja energi yang sangat baik. 2) Melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas karyawan 3) Mengurangi sampah, polusi dan degradasi lingkungan 4) Bangunan alami, yang biasanya pada skala yang lebih kecil dan cenderung untuk fokus pada penggunaan bahan-bahan alami yang tersedia secara lokal. 5) Bangunan hijau tidak secara khusus menangani masalah perkuatan rumah yang ada. 6) Mengurangi dampak lingkungan : Praktek green building bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari bangunan. 3.3. SUSTAINABLE ARCHITECTURE Arsitektur Berkelanjutan, adalah sebuah topik yang menarik. Akhir-akhir ini semakin banyak diberitakan dan dipromosikan dalam kalangan arsitek, karena arsitek memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam dalam desain-desain bangunannya. Apresiasi yang besar bagi mereka yang turut mempromosikan arsitektur berkelanjutan agar kita lebih bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam yang makin menipis. Sustainable Architecture atau dalam bahasa Indonesianya adalah Arsitektur Berkelanjutan, adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga lambat tetapi pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari berbagai eksploitasi terhadap alam tersebut. Keberlanjutan dapat didefinisikan sebagai memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka Cara-cara baru dapat dipikirkan berdasarkan pengalaman membangun, dari arsitektur vernakular maupun modern. 4. PANDUAN DESAIN KONSERVATORIUM ECO-GREEN BUILDING 4.1. PENERAPAN KONSEP GREEN ARCHITECTURE 1). Konsep High Perfomance Building & Earth Friendly: a. Dapat dilihat dari dinding bangunan, terdapat kaca di beberapa bagiannya. Fungsinya adalah untuk menghemat penggunaan elektrisiti untuk bangunan terutama dari segi pencahayaan dari lampu. b. Menggunakan energi alam seperti angin, sebagai penyejuk lingkungan. c. Bahan-bahan bangunan yang digunakan cenderung ramah pada lingkungan seperti keramik dengan motif kasar pada lantai untuk mengurangi pantulan panas yang dihasilkan dari dinding yang berkaca. d. Kolam air disekitar Bangunan berfungsi selain dapat memantulkan sinar lampu, juga dapat mereduksi panas matahari sehingga udara tampak sejuk dan lembab. 2). Konsep Responsive Enviroment Neighborhood; menelaah situasi lingkungan bertetangga, sebagai kawasan bercampur dengan keberadaan lahan terbatas, melalui penataan ulang urban landscape lingkungan kota, melalui program beautifikasi penataan wajah kota. Dengan kriteria jarak pandang, proporsi dengan bangunan disekelilingnya, orientasi matahari, open space plaza dan sunken plaza, bangunan melayang agar tercapai orientasi view pejalankaki menuju gedung sekitarnya dengan leluasa. Bangunan pasar cikarang yang baru ini menjadi trendsetter revitalisasi perbaikan lingkungan pusat kota. Menjadi tertata kembali melalui pengembangan urban landscape baru dengan perbaikan trotoar, riol kota, mesin parkir digital, penghijauan sepanjan pedesatrian kota melalui pilihan bahan finish yang memiliki durabilitas tinggi dan aman dilalui. Pusat pasar rakyat menjadi trend setter peremajaan tata kota menyeluruh disetiap sudut kota, sehingga kota cikarang menjadi kota yang nyaman dan aman. 3). Konsep Future Clean+Healthly+Hospitality; a. Dapat dilihat dari beberapa tanaman rindang yang mengelilingi bangunan, membuat iklim udara yang sejuk dan sehat bagi kehidupan sekitar, lingkungan tampak tenang, karena beberapa vegetasi dapat digunakan sebagai penahan kebisingan. b. Dinding bangunan curtain wall dilapisi alumunium dapat berguna untuk UV protector untuk bangunan itu sendiri. Tentunya ini semua dapat memberi efek positif untuk kehidupan. c. Pencapaian menuju masing-masing bangunan melalui penerapan ramp atau lift. Bangunan dipandang sebagai eksposure art agar menghadirkan pengalaman suasana yang lapang dan luas dan membuat lega penunjung pasar tidak seperti umumnya penerapan pasar rakyat serba terbatas dan tertinggal dalam hal penerapan gagasan ide arsitekturnya. Pasar rakyat mencerminkan rumah budaya dan disinilah perdaban masa depan bisa dibina. Untuk meminimalkan penggunakan listrik penerapan penghawaan udara interior dengan menerapkan sistem cross ventilasi, agar penghematan listrik dapat diterapkan seterusnya. Penerapan tangga di wilayah void dan mudah dijangkau dari seluruh arah sisi bangunan (dengan optrap anak tangga melandai agar ergonomis). c. Penerapan natural ventilasi danpencahayaan alamiah pada siang hari agar dapat mereduksi beaya operasional gedung. d. Tentu lebih menyehatkan, selain sejuk pada atap bangunan terdapat rumput yang digunakan sebagai green roof, pengguna juga mendapatkan sinar matahari. Penerapan kolam air dengan lobang atap agar aliran udara panas menjadi dingin memasuki ruang-ruang dalam sejuk, melalui sistem 2 buah void atrium dan lobang kisi fasade bangunan menjadikan bangunan ini unik oleh penerapan prinsip fisika bangunan dengan benar. e. Menciptakan efek bayangan keteduhan ditiap lantai agar kesejukan pengunjung dapat tetap terjaga memuat betah nyaman berlama-lama belanja di dalam gedung pasar rakyat, yang memang tidak terpikirkan diberbagai gedung pasar di nusnatara lainnya. 4). Konsep Climate Supportly. Dengan konsep penghijauan, sangat cocok untuk iklim yang masih tergolong tropis (khatulistiwa). Pada saat penghujan, dapat sebagai resapan air, dan pada saat kemarau, dapat sebagai penyejuk udara. Melalui penerapan penyaring udara melalui penerpan dinding arang agar kualitas udara alamiah menyegarkan suasana interior pasar dengan menghemat listrik tanpa gunakan sistem AC. Cukup kipas angin. Desain penataan letak dan lebar selasar dan kiost dengan adanya lobang teras lansekap ditiap lantai memungkinkan penerapan aliran udara alamiah dapat mendinginkan suasana ruang dalam. Prinsip fisika thermal, akan hadirnya udara dingin dari kewilayah tekanan tinggi ke rendah, dari panas menghasilkan dingin melalui celah-celah kecil dan void besar, maka udara luar terhempas lepas mendinginkan ruang dalam menjadi sejuk. 5). Brezolei dan Sun Screen dalam bentuk sirip-sirip bahan metal yang dapat dirawat kapan pun dalam jangkauan pemeliharaan yang mudah diputar dan dilipat. Terletak di balik selasar. Atau penerapan sistem double wall dan selasar terbuka di sisi luar selurh 4 sisi fasade gedung. 6). Memiliki Konsep Esthetic Usefully. Penggunaan green roof sebagai ruang lansekap terbuka dengan penerapan kolam-kolam taman kecil diberbagai sudut atap, selain untuk keindahan dan agar terlihat menyatu dengan alam, juga dapat digunakan sebagai water catcher sebagi proses pendingin ruangan alami karena sinar matahari tidak diserap beton secara langsung. Ini juga menurunkan suhu panas di siang hari dan sejuk di malam hari untuk lingkungan sekitarnya. Desainnya yang melengkung digunakan agar penyerapan matahari oleh kulit bangunan dapat di minimalisasikan. FUTURE IDIOMATIC BUILDING TECHNOLOGY Bangunan ini sebagai pelopor pasar rakyat yang mampu memberikan idea harmonisasi adaptasi alam. Untuk diterapkan diberbagai daerah sebagai rumah budaya dan peradaban rakyat , sebagai rumah rakyat tempat bercengkram, sebagai kampus rakyat sebagai agora dikala aristoteles memaparkan idea demokrasi. Melintasi ramp berputar ditengah atrium menuju lantai atas dengan failitas support system lift berada dalam jangkauan pencapain terletak diseluruh sisi terluar fasade bangunan. Plaza dan atrium menjadi kesatuan urban space sebagai point view suasanan kota yang ada, karena kurangnya tempatterbuka dan taman kota sehingga pusat kota terasa pengap dan jenuh dikuasi oleh tampilan bangunan berdinding masif. Gedung pasar ini berfasade lobang-lobang taman dan bergantungan dengan kaki-kai rumah panggung ala karya ide paul rudolph. Plaza yang diletakkan diketinggian 2 meter ditinggikan dari peil pedestrian. Pengelolaaan sampah wastte treamnt insenator energy untu mendukung pacu daya listrik gedung. Kincir angin menjadi picu daya listrik di fasade bangunan plus solarcell di atap atau fasade bangunan. Melalui pendekatan Building technology.pasar ini sebagai rumah rakyat dengan dukung sistem digital online w-fi system untu meyalurkan branded produk pasar keberbagai penjuru, pasar sebagai etalase dan sebagai galeri menyalurkan bahan ke berbagai daerah, melalui persekutuan pasar online maka kekuatan ekonomi rakyat dibawah koperasipasar nawacita menjadi icon pengembangan karakter building nation yang handal meruntuhkan konlomerasi (alfa indomasrt dan matahari dan mall ). KITA HARUS MAMPU MENGHASILKAN KARYA FUTURISTIK. Dariyang 3 dimensi menajdi 5 dimensi yang goblok menjadi pinter dan yang sombong menjadi rendah hati. PERLUNYA PENERAPAN EFISIENSI BUILDING DESAIN DENGAN LOBANG CAHAYA, sirkulasi angin memasuki seluruh ruangan melalui celah fasade menuju selasar dan void atrium seluruh ruangan teraliri kesejukan dengan plafon tinggi agar jauh dari kepengaban. Cahaya yang mampu tembus hingga keseluruhan lanta elalui celah void sumur agar bagunan ini nerporous mampu melepaskan kepengaban panas ruang dalam secepatnya, sehinga kesejukan segera memulihkan suasana nyaman di ruang interior. Disetip lapis lantai disediakan teras taman bercengkram menyisihkan kejenuhan suasana pasar umumnya diterpkan, pasar ini memberikan suasana nyaman lega dan membuat pembeli santai tidak berjejal danbersih. Tanpa penggunaan AC atau sekalipun kipas angin. (sigit Hayjanto eks dosen ITS). Dia juga diacungi jempol karena tidak meninggalkan prinsip-prinsip arsitektur tropis. Yakni, tidak membiarkan gedung terpapar langsung sinar matahari. Dia menggunakan banyak ’’sosoran’’ dan membuat sirkulasi udara lancar. ’’Negara tropis berlimpah matahari dan curah hujan tinggi. Dibuat banyak sosoran supaya matahari tidak mengganggu, tapi tetap menerangi. Selain itu, jendela bisa dibuka agar bisa merasakan angin sepoi. Sirkulasi udara betul-betul diperhatikan,’’ kata Harjono. Dia menunjuk Wisma Dharmala atau Gedung Intiland karya Paul Rudolf sebagai gedung bergaya tropis yang bagus di Surabaya. Menurut dia, bentuk bangunan memang harus disesuaikan dengan kondisi alam. Jadi, tidak hanya memikirkan soal estetika, tren bangunan, serta efisiensi bahan. Sebab, hal itu akan memengaruhi biaya operasi jangka panjang. ’’Negara subtropis cocok dengan bentuk bangunan kotak-kotak dengan kaca karena sinar matahari kurang sehingga ketika bersinar penyerapannya maksimal. Nah, kalau di Indonesia, desain seperti itu justru bikin panas. Biaya AC pun membengkak. Saya sering dicurhati,’’ ungkapnya. Begitu pula bentuk bangunan yang seharusnya tidak membuat sinar matahari langsung menimpa gedung. Sorotan sinar matahari yang jatuh akan terlalu mengganggu sehingga jendela atau gorden ditutup rapat. Akhirnya, lampu dinyalakan saat siang. Akibatnya, biaya operasi membengkak lagi. 4.2. GOAL OBJECTIVE PENERAPAN GREEN BUILDING Pembangunan spiritual peningkatan dari 3 dimensi menuju 5 dimensi, sustainabtlity, self propelling energy, durability dan affordablity. Bangunan ini sebagai pelopor kemajuan era baru agar menerapkan kemandirian pengelolaaan energy dan wastreatment energy, tidak diperbolehkan adanya sumur air deep well melainkan dari pdam. Dan air tadah hujan dan recyleing waste water melalui purifikasi treatment. Menyambut era baru kemandirian building operation. Rcharging energy listrik seperti idea allen most teslla. 1). Recycling Lost Energy Eficiency Control; melalui penerapan sistem kontrol otomatis pengendali listrik agar daya yang terpakai dapat dikontrol secara digital. Penerapan pengendalian pemanfaatan lost energy recycling sebagai penyeimbang otomatis stabilitas picu daya, melalui pemanfaatan energi angin melalui penerapan kincir angin dipasang dibagian fasade bangunan, solar cell, ensinator energi panas daur ulang sampah. Melalui penerapan sistem waste treatment terpadu didalam gedung pasar ini untuk meminimalkan buangan berlebihan. Dengan penerapan manajemen sampah buangan yang tdika mudah mengurusnya. Kelebihan pasar rakyat ini menjadi pertaruhan untuk berhasil mengelola sampah buangan dan ini sering menjadi beban kasus besar disetiap gedung pasar. daur ulang buangan direcyle menjadi penambah daya picu listrik melalui pengendalian dalam pemekaiaan melalui penerapan pemanfaatan lost energy hasil buangan, pemanfaatan energi angin, solar cell dan biomassa. Bangunan hijau sering termasuk langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi energi - energi yang terkandung baik diperlukan untuk mengekstrak penggunaan energi berlebihan dapat direduksi drastis. Pelapisan bahan bangunan turut menyumbangkan reduksi panas di ruang dalam. Penyertaan pemikiran double wall menjadi satu penapaian taktis menegarai efek dingin terjadi sempurna di ruang dalam. Konsumsi energi lost 30% heat lost dari keseharian siklus hidup. Bahan kayu mampu menyerap panas dan membuat efek rendah panas interior bangunan dibandingkan dengan menggunakan bahan bata, beton atau baja. Penggunaan jendela kaca yang operable memiliki 2 hal kegunaan selain sebagai penerang cahaya luar namun menjadikan udara mengalir dikala jendela dibukanya. Penempatan vegetasi hijau sebagai fasade berlobang selain menjadi ventilasi juga menjadi insulator panas terik cuaca. Langit-langit plafon tinggi menjadikan kelembaban interior rendah sehingga terasa ada kelapangan nafas. Selain itu,efektifitas penempatan jendela menjadi penerang masuknya cahaya alami utnuk mengurangi penerangan listrik di siang hari. Pemanasan tenaga surya mengurangi ketergantunganlistrik dari PLN demikian juga dengan energi kincir angin terletak difasad bangunan dan biomassa dari sampah buangan pasar melalui inseninator pembakaran sampah menjadi uapa air. Konstalasi produktifitas penghasil listrik menjadi landasan era baru agar bangunan pasar ini mampu beroperasi 24 jam dengan menjadikan beaya sewa murah karena operasional cost pacu daya listrik mandiri berdikari. 2). Konservasi Air Tanah melalui Water Recycling+Purifier Destilation Air Kotor, Air Hujan dan Air PDAM. Efisiensi efektifitas penggunaan air bersih untuk mengurangi konsumsi air bersih berlebihan, dalam kesehariannya dapat ditakar secara acakdiukur berdasarkan kapasitas volume keseharian konsumsi pengguna dimasing-masing lantai. Untuk volume terpakai dan terbuang. Rutinitas keseharian penggunaannya tergantung terhadap keberlangsungan pengisian tandon reservoar penampungan berlangsung untuk 2 hal; GWT dan Roof Tank. Melalui sistem kontrol otomatik maka pemborosan penggunaan air bersih sinkron dan lost enegy listrik dapat ditekan drastis. Melalui sistem water puriffier dan destilasi air kotor (shower drain, closet, urinoar dan air hujan)maka konstanta ketersediaan volume tandon dapat dikontrol penggunaan kesehariannya efisien. Sumber air bersih ditargetkan hanya diperoleh dari supply air bersih PDAM dan air hujan tidak diijinkan membuat deep well. Agar konservasi air tanah tetap terpelihara sesuai ratifikasi konservasi alam WHO dan UNICEF PBB menuju era bumi baru mellinium III dalam rangka mengurangi konsumsi air tanah dan melindungi kualitas air sebagai tujuan utama dalam bangunan yang berkelanjutan. Salah satu isu penting dari konsumsi air adalah bahwa di banyak daerah, tuntutan terhadap penyediaan akuifer melampaui kemampuannya untuk mengisi dirinya sendiri. Semaksimal mungkin, fasilitas harus meningkatkan ketergantungan mereka pada air yang dikumpulkan, digunakan, dimurnikan, dan digunakan kembali di tempat. Perlindungan dan konservasi air sepanjang kehidupan bangunan dapat dicapai dengan merancang untuk pipa ganda yang mendaur ulang air di toilet disiram. Limbah-air dapat diminimalkan dengan memanfaatkan perlengkapan konservasi air seperti toilet flush ultra-rendah dan aliran rendah kepala pancuran shower. Bidets membantu menghilangkan penggunaan kertas toilet, mengurangi lalu lintas air kotor di selokan dalam peningkatan penggunaan air setempat. 3) Efisiensi Bahan / Material Bahan bangunan Biasanya dianggap sebagai 'hijau' termasuk kayu dari hutan yang telah disertifikasi dengan standar hutan pihak ketiga, bahan tanaman cepat terbarukan seperti bambu dan jerami, batu dimensi, batu daur ulang, logam daur ulang, dan produk lainnya yang non- beracun, dapat digunakan kembali, terbarukan, dan / atau didaur ulang (misalnya, Trass, Linoleum, wol domba, panel terbuat dari kertas serpih, tanah liat, vermikulit, linen rami, sisal, padang lamun, gabus , kelapa, kayu piring serat, kalsium pasir batu, beton) juga menyarankan menggunakan barang-barang industri daur ulang, seperti produk pembakaran batubara, pasir pengecoran, dan puingpuing pembongkaran dalam proyek konstruksi Bahan bangunan harus diekstrak dan diproduksi secara lokal ke situs bangunan untuk meminimalkan energi tertanam dalam transportasi mereka. Bila memungkinkan, elemen bangunan harus diproduksi off-situs dan dikirimkan ke situs (prefabricated precast), untuk memaksimalkan manfaat dari off-situs manufaktur termasuk meminimalkan limbah, menghindari terjadi kebisingan, berdasarkan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). 4) Peningkatan Mutu Lingkungan Kualitas Lingkungan diwujudkan dalam kategori untuk memberikan kenyamanan, kesejahteraan, dan produktivitas penghuninya, kualitas udara dalam ruangan, kualitas termal, dan pencahayaan kualitas. Indoor Air Quality berusaha untuk mengurangi senyawa organik yang mudah menguap, atau kotoran udara lainnya seperti kontaminan mikroba. Bangunan bergantung pada sistem ventilasi yang dirancang dengan baik (passively/naturally- atau mekanis bertenaga) untuk menyediakan ventilasi yang memadai udara bersih dari luar rumah atau diresirkulasi, udara disaring serta operasi terisolasi (dapur, pembersih kering, dll) dari hunian lain. Selama proses desain dan konstruksi memilih bahan bangunan dan produk selesai interior dengan emisi nol atau rendah akan meningkatkan kualitas udara. Sebagian besar bahan bangunan dan pembersihan / pemeliharaan produk memancarkan gas, beberapa dari mereka beracun, termasuk formaldehida. Gas-gas ini dapat memiliki dampak merugikan pada kesehatan penghuni, kenyamanan, dan produktivitas. Juga penting untuk kualitas udara dalam ruangan adalah kontrol akumulasi kelembaban (kelembaban) yang mengarah ke pertumbuhan jamur dan adanya bakteri dan virus serta tungau debu dan organisme lain dan kekhawatiran mikrobiologi. Intrusi air melalui amplop bangunan atau kondensasi air pada permukaan dingin pada interior bangunan dapat meningkatkan dan mempertahankan pertumbuhan mikroba. Sebuah amplop baik berisolasi dan tertutup rapat akan mengurangi masalah kelembaban, tetapi ventilasi yang memadai juga diperlukan untuk menghilangkan uap air dari dalam ruangan sumber termasuk proses metabolisme manusia, memasak, mandi, membersihkan, dan kegiatan lainnya. Kontrol suhu aliran udara atas sistem AC ditambah dengan selubung bangunan yang dirancang dengan baik juga akan membantu dalam meningkatkan kualitas termal bangunan. Menciptakan lingkungan bercahaya kinerja tinggi melalui integrasi hati-hati dan sumber cahaya siang hari listrik akan memperbaiki kualitas pencahayaan dan kinerja energi dari struktur. Produk-produk kayu solid, khususnya lantai, seringkali ditentukan dalam lingkungan di mana penghuni diketahui memiliki alergi terhadap debu atau partikel lainnya. Kayu itu sendiri dianggap hypo-allergenic dan permukaan halus mencegah penumpukan partikel lembut seperti karpet. Untuk itu direkomendasikan kayu, vinil, ubin lantai linoleum atau batu tulis bukan karpet. Penggunaan produk kayu juga dapat meningkatkan kualitas udara dengan menyerap atau melepaskan uap air di udara untuk kelembaban moderat. Interaksi antara semua komponen indoor dan penghuni bersama-sama membentuk proses-proses yang menentukan kualitas udara dalam ruangan. 5) Operasi Dan Optimasi Pemeliharaan Keberkelanjutan bangunan dapat dioperasikan secara bertanggung jawab dan dipelihara dengan baik. Jika tahap operasi dan pemeliharaan merupakan bagian dari perencanaan proyek dan proses pembangunan akan membantu mempertahankan kriteria hijau yang dirancang pada awal proyek. Setiap aspek dari bangunan hijau adalah diintegrasikan ke dalam fase Operating dan Maintenance. Meskipun tujuan pengurangan limbah dapat diterapkan selama fase desain, konstruksi dan pembongkaran tetapi siklus hidup bangunan itu adalah dalam fase O & M dengan cara seperti daur ulang dan peningkatan kualitas udara berlangsung. 6) Konservatorium Waste Treatment: untuk menanggulangi ledakan produksi sampah pasar setiap harinya. Satu hari yang dihasilkan hingga 15 ton perhari, truk sampah Pengurangan Sampah. Arsitektur hijau juga berusaha untuk mengurangi pemborosan energi, air dan bahan yang digunakan selama konstruksi. Selama fase konstruksi, satu tujuan harus untuk mengurangi jumlah bahan pergi ke tempat pembuangan sampah. Bangunan yang dirancang dengan baik juga membantu mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan oleh penghuni juga, dengan menyediakan di tempat sampah solusi seperti kompos untuk mengurangi masalah akan ke tempat pembuangan sampah. Untuk mengurangi jumlah kayu yang masuk ke TPA, saat bangunan mencapai akhir masa pakainya, mereka biasanya dibongkar dan diangkut ke tempat pembuangan sampah. Dekonstruksi adalah metode apa yang umumnya dianggap "sampah" dan reklamasi menjadi bahan bangunan yang berguna. Memperpanjang masa manfaat struktur juga mengurangi limbah -. Bahan bangunan seperti kayu yang ringan dan mudah untuk bekerja dengan membuat renovasi mudah. Untuk mengurangi dampak pada sumur atau pabrik pengolahan air, ada beberapa pilihan. "Greywater", air limbah dari sumber seperti pencuci piring atau mesin cuci, dapat digunakan untuk irigasi bawah permukaan, atau jika dirawat, untuk non-minum tujuan, misalnya, untuk menyiram toilet dan mencuci mobil. Kolektor air hujan digunakan untuk tujuan serupa. Sentralisasi sistem pengolahan air limbah dapat mahal dan menggunakan banyak energi. Sebuah alternatif untuk proses ini adalah mengkonversi limbah dan air limbah menjadi pupuk, yang menghindari biaya ini dan menunjukkan manfaat lainnya. Dengan mengumpulkan limbah manusia di sumbernya dan berjalan ke pabrik biogas semi-terpusat dengan limbah biologis lainnya, pupuk cair dapat diproduksi. Praktik seperti ini menyediakan tanah dengan nutrisi organik dan menciptakan penyerap karbon yang menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer, offsetting emisi gas rumah kaca. Memproduksi pupuk buatan juga lebih mahal dalam energi daripada proses ini. 7) Optimasi Biaya dan Manfaat Masalah yang paling dikritik tentang membangun bangunan ramah lingkungan adalah harga, peralatan baru, dan teknologi modern cenderung biaya lebih banyak uang. Penghematan uang berasal dari penggunaan yang lebih efisien utilitas yang menghasilkan tagihan energi menurun. Studi telah menunjukkan selama masa hidup rentabilitas investasi green building, mencapai sewa secara signifikan lebih tinggi, harga jual dan tingkat hunian serta tingkat kapitalisasi yang lebih rendah berpotensi mencerminkan risiko investasi yang lebih rendah 8) Peraturan Dan Operasi Sebagai akibat dari meningkatnya minat dalam konsep green building dan praktek, sejumlah organisasi telah mengembangkan standar, kode dan sistem rating yang memungkinkan regulator pemerintah, membangun profesional dan konsumen menerima green building dengan keyakinan. Dalam beberapa kasus, kode ini ditulis sehingga pemerintah daerah dapat mengadopsi mereka sebagai peraturan untuk mengurangi dampak lingkungan lokal bangunan. Perlu Kode dan Peraturan tentang Standar Bangunan Hijau / Green Building yang membantu menentukan tingkat konsumen struktur dari kinerja lingkungan, membangun fitur opsional yang mendukung desain hijau dalam kategori seperti lokasi dan pemeliharaan bangunan, konservasi air, energi, dan bahan bangunan, dan kenyamanan penghuni dan kesehatan, serta menetapkan persyaratan minimum untuk elemen bangunan hijau seperti bahan atau pemanasan dan pendinginan. 4.3. PENERAPAN SUISTAINABLE ARCHITECTURE Dampak negatif dari pembangunan konstruksi sangat beragam, antara lain adalah dieksploitasinya sumber daya alam secara berlebihan. Simak saja, pertambangan sumber daya alam yang dikeruk habis-habisan, penggundulan hutan tanpa penanaman kembali, dimana hal-hal semacam ini dapat menurunkan kualitas sumber daya alam lain di bumi. Tidak hanya itu, teknologi dan hasil teknologi yang digunakan manusia seperti kendaraan, alat-alat produksi dalam sistem produksi barang dan jasa (misalnya pabrik), peralatan rumah tangga dan sebagainya dapat menimbulkan dampak negatif akibat emisi gas buangan, limbah yang mencemari lingkungan. Perlunya lebih banyak promosi bagi arsitektur berkelanjutan adalah sebuah keharusan, mengingat kondisi bumi yang semakin menurun dengan adanya degradasi kualitas atmosfer bumi yang memberi dampak pada pemanasan global. Semakin banyak arsitek dan konsultan arsitektur yang menggunakan prinsip desain yang berkelanjutan, semakin banyak pula bangunan yang tanggap lingkungan dan meminimalkan dampak lingkungan akibat pembangunan. Dorongan untuk lebih banyak menggunakan prinsip arsitektur berkelanjutan antara lain dengan mendorong pula pihak-pihak lain untuk berkaitan dengan pembangunan seperti developer, pemerintah dan lain-lain. Mereka juga perlu untuk didorong lebih perhatian kepada keberlanjutan dalam pembangunan ini dengan tidak hanya mengeksploitasi lahan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa kontribusi bagi lingkungan atau memperhatikan dampak lingkungan yang dapat terjadi. Tampaknya, sangat tidak mudah untuk menghilangkan sama sekali dampak dari pembangunan dan konstruksi terhadap lingkungan. Tentunya tidak mungkin untuk melarang orang membangun, karena sudah menjadi kebutuhan manusia, sehingga yang dapat dilakukan adalah memasukkan konsep arsitektur berkelanjutan dalam rangka meminimalkan dampak negatif konstruksi terhadap lingkungan. Konsep arsitektur berkelanjutan ini memiliki banyak persamaan, yaitu menyerukan agar sumber daya alam dan potensi lahan tidak digunakan secara sembarangan, penggunaan potensi lahan untuk arsitektur yang hemat energi, dan sebagainya. Berbagai konsep dalam arsitektur yang mendukung arsitektur berkelanjutan, antara lain; 1) Dalam Efisiensi Penggunaan Energi Arsitektur dapat menjadi media yang paling berpengaruh dengan implementasi arsitektur berkelanjutan, karena dampaknya secara langsung terhadap lahan. Konsep desain yang dapat meminimalkan penggunaan energi listrik, misalnya, dapat digolongkan sebagai konsep sustainable dalam energi, yang dapat diintegrasikan dengan konsep penggunaan sumber cahaya matahari secara maksimal untuk penerangan, penghawaan alami, pemanasan air untuk kebutuhan domestik, dan sebagainya. a. Memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan alami secara maksimal pada siang hari, untuk mengurangi penggunaan energi listrik b. Memanfaatkan penghawaan alami sebagai ganti pengkondisian udara buatan (air conditioner). Menggunakan ventilasi dan bukaan, penghawaan silang, dan cara-cara inovatif lainnya c. Memanfaatkan air hujan dalam cara-cara inovatif untuk menampung dan mengolah air hujan untuk keperluan domestik d. Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan dan penghawaan alami merupakan konsep spesifik untuk wilayah dengan iklim tropis 2) Dalam Efisiensi Penggunaan Lahan Lahan yang semakin sempit, mahal dan berharga tidak harus digunakan seluruhnya untuk bangunan, karena sebaiknya selalu ada lahan hijau dan penunjang keberlanjutan potensi lahan. a. Menggunakan seperlunya lahan yang ada, tidak semua lahan harus dijadikan bangunan, atau ditutupi dengan bangunan, karena dengan demikian lahan yang ada tidak memiliki cukup lahan hijau dan taman. Menggunakan lahan secara efisien, kompak dan terpadu b. Potensi hijau tumbuhan dalam lahan dapat digantikan atau dimaksimalkan dengan berbagai inovasi, misalnya pembuatan atap diatas bangunan (taman atap), taman gantung (dengan menggantung potpot tanaman pada sekitar bangunan), pagar tanaman atau yang dapat diisi dengan tanaman, dinding dengan taman pada dinding (seperti yang didesain Adi Purnomo dalam beberapa rumah), dan sebagainya c. Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan, dengan tidak mudah menebang pohon-pohon, sehingga tumbuhan yang ada dapat menjadi bagian untuk berbagi dengan bangunan d. Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman (sesuai dengan fleksibilitas buka-tutup yang direncanakan sebelumnya) dapat menjadi inovasi untuk mengintegrasikan luar dan dalam bangunan, memberikan fleksibilitas ruang yang lebih besar. e. Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal yang dapat menjadi tolak ukur dalam menggunakan berbagai potensi lahan, misalnya; berapa luas dan banyak ruang yang diperlukan? Dimana letak lahan (dikota atau didesa) dan bagaimana konsekuensinya terhadap desain? Bagaimana bentuk site dan pengaruhnya terhadap desain ruangruang? Berapa banyak potensi cahaya dan penghawaan alami yang dapat digunakan? 3) Dalam Efisiensi Penggunaan Material a. Memanfaatkan material sisa untuk digunakan juga dalam pembangunan, sehingga tidak membuang material, misalnya kayu sisa bekisting dapat digunakan untuk bagian lain bangunan b. Memanfaatkan material bekas untuk bangunan, komponen lama yang masih bisa digunakan, misalnya sisa bongkaran bangunan lama. c. Menggunakan material yang masih berlimpah maupun yang jarang ditemui dengan sebaik-baiknya, terutama untuk material yang semakin jarang seperti kayu. d. Dalam penggunaan teknologi dan material baru e. Memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi angin, cahaya matahari dan air untuk menghasilkan energi listrik domestik untuk rumah tangga dan bangunan lain secara independen f. Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara global dapat membuka kesempatan menggunakan material terbarukan yang cepat diproduksi, murah dan terbuka terhadap inovasi, misalnya bambu. 4) Dalam Manajemen Limbah a. Membuat sistem pengolahan limbah domestik seperti air kotor (black water, grey water) yang mandiri dan tidak membebani sistem aliran air kota. b. Cara-cara inovatif yang patut dicoba seperti membuat sistem dekomposisi limbah organik agar terurai secara alami dalam lahan [ref buku rumah], membuat benda-benda yang biasa menjadi limbah atau sampah domestik dari bahan-bahan yang dapat didaur ulang atau dapat dengan mudah terdekomposisi secara alami. 5). KESIMPULAN Green Architecture ialah sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. Konsep ‘Green Building’ atau bangunan hijau mengacu pada struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh siklus hidup bangunan: dari penentuan tapak sampai desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi pembongkaran, dan. Praktik ini memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik keprihatinan ekonomi, daya tahan utilitas,, dan kenyamanan. Sustainable Architecture atau Arsitektur Berkelanjutan, adalah sebuah konsep terapan dalam bidang arsitektur untuk mendukung konsep berkelanjutan, yaitu konsep mempertahankan sumber daya alam agar bertahan lebih lama, yang dikaitkan dengan umur potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis manusia, seperti sistem iklim planet, sistem pertanian, industri, kehutanan, dan tentu saja arsitektur. ANALISA URBAN DESIGN PASAR CIKARANG DI PUSAT KOTA Suasanan situasi lokasi; Dialektika bangunan kota berada dikitari oleh blok massa bangunan SGC (sentra grosir cikaran) dengan ketinggian bangunan 5 lantai dengan tampilan blok massa tunggal (monolitik) mendominasi tampilan arsitektur kota disekelilingnya. Dengan tampilan bangunan berwarna merah terasa sebagai landmark dengan penampilan arsitektur buruk. Suasana lingkungan (urban ambience) dipenuhi K5 dimana-mana dalam keadaan sporadis dan kumuh. Menjadikan pusat kota yang semestinya menjadi representatif kawasan niaga dan pusat kota kabupaten yang bersih dan tertata rapih tidak mencerminkan wajah tatanan pemerintahnya dengan tata manajemen kota yang baik atau buruk rupa. Beberapa bangunan lainnya dengan adanya tumpang tindih peruntukan ruang kota menamilkan kesemrawutan wajah arsitektur kota cikarang ini. Lalulintas campur aduk terdapat terminal dadakan dengan kecamuk pengaturan lalulintas menambah situasi hirukpikuk kota semakin pengab dan semrawut. Pedagang K5 telah memenuhi seluruh jengkal trotoar kota. Sehingga keberlangsungan pedestrian sudah tidak dapat layak pakai lagi, berseliweran moda angkot dan kendaraan lain bercampur lalulalang pejalan kaki sangat kacau keadaannya. Nampak pemkab hanya kejar setoran tanpa upaya melakukan pembenahan kebersihan dan manajemen kota. Lokasi proyek ini akan diberdirikan kembali diatas reruntuhan pasar cikarang lama yang telah hancur terkena musibah kebakaran. Sudah sekian lama pasar rakyat cikarang ini terbengkalai tidak dibenahi apalagi diremajakan karena persoalan investor yang belum mau merapat mewujudkannya. Bangunan lama eksisting terdiri dari 3 lantai. Rencana bangunan baru akan dilakukan sebagai upaya perbaikan wajah arsitektur kota untuk menjadi lebih terata rapih kembali dean dilakukan perbaikan pedestrian , sistem pembenahan manajeman sampah, penerangan jalan dimalam hari, penataan K5 yang akan dimasukkan seluruhnya dibawah koperasi pasar dikelola kembali beraktifitas di dalam gedung dengan penataan bangunan 7 lantai disertai sistem transportasi lift, eskalator, dan dengan sistem ventilasi alamiah dengan adanya pengatujran sistem void, selasar lebar, dan pengaturan jarak berjauhan antar kiost, dengan penataan fasade tepian terbuka dan sistem lubang celah maka ventilasi dan penerangan siang hari akan efektif menerangi interior tanpa menggunakan cahaya listrik minimal. Penataan kiost dibuat zig-zag agar saling cahaya siang hari dapat menembus hinga kedalaman interior bangunan. Kewilayahan peruntukan interior diklasifikasikan berdasar zona basah/kering, panas/dingin, melalui pencapaian tangga darurat, tangga pengunjung, lift, escalator dan ramp berjalan. Yang didekatkan dari jangkauan penglihatan (mudah dituju karena jarak pandang yang jelas). Kiost terdiri dari klasifikasi beberapa katagori luasan; 1. 2,6x2,6 M2, 2. 2,5x4M2 dan 3. 2,5x3M2. Keberadaan tipikal kiost penjualan bahan dapur basah (daging, ikan, sayuran dan buah) diletakkan dibagian dasar dan lantai 1, agar efektif pencapaian pengunjung mengingat sebagai wilayah primer karena sebagai peruntukan penyedia kebujtuhan bahan pokok, lantai 2; pasar kerajinan tangan, 3. Lantai 3 sebagai peruntukan pasar cenderamata dan berlian, lantai 4; sebagai wilayah elektronika dan komputer. Lantai 5 sebagai wilayah barang kelontog kebutuhan alat masak dan perabotan dapur. MASTERPLAN + URBAN DESIGN Penanganan masterplan proyek ini dengan merespons keadaan lingkungan sekitar oleh adanya jalur moda dari ke 4 sisi lahan, sistem utilitas kota, sistem penanganan manajemen sampah, waste treatmen sistem kota, pengendalian kepadatan lalulintas, sistem penanggulangan bencana dll. Arah letak bangunan terhadap letak arah hadap mata angin dengan upaya bangujnan baru mampu mengendalikan terik panas, sirkulasi udara dan efek silau akibat pantulan cahaya siang dsb. BLOK MASSA BANGUNAN Responsibilitas gagasan penanganan massa bangunan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Bangunan pasar rakyat nawacita ini diarahkan berpenampilan modern simplisity namun unik menjadi landmark dan trendsetter arsitektur lingkungan kota karena kekuatan merspons kaidah alam melalui penerapan fisika bangunan. Dengan bukaan lubang-lubang berzigzag tak berturan bagaikan lobang bilik dan susunan teras bata bagaikan susunan fasade di perundakan bangunan candi tua. ANALISA SITE BANGUNAN TROPIS KONSEPARSITEKTUR BANGUNAN KONSEP INTERIOR KONSEP LANSEKAP WASTE TREATMENT MANAGEMENT SISTEM MEP Kapasitas Listrik: terpasang melalui sistem panel listrik gardu PLN dan didukung oleh 5 buah mesin genset dan energi angin dan solar cell dan sistem inserinator pengolahan sampah pasar. Daya diperlukan 7.000.000 Mwatt. Untuk mendukung daya listrik lift angkut barang dan penumpang dan ramp eskalator, daya penerangan dan AC sewaktu-waktu diperlukan walaupun sistem natural ventilasi sudah mendukungnya dalam desain ecogreen ini. Sistem penggandaan daya ditambah oleh adanya pembangkit angin dalam bentuk kincir angin yang ditanam di fasade bangunan dan top roof panel, dan sistem daya surya cell. Sistem Recycle Air Bersih: dikemas dalam sistem terpadu pengolahan air limbah dari toilet drain dan shower dan dapur dan pantry dan urinoar closet. Tanpa mengurangi kapasitas tersedia cadangan air bersih dari penyimpanan GWT dari air PDAM. Menyediakan cadangan air tanah dangkal. Sistem Toilet : terletak terbagi di masing-masing wilayah ditiap-tiap lantainya, sehingga kontrol kebersihan dan pemeliharaan mudah dilaksanakan. Melalui pemipaan sistem shaft dan setiap lantai diadakan floor drain agar kondisi higienis interior terjaga setiap waktu. Adanya janitor untuk penyimpanan pembersih lantai dan penyimpanan peralatan kebersihan berupa bahan pembersih kimia dan ember dan peralatan kebersihan toilet tersendiri hanya diprioritaskan untuk pemeliharaan toilet tidak dicampurkan dengan penggunaan kebersihan ruang lainnya. Sistem kolektor sampah padat dan basah dipisahkan tersendiri di ruangan khusus yangmudah dalam pembersihan floordrain dan kran air bersih air panas dan terdapat janitor didalam ruang waste sto ini. SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN PROGRAM RUANG (FACILITY PROGRAMMING) PROJECT TIMELINE COST CONSTRUCTION DAFTAR PUSTAKA Agenda 21 Sektoral. Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan, Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Jakarta, 2001. Agenda 21 Sektoral, Indikator Pembangunan Berkelanjutan, Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, Jakarta, 2001. Charles E. Kupchella, Margaret C. Hyland, Environmental Science, Prentice Hall Englewood Cliffs, New Jersey, 1993. Edwin S. Mills, Philip E. Graves, The Economic Of Environmental Quality, W-W Norton & Company Inc., New York, 1986. Eko Budihardjo, Lingkungan Binaan Dan Tata Ruang Kota, Penerbit Andi, Yogyakarta, 1997. Eko Budiardjo, Djoko Sujarto, Kota Yang Berkelanjutan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan, Jakarta, 1998. F. Douglas Murcheff, Principles of Sustainable Development, Butterworth Architecture, Wellington, 1996. Gideon S. Golony, Ethics dan Urban Design, Culture, From dan Environment, John Wiley dan Sons.Inc., New York, 1995. Heinz Frick, Seri Eko Arsitektur I, Penerbit Kanisius, Jakarta, 1998. Kamala, DL. Kanth Rao, Environmental Engineering, Tata MC. Graw Hill Publishing Co. Ltd, New Delhi, 1989. Kantor Menteri Negara Kependudukan Dan Lingkungan Hidup, Kulaitas Lingkungan Di Indonesia Tahun 1990, PT. Intermasa, Jakarta, 1990. Otto Soemarwoto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1989. Ruslan D. Prawiro, Ekologi Lingkungan Pencemaran, Penerbit Satya Wacana, Semarang, 1983. Sudharto P. Hadi, Manusia dan Lingkungan , Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2000. TELADAN dari THOMAS KARSTEN Gaya bangunan yang dibuat oleh Karsten adalah kepeduliannya terhadap lingkungan hidup dan menghargai nilai kemanusiaan. Dia tidak pernah melupakan kepentingan kalangan berpenghasilan rendah, sesuatu yang jarang ditemui pada orang-orang Belanda masa itu, salah satu bangunan yang menggunakan konsep Karsten adalah Pasar CindeKarsten sempat mengkritik banyak arsitek Belanda sebelumnya yang lebih berkonsep “menaruh Eropa di Jawa”. Bagi Karsten, Jawa adalah Jawa, bukan Belanda.Karsten menganggap kota sebagai suatu organisme hidup yang terus bertumbuh. Dalam rencana pengembangan kota, Karsten menganggap penting keberadaan taman-taman kota serta ruang terbuka, dua hal yang tampaknya saat ini mulai terabaikan. Akibat filosofi ini muncullah gaya arsitektur ‘Indisch’ yang populer pada masa pra-kemerdekaan.Sayang Karsten akhirnya tutup usia di Kamp Interniran Jepang di Cimahi pada tahun 1945.Namanya Herman Thomas Karsten , lahir di Amsterdam, Belanda, 22 April 1884 dan meninggal dunia di Cimahi, Indonesia, tahun 1945, adalah arsitek dan perencana wilayah pemukiman dari Hindia Belanda.Ia adalah putra seorang profesor Filsafat dan Wakil Ketua Chancellor (“Pembantu Rektor”) di Universitas Amsterdam, sedangkan ibunya adalah seorang kelahiran Jawa Tengah.Gelar arsitek diperolehnya dari Sekolah Tinggi Teknik (Technische Hoogeschool) di Delft, Belanda, dan lulus tahun 1908. Pasar Johar merupakan pasar tradisional terbesar di Kota Semarang. Arsitek pasar ini merupakan seorang warga Belanda bernama Ir Thomas Karsten. Pada 1933, arsitek Karsten diminta mendesain pasar sentral yang bentuk dasarnya seperti Pasar Jatingaleh. Melalui suatu kajian mendalam, desain pasar kemudian diubah mengingat kondisi iklim, cuaca, dan perilaku masyarakat Semarang. "Hasilnya sebuah karya arsitektur yang luar biasa," kata Djawahir.Berkat karya Karsten, Pasar Johar menjadi pasar dengan sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik. Cahaya matahari bisa masuk ke seluruh penjuru pasar tanpa ada efek panas. Dengan arsitektur dan manajemen yang bagus, bahkan pada 1955, Pasar Johar disebut-sebut sebagai pasar terbesar dan terbaik di Asia Tenggara. Disini konsep pengembangan Pasar Johar didasarkan pada paradigma Neo Modernis dengan perpaduan bentuk yang rasional dengan keinginan untuk menciptakan design yang berpusat pada pembentukan courtyard untuk menciptakan cross air ventilation, dan memasukkan cahaya kedalam bagian tengah massa yang relatif dalam.