Aspek keuangan dalam Studi Kelayakan Bisnis
Aspek keuangan dalam Studi Kelayakan Bisnis
Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha) sudah barang tentu memerlukan sejumlah modal (uang), di samping keahlian lainnya. Modal yang digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya prainvestasi, biaya investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya.
Secara keseluruhann penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti :
Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
Kebutuhan biaya investasi.
Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur investasi.
Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.
Kriteria penilaian investasi.
Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.
A. Sumber-sumber Dana
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang relatif cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya.
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan adalah dalam bentuk apa dana tersebut didapat, yang jelas, yang akan dipilih adalah sumber dana yang mempunyai biaya paling rendah dan tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan.
Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk modal kerja jelas berbeda. Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi dua macam, yaitu:
1. Modal Asing (Modal Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu dengan menggunakan modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh mengejakan usaha yang dijalankan.
Sumber dana modal asing dapat diperoleh antara lain dari:
o Pinjaman dari dunia perbankan
o Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, atau lembaga keuangan lainnya.
o Pinjaman dari perusahaan nonbank
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas.
Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai sesuatu usaha adalah tidak adanya beban bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban membayar deviden.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
o Setoran dari pemegang saham
o Dari cadangan laba; atau
o Dari laba yang belum dibagi.
B. Biaya Kebutuhan Investasi
Investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi : biaya prainvestasi, biaya aktiva tetap, dan biaya operasi.
Secara umum komponen biaya kebutuhan nvestasi adalah sebagai berikut:
1. Biaya prainvestasi terdiri dari:
o biaya pebuatan studi
o biaya pengurusan izin-izin
2. Biaya pembelian aktiva tetap seperti
o Aktiva tetap berwujud antara lain : tanah, mesin-mesin, bangunan, perlatan, inventaris kantor dan aktiva berwujud lainnya.
o Aktiva tetap tidak berwujud antara lain : goodwill, hak cipta, lisensi, dan merk dagang
3. Biaya operasional yang terdiri dari:
o Upah dan gaji karyawan
o Biaya listrik
o Biaya telepon dan air
o Niaya pemeliharaan
o Pajak
o Premi asuransi
o Biaya pemasaran, dan
o Biaya-biaya lainnya.
C. Arus Kas (Cash Flow)
Cash Flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan beberapa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
Laporan perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari :
o Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran pada awal periode untuk investasi
o Operasional cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha.
o Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.
Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
D. Kriteria Penilaian Investasi
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatau usaha atau investasi adalah :
o Payback Period (PP)
o Average Rate of Return (ARR)
o Net Present Value (NPV)
o Iternal Rate of Return (IRR)
o Profitability Index (PI)
o Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profibilitas. Penggunaan rasio ini sebaiknya digunakan atas pemberian pinjaman kepada usaha yang sudah pernah berjalan sebelumnya atau sedang berjalan.
E. Rasio-Rasio Keuangan
Terkait dengan studi kelayakan bisnis, laporan keuangan digunakan untuk menilai perusahaan yang sudah berjalan beberapa periode. Tujuananya adalah untuk menilai apakah layak usaha baru tersebut dibiayai dan berapa besar pembiayaan yang dibutuhkan. Dari laporan keuangan ini juga tergambar kinerja manajemen masa lalu yang sekaligus merupakan gambaran kinerja kedepan.
Adapun pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan sebagai berikut :
o Kreditur
o Pemegang Saham
o Pemerintahan
o Manajemen
o Karyawan
Jenis-jenis Laporan Keuangan, Laporan keuangan yang disajikan haru sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Artinya laporan keuangan dibuat sesuai dengan standart yang telah ditentukan.
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan paa tanggal tertentu. Posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
2. Laporan Laba/Rugi
Laporan Laba/Rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha dalam suatu periode tertentu.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan prusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas.
F. Proyeksi Neraca dan Laporan Laba/Rugi
Dari proyeksi neraca yang akan tergambar berapa harta perusahaan, baik harta lancar, harga tetap, atau harga lainnya. Kemudian juga akan tergambar berkewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang serta modal yang dimiliki dari periode akan tergambar apakah ada perubahan dari proyeksi neraca yang akan tergambar berapa harta perusahaan, baik harta lancar, harga tetap, atau harga lainnya. Dan juga akan tergambar berkewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang serta modal yang dimiliki dari periode akan tergambar apakah ada perubahan.
G. Pengukuran Dengan Rasio Keuangan
Kriteria unuk menentukan apakah posisi keuangan suatu perusahaan sehat atau tidak dapat diklasifikasikan menjadi lima macam rasio keuangan, yaitu:
1. Rasio Likuiditas
Rasio-rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah suatu rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari:
a. Current Ratio yaitu membandingkan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancarnya.
b. Quick Ratio yaitu dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aktiva lancar dan kemudian membaginya dengan kewajiban lancar
2. Rasio Akivitas
Rasio aktivitas adalah rasio keuangan yang mengukur bagaimana perusahaan secara efektif mengelola akiva-aktivanya. Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat aktiva tertentu yang diiliki perusahaan. Rasio aktivitas dapat diukur dengan rasio inventori turnover/ ITO dan perputaran aktiva total (Total asset turnover/ TATO)
o ITO yaitu dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan
o Total asset turnover mengukur perputaran dari semua aset perusahaan dan dihitng dengan cara membagi penjualan dengan aktiva total.
3. Rasio Leverage / rasio Solvabilitas
Rasio leverage adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur hingga sejauh mana aktivitas operasionl perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio leverage dapat menggunakan dua ukuran, yaitu rasio utang terdapat ekuitas (debt to equity ratio / DER)
o DR (Debt ratio) mngukur prosentase dana yang disediakan oleh kreditur terhadap aktiva total yang dimiliki perusahaan.
o DER diukur dengan cara mebandingkan antara utang jangka panjang (long term debt) perusahaan dengan modal ekuitas (stock equity)
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan dapat dilakukan dengan lima macam rasio, yaitu gross profit margin, net operating profit mrgin, net profit margin, return on investmen, return on equity.
o Gross profit margin merupakan perbandingan antara laba kotor dengan penjualan.
o Net operating profit margin merupakan rasio perbandingan antara laba operasi bersih (earning before interest and taxes / EBIT) dengan penjualan.
o Margin laba bersih (Net profit margin) merupakan rasio perbandingan antara leba bersih Setelah pajak (earning after taxes / EAT).
o Rasio pengembalian atas ekuitas (ROE) mrupakan perbandingan antara laba tersedia bagi para pemegang saham biasa (EACS), dengan ekuitas saham (modal saham biasa).
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan penilaian terhadap aspek –aspek yang menyangkut dan berhubungan langsung dengan investasi tersebut,keputusan untuk melakukan investasi yang menyangkut sejumlah besar dana dengan harapan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang, seringkali berdampak besar bagi kelangsungan hidup perusaan. Oleh karena itu, sebleum melakukan investasi salah satu syarat terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan ekonomi.
Aspek terpenting dalam studi kelayakan bisnis adalah hitung-hitungan keuangan. Berapa seluruh dana yang kita butuhkan baik modal untuk investasi maupun untuk modal kerja.Berpa biaya administrasi, dan berpa tingkat keuntungan yang kita akan dapatkan atau bahkan kemungkinan kerugian.
Tujuan menganalisis aspek keungan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal awal, kemampuan untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah perusahaan akan dapat berkembang terus.
Maka dari itu kami bermaksud menyusun makalah ini dengan harapan menambah pengetahuan kami terhadap aspek finansial (keuangan) dalam studi kelayakan bisnis.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah diberikan dalam latar belakang masalah, dapat dirumuskan sebagai berikut :
1) Apa yang jadi bahasan utama dalam penilaian studi kelayakan bisnis dari aspek finansial ?
2) Bagaimana melakukan analisis laporan keuangan?
C. Tujuan Penulisan Masalah
1) Menambah pengetahuan kita mengenai studi kelayakan bisnis khususnya yang berhubungan dengan aspek keuangan, sehingga kita tidak hanya sekedar membacanya, tapi bisa kita implementasikan dalam dunia bisnis.
2) Dapat melatih mahasiswa dalam mengembangkan pila fikir.
3) Selain itu juga, tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk melegkapi nilai tugas kelompok dalam mata studi kelayakan bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Aspek Keuangan
Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha) sudah barang tentu memerlukan sejumlah modal (uang),disamping keahlian lainnya. Modal yang digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan investasi , modal dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada. Sumber dana yang dicari dapat dipilih, apakah dengan cara mengunakanmodal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan masing-masing modal tergantung dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu serta jumlah yang diingankan perusahaan. Masing-masing modak memiliki keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat dapat dilihat dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk memperolehnya, dan jumlah yang dipenuhi.
Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang diperolah dari masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan diperolah dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu uasaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Semua itu tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas (cas flow) perusahaan selama periode usaha .
Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi tersebut melalui kriteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak atau tidak jalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat ukur untuk menetukan kelayakasuatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan paybeck periode (pp), average rate of return (ARR), Net pesnt value (NPV), internal rate of return (IRR), profitability index (PI) ,dan break event point.
Khusus bagi perusahaanyang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau peluasan usaha, penilaian dapat pula dilakukan dari laporan keuangan yang dimilikinya.
Laporan keuangan yang dinilai dari biasanya adalah neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode. Metode penilaian yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keungan tertentu seperti rasio likuiditas, rasioleverage, rasio aktivitas, rasio rentabilitas, serta rasio keungan lainnya.
Dengan demikian dapat, disimpulkan bahwa aspek keungan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secera keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya,bahkan ada beberpa pengusaha menggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelasn hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya.
Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:
Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
Kebutuhan biaya investasi.
Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikelurkan selama umur investasi.
Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi untuk beberapa periode kedepan.
Kriteria penilaian investasi
Rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.
B. Sumber-Sumber Dana
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi,maka biasanya diperlukan dana yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada seperti dari modal sendiri atau dari pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau modal gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggukan salah satu modal atau modal gabungan. Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan adalah dalam bentuk apa dana tersebut didapat, yang jelas, yang akan dipilih adalah sumber dana yang mempunyai biaya paling rendah dan tidak menimbukan masalah bagi perusahaan.
Penggunaan kedua jenis modal baik untuk modal investasi maupun untuk modal kerja jelas berbeda. Dilihat dari segi sumber aslinya, modal dibagi dua macam, yaitu :
1. Modal Asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena biaya, yaitu biaya administrasi, provisi dan komisi, serta bunganya yang besar relative. Kemudian adanya kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relative tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu dengan menggunakanmodal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh mengerjakan uasaha yang dijalankan.
a) Pinjaman dari dunia perbankan
b) Pinjaman dari lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana pensiun atau lembaga keungan lainnya.
c) Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara menggunakan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai sesuatu usaha adalah tidak adanya beban bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban membayar deviden.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari :
a) Setoran dari pemegang saham.
b) Dari cadangan laba, atau
c) Dari laba yang belum dibagi.
C. Biaya Kebutuhan Investasi
Investasi adalah modal penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memili jangka waktu relative panjang dalam berbagai bidang usaha. Jangka waktu investasi biasanya lebih dari satu tahun, terutama digunakan untuk pembelian aktiva tetap. Komponen yang terkandung dalam kebutuhan biaya investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi : biaya prainvestasi, biaya aktiva tetap, dan biaya operasi.
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut :
Biaya prainvestasi terdiri dari :
Biaya pembuatan studi
Biaya pengurus izin-izin
Biaya pembelian aktiva tetap seperti :
Aktiva tetap berwujud antara lain : tanah, mesin-mesin, bangunan, peralatan, inventarisn kantor dan aktiva berwujud lainnya
Aktiva tetap tidak berwujud antara lain : goodwill, hak cipta, lisensi, dan merk dagang
Biaya operasional yang terdiri dari :
Upah dan gaji karyawan
Biaya listrik
Biaya telepon dan air
Biaya pemeliharaan
Pajak
Premi asuransi
Biaya pemasaran, dan
Biaya-biaya lainnya.
Sumber pembiyaan untuk memenuhi kebutuhan investasi dapat digunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau kombinasi adari keduanya. Pembiyaan untuk membeli aktiva tetap biasanya bersumber dari pinjaman jangka panjang, hal ini disebabkan aktiva tetp digunakan dalam waktu relative jangka panjang. Adapun untuk biaya operasional biasanya digunakan pinjaman janga pendek.
D. Arus Kas (cash flow)
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambar beberpa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan beberpa uang yang keluar serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.
Laporan perubahan kas (cash flow statement) disusun untuk menunjukan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaanya. Pada saat kita menganalisis perkiraan arus kas di masa dating, kita berhadapan dengan ketidakpastian.
Akibatnya, hasil perhitungan diatas kertas itu dapat menyimpang jauh dari kenyataannya.
Ketidakpastian itu dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk devloment proyek tersebut dalam beroperasi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdari dari :
1) Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran pada awal periode untuk investasi
2) Operasional cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha
3) Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir
E. Kriteria Penilaian Investasi
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek keuangan perlu dilakukan dapat diukur dengan beberapa kriteria. Setiap penilaian layak diberikan nialai standar untuk usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan.
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi lain :
Payback period (PP)
Aperage rate of return (ARR)
Net present value (IRR)
Profitability index (PI)
Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profibilitas. Penggunaan rasio ini sebaliknya digunakan atas pemberian pinjaman kepada uasaha yang sudah pernah berjalan sebelumnya atau sedang berjalan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek terpenting dalam studi kelayakan bisnis adalah hitung-hitungan keuangan. Berapa seluruh dana yang kita butuhkan baik modal untuk investasi maupun untuk modal kerja.Berpa biaya administrasi, dan berpa tingkat keuntungan yang kita akan dapatkan atau bahkan kemungkinan kerugian.
Tujuan menganalisis aspek keungan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
B. Saran
Harapan kami sebagai penyusun,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan kami harapkan juga bahwa jangan hanya berfokus pada materi ini saja tetapi telusuri lebih dalam tentang ASPEK KEUANGAN STUDY KELAYAKAN BISNIS (SKB) melalui referensi-referensi lain yang dapat membantu meningkatkan pengetahuan kita tentang aspek keuangan karena dalam penulisan makalah penyusun menyadari bahwa materi tentang aspek keuangan masih sangat terbatas.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis makalah ini dapat menyelesaikanya dan tepat pada waktunya.
Penulis juga berterima kasih kepada :
1. Orang tua kami yang menyekolahkan dan yang memenuhi segala kebutuhan sehingga penulis dapat melanjutkan sekolah sampai sekarang.
2. Bapak Dosen yang mengasuh mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis (SKB)” yang selama ini memberikan masukan dan bimbingan sehingga penulis dapat memahami dan mengerti tentang mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis (SKB).
3. Semua teman-teman yang ikut serta berpatisipasi dalam penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masi banyak kesalahan dan kesilafan dalam penulisan makalah ini, untuk itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk pembaikan dimasa yang akan datang.
Lempuing Jaya, April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 2
1.3 Tujuan.................................................................................................. 2
1.4 Manfaat............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aspek Keuangan............................................................... 3
2.2 Sumber-Sumber Dana.......................................................................... 4
2.3 Biaya Kebutuhan Investasi.................................................................. 5
2.4 Arus Kas (Cash Flow)......................................................................... 6
2.5 Kriteria Penilaian Investasi.................................................................. 6
2.6 Rasio-Rasio Keuangan........................................................................ 7
2.7 Proyeksi Neraca Dan Laporan Laba/Rugi........................................... 8
2.8 Pengukuran Dengan Rasio Keuangan................................................ 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa Yang Dimaksud Aspek Keuangan?
2. Bagaimana Sumber-Sumber Dana?
3. Apa yang dimaksud Biaya Kebutuhan Investasi?
4. Apa yang dimaksud Arus Kas (Cash Flow)?
5. Bagaimana Kriteria Penilaian Investasi?
6. Bagaimana Rasio-Rasio Keuangan?
7. Bagaimana Proyeksi Neraca Dan Laporan Laba/Rugi?
8. Bagaimana Pengukuran Dengan Rasio Keuangan?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Agar mengetahui Pengertian Aspek Keuangan
2. Agar mengetahui Sumber-Sumber Dana
3. Agar mengetahui Biaya Kebutuhan Investasi
4. Agar mengetahui Arus Kas (Cash Flow)
5. Agar mengetahui Kriteria Penilaian Investasi
6. Agar mengetahui Rasio-Rasio Keuangan
7. Agar mengetahui Proyeksi Neraca Dan Laporan Laba/Rugi
8. Agar mengetahui Pengukuran Dengan Rasio Keuangan
1.4 MANFAAT
Manfaat pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Dapat memahami Pengertian Aspek Keuangan
2. Dapat memahami Sumber-Sumber Dana
3. Dapat memahami Biaya Kebutuhan Investasi
4. Dapat memahami Arus Kas (Cash Flow)
5. Dapat memahami Kriteria Penilaian Investasi
6. Dapat memahami Rasio-Rasio Keuangan
7. Dapat memahami Proyeksi Neraca Dan Laporan Laba/Rugi
8. Dapat memahami Pengukuran Dengan Rasio Keuangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN
2.1.1 Keuangan
Keuangan (bahasa Inggris: finance) mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka. Istilah keuangan dapat berarti:
Ilmu keuangan dan asset lainnya
Manajemen asset tersebut
Menghitung dan mengatur risiko proyek
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Aspek keuangan memberikan gambaran yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakanya.
Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan
Payback Period (PP)
Average Rate of Return (ARR)
Net Present Value (NPV)
Internal Rate of Return (IRR)
Profitability Index (PI)
Break event point (BEP)
2.2 SUMBER-SUMBER DANA
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang relative cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yan ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dari kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu:
1. Modal asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman.
Sumber dana dari modal asing dapat siperoleh antara lain:
a. Pinjaman dari dunia perbankan
b. Pinjaman darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana pension, atau lembaga keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik tertutup atau terbubuka.
Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
a. Setoran dari pemegang saham.
b. Dari cadangan laba.
c. Atau dari laba yang belum dibagi.
2.3 BIAYA KEBUTUHAN INVESTASI
Komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi:
1. Biaya pra investasi
2. Biaya akhir tetap
3. Biaya operasi
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut:
1. Biaya pra investasi terdiri dari:
a. Biaya pembuatan study
b. Biaya pengurusan izin-izin
2. Biaya pembelian aktiva tetap seperti:
a. Aktiva tetap berwujud antara lain:
Tanah
Mesin-mesin
Bangunan
Peralatan
Inventaris kantor
Aktiva berwujud lainnya
b. Aktiva tetap tidak berwujud antara lain:
Good will
Hak cipta
Lisensi
Merk pedagang
3. Biaya operasional yang terdiri dari:
a. Upah dan gaji karyawan
b. Biaya listrik
c. Biaya telpon dan air
d. Biaya pemeliharaan
e. Pajak
f. Premi asuransi
g. Biaya pemasaran
h. Biaya-biaya lainnya.
2.4 ARUS KAS (CASH FLOW)
Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.Dalam hal ini investor yang terpenting adalah berapa kas bersih yang diterima dari uang yang diinvestasikan disuatu usaha. Pentingnya kas akhir bagi investor jika dibandingkan dengan laba yang diterima perusahaan dikarenakan:
1. Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari.
2. Kas digunakan untuk membayar semua kewajiban yang jatuh tempo.
3. Kas juga digunakan untuk melakukan investasi kembali.
4. Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
a. Intial cash flow
b. Operasional cash flow
c. Terminal cash flow
2.5 KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menuntukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah:
1. Playback period (PP)
2. Average rate of return (ARR)
3. Net present value (NPV)
4. Internal rate of return (IRR)
5. Profitability index (IP)
6. Serta berbagai rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profabilitas.
2.6 RASIO-RASIO KEUANGAN
2.6.1 Pengertian laporan keuangan
Pada praktiknya setiap perusahaan, baik bank maupun nonbank pada suatu waktu(periode) akan melaporkan semua kwgiatan keuanganya. Pembuatan masing-masing laporan laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi keaungan, jumlah aktiva, jenis-jenis aktiva
2. Jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban, dan jumlah modal.
3. Membirikan informasi tentang hasil usaha yang tercermindari jumlah pendapatn yang diperoleh,sumber-sumber pendapatan.
4. Jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentangperubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan.
2.6.2 Pihak-pihak yang berkepentingan
Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan perusaan adalah sebagai berikut:
1. Kreditor
2. Pemegang saham
3. Pemerintah
4. Manajemen
5. Karyawan
2.6.3 Jenis- jenis laporan keuangan
Dalam praktiknya jenis-jenis laporan keuangan yang ada adalah sebagai berikut:
1. Neraca
2. Laporan laba/ rugi
3. Laporan arus kas
4. Laporan perubahan modal
2.6.4 Bentuk-bentuk laporangan keuangan
Berikut ini bentuk laporan keuangan yang umum yang sesuaidengan ketentuan yang berlaku:
1. Laporan keuangan neraca
Dalam laporan keuangan neraca terdapat tiga macam bentuk, yaitu:
a. Bentuk skontro atau horizontal(account form)
b. Bentuk laporan atau vertical(report form)
c. Bentuk lainnya dengan kebutuhan dan posisi keuangan perusahaan
2. Bentuk laporan laba / rugi
Khusus untuk laporan laba/rugi hanya memiliki dua macam yaitu:
a. Bentuk tunggal (single step system)
b. Bentuk majemuk (multiple step system)
2.7 PROYEKSI NERACA DAN LAPORAN LABA/RUGI
Di samping itu membuat cash flow perusahaan juga diminta untuk membuat proyeksi laporan keuangannya untuk beberapa periode (biasanya seumur proyek). Proyeksi laporan keuangan yang dibuat adalah neraca dan laporan laba/rugi.
Untuk lebih mengenal memahami neraca daan laporan laba/rugi ada baiknya kita mengulang kembali pengertian dan komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam dua laporan keungan tersebut.
2.7.1 Neraca (income statement)
Neraca merupakan laporan keungan yang menunjukan posisi harta, utng, dan modal perusahan pada waktu tertentu.Artinya, neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi keungan perusahaan dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan.
Secara garis besar neraca menggambarkan jumlah harta di posisi aktiva dan jumlah utang serta modal (ekuitas) diposisi posiva. Komponen harta yang tergambar diposisi adalah sebagai berikut:
1. Aktiva lancer terdiri dari:
a. Kas
b. Rekening pada bank(giro dan tabungan)
c. Deposito berjangka
d. Surat-surat berharga
e. Piutang/kredit yang diberikan
f. Persediaan
g. Biaya yang dibayar dimuka
h. Pendapatan yang masih harus diterima
i. Aktiva lancer lainnya
2. Penyertaan
3. Aktiva tetap yang terdiri dari:
a. Aktiva tetap berwujud yaitu:
Tanah
Mesin
Bangunan
Akumulasi penyusutan
Aktiva tetap lainnya.
b. Aktiva tetap yang tidak berwujud, yaitu:
Good will
Hak cipta
Lisensi
Merek dagang
4. Aktiva lainnyaterdiri dari antara lain:
a. Gedung dalam proses
b. Tanah dalam penyelesaiaan
c. Piutang jangka panjang
d. Uang jaminan
e. Uang muka investas
Kemudian, komponen utang (kewajiban) serta modal (ekuitas) tergambar dalam posisi pasiva sebagai berikut:
1. Utang lancar (kewajiban jangka pendek) trdiri dari:
a. Utang dagang
b. Utang wesel
c. Utang bank
d. Utang pajak
e. Biaya yang masih harus dibayar
f. Utang sewa guna usaha
g. Utang dividen
h. Utang lancer lainnya
2. Utang jangka panjang terdiri dari:
a. Utang hipotek
b. Utang obligasi
c. Utang bank jangka panjang
d. Utang jangka panjang lainnya.
3. Ekuitas terdiri dari:
a. Modal saham
b. Aigo saham
c. Laba ditahan
d. Modal sumbangan
2.7.2 Laporan Laba/Rugi (balance sheet)
Laporan laba/rugiadalah laporan yang menunjukan jumlah pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu.
Berikut ini adalah komponen-komponen yang terdapat dalamsuatu laporan laba/rugi, antara lain:
1. Penjualan (pendapatan)
2. HPP (harga pokok penjaulan)
3. Laba kotor
4. Biaya operasi terdiri dari:
Biaya umum
Biaya penjualan
Biaya sewa
Biaya administrasi
5. Laba koter operasional
6. Penyusutan (depresiasi)
7. Pendapatan bersih operasi
8. Pendapatan lainnya
9. Laba sebelum laba dan pajak atau EBIT (earning before intrest and tax)
10. Biaya bunga terdiri dari:
Bunga wesel
Bunga bank
Bunga hipotek
Bunga obliges
Bunga lainnya
11. Laba sebelum pajak atau EBT (earning before tax)
12. Pajak (tax)
13. Labah sesudah bunga dan pajak atau EAIT (earning after interest and tax)
14. Laba perlembar saham (earning per share
2.8 PENGUKURAN DENGAN RASIO KEUANGAN
Agar laporan keungan yang disajikan dapat diartikan dengna angka-angka yang ada dilaporan keuangan, maka perlu dianalisis.Alat analisis yang dapat digunakan adalah rasio-rasio keuangan.
2.8.1 Bentuk rasio keuangan
Ungtuk mengukur keungan perusahaan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan terdiri dari beberapa rasio.Setiap rasio mempunyai tujuan, kegunaan, dan mengandung arti tertentu.Kemudian setiap rasio diukur dan diinterprestasikan, sehingga menjadi berarti bagi pengambilan keputusan.
Adapun sebagian dari jenis-jenis rasio-rasio keuangan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
2.8.2 Rasio likuiditas (liquidity ratio)
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuid suatu perusahaan.caranya adalah dengan membandingakan seluruh komponen yang ada di aktiva lancer dengan komponen di pasiva lancer(utang jangka pendek).
Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio, antara lain:
1. Current Ratio (CR)
2. Quick Ratio (acid Test Ratio)
3. Inventory To Net Working Capital
4. Cash Ratio
2.8.3 Laverage Ratio
Laverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengartur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Seperti diketahui dalam mendanai usahanya, perusahaan memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana yang dapat diperoleh adalah dari sumber pinjam atau modal sendiri.
Adapun rasio-rasio yang ada dalam laverage ratio antara lain:
1. Debt to asset ratio (debt ratio)
2. Debt to equity ratio
3. Long term debt to equity ratio
4. Current liabilities to net worth
2.8.4 Rasio aktivitas (activity ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efesien pemanfaatan sumber daya perusahaan(penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan lainnya). Atau rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Adapun sebagian dari rasio-rasio aktivitas adalah sebagai berikut:
1. perputaran piutang (turnover receivable)
2. Perputaran persediaan (inventory turnover)
3. Working capital turnover
4. Fixed assets turnover
5. Asset turnover
2.8.5 Rasio profitabilitas (profitability ratio)
Rasio profatibilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas menejemensuatu perusahaan.rasio ini terdiri dari
1. profil margin (profil marygin onsales)
2. return on investment ( Roi)
3. return on equity (Roe)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
2. Ativa tetap ada dua yaitu aktiva tetapn berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud.
3. Untuk menghitung keseluruhan dana yang di pakai, rincian analisis biaya dari sumber pembelanjaan ditentukan oleh:
Biaya utang
Biaya modal sendiri
Biaya laba yang ditahan
4. Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan.
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan
5. Fungsi manajemen keuangan sbb:
Perencanaan Keuangan,
Penganggaran Keuangan,
Pengelolaan Keuangan,
Pencarian Keuangan,
Penyimpanan Keuangan,
Pengendalian Keuangan,
Pemeriksaan Keuangan,
Pelaporan keuangan.
6. fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
Melakukan pengawasan atas biaya
Menetapkan kebijaksanaan harga
Meramalkan laba yang akan datang
Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja
7. Ada dua jenis laporaan keuangan sbb:
Neraca
Laporan laba rugi
8. Analisis rasio keungan dan jenis-jenisnya sbb:
a. Rasio Likuiditas
b. Rasio Akivitas
c. Rasio Leverage / rasio Solvabilitas
d. Rasio Profitabilitas
3.2 SARAN
Harapan kami sebagai penulis, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan kami harapkan juga bahwa jangan hanya berfokus pada materi ini saja tetapi telusuri lebih dalam tentang ASPEK KEUANGAN STUDY KELAKANN BISNIS (SIM) melalui referensi-referensi lain yang dapat membatu meningkatkan pengetahuan kita tentang aspek keuangan kareana dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa materi tentang aspek keuangan masih sangat terbatas.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.
Tanjung, Baharuddin Nur. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skripsi, dan Tesis). Medan: Kencana Prenada Media Group, 2005.
Ahman, Rinota. Wawancara. Stabat. 16 Desember 2009.